Tugas produser dan pelaksanaan produksi program acara televisi di stasiun Jogja TV ULFA WIDYANINGRUM

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

TUGAS PRODUSER DAN PELAKSANAAN PRODUKSI

PROGRAM ACARA TELEVISI

DI STASIUN JOGJA TV

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh sebutan ahli madya di bidang komunikasi terapan

OLEH :

ULFA WIDYANINGRUM

D 1405053

DIPLOMA III PENYIARAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2008


(2)

PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR

“TUGAS PRODUSER DAN PELAKSANAAN PRODUKSI PROGRAM ACARA TELEVISI DI STASIUN JOGJA TV”

Karya

Nama : Ulfa Widyaningrum NIM : D 1405053

Konsentrasi : Penyiaran

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Mei 2008 Mengetahui, Dosen Pembimbing

Drs. A. Eko Setyanto, M.Si NIP : 131 658 537


(3)

PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari :

Tanggal :

Panitia Ujian Akhir 1. Ketua

Drs. Dwi Tiyanto, SU NIP : 130 814 593

2. Anggota

1. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si NIP : 131 658 537

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta Dekan

Drs. Supriyadi, SN, SU NIP : 130 936 616


(4)

MOTTO

v

“Allah akan mengangkat (derajat ) orang-orang yang beriman

di antaramu dan orang – orang yang diberi ilmu beberapa

derajat”

( Surat Al-Mujadilah : 11)


(5)

PERSEMBAHAN

Kepada orang tuaku, Ayah dan Ibu yang selalu menyayangi dan berusaha memberikan semua hal yang dibutuhkan sehingga dapat menempuh tahap

akhir pendidikan Diploma III Penyiaran FISIP UNS.

Untuk kakak dan adik yang selalu mendukungku dan membantuku dalam doa.

Untuk semua yang ingin lebih maju dan terus belajar dibidang penyiaran. Dan untuk semua orang yang telah menyayangiku dan menbantuku.

Aku persembahkan Laporan Tugas Akhir ini.

Semoga semua yang kita kerjakan mendapatkan ridha-Nya, bermanfaat bagi Dunia dan Akherat. Amin.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dilimpahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “TUGAS PRODUSER DAN PELAKSANAAN PRODUKSI PROGRAM ACARA TELEVISI DI STASIUN JOGJA TV”. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahli madya program D III Komunikasi Terapan Jurusan Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan Tugas Akhir ini penulis buat berdasarkan pengamatan secara nyata di Stasiun Jogja TV selama 1 bulan penuh yaitu pada divisi produser program. Untuk itu sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan dan judul yang diberikan pada tugas akhir yang berjudul “Tugas Produser dan Pelaksanaan Produksi Program Acara Televisi di Stasiun Jogja TV”, penulis berusaha memberikan informasi tentang apa saja tugas produser program dalam sebuah produksi program acara baik secara live maupun record di Stasiun Jogja TV. Selain itu penulis juga memberikan keterangan bagaimana proses produksi program acara televisi di Stasiun Jogja TV dari pra-produsi hingga pasca produksinya.

Penulis berharap dengan adanya Laporan Tugas Akhir yang telah disusun ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan sumber informasi tentang proses kegiatan produksi program acara televisi pada salah satu media televisi.

Penulis sadar bahwa laporan ini mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan baik dari tata bahasanya, teknik penulisan maupun isinya, mengingat pengetahuan


(7)

dan pengalaman penulis yang masih terbatas. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan Laporan Tugas Akhir agar semakin mendekati sempurna.

Penghargaan yang tulus penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu tersusunya Laporan Tugas akhir ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Supriyadi SN, SU, Dekan FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta selaku pelindung pelaksanaan penyusunan Laporan Tugas Akhir. 2. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku pembimbing dalam penyusunan

Laporan Tugas Akhir.

3. Pampinan dan seluruh kerabat kerja Stasiun Jogja TV atas sambutan baiknya dan telah mengijinkan penulis melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) di Jogja TV selama 1 bulan.

4. Seluruh kru divisi produser program, kameraman program, dan editing program yang telah banyak memberikan saran dan bantuanya kepada penulis selama KKM.

5. Semua teman – teman selama di Jogja dan semua pihak yang telah membantu selama penyusunan Laporan Tugas Akhir ini hingga dapat terselesaikan.


(8)

Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunya Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Tugas Produser dan Pelaksanaan Produksi Program Acara Televisi di Stasiun Jogja TV” ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa mencatatnya sebagai amal baik, amin.

Surakarta, Mei 2008


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERSETUJUAN ………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……… … iii

HALAMAN MOTTO………... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………. v

KATA PENGANTAR……… vi

DAFTAR ISI……… .. ix

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang……….. 1

B. Tujuan KKM……… . 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. 6

A. Media Televisi……… 6

B. Produksi Siaran Televisi………. 7

C. Produser………. 9

D. Pelaksanaan Produser dalam Produksi Siaran Televisi…. 10

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA……… 19

A. Sejarah Jogja TV……… 19

B. Logo Jogja TV……… 21

C. Setruktur Konsep Dasar Jogja TV………. 22

D. Visi dan Misi……….. 23


(10)

F. Lokasi dan jangkauan Area……… 26

G. Prestasi……… 26

Struktur Organisasi………. 28

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA……….. 29

A. Deskripsi Umum Acara Jogja TV………... 30

B. Deskripsi kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM)…………. 31

C. Deskripsi Acara Yang diamati sewaktu KKM………… … 34

D. Tahapan Pelaksanaan KKM……… 36

BAB V PENUTUP... 44

A. Kesimpulan……….. 44

B. Saran……… 45

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kuliah Kerja Media (KKM)

Era globalisasi telah memacu banyak bidang untuk berkembang, Terutama dibidang teknologi komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting dalam menjalani kehidupan. Dengan banyaknya manfaat komunikasi seperti sebagai pembentuk diri, pengungkapan diri atau ekspresi, digunakan untuk kelangsungan hidup manusia, memupuk hubungan dan memperoleh kebahagiaan (Dedy Mulyana). Hal ini menjadi pemicu teknologi komunikasi untuk menjadi sarana pemenuh kebutuhan tersebut.

Hal tersebut tampak pada perkembangan teknologi elektronika yang telah membawa dampak kepada perkembangan di bidang komunikasi massa. Berkat perkembangan teknologi elektronika ini arus informasi dapat berjalan dengan cepat dan simultan sehingga dapat menembus ruang dan waktu antara dua tempat yang berbeda.

Kehadiran berbagai produk teknologi elektronika seperti radio dan televisi telah memberikan nuansa baru dalam berkomunikasi. Hubungan antara manusia berubah dari yang bersifat tradisional (lisan) menjadi hubungan bermedia, yang sekaligus mampu mempercepat proses komunikasi, karena pada umumnya ciri khas media komunikasi massa modern menjanjikan kecepatan, ketepatan dan bahkan kepraktisan dalam hal menyampaikan dan menyajikan informasi dan hiburan kepada khalayak.


(12)

Dalam hal ini televisi yang muncul dimasyarakat diawal decade 1960-an semakin lama semakin mendominasi komunikasi massa karena sifatnya yang memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak dibidang informasi dan hiburan. Kelebihan televisi dari media massa lainya bersifat audio visual yaitu dapat dilihat dan didengar, menggambarkan kenyataan dan langsung menyajikan peristiwa yang tengah terjadi. Menjadikan televisi sebagai media yang berpengaruh terhadap sikap dan perbuatan audience melalui berbagai acara yang ditayangkan.

Ujung tombak untuk mncapai kebutuhan manusia tentang komunikasi tersebut terletak pada program – program acara televisi yang di tayangkan. Televisi menjadi daya tarik yang luar biasa apabila sajian program dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan manusia yang sudah terpengaruh oleh televisi. Kebutuhan dan keinginan manusia yang terus meningkat untuk melihat lebih luas, lebih banyak dan lebih vareatif menuntut produksi televisi juga menyesuaikan karakter penonton.

Fenomena tersebut yang menjadi latar belakang penyelenggara siaran atau broadcaster untuk mampu memacu dirinya meningkatkan kualitas dengan mengaplikasikan ilmu penyiaranya, terutama dibidang program televisi.

Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata acara dalam bentuk audio / suara atau visual / gambar yang ditranmisikan dalam bentuk signal suara dan gambar, baik melalui udara (teristerial dan satelit) maupun melalui kabel dan atau serat optic yang dapat diterima oleh pesawat penerima (radio / televisi) di rumah – rumah (Tommy Suprapto). Wujud penyelenggaraan siaran tersebut adalah siaran. Jenis siaran – siaran televisi yang sama tergabung dalam sebuah program televisi yang nantinya akan ditayangkan.


(13)

Siaran adalah benda abstrak yang sangat potensial untuk dipergunakan mencapai tujuan yang bersifat idiil maupun material. Siaran merupakan hasil kerja kolektif yang memerlukan dana yang besar, banyak, tenaga yang kreatif, professional serta sarana elektrik yang serba canggih. Karena itu produksi siaran merupakan produksi massal yang memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, hiburan dan pendidikan kepada sebagian besar khalayak dengan produksi yang cukup besar.

Persaingan yang ketat dan kemauan konsumen, memacu penyelenggara siaran harus meperhatikan keberlangsungan siaran, dalam hal ini menjaga stabilitas siaran dengan kemampuan mempertahankan jumlah pendengar atau pemirsa terhadap jumlah program tertentu. Dalam hal ini keseluruhan pengelola program acara siaran berperan penting di dalam bidangnya masing – masing untuk menghasilkan suatu program yang berkualitas, baik dan benar. Dengan memperhatikan kriteria siaran yang berkualitas, baik dan benar, maka diharapkan akan mampu memberikan kontribusi kepada khalayak berupa hasil produksi siaran yang benar – benar dapat dinikmati dan ditonton.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut dibutuhkan tenaga – tenaga ahli di bidang komunikasi dan penyiaran yang handal dan professional. Bekerja dibidang penyiaran tidak hanya cukup pada teori saja tetapi juga harus mampu diaplikasikan. Sebaliknya kemampuan praktek ataupun kemampuan tidak cukup apabila tidak dilandasi dengan teori – teori yang relevan. Perpaduan antara teori dan praktek bidang komunikasi penyiaran khususnya di dalam memproduksi dan menyiarkan mata acara akan meningkatkan kreativitas bagi seseorang yang bekerja di dunia penyiaran untuk dapat memproduksi, mengolah, mendistribusikan program siaran yang menarik khalayak.


(14)

Program siaran yan berkualitas, baik dan benar tidak lepas dari tenaga ahli yang bekerja di bidang penyiaran yang handal dan professional. Sebuah program siaran berarti juga tergantung pada seorang producer yang bertanggung jawab penuh tentang jalannya sebuah produksi dan keberhasilan sebuah siaran televisi. Untuk itu pengamatan tentang pelaksanaan produksi program acara televisi dan tugas – tugas seorang producer didalamnya dirasa penting untuk diiuti dan dilihat secara dekat prosesnya sebagai wujud aplikasi disiplin ilmu yang telah di pelajari di perkuliahan.

