Manajemen Kelompok Paduan Suara di Kota Medan: Studi Kasus Consolatio Choir dan Methodist-2 Chamber Choir Chapter III V

85

BAB III
MANAJEMEN ORGANISASI

Pada Bab III ini penulis mendeskripsikan manajemen paduan suara
Consolatio Choir

dan Methodist-2 Chambe Choir mulai dari latar belakang

terbentuknya organisasi, visi & misi, perencanaan kegiatan, kesekretariatan,
struktur organisasi; pelatih/ dirigen, pengurus, seksi-seksi, anggota-anggota, sistem
perekrutan keanggotaan,

sistem pengangkatan pelatih, dirigen, pengurus,

pemegang peranan tertinggi dalam pengambilan keputusan, dan

evaluasi

keanggotaan (reward & punishmen). Namun sebelumnya penulis menuliskan

manfaat berorganisasi, bermanajemen, melakukan pengorganisasaian, dan manfaat
pengarahan.
Sebagaimana telah penulis paparkan di dalam bab pendahuluan, di dalam
konteks mengkaji manajemen organisasi, penelitian ini menggunakan pendekatan
teori organisasi dan teori kepemimpinan. Seterusnya, sumber daya manusia (SDM)
adalah komponen utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaksana
dalam setiap aktivitas organisasi. Apa yang disebut sumber daya manusia ini
mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan,
usia, jenis kelamin yang heterogen dibawa ke dalam suatu organisasi, sehingga
tidak seperti mesin, uang dan material, yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai dan
diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi.

Universitas Sumatera Utara

86

Selanjutnya dalam konteks kepemimpinan ada 3 teori kepemimpinan
menurut Lewin, White, dan Lippit (1930). Menurut mereka gaya kepemimpinan
itu ada tiga: (1) authoritarian, yang menerapkan kepemimpinan otoriter, pemimpin
tidak memberi kesempatan pada bawahannya untuk bertanya ataupun minta

penjelasan, (2) democratic yang mengikutsertakan bawahannya serta memberi
kesempatan bawahan untuk berdiskusi, (3) laissez fair yang membiarkan kondisi
yang ada dan menyerahkan kekuasaannya pada bawahannya.
Menurut Permas Achsan (2003:28) kepemimpinan adalah fungsi atau
proses seseorang mempengaruhi orang lain untuk menjalankan kegiatan demi
mencapai tujuan bersama. Dalam mempengaruhi orang lain, pemimpin dapat
menggunakan beberapa gaya, yaitu: (1) otokratis, gaya kepemimpinan yang
memusatkan kekuasaan dan pengambilan keputusan pada diri sang pemimpin, (2)
partisipatif/ demokratis, gaya kepemimpinan yang melibatkan bawahannya dalam
pengambilan keputusan.

3.1 Manfaat Berorganisasi, Manajemen, Pengorganisasian dan Pengarahan
3.1.1 Manfaat berorganisasi
Berkesenian dapat dilakukan secara individu, misalnya menari, membaca
puisi, menyanyi solo, bermain musik solo, atau berpantomim. Banyak seniman
berhasil dan terkenal karena berkesenian secara individu. Namun ada juga kesenian
yang akan lebih baik jika dilakukan secara berkelompok atau memang harus
berkelompok, misalnya teater, drama, sinetron, atau ketoprak, band, orkestra, dan

Universitas Sumatera Utara


87

menarikan tari serampang dua belas. Karena sudah sering menjalankan kesenian
secara berkelompok dan anggota kelompok sudah cocok satu dengan yang lain,
banyak seniman seni pertunjukan kemudian membentuk grup (Permas Achsan,
2003:15).
Ditinjau dari aspek nonkesenian pembentukan grup atau organisasi dinilai
dapat memberikan manfaat lebih besar kepada pencapaian tujuan jika dibandingkan
dengan yang dilakukan secara individual. Tuntutan untuk membentuk organisasi
akan lebih besar jika orang orang yang terlibat memiliki misi besar yang sulit untuk
dicapai tanpa kerja sama, misalnya merevitalisasi dan melestarikan jenis seni
pertunjukan tertentu atau meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap suatu jenis
kesenian (Permas Achsan, 2003:15).

3.1.2 Manfaat manajemen
Banyak organisasi seni pertunjukan yang sangat bagus dari aspek artistik.
Namun, karena organisasi itu tidak dimanajemeni dengan baik akhimya bubar.
Permasalahan-permasalahan tersebut merupakan akibat aspek nonartistik atau
aspek manajemen yang kurang mendapat perhatian dari para seniman seni

pertunjukan. Pimpinan grup juga sering bekerja sendiri, seperti menulis naskah,
mencipta lagu, mencipta aransemen musik, mengurus pemasaran dan kontrak,
mengelola keuangan, atau mengurus pengadaan property (Permas Achsan,
2003:15).

Universitas Sumatera Utara

88

Menurut Takari (2008:64), manajemen seni yang dilakukan masyarakat di
Nusantara ini secara tradisional adalah sebagai berikut: (a) Berkesenian bukan
profesi utama tetapi kerja sampingan atau sambilan. (b) Menonjolkan pimpinan
yang biasanya juga sebagai seniman utama dan pendukung dana utama
organisasinya. (c) Pembagian honorarium yang agak bersifat rahasia, dan biasanya
dicarikan kata-kata yang “manis” seperti “uang pupur,” “uang lelah,” dan
sejenisnya.

(d) Pembagian tugas tidak begitu spesifik. (e) Organisasi kesenian

tradisional jarang yang dibentuk dengan mendasarkan pada aspek yuridis. (f)

Perekrutan seniman sifatnya “cabutan.” (g) Asas keluarga dan kekeluargaan. (h)
Sangat erat dengan ritual masyarakat. (i) Ikut berperannya pemerintah daerah.

3.1.3 Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian dilakukan untuk menjamin agar kemampuan
orang-orang yang ada di dalam organisasi dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal
ini diwujudkan dalam struktur organisasi yang dilengkapi dengan uraian pekerjaan
yang berisi tugas dan wewenang setiap anggota organisasi serta mekanisme kerja
antar bagian organisasi kemampuan (Permas Achsan, 2003:24).
Pengorganisasian suatu kegiatan dilakukan dengan urutan: (a) merinci
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran organisasi atau
unit kerja, (b) mengelompokkan pekerjan-pekerjaan tersebut ke dalam unit-unit
yang secara logis dan wajar dapat dilaksanakan oleh satu orang atau sekelompok
orang, (c) membagi tugas yang menugaskan setiap angota organisasi di bagian-

Universitas Sumatera Utara

89

bagian yang sesuai dengan minat bakat, dan kemampuan (Permas Achsan,

2003:24).

3.1.4 Pengarahan
Fungsi

pengarahan

adalah

untuk

membuat

anggota

organisasi

melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan harapan organisasi. Dalam hal ini
pemimpin/ manajer berusaha untuk memperngaruhi bawahannya/ anggotanya agar
bekerja dengan baik, efektif dan efisien. Pada proses inilah pelaksanaan pekerjaan

dimulai. Proses pengarahan meliputi bagaimana memberikan instruksi atau
mengkomunikasikan harapan organisasi, memimpin dan memotivasi orang agar
menjalankan tugasnya dengan baik. Pengarahan akan lebih mudah jika pemimpin
mengenali dan memahami dengan baik orang yang dipimpinnya, dan kemudian
mengguanakan pendekatan yang tepat untuk menggerakkanya (Permas Achsan,
2003:27).

3.2 Manajemen Organisasi Consolatio Choir
Pemimpin yang paling tinggi di organisasi Consolatio Choir adalah Badan
Pengurus Harian. Pemimpin paling tinggi yang dimaksudkan dalam tulisan ini
adalah yang memegang peranan tertinggi dalam pengambilan keputusan di luar
Rapat Anggota. Pemimpin di level berikutnya (menengah) adalah Seksi dan
Pelatih, dan pemimpin di level bawah adalah anggota. Posisi tersebut dapat
digambarkan seperti bagan berikut.

Universitas Sumatera Utara

90

BPH

Seksi & Pelatih

Anggota

Bagan 3.1 Kepemimpinan di Consolatio Choir

3.2.1

Latar belakang berdirinya organisasi
Menurut Immanuel Sirait, dalam mendirikan sebuah organisasi paduan

suara, motivasi si penggagas/ pendiri menjadi hal yang sangat penting. Motivasi
tersebut akan sangat berhubungan dengan dasar paduan suara tersebut berdiri, dan
bagaimana sistem kepelatihan dan sistem manajemen yang akan dibangun, serta
program-progam yang akan ditetapkan. Selain itu, melakukan pencarian anggota,
baik dengan system perekrutan kekerabatan maupun dengan menggunakan media
publikasi35.
Berawal dari keikutsertaan Tony Siagian pada Ansambel Musik Nommensen,
Universitas HKBP Nommensen yang dipimpin oleh Edward C. Van Ness
(berkebangsaaan Amerika) dan Dr. Rhoderick Mc Neill (berkebangsaan Australia)

pada tahun 1987-1989 menjadi awal terbentuknya Mannen Koor Asrama
Mahasiswa Putera, Universitas Sumatera Utara (USU) pada tahun 1989. Koor

35

Wawancara dengan Immanuel Sirait tanggal 27 Januari 2017 di Medan.

Universitas Sumatera Utara

91

tersebut dibentuk dengan tujuan mengisi acara kebaktian di Chapel Oikumene USU
dan juga untuk membina kekompakan sesama mahasiswa Kristen, komunikasi
antar mahasiswa dan dosen-dosen Kristen yang ada di lingkungan kampus USU.
Pada tanggal 24 Mei 1990, Mannen Koor Asrama Mahawasiswa Putera USU
mengadakan kunjungan dan konser ke STT HKBP Pematang Siantar dan juga ke
GKPS Jl. Jend. Sudirman Pematang Siantar. Setelah kunjungan tersebut, dengan
inisiator Tony Siagian dan keinginan sebagaian besar anggota, serta saran dan
dorongan yang diterima dari Rektor STT HKBP Pematang Siantar (saat itu), Bapak
Pdt. Dr. A. Sitompul, para anggota Mannen Koor Asrama memiliki keinginan untuk

membentuk paduan suara mahasiswa Kristen permanen di USU.
Dalam merealisasikan keinginan tersebut, rapat diadakan pada tanggal 7 Juli
1990 di rumah salah satu anggota Mannen Koor, yakni Astory M. Hutauruk di Jl.
Sei Tuan No. 34 Medan yang dihadiri Tony Siagian, Astory M. Hutauruk, Rio A.
Tambunan, Meilany Siregar, John Piter Sinaga, Tetty Doloksaribu, Erwin Sianturi,
Ellen Simatupang, Parnaungan Sitorus, Esther I. Simanjuntak dan John P. L.
Tobing. Pada pertemuan tersebut disepakati membentuk paduan suara campuran
yang permanen dengan anggota mahasiswa Kristen USU beserta mahasiswa di luar
USU yang berminat untuk bergabung.

Nama Consolatio diusulkan oleh Tony

Siagian, berasal dari bahasa latin yang berarti penghiburan.
Atas usulan dari dosen-dosen yang memberikan perhatiannya terhadap
Consolatio, paduan suara ini akhirnya berada di bawah naungan Panitia Hari-hari

Universitas Sumatera Utara

92


Besar Kristen (PHBK) USU, karena PHBK dalam sturktur organisasi di USU,
berada di bawah koordinasi Rektor langsung.
Sejak Paduan Suara Consolatio didirikan sebagai paduan suara pelayanan,
kegiatan utama yang dilakukan adalah latihan bersama untuk meningkatkan
kemampuan para penyanyi secara individu dan tim serta meningkatkan kemampuan
artistik paduan suara dengan mempelajari dan mementaskan karya-karya musik
paduan suara yang mengangkat tema klasik. Seiring berjalannya waktu, Paduan
Suara Consolatio belajar memperluas khasanah pemikiran dan kemampuan di
dunia musik dengan mempelajari hampir semua jenis aliran musik.

3.2.2 Pemilihan nama menjadi sebuah harapan
Apalah arti sebuah nama? Ungkapan tersebut sering kita dengarkan. Namun
bagi banyak orang, nama adalah hal yang penting. Dalam memberikan nama pada
bayi yang baru lahir misalnya, masing-masing pihak keluarga dengan senang hati
mengusulkan nama kepada si bayi tersebut. Usulan tersebut tentu menjadi sebuah
harapan bagi keluarga, kelak.
Consolatio berasal dari bahasa latin, yang berarti adalah penghiburan.
Dalam bahasa Inggris “Consolation”. Nama ini diusulkan oleh Tony Siagian
dengan harapan paduan suara yang baru dibentuknya kelak menjadi paduan suara
yang mampu memberikan penghiburan lewat nyanyian paduan suara, baik di
keluarga internal paduan suara, maupun eksternal yakni seluruh lapisan masyarakat,

Universitas Sumatera Utara

93

baik yang ada di kota Medan, maupun yang ada di luar kota Medan. Penghiburan
menjadi bagian yang penting dalam pelayanan paduan suara ini.
Dalam perjalanan pelayanan Consolatio Choir, disamping melaksanakan
program-program organisasi paduan suara yang telah ditetapkan, paduan suara ini
mengalami banyak kondisi suka maupun duka. Ketika ada anggota maupun
keluarga anggota yang mengalami duka, baik sakit atau kemalangan misalnya,
paduan suara ini hadir untuk memberikan penghiburan lewat nyanyian paduan
suara. Demikian juga disaat ada kegitan sukacita atau syukuran seperti ulang tahun,
pernikahan, dan lain sebagainya, Consolatio Choir hadir dalam kegiatan tersebut.

