Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Sekretariat Daerah Humas Pemerintah Kabupaten Bandung

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Pemerintah Kabupaten Bandung

Kabupaten Bandung berdiri tanggal 20 April 1641, bertepatan dengan keluarnya “Serat Piyagem” Sultan Ageng Mataram yang menyebutkan ping songo tahun alif bulan muharam. Pada saat itu pula Tumenggung Wiraangun angun sebagai Bupati Bandung pertama.

Dalam perhitungan Masehi, “Ping Sangan Bulan Muharam Tahun Alip” tersebut bertepatan dengan tanggal 20 April 1641. Perhitungan itu diungkapkan salah seorang Arsiparis Belanda yang bernama F. De Haan. Perhitungan F. De Haan seperti tertulis dalam buku sejarah Kabupaten Bandung yang disusun BPID dan UNPAD tahun 2003, demikian sederhana. Menurutnya, tahun Alip dalam Amanac Jawa dimulai tahun 1633 Masehi. Tahun – tahun Alip yang dialami selama Pemerintahan Sultan Agung (1613 – 1645) ialah 1633 dan 1641. Biasanya kata F. De Haan segala tindakan Raja Mataram terhadap daerah Priangan, selalu diberitahukan kepada Wedana Bupati, dalam hal ini Pangeran Rangga Gede. Dalam serat piagem itu, tidak disebut – sebut Rangga Gede atau pembesar Mataram di Priangan. Jadi menurut F. De Haan tidak mungkin serat piagem ditulis pada tahun 1633 Masehi.

Pada waktu bersamaan, Sultan Agung Mataram menunjuk pula Tumenggung Wiradadaha menjadi Bupati Sukapura dan Tumenggung Tanubaya menjadi Bupati Parakanmuncang. Kala itu, jabatan bupati disebut pula sebagai Mantri Agung. Adapun pusat pemerintahan Kabupaten Bandung saat itu berada


(2)

didaerah “Krapyak”, sebuah daerah yang tidak jauh dari aliran sungai Citarum diseputar kawasan DayeuhKolot sekarang. Dalam istilah Belanda, DayeuhKolot disebut dengan nama “Oude Negorij”, atau Negara Lama. Pada masa sekarang daerah itu dinamakan Kampung Citeureup yang berada di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot.

Saat Kabupaten Bandung dibentuk, jumlah penduduk hanya berkisar 300 cacah atau jiwa yang tersebar di 14 daerah. Pada masa kekuasaan Mataram, daerah yang masuk ke wilayah Kabupaten Bandung meliputi :

1. Tatar Ukur yang terdiri Timbanganten, Gandasoli, Adiarsa, Cabangbungin, Banjaran Cipeujeuh, Majalaya, Cisondari, Rongga, Kopo dan Ujungberung.

2. Kuripan. 3. Sagaraherang.

4. Sebagian Tanahmedang.

Setelah ditetapkan sebagai penguasa Bupati atau Mantri Agung, ada beberapa hak istimewa yang dimiliki para Bupati di Priangan termasuk Kabupaten Bandung selama masa kekuasaan Sultan Agung Mataram, diantaranya :

1. Hak Pemilik Tanah

2. Hak Penguasaan dan Pengabdian dari Penduduk 3. Hak Memungut Pajak

4. Hak atas Priangan dan Berburu


(3)

Hak – hak istimewa tersebut pada tahun 1677 diambil oleh VOC seiring dengan penyerahan sebagian wilayah kekuasaan ini, diangggap sebagai balas jasa kepada VOC karena telah ikut membantu dalam penumpasan pemberontakan Trunojoyo. Adapun wilayah Priangan yang diserahkan kepada VOC meliputi : Kabupaten Bandung, Parakanmuncang, dan Sumedang. Penyerahan wilayah kekuasaan dilakukan Sultan Agung Mataram Susuhunan Amangkurat II kepada Admiral Speelman dari pihak VOC.

Dengan diserahkannya Priangan tengah ke VOC, maka secara otomatis Kabupaten Bandung berada dibawah genggaman VOC atau kompeni Belanda. Namun demikian pengambil alihan kekuasaan tidak berlangsung cepat. Karena pada tanggal 15 November 1684, Komandan Jacob Couper dan Kapten Joachung Michiel atas perintah Gubernur Jenderal Johanes Camphuijs melakukan reorganisasi wilayah Priangan menjadi 7 (Tujuh) Kabupaten, meliputi :

1. Kabupaten Bandung. 2. Kabupaten Sumedang. 3. Kabupaten Timbanganten. 4. Kabupaten Sukapura.

5. Kabupaten Parakanmuncang. 6. Kabupaten Imbanagara. 7. Kabupaten Kawasen.


(4)

Selain melakukan reorganisasi wilayah, VOC melakukan pula sistem “Preanger Stelsel” atas daerah Priangan sistem ini sengaja diberlakukan VOC, karena tujuan pokok VOC di daerah Priangan bukan melakukan Pemerintahan langsung, namun lebih banyak berinisiatif memungut hasil perdagangan untuk kepentingan mereka. Namun demikian untuk memperkuat legitimasi kekuasaan VOC ditanah Priangan, maka dikeluarkan “Acta Van Aanstlellingen” semacam surat pengangkatan sebagai Bupati yang dikeluarkan VOC.

Dengan keluarnya akta tersebut, maka para Bupati Tanah Priangan mempunyai kewajiban menyerahkan upeti kepada VOC. Upeti tersebut berupa komoditas perdagangan seperti kayu, lada, nila (indigo), kapas, kopi, serta gula yang besarnya ditentukan sendiri oleh VOC.

Kabupaten Bandung sempat mengalami beberapa masa pemerintahan yang berbeda. Bahkan dalam bukunya perkembangan Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung (Dari masa ke masa) yang disusun oleh R.H Lily Sumantry, H. Sulaeman Anggapraja dan H Ahmad Syafei, membagi masa Pemerintahan Kabupaten Bandung kedalam beberapa periode, masing – masing :

1. Kabupaten Bandung masa Padjajaran.

2. Kabupaten Bandung masa Pemerintahan Islam.

3. Kabupaten Bandung masa Pemerintahan Sumedang Larang. 4. Kabupaten Bandung masa Pemerintahan VOC.

5. Kabupaten Bandung masa Pemerintahan Aria Cirebon. 6. Kabupaten Bandung masa Pemerintahan Daendles. 7. Kabupaten Bandung masa Pemerintahan Raffles.


(5)

8. Kabupaten Bandung masa Pemerintahan Belanda dari tahun 1816 s/d 1942.

Periode 1794 - 1829 saat Kabupaten Bandung dibawah perintah Bupati R A Wiranatakusumah II (Dalem Kaum), terjadi perpindahan pusat pemerintahan dari Krapyak ke suatu daerah di tepian Sungai Cikapundung (Alun-alun Kota Bandung sekarang). Perpindahan tersebut atas perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels yang berkuasa di Pulau Jawa tahun 1808-1811.

Perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung, berkaitan dengan dibangunnya Jalan Raya Pos (de Grote Postweg) mulai dari Anyer (Banten) hingga Panarukan (Jawa Timur) sepanjang ± 1.000 km yang digagas Daendels. Jalan raya pos selanjutnya digunakan untuk kepentingan mobilisasi tentara Hindia Belanda di Pulau Jawa.

Keluarnya Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1986 tentang pemindahan Ibukota Kabupaten Bandung ke Soreang, menjadi titik awal pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung dari lokasi alun-alun Kota Bandung sekarang ke Soreang. Maka tiga tahun kemudian, tepatnya tanggal 1 April 1989 pusat Ibukota Kabupaten Bandung resmi berpindah ke Soreang. Saat itu Kabupaten Bandung dibawah pemerintahan Kol. (inf) H. D Cherman Effendi. Berikut perjalanan masa jabatan Para Bupati Kabupaten Bandung :

Kabupaten Bandung lahir melalui Piagam Sultan Agung Mataram, yaitu pada ping Songo tahun Alif bulan Muharam atau sama dengan hari sabtu tanggal 20 April tahun 1641 M, Sultan Agung menetapkan menetapkan Tumenggung Wiraangunangun (1641-1681 M) sebagai Bupati atau mantra Agung pertama.


(6)

Sementara Tumenggung Wiradadaha menjadi Bupati Sukapura dan Tumenggung Tanubaya sebagai Bupati Parakanmuncang. Dari bukti sejarah tersebut maka ditetapkan bahwa tanggal 20 April sebagai tanggal Hari Jadi Kabupaten Bandung. Jabatan Bupati kemudian di gantikan oleh Tumenggung Nyili salah seorang putranya. Namun Nyili tidak lama memegang jabatan tersebut karena mengikuti Sultan Banten. Jabatan Bupati kemudian di lanjutkan oleh Tumenggung Ardikusumah, seorang Dalem Tenjolaya (Timbanganten) dari tahun 1681 -1704.

Kedudukan Bupati Kabupaten Bandung dari R. Ardikusumah diserahkan kepada putranya R. Ardisuta yang diangkat tahun 1704 setelah Pemerintah Belanda mengadakan pertemuan dengan para Bupati Wilayah Priangan di Cirebon. R. Ardisuta ( 1704 - 1747 ) terkenal dengan nama Tumenggung Anggadiredja I setelah wafat dia sering disebut Dalem Gordah. sebagai penggantinya diangkat Putra tertuanya Demang Hatapradja yang bergelar Anggadiredja II (1707 - 1747).

Pada masa Pemerintahan Anggadiredja III (1763 - 1794) Kabupaten Bandung disatukan dengan Timbanganten, bahkan pada tahun 1786 dia memasukkan Batulayang kedalam Pemerintahannya. Juga pada masa Pemerintahan Adipati Wiranatakusumah II (1794 - 1829) inilah Ibukota Kabupaten Bandung di pindahkan dari Karapyak (Dayeuh kolot) ke Pinggir sungai Cikapundung atau Alun - alun Kotamadya Bandung sekarang. Pemindahan Ibukota itu atas dasar perintah dari Gubernur Jendral Hindia Belanda Daendels tanggal 25 Mei 1810, dengan alasan karena daerah baru tersebut dinilai akan memberikan prospek yang lebih baik terhadap perkembangan wilayah tersebut.


(7)

Setelah kepala pemerintahan di pegang oleh Bupati Wiranatakusumah IV (1846 - 1874) Ibukota Kabupaten Bandung Berkembang pesat dan beliau dikenal sebagai Bupati yang progresif. dialah peletak dasar master plan Kabupaten Bandung, yang disebut Negorij Bandoeng. Tahun 1850 dia mendirikan pendopo Kabupaten Bandung dan Mesjid Agung. kemudian dia memprakarsai pembangunan sekolah Raja (pendidikan Guru) dan mendirikan sekolah untuk para menak (Opleiding School Voor Indische Ambtenaaren). atas jasa-jasanya dalam membangun Kabupaten Bandung disegala bidang beliau mendapatkan penghargaan dari pemerintah Kolonial Belanda berupa Bintang jasa, sehingga masyarakat menjulukinya dengan sebutan dalem bintang.

