Penggemukan Domba Ekor Tipis dengan Pemberian Pakan Kulit Ari Kacang Kedelai (Ampas Tempe) dan Rumput Lapang

PENGGEMUKAN DOMBA EKOR TIPIS DENGAN
PEMBERIAN PAKAN KULIT ARI KACANG
KEDELAI (AMPAS TEMPE) DAN
RUMPUT LAPANG

SKRIPSI
YEFRI WILHAMDARI HARDIANTO

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
YEFRI WILHAMDARI HARDIANTO. D14102007. 2006. Penggemukan Domba
Ekor Tipis dengan Pemberian Pakan Kulit Ari Kacang Kedelai (Ampas Tempe)
dan Rumput Lapang. Skripsi. Program Studi Teknologi Produksi Ternak. Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota


: Ir. Maman Duldjaman, MS
: Ir. Sri Rahayu, MSi

Domba Ekor Tipis merupakan bangsa domba yang banyak ditemukan di
Indonesia. Peternakan domba di Indonesia umumnya masih bersifat tradisional, salah
satunya dalam pemberian pakan. Domba Ekor Tipis (DET) jika diternakkan secara
intensif, diantaranya penggemukan dengan pemberian pakan tambahan dapat
menjadi salah satu sumber daging yang potensial. Pakan selain pengganti konsentrat
yang dapat digunakan untuk penggemukan domba diantaranya adalah kulit ari
kacang kedelai atau ampas tempe yang dapat diperoleh dari industri pembuatan
tempe. Kulit ari kacang kedelai (KAK) memiliki nutrisi yang cukup tinggi, seperti
yang dilaporkan Suci dan Sumiati (1995) kulit ari kacang kedelai memiliki
kandungan protein 11,45-12,44%, Serat kasar 34,74-42,29%, lemak kasar 2,674,03% dalam bahan kering.
Suatu penelitian yang mengkaji tentang pemanfaatan KAK yang
dikombinasikan dengan rumput lapang (RL) untuk menggemukkan domba telah
dilakukan pada tanggal 5 September sampai dengan 31 Oktober 2005 bertempat di
peternakan domba Mitra Tani Farm, desa Tegal Waru RT 04/RW 05, CiampeaBogor. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rasio kulit ari kacang kedelai dan
rumput lapang yang menghasilkan performa produksi dan keuntungan ekonomis
yang terbaik dari penggemukan Domba Ekor Tipis.
Materi penelitian berupa 20 ekor DET jantan berumur kurang dari 1 tahun

(Io) dengan bobot tubuh 13,465±2,17 kg (CV 18,54%). Bakalan diperoleh dari
Cianjur-Jawa Barat. Perlakuan pakan yang diberikan berdasarkan kebutuhan bahan
kering domba yaitu 5% dari bobot tubuh (NRC, 1985), P1 : 25% KAK + 75% RL,
P2 : 50% KAK + 50% RL, P3 : 75% KAK + 25% RL, P4 : 100% KAK + 0% RL.
Peubah yang diamati konsumsi zat makanan (bahan kering, protein kasar dan Total
Digestible Nutrients/TDN), pertambahan bobot tubuh, pertambahan panjang badan,
pertambahan lingkar dada, konversi pakan, dan Income Over Feed Cost (IOFC).
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan empat taraf perlakuan, masing-masing taraf terdiri lima ulangan. Data yang
diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dengan uji lanjut Duncan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan pakan berpengaruh
sangat nyata (P