3.2.3 Visi dan misi
Misi merupakan alasan dasar mendirikan organisasi atau membentuk grup
musik seni pertunjukan. Misi juga tercantum dalam anggaran dasar organisasi.
Organisasi seni pertunjukan sering kali merupakan organisasi yang digerakkan oleh
misi (mission-driven organization), sehingga misi selalu menjadi motivator dasar
bagi berdirinya organisasi (Achsan Permas, 2003:41). Pernyataan misi umumnya
mengandung 4 (empat) hal yaitu why (maksud atau alasan mendirikan organisasi),
what (bidang kegiatan yang akan dilaksanakan), who (siapa yang akan dilibatkan),
dan how (cara dan nilai-nilai yang dianut dalam melaksanakan kegiatan).
Adapun visi adalah pernyataan cita-cita, keingingan, atau harapan dari para
pendiri, pemimpin, dan anggota organisasi mengenai bentuk dan karakteristik

Universitas Sumatera Utara

94

organisasi di masa depan. Visilah yang akan mengarahkan (atau menjadi petunjuk
jalan) bagi organisasi di masa yang akan datang.
Misi dan visi merupakan fondasi bagi organisasi. Oleh Karena itu misi dan visi
sebaiknya disepakati bersama dan dipahami oleh seluruh anggota organisasi. Untuk
itu dalam identifikasi harapan stake holder 36dan perumusan visi dan misi juga perlu
melibatkan para pengurus dan anggota organisasi.
Visi dan misi merupakan patron, focus, pusat arah, dan acuan dalam
menjalankan roda organisasi, jika ada perilaku yang berlaku diluar kebiasaan
organisasi, maka visi dan misi dapat menjadi kontrol atas hal-hal tersebut.
Eksistensi sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh visi dan misi organisasi
tersebut. 37
Visi Consolatio Choir adalah:
1. Menjunjukkan eksistensi mahasiswa/ alumni Kristen di masyarakat.
2. Membentuk pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, mandiri dan takut
akan Tuhan.
Misi Consolatio Choir adalah:
1. Sebagai sarana pelayanan dan kesaksian.
2. Sebagai wadah pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik.

36

Stake Holder adalah pihak-pihak yang terkait dan berkepentingan terhadap organisasi
seni pertujukan. Stake Holder dapat dibedakan menjadi stake holder internal dan stake holder
eksternal. Stake Holder internal antara lain pendiri, dewan penyantun, pengurus, anggota, karyawan,
dan sebagainya. Stake Holder eksternal antara lain penonton, penyandang dana, pemerintah, dewan
kesenian, dan sebagainya.
37
Wawancara dengan Immanuel Sirait, tanggal 27 Januari 2017, di Medan.

Universitas Sumatera Utara

95

3. Meningkatkan dan memperkaya wawasan akan paduan suara.38

3.2.4 Perencanaan program kegiatan
Kalau mau tetap bertahan atau terus maju dan berkembang, organisasi seni
pertunjukan perlu memiliki cita-cita (gambaran masa depan yang diinginkan).
Organisasi seni pertunjukan perlu memikirkan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan dalam beberapa tahun ke depan untuk mencapai apa yang dicita-citakan.
Kalau organisasi lupa memikirkan masa depan, dan terjebak oleh kegiatan
operasional sehari-hari maka akan sulit untuk membuat langkah atau lompatan yang
besar dan bermanfaat bagi anggotanya. Dalam situasi tersebut organisasi bisa
kurang serius dan fokus mengupayakan untuk melengkapi kostum atau mencari
dana untuk membangun atau merehabilitasi tempat latihan. Untuk menjamin masa
depan, organisasi perlu menyepakati arah, sasadan, dan program jangka panjangnya
(Permas Achsan 2003:35).
Bila organisasi menjadi semakin besar dengan kegiatan yang semakin
beragam, maka akan sulit untuk dikelola dengan baik tanpa memiliki rencana
stratejik sebagai arahan jangka panjang. Rencana stratejik juga menjadi semakin
penting jika lingkungan berubah, misalnya apa yang harus dilakukan sebuah grup
paduan suara, ketika generasi muda mulai meninggalkan lagu klasik. Untuk
mengantisipasi perubahan lingkungan tersebut, grup paduan suara ini perlu

38

AD/ART Paduan Suara Consolatio, BAB II, Pasal 5 dan 6.

Universitas Sumatera Utara

96

melakukan perubahan-perubahan mendasar agar tetap bertahan atau bahkan bisa
berkembang (Permas Achsan 2003:35).
Paduan suara Consolatio setiap kegiatannya selalu berdasarkan program
yang sudah dibuat, dan dengan perencanaan-perencanaan yang disusun dalam 1
(satu) sampai 2 (dua) tahun ke depan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh paduan
suara ini semuanya bersifat terencana. Perencanaan yang dibuat biasanya
berdasarkan dengan apa yang membangun paduan suara ini, baik spiritual maupun
materi. Hal inilah yang membuat paduan suara ini dapat menjalankan organisasi.
Pada bagian perencanaan program kegiatan ini, program kegiatan yang
dimaksud hanyalah berupa program kegiatan secara garis besar. Program kegiatan
yang telah diimplementasikan/ direalisasikan dapat dilihat pada Bab IV Manajemen
Produksi, sebagai bagian dari produksi paduan suara Consolatio maupun paduan
suara Methodist-2 Chamber Choir.
Paduan Suara Consolatio merencanakan banyak kegiatan setiap tahunnya.
Kegiatan berikut ini adalah kegiatan yang pernah dilaksanakan sejak Consolatio
berdiri, antara lain: (1) Kunjungan Gereja, (2) Memenuhi Undangan, (3) Konser
Tahunan, (4) Menyelenggarakan Kompetisi Paduan Suara, (5) Mengikuti
Kompetisi Paduan Suara, (6) Rekaman.

3.2.5 Kesekretariatan
Dalam menjalankan roda sebuah organisasi, kesekretariatan menjadi hal
yang penting. Tempat berkumpulnya para anggota organisasi dalam mengadakan

Universitas Sumatera Utara

97

kegiatan-kegiatan umumnya dilaksanakan di sekretriat. Sekretariat Consolatio
Choir, beralamat di Jl. Bunga Mawar No. 49 A Pasar 5 Padang Bulan, Medan.
Sekretariat ini juga digunakan sebagai tempat latihan.
Sekretariat tersebut merupakan sebuah rumah kontrakan yang disewa oleh
Consolatio Choir. Sekretriat ini juga berfungsi sebagai sarana penghubung antara
Consolatio dengan pihak luar. Hampir seluruh kegiatan Consolatio berpusat di
sekretariat. Sekretariat di disain sedemikian rupa dan dilengkapi dengan alat yang
menunjang kemajuan organisasi. Arsip-arsip dokumentasi seluruh kegiatan
dipusatkan di sekretariat. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan yang ada,
setiap ruang difungsikan sesuai dengan kebutuhan. Ada ruang kamar, ruang kantor,
studio latihan, ruang perlengkapan, ruang kostum, ruang tamu, dapur, dan kamar
mandi.
Kendala yang dihadapi Consolatio dalam hal kesekretariatan ini adalah di
saat pemilik rumah hendak menggunakan rumahnya maka paduan suara ini harus
mencari rumah yang lain dan harus melakukan perpindahan barang-barang
termasuk ruang studio yang sebelumnya sudah didisain. Memiliki kesekretariatan
yang merupakan hak milik merupakan impian Consolatio, termasuk memiliki
gedung konser dan mendirikan sekolah musik.
Dalam memenuhi kebutuhan pembayaran sewa kontrakan, Consolatio
mengadakan upaya-upaya penggalangan dana,seperti bernyanyi ke gereja-gereja
untuk melaksanakan aksi dana (aksi makanan, penjualan kaset/ CD/ VCD/ DVD,
dan lain sebagainya) serta memohon bantuan dana spontanistas jemaat dengan

Universitas Sumatera Utara

98

mengadakan kegiatan bernyanyi di depan jemaat (setelah selesai ibadah mingguan).
Hal permohonan penggalangan dana pada gereja tertentu dapat dilaksakan setelah
Consolatio mendapatkan persetujuan dari pihak gereja.

3.2.6 Penentuan tempat latihan
Pada masa awal berdirinya Consolatio, tempat latihannya adalah di Gereja
Oikumen Chapel USU, yang beralamat di Jl. Soemarsono/ Jl. Dr. Mansur Komplek
Perumahan USU. Jadwal pemakaian gereja untuk latihan yang mereka dapatkan
adalah 2 (dua) kali seminggu yakni Rabu dan Jumat. Pemakaian gedung gereja ini
untuk latihan, tidak ada pungutan biaya oleh pihak gereja, namun Consolatio
dimintakan untuk terlibat dalam pelayanan ibadah Minggu sebanyak sekali dalam
sebulan.
Seiring perjalanan waktu, kebutuhan latihan lagu membutuhkan jumlah
latihan yang lebih banyak dan bahkan tiap hari. Karena gereja tidak lagi mampu
memenuhi kebutuhan Consolatio dalam hal penambahan jumlah pemakaian gereja,
maka Consolatio akhirnya memilih untuk berlatih di sekretariat dengan melengkapi
kebutuhan-kebutuhan latihan di sekretariat, seperti bahan peredam suara, dan lain
sebagainya.
Bahan peredam yang pakai menggunakan bahan yang mudah didapatkan,
misalnya busa dan karpet. Proses pembuatan peredam suara dilakukan sendiri oleh
Consolatio dengan sebelumnya mencari informasi-informasi tentang proses

Universitas Sumatera Utara

99

pembuatan peredam suara. Hal ini dilakukan adalah untuk menambah pengalaman
dalam hal peredam suara selain dalam menghemat biaya.
Akustik ruangan sangat berpengaruh dengan kualitas bernyanyi. Suara
yang memiliki reverberasinya39 tinggi, maka suara yang dihasilkan kedengarannya
bagus. Hal ini tidak direkomendasikan sebagai tempat latihan. Semakin rendah
reverberasi sebuah ruangan, maka semakin baik pula ruangan tersebut dijadikan
sebagai tempat latihan. Sebuah ruangan yang reverberasinya mati, maka latihan
akan semakin baik. Paduan suara akan mengupayakan untuk mengisi setiap sudut
ruangan dengan volume suara yang maksimal. Bagi pelatih akan lebih mudah
mengenali suara setiap anggota paduan suaranya sehingga penanganan dalam
memperbaiki suara yang membutuhkan koreksi menjadi legih efektif. 40
Bagi penyanyi yang sering latihan di ruangan yang reverberasinya mati
akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam setiap ruangan tempat bernyanyi. Untuk
tempat sebuah konser, sebaiknya memiliki reverberasi yang cukup karena audiens
membutuhkan keindahan suara yang dihasilkan pada konser. Umumnya jika sebuah
paduan suara mengadakan konser di ruangan yang memiliki reverberasi yang
rendah, maka paduan suara tersebut akan mendatangkan alat yang dapat menaikkan
reverberasi dengan bantuan efek sound yang ada pada sound system. Survey

39
Dalam KBBI, artinya adalah peristiwa terjadinya gema. Reverberasi adalah noise akustik
yang muncul pada ruangan tertutup berupa kumpulan pantulan dan difraksi suara oleh dinding dan
objek yang terdapat dalam suatu ruangan. Pada saat suatu alat musik dimainkan dalam sebuah
ruangan seperti aula, kumpulan echo tercampur dalam suara asli sehingga akan merubah
karakteristik spectral suara asli dan suara yang terdengar tidak hanya suara asli saja, tapi suara yang
telah terkena efek reverberasi. Hal ini mengurangi kenyamanan pendengar dalam menikmati alunan
musik tersebut.
40
Wawancara dengan Immanuel Sirait tanggal 27 Januari 2017 di Medan.

Universitas Sumatera Utara

100

terhadap reverberasi suatu ruangan sangat dibutuhkan sebelum menentukan sebuah
tempat konser.
Gedung gereja umumnya memiliki reverberasi yang cukup karena memang
umumnya gereja dibangun dengan mempertimbangkan reverberasi untuk paduan
suara di gereja tersebut. Ruangan-ruangan di hotel umumnya memiliki reverberasi
yang sangat rendah. Jika memang ruangan tersebut akan digunakan sebagai tempat
konser karena berbagai pertimbangan, sangat disarangkan agar menggunakan
bantuan sound system.

3.2.7 Iuran keanggotaan
Umumnya di dalam mendukung roda organisasi yang membutuhkan dana
yang tidak sedikit, organisasi tersebut pada umumnya akan mendiskusikan tentang
perlu tidaknya hal iuran bersama seluruh anggota. Sejak Consolatio berdiri,
pengurus paduan suara ini tidak pernah memungut iuran dan tidak ada iuran. Jika
ada kebutuhan paduan suara yang perlu ditanggung bersama-sama dalam nilai yang
tidak memberatkan, maka seluruh anggota paduan suara dimintakan untuk
memberikan sumbangan semampunya, tanpa memaksa. Jika keadaan beberapa
anggota tidak memungkinkan untuk memberikan sumbangan, hal tersebut tidaklah
menjadi masalah.

3.2.8 Struktur organisasi
Struktur organisasi ini terdiri dari pelindung, pembina, pengurus, dewan
senior, dan anggota. Pembina Paduan Suara Consolatio Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

101

adalah perseorangan di luar anggota Paduan Suara Consolatio Universitas Sumatera
Utara yang memberikan perhatian dan dukungan bagi Paduan Suara Consolatio.
Pengurus terdiri dari Badan Pengurus Harian, Seksi-seksi, dan Konduktor. Dewan
senior adalah angora luar biasa yang pernah aktif sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
sejak bergabung.41 Pembina, Pengurus dan Dewan Senior diangkat melalui Rapat
Anggota untuk periode (satu tahun) dan sesudahnya dapat dipilih kembali.
Sistem kepemimpinan Consolatio memiliki keunikan tersendiri, dimana
antara manajemen dan pelatih/ dirigen memiliki saat-saat sebagai pemimpin dan
saat sebagai bagian yang dipimpin. Pada saat diadakan rapat-rapat dalam
organisasi, yang menjadi pemimpin saat tersebut adalah manajemen yakni Badan
Pengurus Harian (BPH), dan pelatih sebagai peserta rapat. Namun disaat jam proses
latihan, pelatihlah yang menjadi pemimpin. Demikian juga disaat pertujukan
berlangsung, dirigenlah yang menjadi pemimpin. Ada masa kekuasaan yang
dimiliki dan ada kekuasaan yang tidak dimiliki dalam satu periode tertentu. BPH
bertugas untuk memenuhi kebutuhan organisasi termasuk kebutuhan dalam hal
latihan.
Dalam menjelang konser misalnya, jika seseorang BPH tidak mampu
menguasai lagu-lagu tertentu dalam konser, maka yang bersangkutan tidak akan
diijinkan untuk ikut bernyanyi walaupun yang bersangkutan adalah seorang ketua.
Di dalam AD/ART tugas masing-masing bagian sudah ditetapkan sesuai hasil rapat.

41

AD/ART Paduan Suara Consolatio USU, BAB IV, Pasal 8-9.

