S KIM 0902212 CHapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subyek/Obyek Penelitian

Penelitian ini mengkaji konstruksi buku ajar senyawa karbon menggunakan konteks obat herbal Indonesia, meliputi karakteristik buku ajar dan validasi dari kualitas buku ajar tersebut. Penelitian melibatkan 5 orang dosen ahli sebagai validator, yang meliputi ahli materi subjek, ahli pedagogi materi subjek, serta dosen berpengalaman di bidang literasi sains dan model rekonstruksi pembelajaran. Sumber wacana untuk konteks diambil dari tiga buku sumber mengenai tanaman herbal Indonesia sedangkan untuk konten senyawa karbon diambil dari empat buku teks kimia tingkat universitas.

B. Model Penelitian

Penelitian ini mengacu pada model rekonstruksi pembelajaran (Duit, et al. Dalam Jorde dan Dillon, 2012). Model ini merekonstruksi hubungan antara pengetahuan dan fakta sains dengan konsepsi siswa saat pembelajaran di kelas. Model ini terdiri dari tiga komponen, yaitu : 1) klarifikasi analisis wacana, 2) penelitian mengajar dan belajar, dan 3) implementasi dan evaluasi serta hubungannya yang saling berkaitan.

Pada penelitian ini dibatasi hanya pada komponen pertama saja, yaitu klarifikasi analisis wacana. Komponen ini bertujuan untuk mengkonstruksi struktur konten ilmu kimia menjadi struktur konten kimia untuk pembelajaran di sekolah sehingga dapat mendukung dalam pencapaian literasi sains siswa SMA. Terdapat dua proses yang perlu dilakukan yaitu elementarisasi struktur konten kimia menjadi ide-ide dasar (struktur makro) dan konstruksi ide-ide dasar tersebut menjadi struktur konten yang sesuai untuk pembelajaran.

Dalam kedua proses ini, masalah konten ilmu pengetahuan dan isu-isu perspektif siswa (konsepsi siswa dan pandangan tentang konten maupun variabel afektif seperti minat dan konsep ilmu pengetahuan yang dimiliki siswa) harus dipertimbangkan. Setelah melewati proses ini diharapkan peneliti dapat mengubah


(2)

struktur konten sains menjadi struktur konten yang sesuai untuk pembelajaran di kelas(Duit, et al.,2012).

Hasil dari klarifikasi dan analisis wacana ini berupa wacana teks konteks kimia yang telah digabungkan dengan konten kimia terkait. Wacana teks yang dihasilkan mengandung keterampilan intelektual yang harus dicapai siswa yang kemudian diturunkan menjadi indicator untuk setiap butir soal penilaian literasi sains/kimia yang akan dibuat. Dengan kata lain, wacana teks tersebut menjadi acuan dalam pembuatan alat ukur penilaian literasi sains/kimia.

C. Design Penelitian

Desain penelitian adalah seperangkat rencana dan prosedur untuk suatu penelitian yang menjangkau keputusan-keputusan dari asumsi-asumsi yang luas hingga metode yang rinci dalam pengumpulan dan analisis data (Creswell, 2011). Penelitian ini menggunakan mixed methods design. Mixed Methods Design adalah suatu prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis dan “menggabungkan” metode kuantitatif maupun kualitatif dalam satu penelitian (Creswell & Plano Clark, 2007 dalam Creswell, 2011). Design ini digunakan karena penelitian ini membutuhkan data kualitatif maupun data kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah. Data kualitatif mengenai konstruksi buku ajar didapatkan selama tahap klarifikasi dan analisis wacana, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi ahli terhadap teks yang telah dikonstruksi. Untuk menjawab rumusan-rumusan masalah pada Bab I, kedua jenis data ini perlu dianalisis dan dipadukan. Jenis mixed methods designyang digunakan adalah exploratory design. Pada desain ini data kualitatif dikumpulkan terlebih dahulu untuk mengeksplorasi suatu fenomena, baru kemudian dikumpulkan data kuantitatif untuk menjelaskan hubungan yang ditemukan pada data kualitatif (Creswell, 2011).