Maka dari itu dilihat dari tujuan penyeleggara siaran atau stasiun televisi swasta yang mempunyai ke 3 tujuan sebagai media penyiaran (Informasi, Hiburan dan Pendidikan) salah satunya yaitu Stasiun Jogja TV yang tercermin dalam program acara yang di tayangkan di Stasiun Jogja TV. Selain itu dilihat dari tenaga ahli maupun tenaga professional yang bekerja di Stasiun Jogja TV adalah orang – orang yang telah cukup berdedikasi dan mempunyai banyak pengalaman di bidang penyiaran, maka penulis memilih Stasiun Jogja TV untuk dijadikan tempat Kuliah Kerja Media (KKM) 2008. Diharapkan penulis dapat belajar, mencontoh dan melihat lebih dekat bagaimana proses perencanaan, penyelenggaraan sebuah acara siaran televisi dan untuk dapat berlatih mengaplikasikan ilmu penyiaran yang telah diperoleh diperkuliahan secara professional dan nyata.


(15)

B. Tujuan Kuliah Kerja Media (KKM)

1. Melihat lebih dekat tugas kenerja penyelengaraan siaran, kinerja tenaga ahli di bidang penyiaran dan proses produksi program acara siaran Jogja TV

2. Mencari pengalaman agar lebih siap menghadapi dunia kerja dalam masyarakat dan mampu menerapkan wawasan teoritis Ilmu Komunikasi khususnya penyiaran dalam kuliah kerja lapangan.

3. Agar mengetahui gambaran jelas soal dunia komunikasi, terutama di bidang Penyiaran. Serta tantangan dunia kerja yang semakin kompetetif.

4. Meningkatkan kreativitas dan profesionalisme seorang broadcaster, agar dapat memprediksi serta mempersiapkan diri menghadapi persaingan di era globalisasi.

5. Agar dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi komunikasi yang ada dalam media penyiaran, untuk proses produksi acara siaran.


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Televisi

Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. (Wibowo, 2007 : 17)

Karekter lain yang juga merupakan keunggulan televisi adalah televisi juga mampu memberikan penekanan secara efektif terhadap pesan atau maksud yang dituju dengan meng-close-up objeknya, atau memberi pemusatan pandangan. Televisi memberi banyak kemungkinan illustrasi visual, kaya akan tata gerak, tata warna, dan berbagai bunyi suara. (Wibowo, 2007 : 18)

Tidak mengherankan jika televisi memiliki daya tarik yang luar biasa apabila sajian program dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan manusia yang sudah terpengaruh oleh televisi. (Wibowo, 2007 : 19)

Seperti halnya dengan media massa lainnya, televisi pada pokoknya mempunyai 3 fungsi yakni sebagai penerangan, pendidikan dan hiburan.

Dalam rangka melaksanakan ke tiga fungsinya tersebut, televisi harus mengadung aspek persuasi, dalam arti kata bahwa setiap acara yang diproduksi bukan hanya informatif atau edukatif atau rekreatif, tetapi juga persuasif.

Meskipun komunikasi dengan menggunakan media televisi bersifat satu arah yang tidak menimbulkan arus balik secara langsung, tetapi produser sebagai komunikator dituntut membuat televisi siaran sebagai sarana massa persuasion (persuasi massa). Ini berarti televisi siaran mampu mengajak atau membujuk


(17)

khalayak pemirsa melakukan tindakan atau kegiatan tertentu , yang secara masal berbentuk prilaku nyata.

Maka komunikator pada stasiun televisi siaran bersifat kolektif, yang terdiri dari sejumlah kerabat kerja yang antara satu dan yang lainnya berada dalam fungsi yang berbada namun mempunyai tujuan satu yakni memproduksi acara yang dapat dinikmati oleh pemirsa. (Effendy, 1993 : 80)

B. Produksi Siaran Televisi

Sebuah acara yang akan disajikan berpangkal tolak dari sebuah gagasan, baik yang timbul dari produser sendiri atau dari orang dalam lainya, maupun dari orang luar, yakni masyarakat yang memvisualisasikan dan mengaudialisasikan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan harmonis dalam bentuk acara yang memuaskan pemirsa, maka gagasan tersebut harus diikat secara seksama. Langkah-langkah untuk mengembangkan gagasan orisinal tadi ke rangkaian unsur-unsur audio-visual tersebut didalamnya yang dinamakan tatacara produksi atau production atau yang sering disebut pula dengan produksi. (Effendy, 1993 : 79)

Dalam produksi informasi, menurut tempatnya atau studio, program acara dibagi dalam dua kategori besar, yaitu:

a. Live Event, misalnya program music, reality show, berita (News) dan lain sebagainya

b. Recording Event, program acara yang direkam terlebih dahulu baik program acara non drama seperti music, olah raga, dan berita (News) maupun program acara drama.(Suprapto, 2006 : 8)


(18)

Dalam sebuah produksi siaran televisi, penyelenggara siaran harus mampu memproduksi sebuah siaran yang berkualitas, baik dan benar. Yang dimaksud siaran berkualitas, baik dan benar itu adalah : (Suprapto, 2006 : 12)

· Siaran berkualitas adalah siaran yang kualitas suara dan atau gambar/visualnya prima.

· Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, komunikatif dan stimulatif.

· Siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik televisi.

Dengan adanya siaran yang berkualitas baik dan benar maka diharapkan mampu menghasilkan sebuah produksi siaran yang dapat dinikmati dan ditonton oleh khalayak.

Produksi siaran dibagi kedalam 2 kategori karya produksi, yaitu karya produksi artistik dan karya produksi jurnalistik. Yang mempunyai perbedaan : (Suprapto, 2006 : 12)

KARYA ARTISTIK KARYA JURNALISTIK

Ø Sumber: Ide/gagasan Ø Mengutamakan keindahan Ø Isi pesan bisa fiksi dan non fiksi Ø Penyajian tidak terikat waktu Ø Sasaran kepuasan khalayak Ø Memenuhi rasa kagum

Ø Sumber: Permasalahan hangat Ø Mengutamakan kecepatan/aktual Ø Isi pesan harus faktual

Ø Penyajian terikat waktu

Ø Sasaran kepercayaan/kepuasan Ø Memenuhi rasa ingin tahu


(19)

Ø Improvisasi tidak terbatas Ø Isi pesan terikat kode moral Ø Penggunaan bahasa bebas Ø Refleksi daya khayal kuat Ø Isi pesan tentang realitas sosial

Ø Improvisasi terbatas Ø Isi pesan terikat kode etik Ø Penggunaan bahasa jurnalistik Ø Refleksi penyajian kuat

Ø Isi pesan menyerap realitas/faktual

C. Produser

Produser televisi adalah seseorang yang bekerja di sebuah stasiun televisi siaran yang berfungsi sebagai organisator bagi penyelenggaraan suatu acara yang akan ditayangkan. (Effendy, 1993 : 79)

Tugas produser dalam memproduksi acara yang akan disiarkan pada hakekatnya sama saja, kalaupun terdapat perbedaan, ini dikarenakan perbedaan jenis acara yang akan disajikan. Menurut effendy perbedaan tugas produser yang diklarifikasikan berdasarkan jenis acara :

1. Produser drama 2. Produser aneka ria 3. Produser wicara 4. Produser siaran luar

Dalam karya produksi jurnalistik seorang produser dituntut mempunyai kemampuan berpikir dan menuangkan ide / pemikiran dalam satu tulisan (proposal) untuk suatu program acara secara baik dan sistematis serta mempunyai kemampuan


(20)

untuk memimpin dan bekerjasama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur – unsur produksi yang terkait. Adapun tugas produser secara umum : (Suprapto, 2006 : 62)

1. Menciptakan dan mengembangkan ide untuk produksi siaran. 2. Membuat desain produksi.

3. Menentukan tim kreatif.

4. Menentukan satuan kerja produksi.

5. Bersama pengarah acara menentukan dan memilih pengisi acara. 6. Menyusun anggaran biaya produksi.

7. Melakukan koordinasi,promosi dan publikasi. 8. Melakukan evaluasi terhadap acara yang ditangani.

D. Pelaksanaan Tugas Produser Dalam Produksi Siaran Televisi

Untuk membuat sebuah produksi siaran televisi seorang produser dituntut untuk memperhatikan lima hal yang sangat penting didalam merencanakan, memproduksi, dan menyiarkan suatu program acara televisi. Lima hal tersebut yaitu : materi produksi, sarana produksi, (equipment), biaya produksi (financial), Organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi (Wibowo,

2007 : 23)

1. Materi Produksi

Seorang produser pertama – tama harus mampu menyiapkan materi. Materi produksi dapat berupa apa saja, kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang atau manusia pun dapat menjadi bahan materi untuk sebuah produksi yang bermutu. Selain itu produser harus mempunyai visi untuk menentukan materi agar bahan yang akan diolah menjadi berbobot.


(21)

Sebuah materi yang telah dipilih masih diperlukan sebuah riset yang mendalam agar data – data yang berhubungan dengan materi produksi itu lengkap.

Dari hasil riset meteri produksi muncul gagasan atau ide yang kemudian diubah menjadi suatu tema. Tema ataupun konsep program kemudian diwujudkan menjadi treatment. Treatment adalah langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program. Dari treatment akan diciptakan naskah (script) atau langsung dilaksakan produksi program.

2. Sarana Produksi (Equipment)

Sarana produksi menjadi sarana penunjang terwujudnya ide menjadi hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standart yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit peralatan pencahayaan. Kualitas standart ketiga unit peralatan ini menjadi pertimbangan utama seorang produser, ketika ia mulai dalam perencanaan produksinya. Karena jumlah dan macam peralatan yang akan dipakai tergantung pada acara yang kan di produksi oleh seorang peoduser. Hal ini berpengaruh pada penentuan jumlah kerabat kerja (crew) dan perancangan anggaran produksi (production budget).

3. Biaya Produksi

Tugas produser selanjutnya adalah, dimana seorang produser juga harus mampu memikirkan perencanaan anggaran yang akan diperlukan untuk biaya produksinya. Perencanaan biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan, yaitu : (Wibowo, 2007 : 29)


(22)

a. Financial oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada, jika dana terbatas maka tuntunan – tuntunan untuk biaya produksi juga harus dibatasi. Sehingga semuanya diatur berdasarkan dana yang tersedia.

b. Quality Oriented

Perencanaan biaya produksi berdasarkan atas tuntunan – tuntunan dari produksi yang maksimal. Dalam hal ini tidak mempermasalahkan dana yang ada, yang penting hasil dari produksi tersebut berbobot, memiliki nilai, dan berguna bagi masyarakat.

Seluruh unsur yang memerlukan biaya harus dihitung dan tidak boleh terlupakan; oleh siapa dan dari mana itu akan dipergunakan. Oleh karena itu perlu memiliki lembar perencanaan anggaran yang dipakai untuk memperhitungkan semua biaya. Estimasi biaya yang tertera dalam perencanaan anggaran, berfungsi untuk dapat membuat batasan – batasan yang baik ketika pelaksanaan produksi dan mencegah pemborosan.

4. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program televisi membutuhkan banyak orang misalnya saja, presenter, kru, fungsionaris, lembaga penyelenggara, aparat setempat dimana lokasi shooting dilakukan dan pejabat yang bersangkutan dengan masalah perijinan. Supaya shooting berjalan lancar, seorang produser harus memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksana produksi serapi – rapinya.

Daftar anggota kerabat kerja sngat diperlukan untuk mengontrol seluruhseluruh pekerjaan, sehingga apabila terjadi hambatan dapat segera diketahui siapa yang


(23)

bertanggung jawab. Daftar kerabat kerja yang merupakan fungsionaris yang sangat dibutuhkan dalam sebuah produksi program – program televisi.

Satuan kerja di lapangan meliputi : (Wibowo, 2007 : 37) 1. Sutradara

2. Kamerawan 3. Penata cahaya 4. Penata suara

5. Penanggung jawab teknik 6. Penata artistik (Art Disigner) 7. Penata pakaian (Costum Director) 8. Perancang kostum

9. Penata rias 10.VCR operator

11.Pencatat shooting (script boy girl) 12.Unit manager

13.Pembantu produksi

14.Pekerja perlengkapan (beberapa berdasarkan kebutuhan) 15.Sopir

16.Pelayanan umum

Pelaksanan produksi untuk produksi program di dalam studio memiliki nama yang berbeda pula. Sutradara disebut pengarah program atau program director (PD), switcher, dan beberapa kamerawan karena biasanya menggunakan multikamera.


(24)

5. Tahap Pelaksanaan Produksi

Suatu program televisiyang melibatkan banyak peralatan, orang dan juga biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga memerlukan suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian yang biasa disebut dengan Standart Operation Procedure (SOP), seperti berikut: (Wibowo, 2007 : 39)

a. Pra-produksi (ide, perencanaan dan persiapan) b. Produksi (pelaksanaan)

c. Pasca-produksi(penyelesaian dan penayangan)

a. Pra-Produksi (Perencanaan dan Persiapan)

Tahap ini sangat penting sebab apabila dilaksanakan dengan baik dan rinci, sebagian pekerjaan produksi yang direncanakan sudah beres.

Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, yaitu: 1. Penemuan Ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah untuk mengembangkan gagasannya untuk menjadi naskah sesudah riset.

2. Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan pengisi acara, lokasi, crew dan lokasi. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya, rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat dengan hati-hati dan teliti.


(25)

3. Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat – menyurat. Latihan pengisi acara dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan.

b. Produksi

Setelah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan prodiuksi dimulai. Proses produksi ini adalah mewujudkan apa yang direncanakan dalam tulisan (shooting script), menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita.

Dalam proses produksi sutradara atau produser menentukan shoot mana saja yang akan diambil. Dalam pelaksanaan dilapangan semua crew melakukan tugasnya masing – masing dan saling bekerja sama untuk mendapatkan hasil produksi yang baik, misalnya saja penata cahaya memperhatikan pencahayaan, penata suara juga memperhatikan kualitas suara yang dihasilkan.

Hasil dari lapangan yang telah diproduksi biasanya dicatat untuk memudahkan, penyusunan pembuatan editing script nantinya. (Wibowo, 2007 : 41)

Sebuah pelaksanaan produksi juga tergantung pada tuntunan naskahnya. Dengan demikian karakter produksi lebih ditentukan oleh karakter naskahnya. Karakter produksi yang dibagi menurut karakter naskahnya:(Darwanto, 1994 : 235)

1. Produksi dilakukan di dalam atau di luar studio

Jenis produksi ini hasilnya disiarkan secara langsung atau direkam terlebih dahulu dan dalam menyelesaikan produksinya dapat melakukan pasca production atau dapat sekaligus jadi.


(26)

2. Produksi gabungan

Artinya sebagian produksi di studio, kemudian diberikan insert yang bahan produksinya di luar studio.

3. Produksi rekaman

Pelaksanaannya dapat dalam bentuk rekaman secara utuh (live ontape), rekaman dalam bentuk pembagian (recording in segments), rekaman dengan menggunakan kamera jinjing (single camera single VTR), rekaman menggunakan kamera dan beberapa VTR (multi camera/multi VTR).

c. Pasca Produksi

Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu - editing offline

- editing online dan - mixing.

Dalam hal ini terdapat dua macam teknik editing, yaitu: editing dengan teknik analog atau linier dan editing dengan teknik digital atau non linier dengan menggunakan komputer. (Wibowo, 2007 : 42)

1. Editing offline dengan teknik analog

Dalam editing ini sutradara terlebih dahulu memilih shoot yang telah direkam terlebih dahulu (editing secara kasar) sesuai dengan sinopsis dan treatment. Setelah jadi barulah dibuat editing script/naskahnya yang juga mencantumkan gambar dan dan nomor kode waktu untuk memudahkan editor. Barulah naskah dan hasil shooting asli diserahkan kepada editor untuk di edit.


(27)

2. Editing online dengan teknik analog

Editor melakukan editing sesuai dengan naskah dan menyambung setiap shoot dan adegan dibuat tepat sesuai time-code dalam naskah editing. Dan juga memasukan saund asli dengan level yang seimbang dan sempurna.

3. Mixing (Pencampuran gambar dan suara)

Proses ini adalah memasukan narasi dan illustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukan ke dalam pita hasil editing online. Diatur keseimbangannya antara sound effec, suara asli, suara narasi agar tidak saling menganggu dan terdengar jelas. Jika tahap ini sudah selesai maka post production dinyatakan telah selesai. Apabila semua telah siap program ini siap

untuk ditayangkan.

4. Editing offline dengan teknik digital atau non-linier

Editing non-linier atau editing digital adalah editing yang menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk editing. Bermacam – macam nama, jenis, dan fasilitas yang digunakan misalnya : Pinacle – Matrox – Campus dll. Dalam editing digital juga menggunakan berbagai macam program editing berdasarkan kebutuhan, seperti: Adobe Premiere – Three D Max – After Effect dan banyak program lainya.

5. Editing online dengan teknik digital

Editing online dengan teknik digital sebenarnya merupakan penyempurnaan editing offline dalam komputer, sekaligus mixing dengan music illustrasi atau efek suara dan gambar yang harus di masukan. Setelah semua selesai hasilnya dimasukan kembali kedalam kaset. Setelah itu pekerjaan dinyatakan selesai dan kelanjutannya adalah bagian dari pekerjaan di stasiun televisi.


(28)

Jadi pasca produksi merupakan tahap akhir kerja dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu kamera atau beberapa kamera. Secara umum kegiatan ini meliputi (Darwanto, 1997 : 237)

- Melakukan editing, baik dari gambar maupun suara/dubing.

- Pengisian grafik, baik yang berbentuk tulisan maupun bentuk yang lainya

- Pengisian narasi

- Pengisian illustrasi musik


(29)

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA

A. Sejarah Jogja TV

Berawal dari keprihatinan situasi bernegara berbangsa dan bermasyarakat yang semakin terkotak-kotak dalam lingkup yang tidak sehat. Sementara keadaan ekonomi bangsa juga semakin terpuruk. Pendidikan bangsa yang makin kehilangan bobot, situasi politik yang menunjukkan demokrasi yang tidak sehat. Berdasar semua itu kemudian munculah pemikiran bagaimana bisa mempertahankan, atau mungkin memperbaiki situasi ini dengan menggunakan tradisi budaya. Karena budaya bangsa yang masih melekat di hati sanubari masyarakat Indonesia.

Tradisi budaya nusantara yang semakin pudar dan ditanggalkan karena adanya globalisasi dan modernisasi, kembali ditemukenali untuk dilestarikan dalam nuansa menjalin kembali kepribadian bangsa yang telah terkikis oleh arus globalisasi.

Ideologi ini dikembangkan dan diwujudkan dalam sebuah wahana yang bernama televisi. Ideologi tanpa komersialisasi tidaklah dapat lestari. Maka Jogja TV tampil menyuarakan kepentingan aspirasi masyarakat yang ingin didengar dan ingin disapa dalam nuansa natural alamiah yang tidak tercabut dari akar tradisinya.

Dengan moto mengawal tradisi tiada henti, dan mengambil logo seperti warangka keris bernuansakan warna kuning dan hijau, Jogja TV mau mengedepankan lambang persatuan sinar kesetiaan manusia dalam sinar terang Illahi.


(30)

Jogja TV sebagai warangka dan masyarakat luas sebagai kerisnya, Jogja TV ingin mewujudkan semboyan curiga manjing warangka, yaitu persatuan suara masyarakat dengan tekad Jogja TV. Cita-cita Jogja TV tersebut tidak sekadar sebagai wadah aspirasi budaya masyarakat, yang tidak ada arah dan tujuannya. Tetapi diwujudkan dengan mengedepankan tayangan-tayangan yang berbobot dan berkualitas, diharapkan Jogja TV mampu menghadirkan sebuah budaya masyarakat Indonesia yang indah, dalam suasana kedamaian, ketenteraman, tanpa adanya sekat-sekat perbedaan yang tidak menguntungkan.

Jogja TV juga memberikan tayangan-tayangan yang mengemuka yaitu seni-seni tradisi yang ada di Indonesia yang ditayangkan dalam berbagai versi. Semua tayangan tersebut ditata dan diatur dalam sebuah benang merah seperti menata kembali mosaik budaya negeri yang penuh kearifan dan falsafah kehidupan yang adikodradi.

Seni-seni tradisi yang masih lestari ditampilkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan adanya isi dan bobot filosofi yang diemban dan yang menjadi misi dari seni tradisi itu sendiri. Oleh karena itulah diharapkan tayangan-tayangan yang muncul dalam berbagai aspek baik pemberitaan, program tayangan, dan lain sebagainya diharapkan memberikan paling tidak tiga aspek, yaitu sebagai

tontonan, bisa juga merupakan tuntunan , yang membawa masyarakat ke dalam

tatanan yang selaras dengan martabat bangsa Indonesia yang hendak mencapai cita-cita bersama adil makmur sejahtera berdasarkan atas ideologi bangsa yakni Pancasila.

Jogja TV membawai misi yang ideologis. Hal ini yang menjadi alasan mengapa televisi swasta ini tidak berupaya keras mengejar rating dengan tayangan


(31)

yang berbau komersialisasi yang tinggi. Sebab pilihan telah menentukan bahwa tayangan Jogja TV haruslah mempunyai bobot hidup yang bisa ditawarkan kepada masyarakat luas.

Jogja TV juga ingin mendengarkan keresahan masyarakat hingga yang paling dasar untuk dapat disaring dan diolah kembali serta ditayangkan dalam nuansa keindahan dalam upaya menciptakan masyarakat yang pluralis yang penuh dengan semangat kegotongroyongan, bahu membahu, tolong menolong, kasih mengasihi dan saling –asih-asah- asuh seperti logonya yang berupa sumping yaitu hiasan telinga dalam tradisi Nusantara.

Dengan kata lain secara utuh, Jogja TV ingin menghadirkan tempat yang istimewa bagi masyarakat Indonesia untuk berkarya, untuk hidup, untuk bermasyarakat, sehingga diharapkan mampu membawa masyarakat ini ke dalam situasi yang indah, hamemayu hayuning bawono, membuat dunia ini semakin indah agar semakin layak dihuni oleh manusia yang bermartabat. Karna jika Jogja TV sendiri yang melakukannya tidaklah mungkin bisa tercapai dan terwujud. Dengan dukungan masyarakat luas baik dari lembaga pendidikan, lembaga-lembaga di masyarakat disertai sinerji dari televisi lokal lainnya. Jogja TV berharap cita-citanya tersebut dapat terwujud. Dengan semangat kota Yogyakarta yang

Nyawiji, bersatu dengan masyarakat dengan tekad yang satu, golong gilig, greget, dengan tekad dan semangat yang kuat, sengguh, niatan akan keyakinan diri yang kuat, serta ora mingkuh sebagai sebuah tanggung jawab moral untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita bangsa yang terpatri dalam Ideologi bangsa Pancasila. (Ki Juru Bangunjiwa)


(32)

Jogja TV yang berlokasi di Jl. Wonosari Km. 9 merupakan televisi lokal pertama yang berdiri di Yogyakarta . Diresmikan oleh Sri Sultan HB X pada tanggal 17 September 2004 yang sekaligus menjadi hari lahirnya Jogja TV. PT Yogyakarta Tugu Televisi juga merupakan TV budaya sebagai media massa yang memberikan informasi, hiburan, dan kontrol sosial terhadap masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Visi dan Misi Jogja TV diantaranya adalah menjadi etalase kearifan lokal budaya Nusantara dan menjadi televisi yang mengaplikasikan teknologi tanpa mengesampingkan tradisi adiluhung, sehingga dapat mendorong peningkatan sektor pendidikan, perekonomian serta pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya. Hal tersebut dapat tercermin dari pilihan berita yang ditayangkan oleh Jogja TV.

Jogja TV yang tergabung dalam jaringan Indonesia Network, hadir menyapa pemirsa setiap hari mulai pukul 06.00 s/d 24.00 WIB. Kini Jogja TV hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu pilar kekuatan yang ikut melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa dan daerah-daerah disekitarnya melalui inovasi dalam berbagai program acaranya. Dengan menghadirkan program yang bermuatan lokal sebesar 80%, Jogja TV diharapkan benar-benar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan dari daerahnya sendiri.


(33)

(34)

D. Visi dan Misi · Visi

1. Menjadi etalase kearifan budaya Nusantara

2. Menjadi stasiun televisi yang mengaplikasikan teknologi tanpa mengesampingkan tradisi adiluhung.

3. Menjaga keseimbangan hubungan manusia, Sang Pencipta dan alam (Tri Hita Karana).

4. Menjaga keutuhan NKRI berdasarkan azas Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

· Misi

1. Mendorong peningkatan sector pendidikan, perekonomian serta pariwisata daerah Yogyakarta dan sekitarnya.

2. Mendorong pemberdayaan potensi lokal untuk sebesar – besarnya kesejahteraan masyarakat.

3. Menggali, mempertahankan dan melestarikan budaya serta tradisi masyarakat sejalan dengan proses perkembangan zaman.

4. Taat kepada kode etik jurnalistik, etika penyiaran, serta tata nilai yang berlaku dalam masyarakat.

E. Arti Logo Konsep

Jogja TV merupakan salah satu pilar kekuatan yang turut mengembangkan kebudayaan adiluhung Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa demi tercapainya


(35)

masyarakat yang dinamis dan bercitra budaya tinggi,sehingga mampu mengembangkan basis tradisi yang ada menjadi sebuah inovasi di segala bidang kehidupan sosial, seni budaya, ekonomi, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.

Deskripsi

Secara keseluruhan logo berbentuk sebuah “WARANGKA KERIS” yang dipadukan dengan tulisan Jogja TV dengan menggunakan jenis font Scie Field yang berkesan modern. Hal ini memvisualisasikan bahwa manusia dalam mengarungi kehidupannya bagaikan gelombang (tercermin dalam Luk Keris) yang penuh dinamika.

Dinamika ini merupakan suatu keanekaragaman budaya dan tradisi yang terus dilestarikan dan dikembangkan guna mencapai taraf kehidupan manusia yang madani, damai, dan sejahtera bagi kehidupan masyarakat Yogyakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Keris

Merupakan sebuah senjata perang yang diandalkan oleh para prajurit keraton yang memiliki kekuatan dalam menghadapi peperangan. Keris ini memvisualisasikan bahwa Jogja TVadalah merupakan sebuah senjata yang cukup ampuh untuk menyemangati masyarakat Yogyakarta dalam membangun daerahnya, dan bangsa pada umumnya dalam segala bidang kehidupan. Kekuatan dan keberanian ini juga merupakan modal utama dalam menghadapi tantangan era global, dimana Yogyakarta berperan sebagai pintu gerbang


(36)

pariwisata, penjaga tata nilai dan budaya, pelestari tradisi adiluhung, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Keris merupakan cermin dinamika kehidupan manusia yang dinamis dan penuh tantangan. Memberi rasa percaya diri dan memberi semangat yang besar bagi masyarakat Yogyakarta.

Warna Hijau

Memvisualisasikan kesuburan alam Yogyakarta yang perlu dilestarikan dan dikembangkan demi kesejahteraan masyarakatnya. Warna hijau juga mencerminkan citra masyarakat Yogyakarta yang damai, aman, dan nyaman dilandasi dengan kultur budaya yang sarat dengan nilai-nilai dan norma peradaban yang madani.

Warna Kuning

Memvisualisasikan bahwa Jogja TV mempunyai visi dan kekuatan dalam mengembangkan nilai-nilai budaya masyarakat Yogyakarta. Dimana kraton sebagai kiblatnya.

Tulisan Jogja TV

Merupakan perpaduan antara jenis font Scie Field dengan Swiss 721 BdRnd BT yang mengesankan seperti tulisan Jawa. Hal ini memvisualisasikan sebuah kedinamisan perpaduan antara budaya nenek moyang dengan perkembangan era modern sekarang ini.


(37)

F. Lokasi dan Jangkauan Area

Studio :

Jl. Wonosari Km.9 Sendang Tirto, Brebah, Sleman, Yogyakarta Telp. +62 – 274 – 451 900, 748 8899

Fax. +62 – 274 – 451 800

Marketing Jakarta :

Gedung Pers Pancasila Lt. 2 Jl. Gelora VII No. 32 Jakarta Pusat Telp. 021 – 535 7602 Fax. 021 – 5367 0771

www.jogjatv.com

Jangkauan Area

Dengan daya pancar 8 KW, jangkauan area meliputi Yogyakarta, Bantul, Sleman, Gunung Kidul dan Kulonprogo. Tidak hanya itu jangkauan area Jogja TV meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen dan Klaten. Sedangkan beberapa daerah lainnya adalah Magelang, Purworejo, Kutoarjo, Banjarnegara, sebagian Kebumen, Wonosobo, Temanggung dan sekitarnya.

G. Prestasi

Beberapa prestasi dan penghargaan yang pernah diraih Jogja TV diantaranya adalah Pemenang Iklan Layanan Masyarakat Televisi Terbaik dalam Ajang Anugerah Kebudayaan 2006 Media Massa dan Iklan dan Nominator Peraih “Cakram Award 2006” untuk kategori “Televisi Lokal


(38)

Terbaik”. Dengan slogan Tradisi Tiada Henti, Jogja TV hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu pilar kekuatan yang ikut melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa dan daerah-daerah disekitarnya melalui inovasi dalam berbagai program acaranya.


(39)

(40)

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. Deskripsi Umum Acara Jogja TV

Jogja TV yang berlokasi di Jl. Wonosari Km. 9 merupakan televisi lokal pertama yang berdiri di Yogyakarta. PT Yogyakarta Tugu Televisi juga merupakan TV budaya sebagai media massa yang memberikan informasi, hiburan, dan kontrol sosial terhadap masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.

Jogja TV yang tergabung dalam jaringan Indonesia Network, hadir menyapa pemirsanya setiap hari mulai pukul 06.00 s/d 24.00 WIB. Dengan slogan Tradisi Tiada Henti, Jogja TV hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu pilar

kekuatan yang ikut melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa dan daerah-daerah disekitarnya melalui inovasi dalam berbagai program acaranya. Dengan menghadirkan program yang bermuatan lokal sebesar 80%, Jogja TV diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan dari daerahnya sendiri. Di Stasiun Jogja TV terbagi menjadi beberapa jenis program acara yang sesuai dengan slogan Jogja TV. Dimana didalamnya terdapat berbagai acara unggulan Jogja TV yaitu meliputi;

· Berita (News): Seputar Jogja, Pawartos Enjing, Pawartos Ngayogyakarta, Berita terkini, berita Malam, Lintas Mancanegara, Good Morning Jogja.

· Budaya: Pusaka Jogja, Mutiara Nusantara, Kethoprak, Hamemayu, Empu, Pocung, Mocopat, Wayang, Langgeng Laras, Geguritan,


(41)

Klithikan, Adiluhung, Dunia Sastra dan Budaya, Guyonan Beringharjo, Mozaik Nusantara, Metafisis, Warisan Nusantara, Mozaik Katulistiwa. · Hiburan: Jogja Music, Klinong – klinong campursari, Rolasan, Kidung

Memori, Jazzy Corner, Goodril, Zodiak, Dendang Yuk, Roll, Icip – Icip, Foto File.

· Dialog: Wedang Jahe, Topik Pers, Dialog Interaktif, Pengobatan Alternatif, Dokter Kita, Sambung Rasa, Orkes Sore, Analog, Forum Bisnis, Klinik Cantik, Dialog 30 Menit, Winasis, Enterpreneur, Tamu Kabare.

· Acara Anak: Pentas Ceria, Kartun, Kampung Halamanku, Dongeng · Pendidikan: Dunia Pendidikan, Pernak – pernik Dunia, Jelajah

Kampus, Jendela Pustaka, Ekspresi Muda Jogja, Forum Rektor, Lets Speak Up English

· Travelling: Pesona Wisata, Blusukan.

· Sport: Jogja Sport, Dunia Olahraga, Bugar Raga.

· Program Lain: Profil Bisnis, Tekad, Galeri Mode, Caping, Film Serial, Yo Ngiklan, Biografi, Film Indie.

B. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM)

Selama magang di Stasiun Jogja TV selama 1 bulan, mulai tanggal 4 Februari - 3 Maret 2008, yaitu pada bagian divisi program. Hal – hal yang telah dilakukan adalah mengamati secara langsung kegiatan produksi program yaitu produser di Stasiun Jogja TV. Adapun kegiatan yang telah dilakukan yaitu :


(42)

1. Minggu pertama periode tanggal 4 Februari – 9 Februari 2008

üMengamati dan membantu tugas-tugas dan kegiatan yang dilakukan produser dilapangan dalam produksi feature human interest Tekad “Si Pembuat Licak” di Bantul bersama 2 kameraman dan 1 driver.