Universitas Sumatera Utara

102

Pembagian tugas antara manajemen dengan pelatih/ dirigen adalah untuk
menghindari adanya tumpang tindih dalam kekuasaan pengambilan keputusan.
Sistem manajemen Consolatio dikendalikan oleh Badan Pengurus Harian,
yang berfungsi untuk mengontrol kegiatan organisasi dan mengatur seluruh
keperluan paduan suara, baik kegiatan, keuangan dan segala sesuatu yang
diperlukan paduan suara. Untuk mengetahui Struktur Organisasi Consolatio dapat
dilihat dari gambar struktur berikut;

PHBK
BPH
Pelatih
S. Humas

S. Sosial dan
Kerohanian

S. Perlengkapan

S. Konsumsi

S. Kostum

S. Kerumahtanggaan

S. Pengembangan

S. Partitur

Bagan 3.2 Struktur Organisasi Consolatio Choir
Sistem dan struktur yang tercipta di dalam paduan suara ini berpedoman
pada peraturan-peraturan yang ada di dalam paduan suara Consolatio, yang telah
disepakati bersama oleh seluruh anggota paduan suara. Peraturan tersebut berupa
AD/ART.

3.2.8.1 Pembina
Consolatio mempunyai Pembina yang

berfungsi

membina, dan

memberikan saran-saran maupun masukan-masukan dalam kesinambungan
Consolatio. Pembina juga mempunyai hak untuk mengevaluasi kinerja Consolatio

Universitas Sumatera Utara

103

jika dianggap perlu. Selain dalam urusan paduan suara, pembina sudah dianggap
sebagai “Orangtua” tempat yang selalu membimbing dan menuntun. Berikut ini
adalah nama-nama Pembina yang pernah membina Consolatio; (1) Prof. DR
Jamaran Kaban, M.Sc., (2) Ir. Jenner Napitupulu, (3) Sarmia L. Tobing/br Pasaribu,
(4) dr. Tumpal Napitupulu, M.Ph (+), (5) drs. R. E. Nainggolan, MM.
Secara otomatis, PHBK menjadi Pembina Consolatio. Namun untuk
menambah kekuatan pembinaan di luar PHBK sebagai pembina, Consolatio juga
meminta tokoh-tokoh tertentu untuk menjadikannya sebagai Pembina. Permintaan
Pembina tersebut tentu setelah berdiskusi dengan PHBK. Selain Pembina, di
Consolatio ada Dewan Senior yang berfungsi untuk mengawasi dari luar, untuk
melihat apakah yang dikerjakan Consolatio masih dalam jalur atau apakah diluar
jalur.
Pada umumnya melihat organisasi dari “luar” dalam mengawasi, sangat
dibutuhkan, karena para pelaku organisasi (insider) belum tentu mampu melihat
lebih detail dan secara langsung. Hal-hal di dalam paduan suara, di awasi dengan
melihat kelebihan maupun kekurangan. Oleh sebab diperlukan pandangan luar,
untuk bisa melihat Consolatio dari pandangan luar (outsider) tetapi masih dalam
lingkup orang-orang yang mengenal Consolatio. Dewan Senior diketuai oleh
Minto Ginting, ST yang juga merupakan seorang senior Consolatio yang telah
bergabung aktif lebih dari 3 (tiga ) tahun di Consolatio.

Universitas Sumatera Utara

104

3.2.8.2 Badan Pengurus Harian (BPH)
Pengurus merupakan unsur yang sangat penting dalam organisasi. Tanpa
adanya pengurus akan sulit sebuah roda organisasi dijalankan. Pengurus yang
dimaksud adalah BPH. Orang-orang yang dipilih dari kepengurusan ini biasanya
dipilih dan diangkat berdasarkan kemampuan yang ada untuk membawa paduan
suara Consolatio ke depan. Pengurus harus merupakan mahasiswa dari USU, yang
berasal dari berbagai disiplin ilmu, fakultas dan jurusan yang terdapat dalam
lingkungan USU.
a. Pengurus
Di dalam membantu tugas-tugas kepengurusan yang lebih spesifik, BPH
dapat mengangkat kepanitiaan untuk menangani kegiatan tertentu dibawah
pengawasan BPH, sehingga BPH dapat lebih fokus memikirkan dan menjalankan
tugas-tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan roda organisasi secara
keseluruhan. Pada kegiatan berikut ini misalnya, panitia khusus dipilih dan diangkat
dalam menjalankan kegitan seperti konser, kegiatan dalam mengikuti kompetisi,
kegiatan menyelenggarakan kompetisi, acara natal, dan ulangtahun Consolatio.
Kegiatan dalam satu tahun bisa saja memiliki program dengan jumlah 3
(tiga) atau lebih program kerja. Jika program tersebut ditangani oleh BPH sendiri,
dikhawatirkan program tersebut tidak dapat berjalan sesuai dengan harapan. Fungsi
BPH adalah sebagai control atau melakukan tugas pengawasan terhadap progress
kepanitiaan. Dalam hal-hal yang bersifat mendesak, jika hal-hal yang akan
diputuskan sudah diatur dalam AD/ ART, maka BPH dapat mengambil keputusan

Universitas Sumatera Utara

105

tersebut. Namun jika hal-hal yang akan diputuskan belum pernah disinggung di
AD/ ART, maka Rapat Anggotalah yang dapat memutuskannya.
Berikut ini adalah deskripsi tugas dan tanggung jawab Badan Pengurus
Harian Consolatio Choir:


Mengangkat/ menunjuk seksi-seksi, tim kerja, koordinator pelaksanaan,
maupun panitia yang dibutuhkan dalam gerak pelayanan Paduan Suara
Consolatio.



Memimpin setiap pertemuan atau kegiatan Paduan Suara Consolatio.



Memimpin setiap pertemuan atau kegiatan Paduan suara Consolatio, baik
yang rutin maupun non rutin.



Mengontrol dan mengawasi gerak Pelayanan Paduan Suara Consolatio.



Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap regenerasi dan
kesinambungan pelayanan Paduan Suara Consolatio.



Mengkoordinir administrasi Paduan suara Consolatio.



Menjalin dan membina hubungan kerjasama yang baik ke dalam dan keluar
PS Consolatio.

b. Menjadi pengurus
Salah satu syarat untuk dapat dipilih menjadi seorang pengurus adalah harus
terdaftar sebagai anggota aktif Consolatio Choir. Selain itu, pengurus harus
memiliki kemampuan berorganisasi. Sistem pemilihan pengurus dilaksanakan
dengan system pemilihan langsung, dimana sebelumnya diberikan kesempatan
kepada seluruh anggota yang bersedia untuk menjadi pengurus, mencalonkan diri.

Universitas Sumatera Utara

106

Pemilihan tersebut dilaksanakan melalui Rapat Anggota. Sebelum pemilihan,
Formatur terlebih dahulu dibentuk yang nantinya akan menggodok nama calon
pengurus (Ketua, Bendahara, dan Sekretaris) untuk selanjutnya di proses. Formatur
juga berfungsi menjadi moderator dalam memimpin sidang.
Beberapa

pengalaman,

salah

satu

pengurus

Consolatio

pernah

mengundurkan diri dikarenakan tuntutan perkuliahan yang semakin padat. Hal
tersebut dapat dimaklumi oleh pengurus lainnya. Dan untuk menyisip kekurangan
jumlah pengurus tersebut, maka diadakan kembali rapat untuk pemilihan kembali
pengurus yang telah mengundurkan diri.

