Pengaruh Kombinasi Panjang Lereng dan Luasan Dengan Lubang Resapan dan Mulsa Vertikal Pada Teras Gulud Terhadap Aliran Permukaan dan Erosi, Serta Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Varietas Gajah

PENGARUH KOMBINASI PANJANG LERENG DAN LUASAN DENGAN
LUBANG RESAPAN DAN MULSA VERTIKAL PADA TERAS GULUD
TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN DAN EROSI, SERTA PRODUKSI
KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
VARIETAS GAJAH

OLEH
FERRY TANUDJAJA
A24102060

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

PENGARUH KOMBINASI PANJANG LERENG DAN LUASAN DENGAN
LUBANG RESAPAN DAN MULSA VERTIKAL PADA TERAS GULUD

TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN DAN EROSI SERTA PRODUKSI
KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
VARIETAS GAJAH

Oleh
FERRY TANUDJAJA
A24102060

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

Judul Penelitian

:

PENGARUH KOMBINASI PANJANG LERENG
DAN LUASAN DENGAN LUBANG RESAPAN
DAN MULSA VERTIKAL PADA TERAS

GULUD TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN
DAN EROSI SERTA PRODUKSI KACANG
TANAH (Arachis hypogaea L.)
VARIETAS GAJAH

Nama Mahasiswa

:

FERRY TANUDJAJA

Nomor Pokok

:

A24102060

Menyetujui,

Pembimbing I


Pembimbing II

Ir. Kamir R. Brata, MSc.

Dr. Ir. Oteng Haridjaja, MSc.

NIP : 130542202

NIP : 130422695

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M.Agr.
NIP : 130422698

Tanggal Lulus :

RIWAYAT HIDUP


Penulis dilahirkan di Bogor propinsi Jawa Barat pada tanggal 30 April
1984, sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak
Subarahardja Tanudjaja (Alm) dan Ibu Lindawati.
Pada tahun 1996 penulis lulus dari Sekolah Dasar Mardi Yuana
Cibinong, tahun 1999 lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Mardi Yuana
Cibinong dan pada tahun 2002 lulus Sekolah Menengah Umum Negeri 3
Bogor.
Tahun 2002 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor, Fakultas
Pertanian, Departemen Tanah melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru (SPMB). Selama mengikuti pendidikan di Institut Pertanian Bogor penulis
aktif sebagai anggota Staf Biro kewirausahaan Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Pertanian (BEM-A) periode 2003-2004.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, hanya dengan rahmat dan
berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dalam skripsi ini
penulis melakukan pene litian di Kebun Percobaan Cikabayan, Fakultas

Pertanian, IPB berjudul Pengaruh Kombinasi Panjang Lereng dan Luasan
Dengan Lubang Resapan dan Mulsa Vertikal Pada Teras Gulud Terhadap
pengendalian aliran Permukaan dan Erosi serta Peningkatan Produktivitas
Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Varietas Gajah.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang mendalam kepada:
1. Bapak Kamir Raziudin Brata beserta keluarga, Bapak Oteng Haridjaja
beserta keluarga, pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan
nasehat serta dukungan moril dan materil atas penulisan ilmiah.
2. Ibu Eni Dwi Wahyuni beserta keluarga, selaku penguji yang memberikan
arahan dan masukkan dalam penulisan ilmiah ini.
3. Rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam kepada Mama, dan
kakak-kakakku yang selalu mendoakan saya siang dan malam.
4. Pak Sukari, Pak Romli, Pak Maspadin, Mas Saiful, Pak Sukoyo, Pak Soleh,
Pak Simon, Pak Dadi yang telah membantu penulis selama ini
5. Wendi, Dimas, David, Erfan, Toni, Ima, Bayu, Lian, Ahmed, Dosnieh,
Fajar C.K, Dodo dan teman-teman di jurusan tanah angkatan 39
(ANTILANTANIDA) yang telah membantu penelitian ini.
6. Semua pihak yang membantu kelancaran penelitian dan penulisan skripsi
ini

Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca sekalian.

Bogor, Januari 2007
Penulis

RINGKASAN

FERRY TANUDJAJA. Pengaruh Kombinasi Panjang Lereng dan Luasan
Dengan Lubang Resapan dan Mulsa Vertikal Pada Teras Gulud Terhadap
Aliran Permukaan dan Erosi serta Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea
L.) Varietas Gajah, (dibawah bimbingan KAMIR RAZIUDIN BRATA dan
OTENG HARIDJAJA)
Pertanian lahan kering di daerah tropik seperti Indonesia memiliki
beberapa permasalahan antara lain : tingginya tingkat aliran permukaan dan
erosi yang terjadi pada musim penghujan, produktivitas lahan yang rendah
akibat hilangnya lapisan atas tanah (top soil) yang subur dan tingkat
ketersediaan air yang tidak menentu, serta rendahnya pendapatan petani. Salah
satu bentuk teknologi dalam pengendalian aliran permukaan dan erosi adalah
dengan teknik konservasi teras gulud.

Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaaan Fakultas Pertanian IPB
Cikabayan, Darmaga dengan kemiringan lereng 15% dan berlangsung dari
bulan November 2005 sampai Februari 2006. Rancangan percobaan yang
digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Faktorial dengan tiga faktor
serta tiga ulangan dan uji BNT untuk menganalisa data yang terkumpul. Ketiga
faktor yang dicobakan adalah sebagai berikut :
1. Faktor kombinasi panjang lereng dan luasan, terdiri atas tiga taraf yaitu:
L0: teras gulud dengan panjang lereng 2 meter dan luas 4 m2 .
L1: teras gulud dengan panjang lereng 4 meter dan luas 8 m2 .
L2: teras gulud dengan panjang lereng 6 meter dan luas 12 m2 .
2. Faktor lubang resapan, terdiri atas dua taraf yaitu:
R0: tanpa lubang resapan
R1: dengan lubang resapan
(Ø = 8 cm, dalam 100 cm, dengan interval 1 m).
3. Faktor mulsa vertikal, terdiri atas dua taraf yaitu:
M0: tanpa pemberian mulsa vertikal.
M1: dengan pemberian mulsa vertikal 2 ton/ha.

Dari kombinasi ketiga faktor tersebut didapatkan 12 kombinasi
perlakuan sebagai berikut: L0R0M0, L0R0M1, L0R1M0, L0R1M1, L1R0M0,

L1R0M1, L1R1M0, L1R1M1, L2R0M0, L2R0M1, L2R1M0, L2R1M1.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang lereng berpengaruh
sangat nyata terhadap menekan aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan
produksi tanaman. Kombinasi panjang lereng 2 m dan luas 4 m2 sangat nyata
menekan aliran permukaan dan erosi serta sangat nyata meningkatkan bobot
polong dan biomasa dibandingkan dengan kombinasi panjang lereng 4 m dan
luas 8 m2 serta kombinasi panjang lereng 6 m dan luas 12 m2 , sedangkan
kombinasi panjang lereng 4 m dan luas 8 m2 sangat nyata menekan aliran
permukaan dan erosi tetapi tidak nyata meningkatkan bobot polong dan
biomasa dibandingkan dengan kombinasi panjang lereng 6 m dan luas 12 m2 .
Lubang resapan serta mulsa vertikal berpengaruh nyata dalam menekan aliran
permukaan dan erosi tetapi tidak nyata meningkatkan produktivitas tanaman.
Kombinasi perlakuan L0R0M0, L0R0M1, L0R1M0, L0R1M1, L1R1M0,
L1R1M1, L2R1M0, dan L2R1M1 sangat nyata menekan aliran permukaan dan
erosi terhadap kombinasi perlakuan lainnya. Kombinasi perlakuan L0R1M1
sangat nyata meningkatkan bobot polong dan biomasa terhadap kombinasi
perlakuan lainnya dan memberikan hasil produksi yang terbesar yaitu 3,2
ton/ha untuk polong dan 6,7 ton/ha untuk biomasa.


SUMMARY

FERRY TANUDJAJA. The Effect of Slope Length Level and Width
Combination With Infiltration Hole and Vertical Mulch at Ridge Terrace to
Run-off and Erosion and also Groundnut Production (Arachis hypogaea L.)
Elephant Variety, (Advisory KAMIR RAZIUDIN BRATA and OTENG
HARIDJAJA)
Agriculture in tropical region such as Indonesia own some problems
which are: high run-off and erosion that happened during rainy season, low
land productivity is caused by losing fertile top soil and uncertain water
availability, and also low farming earning rate. Ridge terrace is one of soil
conservation technology to control run-off and erosion.
This research was carried out in Cikabayan experimental field belongs
to Faculty of Agriculture IPB Darmaga, with inclination of slope 15%. The
study was conducted from November 2005 to February 2006. It was used
factorial experimental design with three factor and also three replication and
least significant different test (LSD) for analyzing collected data. Three
treatments studied were :
1. Slope length and width combination factor, consisted of three level that is :
L0: ridge terrace with slope length level 2 meter and width 4 m2 .

