f. JurusanProgram Umum.
Jumlah jurusanprogram yang harus diikuti siswa Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Karo secara keseluruhan berjumlah 3
jurusanprogram, dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 4
Data Jurusan Siswa Tahun Pelajaran. 20102011.
Siswa Kelas Jurusan
Jumlah Ket
X Umum
107 3 Kelas
XI IPAIPS
AGAMA 90
3 Kelas XII
IPAIPS AGAMA
146 5 Kelas
Sumber: Kurikulum Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Karo TP. 20102011.
B. Temuan Khusus Penelitian
1. Kepemimpinan Kepala Madrasah
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, terdapat tujuh peran utama kepala madrasah, yaitu: sebagai educatorpendidik, manajer,
administrator, supervisor, leaderpemimpin, pencipta iklim kerja, dan wirausahawan. Berikut hasil wawancara dengan kepala Madrasah Aliyah
Negeri Kabupaten Karo berkaitan dengan perannya dalam peningkatan mutu madrasah.
a. Kepala madrasah sebagai educator.
Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan, dan guru merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum di
madrasah. Kepala madrasah pada prinsipnya juga seorang guru yang memiliki tugas sebagai pendidik. Sebagai guru tetap harus
menunjukkan komitmen yang tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran di madrasah
sekaligus berusaha memfasilitasi dan memotivasi agar para guru dapat
meningkatkan kompetensinya secara terus menerus sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan saat ini proses
pembelajaran di madrsah ini sudah berlangsung baik. b.
Kepala madrasah sebagai manajer. Sebagai manajer, kepala madrasah harus mampu memanaj
komponen yang ada di madrasah, khususnya guru agar mampu meningkatkan dan mengembangkan profesinya, untuk itu menurut
kepala madrasah, upaya yang telah dilaksanakan dalam peningkatan dan pengembangan profesi guru antara lain:
1 Mengaktifkan kegiatan musyawarah guru mata pelajaran MGMP.
2 Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.
3 Melengkapi buku-buku pembelajaran
4 Mengadakan pendidikan dan latihan pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, epektif, dan menyenangkan PAIKEM. 5
Mengirimmengutus guru mengikuti pendidikan dan latihan. c.
Kepala madrasah sebagai administrator. Peningkatan mutu madrasah tidak terlepas dari masalah dana,
sebagai administrator kepala madrasah dituntut memiliki kemampuan dalam pengelolaan keuangan. Menurut kepala madrasah dalam
merancang anggaran kepala madrasah tidak dapat menentukan sendiri, karenanya bendahara dan komite madrasah beserta wakil kepala
madrasah dilibatkan dalam merancang dan mengelola keuangan madrasah, khususnya bendahara madrasah. Selama ini menurut kepala
madrasah anggaran dana diperoleh dari program DIPA Daftar Isian Penggunaan Anggaran yang berasal dari pemerintah dan dari
nasyarakat melalui dana komite yang besarnya Rp. 50.000- persiswa setiap bulan. Dana-dana tersebut sepenuhnya digunakan untuk
operasional madrasah dan juga ditujukan untuk kegiatan pengembangan diri siswa berupa kegiatan pramuka,paskibras,tari lima
serangkai dan pemberdayaan internet sekolah.
d. Kepala madrasah sebagai supervisor.
Supervisi yang dilaksanakan oleh kepala madrasah adalah melalui kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara
langsung, terutama menilai kompetensi guru dalam pembelajaran, baik dalam penerapan strategi pembelajaran dan penggunaan metode dan
media pembelajaran. Disamping itu melalui rapat rutin minimal 3 tiga bulan sekali. Hal ini dilaksanakan semata-mata untuk
peningkatan mutu madrasah. e.
Kepala madrasah sebagai leader. Gaya kepemimpinan kepala madrasah sangat menentukan dan
besar pengaruhnya dalam pendidikan. Untuk itu, menurut kepala madrasah agar proses pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri
Kabupaten Karo dapat berjalan epektif dan bermutu, kepala madrasah menerapkan multi gaya dalam kepemimpinannya. Terkadang otoriter,
terkadang juga demokratis sesuai dengan situasi dan kondisi dengan melihat tipe dan karakter guru yang dihadapi.
f. Kepala madrasah sebagai pencipta iklim kerja.
Usaha-usaha yang dilakukan dalam upaya menciptakan iklim kerja yang kondusif yaitu:
1 Menyusun rencana kerja dengan jelas dan mengkomunikasikannya
dengan para guru. 2
Mengedepankan prinsip-prinsip
komunikatif dan
azas kebersamaan.
3 Menerapkan metode reward and punnishment pemberian hadiah
dan hukuman.
2. Manajemen Peningkatan Mutu Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten