BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini membahas hasil yang didapatkan dari implementasi alat Leap Motion Controller pada sistem anatomi manusia berdimensi tiga, sesuai dengan penerapan yang dibahas
pada Bab 3 serta melakukan pengujian sistem yang telah dibangun.
4.1. Implementasi Sistem
Pada bagian ini, alat Leap Motion Controller akan diimplementasikan ke dalam sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman C dan engine bernama Unity sesuai
perancangan yang telah dilakukan.
4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak yang Digunakan Dalam pembuatannya, dibutuhkan beberapa perangkat keras dan perangkat lunak
tertentu yang kompatibel sehingga sistem dapat dibangun sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan
untuk membangun sistem ini adalah sebagai berikut: 1.
Prosesor Intel®Core
TM
i3-M330 CPU 2.13 GHz. 2.
Kapasitas hardisk 500 GB. 3.
Memori RAM yang digunakan 6 GB. 4.
VGA card yang digunakan adalah NVIDIA® GeForce® G310M 512MB. 5.
Sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows 7 Home Premium. 6.
Perangkat lunak Leap Motion yang digunakan versi 2.2.7+30199. 7.
Leap Motion Controller Firmware revision 1.7.0. 8.
Unity yang digunakan versi 4.6.1.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2. Implementasi Perancangan Antarmuka Implementasi perancangan antarmuka yang telah diterapkan pada sistem adalah:
a. Start Scene
Start Scene merupakan tampilan awal saat sistem dijalankan. Pada scene ini ditampilkan judul sistem, pembuat sistem, dan antarmuka untuk memulai sistem.
Scene ini dikendalikan oleh Leap Motion Controller dan beberapa tombol keyboard yang umumnya digunakan untuk berbagai aplikasi sesuai dengan sistem operasi
yang digunakan.
Gambar 4.1. Start Scene
b. Loading image
Sebelum menuju scene berikutnya, dibutuhkan beberapa waktu oleh sistem untuk mengisi scene tersebut. Dalam pengisiannya, sistem akan terlihat diam dalam kurun
waktu berkisar satu sampai dengan dua menit. Untuk itu, ditampilkan sebuah loading image yang juga menampilkan beberapa intruksi yang nantinya akan
digunakan pada scene berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Loading image
c. Main Scene
Pada Main Scene ditampilkan susunan anatomi tubuh manusia bagian rangka tulang. Scene ini adalah bagian terpenting pada sistem karena seluruh bagian
anatomi yang ditampilkan terdapat pada scene ini. Dalam Main Scene terdapat beberapa fitur. Di antaranya adalah zoom mode, rotate mode, dan tampilan nama
objek anatomi.
Gambar 4.3. Main Scene
Universitas Sumatera Utara
Zoom mode adalah fitur pada sistem yang mempengaruhi wilayah pandang kamera. Wilayah pandang kamera yang kecil akan menampilkan objek anatomi
dalam ukuran besar, begitu juga sebaliknya, wilayah pandang kamera yang besar akan menampilkan objek anatomi dalam ukuran kecil. Dengan melakukan
pengubahan ukuran objek anatomi, pengguna dapat lebih leluasa mengamati dan juga menunjuk objek anatomi untuk ditampilkan namanya. Zoom mode dilakukan
dengan cara melakukan penggenggaman tangan kiri kemudian gerakan maju yang akan mengecilkan tampilan objek anatomi zoom out, begitu juga gerakan tangan
kiri yang tergenggam kemudian mundur akan memperbesar tampilan objek anatomi zoom in. Gerakan ini dapat disebut dengan gestur menggenggam.
Gambar 4.4. Zoom Mode
Rotate mode adalah fitur pada sistem untuk melakukan perputaran kamera yang mengintari objek anatomi. Sama seperti zoom mode, rotate mode ditujukan
untuk memudahkan pengamatan dan penunjukan objek anatomi, khususnya objek- objek yang letaknya berada di balik objek anatomi lainnya. Rotate mode dilakukan
dengan cara membuat gerakan melingkar pada pergelangan tangan kiri atau disebut dengan gestur perputaran. Gerakan melingkar pergelangan tangan kiri yang searah
jarum jam akan membuat perputaran kamera searah jarum jam pula, begitu juga dengan gerakan pergelangan tangan kiri yang berlawanan arah jarum jam akan
membuat kamera juga berputar dengan arah berlawanan jarum jam.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5. Rotate Mode
Fitur pergerakan kamera yang terakhir adalah dengan melakukan gerakan tangan kiri searah vertikal dengan kecepatan tertentu atau dapat disebut dengan
gestur swipe. Cara terbaik menggunakan fitur ini adalah dengan membuka telapak tangan agar sistem tidak keliru melakukan pergerakan kamera searah vertikal atau
melakukan pengubahan wilayah pandang kamera. Selain itu gerakan tangan juga harus tetap lurus searah vertikal agar system tidak keliru dengan fitur rotate mode.
Gambar 4.6. Pergerakan kamera searah vertikal
Universitas Sumatera Utara
Penampilan nama objek anatomi dilakukan dengan penunjukan objek anatomi berdimensi tiga pada sistem oleh jari telunjuk tangan kanan. Fitur ini
menggunakan tangan yang berbeda dengan fitur-fitur sebelumnya untuk menghindari pergerakan kamera yang tidak diinginkan saat objek anatomi ditunjuk.
Gestur untuk penampilan nama objek anatomi ini disebut dengan gestur menunjuk.
Gambar 4.7. Penampilan nama objek anatomi
4.2. Pengujian Sistem