Karakteristik Siswa SMK N 1 Seyegan

22 21,8. Hal ini berarti bahwa faktor ekstern dengan indikator alat dan fasilitas menjadi penghambat terbesar siswa mengikuti ekstrakurikuler di sekolah. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Galih Febriantoro pada tahun 2015 dengan judul “Identifikasi Faktor-faktor Penghambat dalam Berlatih Ekstrakurikuler Sepakbola di SMP Negeri 31 Purworejo Tahun Ajaran 20142015” merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik pengambilan data menggunakan angket. Subjek penelitian ini siswa SMP Negeri 31 Purworejo yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola sebanyak 35 siswa. Teknik analisis yang dilakukan adalah statistik deskriptif dengan menuangkan frekuensi ke dalam bentuk persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penghambat peserta eksrakurikuler sepakbola di SMP Negeri 31 Purworejo dalam kategori sangat tinggi yang dinyatakan oleh 4 siswa dengan persentase 11.43, 3 siswa menyatakan tinggi dengan persentase 8.57, 16 siswa menyatakan sedang dengan persentase 45.71, 12 siswa menyatakan rendah dengan persentase 34.29, dan tidak ada siswa yang sangat rendah. C. Kerangka Berpikir Ekstrakurikuler merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan bakat dan minat siswa di sekolah. Sekolah mengharapkan siswa dapat mengukir prestasi membawa nama baik sekolah. Namun dalam pelaksanaan ekstrakurikuler terdapat hambatan-hambatan yang tentunya akan mempengaruhi kelancaran kegiatan ekstrakurikuler. Hambatan tersebut antara lain faktor internal: 1 Bakat, 2 Minat. Faktor eksternal: 1 Sarana dan prasarana, 2 Pelatih guru, 3 Waktu pelaksanaan, 23 4 Lingkungan. Oleh sebab itu lembaga sekolah perlu meminimalisir hal-hal tersebut supaya kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan optimal. Penelitian ini akan mengungkap faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan ekstrakurikuler di SMK N 1 Seyegan. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuisioner atau angket untuk mengungkap faktor apa yang mempengaruhi siswa dan menghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Angket berupa pertanyaan yang mengidentifikasikan faktor internal dan faktor eksternal. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk lembaga sekolah dalam mengembangkan ekstrakurikuler khususnya bola voli. 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sukardi 2013: 162-163 penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat. Menurut Sugiyono 2012 penelitian kuantitatif adalah penelitian yang data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Jadi dapat disimpulkan penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan variabel yang berdiri sendiri dan data yang diperoleh berupa angka-angka yang kemudian dianalisis menggunakan statistik. Dalam penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik angket. Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 236 survei merupakan salah satu jenis pendekatan penelitian yang banyak dilakukan oleh peneliti dimaksudkan untuk mengetahui pendapat masyarakat baik secara kesuluruhan ataupun sebagian dari populasi. Menurut Sugiyono 2012:142, Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah faktor penghambat siswa dalam ekstrakurikuler bola voli di SMK N 1 Seyegan. Faktor yang dimaksud dalam penelitian ini adalah faktor penghambat internal dan eksternal dalam