L1: ridge terrace with slope length level 4 meter and width 8 m2 .
L2: ridge terrace with slope length level 6 meter and width 12 m2 .
2. Infiltration hole factor, consisted of two leve l that is :
R0: without infiltration hole.
R1: with infiltration hole
(Ø = 8 cm, depth 100 cm with interval 1m.).
3. Vertical mulch factor, consisted of two level that is :
M0 : without vertical mulch
M1 : with vertical mulch 2 tons/hectare.
From three combinations of the factors got 12 the following treatment
combination: L0R0M0, L0R0M1, L0R1M0, L0R1M1, L1R0M0, L1R0M1,
L1R1M0, L1R1M1, L2R0M0, L2R0M1, L2R1M0, L2R1M1.

The result of experiment showed that slope length level highly
significantly to decreased erosion and run-off and increased crop production.
Slope length level 2 m and width 4 m2 combination highly significantly
decreased run-off and erosion and also highly significantly increased dry
weight of groundnut pods and biomass production compared with slope length
level 4 m and width 8 m2 combination and to slope length level 6 m and width
12 m2 combination, while slope length level 4 m and width 8 m2 combination

highly significantly depress run-off and erosion and tended to increase dry
weight of groundnut pods and biomass production. Treatments with infiltration
hole and vertical mulch highly significantly decreased erosion and run-off and
tended to increase dry weight of groundnut pods and biomass production.
Treatments L0R0M0, L0R0M1, L0R1M0, L0R1M1, L1R1M0, L1R1M1,
L2R1M0, and L2R1M1 combination highly significantly decreased erosion and
run-off compared with other treatment combinations. L0R1M1 treatment
combination highly significantly increase dry weight of groundnut pods and
biomass production compared to other treatment combinations and yielded the
highest dry weight of groundnut pods and biomass production that was 3,2
tons/hectare of dry weight of groundnut pods production and 6,7 tons/hectare
biomass production.

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................iv
PENDAHULUAN
Latar belakang........................................................................................1
Tujuan ....................................................................................................3
Hipotesis .................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA
Pertanian lahan kering............................................................................4
Kondisi curah hujan dan tanah Latosol Darmaga
(Oxic Dystrudept)...................................................................................5
Pengaruh Panjang Lereng pada Teras Gulud .........................................6
Lubang Resapan.....................................................................................6
Mulsa Vertikal........................................................................................7
Kacang Tanah ........................................................................................9
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat ...............................................................................11
Bahan dan Alat.....................................................................................11
Metode Penelitian ................................................................................11
Pendekatan Statistik .............................................................................12
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah Aliran Permukaan....................................................................14
Jumlah Erosi.........................................................................................20
Produksi Kacang Tanah .......................................................................26
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ..........................................................................................31
Saran.....................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................32
LAMPIRAN ....................................................................................................34

PENGARUH KOMBINASI PANJANG LERENG DAN LUASAN DENGAN
LUBANG RESAPAN DAN MULSA VERTIKAL PADA TERAS GULUD
TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN DAN EROSI, SERTA PRODUKSI
KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
VARIETAS GAJAH

OLEH
FERRY TANUDJAJA
A24102060

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

PENGARUH KOMBINASI PANJANG LERENG DAN LUASAN DENGAN
LUBANG RESAPAN DAN MULSA VERTIKAL PADA TERAS GULUD
TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN DAN EROSI SERTA PRODUKSI
KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
VARIETAS GAJAH

Oleh
FERRY TANUDJAJA
A24102060

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

Judul Penelitian

:

PENGARUH KOMBINASI PANJANG LERENG
DAN LUASAN DENGAN LUBANG RESAPAN
DAN MULSA VERTIKAL PADA TERAS
GULUD TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN
DAN EROSI SERTA PRODUKSI KACANG
TANAH (Arachis hypogaea L.)
VARIETAS GAJAH

Nama Mahasiswa

:

FERRY TANUDJAJA

Nomor Pokok

:

A24102060

Menyetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II

Ir. Kamir R. Brata, MSc.

Dr. Ir. Oteng Haridjaja, MSc.