üMengikuti dan mengamati kegitan produser dalam kegiatan praproduksi survey program acara Dunia Pendidikan (DuPen) di kalasan SD Kalasan Ramo Mangun. Untuk permintaan ijin produksi di tempat tersebut.

üMembantu produser mengarahkan peserta audisi dalam proses audisi presenter program acara Blusukan di studio Jogja TV.

üMengikuti dan mengamati secara langsung proses produksi acara feature Blusukan di Gedung Juang 45 dan Benteng Vandenburg di solo. Membantu dalam persiapan pengambilan gambar dan wawancara.

üMengamati dan membantu persiapan hingga proses produksi dengan menjadi FD (Floor Director) melalui teleprompter acara dialog interaktif Klink Cantik secara live di studio Jogja TV.

üMengikuti dan membantu produser dalam proses produksi EMJ (Ekspresi Muda Jogja) dengan menjadi reporter di UPN Jogjakarta dalam acara “The 5th Dinamit”.

2. Minggu ke dua periode tanggal 11 Februari – 16 Februari 2008

ü Membantu secara langsung tugas produser pada Jelajah Kampus di UGM Fakultas Geografi dalam Olimpiade Nasional Geografi, sebagai reporter . ü Mengikuti proses praproduksi survey Tekad di Bantul dan Matesih Magelang. ü Menjadi asisten produser dengan membantu tugas produser dalam proses

produksi taping (record) acara talk show Tamu Kabare di Bale Raos Jogja sebagai FD (Floor Director) dan pengatur durasi (pemberi aba – aba).


(43)

ü Membuat camera card untuk kameraman dalam acara Galeri Mode di Own Cafe.

ü Membantu proses produksi Galeri mode di Amplaz Mall dan Own Cafe dalam acara liputan fashion valentine day.

ü Membuat Rundown acara talk show Tamu Kabare yang diserahkan kepada editor untuk keperluan proses editing.

ü Membantu persiapan hingga proses produksi Klinik Cantik secara live di Studio dan bertugas sebagai FD menggunakan teleprompter.

ü Membuat naskah Caping “Tanaman Cucak Rowo”.

ü Mengikuti dan membantu produser dalam proses produksi EMJ (Ekspresi Muda Jogja) dengan menjadi reporter di SMA N 6 JogjakartaUPN Jogjakarta dalam rangka perayaan ulang tahun SMA.

3. Minggu ke tiga periode tanggal 18 Februari – 23 Februari 2008

ü Membantu produser dalam memberi keterangan pada peserta dalam proses audisi presenter program acara Icip – icip.

ü Membuat naskah untuk program Caping “Budidaya Srikaya Jumbo”.

ü Membantu proses produksi program acara Analog secara live sebagai penerima sms dan memberikan pada presenter.

ü Membantu tugas produser dalam proses produksi acara wisata kuliner icip – icip di Pecel Solo, Es Masuk Solo, dan duku di Matesih Plosorjo Karanganyar. ü Menyiapkan bahan untuk proses editing dengan menggantikan tugas produser

dalam memilih gambar wisata kuliner icip – icip yang telah di produksi. ü Membantu produser dalam mengarahkan presenter dan menjadi reporter pada

liputan Jelajah Kampus di STTNAS dalam acara Lomba Robot.

ü Melihat proses dan belajar editing sesuai naskah “Budidaya Srikaya Jumbo” yang telah dibuat sebelumnya.


(44)

ü Membantu persiapan hingga proses produksi Klinik Cantik secara live di Studio dan bertugas sebagai FD menggunakan teleprompter.

4. Minggu ke empat periode tanggal 25 Februari – 3 Maret 2008

ü Membantu dan mencoba menggantikan tugas produser (Ass. Prod) dari menyiapkan bahan, mencari nara sumber, mengarahkan presenter dan kameraman dalam proses produksi wisata kuliner Icip- icip di Restoran Numani dan Pusat oleh-oleh Mbok Tumpuk.

ü Membuat naskah program acara yang telah diproduksi Galeri Mode Own Cafe dan Jelajah Kampus Olimpiade Nasional Geografi UGM.

ü Menyiapkan bahan untuk diedit, memilih gambar dan membantu proses editing acara Icip-icip di Jogja dan Jelajah Kampus Olimpiade Nasional Geografi UGM.

ü Menjadi asisten produser dengan membantu tugas produser dalam proses produksi taping (record) acara talk show Tamu Kabare di Hotel Mercure Jogja sebagai FD (Floor Director) dan pengatur durasi (pemberi aba – aba).

ü Membantu produser dalam membuat naskah acara Tekad “Dunia tanpa warna”. ü Meneliti hasil jadi produksi Jelajah Kampus setelah diedit sebelum di

tayangkan.

C. Deskripsi Acara Yang diamati sewaktu Kuliah Kerja Media (KKM)

Terdapat banyak acara yang disajikan Jogja TV, dan pembatasan waktu KKM yang hanya 1 bulan menjadikan keterbatasan pengmatan yang dilakukan terhadap acara yang disajikan. Hanya terdapat beberapa acara yang dapat diamati prosesnya dari Pra produksi hingga pasca produksinya baik yang bersifat Live maupun Record. Pembatasan tersebut dilakukan pada beberapa acara yang


(45)

mempunyai format feature dan megezine news untuk recordnya dan dialog interaktif untuk acara yang bersifat Live. Beberapa acara yang telah diamati selama KKM di Stasiun Jogja TV antara lain:

1. Program Record:

· Blusukan: Program tayangan yang menengok dan mengupas sisi- sisi lain kehidupan masyarakat

· Tekad: Program tayangan yang menampilkan profil seseorang untuk bertahan hidup, berisi profil perjuangan hidup seseorang

· Galeri Mode: Program tayangan yang mengangkat masalah fashion meliputi : rubrik pengetahuan tentang mode, dan konsultasi mode

· Caping: Program tayangan yang berisi tentang segala hal yang berhubungan dengan pertanian, perikanan, dan peternakan, termasuk mengenai teknik dalam pembudidayaan suatu tanaman, ternak, dll ( cara bertani / beternak yang baik )

· Jelajah Kampus: Program seputar aktifitas ilmiah, penelitian, dan program unggulan dari masing-masing perguruan tinggi yang ada di DIY.

· Ekspresi Muda Jogja: Program tayangan yang mengangkat aktifitas positif dan kreatifit anak muda Jogja

· Icip – Icip: Liputan kuliner di daerah Yogyakarta dan sekitarnya

· Tamu Kabare: Dialog Interaktif bersama bintang tamu dari kalangan eksekutif.


(46)

2. Program Live:

· Klinik Cantik: Program dialog live interaktif yang menghadirkan pakar-pakar kecantikan, dan kesehatan

· Analog (Anda Tanya Psikolog): Program dialog live interaktif membahas memberikan pengetahuan, solusi dari masalah-masalah psikologi yang biasa ada dan dialami oleh sebagian besar masyarakat

D. Tahapan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM)

Masing – masing produksi program di Stasiun Jogja TV dilakukan oleh 1 produser yang bertanggung jawab penuh jalanya produksi. Di Stasiun Jogja TV 1 produser dapat memegang 3 hingga 4 acara sekaligus, baik yang bersifat Live ataupun Record. Pada umumnya pelaksanaan produksi pada semua acara di Stasiun Jogja TV adalah sama, hanya saja terdapat perbedaan tindakan antara produksi acara yang bersifat record dan live. Berikut ini pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan selama KKM di Stasiun Jogja TV.

D. 1 Tahapan Pelaksaan Produksi Record di Stasiun Jogja TV

D. 1. 1 Persiapan

Sebelumnya produser menentukan materi yang akan diambil atau diproduksi untuk acara yang telah dipegangnya. Produser menentukan tema yang akan diangkat, mencari informasi tentang tema tersebut baik lewat internet, koran,


(47)

lewat informasi perorangan atau mencari langsung dilapangan. Setelah diketahui secara pasti semua bahan yang dibutuhkan maka dilakukanlah survey.

Sesuai pengamatan di Stasiun Jogja TV, terkadang produser juga mendapatkan bahan untuk produksinya dari divisi marketing karena telah terdapat perjanjian tertentu dengan pihak tekait, sehingga produksi hanya mengikuti kegiatan yang akan diselenggarakan, yang biasanya berupa event – event tertentu. Sehingga yang perlu dilakukan produser hanya mempelajari materi yang telah disediakan melalui proposal kegiatan dan rundown acara misalnya pada program acara Jelajah Kampus, Galeri Mode, Ekspresi Muda Jogja.

D. 1. 2 Melakukan Survey Tempat

Survey yaitu melihat secara langsung kesesuaian kondisi dilapangan dengan program acara yang akan dibuat, sebelum dilakukan produksi. Selain itu survey juga berfungsi untuk memastikan kebenaran informasi yang telah didapatkan. Ketika survey produser menemui orang yang berkompeten didalamnya untuk mencari perijinan, mengenalkan diri dan memberi penjelasan lengkap tentang kemungkinan diadakanya produksi ditempat tersebut, mencari data dan mencari nara sumber untuk produksinya nanti. Jika dirasa telah tepat untuk produksi, survey digunakan untuk membuat persetujuan produksi ditempat tersebut dan membuat janji tentang kapan diadakanya produksi. Sehingga suevey dilakukan untuk mendapatkan persiapan produksi yang matang. Misalnya pada produksi Tekad dan Caping.


(48)

D. 1. 3 Membuat Shoting Script (Camera Card)

Sebelum berangkat produksi produser membuat daftar stok shot terlebih dahulu atau daftar gambar – gambar yang harus diambil oleh kameraman ketika berada di lokasi. Daftar stok shot tersebut biasa disebut dengan Camera Card. Camera Card dibuat berdasarkan tema yang diangkat, keadaan lokasi setelah dilakukan survey, atau dari proposal atau rundown yang telah diterima sebelumnya. Dalam camera card juga terdapat daftar pertanyaan yang telah disiapkan untuk Tanya jawab bersama nara sumber nantinya. Selain itu juga terdapat naskah untuk presenter apabila ada. Misalnya pada program acara Blusukan.

D. 1. 4 Menentukan Satuan Tim dan Sarana a. Mengurusi keuangan untuk Kru

Produser sebelum berangkat produksi keluar kantor, juga bertanggung jawab mengurus uang makan untuk para kru yang bertugas. Produser mengambil uang makan di bagian keuangan kantor sesuai jumlah kru yang diajak, besar uang makan sesui ketentuan yang telah ditentukan Stasiun Jogja TV.

Selain itu produser juga mengatur masalah pembiayaan apabila dalam proses produksi memerlukan pengeluaran atau berhubungan dengan sponsor. Misalnya saja pada program acara Tekad yang terdapat sponsor bantuan, atau program acara Icip – icip yang terkadang juga membutuhkan pengeluran untuk kuliner yang dikunjungi.