Dimasa pemerintahan R. Adipati Kusumahdilaga jalan Kereta Api mulai masuk tepatnya tanggal 17 Mei 1884. Dengan masuknya jalan Kereta Api ini Ibukota Bandung kian ramai. Penghuninya bukan hanya pribumi, bangsa Eropa dan Cina pun mulai menetap di Ibukota, dampaknya perekonomian Kota Bandung semakin maju. Setelah wafat penggantinya diangkat RAA. Martanegara, Bupati ini pun terkenal sebagai perencana kota yang jempolan. Martanegara juga dianggap mampu menggerakkan rakyatnya untuk berpartisipasi aktif dalam menata wilayah kumuh menjadi pemukiman yang nyaman. Pada masa pemerintahan R.A.A. Martanegara (1893 - 1918) ini atau tepatnya pada tanggal 21 Februari 1906, kota Bandung sebagai Ibukota Kabupaten Bandung berubah statusnya menjadi Gementee (Kotamadya).


(8)

Periode selanjutnya Bupati Kabupaten Bandung dijabat oleh Aria Wiranatakusumah V (Dalem Haji) yang menjabat selama 2 periode, pertama tahun 1912 - 1931 sebagai Bupati yang ke 12 dan berikutnya tahun 1935 - 1945 sebagai Bupati yang ke 14. Pada periode tahun 1931 - 1935 R.T. Sumadipradja menjabat sebagai Bupati ke 13. Selanjutnya pejabat Bupati ke 15 adalah R.T.E. Suriaputra (1945 - 1947) dan penggantinya adalah R.T.M Wiranatakusumah VI alias aom Male (1948 - 1956), kemudian diganti oleh R. Apandi Wiriadipura sebagai Bupati ke 17 yang dijabatnya hanya 1 tahun (1956 - 1957).

Sebagai Bupati berikutnya adalah Letkol R. Memet Ardiwilaga (1960 - 1967). Kemudian pada masa transisi kehidupan politik Orde Lama ke Orde Baru adalah Kolonel Masturi. Pada masa Pimpinan Kolonel R.H. Lily Sumantri tercatat peristiwa penting yaitu rencana pemindahan Ibukota Kabupaten Bandung ke Wilayah Hukum Kabupaten Bandung yang semula berada di Kotamadya Bandung ke Wilayah Hukum Kabupaten Bandung yaitu daerah Baleendah. Peletakan Batu Pertamanya pada tanggal 20 April 1974 yaitu pada saat Hari Jadi Kabupaten Bandung yang ke - 333. Rencana kepindahan Ibukota tersebut berlanjut hingga jabatan Bupati dipegang oleh Kolonel R. Sani Lupias Abdurachman (1980 - 1985). Atas pertimbangan secara fisik geografis daerah Baleendah tidak memungkinkan untuk dijadikan sebagai Ibukota Kabupaten, maka ketika Jabatan Bupati dipegang oleh Kolonel H.D. Cherman Affendi (1985 - 1990), Ibukota Kabupaten Bandung pindah ke lokasi baru yaitu Kecamatan Soreang. Dipinggir Jalan Raya Soreang tepatnya di Desa Pamekaran inilah di Bangun Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung seluas 24 Ha, dengan menampilkan arsitektur


(9)

khas gaya Priangan sehingga kompleks perkantoran ini disebut - sebut sebagai kompleks perkantoran termegah di Jawa Barat. Pembangunan perkantoran yang belum rampung seluruhnya dan dilanjutkan oleh bupati berikutnya yaitu Kolonel H.U. Djatipermana, sehingga pembangunan tersebut dirampungkan dalam kurun waktu 1990-1992.

Tanggal 5 Desember 2000, Kolonel H. Obar Sobarna S.IP terpilih oleh DPRD Kabupaten Bandung menjadi Bupati Bandung dengan didampingi oleh Drs. H. Eliyadi Agraraharja sebagai Wakil Bupati. Sejak itu, Soreang betul-betul difungsikan menjadi pusat Pemerintahan.Tahun 2003 semua aparat Daerah, kecuali Dinas Pekerjaan umum, Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan, Kantor BLKD, dan Kantor Diklat, sudah resmi berkantor di komplek perkantoran Kabupaten Bandung. Pada masa pemerintahan H. Obar Sobarna S.IP telah dibangun Stadion Olahraga si Jalak Harupat, yaitu stadion bertaraf internasional yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung. Selain itu pada masa pemerintahan H. Obar Sobarna, S.IP berdasarkan aspirasi masyarakat yang diperkuat oleh Undang-undang Nomor 22 tahun 1999, Kota Administratif Cimahi berubah status menjadi Kota Otonom. Tanggal 5 Desember 2005. H. Obar Sobarna, S.IP menjabat Bupati Bandung untuk kedua kalinya didampingi oleh H. Yadi Srimulyadi sebagai Wakil Bupati, melalui proses pemilihan langsung oleh seluruh masyarakat Kabupaten Bandung. Dimasa pemerintahan H.Obar Sobarna, S.IP yang kedua ini, berdasarkan dinamika masyarakat dan didukung oleh hasil penelitian dan pengkajian dari 5 perguruan tinggi, secara yuridis sudah terbentuk Kabupaten Bandung Barat bersamaan dengan keluarnya Undang-Undang Nomor


(10)

12 tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Propinsi Jawa Barat. Berdasarkan Visi & quot ; Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung yang Repeh Rapih Kertaraharja, melalui Akselerasi Pembangunan Partisipatif yang Berbasis Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan, dengan Berorientasi pada Peningkatan Kinerja Pembangunan Desa," Kabupaten Bandung bertekad untuk melaksanakan pembangunan dalam rangka mencapai kesejahteraan. Hingga usia 365 tahun, Kabupaten Bandung telah diperintah oleh 27 Bupati, dengan susunan sebagai berikut :

1. Tumenggung Wira Angun-angun Tahun 1641-1670

2. Tumenggung Nyili Tahun 1670-1681

3. Tumenggung Ardikusumah Tahun 1681-1704 4. Tumenggung Ardisuta

(Tumenggung Anggadiredja I ) Tahun 1704-1747 5. Demang Natapradja

(Tumenggung Anggadiredja II) Tahun 1747-1763 6. Tumenggung Anggadiredja III

(Wiranatakusumah I) Tahun 1763-1794

7. R.A. Wiranatakusumah II

(Dalem Kaum) Tahun 1794-1829

8. R.A. Wiranatakusumah III

(Dalem Karang Anyar) Tahun 1829-1846

9. R A. Wiranatakusumah IV


(11)

10. R.A. Kusumadilaga

(Dalem Marhum) Tahun 1874-1893

11. R.A.A. Martanegara Tahun 1893-1918

12. R.H.A.A. Wiranatakusumah V

(Dalem Haji) Tahun 1920-1931

13. R.T. Hasan Sumadipradja Tahun 1931-1935 14. R.H.A.A. Wiranatakusumah V Tahun 1935-1945

15. R.T.E. Suriaputra Tahun 1945-1947

16. R T M Wiranatakusumah VI

(Aom Male) Tahun 1948-1956

17. R. Apandi Wiradiputra Tahun 1956-1957 18. Letkol Inf. H. Memed Ardiwilaga Tahun 1960-1967 19. Kol. Inf. (Anumerta) Masturi Tahun 1967-1969 20. Letkol CAJ. R.H. Lily Sumantri Tahun 1969-1975 (I) 21. Letkol CAJ. R.H. Lily Sumantri Tahun 1975-1980 (II) 22. Kol. Inf. Sani Lupias Abdurrahman Tahun 1980-1985 23. Kol. CHI. J. D Cherman Effendi Tahun 1985-1990 24. Kol. CI. H. U. Hatta Djatipermana, S.IP Tahun 1990-1995 (I) 25. Kol. CI. H. U. Hatta Djatipermana, S.IP Tahun 1995-2000 (II) 26. Kol. Inf. (Purn) H. Obar Sobarna, S. IP Tahun 2000-2005 (I) 27. Kol. Inf. (Purn) H. Obar Sobarna, S. IP Tahun 2005-Sekarang


(12)

K R P Sumber : 1.1.1 Adap “Terw Kertaraharja Religius, K Peningkatan

: Subag Hum

1 Visi Pem pun visi dari wujudnya M a, melalui Kultural dan n Kinerja Pem

G Foto B mas Publika merintahan K i Pemerintah Masyarakat Akselerasi n Berwawas mbangunan Gambar 1.1 Bupati Band

asi dan Pem

Kabupaten h Kabupaten Kabupaten Pembangu san Lingku Desa.” dung mberitaan K Bandung Bandung ya n Bandung unan Partisi ungan denga Kab. Bandun aitu : yang Rep ipatif yang an Berorien ng, 2010 peh Rapih g Berbasis ntasi pada


(13)

Makna dari Visi tersebut diatas adalah:

Repeh Rapih Kertaraharja adalah tujuan yang ingin dicapai, yaitu suatu kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang hidup dalam keadaan aman, tertib, tenram, damai, sejahtera, senantiasa berada dalam lindungan, bimbingan dan rahmat dari Allah SWT.

Akselerasi Pembangunan atau percepatan pembangunan adalah segala upaya yang dilakukan untuk membuat proses pembangunan lebih cepat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan leh masyarakat. Percepatan pembangunan tersebut mengandung maksud menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi cepatnya pertumbuhan dan perkembangan pembangunan di Kabupaten Bandung.

Partisipatif merupakan pendekatan yang diterapkan dalam upaya pencapaian tujuan dengan pengertian bahwa masyarakat mempunyai ruang yang sangat luas untuk berperan aktif dalam keseluruhan proses pembangunan, muali dari tahap perencanaan pelaksanaan dan pengawasan. Sesuai dengan paradigma kepemrintahan yang baik, bahwa kedudukan masyarakat dalam pembangunan adalah sebagai subjek yang turut membantu mengarahkan pembangunan sesuai dengan prakarsa, tuntutan, kehendak dan kebutuhannya secara proporsional dan bertanggungjawab.

Religius mengandung pengertian bahwa nilai-nilai, norma, semangat dan kaidah agama khususnya Islam yang diyakini dan dianut serta menjadi karakter dan identitas mayoritas masyarakat Kabupaten Bandung harus menjiwai, mewarnai, menjadi roh dan pedoman seluruh aktivitas kehidupan, termasuk


(14)

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, dengan tetap menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan hidup beragama.

