PERANAN TIMBRE TERHADAP PENCAPAIAN BLENDING PADA KELOMPOK MIXED CHOIR (STUDI KASUS PADUAN SUARA SOLFEGGIO UNIVERSITASNEGERI MEDAN).

PERANAN TIMBRE DALAM PENCAPAIAN BLENDING
PADA KELOMPOK MIXED CHOIR (STUDI KASUS
PADUAN SUARA SOLFEGGIO CHOIR
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh :
LILIAN SINAGA
NIM 208342029

FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK
LILIAN SINAGA. NIM. 208342029. Peranan Timbre Terhadap Peencapaian
Blending Pada Kelompok Mixed Choir (Studi Kasus Paduan Suara Solfeggio
UniversitasNegeri Medan). Medan :Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas

Negeri Medan, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan latar belakang terbentuknya paduan
suara Solfeggio Choir, metode latihan Solfeggio Choir untuk mendapatkan Timbre
dalam pencapaian Blending, kendala dalam pembentukan Timbre untuk
pencapaian Blending pada kelompok Solfeggio Choir, cara pelatih dalam
mengatasi kendala atau hambatan dalam memadukan Timbre dalam pencapaian
Blending.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh anggota paduan suara Solfeggio Choir yang
berjumlah 30 yang terbagi atas 4 kelompok suara yaitu 8 orang sopran, 7 orang
alto, 5 orang tenor dan 8 orang bass. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
anggota paduan suara Solfeggio Choir yang berjumlah 30 yang terbagi atas 4
kelompok suara yaitu 8 orang sopran, 7 orang alto, 5 orang tenor dan 8 orang
bass yang juga merupakan populasi dalam penelitian. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode studi kepustakaan, observasi lapangan, wawancara dan
dokumentasi yang dilakukan langsung terhadap paduan suara Solfeggio Choir
Universitas Negeri Medan.
Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa Paduan Suara Solfeggio
terbentuk pada tahun 1990 atas dasar adanya keinginan untuk bernyanyi bersama
antara mahasiswa-mahasiswi Program studi Seni Musik Jurusan Sendratasik

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Solfeggio Choir memiliki
beberapa metode dalam memadukan timbre setiap kelompok suara (S,A,T,B)
yaitu metode pemanasan yang terdiri dari pemanasan fisik atau peregangan,
humming, vocalisi dan metode pendengaran. Ada beberapa kendala yang dihadapi
Solfeggio Choir dalam memadukan timbre setiap anggota pada masing-masing
kelompok suara yaitu kemampuan anggota, efisiensi waktu latihan, karakter
timbre suara yang sulit diubah dan tingkat keseriusan anggota selama metode
pemanasan. Cara mengatasi kendala tersebut dilakukan dengan cara latihan secara
individu namun jika karakter suara sulit untuk diubah maka cara lain adalah
dengan bernyanyi secara lipsing, mengurangi volume suara, dan memilih lagu
yang sesuai dengan timbre suaranya, membuat jadwal latihan yang jelas dan
peraturan-peraturan bagi anggota yang terlambat serta lebih meningkatkan metode
pemanasan yang menarik dan variatif. Timbre sangat berperan dalam pencapaian
blending. Timbre yang dimaksudkan bukan hanya pada warna suara yang sewarna
atau padu, melainkan didukung juga oleh tinggi nada (pitch), register suara,
vibrato dan dinamik.

i

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur dan terimakasih yang setingginya-tingginya kepada
Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga skripsi
yang berjudul “Peranan Timbre Terhadap Pencapaian Blending Pada
Kelompok Mixed Choir (Paduan Suara Solfeggio Universitas Negeri
Medan)” dapat penulis selesaikan.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai hasil
terbaik dalam penyelesaian skripsi ini, dan juga menyadari tanpa bantuan
dar iberbagai pihak, skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan. Maka
pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor
Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan
Seni Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sendratasik
Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Panji Suroso, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Seni
Musik Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku dosen Pembimbing
Skripsi I dan Ibu Esra Siburian, S.Sn. M.Si selaku Pembimbing
Skripsi II yang sangat banyak memberikan bimbingan, arahan, ide,

