10 Yang dimaksud Publik Ektern adalah “orang luar” atau Publik Umum
masyarakat dimana Industri atau Usaha itu berada, yang harus diberikan penerangan atau Informasi demi tumbuhnya “good will” dari mereka.
F. Rachmadi, Publik Relations dalam teori dan praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , hal 69.
B. Fungsi Humas Hubungan Masyarakat
Adapun fungsi Humas Hubungan Masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan public, baik public
intern maupun ekstern.
3. Menciptakan komunikasi dua arah timbale balik dengan menyebarkan
informasi dari organisasi kepada public dan menyalurkan opini public kepada organisasi.
4. Melayani public dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan
umum. Prof. Drs. Onong Uchjana Efendy, MA, Hubungan Masyarakat Suatu Study Komunikologi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung , hal 34.
11
C. Proses Humas
Berikut ini adalah empat langkah yang biasa dilakukan dalam proses Hubungan Masyarakat Humas :
1. Definisikan Permasalahan
2. Perencanaan dan Program
3. Aksi dan Komunikasi
4. Evaluasi
Program
Proses Humas selalu dimulai dan diakhiri dengan penelitian. Penelitian dibutuhkan untuk mendapatkan fakta atas simton masalah dan untuk melakukan
evaluasi. Penelitian dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari observasi, survey hingga suatu penelitian formal yang menyangkut jumlah sampel
yang besar.
1. Penelitian Informal
Seorang Humas harus mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya, terutama yang menyangkut opini dan sikap karyawan terhadap pekerjaan. Jadi,
yang penting dalam melakukan penelitian informal adalah cara berfikir yang sifatnya menyeluruh terhadap perusahaan. Dalam hal ini praktisi Humas melihat
kaitan antara satu keputusan dengan keputusan lainnya yang dilakukan oleh bagian-bagian yang terpisah.
2. Penelitian Sekunder
12 Penelitian Sekunder dilakukan dengan mempelajari data-data yang
dipublikasikan seperti skripsi mahasiswa, buku-buku teks, surat kabar, majalah, jurnal ilmiah, laporan bisnis, statistik industri, dan sebagainya. Jika perusahaan
tidak mempunyai perpustakaan yang mendokumentasikan semua sumber itu, perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan lembaga lain yang secara rutin
mengumpulkan segala macam penerbitan hingga kliping koran utama. Meskipun prioritas lembaga tersebut adalah untuk kepentingan lembaganya, pihak lain
biasanya dapat memanfaatkannya sepanjang bersedia mengganti biaya penggandaan dan pengumpulan data, dan menggunakannya untuk kepentingan
yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Penelitian Formal
Bentuk penelitian yang paling sering dilakukan adalah pertanyaan mendalam
in–depth-interview
. Bentuk ini sangat membantu dalam memberikan gambaran tentang kesadaran, persepsi, dan sikap. Wawancara mendalam dapat
dikembangkan dalam grup diskusi atau
focus group
yang terdiri atas orang-orang yang diseleksi secara homogen dan dibantu oleh seorang leader atau pemimpin.
Renald Kasali, Manajemen Publik Relations, Pustaka Utama, Grafiti, Jakarta hal 82-92.
D. Hubungan Masyarakat Pemerintah