Kultural mengandung pengertian bahwa nilai-nilai budaya sunda yang baik, melekat dan menjadi jati diri masyarakat Kabupaten Bandung harus tumbuh dan berkembang seiring dengan laju pembangunan, serta menjadi perekat keselarasan dan stabilitas sosial. Pengembangan budaya Sunda tersebut dilakukan dengan tetap menghargai pluralitas kehidupan masyarakat secara proporsional.

Berwawasan Lingkunganmengandung pengertian perhatian dan kepedulian yang tinggi terhadap keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan yang didasari oleh kesadaran akan fungsi strategis lingkungan terhadap keberlangsungan hidup manusia. Daya dukung dan kualitas lingkungan harus menjadi acuan utama segala aktivitas pembangunan agar tercipta tatanan kehidupan yang seimbang, nyaman dan berkelanjutan.

Peningkatan Kinerja Pembangunan Desa mengandung pengertian, bahwa pembangungan di Kabupaten Bandung memberikan perhatian yang besar dan sungguh-sungguh terhadap pembangunan desa, peningkatan kualitas kinerja pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat di pedesaan. Desa yang dalam susunan pemerintahan merupakan unit pemerintahan terendah adalah ujung tombak pembangunan Daerah dan locus yang menjadi muara seluruh aktivitas pembangunan.


(15)

1.1.2 Misi Pemerintahan Kabupaten Bandung

Untuk mewujudkan Visi diatas, maka harus ditetapkan juga Misi yang harus mendapatkan perhatian seksama dimana tugas yang diemban oleh Pemerintah Kabupaten Bandung adalah:

1. Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik.

2. Memelihara Stabilitas dan Kehidupan Masyarakat yang Aman, Tertib, Tenteram dan Dinamis.

3. Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia.

4. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat. 5. Memantapkan Kesalehan Sosial Berlandaskan Iman dan Taqwa. 6. Menggali dan Menumbuhkembangkan Budaya Sunda.

7. Memelihara Keseimbangan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan. 8. Meningkatkan Kinerja Pembangunan Desa.


(16)

L

1.1.3

Sumb

Lambang Ka

3 Logo Pem

Log

ber : Subag

abupaten Ba 1. Bagia Latar Tangk Kabu daera Tangk Sangk   merintah K G go Pemerint Publikasi d andung berbe an kanan at

belakang k kuban Parah upaten Bandu ah bergunung kuban Para kuriang. Kabupaten B Gambar 1.2 tah Kabupa dan Pember entuk perisai tas berlatar kuning emas hu), berwar ung termash g - gunung d ahu yang s

Bandung

aten Bandun

ritaan Kab.

i terbagi atas kuning em

dengan gam rna hijau. M hur karena ta

dan sebagai sangat terke

ng

Bandung, 2

s lima bagian as mbar gunung Melambangk anahnya yan ciri memili enal dengan 2010

n, yaitu :

g (Gunung kan bahwa ng subur di

ki Gunung n legenda


(17)

2. Bagian melintang bergerigi

Bagian yang melintang dengan bergerigi merupakan bentuk bendungan kokoh kuat berwarna hitam. Melambangkan masyarakat Kabupaten Bandung memiliki pendirian yang kokoh kuat, baik secara fisik secara dalam membendung air maupun membendung hawa nafsu.

3. Pohon kina berwarna hijau dan berlatar belakang merah Pohon kina berwarna hijau dan berlatar belakang merah, melambangkan bahwa di tatar Kabupaten Bandung memiliki lahan perkebunan yang cukup luas dan perkebunan kina di Kabupaten Bandung yang terluas di Asia dengan kualitas baik. 4. Garis - garis bergelombang berwarna putih dan biru

Garis - garis bergelombang berwarna putih dan biru. Melambangkan di Kabupaten Bandung kaya akan air, baik air maupun danau. Kabupaten Bandung dilintasi oleh Sungai Citarum, Cikapundung dan sungai kecil lainnya serta memiliki danau (situ) Patenggang dan Cileunca.

5. Dibawah perisai tertulis dalam pita kuning : REPEH RAPIH KERTARAHARJA

Repeh, artinya suasana kehidupan yang aman dan tenteram. Rapih, artinya suasana kehidupan yang rukun dan tertib dalam lingkungan yang bersih, sehat dan asri.

 

 

 

 


(18)

d Selai dilihat pada Sumb Kerta dan b in itu Kabup gambar di b

P

ber : Subag

araharja, arti bathin secara paten bandun bawah ini :

G Peta Wilayah

Publikasi d

inya tatanan a seimbang, s ng mempuny

Gambar 1.3 h Kabupate

dan Pember

n kehidupan serasi, adil d yai beberapa

en Bandung

ritaan Kab.

n yang sejah dan merata. a wilayah sep

g

Bandung, 2

htera lahir

perti, dapat


(19)

I B B S K C K 2 p p Kab Indonesia. Bandung be 108°5’ Buju Bandung B Sebelah Se Kabupaten Cimahi. Kab Kelurahan. 2006) denga perdagangan Wila pegunungan Sumb upaten Ban Ibukotanya erada pada 6 ur Timur de

arat; Sebela elatan Kabu Bandung B bupaten Ba

Dengan jum an mata pen n dan jasa. ayah Kabup n, dapat dilih

Wilay

ber : Subag

ndung, adal adalah S 6°,41’ – 7°, engan luas w

ah Timur K upaten Garu Barat; di andung terd mlah pendud caharian yai paten Bandu hat pada gam

G yah Pegunu

Publikasi d

ah sebuah k oreang. Sec ,19’ Lintang wilayah 176 Kabupaten S ut dan Ka bagian Ten diri atas 3 duk sebesar itu disektor

ung pun se mbar dibawah Gambar 1.4 ngan Kabu dan Pember kabupaten di cara geogra g Selatan da 6.239 ha. B Sumedang d abupaten C ngah Kota 31 kecamat r 2.943.283 industri, per ebagian bes h ini :

paten Band

ritaan Kab.

i Provinsi Ja afis letak an diantara Batas Utara dan Kabupa ianjur sebe Bandung tan, 266 D

jiwa (Has rtanian, pert

sar di keli

dung Bandung, 2 awa Barat, Kabupaten 107°22’ – Kabupaten ten Garut; elah Barat dan Kota esa dan 9 il Analisis ambangan,

ilingi oleh


(20)

Di antara puncak - puncaknya adalah: Sebelah utara terdapat Gunung Bukittunggul (2.200 m), Gunung Tangkubanperahu (2.076 m) ( Wilayah KBB) di perbatasan dengan Kabupaten Purwakarta. Sedangkan di selatan terdapat Gunung Patuha (2.334 m), Gunung Malabar (2.321 m), serta Gunung Papandayan (2.262 m) dan Gunung Guntur (2.249 m), keduanya di perbatasan dengan Kabupaten Garut. Wilayah Kabupaten Bandung beriklim tropis dipengaruhi oleh angina muson dengan curah hujan rata – rata berkisar antara 1500 sampai dengan 4000 mm /tahun, suhu rata – rata berkisar antara 19°C sampai dengan 24°C.

1.2 Sejarah Divisi Humas Pemerintah Kabupaten Bandung

Humas Pemerintah Kabupaten Bandung berdiri setelah masa kepemimpinan K.H Abdurahman Wahid lengser dari jabatannya sebagai Presiden RI. Pasalnya pada masa Jabatan beliau Departemen Penerangan dihapus atau ditiadakan jadi secara otomatis Humas pun tidak ada. Sebelum beliau menjabat sebagai Presiden, Humas Pemerintah Kabupaten Bandung digabungkan dengan Departemen Penerangan, namun setelah beliau lengser dari kepemimpinannya sebagai Presiden, akhirnya Humas di Pemerintah Kabupaten Bandung mulai dirintis kembali dan akhirnya resmi berdiri di Divisi Setda (Sekretaris Daerah) dibawah Assisten Administrasi sampai sekarang.


(21)

1.2.1 Tujuan Humas Pemerintah Kabupaten Bandung

Tujuan Humas dalam melaksanakan tugas sebagai penunjang pembangunan adalah :

1. Meningkatkan penyampaian berbagai informasi di wilayah Kabupaten Bandung yang akurat dan mutakhir pada masyarakat Kabupaten Bandung. 2. Memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas informasi menuju

pemulihan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah. 3. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia.


(22)

1.3 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Bandung Bagan 1.1

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

Sumber : Subag Organisasi Kab. Bandung, 2010 SEKRETARIAT

DAERAH

ASISTEN PEMERINTAHAN

ASISTEN PEREKONOMIAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT ASISTEN ADMINISTRASI JAB ATA N FUN GSI ON BAGIAN PEMERIN TAHAN UMUM BAGIAN HUKUM BAGIAN UMUM BAGIAN KOORDINA SI SOSIAL BAGIAN PEMBAN GUNAN BAGIAN KOORDIN ASI PEREKON OMIAN SUB BAGIAN BINA PERAN GKAT DAERA H SUB BAG IAN KERJASA MA & HUBUNG AN ANTAR LEMBAG A SUB BAGIAN PERTA NAHAN SUB BAGIA N PENGK AJI-AN PROD UK HUKU M SUB BAGI AN PER-MASA LAHA N HUKU M SUB BAGI AN DOKU MEN-TASI HUKU M SUB BAGIA N RUMA H TANG GA DAN PER-SANDI AN SUB BAGIAN KOORDIN ASI PENDIDI KAN DAN KEAGAM AAN SUB BAGIAN PENYU SUNAN PROGR AM SUB BAG IAN PENGE N-DALIAN SUB BAGIAN FASILITASI PENANGA NAN BENCANA DAN PASCA BENCANA SUB BAGIAN EVALU ASI DAN PELAP ORAN SUB BAGIAN KESEJAH TERAAN SOSIAL SUB BAGI AN KEUA NGA N SUB BAGI AN KEPE GAW AIAN SUB BAGIAN KOORDI NASI SARANA PER-EKONOM IAN BAGIAN ORGANIS ASI SUB BAGIAN KETAT ALAKS ANAAN SUB BAGIAN KELEM-BAGAA N SUB BAG IAN ANFORJ AB & PENDAY AGU-NAAN APARAT UR BAGIAN HUMAS SUB BAGI AN TATA USAH A PIMPI NAN SUB BAGI AN PUBLI KASI DAN PEM-BERI TAAN SUB BAGI AN PRO TOK OL SUB BAGIAN PROMOS I & DISTRIB USI PENGEM BANGAN PER-EKONOM IAN BAGIAN OTONO MI DAERAH SUB BAGIAN PENGEM BANGAN OTONO MI DAERAH SUB BAGIA N PENA TAAN DAER AH SUB BAGIAN DESENT RALI-SASI DAN TUGAS PEMBAN TUAN SUB BAGIAN PENGE MBANG AN BUMD STAF AHLI BAGIAN PENGELO LAAN ASET SUB BAGIAN ANALISA KEBUTU HAN SUB BAGIAN INVENTA RISASI DAN PENGHAP USAN SUB BAGIAN PEMANFA ATAN, PENGAW ASAN & PENGEND ALIAN


(23)

Dari gambar atau bagan di atas Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Bandung, dapat diketahui bahwa Bupati dan Wahil Bupati untuk melaksanakannya dibantu oleh Sekretaris Daerah yang membawahi Asisten Pemerintah, Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, serta Asisten Administrasi, dan Staf Ahli.