3.2.8.3 Pelatih dan menjadi pelatih
Seorang pelatih belum tentu bisa menjadi seorang dirigen. Demikian
pendapat Immanuel Sirait berdasarkan pengalamannya dalam berpaduan suara.
Pada bagian tulisan ini, penulis mendeskripsikan pelatih yang ada di Consolatio
Choir dan bagaimana proses pemilihannya, serta apa yang menjadi tugas-tugas
pokok seorang pelatih di Consolatio.
a. Pelatih
Pada perkembangan paduan suara belakangan ini, ada banyak pelatih
paduan suara yang adalah sekaligus menjadi dirigen di sebuah paduan suara.
Umumnya pelatih yang sekaligus menjadi dirigen dalam satu paduan suara,
memiliki kedekatan batin dengan para anggotanya 42 . Hal tersebut bisa saja

42

Wawancara dengan Immanuel Sirait tanggal 6 Februai 2017 di Medan.

Universitas Sumatera Utara

107

disebabkan oleh jumlah pertemuan antara pelatih dengan anggota yang cukup
tinggi, sejak latihan sampai pada penampilan. Selain kemampuan pelatih menjadi
seorang motivator juga, pelatih juga harus mampu menjiwai keadaan anggotanya.
Karena Consolatio berlandasakan kekristenan, maka pelatih juga dituntut untuk
mampu membangun kerohanian anggota.
Saat ini jumlah pelatih di Consolatio berjumlah 2 (dua) orang, dan sama
halnya seperti dirigen, tidak ada pembedaan berupa nama, karena kedua pelatih
tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama. BPH sebagai fasilitator
akan memfasilitasi pertemuan singkat antara kedua pelatih untuk menentukan
pembagian tugas, sehingga tidak ada hal yang membingungkan anggota paduan
suara tersebut saat latihan.
Penetapan 2 (dua) orang sebagai pelatih bertujuan untuk memastikan roda
orgnanisasi berjalan dengan baik sesuai harapan. Misalnya apabila ada salah
seorang pelatih yang sedang berhalangan untuk hadir, maka pelatih tersebut harus
mendelegasikan tugas-tugasnya kepada pelatih yang lain, sehingga latihan tetap
dapat berjalan dengan baik. Masing-masing pelatih juga memiliki masing-masing
target capaian lagu yang harus dikejar sesuai dengan time schedule yang ditetapkan.
Dalam efektifitas latihan, pelatih umumnya meminta koordinator persuara yang
berfungsi sekaligus menjadi perpanjangan tangan pelatih (pelatih sopran, pelatih
alto, pelatih tenor, dan pelatih bass) untuk melatih lagu secara khusus perkelompok
suara.

Universitas Sumatera Utara

108

Berikut ini merupakan job description pelatih di Consolatio:


Memimpin PSC di dalam setiap latihan.



Memimpin (conducting) PSC di dalam setiap acara yang diikuti.



Menyusun dan mempersiapkan lagu lagu yang akan dilatih dan
dinyanyikan, baik untuk latihan maupun untuk acara-acara yang diikuti
PSC.



Menyusun dan mengkoordinir jadwal latihan khusus dan latihan tambahan
(jika diperlukan)

b. Menjadi pelatih
Kebanyakan pelatih yang sukses adalah pelatih yang memiliki gaya
berkomunikasi yang baik, yang mampu mengomunikasikan segala sesuatu dengan
jelas. Di samping itu, juga memiliki kemampuan untuk memimpin serta
memotivasi seluruh anggota yang ada. Hal tersebut menjadi syarat untuk penetapan
calon pelatih disamping harus memiliki kemampuan untuk melatih vocal dan
memiliki pengetahuan musik.
Seorang anggota Paduan Suara Consolatio, dimungkinkan untuk menjadi
seorang pelatih. Setelah pelatih yang sebelumnya telah menentukan calon pelatih,
maka langkah selanjutnya adalah penerbitan SK (Surat Ketetapan) oleh manajemen
paduan suara. Pelatih umumnya tidak memiliki periodisasi. Selama pelatih masih
ada waktu dan masih dipercayakan untuk melatih, maka pemilihan pelatih tidak
diadakan.

Universitas Sumatera Utara

109

3.2.8.4 Dirigen dan menjadi dirigen
Pada bagian tugas pelatih, telah disampaikan bahwa tugas seorang pelatih
adalah conducting, yang berarti menjadi seorang dirigen yang memimpin paduan
suara di dalam bernyanyi. Pada bagian ini penulis mendeskripsikan dirigen dan
menjadi dirigen untuk mendukung informasi tentang salah satu tugas seorang
pelatih yang menjadi konduktor.
a. Dirigen
Pada umumnya setiap paduan suara memiliki 1 (satu) orang dirigen. Hal
ini dilakukan adalah untuk menghindari dualisme kepemimpinan dalam paduan
suara. Jikapun seorang dirigen hendak membagikan tugasnya kepada orang lain,
maka dirigen tersebut akan mengangkat 1 (satu) orang sebagai asistennya, sebagai
perpanjangan tangan dirigen utama. Interpretasi setiap dirigen terhadap sebuah
musik dalam sebuah paduan suara belum tentu sama. Keberadaan dirigen yang
lebih dari 1 (satu) orang dirigen dalam sebuah paduan suara, tidak jarang membuat
para anggotanya menjadi bingung dalam mengikuti interpretasi musik yang berbeda
dari dirigen yang lebih dari 1 (satu) orang.
Hal yang berbeda justru berlaku di Consolatio. Saat ini dirigen/ konduktor
Consolatio Choir ada 2 (dua) orang. Dalam hal penamaan kedua dirigen ini tidak
ada pembedaan, misalnya dirigen 1 atau dirigen 2. Alasannya adalah untuk
menghindari konflik maupun pengkotak-kotakan, apalagi angka 1 misalnya. Angka
1 tersebut menurut padangan banyak orang adalah yang pertama, tentunya memiliki
image tersendiri yang lebih hebat dan sebaliknya angka 2 (dua) misalnya seolah

Universitas Sumatera Utara

110

memiliki kemapuan yang lebih rendah dibanding dengan dirigen 1. Itu sebabnya
dalam hal dirigen tidak ada pembedaan, Pada prinsipnya, tugas dan tanggung
jawabnya adalah sama.
Consolatio merupakan paduan suara mahasiswa. Penetapan kedua dirigen
secara bersamaan dalam satu periode yang sama adalah untuk memastikan
keberalangsungan roda organisasi. Misalnya jika salah satu berhalangan, maka
dirigen yang satu lagi dapat bertugas sehingga kegiatan tidak menjadi berhenti atau
terganggu oleh ketidakhadiaran dirigen.
Untuk menghindari hubungan yang tidak baik di antara kedua dirigen,
manajemen berupaya untuk memastikan pembagian tugas masing-masing kedua
dirigen berjalan dengan baik. Manajemen sebelumnya mengajak kedua dirigen
untuk berdiskusi tentang pembagian tugas dalam dirigen. Setelah kedua dirigen
sudah menyepakati tentang pembagian tugasnya, manajemen selanjutnya akan
mengontrol pembagian tugas tersebut sehingga tidak ada penyimpangan tugas yang
dikhawatirkan akan menimbulkan ketidaknyamanan.43
b. Menjadi dirigen
Setiap unsur penting dalam sebuah organisasi, pada masanya akan
mengalami masa akhir tugas. Manajemen organisasi akan melaksanakan proses
pemilihan dan penetapan terhadap unsur organisasi yang telah berakhir masa tugas
tersebut. Dalam memastikan berjalannya roda organisasi, unsur organisasi harus di

43

Wawancara dengan Immanuel Sirait tanggal 6 Februai 2017 di Medan.