(49)

b. Order Kru

Di Stasiun Jogja TV seorang produser yang telah mengetahui kapan akan melakukan produksi akan melakukan laporan kepada sekretaris program, sekretaris program inilah yang nantinya akan menyiapkan 1 tim kerja untuk produksi seorang produser. 1 tim kerja tersebut terdiri dari 2 kameraman dan 1 driver. Terkadang juga tergantung program acara yang di produksi ada juga beberapa acara yang diamati dengan menggunakan beberapa peralatan seperti OB van karena menggunakan system taping.

c. Order Mini DV

Sebelum berangkat produksi produser juga mengecek alat yang akan dibawa dan dibutuhkan ke bagian teknik, selain itu persiapan lain yang perlu dilakukan adalah meminta kaset mini DV ke bagian Library untuk diberikan kepada kameraman.

d. Menghubungi Presenter

Untuk program acara yang terdapat presenternya, sebelum produksi produser juga harus mempersiapkan presenter. Dengan menghubungi presenter untuk memberitahukan waktu produksi dan kostum yang akan digunakan. Sebelum produksi berlansung selain memberi naskah presenter produser juga menerangkan tema dan apa saja yang akan diproduksi.

D. 1. 5 Produksi

Proses produksi record dilakukan sesuai rencana, sesuai dengan camera card yang telah dibuat dan menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Produser di lapangan bertugas memimpin proses produksi. Baik mulai dari perijinan, hingga proses pengambilan gambar. Produser bertugas mengarahkan kameraman untuk


(50)

melakukan pengambilan gambar, agar stok shot yang diharapkan dapat diperoleh. Dan juga mengarahkan telent atau presenter apabila ada.

Selain itu dalam proses produksi produser juga berperan sebagai reporter, yaitu mencari data selengkap – lengkapnya dan melakukan wawancara kepada beberapa nara sumber untuk digunakan sebagai bahan pembuatan naskah atau pun informasi yang dapat mendukung kesempurnaan sebuah produksi.

Setelah semua bahan telah didapatkan, produksi di lapangan dianggap selesai. Sampai di kantor produser dan kameraman bertanggung jawab mengembalikan alat – alat ke ruang teknik. Dan membawa kaset rekamanya.

D. 1. 6 Pembuatan Naskah

Tugas produser selanjutnya yaitu segera membuat naskah atau editing script untuk produksinyasebagai panduan editor untuk mengedit. Naskah dibuat berdasarkan rencana awal yaitu tema yang telah ditentukan dan juga bahan – bahan yang telah didapat sewaktu produksi, baik stok gambar, data yang telah diperoleh maupun statement nara sumber yang telah diwawancara. Naskah biasanya disusun sesui urutan jalanya kegiatan yang telah diliput kemudian dikemas sesui dengan program acara yang akan ditampilkan. Dibagian akhir naskah produser juga mencantumkan tim kerabat kerja yang telah ikut andil dalam proses produksinya. Tidak semua acara record menggunakan naskah misalnya saja wisata kuliner Icip – icip yang audionya berasal langsung dari presenter.


(51)

D. 1. 7 Editing

Setelah melakukan produksi di luar, produser menyerahkan kaset rekaman produksi dan juga editing skrip kebagian editing untuk segera diproses editing. Proses pertama yaitu kaset dicapture terlebih dahulu, setelah dalam bentuk file produser selanjutnya melakukan pemotongan atau pemilihan gambar yang akan dipilih dan digunakan, sesuai dengan editing skrip yang telah dibuat. Proses selanjutnya dilakukan VO (Voice Over) naskah yang telah disediakan. Kemudian baru tanggung jawab editor yang menyusun gambar dan proses rendering (recording) hingga menjadi sebuah program acara yang siap tayang.

D. 1. 8 Pemeriksaan Hasil Editing

Setelah dilakukan finishing produser hanya melakukan persetujuan dan seleksi hasil editing (Controlling) seperti mengurangi atau menambah gambar. Jika dirasa cukup produksi kemudian di recording dan di serahkan ke bagian master control untuk ditayangkan.

D. 1. 9 Library (Dokumen)

Tidak banyak yang dilakukan seorang produser di Stasiun Jogja TV, apabila stelah produksi, hanya apabila ada permintaan dengan pihak luar yang terkait proses produksi, produser dimintaan melakukan pemberitahuan apabila produksi tersebut akan tayang. Selain itu dalam pasca produksi, apabila terdapat perjanjian khusus dan permintaan dokumentasi merupakan tugas produser untuk menyerahkan hasil dari produksi tersebut kepada nara sumber atau pun pihak terkait.


(52)

D. 2 Tahapan Pelaksanaan Program Acara Live di Sasiun Jogja TV:

Kebanyakan acara Live di Stasiun Jogja TV berupa program dialog dan beberapa program hiburan. Pengamatan yang dilakukan pada acara Live di Stasiun Jogja TV hanya terbatas pada 2 program dialog interaktif yaitu program acara Klinik Cantik dan Analog. Tahapan yang dilakukan produser adalah:

D. 2. 1 Persiapan

Produser terlebih dahulu menentukan materi yang akan ditayangkan di dalam program acaranya yang sesuia dengan konsep acara. Persiapan materi dalam program dialog hanya menentukan tema dan mencari nara sumber yang berkompeten didalam tema yang akan diangkat. Misalnya saja peda Klinik Cantik berbicara tentang “Menyiasati bentuk tubuh dengan pakaian” menghadirkan pembicara seorang perancang busana. Karna materi yang paling penting dalam acara live adalah nara sumber. Tugas produser adalah menghubungi nara sumber sesuai dengan tema yang diangkat. Kemudian membuat janji dengan nara sumber untuk dapat hadir dalam produksi live tersebut.Terkadang materi juga didapatkan dari pihak marketing karena terdapat kerja sama tertentu untuk ditayangkan dalam produksi. Sehingga produser hanya bertugas untuk persiapan produksinya saja.

D. 2. 2 Membuat Rundown

Jika persiapan materi sudah siap, produser selanjutnya mebuat rundown acara live. Rundown ini berisi susunan acara selama acara live berlangsung, rundown tersebut berfungsi untuk panduan tim master control dalam mengontrol acara live tersebut, dan persiapan untuk pembagian segment untuk iklan, lay out


(53)

tema, nama – nama nara sumber, presenter, dan tim kerabat kerja. Selain itu produser juga membuat daftar pertanyaan untuk bahan pertanyaan presenter.

D. 2. 3 Persiapan Studio

Program acara live tidak membutuhkan banyak persiapan, karena distudio dengan setting tempat sudah tersedia. Seorang produser datang bersiap di studio 1 jam lebih awal untuk persiapan. Dalam persiapannya yang dilakukan produser adalah meneliti persiapan setting tempat, menyerahkan rundown kepada master control (MC) dan menerangkan tentang tema dan rundown jalanya acara live kepada tim master control, dan memberi penjelasan apa saja yang dilakukan presenter nantinya. Persiapan produser juga menyangkut penyambutan nara sumber yang datang ke studio, sebelum live nara sumber diajak ke ruang make up untuk di make up terlebih dahulu, dan diberi penjelasan tentang jalanya live.

D. 2. 4 Produksi

Saat produksi produser hanya mengawasi jalanya live saja. Produser mengingatkan dan memberi sedikit pengarahan apabila dalam penayangannya dirasa kurang. Yaitu melakukan aba – aba kepada presenter dalam proses produksi live melalui teleprompter misalnya memberitau sisa durasi, ada penelpon masuk / sms, waktunya iklan, waktunya memberi materi, atau mengingatkan layanan interaktif dan beberapa informasi lain yang berhubungan dengan materi acara. Selain itu tugas produser mengatur partisipasi pemirsa yang masuk baik lewat telpon ataupun sms dan menentukan pemirsa yang beruntung mendapatkan hadiah karena telah ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.


(54)

D. 2. 5 Library (Dokumen)

Dalam proses pengamatan yang dilakukan pada program acara Klinik Cantik dan Analog setelah acara live atau proses pasca produksi tidak banyak yang dilakukan oleh produser. Hanya setelah proses produksi live selesai hasil rekaman kemudian diserahkan ke bagian library untuk digunakan sebagai dokumen.


(55)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melalui kegiatan kuliah kerja media (KKM) di Stasiun Jogja TV selama 1 bulan penulis dapat menyimpulkan :

1. Ketika terjun langsung, melihat kinerja penyelenggaraan siaran dan mengikuti proses produksi lebih dekat di Stasiun Jogja TV, penulis mengetahui bahwa sebuah penyelenggaraan siaran televisi membutuhkan banyak tenaga ahli dan profesional dibidangnya, alat – alat yang canggih dan membutuhkan banyak sumber daya manusia yang saling berkaitan, bekerjasama dan berkoordinasi dalam menyelenggaraan sebuah siaran televisi agar berjalan dengan baik.

2. Penulis mendapatkan banyak pengalaman, wawasan dan pengetahuan sesuai praktek yang ada di perkuliahan, yaitu mengetahui dan dapat mengiukuti secara langsung proses produksi program acara siaran di Jogja TV yang meliputi :

a. Pra produksi yaitu terdiri dari perencanaan, persiapan materi, pembuatan camera card, persiapan kru dan alat dan persiapan biaya produksi dan melakukan riset terlebih dahulu atau survey untuk memastikan materi yang cocok dengan produksi yang akan dibuat. b. Produksi yaitu melakukan pengambilan gambar dilapangan atau di


(56)

c. Pasca produksi yang meliputi pembuatan naskah dan proses editing, pengisian suara (VO). Hingga bahan yang sudah di produksi siap untuk ditayangkan dan akhirnya dijadikan dokumen di bagian library.

3. Penulis dapat mengetahui dengan jelas profesi yang bekerja di komunikasi bidang penyiaran khususnya profesi seorang produser di Jogja TV. Bahwa dalam proses produksi program televisi produser adalah seseorang yang bertanggung jawab secara keseluruhan akan jalanya produksi yang dilaksanakan. Dan berpengaruh terhadap tayangan yang disajikan.

4. Melalui KKM di Jogja TV penulis dapat lebih mengasah kreativitas dan belajar bekerja professional karena selama 1 bulan penuh belajar secara langsung di lapangan dan bersama produser dapat menyiapkan berbagai program acara siaran dari pra produksi hingga pasca produksi yang ditayangkan di Jogja TV dan di nikmati khalayak.

5. Penulis juga mendapat pengalaman menggunakan alat – alat yang di gunakan dalam produksi siaran seperti mengoperasikan teleprompter, belajar mengoperasikan switcer, dan mengetahui kinerja proses produksi yang menggunakan OB van.

B. Saran

1. Kepada Stasiun Jogja TV

- Masing – masing karyawan atau divisi dapat menjadi team work yang baik, dan lebih menyatukan pikiran dan inspirasi, saling berkoordinasi agar dapat menghasilkan program televisi yang lebih bervariasi dan dapat menjadi hiburan sekaligus pendidikan.