NIP : 130542202

NIP : 130422695

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M.Agr.
NIP : 130422698

Tanggal Lulus :

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor propinsi Jawa Barat pada tanggal 30 April
1984, sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak
Subarahardja Tanudjaja (Alm) dan Ibu Lindawati.
Pada tahun 1996 penulis lulus dari Sekolah Dasar Mardi Yuana
Cibinong, tahun 1999 lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Mardi Yuana
Cibinong dan pada tahun 2002 lulus Sekolah Menengah Umum Negeri 3
Bogor.
Tahun 2002 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor, Fakultas
Pertanian, Departemen Tanah melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru (SPMB). Selama mengikuti pendidikan di Institut Pertanian Bogor penulis
aktif sebagai anggota Staf Biro kewirausahaan Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Pertanian (BEM-A) periode 2003-2004.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, hanya dengan rahmat dan
berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dalam skripsi ini
penulis melakukan pene litian di Kebun Percobaan Cikabayan, Fakultas
Pertanian, IPB berjudul Pengaruh Kombinasi Panjang Lereng dan Luasan
Dengan Lubang Resapan dan Mulsa Vertikal Pada Teras Gulud Terhadap
pengendalian aliran Permukaan dan Erosi serta Peningkatan Produktivitas
Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Varietas Gajah.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang mendalam kepada:
1. Bapak Kamir Raziudin Brata beserta keluarga, Bapak Oteng Haridjaja
beserta keluarga, pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan
nasehat serta dukungan moril dan materil atas penulisan ilmiah.
2. Ibu Eni Dwi Wahyuni beserta keluarga, selaku penguji yang memberikan
arahan dan masukkan dalam penulisan ilmiah ini.
3. Rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam kepada Mama, dan
kakak-kakakku yang selalu mendoakan saya siang dan malam.
4. Pak Sukari, Pak Romli, Pak Maspadin, Mas Saiful, Pak Sukoyo, Pak Soleh,
Pak Simon, Pak Dadi yang telah membantu penulis selama ini
5. Wendi, Dimas, David, Erfan, Toni, Ima, Bayu, Lian, Ahmed, Dosnieh,
Fajar C.K, Dodo dan teman-teman di jurusan tanah angkatan 39
(ANTILANTANIDA) yang telah membantu penelitian ini.
6. Semua pihak yang membantu kelancaran penelitian dan penulisan skripsi
ini
Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca sekalian.

Bogor, Januari 2007
Penulis

RINGKASAN

FERRY TANUDJAJA. Pengaruh Kombinasi Panjang Lereng dan Luasan
Dengan Lubang Resapan dan Mulsa Vertikal Pada Teras Gulud Terhadap
Aliran Permukaan dan Erosi serta Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea
L.) Varietas Gajah, (dibawah bimbingan KAMIR RAZIUDIN BRATA dan
OTENG HARIDJAJA)
Pertanian lahan kering di daerah tropik seperti Indonesia memiliki
beberapa permasalahan antara lain : tingginya tingkat aliran permukaan dan
erosi yang terjadi pada musim penghujan, produktivitas lahan yang rendah
akibat hilangnya lapisan atas tanah (top soil) yang subur dan tingkat
ketersediaan air yang tidak menentu, serta rendahnya pendapatan petani. Salah
satu bentuk teknologi dalam pengendalian aliran permukaan dan erosi adalah
dengan teknik konservasi teras gulud.
Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaaan Fakultas Pertanian IPB
Cikabayan, Darmaga dengan kemiringan lereng 15% dan berlangsung dari
bulan November 2005 sampai Februari 2006. Rancangan percobaan yang
digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Faktorial dengan tiga faktor
serta tiga ulangan dan uji BNT untuk menganalisa data yang terkumpul. Ketiga
faktor yang dicobakan adalah sebagai berikut :
1. Faktor kombinasi panjang lereng dan luasan, terdiri atas tiga taraf yaitu:
L0: teras gulud dengan panjang lereng 2 meter dan luas 4 m2 .
L1: teras gulud dengan panjang lereng 4 meter dan luas 8 m2 .
L2: teras gulud dengan panjang lereng 6 meter dan luas 12 m2 .
2. Faktor lubang resapan, terdiri atas dua taraf yaitu:
R0: tanpa lubang resapan
R1: dengan lubang resapan
(Ø = 8 cm, dalam 100 cm, dengan interval 1 m).
3. Faktor mulsa vertikal, terdiri atas dua taraf yaitu:
M0: tanpa pemberian mulsa vertikal.
M1: dengan pemberian mulsa vertikal 2 ton/ha.

