S PEM 1104525 Chapter3
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa objek penelitian adalah sesuatu hal yang akan diteliti dengan mendapatkan data untuk tujuan tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya. Objek penelitian yang diangkat oleh peneliti adalah kantor percetakan/produksi harian umum PT.Pikiran Rakyat, yang berlokasi di Bandung.
3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitis. Adapun pengertian dari metode deskriptif analitis menurut Sugiyono (2009, hlm.29) adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Dengan kata lain, penelitian deskriptif analitis ini mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah sebagaimana adanya saat penelitian dilaksanakan, hasil penelitiannya kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Penggunaaan metode ini di gunakan untuk
(2)
menggambarkan penerapan pengendalian kualitas produksi menggunakan alat bantu statistik (statistical process control).
Setelah itu di analisis apakah sistem pengendalian kualitas produksi menggunakan alat bantu statistik (statistic process control ) tersebut telah efektif dilaksakan atau tidak pada produk harian umum yang di produksi PT.Pikiran Rakyat.
3.2.2 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman melakukan proses penelitian. Nazir (2003, hlm.84) menyatakan bahwa desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sulistyo (2006, hlm.110), penelitian deskriptif dapat dilakukan secara kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistik. Yaitu untuk menggambarkan proses pengendalian kualitas produksi menggunakan metode atau alat bantu statistik pada harian umum PT.Pikiran Rakyat.
(3)
3.3 Operasional Variabel
Tabel 3. 1
Operasional Variabel Penelitian Variabel Konsep
Variabel Indikator Pengukuran Skala
1 2 3 4
Alat Bantu Statistik ( Statistic Process Control ) Sebuah proses yang digunaka n untuk mengawa si standar, membuat pengukur an dan mengamb il tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa sedang diproduks i. Heizer & Render (2009, hlm.322) Check Sheet Histogram Control Chart (peta kendali) Diagram Pareto
Cause and effect diagram(diagram sebab-akibat)
Mengukur/menghitung dan
mengklasifikasikan cacat menurut jenisnya.
Mengukur frekuensi data cacat menurut jenisnya dan
diaplikasikan kedalam bentuk diagram
Mengukur tingkat suatu proses produksi, apakah masih berada di dalam batas-batas kendali kualitas atau tidak terkendali.
Batas kendali atas (UCL)
√
Garis tengah/pusat (CL)
Batas kendali atas (LCL)
√
Mengukur beberapa permasalahan yang penting, untuk mencari cacat yang terbesar dan yang paling berpengaruh
Mengukur tingkat penyebab utama kecacatan dalam proses produksi dengan menggunakan diagram cause and effect diagram
(4)
3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Sumber Data
Menurut Sugiyono (2009, hlm.193), data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat dokumen.
Dalam penelitian ini, data primer yang peneliti dapatkan berasal dari PT.Pikiran Rakyat yang menjadi tempat penelitian. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif, atau berupa angka-angka mengenai jumlah produksi dan data koran cacat/kotor, dan berupa informasi mengenai penyebab terjadinya kecacatan proses produksi.
Sedangkan data sekunder peneliti dapatkan melalui studi pustaka lewat buku-buku teori yang berhubungan dengan bahasan penelitian dan juga melalui media internet. Pencarian data sekunder secara online memberikan banyak keuntungan bagi peneliti karena dapat mencari sumber-sumber data dan informasi yang sesuai dengan mudah dan cepat.
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini kumpulkan melalui cara sebagai berikut :
1. Penelitian lapangan
a. Wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab dan berdialog dengan karyawan kantor percetakan PT.Pikiran Rakyat.
b. Observasi dilakukan dengan mengamati langsung objek yang berhubungan dengan masalah yang di teliti khususnya mengenai system pengendaliaan kualitas produksi.
(5)
c. Dokumentasi, penelitian ini memanfaatkan data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai system pengendalian kualitas produksi.
2. Studi Kepustakaan
Menurut Nazir (2003, hlm.111), mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
Dengan kata lain, studi kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian.
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel
3.4.1.Populasi
Menurut Sugiyono (2009, hlm.115) mendefinisikan pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah koran Pikiran Rakyat yang mengalami cacat selama bulan Oktober 2014.
3.4.2.Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pusposive sampling, dimana menurut Sugiyono (2009, hlm.85) yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah koran Pikiran Rakyat yang ditemukan mengalami cacat
(6)
/kotor dan terdata oleh bagian Quality Control selama bulan Oktober 2014, sehingga tidak sampai ke tangan konsumen.