1.4 Struktur Divisi atau Humas Pemerintah Kabupaten Bandung Bagan 1.2

STRUKTUR ORGANISASI HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG


(24)

Dari gambar / bagan diatas Struktur Organisasi Humas Pemerintah Kabupaten Bandung, dapat diketahui bahwa Humas mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kasubag TU Pimpinan, Kasubag Protokol, Kasubag Publikasi dan Pemberitaan yang membawahi bendahara, surat masuk / keluar, koordinasi dan informasi, dokumentasi, kliping. Pada struktur organisaasi diatas terlihat juga Bagian Humas berada di bawah atau masih dinaungi oleh Asisten Administrasi.

1.4.1 Susunan Organisasi Asisten Administrasi Pemerintah Kabupaten Bandung

Susunan Organisasi Asisten Administrasi terdiri dari :

™ Asisten Administrasi

a. Bagian Umum, membawahkan :

o Sub Bagian Rumah Tangga dan Persandian o Sub Bagian Keuangan

o Sub Bagian Kepegawaian b. Bagian Organisasi :

o Sub Bagian Ketatalaksanaan o Sub Bagian Kelembagaan

o Sub Bagian Analisa Formasi Jabatan dan Pendayagunaan Aparatur c. Bagian HUMAS, membawahkan :

o Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan o Sub Bagian Publikasi dan Pemberitaan o Sub Bagian Protokol


(25)

d. Bagian Pengelolaan Aset, membawahkan : o Sub Bagian Analisa Kebutuhan

o Sub Bagian Inventarisasi dan Penghapusan

o Sub Bagian Pemanfaatan, Pengawasan, dan Pengendalian

1.5 Job Deskription Humas Pemerintah Kabupaten Bandung

Uraian tugas jabatan pada Struktural Humas Setda Pemerintah Kabupaten Bandung, antara lain :

1.5.1 Asisten Administrasi

• Asisten Administrasi dipimpin oleh seorang Asisten;

• Asisten Administrasi mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan sebagian tugas Sekretaris Daerah di bidang penetapan penyusunan rumusan kebijakan dan pengkoordinasian Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di bidang pelayanan administrasi umum kerumahtanggaan, keuangan dan kepegawaian, penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan perencanaan pendayagunaan aparatur, pelayanan ketatatausahaan, keprotokolan, publikasi dan pemberitaan serta penataan dan pengelolaan aset pemerintah daerah;

• Asisten Administrasi mempunyai fungsi penetapan rumusan kebijakan pelayanan administrasi umum kerumahtanggaan,


(26)

keuangan dan kepegawaian, penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan perencanaan pendayagunaan aparatur, pelayanan ketatatausahaan, keprotokolan, publikasi dan pemberitaan serta penataan dan pengelolaan aset pemerintah daerah;

• Asisten Administrasi mempunyai fungsi perumusan penetapan kebijakan petunjuk teknis, tujuan, sasaran dan monitoring penyelenggaraan administratif pemerintahan daerah di bidang pelayanan administrasi umum kerumahtanggaan, keuangan dan kepegawaian, penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan perencanaan pendayagunaan aparatur, pelayanan ketatatausahaan, keprotokolan, publikasi dan pemberitaan serta penataan dan pengelolaan aset pemerintah daerah;

• Asisten Administrasi mempunyai fungsi penyelenggaraan pembinaan administratif pemerintahan daerah di bidang pelayanan administrasi umum kerumahtanggaan, keuangan dan kepegawaian, penataan kelembagaan,ketatalaksanaan dan perencanaan pendayagunaan aparatur, pelayanan ketatatausahaan, keprotokolan, publikasi dan pemberitaan serta penataan dan pengelolaan aset pemerintah daerah;


(27)

1.5.2 Kasubag Humas

• Bagian Humas dipimpin oleh seorang Kepala Bagian;

• Kepala Bagian Humas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Asisten Administrasi dalam merencanakan teknis operasional, merumuskan kebijakan dan koordinasi teknis administratif penyusunan rumusan kebijakan dan pengkoordinasian Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah melalui pelayanan ketatausahaan pimpinan, pelayanan keprotokolan pimpinan serta koordinasi pelayanan publikasi dan pemberitaan pembangunan pemerintah daerah;

• Kepala Bagian Humas mempunyai fungsi penetapan rumusan kebijakan perencanaan teknis operasional pelayanan ketatausahaan pimpinan, pelayanan keprotokolan pimpinan serta koordinasi pelayanan publikasi dan pemberitaan pembangunan pemerintah daerah;

• Kepala Bagian Humas mempunyai fungsi pelaksanaan rumusan kebijakan koordinasi teknis pelayanan ketatausahaan pimpinan, pelayanan keprotokolan pimpinan serta koordinasi pelayanan publikasi dan pemberitaan pembangunan pemerintah daerah;

• Kepala Bagian Humas mempunyai fungsi pengkoordinasian dalam pelaksanaan pelayanan ketatausahaan pimpinan, pelayanan keprotokolan pimpinan serta koordinasi pelayanan publikasi dan pemberitaan pembangunan pemerintah daerah;


(28)

• Kepala Bagian Humas mempunyai fungsi penyelenggaraan pembinaan administratif pelayanan ketatausahaan pimpinan, pelayanan keprotokolan pimpinan serta koordinasi pelayanan publikasi dan pemberitaan pembangunan pemerintah daerah;

1.5.3 Kasubag Tata Usaha Pimpinan

• Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian;

• Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Humas dalam merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan teknis operasional penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di bidang pelayanan dan pengelolaan tata usaha pimpinan;

• Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai fungsi penyusunan perencanaan teknis operasional pelayanan dan pengelolaan tata usaha pimpinan;

• Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai fungsi pengelolaan administrasi tata usaha pimpinan Bupati, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah;

• Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai fungsi penyusunan pelaporan kegiatan ketatausahaan pimpinan Sekretariat Daerah;


(29)

• Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai fungsi pelaksanaan layanan ketatausahaan dan dokumentasi Bagian; 1.5.4 Kasubag Publikasi dan Pemberitaan

• Sub Bagian Publikasi dan Pemberitaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian;

• Kepala Sub Bagian Publikasi dan Pemberitaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Humas dalam merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan teknis operasional penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di bidang pelayanan dan pengelolaan publikasi dan pemberitaan; • Kepala Sub Bagian Publikasi dan Pemberitaan mempunyai fungsi

penyusunan perencanaan teknis operasional pelayanan dan pengelolaan publikasi dan pemberitaan;

• Kepala Sub Bagian Publikasi dan Pemberitaan mempunyai fungsi penyusunan rumusan kebijakan di bidang publikasi dan pemberitaan;

• Kepala Sub Bagian Publikasi dan Pemberitaan mempunyai fungsi pelaksanaan analisa umpan balik di bidang publikasi dan pemberitaan;

• Kepala Sub Bagian Publikasi dan Pemberitaan mempunyai fungsi pelaksanaan publikasi kegiatan pemerintah daerah;


(30)

1.5.5 Kasubag Protokol

• Sub Bagian Protokol dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian; • Kepala Sub Bagian Protokol mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bagian Humas dalam merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan teknis operasional penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di bidang pelayanan keprotokolan Pemerintah Daerah;

• Kepala Sub Bagian Protokol mempunyai tugas fungsi penyusunan perencanaan teknis operasional pelayanan keprotokolan Pemerintah Daerah;

• Kepala Sub Bagian Protokol mempunyai tugas fungsi pelaksanaan pemberian pelayanan kepada tamu Pemerintah Daerah;

• Kepala Sub Bagian Protokol mempunyai tugas fungsi pelaksanaan persiapan dan koordinasi kegiatan keprotokolan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah;

• Kepala Sub Bagian Protokol mempunyai tugas fungsi pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;


(31)

1.6 Sarana dan Prasarana Humas Setda Pemerintah Kabupaten Bandung 1.6.1 Sarana Humas Setda Pemerintah Kabupaten Bandung

Letak kantor Humas Setda Pemerintah Kabupaten Bandung terletak di tengah – tengah Komplek Pemda Kabupaten Bandung, disebelah Gedung Moch. Toha. Terletak satu gedung dengan kantor Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. Kantor Humas merupakan tempat melayani kebutuhan informasi khususnya mengenai Pemerintahan Kabupaten Bandung dan kegiatannya.

1.6.2 Prasarana Humas Setda Pemerintah Kabupaten Bandung Prasarana yang dimiliki oleh Humas Setda Kab. Bandung dibagi menjadi beberapa bagian, meliputi 1 ruangan Kabag Humas Setda Pemkab Bandung, 1 Ruangan Kasubag Humas bagian TU, 1 Ruangan Kerja Humas bagian TU, 1 Ruangan Kasubag Humas Bagian Protokol, 1 Ruangan Kerja Humas bagian Protokol, 1 Ruangan Kasubag Humas Bagian Publikasi dan Pemberitaan, 1 Ruangan Rerja Humas Bagian Publikasi dan Pemberitaan dan 1 Ruangan tempat beribadah (Mushalla) untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 1.1

Prasarana Ruangan Kasubag Humas Publikasi & Pemberitaan

No Nama Barang Unit Keterangan

1 Meja + Kursi Kerja 1 Baik

2 Meja + Kursi Tamu 1 Baik

3 Meja Kayu 1 Baik

4 Kursi Kayu 1 Baik


(32)

6 White Board 1 Baik

7 Peta 1 Baik

Sumber : Arsip Penulis, 2010

Dari tabel diatas dapat diketahuhi bahwa prasarana yang berada di ruangan Kasubag humas, masih berada dalam kondisi baik.