Dari kombinasi ketiga faktor tersebut didapatkan 12 kombinasi
perlakuan sebagai berikut: L0R0M0, L0R0M1, L0R1M0, L0R1M1, L1R0M0,
L1R0M1, L1R1M0, L1R1M1, L2R0M0, L2R0M1, L2R1M0, L2R1M1.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang lereng berpengaruh
sangat nyata terhadap menekan aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan
produksi tanaman. Kombinasi panjang lereng 2 m dan luas 4 m2 sangat nyata
menekan aliran permukaan dan erosi serta sangat nyata meningkatkan bobot
polong dan biomasa dibandingkan dengan kombinasi panjang lereng 4 m dan
luas 8 m2 serta kombinasi panjang lereng 6 m dan luas 12 m2 , sedangkan
kombinasi panjang lereng 4 m dan luas 8 m2 sangat nyata menekan aliran
permukaan dan erosi tetapi tidak nyata meningkatkan bobot polong dan
biomasa dibandingkan dengan kombinasi panjang lereng 6 m dan luas 12 m2 .
Lubang resapan serta mulsa vertikal berpengaruh nyata dalam menekan aliran
permukaan dan erosi tetapi tidak nyata meningkatkan produktivitas tanaman.
Kombinasi perlakuan L0R0M0, L0R0M1, L0R1M0, L0R1M1, L1R1M0,
L1R1M1, L2R1M0, dan L2R1M1 sangat nyata menekan aliran permukaan dan
erosi terhadap kombinasi perlakuan lainnya. Kombinasi perlakuan L0R1M1
sangat nyata meningkatkan bobot polong dan biomasa terhadap kombinasi
perlakuan lainnya dan memberikan hasil produksi yang terbesar yaitu 3,2
ton/ha untuk polong dan 6,7 ton/ha untuk biomasa.

SUMMARY

FERRY TANUDJAJA. The Effect of Slope Length Level and Width
Combination With Infiltration Hole and Vertical Mulch at Ridge Terrace to
Run-off and Erosion and also Groundnut Production (Arachis hypogaea L.)
Elephant Variety, (Advisory KAMIR RAZIUDIN BRATA and OTENG
HARIDJAJA)
Agriculture in tropical region such as Indonesia own some problems
which are: high run-off and erosion that happened during rainy season, low
land productivity is caused by losing fertile top soil and uncertain water
availability, and also low farming earning rate. Ridge terrace is one of soil
conservation technology to control run-off and erosion.
This research was carried out in Cikabayan experimental field belongs
to Faculty of Agriculture IPB Darmaga, with inclination of slope 15%. The
study was conducted from November 2005 to February 2006. It was used
factorial experimental design with three factor and also three replication and
least significant different test (LSD) for analyzing collected data. Three
treatments studied were :
1. Slope length and width combination factor, consisted of three level that is :
L0: ridge terrace with slope length level 2 meter and width 4 m2 .
L1: ridge terrace with slope length level 4 meter and width 8 m2 .
L2: ridge terrace with slope length level 6 meter and width 12 m2 .
2. Infiltration hole factor, consisted of two leve l that is :
R0: without infiltration hole.
R1: with infiltration hole
(Ø = 8 cm, depth 100 cm with interval 1m.).
3. Vertical mulch factor, consisted of two level that is :
M0 : without vertical mulch
M1 : with vertical mulch 2 tons/hectare.
From three combinations of the factors got 12 the following treatment
combination: L0R0M0, L0R0M1, L0R1M0, L0R1M1, L1R0M0, L1R0M1,
L1R1M0, L1R1M1, L2R0M0, L2R0M1, L2R1M0, L2R1M1.

The result of experiment showed that slope length level highly
significantly to decreased erosion and run-off and increased crop production.
Slope length level 2 m and width 4 m2 combination highly significantly
decreased run-off and erosion and also highly significantly increased dry
weight of groundnut pods and biomass production compared with slope length
level 4 m and width 8 m2 combination and to slope length level 6 m and width
12 m2 combination, while slope length level 4 m and width 8 m2 combination
highly significantly depress run-off and erosion and tended to increase dry
weight of groundnut pods and biomass production. Treatments with infiltration
hole and vertical mulch highly significantly decreased erosion and run-off and
tended to increase dry weight of groundnut pods and biomass production.
Treatments L0R0M0, L0R0M1, L0R1M0, L0R1M1, L1R1M0, L1R1M1,
L2R1M0, and L2R1M1 combination highly significantly decreased erosion and
run-off compared with other treatment combinations. L0R1M1 treatment
combination highly significantly increase dry weight of groundnut pods and
biomass production compared to other treatment combinations and yielded the
highest dry weight of groundnut pods and biomass production that was 3,2
tons/hectare of dry weight of groundnut pods production and 6,7 tons/hectare
biomass production.