gagasan dan semangat kepada penulis pada masa bimbingan
terutama dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak/Ibu Dosen Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama proses
pembelajaran berlangsung dan selama perkuliahan.
7. Paduan Suara Solfeggio Choir yang diangkat oleh penulis sebagai
populasi dan sample dalam penelitian ini dan yang telah menyiapkan
waktu yang sangat banyak dengan semangat dan sangat sabar.
Terimakasih sudah menjadi idola dan motivator bagi penulis.
8.Ayahanda tercinta Kesmin Cosmas Sinaga dan Ibunda tersayang
Mawan Sitanggang, abangda Juara Y. Sinaga beserta Istri Sherly
Situmeang, adinda tersayang Jelina Seisilia Sinaga, Lindung Lukas
Sinaga, Kamelia Sinaga, Jaurus Sinaga, Devi Supryani Sinaga, dan
Joel Gabriel Sinaga yang sangat luar biasa dalam mendukung dan
mendoakan penulis sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan
kuliah dan tugas akhir.
9.Terkhusus buat Melida Sigiro S, Pd yang selalu memberi support baik
dalam suka dan duka selama meenyelesaikan kuliah dan tugas akhir
ini. Thanks my honey. Y’re my inspiration course.
10.Teman-teman di paduan suara Solfeggio Universitas Negeri Medan

yang menjadi rumah, tempat sekaligus teman bermain bagi penulis
selama perkuliahan. Teman-teman seperjuangan yaitu stambuk 2008.
Sahabat-Sahabat penulis yang terkasih yang selalu mendukung,

membantu dan memotivasi menyelesaikan skripsi ini (Paima,
Appara Aldy, Satria
samosir, Esmita D. Tambunan, Jessy Lawrence L.Gaol, Veri Gulo,
Rosanny Gultom, teman-teman kost dan seluruh sahabat-sahabat
penulis ( Ery Y. Saragih, Nia Nova) dan juga sahabat-sahabat yang
lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.
9. Sahabat-sahabatku di UK-KMK Terkhusus anggota paduan suara
Gelora Choir (Lastri, Mawar, Aryadi Manuel, Liliana, Dewi Ginting,
Willy F, appara Forcenly, appara Lamhot ) yang menjadi motivator
bagi penulis selama menjalani kuliah dan tugas akhir. Juga buat
Julius K dan Agustinus penulis mengucapkan Thanks.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang turut serta mendukung dan membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung. Skripsi ini penulis persembahkan buat keluarga
tersayang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat buat kita semuanya.


Medan,
Penulis,

Februari 2013

LilianSinaga
NIM. 208342029

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi
DAFTAR FOTO................................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah............................................................................ 7
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9
BAB II. LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL.. .. 10
A. Landasan Teoretis ................................................................................ 10
1. Pengertian Peranan ...................................................................... 11
2. Pengertian Timbre ....................................................................... 12
3. Pengertian Pencapaian................................................................. 15
4. Pengertian Blending .................................................................... 16
5. Pengertian Paduan suara ............................................................. 17
a. Pengelompokan Paduan Suara ................................................ 22
B. Kerangka Konseptual ........................................................................... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 26
A. Lokasidan Waktu Penelitian ................................................................ 26
B. Populasidan Sample Penelitian ............................................................ 26
1. Populasi ............................................................................................ 26
2. Sample ............................................................................................. 26
C. Metode Penelitian ................................................................................ 27

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 29
1. Observasi .......................................................................................... 29
2. Wawancara ....................................................................................... 30
3. Dokumentasi .................................................................................... 31
4. Studi Kepustakaan ........................................................................... 32
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN ...................................................................... 36
A. Latar Belakang Terbentukny Paduan Suara Mahasiswa Solfeggio
Choir Unimed ....................................................................................... 36
B. Metode Latihan Solfeggio Choir Untuk Memadukan Timbre
Dalam Setiap Kelompok Suara (SATB) ............................................. 38
C. Kendala Yang Dihadapi Solfeggio Choir Dalam Memadukan
Timbre Pada Setiap Anggota Kelompok Suara ................................. 50
D. Cara Mengatasi Kendala Yang Dihadapi Solfeggio Choir
Dalam Memadukan Timbre Pada Setiap Anggota Kelompok
Suara (SATB)....................................................................................... 53
E. Peranan Timbre dalam Pencapaian Blending pada kelompok Mixed
Choir Solfeggio Choir Universitas Negeri Medan ............................... 56
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 61

A. Kesimpulan .......................................................................................... 61
B. Saran .................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 63
LAMPIRAN ....................................................................................................... 65