Tabel 1.2

Prasarana Ruangan Kerja Humas Publikasi & Pemberitaan

No Nama Barang Unit Keterangan

1 Komputer 5 Baik

2 Printer 3 Baik

3 Modem 1 Baik

4 Kursi Kayu 1 Baik

5 Mesin Tik 2 Baik

6 Meja + Kursi Komputer 5 Baik

7 Meja Kaca 1 Baik

8 Kursi Kayu 6 Baik

9 Filling Cabinet 3 Baik

10 Lemari Kaca 4 Baik

11 Meja Kayu 4 Baik


(33)

1.7 Lokasi dan Waktu PKL 1.7.1 Lokasi PKL

Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang penulis lakukan di Pemerintahan Kabupaten Bandung di Subag Humas Publikasi dan Pemberitaan Setda Kabupaten Bandung yang bertempat di Komplek Pemda Jalan Raya Soreang – KM 17 Kab. Bandung, Tlp. (022) 5891191, 5891192, 5891143 Fax. (022) 594, Soreang 40911. Alamat Website : http://www.bandungkab.go.id

1.7.2 Waktu PKL

Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang penulis ikuti yaitu selama 22 Hari. Adapun pelaksanaan PKL itu sendiri dimulai sejak tanggal 15 Juli 2010 sampai 25 Agustus 2010 di Subag Humas Publikasi dan Pemberitaan Setda Pemerintahan Kabupaten Bandung yang dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat yang dimulai sejak pukul 08.00 – 16.00 WIB sesuai dengan jam kerja pegawai, kecuali di Bulan Ramadhan penulis masuk pukul 08.00 – 14.20 WIB, tetapi apabila ada kegiatan diluar jam kerja, penulis mengalami penambahan jam kerja sesuai dengan kegiatan yang dihadiri oleh penulis.


(34)

BAB II

PELAKSANAAN PKL 2.1 Aktivitas Kerja Selama PKL

Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis melakukan kegiatan tersebut di Kantor Pemerintahan Kabupaten Bandung Subag Humas Publikasi dan Pemberitaan Setda Kabupaten Bandung di Komplek Pemda Jalan Raya Soreang – KM 17 Kab. Bandung. Penulis mengikuti aktivitas rutin sehari-hari yang dilakukan bapak/ibu di kantor tesebut, baik kegiatan yang dilakukan di dalam kantor maupun kegiatan di luar (Lapangan).

Selain itu penulis dilatih untuk dapat membuat Press Release, Kliping, Meliput dan Mendokumentasikan Kegiatan yang dilakukan (Bpk. Bupati Bandung, Bpk. Sekda), serta masih banyak aktivitas lainnya.

Selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan, penulis melakukan dua jenis kegiatan yakni kegiatan yang bersifat rutin dan kegiatan yang bersifat insidentil. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1

Aktivitas Kerja Selama PKL

No Hari / Tanggal Uraian Kegiatan

Jenis Kegiatan Rutin Insidentil

1 Kamis, 15 Juli 2010

- Perkenalan dengan staf, pegawai, Kasubag, dll.


(35)

- Membuat Kliping Koran mengenai Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Membuat daftar isi.

- Mengikuti Kegiatan Sidak

(Insveksi Mendadak) ke kantor DISHUB Kab. Bandung bersama Bpk. Bupati.

- Mengikuti Kegiatan Silaturahmi di radio kandaga bersama Bpk. Bupati di Soreang.

2 Jumat, 16 Juli 2010

- Mengikuti Senam Olah Raga bersama Bpk. Bupati di lingkungan PEMDA Kab. Bandung.

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai


(36)

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda

- Membuat daftar isi.

- Mengikuti Kegiatan LLI (Lembaga

Lansia Indonesia) bersama Bpk. Bupati di Gedung M.Toha Soreang.

3 Senin, 19 Juli 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai

Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Mengikuti Kegiatan Sumpah PNS

oleh Bpk. Bupati di Gd. Moh. Toha Soreang.

- Mengikuti Rapat Laporan Pertanggung Jawaban oleh Bpk. Bupati bersama para anggota


(37)

DPRD Kab.Bandung.

4 Selasa, 20 Juli 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai

Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

5 Kamis, 22 Juli 2010

- Mengikuti Acara SEMILOKA DPRD PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Bandung di RM.Riung Panyaungan Soreang – Banjaran.

- Membuat Press Release.

6 Jumat, 23 Juli 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai

Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Membuat Press Release.


(38)

7 Senin, 26 Juli 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai

Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Membuat Press Release.

8 Selasa, 27 Juli 2010

- Mengikuti Acara Kunker

(Kunjungan Kerja) Bpk. Bupati ke SKPD RSUD Soreang.

- Mengikuti Acara Kunker

(Kunjungan Kerja) Bpk. Bupati Ke Dinas Kesehatan di Gd. Moh.Toha Soreang.

- Mengikuti Acara Kunker

(Kunjungan Kerja) dan Silaturahmi

Isra Mi‟raj ke PDAM milik Kab.

Bandung di Cimahi.

9 Rabu, 28 Juli 2010

- Mengikuti Acara Kunker

(Kunjungan Kerja) Bpk. Bupati ke SKPD RSUD Majalaya.


(39)

- Mengikuti Acara Penyerahan Bantuan untuk Pasar Majalaya.

- Mengikuti Acara Kunker

(Kunjungan Kerja) Bpk. Bupati ke SKPD RSUD Cicalengka.

10 Kamis, 29 Juli 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai

Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Mengikuti Acara Kunker

(Kunjungan Kerja) Bpk. Bupati ke SKPD Bina Marga Soreang.

- Mengikuti Kegiatan Bpk. Bupati mengenai Peran Sekdes PNS di Pemerintah Desa di Gd.

11 Jumat, 30 Juli 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai

Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.


(40)

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Membuat Press Release.

12 Senin,

2 Agustus 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai

Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Membuat Press Release.

13 Selasa,

3 Agustus 2010

- Mengikuti Acara Peresmian Sekolah Unggulan Cinta Kasih I dan III Pangalengan yang diresmikan Langsung oleh Bpk. Achmad Heryawan (Gubernur Jabar).

14 Rabu,

4 Agustus 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai


(41)

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Mengikuti Acara Peringatan Hari

Krida Tingkat Kab. Bandung Bersama Bpk. Bupati.

15 Senin

9 Agustus 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai

Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Mengikuti Kegiatan Penertiban

Miras dan PSK Menjelang Bulan Suci Ramadhan Bersama Tim Gabungan yang Meliputi Anggota Satpol PP, Dalmas, PM, Provos, Humas.

16 Selasa

10 Agustus 2010


(42)

- Membuat Kliping Koran mengenai Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Mengikuti Kegiatan Sosialisasi Bersama Bpk. Bupati di Cipelah Ciwidey.

17 Kamis

12 Agustus 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai

Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Mengikuti Kegiatan TARLING (Taraweh Keliling) Selama Bulan Ramadhan bersama Bpk. Bupati di Desa Cirengkrang, Cibiru.

18 Senin

16 Agustus 2010


(43)

- Membuat Kliping Koran mengenai Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Mengikuti Kegiatan TARLING (Taraweh Keliling) Selama Bulan Ramadhan bersama Bpk. Bupati di Soreang.

19 Selasa

17 Agustus 2010

- Libur Kemerdekaan. (Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia)

20 Rabu

18 Agustus 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai

Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan


(44)

- Mengikuti Kegiatan TARLING (Taraweh Keliling) Selama Bulan Ramadhan bersama Bpk. Bupati di Dangdeur, Rancaekek.

21 Kamis

19 Agustus 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai

Kab. Bandung.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Mengikuti Kegiatan Pemberian

Bantuan Pasca Longsor Kepada Keluarga Korban oleh Bpk. Sekda di Dewata Ciwidey.

22 Senin

23 Agustus 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- Membuat Kliping Koran mengenai

Kab. Bandung.


(45)

- Menyusun Kliping dan

Memasukkan ke dalam Agenda.

- Mengikuti Kegiatan TARLING (Taraweh Keliling) Selama Bulan Ramadhan bersama Bpk. Bupati di Desa Cangkuang Komplek

Perumahan Sanggar Indah Soreang.

23 Rabu

25 Agustus 2010

- Membaca Surat Kabar Harian.

- FotoKopi Kliping Rangkap 3.

- Perpisahan / Berpamitan bersama

Pegawai di Humas Publikasi dan Pemberitaan.

Sumber : Arsip Penulis Bulan Juli s/d Bulan Agustus, 2010

2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin dan Insidentil Selama PKL 2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin

1. Menggunting Berita

Kegiatan seorang Humas Pemerintah Kabupaten Bandung khususnya di bagian Publikasi dan Pemberitaan ialah salah satunya dengan menggunting berita kemudian dibuat kliping. Kliping


(46)

merupakan kegiatan pengguntingan atau pemotongan bagian-bagian tertentu dari surat kabar, majalah atau sumber yang lain kemudian disusun dalam sistem tertentu dalam suatu bidang. Kliping sebagai salah satu sumber informasi dan pengetahuan penggunaannya belumlah semaksimal sumber yang lain misalnya buku. Padahal dari kliping juga bisa didapat sumber informasi dan pengetahuan yang tidak kalah pentingya bahkan bisa didapatkan berita terbaru.

Fungsi kliping adalah mengemas ulang bacaan, sedangkan yang dikliping bisa berupa artikel, berita atau foto. Agar terkliping dengan baik maka sumber harus jelas (nama koran, majalah atau yang lain, tanggal terbit, halaman ), tenaga yang telaten, teliti dan kreatif, profesional (bisa memilih tema yang dikliping misal sesuai pengguna atau misi lembaga).

Setiap pagi penulis melakukan kegiatan yang rutin yaitu membaca koran untuk mencari berita yang berhubungan dengan Kabupaten Bandung dimulai dari membaca surat kabar harian, mingguan, dan bulanan. Setelah mencari berita, lalu penulis melakukan pengguntingan berita setelah penulis membaca koran yang telah disediakan oleh pihak Humas, kemudian hasil guntingan dirapikan lalu ditempel di blangko yang sudah disediakan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


(47)

Gambar 2.1

Contoh Kliping PNS/CPCS Kab Bandung Terima Gaji Ke-13


(48)

Gambar 2.2

Contoh Kliping Siapkan Rp 1,2 M untuk Bangun Kios


(49)

Gambar 2.3

Contoh Kliping 6.000 Guru Kerja Tanpa Honor


(50)

2. Mengagendakan Kliping

Setelah kliping tersebut selesai dibuat, kemudian cantumkan darimana Sumber, Halaman, dan Tanggalnya. Setelah itu langkah selanjutnya ialah mencatatkan kedalam buku agenda untuk disusun sesuai dengan Sumber, Tanggal dan diberikan Nomor secara berurutan dalam buku agenda tersebut.