Universitas Sumatera Utara

111

tetapkan. Demikian halnya dengan dirigen disetiap paduan suara, termasuk di
Consolatio.
Sebagaimana di tulis sebelumnya, menurut Listya (2007:2) syarat menjadi
seorang dirigen dapat dibedakan menjadi dua aspek, yaitu: aspek non teknis dan
aspek teknis. Syarat aspek non teknis adalah komunikatif, memiliki sikap terbuka,
tekun dan kerja keras, kreatif dan inovatif, kooperatif, berdisiplin tinggi dan serius.
Syarat aspek teknis yang harus dimiliki dirigen adalah: memiliki pendengaran yang
baik,

memiliki pengetahuan mengenai teknik vokal, memiliki pengetahuan

mengenai teori musik, memiliki pengetahuan mengenai ilmu bentuk analisa,
memiliki pengetahuan mengenai teknik mengabah, memiliki pengetahuan
mengenai sejarah music dan reportoir lagu paduan suara, memiliki kemampuan
dalam hal sight-singing, memiliki kemampuan memainka piano.
Sebelum masa tugas seorang dirigen berakhir, maka dirigen sebelumnya
telah menetapkan kader/ calon dirigen yang akan menggantikannya kelak dan
melaporkan hal tersebut kepada pihak manajemen. Menurut Immanuel, syaratsyarat kemampuan musik yang dimiliki oleh calon dirigen tersebut adalah (1)
memiliki kemampuan lancar dalam membaca notasi, (2) kemampuan membaca
rithem, (3) pemahaman tentang musik, dan (4) daya analisa terhadap musik. Di luar
calon yang ditetapkan oleh dirigen sebelumnya, manajemen juga memberikan
kesempatan kepada seluruh anggota yang ingin menjadi dirigen dan untuk dipilih
nantinya oleh manajemen besama dengan dirigen sebelumnya dan dibantu oleh
senior Consolatio.

Universitas Sumatera Utara

112

Pemilihan dirigen ini dilakukan tanpa membedakan gender. Pemilihan dan
penetapan dirigen dilakukan sesuai dengan kebutuhan saja (tidak menggunakan
system periodesasi). Kemudian manjemen memberikan kesempatan kepada calon
dirigen tersebut untuk belajar selama 3 (tiga) bulan serta mengawasinya bersama
dengan dirigen sebelumnya. Manajemen Consolatio akan meminta kesediaan
dirigen yang ahli di bidangnya, seperti Daud Kosasih. Selama masa belajar tersebut,
Daud Kosasih akan memberikan penilaian terhadap yang bersangkutan, apakah
calon tersebut memiliki kemampuan untuk memimpin Consolatio kelak atau tidak?
Jika seseorang calon dirigen sudah dinyatakan lulus oleh Daud Kosasih, maka
proses selanjutnya adalah pengeluaran Surat Ketetapan Pengangkatan yang
bersangkutan menjadi dirigen Consolatio untuk periode tertentu.

3.2.8.5 Seksi humas
Humas merupakan singkatan dari Hubungan Masyarakat. Seksi ini lebih
banyak bertugas untuk menjalin dan membangun komunikasi yang baik dengan
masyarakat yang ada di luar organisasi. Tugas yang dijalankan lebih bersifat
hubungan eksternal, antara lain:


Membina hubungan dengan Pembina dan orang-orang yang memperhatikan
PS Consolatio serta paduan suara lain baik yang ada di kota Medan maupun
di luar kota Medan.



Mengadakan pendekatan kepada orang-orang yang mampu membantu
perkembangan PS Consolatio.

Universitas Sumatera Utara

113

3.2.8.6 Seksi sosial dan kerohanian
Seksi sosial dan kerohanian merupakan seksi yang menjalin dan
membangun komunikasi, sosial, dan meningkatkan kerohanian di internal paduan
suara. Tugas yang dijalankan, adalah:


Mengkoordinir pelaksanaan renungan sebelum memulai latihan setiap hari
Rabu dan Jumat atau pada latihan tambahan.



Mengkoordinir acara pada setiap kunjungan sukacita dan dukacita Paduan
Suara Consolatio.



Mengkoordinir kegiatan pengembangan kerohanian anggota Paduan Suara
Consolatio; seperti retreat, kebaktian Paduan Suara Consolatio, dll.



Membuat bulletin doa, kisah dan bahan renungan rohani.



Membuat kartu ucapan Selamat Ulang Tahun kepada anggota yang berulang
tahun dan Selamat Natal-Hari Raya kepada anggota dan relasi Paduan Suara
Consolatio.

3.2.8.7 Seksi perlengkapan
Seksi perlengkapan merupakan seksi yang memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk mempersiapkan, menginventarisasi, dan memelihara seluruh
peralatan pendukung kegiatan. Seksi ini juga sekaligus mengurusi hal-hal yang
berhubungan dengan teransport. Tugas yang dijalankan antara lain:


Menyediakan transportasi untuk setiap kegiatan yang diikuti PS Consolatio.

Universitas Sumatera Utara

114



Merawat dan menjaga semua peralatan PS Consolatio, misalnya: peralatan
audiovisual, keyboard, trap, HT, dll.



Menginventarisir

peralatan

PS

Consolatio

dan

membuat

tempat

penyimpanan yang layak.


Menyediakan transportasi untuk kegiatan PS Consolatio yang memerlukan
alat transportasi.

3.2.8.8 Seksi konsumsi
Kesejahteraan anggota merupakan tugas yang diemban seksi konsumsi.
Proses latihan membutuhkan stamina yang kuat dan sehat. Konsumsi yang
disediakan seksi akan membantu kenyamanan setiap anggota, pengurus dan pelatih/
dirigen dalam sehat berkegiatan. Tugas yang dijalankan antara lain:


Mengkoordinir pengadaan konsumsi pada setiap latihan Rabu, Jumat, dan
latihan tambahan, serta pada acara-acara tertentu.



Mengkoordinir pengadaan konsumsi rapat.



Membagi tugas piket pembawa konsumsi latihan.



Merawat dan menjaga kebersihan alat-alat konsumsi, baik di tempat latihan
atau sekretariat.



Menyediakan multivitamin pada saat jadwal kegiatan padat.



Membuat laporan pengeluaran konsumsi setiap bulan.

Universitas Sumatera Utara

115

3.2.8.9 Seksi kostum
Kostum merupakan inventaris yang harus dirawat dan harus berada di
tempat yang tepat. Jika dalam menjelang pertujukan, kostum tidak lengkap maka
banyak hal yang akan terganggu. Seksi yang menangani kostum memiliki tugas
yang dijalankan, antara lain:


Menyimpan, merawat, dan menginvetarisir konstum dan assesoris Paduan
Suara Consolatio.



Mengkoordinir pemakaian dan pengembalian kostum dan assesoris Paduan
Suara Consolatio.



Menanggungjawabi desain kostum Paduan Suara Consolatio.



Mengkoordinir penambahan dan pengadaan kostum apabila diperlukan
Mengumumkan dan membagikan kostum yang akan dipakai dalam acara
tertentu.

3.2.8.10 Seksi kerumahtanggaan
Sekretariat merupakan rumah, tempat berlatih, tempat mengadakan rapat,
dan kegiatan lainnya. Sekretariat perlu penanganan khusus yang dikoordinasikan
Seksi Kerumahtanggaan. Tugas yang dijalankan:


Mengkoordinir mengenai pemakaian sekretariat dan segala inventaris di
dalam dan juga pembayaran rekening-rekening yang berhubungan dengan
kesekretariatan, seperti air, telepon, dan listrik.