DAFTAR GAMBAR

LAMPIRAN ....................................................................................................... 68
Gambar 2.1 Partitur lagu Toki Gong (Musica Sakra)......................................... 19
Gambar 2.2Partitur lagu Jabberwocky ............................................................... 20
Gambar 2.3Partitur lagu Ev’ry Time I Feel The Spirit ..................................... 21
Gambar2.4 Partitur lagu Sipatokaan ................................................................... 21
Gambar 2.5 Susunan I Paduan Suara ACapella ................................................. 26
Gambar 2.6 Susunan II PaduanSuara ACapella................................................. 26
Gambar 4.1 Pemanasan Humming .................................................................... 48
Gambar 4.2 PemanasanVokal ............................................................................. 49
Gambar 4.3 Latihan Persuara .............................................................................. 50
Gambar 4.4 Latihan Gabungan Persuara ............................................................ 52
Gambar 4.5 Ibu Nominanda sagala Memimpin Latihan ..................................... 53
Gambar 4.6 Bapak Lamhot ................................................................................. 60


DAFTAR FOTO
Foto 4.1 HummingPadaSaatMetodePemanasan .................................................. 42
Foto 4.2 VokalisiKelompokSuara Bass .............................................................. 44
Foto 4.3 VokalisiKelompokSopran .................................................................... 46
Foto 4.4 Kelompok Tenor PadaSaatBerlatihMetodePendengaran ..................... 48
Foto 4.5 PelatihKelompokSuara Bass MemberikanPengarahanTentang
MetodePendengaran .............................................................................. 49
Foto 4.6 VokalisiUntukMelatihPitch Yang Padu ............................................... 57
Foto 4.7 SetiapAnggotaMenempatiKelompokSuaraSesuaiDengan Register
Masing-masing ..................................................................................... 58
Foto 4.8 MenggabungkanSeluruhAnggota Dari SetiapKelompokPaduan
Suara (SATB) ....................................................................................... 59

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Nama anggota paduan suara Solfeggio Choir Universitas Negeri
Medan………………………………………………………………….……. 65
2. Daftar Instansi-instansi yang menggunakan Solfeggio Choir sebagai
Pengisi Acara……………………………………………………………….. 66


1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aktifitas musik merupakan hal yang tidak asing lagi dalam kehidupan
bermasyarakat.Masyarakat pada umumnya melakukan aktivitas musik dalam
kehidupan sehari-hari, dengan berbagai tujuan dan alasan yang berbeda-beda
mulai dari sekedar kesenangan pribadi, hobi, bakat, bahkan aktifitas musik juga
dilakukan sebagai profesi hingga sumber mata pencaharian.Selain itu, aktifitas
musik dalam masyarakat juga dilakukan untuk berbagai peranan yang berbedabeda seperti sebagai sarana upacara ritual adat maupun keagamaan, pengiring tari,
sarana hiburan dan lain sebagainya.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
musik merupakan hal yang tidak asing lagi dalam masyarakat.
Musik merupakan salah satu media ungkapan perasaan manusia yang
diwujudkan dalam nada-nada yang tersusun rapi dan teratur dengan berbagai
unsur-unsur yang membangun musik itu sendiri sehingga menjadi indah dan
berseni.Musik pada umumnya dapat berupa musik instrumental dan musik
vokal.Musik instrumental merupakan musik yang dihasilkan dari alat-alat musik
sendiri seperti gitar, biola, piano dan alat musik lainnya, sedangkan musik vokal
merupakan musik dimana sumber bunyinya berasal dari suara manusia.
Musik vokal adalah salah satu aktifitas musik yang sering dilakukan oleh
masyarakat, karena pada umumnya musik vokal menggunakan syair sehingga
lebih mudah dimengerti oleh masyarakat.aktifitas musik ini sering disebut dengan
bernyanyi. Bernyanyi dapat dilakukan oleh satu orang (solo), dua orang (duet),