3.6 Rancangan Analisis Data
Analisis data adalah memberikan arti dan makna terhadap data yang diperoleh guna memecahkan masalah penelitian (Moh. Nazir, 2003, hlm.346). Dalam melakukan pengolahan data yang diperoleh, maka digunakan alat bantu statistik yang terdapat pada Statistical Process Control (SPC). Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data menggunakan check sheet
Data yang diperoleh dari perusahaan terutama yang berupa data produksi dan data kecacatan produk kemudian disajikan dalam bentuk tabel secara rapi dan terstruktur dengan menggunakan check sheet. Hal ini dilakukan agar memudahkan dalam memahami data tersebut sehingga bisa dilakukan analisis lebih lanjut.
2. Membuat Histogram
Agar mudah membaca atau menjelaskan data dengan cepat, maka data tersebut perlu untuk disajikan dalam bentuk histogram yang berupa alat penyajian data secara visual dalam bentuk grafis balok yang memperlihatkan distribusi nilai yang diperoleh dalam bentuk angka.
3. Membuat Peta Kendali P (Control Chart)
Dalam menganalisa data penelitian ini, digunakan peta kendali p (peta kendali proporsi kecacatan) sebagai alat untuk pengendalian proses secara statistik. Penggunaan peta kendali p ini adalah dikarenakan pengendalian kualitas yang dilakukan bersifat atribut, serta data yang diperoleh yang dijadikan sampel pengamatan tidak tetap dan produk yang mengalami cacat tersebut dapat diperbaiki lagi sehingga harus di tolak
(7)
Adapun langkah-langkah dalam membuat peta kendali p sebagai berikut :
a. Menghitung Prosentase Kecacatan
Keterangan :
np : jumlah gagal dalam sub grup
n : jumlah yang diperiksa dalam sub grup Subgrup : Hari ke-
b. Menghitung garis pusat/ Central Line (CL)
Garis pusat merupakan rata-rata kecacatan produk ( )
Keterangan :
: jumlah total yang rusak : jumlah total yang diperiksa
c. Menghitung batas kendali atas atau Upper Control Limit (UCL)
√
Keterangan :
(8)
d. Menghitung batas kendali atas atau Lower Control Limit (LCL)
√
Keterangan :
: rata-rata ketidaksesuaian produk
: jumlah produksi
Catatan : Jika LCL <0 maka LCL dianggap =0
Apabila data yang diperoleh tidak seluruhnya berada dalam batas kendali yang ditetapkan, maka hal ini berarti data yang diambil belum seragam. Hal tersebut menyatakan bahwa pengendalian kualitas produksi yang dilakukan PT. Pikiran Rakyat masih perlu perbaikan. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik p- chart, apabila ada titik yang berfluktuasi secara tidak beraturan yang menunjukkan bahwa proses produksi masih mengalami penyimpangan.
Dengan peta kendali tersebut dapat diidentifikasi jenis-jenis kecacatan dari produk yang dihasilkan. Jenis-jenis kecacatan yang terjadi pada berbagai macam produk yang dihasilkan.
4. Membuat diagram pareto.
Diagram Pareto digunakan untuk mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang penting, untuk mencari cacat yang terbesar dan yang paling berpengaruh. Pencarian cacat terbesar atau cacat yang paling berpengaruh dapat berguna untuk mencari beberapa wakil dari cacat yang
(9)
akibat. Hal ini perlu untuk dilakukan mengingat sangat sulit untuk mencari penyebab dari semua cacat yang teridentifikasi. Apabila semua cacat dianalisis untuk dicari penyebabnya maka hal tersebut hanya akan menghabiskan waktu dan biaya dengan sia-sia.
5. Mencari Faktor penyebab dengan diagram sebab-akibat.
Setelah diketahui masalah utama yang paling dominan dengan menggunakan histogram, maka dilakukan analisa faktor kecacatan produk dengan menggunakan fishbone diagram, sehingga dapat menganalisis faktor- faktor apa saja yang menjadi penyebab kecacatan produk.
6. Membuat rekomendasi/ usulan perbaikan kualitas produksi
Setelah diketahui penyebab terjadinya kecacatan produk, maka dapat disusun sebuah rekomendasi atau usulan tindakan untuk melakukan
(10)
(1)
c. Dokumentasi, penelitian ini memanfaatkan data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai system pengendalian kualitas produksi.
2. Studi Kepustakaan
Menurut Nazir (2003, hlm.111), mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
Dengan kata lain, studi kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian.
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel 3.4.1.Populasi
Menurut Sugiyono (2009, hlm.115) mendefinisikan pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah koran Pikiran Rakyat yang mengalami cacat selama bulan Oktober 2014.