Universitas Sumatera Utara

116

3.2.8.11 Seksi pengembangan
Pengembangan merupakan proses menuju impian dan harapan banyak
orang. Organisasi paduan suara akan lebih “Up Todate” dengan inormasi dengan
adanta perpaewe$. Seksi Pengembangan memiliki tugas yang dijalankan:


Mencari informasi yang berhubungan dengan pengembangan Paduan Suara
Consolatio, seperti : informasi festival, workshop, Choral Clinic, dll.



Mencari informasi yang berhubungan dengan pengadaan kaset-kaset, CD,
VCD, DVD paduan suara baik dari dalam maupun luar negeri.



Mengadakan kerjasama dengan paduan suara-paduan suara yang ada dikota
Medan maupun diluar kota Medan.



Mengumpulkan data anggota PS Consilatio baik yang lama maupun yang
baru.

3.2.8.12 Seksi partitur
Partitur merupakan hal yang sangat penting yang dibutuhkan seluruh
paduan suara. Kecakapan seksi partitur dalam mendapatkan partitur yang asli
merupakan keberhasilan sie partitur sekaligus keberhasilan organisasi paduan
suara. Tugas-tugas seksi partitur adalah sebagai berikut:


Menyiapkan segala keperluan pelatih dalam pengadaan partitur



Mengontrol izin pemakaian partitur



Mendata semua partitur yang dimiliki PSC

Universitas Sumatera Utara

117

3.2.8.13 Keanggotaan dan sistem perekrutan
Setiap calon anggota dan anggota yang bergabung dan menjadi bagian dari
Consolatio Choir, memiliki motivasi yang berbeda-beda. Ada yang termotivasi
karena pernah melihat penampilan Consolatio lewat kunjungan gereja, kegiatan
mengisi acara, maupun konser. Ada juga yang termotivasi karena mendengar
informasi Consolatio mau mengikuti kompetisi paduan suara bertaraf internasional.
Sebagian lagi ada yang bergabung karena ingin menambah pengalaman bernyanyi,
bahkan bercita-cita kelak menjadi seorang pelatih/ dirigen, dan ada juga yang
datang karena diajak temannya tanpa pernah sebelumnya mendengar nama
Consolatio. Semuanya menjadi satu saat diterima dan dinyatakan lolos menjadi
bagian dari Consolatio Choir.
Untuk menjadi bagian Consolatio Choir memiliki syarat-syarat tertentu.
Jika seseorang calon anggota telah memenuhi syarat tersebut maka calon anggota
tersebut akan mengikuti masa orientasi. Pada masa orientasi akan diberikan
pembekalan manajemen organisasi, manajemen kepemimpinan, sejarah musik
gereja, maupun teori musik. Tahapan akhir adalah wawancara.

Topik-topik

tersebut akan dievaluasi dan dinilai untuk selanjutnya dinyatakan lolos atau tidak.
Setelah dinyatakan lulus, tidak sedikit yang terkejut dan terkesan tidak siap
untuk berlatih secara konsisten, padat, disiplin yang akhirnya mengundurkan diri
dari keanggotaan. Bagi anggota yang memiliki motivasi yang kuat tidak akan
mundur tetapi sebaliknya mencoba bertahan. Umumnya anggota luar biasa yang

Universitas Sumatera Utara

118

masih menyempatkan diri untuk terlibat secara aktif di Consolatio Choir merupakan
anggota yang memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti paduan suara tersebut.
a.

Syarat keangotaan
Anggota organisasi ini adalah mahasiswa dan alumni Universitas Sumatera

Utara dan non-Universitas Sumatera Utara yang beragama Kristen (Protestan
maupun Katolik) yang menerima visi dan misi organisasi ini. Pengangkatan
anggota dilakukan melalui orientasi penerimaan anggota dan disahkan melalui rapat
pengurus. Ketentuan mengenai pelaksanaan orientasi di atur dalam Anggaran
Rumah Tangga. Keanggotaan berkahir apabila anggota meninggal dunia,
mengundurkan diri, pindah agama, dikeluarkan dari organisasi, dan tidak aktif
selama lebih dari 3 (tiga) bulan tanpa pemberitahuan secara tertulis yang disetujui
oleh BPH.44
Perekrutan/ penerimaan anggota baru dilakukan sebanyak 2 (dua) kali
dalam setahun, atau setiap semester, mengikuti semester yang ada di USU.
Informasi tentang penerimaan dilakukan lewat poster-poster, spanduk, dan
belakangan ini dengan menggunakan media social. Pada saat Consolatio
mengadakan kegiatan kunjungan gereja misalnya, Consolatio juga menggunakan
kesempatan tersebut untuk menginformasikan penerimaan anggota baru. Demikian
juga pada kegiatan lainnya seperti konser, informasi penerimaan anggota baru juga
disampaikan lewat buku acara konser.

44

AD/ ART Paduan Suara Consolatio, BAB V pasal 10-12.

Universitas Sumatera Utara

119

Di samping itu, setiap anggota memiliki tugas untuk merekrut kerabatnya
masing-masing. Syarat untuk menjadi calon anggota Consolatio adalah Mahasiswa
Kristen yang memiliki motivasi dan komitmen kuat untuk berlatih, tanpa harus
memiliki kemampuan bernyanyi sebelumnya (tanpa audisi). Pada beberapa kondisi,
Consolatio pernah melakukan perekrutan dengan sistem audisi. Misalnya di saat
Consolatio

sedang

mempersiapkan

diri

menghadapi

kompetisi

bertaraf

internasional/ tingkat dunia.
Dalam hal infomasi perekrutan, umumnya Consolatio tidak menentukan
kelompok suara yang dibutuhkan secara spesifik misalnya pria maupun wanita,
ataupun spesifikasi perkelompok suara seperti Sopran/ Alto/ Tenor/ Bass, karena
dari pengalaman perekrutan yang pernah dilaksanakan, hal tersebut tidak selalu
terpenuhi sesuai spesifikasi yang diinginkan. Namun dalam kondisi mendesak,
langkah yang dilakukan adalah dengan memberikan Surat Undangan resmi kepada
calon anggota yang direferensikan oleh anggota untuk selanjutanya diproses
menjadi anggota sesuai dengan system perekrutan yang ada. Salah satunya adalah
mengikuti masa orientasi.
b. Orientasi
Seluruh calon anggota yang telah direkrut, tidaklah otomatis menjadi
anggota Consolatio. Para calon anggota tersebut diwajibkan mengikuti masa
orientasi, yang waktu dan tempatnya ditentukan kemudian oleh manajemen, yakni
Badan Pengurus Harian. Jika pada masa orientasi ini calon anggota dapat
mengikutinya dan dinyatakan lulus, maka calon anggota tersebut akan menerima

Universitas Sumatera Utara

120

Surat Ketetapan pengangkatan menjadi anggota. Sebaliknya, jika tidak dapat
mengikutinya atau dinyatakan tidak lulus, maka calon anggota tersebut secara
otomatis gugur. Jika calon anggota yang tidak lulus berkeinginan untuk mencoba
kembali mengikuti penerimaan anggota, maka calon anggota tersebut dapat
mencoba kembali pada penerimaan anggota berikutnya.
Masa orientasi Consolatio Choir adalah masa untuk pembekalan dan
pengenalan organisasi paduan suara kepada seluruh cal