3. Fotokopi Rangkap 3

Setelah selesai, kemudian kliping yang sudah rapih tersebut disusun untuk difotokopi sebanyak 3 (Tiga) rangkap, dan di distribusikan kepada Sekda (Sekretaris Daerah), Asisten II, dan Staf Ahli.

4. Membuat Daftar Isi

Membuat daftar isi merupakan proses dimana kliping-kliping tersebut setelah dikumpulkan selama 1 (Satu) bulan, maka diurutkan sesuai dengan sumber, hari, tanggal dan tahun. Kemudian disusun dan dibuatkan daftar isi sebelum di jilid menyerupai buku dan covernya diberi warna yang berbeda pada setiap tahunnya.


(51)

5. Membuat Press Release

Press Release merupakan pernyataan yang dibuat oleh organisasi atau perusahaan kepada pers / media. Pengertian lain mengenai press release adalah produk informasi yang dibuat oleh kegiatan ke-PR-an untuk konsumsi media massa. Untuk memudahkan pekerjaan para awak media, press release lazimnya ditulis dalam format berita. Humas Pemerintah Kabupaten Bandung pun menjadikan press release sebagai salah satu alat untuk menginformasikan segala bentuk kegiatan atau informasi yang nantinya akan disebarkan melalui media. Untuk itu, penulis selama melakukan praktek kerja lapangan dilatih membuat press release karena seorang humas harus memahami cara membuat press release yang baik. Biasanya press release yang dibuat, diambil dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung atau informasi – informasi penting untuk disampaikan ke masyarakat dan Press Release tersebut akan diambil oleh Wartawan yang datang langsung ke kantor ataupun

Press Release akan dikirimkan langsung melalui e-mail pada saat itu juga kepada media massa khususnya di wilayah Provinsi Jawa Barat.


(52)

Gambar 2.4

Contoh Press Release 545 KK Warga Cipelah Peroleh Penguasaan Tanah Eks Perkebunan


(53)

Gambar 2.5

Contoh Press Release Pertamina Bantu Pengembangan Infrastuktur dan Pendidikan Rp. 3,8 Milyar


(54)

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil 1. Mengikuti Serangkaian Acara Bupati

Selain ditugaskan di kantor, penulis pun diajak untuk mengikuti kegiatan (di lapangan) yang dilakukan bersama Bpk. Bupati antara lain Kunjungan ke SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), KUNKER (Kunjungan Kerja) Bpk. Bupati, SIDAK (Inspeksi Mendadak) ke dinas-dinas, Mengikuti acara Sumpah PNS, SEMILOKA DPRD, LPJ Bpk. Bupati, Penyerahan Bantuan dari PEMDA Kab. Bandung kepada Masyarakat, Peringatan Hari KRIDA, Olahraga/ Senam Bersama Setiap Jumat Pagi, Sosialisasi kepada Masyarakat tentang Program Pemerintah Kabupaten Bandung, Peresmian Gedung Sekolah Cinta Kasih yang diresmikan langsung oleh Bpk. Gubernur Jawa Barat, mengikuti kegiatan Operasi Rutin Miras dan PSK Menjelang Bulan Suci Ramadhan, TARLING (Taraweh Keliling Selama Bulan Ramadhan), dsb.

Kegiatan tersebut, rutin setiap tahunnya dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung, dan pada saat kegiatan tersebut berlangsung, humas lah yang menyusun serangkaian acara tersebut dimulai dari survey tempat, membuat naskah pidato, dokumentasi, mengundang wartawan baik dari wartawan media cetak maupun wartawan elektronik, dsb.

Didalam Humas Pemerintah Kabupaten Bandung, dibagi menjadi 3 (Tiga) Sub bagian yakni, Subag TU Pimpinan, Subag


(55)

Publikasi dan Pemberitaan, dan Subag Protokol. Jadi dalam terlaksananya serangkaian kegiatan tersebut, merupakan hasil dari kerjasama yang dilakukan oleh bagian Humas tersebut.

Berikut foto-foto kegiatan penulis selama mengikuti kegiatan tersebut.

Gambar 2.6

Peresmian Gedung Sekolah Unggulan Cinta Kasih Pangalengan

Sumber : Arsip Penulis, 2010

Penulis diajak mengikuti kegiatan Peresmian Gedung Sekolah Unggulan Cinta Kasih di Pangalengan Bandung Jawa Barat. Acara tersebut diresmikan langsung oleh Bapak Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan, serta jajarannya. Sebelumnya gedung sekolah tersebut hancur dilanda Gempa Bumi yang berpusat di Tasikmalaya dan wilayah Pangalengan terkena dampak yang cukup parah. Sekolah tersebut dibangun oleh Yayasan Budha Tzu Chi.


(56)

Gambar 2.7

Acara Peringatan Hari KRIDA

Sumber : Arsip Penulis, 2010

Acara tersebut diselenggarakan setiap tahunnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. Peringatan Hari KRIDA Pertanian ke-38 tingkat Kabupaten Bandung, panitia menggelar temu teknologi dan asah terampil juga digelar lomba olahan makanan berbahan baku non-beras dan non-terigu serta lomba poster penyuluhan dan penulis diajak untuk mengikuti acara tersebut.


(57)

Gambar 2.8

Kegiatan TARLING (Tarawih Keliling) Bersama Bapak Bupati H. Obar Sobarna S.IP

Sumber : Arsip Penulis, 2010

Kegiatan TARLING (Tarawih Keliling) merupakan kegiatan acara rutin yang dilakukan setiap datangnya Bulan Suci Ramadhan. Kegiatan TARLING tersebut dilakukan di seluruh Wilayah Kecamatan Kabupaten Bandung yang dihadiri langsung oleh Bapak Bupati Bandung, H. Obar Sobarna,S.IP serta jajarannya.

Berikut sebagian dari serangkaian kegiatan insidentil yang dihadiri langsung oleh penulis sebagaimana telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Setda Humas Pemerintah Kabupaten Bandung. Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada lembar lampiran.


(58)

2.3 Deskripsi Humas di Pemerintah Kabupaten Bandung 2.3.1 Pengertian Humas

Tugas Humas di Pemerintah Kabupaten Bandung yaitu menciptakan hubungan baik kepada masyarakat maupun media, dan melaksanakan penyuluhan baik internal maupun eksternal.

Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur suatu individu atau sebuah organisasi dengan kepentingan publik, dan merencanakan serta melaksanakan program aksi untuk memeroleh pengertian dan dukungan publik.

Pekerjaan humas sangat erat kaitannya dengan pers. Apalagi humas pemerintahan. Humas pemerintahan harus bisa mencari penyebab terjadi

kesalah pahaman dengan media massa. Media massa yang hanya „asal

mencari berita‟ biasanya akan menuliskan apapun yang ia ketahui secara

sepihak tentang hal yang terjadi pada pemerintahan tersebut. Memang itu melanggar kode etik jurnalistik, namun biasanya untuk mendapatkan uang, wartawan menulis berita yang seharusnya tidak di tulis. Peran humas disini sangat penting, karena dengan adanya humas kita bisa mengklarifikasi berita yang dianggap salah.

Pekerjaan humas tentu saja tidak terlepas dari prinsip komunikasi, yaitu menciptakan suatu komunikasi yang efektif. Keefektifan suatu komunikasi, baru akan tercapai bila timbulnya saling pengertian antara


(59)

komunikasi dan komunikator, atau bisa dikatakan timbulnya persepsi yang sama tentang memaknai suatu hal.

Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk

kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal.

Menurut Pace & Feules, ada dua perspektif utama yang akan mempengaruhi bagaimana komunikasi organisasi didefinisikan, yaitu perspektif objektif dan perspektif subjektif.

Perspektif objektif menekankan definisi komunikasi organisasi sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Fokusnya adalah penanganan pesan, yakni menerima, menafsirkan, dan bertindak berdasarkan


(60)

informasi dalam suatu peristiwa komunikasi organisasi. Komunikasi dipandang sebagai alat untuk merekayasa atau mengkonstruksi organisasi yang memungkinkan individu (anggota organisasi) beradaptasi dengan lingkungan organisasi.

Perspektif subjektif mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai proses penciptaan makna atas interaksi diantara unit-unit organisasi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. Fokusnya adalah bagaimana individu anggota organisasi bertransaksi dan kemudian memberi makna terhadap peristiwa komunikasi yang terjadi. Dalam arti lain, bagaimana anggota organisasi berperilaku akan bergantung kepada makna informasi itu bagi mereka.

Dengan demikian, definisi komunikasi organisasi baik dilihat dari perspektif objektif maupun perspektif subjektif adalah sebagai proses penciptaan dan penafsiran informasi diantara unit-unit komunikasi sebagai bagian dari suatu organisasi secara keseluruhan. Dalam konteks ini, komunikasi organisasi dipandang sebagai proses mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi di antara unit-unit organisasi yang memungkinkan sistem komunikasi organisasi berfungsi secara efektif.


(61)

Proses Komunikasi Organisasi

Komunikasi Internal

Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan dapat berjalan. Empat Dimensi Komunikasi organisasi

1. Downward Communication Yaitu komunikasi yang

berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:

a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction).

b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale).

c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices).

d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.


(62)

Ada 4 metode dalam penyampaian informasi kepada para pegawai menurut Level (1972):

1. Metode tulisan 2. Metode lisan

3. Metode tulisan diikuti lisan 4. Metode lisan diikuti tulisan

2. Upward Communication Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:

a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan

b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan

c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan

d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit:


(63)

1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka

2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai

3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai

4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai

3. Horizontal Communication Yaitu komunikasi yang

berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: a) Memperbaiki koordinasi tugas

b) Upaya pemecahan masalah c) Saling berbagi informasi d) Upaya pemecahan konflik

e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama

4. Interline Communication Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang


(64)

dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.

Ada dua kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran:

1. Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasannya langsung 2. Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi

lintas-saluran harus memberitahukan hasil komunikasinya kepada atasannya

2.3.2 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Dalam suatu perusahaan, humas (Hubugan Masyarakat) adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Humas dianggap menjadikan perusahaan menjadi lebih baik karena dalam kinerjanya, ia harus bisa membangun citra perusahaan tersebut agar penilaian orang terhadap perusahaan tersebut positif.

Pekerjaaan humas perusahaan apalagi humas pemerintah, bukan saja

mengumpulkan artikel, dan terkesan „omong doang‟, namun dalam

pekerjaannya kita harus melakukan hal-hal penting seperti survey tempat, dan melakukan evaluasi tentang apa yang kita lakukan. Jika memang terdapat suatu kesalahan pahaman masyarakat tentang perusahaan tempat dimana


(65)

humas itu bekerja, maka ia harus bisa mengakali dengan cara apapun untuk mengembalikan citra perusahaan tersebut.