(57)

- Pengelola stasiun televisi dapat lebih meningkatkan kesejahteraan karyawannya agar dapat lebih semangat dalam bekerja.

- Dalam produksi program siaran televisi, produser diharapkan benar - benar melakukan persiapan yang matang pada pra produksinya dengan membuat shooting script, SOP, atau story board terlebih dahulu, melakukan produksi sesuai dengan standart broadcast dan selalu melakukan evaluasi pada program acara yang telah disiarkan untuk meningkatkan kualitas siaran. - Mengingat begitu banyaknya profesi yang dibutuhkan di sebuah stasiun

televisi dan begitu pentingnya sebuah team work atau kru dalam sebuah produksi program televisi, diharapkan Stasiun Jogja TV dapat menambah dan maningkatkan sumber daya manusianya atau kerabat kerjanya yang benar – benar mengerti di bidang penyiaran dalam produksi program acara siaran, untuk membantu tugas produser misalnya tim Artistik, Lihgting, dan seorang PD (Program Director).

- Untuk lebih menarik khalayak agar lebih menyukai tayangan yang disajikan Jogja TV, diharapkan penyelengara siaran dan produser dapat lebih kreativ dan mampu menciptakan tayangan televisi yang lain dari pada yang lain. - Agar tidak kalah saing dengan televisi swasta lainya Stasiun Jogja TV

diharapkan dapat meningkatkan kualitas peralatan yang digunakan, untuk mendapatkan hasil produksi yang berkualitas, baik dan benar sesuai standart broadcast.


(58)

2. Kepada Program Studi Penyiaran

- Lebih meningkatkan perkuliahan dengan memperdalam penyesuaian teori dan juga praktek, sehingga mahasiswa dapat mengetahui pengertian, aturan baku dan malakukan kerja dengan benar dibidang penyiaran sesuai standart penyiaran.

- Untuk menambah pengalaman, wawasan mahasiswa baik teori atau pun praktek dan mngetahui gambaran secara jelas, program studi penyiaran diharapkan dapat lebih menjalin hubungan baik dengan para intansi penyelenggara siaran untuk dapat mengajak mahasiswa kunjungan media. Atau kerja sama dengan intansi bidang penyiaran untuk penyaluran para mahasiswa yang telah siap kerja.

- Lebih memperbanyak tugas atau praktek tentang dunia penyiaran sesuai dengan kegiatan penyiaran di stasiun penyiaran, selain dapat mengasah kreativitas mahasiswa juga untuk melatih mahasiswa dalam membuat berbagai program acara siaran misalnya praktek membuat acara dialog, talk show, siaran berita langsung dsb.

- Diharapkan dapat meningkatkan kualitas peralatan untuk praktek dan laboratorium yang sesuai dengan standart broadcast misalnya saja menambah studio televisi mengingat di sebuah siaran televisi terdapat produksi di luar studio dan di dalam studio yang dapat disiarkan secara live atau record.


(59)

3. Kepada Keilmuaan Komunikasi Terapan

Dengan adanya tuntutan kerja yang semakin sulit, diharapkan Keilmuan Komunikasi Terapan Universitas Sebelas Maret dapat meningkatkan dan selalu memperbarui kurikulum yang digunakan, untuk dapat mencetak mahasiswa dibidang penyiaran pada khususnya menjadi lulusan yang berkualitas dan siap kerja di industri – industri penyiaran.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Darwanto. 1997. Produksi Acara TV. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Effendy, Uchjana Onong. 1993. Televisi Siaran Teori dan Praktek. Cetakan II. Bandung: Mandar Maju.

Suprapto, Tommy. 2007. Berkarier di bidang Broadcasting. Yogyakarta: Media Pressindo.

Wibowo, Fred. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.


(61)

(62)

RUNDOWN TAMU KABARE

Episode : # 43

Presenter : KRMT Indro ‘Kimpling’

Narasumber : 1. Fahmi Akbar Idries SE, MM

( Directur Utama PD BPR Bank Pasar Kulon Progo )

2. Lies Adang (Perias / Pemilik Salon Kartini Kota Jogja )

Tayang : Sabtu 16 Februari 2008

Pukul : 20.30 – 21.30 WIB

Lokasi : Bale Raos

Running teks 6 kali: pertamina tidak ada

SESI DUR. ACARA KETERANGAN

00:15 Opening Tune/bumper 1 Versi logo pertamina

00:15 Into musik – Slide 02:00 Lagu wajib tamu kabare

I

11:00 Opening - panggil narasumber Obrolan sesi I

ADA CUT PASANG CLIP ON

CUT pada saat panjul bercadaan dengan kimpling tentang rias wajah

00:15 Intro Musik Versi logo pertamina 03:00 IKLAN

BREAK

1 00:15 Intro Musik Versi logo pertanima

II

13:00 Obrolan Sesi II

Lagu

· Tanya jawab: Hartati Wahyuni, Si – Sentolo Kulon Progo

( Nasabah Bank pasar kulon progo ) · Penyanyi: Bambang Gundul - Pelawak Judul lagu: Simphony yang indah 00:15 Intro Musik Versi logo pertamina

03:00 IKLAN

BREAK

2 00:15 Intro Musik

III

10:00 Obrolan Sesi III

Kuis

· Tanya jawab 1: Anang Hidayat – Kota gedhe (Nasabah Bank Pasar Kulon Progo)

· Kuis

· Tanya jawab 2: Sumarsih – Wonosidi (Penabung Deposito Bank Pasar Kulon Progo)

00:15 Intro Musik 03:00 IKLAN

BREAK

3 00:15 Intro Musik

IV

13:00 Obrolan Sesi IV

Lagu penutup - Closing

· Tanya jawab1: Esthi – Sodagaran Perias & Pemilik Esthi Salon


(63)

· Penyanyi: Panjul

Judul lagu: Semara Dana

Soal A Soal B

NGECECENG NGEDUM

GIRAP – GIRAP MLINTIR METHENTENG NYUCUP

MANDENG NJAMBAK

NDREDEG ANGON

SAMBAT PAKAN

GULUNG KOMING PADASAN

MLOLO MBUN – MBUNAN

GUNEMAN MLOROT

NYADUK SEMAPUT

Iklan : hotel puri artha, kabare, pespro, exis com, madflass, C59, Eksposive

KERABAT KERJA

Penanggung Jawab Andhi Wisnu

Asisten penanggung Jawab Wempi Gunato, Aryoko

Konsep Acara KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, Drg. Eddy Purjanto

Produser Ir. Danang Wibowo, Pascalis PW

Asisten producer

Ulfa Widyaningrum

Pengarah Acara Pascalis PW

Kamerawan Wiwit, Eko Harjo, Suryo khashabu, Fiat

Pemadu gambar Gunada/ sobirul

Penyunting Gambar Amin Patmiogo

Komputer Grafis Bram Arustam

Penata Suara Ari teguh

Teknisi Ari teguh, Ferry, Gunada, Shobirul

Pemelihara Alat Feri, Dani, Kunis

Master Kontrol Arubbi KP, Ikhwan, Amirul Mukminin, Sus Dwi, Ketut Catur,

Junaidi, Susilo marwanto, Andri, Eko Sarwono

Transmisi Ika Wiharyanto, Eko Hartanto, Herwanto

Library Retno Arimurti, Diah Nawangsih, Anggit

Traffik Ranti, Nian

Marketing Army, Indra, Vetri, Okti, Anies, Farid

Promosi Tegar, Okto, Iwoth, Taryo


(64)

Sekretaris kenik

Driver BUDI/ SUGENG , ari korek

Mengetahui,


(65)

RUNDOWN TAMU KABARE

Episode : # 44

Presenter : KRMT Indro ‘Kimpling’

Narasumber : 1. Jemek Supardi - ( Seniman Pantomim ) 2. Mami Vinolia - LSM Kebaya (Kelompok Waria Jogjakarta)

3. Panjul – Penyanyi Jazz

Tayang : Sabtu, 23 Februari 2008

Pukul : 20.30 – 21.30 WIB

Lokasi : Bale Raos

Insert gambar ke-3 nara sumber

SESI DUR. ACARA KETERANGAN

00:15 Opening Tune/bumper 1

00:15 Into musik – Slide 02:00 Lagu wajib tamu kabare

I

11:00 Opening - panggil narasumber Obrolan Sesi I

ADA CUT PASANG CLIP ON

00:15 Intro Musik 03:00 IKLAN

BREAK

1 00:15 Intro Musik

II

11:24 Obrolan Sesi II

Lagu

· Penyanyi: Panjoel & KRMT Indro Kimpling Judul Lagu: Tersiksa Lagi

· Tanya jawab:

Ismed - (Kepala Bank Syariah Mandiri Cabang Yogyakarta)

00:15 Intro Musik 03:00 IKLAN

BREAK

2 00:15 Intro Musik

III

11:23 Kuis

Obrolan Sesi III

· Kuis

· Obralan bersama bintang tamu +

Peragaan Pantomim 00:15 Intro Musik

03:00 IKLAN

BREAK

3 00:15 Intro Musik

IV

13:00 Obrolan Sesi IV · Tanya jawab:

Arka - (Kelompok Diskusi Science The Hiddenleaf Shinobies)

· Insert foto – foto The Hiddenleaf Shinobies


(66)

Lagu penutup - Closing

· Ada peragaan karya bernama: Exploding Bubble

· Penyanyi: Panjoel ‘n friends Judul lagu: Gadis

Cipt: Panjoel (tolg ditulis penciptanya)

Soal A Soal B

NGURAK MENDHEKEL

NDILALAH KADOHAN

KOMANAN PAWUHAN

KESERETEN NYABRANG

NGUNCALKE TAMPAH

JENES NGGENJOT

SAK NALIKO NJEGAL

DUM DUMAN MBEDHOL

NYIDUK METHUTHUK

NGINJEN SIWUR

Iklan : hotel puri artha, kabare, pespro, exis com, madflass, C59, Eksposive

KERABAT KERJA

Penanggung Jawab Andhi Wisnu

Asisten penanggung Jawab Wempi Gunato, Aryoko

Konsep Acara KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, Drg. Eddy Purjanto

Produser Ir. Danang Wibowo, Pascalis PW

Asisten producer

Ulfa Widyaningrum

Pengarah Acara Pascalis PW

Kamerawan Wiwit, Eko Harjo, Suryo khashabu, Fiat

Pemadu gambar Gunada/ sobirul

Penyunting Gambar Amin Patmiogo

Komputer Grafis Bram Arustam

Penata Suara Ari teguh

Teknisi Ari teguh, Ferry, Gunada, Shobirul

Pemelihara Alat Feri, Dani, Kunis

Master Kontrol Arubbi KP, Ikhwan, Amirul Mukminin, Sus Dwi, Ketut Catur,

Junaidi, Susilo marwanto, Andri, Eko Sarwono

Transmisi Ika Wiharyanto, Eko Hartanto, Herwanto

Library Retno Arimurti, Diah Nawangsih, Anggit


(67)