(3)

Gambar 3.1. Srategi pengembangan Exploratory Mixed Method Design (Terrell, 2012)

D. Definisi Operasional

Sebagai upaya menghindari kesalahan dalam menafsirkan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini, maka penulis mengemukakan penjelasan terhadap istilah-istilah sebagai berikut :

1. Buku ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.

2. Konteks aplikasi sains adalah salah satu dimensi dari literasi sains yang mengandung pengertian situasi dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan sains dan teknologi area aplikasi proses dan pemahaman konsep sains, misalnya kesehatan dan gizi dalam konteks pribadi serta iklim dalam konteks global (PISA-OECD dalam Firman, 2007).

3. Konten sains adalah salah satu dimensi literasi sains yang merujuk pada konsep dan teori fundamental untuk memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia (PISA-OECD dalam Firman, 2007).

4. Literasi sains atau scientificliteracy adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan dan untuk menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti agar dapat memahami dan membantu membuat keputusan (OECD, 2009)

Kualitatif (Pengumpulan Data)

Kualitatif (Analisis Data)

Kuantitatif (Pengumpulan Data)

Kuantitatif (Analisis Data) Interpretasi


(4)

5. Konstruksi adalah proses mengubah suatu struktur konten ilmu pengetahuan tertentu menjadi struktur konten yang sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran yang melibatkan literasi sains siswa (Duitet al, 2012). Dalam penelitian ini hanya dilakukan klarifikasi dan analisis wacana yang merupakan salah satu komponen dalam model Rekonstruksi Pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang relevan dalam menjawab rumusan masalah, penelitian yang akan dilakukan menggunakan instrumen berupa lembar validasi. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui validitas dari konstruksi buku ajar dilakukan. Validasi dilakukan terhadap indikator dan tujuan pembelajaran baik aspek kognitif maupun aspek sikap, serta terhadap struktur konten pembelajaran yang ada pada buku ajar. Lembar validasi tersebut diuraikan sebagai berikut. a. Lembar validasi kesesuaian indikator dan tujuan pembelajaran aspek kognitif

dengan KI dan KD kurikulum 2013 serta kompetensi ilmiah PISA 2009. b. Lembar validasi kesesuaian indikator dan tujuan pembelajaran aspek sikap

dengan KI dan KD kurikulum 2013 serta aspek sikap PISA 2009.

c. Lembar validasi kesesuaian indikator dan tujuan pembelajaran aspek proses dengan KI dan KD kurikulum 2013 serta aspek proses PISA 2009.

d. Lembar validasi teks hasil komposit konten dan konteks sebagai struktur konten pembelajaran dalam buku ajar. Validasi dilakukan berdasarkan ketepatan isi konten dan konteks, kesesuaian antara konten dan konteks dalam teks, kesesuaian teks dengan KD Kurikulum 2013, kesesuaian komponen-komponen pendukung teks (gambar, ilustrasi, sketsa dan percobaan) serta kesesuaian teks dengan kemampuan kognitif siswa.


(5)

F. Alur Penelitian

Alur Penelitian adalah rencana tentang pengumpulan dan analisis data agar dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif serta sesuai dengan tujuan penelitian (Nasution, 1991). Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian maka digunakan alur penelitian. Secara ringkas alur penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.3 Alur Penelitian

Analisis Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA Materi Senyawa Karbon

Analisis Kepustakaan Tanaman Herbal Indonesia

Analisis Kepustakaan Pembelajaran Literasi Sains

Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran aspek

kognitif melalui telaah konteks, konten, dan aspek

kompetensi PISA 2009

Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran aspek sikap melalui telaah konteks, konten,

dan aspek sikap PISA 2009

Validasi

Revisi

Klarifikasi dan Analisis Wacana

Valid

Tidak valid

Revisi Validasi

Interpretasi Data

Kesimpulan

Perumusan indikator dan tujuan pembelajaranaspek proses melalui

telaah konteks, konten, dan aspek proses PISA 2009

Tidak valid

Valid

Fase Kualitatif

Fase Kuantitatif


(6)