Humas Pemerintah Kabupaten Bandung khususnya bagian Publikasi dan Pemberitaan mempunyai tugas pokok dalam melaksanakan tugasnya dengan publik internal maupun publik eksternal.

Tujuan Humas di Pemerintah Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas sebagai penunjang pembangunan adalah :

1. Meningkatkan penyampaian berbagai informasi di wilayah Kabupaten Bandung yang akurat dan mutakhir pada masyarakat Kabupaten Bandung.

2. Memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas informasi menuju pemulihan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah.

3. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia.

Sedangkan tugas yang diberikan kepada Humas Bagian Publikasi dan pemberitaan adalah :

1. Mendokumentasikan segala kegiatan acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung.

2. Membuat Kliping Koran mengenai berita seputar wilayah Kabupaten Bandung yang nantinya akan didistribusikan kepada dinas-dinas terkait.


(66)

3. Membuat Press Release dari kegiatan yang sudah berlangsung atau ada informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat melalui perantara media massa.

4. Menjaga hubungan baik dan harmonis dengan kalangan pers dan masyarakat.

Dalam melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan, penulis diberikan beberapa tugas yang tentunya berhubungan langsung dengan bidang kehumasan dan sesuai dengan mata kuliah yang diberikan oleh bapak atau ibu dosen di bangku perkuliahan.

Penulis dilatih untuk membuat kliping koran atau surat kabar yang ketentuannya ditentukan oleh pihak Instansi. Dalam perkuliahan, penulispun diajarkan mengenai bagaimana membuat kliping yang baik dan benar. Tidak ada perbedaan terlalu jauh antara membuat kliping di dalam perkuliahan dengan membuat kliping pada waktu penulis melakukan praktek kerja lapangan. Kesamaannya terletak pada sumbernya dari mana, judul berita, tanggal terbit dan halaman yang harus dicantumkan. Perbedaannya hanya terletak pada kode dan nomor, apabila di perkuliahan dicantumkan kode yang diambil dari kata awal judul tersebut yang bertujuan untuk memudahkan pencarian kliping dari judulnya sedangkan pada saat penulis melakukan kliping pada saat kerja praktek, dicantumkan nomor urut sesuai dengan agenda yang sudah disediakan dan kliping tersebut ditempel pada blangko yang sudah disediakan.


(67)

Selain membuat kliping koran atau surat kabar, penulis pun dituntut untuk dapat mendokumentasikan acara atau kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung dengan cara mengambil gambar dengan kamera SLR. Sesuai dengan apa yang telah diberikan pada mata kuliah fotografi, penulis diajarkan untuk bisa mengambil gambar dengan baik dengan diberikannya teknik mendasar dari fotografi. Seorang humas pun harus bisa menguasai pekerjaan yang dikuasai oleh bidang jurnalistik tersebut khususnya dalam bidang fotografi dan membuat berita atau biasa disebut dalam bidang Humas dengan press release.

Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan kegiatan penulis sehari-hari ialah dilatih untuk dapat membuat press release yang baik. Di perkuliahan pun penulis diajarkan untuk membuat press release dengan berbagai jenis, tetapi memiliki kesamaan dalam membuatnya, yang berbeda hanyalah format bentuk layout nya saja. Penulis diajarkan membuat press release pada mata kuliah Penulisan Humas, Media Relations, Media Humas, dan Komunikasi bisnis. Misalnya dalam perkuliahan penulis diajarkan membuat press release dengan menerapkan kops dari perusahaannya itu sendiri dan isinya menggunakan rumus 5 W + 1 H, tidak jauh berbeda dengan format press release yang digunakan Humas Publikasi dan Pemberitaan, sama-sama menggunakan rumus 5 W + 1 H, namun yang membedakannya dari format kops nya, apabila di perkuliahan penulis diajarkan dengan mencantumkan kops secara lengkap, namun pada saat penulis melakukan praktek kerja lapangan, penulis hanya disuruh membuat kops dengan format


(68)

lembaga dimana penulis melakukan tempat praktek kerja lapangan. Misalnya

“SETDA KABUPATEN BANDUNG BAGIAN HUMAS”.

Dalam perkuliahan banyak sekali yang penulis pelajari mengenai kehumasan, tetapi dalam prakteknya, tidak semua pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan oleh seorang Humas, dijalakan atau dikerjakan oleh Humas Perusahaan atau Instansi tersebut. Seperti halnya penulis dalam melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan di Sekretariat Daerah Humas Publikasi dan Pemberitaan Pemerintah Kabupaten Bandung, hanya melakukan sebagian dari tugas yang harus dikerjakan oleh seorang humas dalam teori. Di Pemerintah Kabupaten Bandung ada lembaga yang bernama BAPAPSI (Badan Pengelolaan Arsip dan Pengembangan Informasi), yang mempunyai sebagian tugas yang seharusnya dilakukan oleh seorang Humas yakni, membuat majalah internal, membuat baligho, membuat spanduk, membuat mading, dsb.

Pada dasarnya, di dalam Perusahaan atau Instansi seorang Humas tidaklah harus mengerjakan semua pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh seorang Humas. semua tergantung dari kebijakan Perusahaan atau Instansi yang bersangkutan. Jadi tidak masalah apabila seorang Humas Perusahaan atau Instansi, tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan bidangnya.


(69)

Dengan demikian posisi Humas Pemerintah Kabupaten Bandung, sudah sesuai dengan apa yang telah dipaparkan di atas dan dilihat dari definisi yang ada, hal yang berhubungan dengan tugas, fungsi Public Relations, mata kuliah yang diajarkan di perkuliahan serta dari pengertian komunikasi organisasi.

2.3.3 Analisis Pelayanan yang Diberikan Oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Kepada Mahasiswa PKL

Selama penulis melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Humas Pemerintah Kabupaten Bandung, Pelayanan yang diberikan oleh pihak setempat kepada penulis sangatlah baik. Penulis merasakan suasana yang sangat nyaman serta menyenangkan dalam melakukan aktivitas sehari-hari serta pegawai-pegawainya pun sangat ramah. Penulis diberikan kesempatan untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang biasanya dilakukan oleh Humas Bagian Publikasi dan Pemberitaan Pemerintah Kabupaten Bandung.

Selain itu, penulis diberikan kesempatan untuk meliput atau mendokumentasikan serangkaian kegiatan bapak Bupati Bandung H. Obar Sobarna, S.IP dan setelah itu penulis dilatih untuk membuat press release

setelah acara tersebut selesai.

Apabila penulis dalam melaksanakan tugas mengalami kesulitan, hambatan, ataupun hasil yang kurang sempurna maka pihak Humas Publikasi dan Pemberitaan mengoreksi dari hasil yang telah penulis lakukan, sehingga hal tersebut menjadi suatu pembelajaran yang sangatlah penting khususnya


(70)

bagi penulis agar dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang, khususnya dalam bidang Kehumasan.

Hasil dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah memberikan suatu pemahaman dan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis mengenai bagaimana sistematika dalam dunia kerja, manajerial, kerjasama, dan pelayanan Pemerintah yang diberikan kepada media dan publik.


(71)

Pada bab tiga ini berisikan kesimpulan dari keseluruhan hasil dari praktek kerja lapangan yang telah dilakukan oleh penulis di Sekretariat Daerah (Setda) Humas Publikasi dan Pemberitaan Pemerintah Kabupaten Bandung, serta saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan ini, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Humas Pemerintah Kabupaten Bandung termasuk kedalam kategori

Method of Communication atau kedudukannya masih berada dibawah lembaga lain, belum berdiri sendiri dan dinaungi oleh Asisten Administrasi.

2. Humas Pemerintah Kabupaten Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Humas yang dibantu oleh Kepala Sub Bagian Protokol, Kepala Sub Bagian Publikasi dan Pemberitaan serta Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan.

3. Kinerja Humas Pemerintah Kabupaten Bandung sudah cukup efektif dalam memberikan informasi kepada publik eksternal dengan bantuan media massa dan juga membina hubungan baik dengan publik internal serta media.


(72)

4. Humas Pemerintah Kabupaten Bandung khususnya di bagian Publikasi dan Pemberitaan mempunyai tugas yakni : dokumentasi, kliping, Press Release serta menjaga hubungan baik dan harmonis dengan kalangan pers dan masyarakat.

5. Kegiatan rutin penulis selama melaksanakan PKL adalah membaca surat, membuat kliping, mengagendakan kliping dan membuat press release.

6. Kegiatan insidentil penulis selama PKL adalah mengikuti kegiatan Sidak (Insveksi Mendadak), Senam Olah Raga, Sumpah PNS, Operasi Penertiban, Pemberian Bantuan, dsb.


(73)

3.2 Saran-saran

3.2.1 Saran untuk Instansi

Berdasarkan hasil pembahasan dalam laporan praktek kerja lapangan ini, maka penulis memberikan saran-saran pada pihak perusahaan yakni sebagai berikut :

1. Sebaiknya Humas Pemerintah Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugasnya sebagai lembaga kehumasan dapat ditambah lagi tugas-tugas dari lembaga kehumasan seperti, membuat majalah, mading, pameran, dsb.

2. Sebaiknya Humas Pemerintah Kabupaten Bandung khususnya di bagian Publikasi dan Pemberitaan dapat lebih ditingkatkan sarana dan prasarana seperti, mesin fotokopi, kendaraan inventaris yang menunjang agar memudahkan para pegawai dalam melakukan aktivitasnya.

3. Sebaiknya Humas Pemerintah Kabupaten Bandung lebih meningkatkan hubungan dengan para pegawai, yang dapat dilakukan dengan cara memberi motivasi kecil sebelum melakukan pekerjaan, agar tercipta suasana kerja yang nyaman.

4. Sebaiknya Humas Pemerintah Kabupaten Bandung khususnya di bagian Publikasi dan Pemberitaan, dapat lebih ditambah sumber daya manusianya agar dalam melaksanakan tugasnya dapat terorganisir lebih baik lagi.


(74)

3.2.2 Saran untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya

Berdasarkan hasil pengalaman penulis dalam melaksanakan praktek kerja lapangan di Setda Humas Publikasi dan Pemberitaan Pemerintah Kabupaten Bandung, maka penulis memberikan saran kepada mahasiswa selanjutnya yakni sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa PKL harus disiplin dan sungguh-sungguh dalam melakukan aktivitas atau pekerjaan yang diperintahkan oleh pembimbing PKL di perusahaan atau instansi.

2. Bagi mahasiswa PKL harus mematuhi segala peraturan yang berlaku, datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan atau instansi.