Marketing Army, Indra, Vetri, Okti, Anies, Farid

Promosi Tegar, Okto, Iwoth, Taryo

Sekretariat Acara Ayu, Auf, Irfan, Nita, Purnomo, Tami, Yanti

Sekretaris kenik

Driver BUDI/ SUGENG , ari korek

Mengetahui,


(68)

RUNDOWN TAMU KABARE

Episode : # 45

Presenter : KRMT Indro ‘Kimpling’

Narasumber : 1. Mr. Steven Wilks - (chief Operation Officer Mandala Airline )

2. Trisia Megawati KD (Head Of Corporate communication) 3. Sugiharto Soeleman ( watu lawang resort)

Tayang : Sabtu, 1 maret 2008 Pukul : 20.30 – 21.30 WIB Lokasi : mercure hotel

SESI DUR. ACARA KETERANGAN

00:15 Opening Tune/bumper 1

00:15 Into musik – Slide

02:00 Lagu wajib tamu kabare

I

13:00 Opening - panggil narasumber Obrolan Sesi I

ADA CUT PRESESNTER---MULAI DARI TEPUK TANGAN

00:15 Intro Musik 03:00 IKLAN

BREAK

1 00:15 Intro Musik

II

12:00 Obrolan Sesi II

Lagu

Interaktif:

1. H. Hanad Prayitno (ast manajer Pelayanan Bandara Adi Sucipto)

2. Gagat Handoyo (frequently Flyer) 00:15 Intro Musik

03:00 IKLAN

BREAK

2 00:15 Intro Musik

III

11:00 Kuis

Obrolan Sesi III 00:15 Intro Musik 03:00 IKLAN

BREAK

3 00:15 Intro Musik

IV

16:00 Obrolan Sesi IV

Lagu penutup - Closing

Interaktif

· Das salirawati, M.Si (Peneliti MIPA UNY) Penyanyi:

H. Hadi Muhtar, S.E., M.M. (kadin Pariwisata , Seni, & budaya Kota yogyakarta)


(69)

Soal A Soal B

Iklan : MERCURE, kabare, pespro, exis com, madflass, C59, Eksposive

KERABAT KERJA

Penanggung Jawab Andhi Wisnu

Asisten penanggung Jawab Wempi Gunato, Aryoko

Konsep Acara KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, Drg. Eddy Purjanto

Produser Ir. Danang Wibowo, Pascalis PW

Asisten producer

Ulfa Widyaningrum

Pengarah Acara Pascalis PW, Suryo khashabu

Kamerawan Wiwit, Eko Harjo,Eko Jabrik , Yelly

Pemadu gambar Gunada/ sobirul

Penyunting Gambar Amin Patmiogo

Komputer Grafis Bram Arustam

Penata Suara Ari teguh

Teknisi Ari teguh, Ferry, Gunada, Shobirul

Pemelihara Alat Feri, Dani, Kunis

Master Kontrol Arubbi KP, Ikhwan, Amirul Mukminin, Sus Dwi, Ketut Catur,

Junaidi, Susilo marwanto, Andri, Eko Sarwono

Transmisi Ika Wiharyanto, Eko Hartanto, Herwanto

Library Retno Arimurti, Diah Nawangsih, Anggit

Traffik Ranti, Nian

Marketing Army, Indra, Vetri, Okti, Anies, Farid

Promosi Tegar, Okto, Iwoth, Taryo

Sekretariat Acara Ayu, Auf, Irfan, Nita, Purnomo, Tami, Yanti

Sekretaris kenik

Driver BUDI/, ari korek

THIMIK THIMIK NGITHIK ITHIK MBENGOK ANCIK ANCIK

DELIKAN ANGOP

JLALATAN MUKOK

MBEDEDEG LAYANGAN

URIK KLEKARAN

MEGAP MEGAP KLAMBEN

ENGKOL GLEGEKEN

MANCIK TEMANGSANG


(1)

ROGRAM : GALERI MODE

JUDUL : FASHION ART SHOW ”ROMANTIC ART IN FASHION” EPISODE : #100

DURASI : 25’

PRODUSER : PASCALIS P.W. TAYANG : kamis

AUDIO VIDEO

Teaser

Suasana Depan pengunjung

SALAM INDONESIA/

YANG FASHIONABLE BAGI ANDA PECINTA FASHION// JUMPA LAGI DALAM GALERI MODE RAGAM INFORMASI BUSANA DAN MODE TERKINI//

Jeda

Suasana kafe dan anak muda yang lagi nongkrong

Cuplian baju

GAYA ANAK MUDA YANG SEMAKIN

BERAGAM DAN MAU BEREKSPRESI

DITAHUN 2008 INI/ MEMBUAT PARA

PERANGCANG MODE DAN BUTIK – BUTIK

YOGYAKARTA SEMAKIN BERSEMANGAT

UNTUK MENCIPTA BUSANA//

TREND KARAKTER ANAK MUDA YANG SIMPEL/ NYAMAN NAMUN TETAP GAUL

MENJADI ACUAN BERPAKAIAN ANAK

MUDA KETIKA HANG OUT BERSAMA TEMAN – TEMAN ATAU ORANG YANG SPECIAL//

Anak muda yang sedang makan dan property

valentine

MISALNYA SAJA SAAT VALENTINE/

MERUPAKAN MOMENT YANG IDENTIK

DENGAN KEGIATAN ANAK MUDA//


(2)

ANAK MUDA SEKARANG?? DAPAT KITA LIHAT DALAM MENGHADAPI MEOMENT INI??//

Handyna - Mahasiswa

--Adlibs-- Apa arti valentine

Ada persiapan khusus menghadapi valentine Gaya pakaian yang dipakai

Argadi - Mahasiswa --Adlibs--

Apa arti valentine

Ada persiapan khusus menghadapi valentine Gaya pakaian yang dipakai

Atmosfer kafe Luar & Dalam

Cuplikan Baju

BERTEMPAT DI OWN KAFE/ 3 BUTIK

SEKALIGUS DAN DESAINER MUDA

MEMARKENKAN KOLEKSI MEREKA UNTUK MEMENUHI SELARA ANAK MUDA UNTUK

BERBUSANA SECARA TRENDY DAN

SIMPLE//

BUTIK TERSEBUT ADALAH FLIP – FLOP BUTIK/ MISISIPI BUTIK DAN PEACH BUTIK YANG MENAMPILKAN BUSANA TREND ANAK MUDA SEKARANG INI//

Jeda

Model jalan

DENGAN TEMA/ROMANTIC ART IN

FASHION SESI PERTAMA MENAMPILKAN 10 KOLEKSINYA/ DENGAN BAJU – BAJU YANG DIDOMINAN WARNA - WARNA NETRAL// SEPERTI MERAH, PUTIH DAN HITAM YANG


(3)

Cuplikan baju detail

PADANKAN DENGAN APA AJA//

ATASAN BAWAHAN YANG SIMPLE SEPERTI HOT PENT/ ROCK MINI DAN TERUSAN – TERUSAN ATAS LUTUT MEMBUAT KESAN SEKSI DAN TRENDY YANG PAS DIPAKAI DIMANA AJA//

Detail ke asesorisnya kayak ikat pinggang

SEDIKIT MENGGUNAKAN ASESORIS/

MEWAKILI ANAK MUDA YANG TERKESAN SANTAI TIDAK RIBET TAPI TETAP TAMPIL KEREN//

Jeda

Cuplikan baju ke dua PERAGAAN BUSANA YANG KEDUA

MENAMPILKAN BAJU – BAJU CASUAL/ DARI BAJU SANTAI/ HANG OUT/ HINGGA BAJU PERGI KE PESTA// DENGAN PERPADUAN ANTARA KAOS/ BAWAHAN MINI/ JUGA MINI DRESS/ DIRANCANG KHUSUS SESUAI TREND DAN SELERA ANAK MUDA SAAT INI//

ANDRI

Staf Manager Misisipi Butik

Adlibs

Alasan dan tema peraggaan

Pengunjung cewek REMAJA CEWEK/ YANG MEMANG TIDAK

BISA LEPAS DARI PENAMPILAN DAN

FASHION// MEMBUAT PERANCANG LEBIH


(4)

BAJU - BAJU KOLEKSINYA/ UNTUK REMAJA CEWEK //

ANDRI

Staf Manager Misisipi Butik

Adlibs Target Pasar

WARNA – WARNA MENCOLOK YANG DITAMPILKAN TERSEBUT COCOK MEWAKILI TREND BUSANA ANAK MUDA SEKARANG YANG ENERGIK/ GIRLY DAN SELALU CERIA//

ANDRI

Staf Manager Misisipi Butik

Adlibs

Alasan memilih warna-warna

Jeda Pengunjung yang

berpasangan, merayakan dan penampilan band

TAK SEDIKIT BAGI ANAK MUDA YANG

MENGANGGAP HARI VALENTINE

MERUPAKAN HARI YANG SPECIAL//

BANYAK ACARA YANG DIGELAR UNTUK

MELEWATKAN MOMENT INI/ YANG

MEMBUTUHKAN PERSIAPAN KHUSUS

UNTUK MENGHADAPINYA// Misha Johanna –

Mahasiswa

--Adlibs-- Apa arti valentine

Ada persiapan khusus menghadapi valentine Gaya pakaian yang dipakai


(5)

Cuplikan baju pesta

Detail baju yang mini/ kerut dan rok

BAGI ANAK MUDA YANG MEMPUNYAI ACARA SPECIAL/ PERAGAAN BUSANA YANG KETIGA DI OWN KAFE/SANGAT TEPAT// MENAMPILKAN GAUN – GAUN PESTA YANG DIRANCANG KHUSUS UNTUK SELERA ANAK MUDA//

DIANTARA 10 BAJU YANG DITAMPILKAN/ TERDIRI DARI TERUSAN MINI YANG SIMPLE DAN POLOS / YANG DIPADUPADANKAN

DENGAN KERUTAN DAN KESAN

MENGGELEMBUNG MENJADI GAUN

TERLIHAT LEBIH SPECIAL// Jeda

WARNA – WARNA CERAH MEMBUAT GAUN TIDAK MENINGGALKAN KESAN JIWA MUDA YANG CANTIK//

SERTA GAUN YANG DI DOMINAN TANPA

LENGAN/ DIRANCANG UNTUK

MENIMBULKAN KESAN LEBIH SEXI DAN ANGGUN UNTUK DIPAKAI PARA REMAJA CEWEK DI MALAM SPECIALNYA//

Kerabat Kerja Penanggung Jawab Andi Wisnu Wicaksono Wakil Penanggung Jawab

ARYOKO WEMPI Produser

Pascalis P. W.

Naskah


(6)

Ulfa Widyaningrum

Reporter

Ulfa Widyaningrum

Narator

AIK Kamerawan EKO JABRIK/IKSAN

Editor Gambar

valid

Grafis DANU

sopir ARI

semua pihak yang membantu

Tim Galeri Mode

Jl.Wonosari Km.9 Berbah, Sleman, Yk Telp: (0274) 451900 Ext 107 Fax: (0274) 451 800