2

tiga orang (trio), empat orang (kwartet), dan seterusnya hingga ada pula yang
disebut dengan vokal group yaitu bernyanyi bersama dalam sebuah kelompok
yang umumnya berjumlah 7 sampai 15 orang. Selain itu ada pula yang disebut
dengan kelompok paduan suara, dimana paduan suara pada umumnya terdiri dari
20 orang atau lebih yang membentuk kelompok dan bernyanyi bersama-sama
dalam kelompok tersebut.
Paduan suara atau choir merupakan penyajian musik vokal yang
memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat
menunjukkan jiwa lagu yang dibawakan.Paduan suara dinyanyikan secara
serentak untuk membentuk suatu keharmonisan yang selaras.Paduan suara juga
dapat

dirubah

dengan

menggunakan

iringan

instrumen

maupun

tanpa

menggunakan iringan instrumen atau biasa disebut dengana cappella. Paduan
suara terdiri dari berbagai jenis yaitu : paduan suara campuran (mixed choir),
paduan suara pria (male choir), paduan suara wanita (female choir), paduan
suaradewasa (adult choir), paduan suara remaja (youth choir), dan paduan suara
anak (children choir).
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang
musik minat masyarakat untuk membentuk sebuah kelompok paduan suara juga
sangaat tinggi.Hal ini terlihat dari banyaknya kelompok-kelompok paduan suara
yang ada saat ini, dimana setiap kelompok paduan suara ini terbentuk dengan latar
belakang dan tujuan yang berbeda-beda mulai dari paduan suara yang bergerak
dalam lingkup lagu-lagu rohani, paduan suara yang bertujuan untuk mengikuti
festival-festival paduan suara hingga paduan suara komersial.Selain itu, saat ini

3

paduan suara juga sudah diterapkan di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi,
beberapa diantaranya menjadikan pelajaran paduan suara dalam pembelajaran dan
ada pula yang menjadikan pelajaran paduan suara sebagai ekstrakurikuler di
sekolah dan perguruan tinggi.
Salah satu paduan suara yang ada di perguruan tinggi di Medan yaitu
Paduan Suara Solfeggio Choir.Paduan suara Solfeggio Choir merupakan salah
satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di Universitas Negeri Medan
(UNIMED). Sebagai salah satu UKM, paduan suara ini memiliki tujuan
membawa nama Unimed di tinggkat Nasional maupun Internasional dengan
mengikuti berbagai festival-festival paduan suara dan mengukir banyak prestasi.
Selain itu, paduan suara ini juga sering mengisi acara-acara penting di Kota
Medan maupun di Unimed sendiri.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam perjalanan paduan suara Solfeggio
Choir mengikuti berbagai festival paduan suara ada berbagai kendala yang kerap
dihadapi yang mengakibatkan naik turunnya prestasi paduan suara ini, walaupun
akhirnya kendala tersebut menjadi pembelajaran untuk paduan suara ini. Pada
umumnya kendala tersebut terdapat pada kemampuan anggota paduan suara
Solfeggio Choirdalam menyanyikan lagu. Kemampuan itu berupa kualitas vokal
masing-masing anggota, dan beberapa kemampuan lain seperti kemampuan
membaca notasi, interpretasi dan lain sebagainya.
Salah satu kendala yang sering muncul yaitu pada kualitas vokal masingmasing individu.Dimana kita mengetahui bahwa setiap orang pasti memiliki
kualitas vocal yang berbeda-beda, mulai dari warna suara, hingga jangkauan nada

4

setiap individu. Jika berbicara tentang jangkauan nada, setiap kelompok paduan
suara memiliki berbagai cara untuk mengatasi hal tersebut salah satunya dengan
pengelompokan setiap anggota sesuai dengan tingkat kemampuannya dan
menjangkau nada. Pengelompokan ini umum digunakan dalam setiap padaun
suara seperti sopran untuk suara wanita dengan jangkauan nada C – C¹, alto untuk
suara wanita f- d2, kelompok tenor untuk suara laki-laki dengan jangkauan nada bg1, dan bass untuk suara laki-laki dengan jangkauan E – C1. Namun ada pula
kendala yang sangat sering terjadi dalam sebuah paduan suara yaitu adanya
perbedaan warna suara setiap anggota paduan suara, perbedaan warna suara ini
mengakibatkan adanya ketidakseimbangan atau ketidakpaduan lagu, sehingga
warna suara ini sangat menentukan keberhasilan sebuah paduan suara dalam
membawakan lagu.
Warna suara disebut dengan timbre.Seperti telah diuraikan diatas bahawa
setiap individu memiliki timbre yang berbeda-beda. Sebagai contoh dua orang A
dan B adalah sopran, namun walaupun sama-sama memiliki jangkauan nada yang
sama A adalah sopran dengan timbre yang tipis dan halus sedangkan B adalah
sopran yang memiliki timbreyang tebal dan kasar, sehingga dalam prakteknya
kedua sopran ini akan menyanyikan lagu dengan timbrenya masing-masing dan
jika terdapat 20 orang dalam paduan suara tersebut maka akan terdapat 20 jenis
timbre yang berbeda-beda. Hal ini tidak menjadi masalah jika membawakan lagu
secara solo, namun ketika bergabung dalam paduan suara, maka perbedaan timbre
ini akan menjadi masalah karena menyebabkan ketidak paduan suara, karena