3. Bagi mahasiswa yang melaksanakan PKL, haruslah memiliki rasa inisiatif, dan jangan pernah malu untuk bertanya.

4. Bagi mahasiswa PKL harus teliti dan bertanggung jawab pada tugas yang diberikan.

5. Bagi Mahasiswa PKL harus dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik terhadap karyawan Humas maupun karyawan di divisi yang lainnya agar suasana dalam bekerja dapat tercipta dengan nyaman.


(75)

6. Bagi Mahasiswa PKL haruslah saling bekerja sama dengan sesama mahasiswa/siswa PKL lainnya.

7. Bagi mahasiswa PKL yang telah menyelesaikan masa Praktek Kerja Lapangan, janganlah lupa untuk berkunjung kembali ke instansi atau perusahaan dimana kita melaksankan Praktek Kerja Lapangan, yang dimana bertujuan untuk lebih mempererat tali silaturahmi.


(76)

DAERAH HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG,

SOREANG

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh,

Fadly Permana Putra Nim : 41807040

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(77)

Ali, Muhammad. 1993. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Pustaka Amani, Jakarta.

Efendy, Onong Uchana, 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Mulyana, Deddy, 2002. Komunikasi Organisasi. PT. Rosdakarya, Bandung _____________, 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung

Sumber Lain

Arsip Pemerintah Kabupaten Bandung, 2007-2010

http://www.bandungkab.go.id, Bandung/ Minggu/ 14-11-10/ 19.45. http://id.wikipedia.org/wiki/kliping, Bandung/ Rabu/ 17-11-10/ 19.57.

http://id.wikipedia.org/wiki/ Pekerjaan_Humas, Bandung/ Rabu/ 17-11-10/ 20.03. http://www.sms-anda.com/indonesia/kamus/indonesia-gratis-lengkap, Bandung/


(78)

I. Identitas Diri

Nama Lengkap : Fadly Permana Putra Nama Panggilan : Fadly

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 17 Mei 1989 Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki - laki Status : Lajang

Hobby : Bermusik, Otomotif, Komputer

Alamat : Komp. Damar Mas Regency No.64 Rt.01 Banjaran, Bandung

No. Telp : +6222 915 0517

Hand Phone : +6285 720 17 8255


(79)

No Nama Hubungan Pendidikan Pekerjaan

1. Arifin W.S Ayah Kandung SMA PNS

2. Emalia Ibu Kandung SMA Ibu Rumah Tangga

4. Intan Cantika Putri Adik Kandung SD Siswa

III. Pendidikan Formal

No Tahun Uraian Keterangan

1

2007 - Sekarang

Program Studi Ilmu

Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk UNIKOM

Belum

2 2004 – 2007 SMA Pasundan 1 Bandung LULUS / Berijazah

3 2001 - 2004 SMPN 42 Bandung LULUS / Berijazah

4 1995 – 2001

SDN Mohamad Toha 4 Bandung

LULUS / Berijazah

5 1994 – 1995 TK BhayangKari LULUS / Berijazah

IV. Pendidikan Non Formal

No Tahun Uraian Keterangan


(80)

No Tahun Uraian Jabatan Keterangan 1 Juni 2010 Pelatihan Public Speaking Peserta Bersertifikat

2

November 2009

Kuliah Umum “Kebudayaan

Film dan Sensor Film

(Ilustrasi Tentang Perfilman)”

, UNIKOM Bandung

Peserta Bersertifikat

3 2009 Study Tour Mass Media 2009 Peserta Bersertifikat

4 Juni 2008 Mentoring Agama Islam Peserta Bersertifikat

5 Mei 2008

Pelatihan “Master Of

Ceremony” , UNIKOM BANDUNG

Peserta Bersertifikat

6 Mei 2008

Pelatihan “Pesonal

Development and Brain Management”, UNIKOM Bandung

Perserta Bersertifikat

7 Maret 2008

Pendidikan Dasar IV Unit Kegiatan Pers

Peserta Bersertifikat

8

Januari 2008

Pelatihan“Table Manner”, Hotel Jayakarta Bandung


(81)

No Tahun Uraian Keterangan

1 2001 - 2002

Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) Pegasus SMPN 42 Bandung

-

VII. Pengalaman Kerja

No Tahun Uraian Keterangan

1

Juli-Agustus 2010

Praktek Kerja Lapangan di

Sekretariat Daerah Humas Publikasi dan Pemberitaan Pemerintah

Kabupaten Bandung

-

VIII. Prestasi

No Tahun Uraian Keterangan

1 2010

Pengisi Acara Band Akustik di Ulang Tahun BSM yang ke-9

-

2 2009

Pengisi Acara Band Tahun Baru 2010 di Suite Marbella Hotel Bandung bersama

“Java Jive Band”, Dago


(82)

Band” 4 2009

Pengisi Acara Band di Hotel Pasundan Bandung

-

5 2009

Pengisi Acara Band di Hotel Papandayan Bandung

-

6 2009

Pengisi Acara Band di Grand Hotel Preanger Bandung

-

7 2008

Guest Star Band di Acara Tahun Baru 2009 di

Universal Hotel, Setia Budhi


(83)

LEMBAR PENGESAHAN……… i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL……….. ix

DAFTAR GAMBAR……….. x

DAFTAR LAMPIRAN……….. xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Pemerintah Kabupaten Bandung..………... 1

1.1.1 Visi Pemerintah Kab. Bandung……… 12

1.1.2 Misi Pemerintah Kab. Bandung………... 15

1.1.3 Logo Pemerintah Kab. Bandung……….. 16

1.2 Sejarah Divisi Humas Pemerintah Kabupaten Bandung.……. 20

1.2.1 Tujuan Humas Pemerintah Kabupaten Bandung..…... 21

1.3 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Bandung……….. 22

1.4 Struktur Organisasi Humas Pemerintah Kabupaten Bandung. 23 1.4.1 Susunan Organisasi Asisten Administrasi…...……... 24

1.5 Job Deskription Humas Pemerintah Kabupaten Bandung..…. 25

1.5.1 Asisten Administrasi……….……… 25

1.5.2 Kasubag Humas..……….…………. 27

1.5.3 Kasubag Tata Usaha Pimpinan……….. 28


(84)

1.6 Sarana dan Prasarana Humas Setda Kabupaten Bandung….... 31

1.6.1 Sarana Humas Setda Kabupaten Bandung ….………. 31

1.6.2 Prasarana Humas Setda Kabupaten Bandung …..…… 31

1.7 Lokasi dan Waktu PKL……… 34

1.7.1 Lokasi PKL………... 34

1.7.2 Waktu PKL……… 34

BAB II PELAKSANAAN PKL 2.1 Aktivitas Kerja Selama PKL………. 35

2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin dan Insidentil Selama PKL……….. 46

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin……….. 46

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil……… 55

2.3 Deskripsi Humas di Pemerintah Kabupaten Bandung……….. 59

2.3.1 Pengertian Humas……….. 59

2.3.2 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)…… 65

2.3.3 Analisis Pelayanan yang Diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Terhadap Mahasiswa PKL…….. 70

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan……… 72

3.2 Saran –saran………... 74

3.2.1 Saran Untuk Instansi……….. 74


(85)

LAMPIRAN……… 78 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(86)

Tabel 1.1 : Prasarana Ruangan Kasubag Humas Publikasi

& Pemberitaan………..… 31

Tabel 1.2 : Prasarana Ruangan Kerja Humas Publikasi

& Pemberitaan………..… 32


(87)

Gambar 1.1 : Foto Bupati Bandung………. 12 Gambar 1.2 : Logo Pemerintah Kabupaten Bandung……….. 16 Gambar 1.3 : Peta Wilayah Kabupaten Bandung……… 18 Gambar 1.4 : Wilayah Pegunungan Kabupaten Bandung………… 19 Gambar 2.1 : Contoh Kliping PNS/CPCS Kab Bandung Terima -

Gaji Ke-13……….. 48 Gambar 2.2 : Contoh Kliping Siapkan Rp 1,2 M untuk Bangun -

Kios………. 49

Gambar 2.3 : Contoh Kliping 6.000 Guru Kerja Tanpa Honor…… 50 Gambar 2.4 : Contoh Press Release 545 KK Warga Cipelah

Peroleh Penguasaan Tanah Eks Perkebunan………... 53 Gambar 2.5 : Contoh Press Release Pertamina Bantu -

Pengembangan Infrastuktur dan Pendidikan

Rp. 3,8 Milyar………. 54 Gambar 2.6 : Peresmian Gedung Sekolah Unggulan Cinta Kasih -

Pangalengan……… 56 Gambar 2.7 : Acara Peringatan Hari KRIDA……….. 57 Gambar 2.8 : Kegiatan TARLING (Tarawih Keliling) Bersama


(88)

Lampiran 1 : Surat Permohonan PKL……….. 78

Lampiran 2 : Surat Balasan PKL……….. 79

Lampiran 3 : Daftar Absen PKL……… 80

Lampiran 4 : Berita Acara Bimbingan PKL………. 82

Lampiran 5 : Lembar Penilaian (1)……… 83

Lampiran 6 : Lembar Penilaian (2)……… 84

Lampiran Kliping 1 : Pasar Baru Majalaya Terbakar……….…...… 85

Lampiran Kliping 2 : 11 Pasangan Mesum Diamankan……… 86

Lampiran Kliping 3 : Kampanye Pemilukada Bandung Memanas……... 87

Lampiran Kliping 4 : Hafidz-Anggun Moka Kabupaten Bandung 2010.. 88

Lampiran Kliping 5 : Warga Mengaku Mau Pilih Yang Terbaik Dari Yang Terburuk……… 89

Lampiran Kliping 6 : Aset Rp 732 Miliar untuk KBB………. 90

Lampiran Kliping 7 : RSUD Majalaya Miliki Tempat Cuci Darah…….. 91

Lampiran Kliping 8 : Pemkab Bandung Serahkan Aset Rp 732 Miliar Pada KBB………... 92

Lampiran Kliping 9 : Obar : Gakinda Sudah Sesuia………. 93


(1)

Kegiatan Olah Raga Setiap Jumat Pagi

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2010

Lampiran Foto 21 Acara Sumpah PNS


(2)

Foto Bersama Pegawai Setda Humas Pemerintah Kabupaten Bandung (1)

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2010

Lampiran Foto 23

Foto Bersama Pegawai Setda Humas Pemerintah Kabupaten Bandung (2)


(3)

Foto Penulis dalam Keseharian PKL (1)

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2010

Lampiran Foto 25

Foto Penulis dalam Keseharian PKL (2)


(4)

Pakaian Muslim digunakan oleh Penulis setiap Hari Jumat


(5)

Foto Penulis Sedang Membuat Press Release


(6)