Berdasarkan alur penelitian pada gambar, tahap-tahap yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Analisis Standar Isi mata pelajaran kimia dalam hal ini Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) kurikulum 2013untuk konten senyawa karbon.

b. Analisis kepustakaan yang berhubungan dengan konteks tanaman herbal Indonesia.

c. Analisis kepustakaan yang berhubungan dengan literasi sains dan pembelajaran literasi sains melalui STL.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah melaksanakan tahap persiapan, penelitian berlanjut ke tahap pelaksanaan yang diuraikan sebagai berikut :

a. Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran aspek kognitif melalui analisis konteks dan konten

Indikator dan tujuan pembelajaran aspek kognitif dirumuskan setelah analisis konten dan konteks pada tahap persiapan. Indikator dan tujuan pembelajaran aspek kognitif disesuaikan dengan KI dan KD kurikulum 2013 dan kompetensi aspek kognitif ilmiah PISA 2009.

b. Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran aspek sikap melalui analisis konteks dan konten

Indikator dan tujuan pembelajaran aspek sikap dirumuskan setelah analisis konten dan konteks pada tahap persiapan. Indikator dan tujuan pembelajaran aspek sikap disesuaikan dengan KI dan KD kurikulum 2013 dan kompetensi aspek sikap ilmiah PISA 2009.

c. Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran aspek proses melalui analisis konteks dan konten

Indikator dan tujuan pembelajaran aspek proses dirumuskan setelah analisis konten dan konteks pada tahap persiapan. Indikator dan tujuan pembelajaran


(7)

aspek proses disesuaikan dengan KI dan KD kurikulum 2013 dan kompetensi aspek proses ilmiah PISA 2009.

d. Validasi terhadap rumusan indikator dan tujuan pembelajaran aspek kognitif, sikap dan proses

e. Klarifikasi dan analisis wacana

Pada tahap ini penelitian mulai memasuki tahap produksi wacana buku ajar. Pemroduksian wacana dimulai dengan mengelementarisasi materi konten dan konteks secara terpisah. Sumber materi untuk konten senyawa karbon adalah buku-buku teks kimia [Carey, F.A. (2000); McMurry, J. (2000); Fessenden & Fessenden, (1986);S. Riswiyanto. (2009)], sedangkan konteks tanaman herbal diambil dari buku [Wasito, Hendri.(2011);Achmad, Sjamsul A, dkk. (2009);Dewick, Paul M.. (2008)]. Selanjutnya dilakukan modifikasi teks-teks tersebut melalui analisis wacana yang dituangkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.1. Format Analisis Wacana Buku Teks

Teks Ahli Proses Penghalusan Teks Dasar Hasil Penghalusan

Proses penghalusan meliputi penghilangan kata atau frasa yang tidak sesuai dan penyisipan kata atau frasa yang perlu, agar konten dari teks sesuai untuk digunakan sebagai konten pembelajaran.

Langkah selanjutnya dari klarifikasi dan analisis wacana adalah mengkompositkan teks dasar konten dan konteks. Untuk melakukannya dibuat struktur makro teks dan lesson sequence mapyang mengikuti tahap-tahap pembelajaran STL sebagai acuan agar pengkompositan teks dapat dikendalikan. Hasil dari tahap ini berupa komposit yang dapat digunakan sebagai konten pembelajaran.

f. Validasi terhadap teks konten pembelajaran hasil analisis wacana

Validasi dilakukan oleh ahli pedagogi dan materi subyek. Tujuan dari validasi adalah melihat ketepatan dan kesesuaian konten dan konteks dalam teks, juga melihat kesesuaian teks tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.


(8)

3. Tahap akhir

Setelah seluruh tahapan dilaksanakan, selanjutnya dilakukan pengolahan dan interpretasi data, perbaikan teks, kemudian penarikan kesimpulan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah adalah karakteristik buku ajar hasil konstruksi dan validasi ahli terhadap konstruksi buku ajar yang dilakukan. Teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut.

