Slide PSI 207 Pertemuan VIII Maslow

Maslow
Teori Holistik – Dinamis
Aliran Humanistik

Asumsi Dasar Teori Maslow
Mengacu pada asumsi mengnai Motivasi
1.

Motivasi Kompleks dan terdiri dari beberapa hal  perilaku seseorang
dapat muncul dari beberapa motivasi terpisah.
Ex : Seorang Ibu yang memilih untuk tetap bekerja setelah memiliki anak
didasarkan bukan hanya karena tuntutan financial melainkan karena memiliki
kebutuhan akan prestasi dengan pencapaian career tertentu.

2. Manusia berulang kali termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan  Ketika
sebuah kebutuhan terpenuhi, biasanya kebutuhan tersebut akan
berkurang kekuatan untuk memotivasinya dan digantikan oleh kebutuhan
lain.
Ex : Ketika rasa lapar sudah terpuaskan dengan makan, maka muncul kebutuhan
lainnya yaitu kebutuhan akan rasa aman dan nyaman.


3. Pendekatan menyeluruh pada motivasi  Keseluruhan dari seseorang,
bukan hanya satu bagian atau fungsi yang termotivasi.
Ex : Seseorang yang termotivasi untuk diet bukan semata-mata karena bagian
perutnya gendut, namun karen dengan kurus Ia berharap mendapatkan pasangan
yang diidam-idamkan.

Empat Kebutuhan menurut Maslow
Kebutuhan
Konatif

Kebutuhan ini memiliki karakter mendorong / memotivasi
Sefl Esteem

Cinta &
Keberadaan
Keamanan

Aktualisasi
Diri


Fisiologi

Kebutuhan
Estetika

Sifatnya tidak universal, namun beberapa orang di setiap
kultur sepertinya termotivasi oleh kebutuhan akan
keindahan dan pengalaman yang menyenangkan secara
estetis.
Orang dengan kebutuhan estetika yang kuat
menginginkan llingkungan yang indah dan teratur, ketika
kebutuhan ini tidak terpenuhi akan merasa “sakit”

Empat Kebutuhan menurut Maslow
Kebutuhan
Kognitif

a.

Kebutuhan untuk dapat memecahkan misteri,

memahami dan untuk menjadi penasaran.
b. Kebutuhan untuk dapat mengetahui lebih banyak hal,
membuktikan hipotesis dan untuk dapat
menyelesaikan masalah.
Tidak Terpenuhi

Dapat memunculkan gangguan seperti sikap skeptis, kecewa dan sinis

Kebutuhan
Neurotic

Artinya Tidak Produktif. Kebutuhan ini untuk memupuk gaya
hidup yang tidak sehat dan tidak adanya keinginan untuk
berusaha memperoleh aktualisasi diri.

Bersifat Reaktif, berperan sebagai kompensasi atas
kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi.
Ex : Seorang perempuan yang selalu gagal dalam percintaan,
menjadi sangat obsesif pada pasangannya saat ini. Ia pun
seringkali menjadi tidak logis dan cemburuan dalam berbagai

situasi.

Kriteria untuk Aktualisasi Diri

1. Bebas dari psikopatologi atau penyakit psikologis
2. Menjalani hirarki kebutuhan dan oleh karena itu mereka
hidup pada level kecukupan yang tinggi.
3. Menggunakan seluruh bakat, kemampuan dan potensi yang
dimilikinya.
4. Menjunjung B-Values  metamotivasi.

Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi
Tidak terpenuhi salah satu dari
kebutuhan mendasar dapat mengarah
pada beberapa macam penyakit

1. Kebutuhan Fisiologis yang tidak terpenuhi berakibat pada malnutrisi, kelelahan,
hilangnya energi, obsesi terhadap seks.
2. Kebutuhan keamanan yang tidak terpenuhi menimbulkan perasaan takut dan
cemas yang berlebihan.

3. Kebutuhan cinta tidak terpenuhi, seseorang menjadi defensif, terlalu agresif
atau canggung di lingkungan sosial.
4. Kurangnya penghargaan diri berakibat pada munculnya keraguan diri, tidak
menghargai diri dan kurangnya rasa percaya diri.
5. Tidak terpenuhi kebutuhan aktualisasi diri juga mengarah pada penyakit atau
patologi ata lebih tepatnya metapologi.
Metapologi merupakan ketiadaan nilai-nilai, ketiadaan pencapaian / keberhasilan,
dan hilangnya arti hidup.