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................iv
PENDAHULUAN
Latar belakang........................................................................................1
Tujuan ....................................................................................................3
Hipotesis .................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA
Pertanian lahan kering............................................................................4
Kondisi curah hujan dan tanah Latosol Darmaga
(Oxic Dystrudept)...................................................................................5
Pengaruh Panjang Lereng pada Teras Gulud .........................................6
Lubang Resapan.....................................................................................6
Mulsa Vertikal........................................................................................7
Kacang Tanah ........................................................................................9
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat ...............................................................................11
Bahan dan Alat.....................................................................................11
Metode Penelitian ................................................................................11
Pendekatan Statistik .............................................................................12
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah Aliran Permukaan....................................................................14
Jumlah Erosi.........................................................................................20
Produksi Kacang Tanah .......................................................................26
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ..........................................................................................31
Saran.....................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................32
LAMPIRAN ....................................................................................................34

DAFTAR TABEL

No

Halaman
Teks

1.

Curah hujan tahun 2001-2005 di daerah Darmaga ..............................5

2.

Nilai Rata-rata Aliran Permukaan Setiap Faktor Perlakuan
Selama Satu Musim Tanam ...............................................................14

3.

Nilai Rata-rata Aliran Permukaan pada Kombinasi
Dua Faktor Perlakuan Selama Satu Musim Tanam .............................17

4.

Nilai rata-rata Aliran Permukaan pada Kombinasi
Tiga Faktor Perlakuan Selama Satu Musim Tanam ............................19

5.

Nilai Rata-rata Erosi Setiap Faktor Perlakuan Selama
Satu Musim Tanam ..............................................................................20

6.

Nilai Rata-rata Erosi Pada Kombinasi Dua Faktor Perlakuan
Selama Satu Musim Tanam ................................................................23

7.

Nilai Rata-rata Erosi Pada Kombinasi Tiga Faktor Perlakuan
Selama Satu Musim Tanam ................................................................24

8.

Nilai Rata-rata Bobot Polong dan Biomasa Kering Setiap
Faktor Perlakuan Selama Satu Musim Tanam ....................................26

9.

Nilai Rata-rata Bobot Polong dan Biomasa Kering
Pada Kombinasi Dua Faktor Perlakuan
Selama Satu Musim Tanam .................................................................28

10.

Nilai Rata-rata Bobot Polong dan Biomasa Kering
Pada Kombinasi Tiga Faktor perlakuan
Selama Satu Musim Tanam .................................................................29

Lampiran
1.

Jumlah Aliran permukaan Selama Satu musim kacang tanah .............35

2.

Jumlah Erosi Selama Satu musim kacang tanah..................................35

3.

Bobot Polong Kering Selama Satu musim kacang tanah.....................36

4.

Bobot Biomasa Kering Selama Satu musim kacang tanah..................36

5.

Hasil Analisis Ragam Jumlah Aliran permukaan
Selama Satu musim kacang tanah...........................................................37

6.

Hasil Analisis Ragam Jumlah Erosi
Selama Satu musim kacang tanah...........................................................37

7.

Hasil Analisis Ragam Bobot Kering Polong Selama
Satu musim Kacang Tanah .....................................................................38

8.

Hasil Analisis Ragam Bobot Kering Biomasa Selama
Satu musim Kacang Tanah ......................................................................38

9.

Nilai Rata-rata Aliran Permukaan danErosi Setiap Hari Hujan Pada
Kombinasi Panjang Lereng 2 m dan luas 4 m2 (L0)
dengan Lubang Resapan dan Mulsa Vertikal
Selama Satu Musim Kacang Tanah ........................................................39

10.

Nilai Rata-rata Aliran Permukaan danErosi Setiap Hari Hujan Pada
Kombinasi Panjang Lereng 4 m dan luas 8 m2 (L1)
dengan Lubang Resapan dan Mulsa Vertikal
Selama Satu Musim Kacang Tanah ........................................................40

11.

Nilai Rata-rata Aliran Permukaan danErosi Setiap Hari Hujan Pada
Kombinasi Panjang Lereng 6 m dan luas 12 m2 (L2)
dengan Lubang Resapan dan Mulsa Vertikal
Selama Satu Musim Kacang Tanah ........................................................41

DAFTAR GAMBAR

No

Halaman
Teks

1.

Grafik Hubungan Pada Kombinasi Panjang Lereng dan Luasan,
Pemberian Lubang Resapan, dan Mulsa Vertikal denga n Jumlah
Aliran Permukaan ................................................................................16

2.

Grafik Hubungan Pada Kombinasi Panjang Lereng dan Luasan,
Pemberian Lubang Resapan, dan Mulsa Vertikal dengan Erosi..........22

3.