1. Karakteristik buku ajar senyawa karbon menggunakan konteks obat herbal Indonesia hasil konstruksi diketahui dengan menganalisis proses klarifikasi dan analisis wacana (elementarisasi s.d. konstruksi), keterpaduan wacana konten senyawa karbon dan konteks obat herbal Indonesia dalam teks yang dihasilkan dan menganalisis kesesuaian teks terhadap tahapan pembelajaran STL (Nentwig, et al, 2002).

2. Hasil validasi ahli terhadap konstruksi buku ajar yang dilakukan dengan validasi kepada 5 orang dosen ahli yang meliputi ahli materi subyek, ahli literasi sains. Validasi dilakukan terhadap indikator dan tujuan pembelajaran yang dikembangkan, serta teks konten pembelajaran hasil konstruksi sebagai elaborasi dari tujuan pembelajaran.

H. Prosedur Pengolahan Data 1. Karakteristik Buku ajar

Data yang diperoleh untuk mengetahui karakteristik buku ajar, yaitu teks asli konten dan konteks serta rekonstruksinya hingga menjadi teks konten pembelajaran, diolah melalui analisis secara deskriptif.

2. Validasi ahli

Data yang diperoleh pada saat penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna. Data yang diperoleh dapat menggambarkan kualitas teks yang dikonstruksi juga sebagai acuan untuk perbaikan. Hasil validasi ahli pada tiap lembar validasi diolah melalui pendekatan kuantitatif dengan Content Validity Ratio (CVR). Data validasi ahli dapat dianalisis sebagai berikut.


(9)

Tabel 3.2KriteriaValidasi

Kriteria Skor

Ya 1

Tidak 0

Pemberian skor pada jawaban item dengan menggunakan CVR. Setelah semua item mendapat skor kemudian skor tersebut diolah.

1. Menghitung nilai CVR (rasio validitas konten) CVR

ne : jumlah responden yang menyatakan Ya

N : total respon Ketentuan :

 Saat jumlah responden yang menyatakan Ya kurang dari ½ total reponden maka nilai CVR = -

 Saat jumlah responden yang menyatakan Ya ½ dari total responden maka nilai CVR = 0

 Saat seluruh responden menyatakan Ya maka nilai CVR = 1 (hal ini diatur menjadi 0.99 disesuaikan dengan jumlah responden).

 Saat jumlah responden yang menyatakan Ya lebih dari ½ total reponden maka nilai CVR = 0-0,99.

2. Menghitung nilai CVI ( indek validitas konten)

Secara sederhana CVI merupakan rata-rata dari nilai CVR untuk sub pertanyaan yang dijawab “Ya”.


(1)

5. Konstruksi adalah proses mengubah suatu struktur konten ilmu pengetahuan tertentu menjadi struktur konten yang sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran yang melibatkan literasi sains siswa (Duitet al, 2012). Dalam penelitian ini hanya dilakukan klarifikasi dan analisis wacana yang merupakan salah satu komponen dalam model Rekonstruksi Pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang relevan dalam menjawab rumusan masalah, penelitian yang akan dilakukan menggunakan instrumen berupa lembar validasi. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui validitas dari konstruksi buku ajar dilakukan. Validasi dilakukan terhadap indikator dan tujuan pembelajaran baik aspek kognitif maupun aspek sikap, serta terhadap struktur konten pembelajaran yang ada pada buku ajar. Lembar validasi tersebut diuraikan sebagai berikut. a. Lembar validasi kesesuaian indikator dan tujuan pembelajaran aspek kognitif

dengan KI dan KD kurikulum 2013 serta kompetensi ilmiah PISA 2009. b. Lembar validasi kesesuaian indikator dan tujuan pembelajaran aspek sikap

dengan KI dan KD kurikulum 2013 serta aspek sikap PISA 2009.

c. Lembar validasi kesesuaian indikator dan tujuan pembelajaran aspek proses dengan KI dan KD kurikulum 2013 serta aspek proses PISA 2009.

d. Lembar validasi teks hasil komposit konten dan konteks sebagai struktur konten pembelajaran dalam buku ajar. Validasi dilakukan berdasarkan ketepatan isi konten dan konteks, kesesuaian antara konten dan konteks dalam teks, kesesuaian teks dengan KD Kurikulum 2013, kesesuaian komponen-komponen pendukung teks (gambar, ilustrasi, sketsa dan percobaan) serta kesesuaian teks dengan kemampuan kognitif siswa.


