Studi Histopatologi pada Ikan Arwana Super Red Scleropages formosus.

MKI PERMANA. Studi Histopatologi pada Ikan Arwana Super Red
Scleropagesformosus. Dibimbing oleh SUKENDA dan IRZAL EFFENDI.
Ikan arwana super red Scleropages fornzosus merupakan ikan asli Indonesia
yang langka dengan harga yang sangat tinggi, namun sebagai komoditas budidaya
ikan ini kerap terserang penyakit seperti gigit ekor, kutu jarurn, kembang sisik dan
dropsi. Hal tersebut dapat mengakibatkan harga ikan arwana jatuh, sayangnya
penelitian tentang ha1 tersebut masih sangat kurang. Aspek yang sangat penting
kaitannya dengan diagnosis penyakit yaitu melalui pengamatan jaringan yang
terganggu (histopatologi). Dengan teknik histopatologi maka perubahanperubahan (kelainan) pada level jaringan yang'disebabkan oleh patogen akan
dapat diketahui. Pada penelitian ini mencoba mendiagnosis penyakit yang ada
pada ikan arwana super red melalui pendekatan histopatologinya sehingga
diharapkan dapat membantu dalam pencegahan dan pengobatan penyakit tersebut.
Ikan arwana super red S.formostls yang diperiksa bejumlah 5 ekor. Setiap
ikan diamati ciri-ciri fisiknya serta diukur cian dicatat panjang, tinggi maupun
bobotnya, lalu dinekropsi dan diambil insang, hati, ginjal, usus serta daging
(otot)nya untuk dibuat preparat histopatologi, organ tersebut kemudian difiksasi
dengan larutan Eo~ins,lalu diprcses melalui 5 tahap yaitu dehidrasi, clearing,
impregnasi, embedding d m blocking. Setelah itu, dipotong setebal 4 pm dengan
mikrotom dan diwarnai dengan hematoksilin dan eosin lalu diamati dibawah
mikroskop. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan melihat
preparat histopatologi di bawah mikroskop dan dibandingkan dengan jaringan

ikan normal secara umum serta dari referensi jaringan abnormal untuk mengamati
kelainan-kelainan yang ada pada jaringan ikan tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada insang ditemukan kista
myxospora, pembendungan pada lamela primer insang, edema, hemoragi
deskuamasi epitel insang, hiperplasia insang, telangiektasis, dan cendawan.
Sedangkan pada hati yaitu nekrosis pada hati ikan, perlemakan, nekrosis,
peradangan, degenerasi keruh, dan kongesti di vena. Kemudian pada usus
ditemukan tunor, proliferasi sel goblet vili usus dan deskuamasi epitel usus. Pada
ginjal ditemukan piknosis dan nekrosis. Serta pada otot ditemukan degenerasi
hyalin, nekrosis, deskuamasi epitel, cendawan dan kista. Selain faktor
mikroorganisme (bakteri, cendawan, parasit), kelainan-kelainan tersebut dapat
diakibatkan oleh faktor lingkungan ataupun genetik.

MKI PERMANA. Studi Histopatologi pada Ikan Arwana Super Red
Scleropagesformosus. Dibimbing oleh SUKENDA dan IRZAL EFFENDI.
Ikan arwana super red Scleropages fornzosus merupakan ikan asli Indonesia
yang langka dengan harga yang sangat tinggi, namun sebagai komoditas budidaya
ikan ini kerap terserang penyakit seperti gigit ekor, kutu jarurn, kembang sisik dan
dropsi. Hal tersebut dapat mengakibatkan harga ikan arwana jatuh, sayangnya
penelitian tentang ha1 tersebut masih sangat kurang. Aspek yang sangat penting

kaitannya dengan diagnosis penyakit yaitu melalui pengamatan jaringan yang
terganggu (histopatologi). Dengan teknik histopatologi maka perubahanperubahan (kelainan) pada level jaringan yang'disebabkan oleh patogen akan
dapat diketahui. Pada penelitian ini mencoba mendiagnosis penyakit yang ada
pada ikan arwana super red melalui pendekatan histopatologinya sehingga
diharapkan dapat membantu dalam pencegahan dan pengobatan penyakit tersebut.
Ikan arwana super red S.formostls yang diperiksa bejumlah 5 ekor. Setiap
ikan diamati ciri-ciri fisiknya serta diukur cian dicatat panjang, tinggi maupun
bobotnya, lalu dinekropsi dan diambil insang, hati, ginjal, usus serta daging
(otot)nya untuk dibuat preparat histopatologi, organ tersebut kemudian difiksasi
dengan larutan Eo~ins,lalu diprcses melalui 5 tahap yaitu dehidrasi, clearing,
impregnasi, embedding d m blocking. Setelah itu, dipotong setebal 4 pm dengan
mikrotom dan diwarnai dengan hematoksilin dan eosin lalu diamati dibawah
mikroskop. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan melihat
preparat histopatologi di bawah mikroskop dan dibandingkan dengan jaringan
ikan normal secara umum serta dari referensi jaringan abnormal untuk mengamati
kelainan-kelainan yang ada pada jaringan ikan tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada insang ditemukan kista
myxospora, pembendungan pada lamela primer insang, edema, hemoragi
deskuamasi epitel insang, hiperplasia insang, telangiektasis, dan cendawan.
Sedangkan pada hati yaitu nekrosis pada hati ikan, perlemakan, nekrosis,

peradangan, degenerasi keruh, dan kongesti di vena. Kemudian pada usus
ditemukan tunor, proliferasi sel goblet vili usus dan deskuamasi epitel usus. Pada
ginjal ditemukan piknosis dan nekrosis. Serta pada otot ditemukan degenerasi
hyalin, nekrosis, deskuamasi epitel, cendawan dan kista. Selain faktor
mikroorganisme (bakteri, cendawan, parasit), kelainan-kelainan tersebut dapat
diakibatkan oleh faktor lingkungan ataupun genetik.