Grafik Hubungan Panjang lereng dengan Bobot Polong
dan Biomasa .........................................................................................27

Lampiran
1.

Denah Petak Percobaan pada Kombinasi Ketiga Perlakuan................42

2.

Grafik Curah Hujan Satu Musim Tanam .............................................43

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pertanian lahan kering di daerah tropik seperti Indonesia memiliki
beberapa permasalahan antara lain : tingginya tingkat aliran permukaan dan
erosi yang terjadi pada musim penghujan, produktivitas lahan yang rendah
akibat hilangnya lapisan atas tanah (top soil) yang subur dan tingkat
ketersediaan air yang tidak menentu, serta rendahnya pendapatan petani.
Berdasarkan data yang disebutkan oleh Lal (1987) dalam Syers dan Rimmer
(1994), 31 % lahan di Asia Tenggara memiliki kemiringan tanah antara 8-30
%, dan 29 %, dan

lahan memiliki kemiringan tanah lebih dari 30 %.

Kemiringan dan panjang lereng adalah dua unsur topografi yang paling
berpengaruh terhadap aliran permukaan dan erosi. Selain memperbesar jumlah
aliran permukaan, semakin curam lereng akan memperbesar kecepatan aliran
permukaan yang dengan demikian memperbesar kekuatan angkut air (Arsyad,
2000). Rendahnya produksi pertanian yang diakibatkan erosi tanah merupakan
masalah yang lebih serius daripada penyakit. Pertumbuhan tanaman yang sehat
dapat ditingkatkan, akan tetapi hal tersebut tidak dapat terjadi bila tanah
mengalami erosi yang bersifat permanen (Eden, 1999).
Peningkatan produktivitas lahan kering memerlukan kemampuan petani
dalam melanjutkan kegiatan usaha tani secara berkelanjutan, antara lain dengan
cara pemilihan komoditas tanaman yang sesuai dengan nilai ekonomi yang
menguntungkan. Kacang tanah merupakan 65 % sumber pendapatan petani di
lahan kering dengan luas pertanaman mencapai 70 % dari total pertanaman
kacang tanah di Indonesia (Adisarwanto, 2003).
Untuk meningkatkan produktivitas serta mencegah kerusakan lahan
kering perlu dilakukan upaya pengendalian aliran permukaan dan erosi, antara
lain dengan membangun teras gulud. Teras gulud adalah teras yang dibuat
dengan cara menggali saluran dan membuat guludan menurut kontur (Brata,
2001). Dengan pemendekan jarak antar guludan, diharapkan air yang masuk ke
dalam saluran tidak melebihi daya tampung saluran, Selain itu pemendekan
jarak saluran akan membantu dalam pengembalian bahan tanah menjadi lebih

mudah dan menyelamatkan unsur hara. Mulsa vertikal yang diberikan pada
saluran akan menambah bahan organik dalam saluran sehingga organisme
tanah akan memanfaatkan mulsa tersebut dan akan menambah pori makro yang
ada, sehingga

mampu menjaga saluran dan guludan

tidak longsor serta

menambah penyediaan air di perakaran. Lubang resapan yang diberikan pada
saluran guludan akan menambah laju peresapan air. Dengan tambahan laju
peresapan air maka teras gulud dapat menghentikan luapan aliran permukaan
dan erosi dari bidang pertanaman, terutama pada panjang lereng yang lebih
panjang.
Dari hasil penelitian-penelitian tentang teras gulud sebelumnya,
diantaranya Tobing (1994) dengan dimensi teras gulud yang lebih besar yaitu
tinggi saluran 30 cm, lebar saluran 30 cm, tinggi guludan 20 cm dan lebar
guludan 40 cm menunjukkan bahwa pemendekan panjang lereng dari 11 m
menjadi 5,5 m, dapat menekan aliran permukaan dan erosi dari 68,42 m3 /ha dan
0,04 ton/ha menjadi 56 m3 /ha dan 0,03 ton/ha akan tetapi belum dapat
menghentikannya. Nasution (2005) dengan dimensi guludan yang lebih kecil
yaitu tinggi saluran 15 cm, lebar saluran 20 cm, tinggi guludan 15 cm, dan lebar
guludan 20 cm mendapatkan pemendekan jarak dan penambahan kerapatan
antar teras gulud akan mengurangi daya rusak dan daya angkut aliran sebagai
penyebab utama aliran permukaan dan erosi. Perlakuan dengan jarak antar teras
gulud 2 m memberi efektivitas penurunan aliran permukaan dan erosi terhadap
bedengan biasa dengan panjang lereng 8 m sebesar 90 % dan 94 %, dengan
jarak antar teras gulud 2,67 m sebesar 87 % dan 91 %, dengan jarak antar teras
gulud 4m sebesar 69 % dan 81 % serta dengan jarak antar teras gulud 8m
sebesar 60 % dan 67 %. Ayudyaningrum (2006) mendapatkan bila jarak antar
teras gulud diperpendek dari 8m menjadi 2m