3.4.2.Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pusposive
sampling, dimana menurut Sugiyono (2009, hlm.85) yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah koran Pikiran Rakyat yang ditemukan mengalami cacat
(2)
/kotor dan terdata oleh bagian Quality Control selama bulan Oktober 2014, sehingga tidak sampai ke tangan konsumen.
3.6 Rancangan Analisis Data
Analisis data adalah memberikan arti dan makna terhadap data yang diperoleh guna memecahkan masalah penelitian (Moh. Nazir, 2003, hlm.346). Dalam melakukan pengolahan data yang diperoleh, maka digunakan alat bantu statistik yang terdapat pada Statistical Process Control (SPC). Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data menggunakan check sheet
Data yang diperoleh dari perusahaan terutama yang berupa data produksi dan data kecacatan produk kemudian disajikan dalam bentuk tabel secara rapi dan terstruktur dengan menggunakan check sheet. Hal ini dilakukan agar memudahkan dalam memahami data tersebut sehingga bisa dilakukan analisis lebih lanjut.
2. Membuat Histogram
Agar mudah membaca atau menjelaskan data dengan cepat, maka data tersebut perlu untuk disajikan dalam bentuk histogram yang berupa alat penyajian data secara visual dalam bentuk grafis balok yang memperlihatkan distribusi nilai yang diperoleh dalam bentuk angka.
3. Membuat Peta Kendali P (Control Chart)
Dalam menganalisa data penelitian ini, digunakan peta kendali p (peta kendali proporsi kecacatan) sebagai alat untuk pengendalian proses secara statistik. Penggunaan peta kendali p ini adalah dikarenakan pengendalian kualitas yang dilakukan bersifat atribut, serta data yang diperoleh yang dijadikan sampel pengamatan tidak tetap dan produk yang mengalami cacat tersebut dapat diperbaiki lagi sehingga harus di tolak (reject).
(3)
Adapun langkah-langkah dalam membuat peta kendali p sebagai berikut :
a. Menghitung Prosentase Kecacatan
Keterangan :
np : jumlah gagal dalam sub grup
n : jumlah yang diperiksa dalam sub grup Subgrup : Hari ke-
b. Menghitung garis pusat/ Central Line (CL)
Garis pusat merupakan rata-rata kecacatan produk ( )
Keterangan :
: jumlah total yang rusak : jumlah total yang diperiksa
c. Menghitung batas kendali atas atau Upper Control Limit (UCL)
√
Keterangan :
: rata-rata ketidaksesuaian produk
(4)
d. Menghitung batas kendali atas atau Lower Control Limit (LCL)
√
Keterangan :
: rata-rata ketidaksesuaian produk
: jumlah produksi
Catatan : Jika LCL <0 maka LCL dianggap =0
Apabila data yang diperoleh tidak seluruhnya berada dalam batas kendali yang ditetapkan, maka hal ini berarti data yang diambil belum seragam. Hal tersebut menyatakan bahwa pengendalian kualitas produksi yang dilakukan PT. Pikiran Rakyat masih perlu perbaikan. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik p- chart, apabila ada titik yang berfluktuasi secara tidak beraturan yang menunjukkan bahwa proses produksi masih mengalami penyimpangan.
Dengan peta kendali tersebut dapat diidentifikasi jenis-jenis kecacatan dari produk yang dihasilkan. Jenis-jenis kecacatan yang terjadi pada berbagai macam produk yang dihasilkan.
4. Membuat diagram pareto.
Diagram Pareto digunakan untuk mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang penting, untuk mencari cacat yang terbesar dan yang paling berpengaruh. Pencarian cacat terbesar atau cacat yang paling berpengaruh dapat berguna untuk mencari beberapa wakil dari cacat yang teridentifikasi, kemudian dapat digunakan untuk membuat diagram sebab
(5)
akibat. Hal ini perlu untuk dilakukan mengingat sangat sulit untuk mencari penyebab dari semua cacat yang teridentifikasi. Apabila semua cacat dianalisis untuk dicari penyebabnya maka hal tersebut hanya akan menghabiskan waktu dan biaya dengan sia-sia.
5. Mencari Faktor penyebab dengan diagram sebab-akibat.
Setelah diketahui masalah utama yang paling dominan dengan menggunakan histogram, maka dilakukan analisa faktor kecacatan produk dengan menggunakan fishbone diagram, sehingga dapat menganalisis faktor- faktor apa saja yang menjadi penyebab kecacatan produk.
6. Membuat rekomendasi/ usulan perbaikan kualitas produksi
Setelah diketahui penyebab terjadinya kecacatan produk, maka dapat disusun sebuah rekomendasi atau usulan tindakan untuk melakukan
(6)