5

memungkinkan untuk individu yang bertimbre tebal dan kasar mendominasi suara
sehingga timbre yang tipis dan halus sama sekali tidak terdengar.
Seperti

namanya, “paduan suara” sudah pasti kelompok ini akan

memadukan timbre yang berbeda-beda tersebut sesuai dengan karakteristik
lagunya. Jika akan membawakan lagu negro spiritual dengan karakter lagu
menggunakan vocal yang tebal dan kasar, maka anggota yang memiliki timbre
yang tipis dan halus dibentuk untuk mampu menyesuaikan suara dengan karakter
vocal lagu tersebut dan sebaliknya jika akan membawakan lagu musika sacra
maka anggota yang memiliki timbre tebal dan kasardibentuk untuk mampu
menyesuaikan suara dengan karakter vocal lagu tersebut. Sehingga dapat
dikatakan bahwa setiap anggota paduan suara harus mampu membentuk timbre
suara sesuai dengan karakter vocal yang ada pada lagu.Membentuk timbre suara
ini dapat dilakukan dengan berbagai latihan vocal, setiap anggota juga harus
memiliki kepekaan terhadap timbre masing-masing agar setiap anggota mampu
menyesuaikan timbresatu dengan yang lainnya agar tidak terdapat suara yang
terlalu menonjol, sehingga suara menjadi padu.
Seperti telah diuraikan bahwa setiap anggota harus mampu menyesuaikan
timbre satu dengan yang lainnya, sesuai dengan karakter vocal yang dituntut oleh
lagu, maka penulis tertarik untuk melihat bagaimana timbre yang sewarna dari
masing-masing anggota mampu membuat sebuah lagu menjadi padu atau
blending. Bagaimana timbre tersebut sangat penting, untuk pencapaian blending
yang dikategorokan baik dan blending seperti apa yang akan dicapai dengan
timbreyang

sewarna.

Sehingga

penulis

mengangkat

judul

“Peranan

6

TimbreDalam Pencapaian Blending Pada Kelompok Mixed Choir(Studi Kasus
Paduan Suara Solfeggio Choir Universitas Negeri Medan)”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas, terdapat beberapa
permasalahan yang muncul.Maka penulis perlu melakukan identifikasi masalah
agar masalah penelitian tidak terlalu luas.Identifikasi masalah dibuat agar
penelitian dapat lebih terarah serta masalah yang akan diteliti tidak terlalu luas.
Hal ini sesuai dengan pendapat Bungin (2002 : 181) yang mengatakan bahwa:
“Permasalahan merupakan titik tolak dari keseluruhan penelitian.”
Permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya paduan suara Solfeggio Choir
Universitas Negeri Medan?
2. Bagaimana metode latihan paduan suara Solfeggio ChoirUniversitas Negeri
Medan?
3. Apa saja jenis-jenis lagu yang dibawakan oleh paduan suara Solfeggio Choir
Universitas Negeri Medan?
4. Bagaimana metode latihan paduan suara Solfeggio Choir Universitas Negeri
Medan dalam memadukan timbre setiap kelompok suara (S, A, T, B)?
5. Apa yang menjadi kendala dalam memadukan timbre setiap anggota paduan
suara Solfeggio Choir Universitas Negeri Medan?
6. Bagaimana cara paduan suara Solfeggio Choir Universitas Negeri Medan
mengatasi kendala tersebut?