maka efektivitasnya dalam

menekan aliran permukaan dan erosi terhadap bedengan konvensional
mencapai 73 % dan 95 %.
Lubis (2004) mendapatkan bahwa dengan panjang lereng 2 m perlakuan
teras gulud dengan penambahan lubang resapan dan mulsa vertikal mampu
menekan aliran permukaan dan erosi sebesar 100 % dibandingkan bedengan
konvensional, sedangkan perlakuan teras gulud tanpa penambahan lubang

resapan dan mulsa vertikal mampu menekan aliran permukaan dan erosi
masing- masing sebesar 62,68 % dan 92,72 % dibandingkan dengan bedengan
konvensional. Demikian pula dengan hasil penelitian Subekhi (2006)
menunj ukan bahwa perlakuan teras gulud dan teras gulud yang diberikan
lubang resapan dan mulsa vertikal pada panjang lereng 2 m sangat nyata efektif
menekan aliran permukaan sebesar 85 % dan 100 % terhadap bedengan
konvensional serta sangat nyata efektif menekan erosi sebesar 94 % dan 100 %
terhadap bedengan konvensional. Dari penelitian-penelitian sebelumnya yang
menggunakan panjang lereng 2 m, maka dengan penelitian ini diharapkan
efektivitas teras gulud dengan penambahan mulsa vertikal dan lubang resapan
dapat diketahui untuk panjang lereng yang lebih panjang yaitu 4 m dan 6 m.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk me mpelajari pengaruh kombinasi panjang
lereng dan luasan, lubang resapan, dan mulsa vertikal pada teras gulud
dalam menekan aliran permukaan dan erosi serta produktivitas kacang
tanah.
Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Semakin pendek panjang lereng dan kecil luasan teras gulud maka
jumlah aliran permukaan dan erosi akan semakin kecil.
2. Pemberian lubang resapan dan mulsa vertikal pada teras gulud dapat
meningkatkan efektivitas teras gulud dalam menekan aliran permukaan
dan erosi.
3. Pengendalian aliran permukaan dan erosi dengan memperpendek
panjang lereng, pemberian mulsa vertikal, dan pemberian lubang
resapan pada teras gulud dapat menekan erosi, aliran permukaan dan
meningkatkan produktivitas tanaman

TINJAUAN PUSTAKA

Pertanian Lahan Kering
Lahan kering adalah lahan yang kebutuhan untuk tanaman tergantung
sepenuhnya pada hujan dan tidak pernah tergenang air secara tetap (Noeralam,
2002). Menurut Irianto et.al., (1998), secara umum lahan kering dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Lahan kering yang beriklim kering. Lahan kering ini dicirikan oleh
curah hujan tahunan yang relatif sangat rendah yaitu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis HypogaeaL.) dan Jagung (Zea MaysL.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

0 73 137

Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Kacang Tanah (Arachis hipogaea L.) Di Kabupaten Tapanuli Utara(Studi Kasus: Desa Banuaji IV, Kec. Adiankoting, Kab. Tapanuli Utara)

22 161 102

Pendugaan Faktor-Faktor Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L) Pada Lahan Sawah di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

0 31 72

Respon Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Varietas Gajah Terhadap Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Atonik dan Pupuk SP 36

0 54 97

Respons Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Pemberian Kompos Jerami Padi, Rhizobium Serta Pupuk Ca (Kalsium) pada Lahan Pasang Surut di Desa Selotong Kabupaten Langkat

2 89 112

Respon Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hipogea L) Terhadap Pemberian Pupuk Posfat dan Paklobutrazol.

10 43 76

Respon Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Terhadap Pemberian Kompos Tandan Kosong kelapa Sawit Dan Unsur Hara P

0 31 83

Pengaruh Cekaman Air Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.)

0 24 120

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis Hypogaeal.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayamdan Pupuk Npk (15: 15: 15)

0 51 115

Pengaruh Panjang Lereng, Penambahan Mulsa Vertikal, Dan Lubang Resapan Pada Guludan Bersaluran Terhadap Sifat Fisik Tanah, Jumlah Sedimen Dan Unsur Hara Terselamatkan, Serta Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaen L.) Varietas Gajah

0 35 60