(2)

F. Alur Penelitian

Alur Penelitian adalah rencana tentang pengumpulan dan analisis data agar dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif serta sesuai dengan tujuan penelitian (Nasution, 1991). Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian maka digunakan alur penelitian. Secara ringkas alur penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.3 Alur Penelitian Analisis Standar Isi Mata Pelajaran

Kimia SMA Materi Senyawa Karbon

Analisis Kepustakaan Tanaman Herbal Indonesia

Analisis Kepustakaan Pembelajaran Literasi Sains

Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran aspek

kognitif melalui telaah konteks, konten, dan aspek

kompetensi PISA 2009

Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran aspek sikap melalui telaah konteks, konten,

dan aspek sikap PISA 2009

Validasi

Revisi

Klarifikasi dan Analisis Wacana

Valid

Tidak valid

Revisi Validasi

Interpretasi Data

Kesimpulan

Perumusan indikator dan tujuan pembelajaranaspek proses melalui

telaah konteks, konten, dan aspek proses PISA 2009

Tidak valid

Valid

Fase Kualitatif

Fase Kuantitatif


(3)

Berdasarkan alur penelitian pada gambar, tahap-tahap yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Analisis Standar Isi mata pelajaran kimia dalam hal ini Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) kurikulum 2013untuk konten senyawa karbon.

b. Analisis kepustakaan yang berhubungan dengan konteks tanaman herbal Indonesia.

c. Analisis kepustakaan yang berhubungan dengan literasi sains dan pembelajaran literasi sains melalui STL.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah melaksanakan tahap persiapan, penelitian berlanjut ke tahap pelaksanaan yang diuraikan sebagai berikut :

a. Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran aspek kognitif melalui analisis konteks dan konten

Indikator dan tujuan pembelajaran aspek kognitif dirumuskan setelah analisis konten dan konteks pada tahap persiapan. Indikator dan tujuan pembelajaran aspek kognitif disesuaikan dengan KI dan KD kurikulum 2013 dan kompetensi aspek kognitif ilmiah PISA 2009.

b. Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran aspek sikap melalui analisis konteks dan konten

Indikator dan tujuan pembelajaran aspek sikap dirumuskan setelah analisis konten dan konteks pada tahap persiapan. Indikator dan tujuan pembelajaran aspek sikap disesuaikan dengan KI dan KD kurikulum 2013 dan kompetensi aspek sikap ilmiah PISA 2009.

c. Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran aspek proses melalui analisis konteks dan konten

Indikator dan tujuan pembelajaran aspek proses dirumuskan setelah analisis konten dan konteks pada tahap persiapan. Indikator dan tujuan pembelajaran


(4)

aspek proses disesuaikan dengan KI dan KD kurikulum 2013 dan kompetensi aspek proses ilmiah PISA 2009.

d. Validasi terhadap rumusan indikator dan tujuan pembelajaran aspek kognitif, sikap dan proses

e. Klarifikasi dan analisis wacana

Pada tahap ini penelitian mulai memasuki tahap produksi wacana buku ajar. Pemroduksian wacana dimulai dengan mengelementarisasi materi konten dan konteks secara terpisah. Sumber materi untuk konten senyawa karbon adalah buku-buku teks kimia [Carey, F.A. (2000); McMurry, J. (2000); Fessenden & Fessenden, (1986);S. Riswiyanto. (2009)], sedangkan konteks tanaman herbal diambil dari buku [Wasito, Hendri.(2011);Achmad, Sjamsul A, dkk. (2009);Dewick, Paul M.. (2008)]. Selanjutnya dilakukan modifikasi teks-teks tersebut melalui analisis wacana yang dituangkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.1. Format Analisis Wacana Buku Teks

Teks Ahli Proses Penghalusan Teks Dasar Hasil Penghalusan

Proses penghalusan meliputi penghilangan kata atau frasa yang tidak sesuai dan penyisipan kata atau frasa yang perlu, agar konten dari teks sesuai untuk digunakan sebagai konten pembelajaran.

