17 10. Musik
Tayangan berisi musik, baik berupa video klip, liputan, maupun acara konser musik.
11. Opera sabunsinetrondrama Tayangan bermuatan seni peran, mengisahkan sebuah
permasalahan dalam hidup yang akhirnya memuncak, dan diakhiridiselesaikan.
12. Game Show Merupakan acara permainan, biasanya berupa kuis.
C. Proses Tahapan Produksi
Setiap kegiatan penyiaran dan produksi pasti menggunakan prosedur kerja. Prosedur tersebut berupa tahapan-tahapan produksi yang sering disebut
Standart Operational Procedure
SOP. Alan Wurtzel menyatakan bahwa tahapan-tahapan dalam proses
produksi meliputi empat tahapan Darwanto Sastro Subroto, 1995: 123, yaitu:
1. Pre Production Planning Tahap ini diawali dengan munculnya idegagasan. Ide bisa berasal
dari mana saja, tak selalu datang dari produser. Setelah itu dituangkan dalam penulisan naskah dasar dan segera merangkai berbagai data-data
serta fakta untuk dikembangkan menjadi bentuk naskah dengan format, durasi yang telah ditentukan. Kemudian diadakan
planning meeting
18 yang melibatkan beberapa staf produksi, diantaranya produser, pengarah
acara, penulis naskah, pengarah teknik, pengarah dekorasi, teknisi audio, penata cahaya, dan kameraman. Pada intinya, tujuan
planing meeting
adalah mendiskusikan rencana produksi dan mendiskusikan rencana produser.
2. Set Up dan Rehearsal Merupakan tahapan yang bersiafat teknis, dilakukan oleh kru inti
dan bersama kerabat kerja, mempersiapkan peralatan, penataan dekorasi, denah untuk setting lampu, tata suara, dan melakukan uji cobalatihan
sarana dan prasarana pendukung produksi. Latihan ini tidak saja untuk artis pendukung, tapi juga untuk kerabat kerja yang terlibat dalam
produksi, semisal
switcher, floor director, audioman, cameraman
, dan sebagainya.
3. Production Pelaksanaan produksi yang sebenarnya sesuai dengan tuntutan
naskah dan merubah naskah tersebut menjadi sebuah tayangan audio visual. Karakter produksi ditentukan menurut lokasinya, produksi di
dalam studio
indoor
, di luar studio
outdoor
dan produksi gabungan. Sedangkan kamera yang digunakan dapat satu kamera, multi kamera
lebih dari satu kamera, atau keduanya. Sifat tayangannya berupa siaran langsung maupun rekaman.
19 4. Post Production
Tahap ini merupakan penyelesaian akhir atau penyempurnaan sebuah produksi. Bagian-bagian dari tahap ini meliputi: melakukan
editing, baik suara maupun gambar, pengisian grafis, pengisian narasi, pembuatan efek khusus, dan evaluasi hasil akhir produksi.
Proses-proses dalam produksi membutuhkan waktu yang relatif lama dan memerlukan biaya yang idak sedikit. Kekompakan dan kerjasama dalam
tim sangat penting dalam proses produksi agar dapat menghasilkan program acara yang bagus dan sesuai dengan perencanaa. Untuk lebih jelasnya, proses
produksi dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut Darwanto Sastro Subroto, 1995: 123:
20
Preproduction planning Set up Rehearsal
Post Producrion Produciton
1. Pengembangan konsep
2. Menetapkan pendekatan
produksi 3.
Penulisan naskah 4.
Planning meeting semua anggota inti
Set up: 1.
Penataan dekorasi 2.
Penataan cahaya 3.
Penataan suara 4.
Penataan video tape dan film play back
Rehearsal: 1.
Dry rehearsal 2.
Camera blocking 3.
Run through 4.
Dress rehearsal
1. Menghentikan kegiatan studio
2. Editing Video
3. Memperbaiki kualitas audio
4.
Evaluasi program bersama sample khalayak
Siaran langsung: Siaran berlangsung sesuai program
siaran Rekaman:
1.
Live on tape 2.
Recording in segment 3.
Single camera single VTR 4.
Multiple camera multiple VTR
21 Di dalam merencanakan suatu produksi acara siaran televisi, terdapat
lima acuan dasar dimana acuan tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan Darwanto Sastro Subroto, 1995: 123. Kelima acuan tersebut
adalah: 1. Ide
Ide merupakan buah pikiran dari seorang perencana acara siaran. Semua acara siaran televisi baik dari bentuk yang paling
sederhana, selalu didahului timbulnya sebuah ide atau gagasan. Ide bisa didapat dari mana saja, dari hal-hal yang ada disekitar kita.
Ide juga dapat dikatakan sebagai pesan yang hendak disampaikan kepada khalayak melalui media televisi dengan maksud dan tujuan
tertentu. 2. Pengisi Acara
Pengisi acara siaran dapat berupa seorang pembaca berita, artis, orang yang sudah terkenal, maupun belum dikenal sama
sekali. Keberadaan pengisi acara erat kaitannya dengan ide yang telah diolah untuk suatu program acara.
3. Peralatan Suatu produksi acara televisi tidak dapat berjalan tanpa
dukungan peralatan sesuai standar
broadcasting
penyiaran. Untuk mengoptimalkan hasil karya suatu produksi maka peralatan
yang menunjang mengalami peningkatan, mulai dari analog sampai digital sejalan dengan perkembangan teknologi.
22 4. Kelompok Kerja Produksi
Merupakan satuan kerja yang akan menangani kerja produksi secara bersama-sama sampai hasil karyanya dinyatakan layak
untuk disiarkan. Masing-masing individu mempunyai tugas yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama untuk menghasilkan
tayangan produksi yang dapat memuaskan pemirsa. Tidak semua stasiun televisi mempunyai prosedur yang sama, tergantung pada
kondisi stasiun masing-masing. Khususnya masalah peralatan dan jumlah tenaga yang tersedia. Pada prinsipnya yang terpenting
adalah tercapainya hasil acara siaran yang bermutu dan dapat bermanfaat bagi khalayak.
5. Pemirsa Pemirsa merupakan sasaran dari setiap program acara yang
disiarkan, dan mereka menjadi salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan program yang telah diproduksi.
Memberikan penilaian sebagai masukan yang sangat bermanfaat bagi pengembangan dan penyempurnaan program acara tersebut.
D. Produser