7

7. Bagaimana peranan timbre dalam pencapaian blending padakelompok Mixed
Solfeggio Choir Universitas Negeri Medan?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat
cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan, maka penulis membatasi
masalah yang akan diteliti, sesuai dengan pendapat Machfoedz (2008 : 34) yang
mengatakan bahwa, ”Masalah yang akan dipecahkan amat banyak, tinggal peneliti
memilah-milah dan memilih mana yang ingin dipecahkan, serta merumuskannya.
Itulah sebabnya perlu adanya pembatasan masalah (limitation)”.
Sesuai dengan pendapat tersebut maka penulis membatasi masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya paduan suara Solfeggio Choir
Universitas Negeri Medan?
2. Bagaimana metode latihan paduan suara Solfeggio Choir Universitas Negeri
Medan dalam memadukan timbresetiap kelompok suara (S, A, T, B)?
3. Apa yang menjadi kendala dalam memadukan timbre setiap anggota paduan
suara Solfeggio Choir Universitas Negeri Medan?
4. Bagaimana cara paduan suara Solfeggio Choir Universitas Negeri Medan
mengatasi kendala tersebut?
5. Bagaimana peranan timbre dalam pencapaian blending padakelompok Mixed
Solfeggio Choir Universitas Negeri Medan?

8

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan fokus penelitian yang bersifat sementara
dan akan berkembang setelah peneliti masuk lapangan atau situasi sosial tertentu.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008 : 210 ) yang menyatakan bahwa :
“ Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk memahami
gejala yang kompleks, interaksi baru sosial yang terjadi, dan kemungkinan
ditemukan hipotesis atau teori baru.”
Berdasarkan pendapat tersebut serta uraian yang terdapat pada
latarbelakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka
permasalahan

dalam

penelitian

ini

dapat

dirumuskan

sebagai

beriku:

“BagaimanaPeranan Timbre Dalam Pencapaian Blending Pada Kelompok
Mixed Choir(Studi Kasus Paduan Suara Solfeggio Choir Universitas Negeri
Medan)?”

E. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang diadakan harus memiliki tujuan yang diharapkan
dapat tercapai untuk kemajuan yang lebih baik.Sugiono (2008:290) mengatakan:
“Secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan. Menemukan
berarti sebelumnya belum pernah ada atau belum diketahui.”
Dari pendapat tersebut, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang terbentuknya paduan suara
Solfeggio Choir Universitas Negeri Medan.

9

2. Untuk mengetahui bagaimana metode latihan paduan suara Solfeggio Choir
Universitas Negeri Medan dalam memadukan timbre setiap kelompok suara
(S, A, T, B)?
3. Untuk mengetahui apa yang kendala dalam memadukan timbre setiap anggota
paduan suara Solfeggio Choir Universitas Negeri Medan?
4. Untuk mengetahui cara paduan suara Solfeggio Choir Universitas Negeri
Medan mengatasi kendala tersebut?
5. Bagaimana peranan timbre dalam pencapaian blending padakelompok Mixed
Solfeggio Choir Universitas Negeri Medan?

F. Manfaat Penelitian
Selain tujuan penelitian, setiap penelitian juga harus memiliki manfaat,
sehingga penelitian tersebut tidak hanya teori semata tetapi dapat dipakai oleh
pihak-pihak yang membutuhkan. Menurut Hariwijaya (2008:50) yang mengatakan
bahwa: “Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian
tersebut, dalam hal ini mencakup dua hal yakni kegunaan dalam pengembangan
ilmu dan manfaat dibidang praktik.”
Berdasarkan pendapat tersebut maka manfaat penelitian merupakan hal-hal
yang diharapkan dari hasil penelitian dalam hal pengembangan ilmu dan praktik.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Bahan informasi kepada masyarakat atau lembaga yang memerlukan
informasi tentang paduan suara, khususnya tentang peranan timbre dalam
pencapaian blending pada kelompok mixedchoir.

10

2. Menambah wawasan penulis, siswa jurusan musik, pengajar musik dan
masyarakat pencinta musik khususnya paduan suara.
3. Sebagai bahan referensi untuk menjadi bahan acuan pada penelitian yang
relevan dikemudian hari.
4. Sebagai bahan tambahan atau pengayaan kepustakaan dalam bidang paduan
suara.
5. Sebagai

bahan

perbandingan

terhadap

paduan

suara

yang

lain.