Langkah selanjutnya dari klarifikasi dan analisis wacana adalah mengkompositkan teks dasar konten dan konteks. Untuk melakukannya dibuat struktur makro teks dan lesson sequence mapyang mengikuti tahap-tahap pembelajaran STL sebagai acuan agar pengkompositan teks dapat dikendalikan. Hasil dari tahap ini berupa komposit yang dapat digunakan sebagai konten pembelajaran.

f. Validasi terhadap teks konten pembelajaran hasil analisis wacana

Validasi dilakukan oleh ahli pedagogi dan materi subyek. Tujuan dari validasi adalah melihat ketepatan dan kesesuaian konten dan konteks dalam teks, juga melihat kesesuaian teks tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.


(5)

3. Tahap akhir

Setelah seluruh tahapan dilaksanakan, selanjutnya dilakukan pengolahan dan interpretasi data, perbaikan teks, kemudian penarikan kesimpulan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah adalah karakteristik buku ajar hasil konstruksi dan validasi ahli terhadap konstruksi buku ajar yang dilakukan. Teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut.

1. Karakteristik buku ajar senyawa karbon menggunakan konteks obat herbal Indonesia hasil konstruksi diketahui dengan menganalisis proses klarifikasi dan analisis wacana (elementarisasi s.d. konstruksi), keterpaduan wacana konten senyawa karbon dan konteks obat herbal Indonesia dalam teks yang dihasilkan dan menganalisis kesesuaian teks terhadap tahapan pembelajaran STL (Nentwig, et al, 2002).

2. Hasil validasi ahli terhadap konstruksi buku ajar yang dilakukan dengan validasi kepada 5 orang dosen ahli yang meliputi ahli materi subyek, ahli literasi sains. Validasi dilakukan terhadap indikator dan tujuan pembelajaran yang dikembangkan, serta teks konten pembelajaran hasil konstruksi sebagai elaborasi dari tujuan pembelajaran.

H. Prosedur Pengolahan Data 1. Karakteristik Buku ajar

Data yang diperoleh untuk mengetahui karakteristik buku ajar, yaitu teks asli konten dan konteks serta rekonstruksinya hingga menjadi teks konten pembelajaran, diolah melalui analisis secara deskriptif.

2. Validasi ahli

Data yang diperoleh pada saat penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna. Data yang diperoleh dapat menggambarkan kualitas teks yang dikonstruksi juga sebagai acuan untuk perbaikan. Hasil validasi ahli pada tiap lembar validasi diolah melalui pendekatan kuantitatif dengan Content Validity Ratio (CVR). Data validasi ahli dapat dianalisis sebagai berikut.


(6)

Tabel 3.2KriteriaValidasi

Kriteria Skor

Ya 1

Tidak 0

Pemberian skor pada jawaban item dengan menggunakan CVR. Setelah semua item mendapat skor kemudian skor tersebut diolah.

1. Menghitung nilai CVR (rasio validitas konten) CVR

ne : jumlah responden yang menyatakan Ya N : total respon

Ketentuan :

 Saat jumlah responden yang menyatakan Ya kurang dari ½ total reponden maka nilai CVR = -

 Saat jumlah responden yang menyatakan Ya ½ dari total responden maka nilai CVR = 0

 Saat seluruh responden menyatakan Ya maka nilai CVR = 1 (hal ini diatur menjadi 0.99 disesuaikan dengan jumlah responden).

 Saat jumlah responden yang menyatakan Ya lebih dari ½ total reponden maka nilai CVR = 0-0,99.

2. Menghitung nilai CVI ( indek validitas konten)

Secara sederhana CVI merupakan rata-rata dari nilai CVR untuk sub pertanyaan yang dijawab “Ya”.