11

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Paduan suara Solfeggio Choir terbentuk pada tahun 1990 atas dasar adanya
keinginan untuk bernyanyi bersama antara mahasiswa-mahasiswi Program
studi Seni Musik Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan. Dalam perjalanannya Solfeggio Choir sempat
berhenti (vacuum) beberapa tahun hingga kembali aktif pada tahun 2005.
Solfeggio Choir dibina oleh Bapak Lamhot Sihombing, M.Pd.
2. Solfeggio Choir memiliki beberapa metode dalam memadukan timbre
setiap kelompok suara (S,A,T,B) yaitu metode pemanasan yang terdiri dari
pemanasan fisik atau peregangan,

humming, vocalisi dan metode

pendengaran.
3. Ada beberapa kendala yang dihadapi Solfeggio Choir dalam memadukan
timbre setiap anggota pada masing-masing kelompok suara yaitu
kemampuan anggota, efisiensi waktu latihan, karakter timbre suara yang
sulit diubah dan tingkat keseriusan anggota selama metode pemanasan
4. Cara mengatasi kendala tersebut dilakukan dengan cara latihan secara
individu namun jika karakter suara sulit untuk diubah maka cara lain
adalah dengan bernyanyi secara lipsing, mengurangi volume suara, dan

memilih lagu yang sesuai dengan timbre suaranya, membuat jadwal
latihan yang jelas dan peraturan-peraturan bagi anggota yang terlambat
serta lebih meningkatkan metode pemanasan yang menarik dan variatif.
5. Timbre sangat berperan dalam pencapaian blending. Timbre yang
dimaksudkan bukan hanya pada warna suara yang sewarna atau padu,
melainkan didukung juga oleh tinggi nada (pitch), register suara, vibrato
dan dinamik.

B. Saran
Dari beberapa kesimpulan tersebut dapat diajukan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Metode pemanasan dan pendengaran sangat

bermanfaat

dalam

membentuk timbre dalam pencapaian blending . Oleh karena itu
disarankan agar metode latihan ini harus tetap dilaksanakan dalam
Solfeggio Choir.
2. Setiap anggota Solfeggio Choir

semakin memberikan hati dalam

mengikuti setiap kegiatan latihan serta mematuhi peraturan-peratuan
yang diterapkan di Solfeggio Choir .
3. Kendati paduan suara solfeggio telah tergolong pada paduan suara
berkualitas baik, namun harus tetap memacu diri kejenjang yang lebih
baik lagi, dengan meningkatkan kualitas latihan sehingga dapat
membawakan berbagai lagu dengan tingkat kesulitan yang lebih banyak
dari lagu – lagu yang telah dipelajari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Atmojo, Subronto K. 2008. PanduanPraktis Memimpin Paduan Suara. Jakarta:
PT BPK Gunung Mulia.
Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius
Berlioz, H. 2007. The Art Of The Conductor. London : The New Temple Press.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta :Kencana.
Harahap, J. 2005. Perkenalan Paduan Suara. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Hidayat. 2007. Pedoman Penelitian Kulitatif. Jakarta :Kencana
Listya, Agastya Rama. 2007. A – Z Direksi Paduan Suara. Jakarta : Yayasan
Musik Gereja (YAMUGER) di Indonesia.
Oktara, bebby. 2011. JagoTeknik Vocal. Jakarta Timur : PT Buku Kita.
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Pasaribu, Novita. 2011. Pembelajaran Ektrakurikuler Paduan Suara pada Siswa
Tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA)
Tanjung Morawa. Medan :UniversitasNegeri Medan.
Prier. 1983. Membentuk Suara. Jakarta: Pustaka Nusatama
Poetra.2006. Metode Bernyanyi Yang Baik.Jakarta :Bumi Aksara
Sihombing, L. 2008. Paduan Suara. Medan :Diktat Universitas Negeri Medan.
Simanungkalit, N. 2008. Teknik Vokal Paduan Suara. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
Supranto, J. 2004. Proposal Penelitian dan Contoh. Jakarta :Universitas Indonesia
(UI-PRESS).
Sugiyono.2009.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung
:Alfabeta
Thomas, Kurt. 2008. Be a Choir Master. London: The New Temple Press

63

Supranto, J. 2004. Proposal Penelitian dan Contoh. Jakarta : Universitas
Indonesia (UI-PRESS)
Thomas, Kurt. 2008. Be a Choir Master. London: The New Temple Press
Yanti, Yuni. 2011. Hubungan Penguasaan Teori Musik Terhadap Hasil Belajar
Paduan Suara Pada Siswa Kelas X di SMK Negeri 11 Medan TP. 2010-2011.
Medan : UniversitasNegeri Medan.
http://Id.Shvoong.Com/Exact-Sciences/Physics/2112645-Pengertian-Timbre

Http://Id.Shvoong.Com/Exact-Sciences/Physics/2112645 PengertianTimbre/Html

63