Penerapan Lean Supply Chain Pada Rantai Pasok Minyak Sawit di PTPN IV Adolina

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Profil Perusahaan

2.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Kebun unit Adolina didirikan oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1926
dengan nama NV Cultuur Maatschappy Onderneming (NV CMO) yang bergerak
dalam budidaya tembakau. Pada tahun 1938 budidaya tembakau diubah menjadi
kelapa sawit dan karet dengan nama NV Serdang Maatschappy (SCM). Sejak tahun
1973 budidaya karet diganti menjadi kakao, sedangkan kelapa sawit tetap
dipertahankan. Pada tahun 1942 diambil alih oleh pemerintah Jepang dari
Pemerintah Belanda. Pada tahun 1946 diambil kembali oleh Pemerintah Belanda
dengan nama tetap NV SCM. Maka pada tahun 1958 perusahaan ini diambil oleh
Pemerintah Republik Indonesia dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara
(PPN), tahun 1960 PPN diganti nama menjadi PPN Baru SUMUT V. Pada tahun
1936 PPB Baru SUMUT V dipisah menjadi dua kesatuan yaitu :
1. PPN Karet III Kebun Adolina Hulu, Kantor Kesatuan di Tanjung Morawa
2. PPN Aneka Tanaman II Kebun Hilir, Kantor Kesatuan di Pabatu

Pada tahun 1968 PPN Antan II diganti menjadi PNP VI, dengan
penggabungan kembali PPN Karet Kebun Adolina Hulu dengan PPN Aneka
Tanaman II Kebun Adolina Hilir, lalu pada tahun 1978 PNP VI diubah menjadi
bentuk Persero dengan nama PT. Perkebunan VI (Persero).

Universitas Sumatera Utara

Pada tahun 1994 PTP VI, PTP VII dan PTP VII bergabung dan dipinjam
oleh Direktur Utama PTP VIII. Sejak tanggal 11 Maret 1996 sampai dengan saat
ini gabungan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII diberi nama PTP Nusantara IV
(Persero).
Adolina merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan
luas areal Hak Guna Usaha Kebun Adolina adalah seluas 8.965,69 Ha. Pembibitan
dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Adolina ini awalnya pada tahun 1956 memiliki
kapasitas 26 ton Tandan Buah Segar (TBS)/ jam, namun pada saat ini kapasitas [KS
yang terpasang adalah 30 ton TBS/jam dengan tingkat stagnasi sebesar 0,75% dan
tingkat losis mencapai 1,5 %.
Dalam perkembangannya PKS Adolina terus melakukan pembenahan dan
pelayanan demi meningkatkan keunggulan produksi. Pelayanan-pelayanan ini
meliputi :

1.

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

2.

Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000 : 2004

3.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

2.1.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Adolina adalah perusahaan yang
bergerak di bidang industri pengolahan kelapa sawit. Adapun ruang lingkup bidang
usaha pada perusahaan ini adalah :
1.

Tandan Buah Segar menjadi Crude Palm Oil/CPO (Minyak Sawit)


2.

Tandan Buah Segar menjadi kernel (inti sawit)

Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Lokasi Perusahaan
PTPN IV Unit Usaha Adolina berada di Kabupaten Serdang Bedagai
tepatnya di jalan Medan-Tebing Tinggi dengan jarak 38 km dari Medan, yang
dikelilingi oleh 21 desa yang berada di enam kecamatan yaitu Perbaungan, Pantai
Cermin, dan Pegajahan (berada di Kabupaten Serdang Bedagai) serta Galang,
Bangun Purba dan STM Hilir (berada di Kabupaten Deli Serdang).

2.2.

Organisasi dan Manajemen

2.2.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang digunakan oleh PTPN IV Unit Usaha Adolina
adalah struktur yang berbentuk lini dan fungsional berdasarkan fungsi, yaitu

pembagian atas unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas yang
dilakukan dan juga wewenang dari pimpinan dilimpahkan pada unit-unit organisasi
di bawahnya pada bidang tertentu secara langsung. Pimpinan tertinggi dipengang
oleh seorang Manajer Unit. Adapun struktur organisasi PTPN IV Unit Usaha
Adolina.

Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada PTPN IV Unit Usaha
Adolina adalah sebagai berikut :
1.

Manajer Unit
Manajer Unit merupakan pimpinan tertinggi di unit usaha Adolina. Manajer
Unit bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap perencanaan operasional
pabrik serta bertanggung jawab dalam mengevaluasi kinerja unit. Manajer Unit
juga bertanggung jawab kepada Direksi yang terletak di kantor pusat Medan.
Selain itu Manajer Unit memiliki tugas sebagai berikut :
a. Menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan memperlihatkan hubungan ke

dalam dan di luar kehidupan sosial bawahan dan masyarakat sekitarnya
agar kegairahan kerja tetap terpelihara.
b. Melaksanakan penilaian dan mengusulkan pengangkatan, pemindahan,
penambahan dan hukuman bagi karyawan staf berdasarkan ketentuan yang
telah berlaku demi tegaknya disiplin kerja.
c. Mengawasi dan menilai hasil kerja kepala Dinas secara terus-menerus
dengan membandingkan hasil nyata dan norma-norma kerja serta
melakukan tindakan pemulihan untuk menghindari anggaran biaya yang
melebihi batas toleransi yang dibenarkan.
d. Melaporkan data serta kegiatan yang ada kepada direksi.

2.

Kepala Dinas Tanaman
Kepala Dinas Tanaman bertugas melakukan koordinasi penyusunan taksasi
produksi tanaman berdasarkan data dan pengamatan agar diperoleh taksasi

Universitas Sumatera Utara

yang dapat mendekati kenyataan. Selain itu Kepala Dinas Tanaman juga

memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengajukan anggaran belanja dengan program pelaksanaan yang
sistematis

dan mudah

dimengerti

bersama-sama dengan

asisten

tanaman/afdeling.
b. Mengendalikan semua kegiatan operasi afdeling berdasarkan norma-norma
yang berlaku agar semua kegiatan sesuai dengan tujuan operasi.
c. Membina pengetahuan dan keterampilan para asisten tanaman/afdeling
melalui rapat kerja, diskusi, penjelasan langsung di lapangan supaya lebih
mampu melaksanakan tugas sebagai instruksi terhadap bawahannya.
d. Memelihara kerja di bidang tanaman sesuai dengan lingkungan kerja agar
setiap orang merasa senang dan aman dalam menyelesaikan tugas.

e. Menyempurnakan metode kerja yang tidak sesuai dengan metode yang
lebih baik melalui pengamatan agar efektivitas dan efisiensi kerja tercapai
secara optimal.
3.

Asisten Tanaman/Afdeling
Asisten Tanaman/Afdeling bertugas membuat taksasi produksi tanaman yang
disusun berdasarkan analisis data dan taksiran potensi tanaman agar diperoleh
taksasi yang dapat mendekati kenyataan. Selain itu, Asisten Tanaman/Afdeling
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mengajukan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan ketentuan penerimaannya
agar dapat menyelesaikan semua pekerjaan sesuai dengan yang ditentukan.

Universitas Sumatera Utara

b. Mengatur pembagian kerja dan melengkapi peralatan/bahan secara teratur
dan terpadu supaya hasil kerja siperoleh sesuai dengan yang ditentukan.
c. Menempatkan tenaga kerja sedapat mungkin sesuai dengan bakat, fisik dan
sikap agar tercapai semangat kerja yang bergairah.
d. Melaksanakan pemeliharaan secara efektif fan efisien seusai dengan

standar yang ditentukan.
e. Melaksanakan panen sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan
menyelesaikan pengangkutan secepatnya pada hari itu juga sehingga
kenaikan ALB (Asam Lemak Bebas) di kebun dapat dihindari.
4.

Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan
Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan merupakan penanggung jawab pabrik di
bidang pemeliharaan, bengkel dan bertanggung jawab atas segala kebijakan
dan tindakan dalam bidang produksi. Selain itu kepala dinas teknik dan
pengolahan juga memiliki tugas sebagai berikut :
a. Memberikan petunjuk dan mengawasi pemeliharaan di bidang teknik
b. Membuat rencana pelayanan kebutuhan bangunan atau pengangkutan
bahan mentah
c. Melayani kebutuhan dan merencanakan kapasitas pabrik
d. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengarahkan serta mengawasi
kegiatan-kegiatan bagian pengolahan dan laboratorium
e. Menandatangani dan mengecek formulir-formulir dan laporan-laporan
sesuai denan asisten dan prosedur yang berlaku


Universitas Sumatera Utara

f. Melaporkan data, kegiatan bagian pengolahan dan laboratorium kepada
administratur
5.

Asisten Bengkel Umum/Pabrik
Asisten bengkel umum/pabrik bertugas membantu kepala dinas teknik dalam
memimpin bagian reparasi alat-alat pabrik. Selain itu, asisten bengkel
umum/pabrik mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Berperan dalam pemeliharaan dan perbaikan alat-alat yang ada di pabrik
agar tetap dalam kondisi yang baik
b. Merencanakan dan mengarahkan serta mengkoordinasikan kegiatan bagian
reparasi

6.

Asisten Transportasi/Motor
Asisten transportasi/motor bertugas membantu kepala dinas teknik dalam
memimpin bagian bengkel motor. Selain itu, asisten transportasi/motor

mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mengawasi alat pengangkutan kendaraan bermotor
b. Mengkoordinasikan segala perbaikan kendaraan bermotor yang rusak

7.

Asisten PKS
Asisten PKS bertugas membantu kepala dinas pengolahan dalam mengawasi
kegiatan pabrik. Selain itu, asisten PKS mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mengawasi seluruh kegiatan proses produksi di pabrik
b. Mengawasi kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan dengan
berpedoman kepada ketentuan yang diberikan oleh direksi

Universitas Sumatera Utara

c. Memberikan data dan kegitan proses produksi kepada kepala dinas
pengolahan
8.

Mandor Bagian Pengiriman

Mandor bagian pengiriman bertugas membantu kepala dins teknik dan
pengolahan dalam mengawasi kegiatan pabrik. Selain itu mandor bagian
pengiriman bertanggung jawab melaksanakan penjualan minyak sawit dan inti
pada pelanggan.

9.

Kepala Dinas Tata Usaha
Kepala dinas tata usaha bertugas membantu manajer unit dalam memimpin
seluruh kegiatan administrasi perusahaan. Tugas yang ditangani kepala dinas
tata usaha adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan bagian administrasi
b. Mengawasi pemakaian dan penggunaan alat-alat kantor
c. Mengkoordinasikan segala pembayaran dan penyediaan barang-barang
d. Mengawasi seluruh administrasi perusahaan

10. Asisten Tata Usaha
Asisten tata usaha bertugas membantu kepala dinas tata usaha dalam
menjalankan seluruh kegiatan administrasi di perusahaan.
11. Asisten SDM dan Umum
Asisten SDM dan umum bertugas membantu manajer unit dalam meneliti
penerimaan tenaga kerja. Tugas yang ditangani asisten SDM dan umum adalah
sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

a. Mengawasi dan meneliti penerimaan tenaga kerja dengan berpedoman
kepada standar yang telah ditetapkan oleh direksi
b. Melaksanakan kegiatan yang diprogramkan oleh pemerintah setelah
mendapatkan persetujuan direksi
c. Membina hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat di sekitar
lokasi perusahaan
d. Mengkoordinasikan kegiatan dalam peningkatan kesejahteraan karyawan
e. Memberikan informasi kepada manajer unit dalam bidang produktivitas
kerja
12. Perwira Pengamanan (Pa Pam)
Perwira pengamanan bertugas membantu manajer unit dalam memimpin
bidang keamanan. Tugas yang ditangani perwira pengamanan adalah
melakukan pengawasan pengamanan informasi dan inventaris perusahaan.

2.2.3. Jumlah Tenaga Kerja
Adapun jumlah tenaga kerja PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha
Adolina dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Perkebunan Nusantara IV Adolina
Uraian

Pria

Wanita

Jumlah

Karyawan Pimpinan

8

0

8

Karyawan Pelaksana

1.193

437

1.630

9

2

11

1.210

439

1.649

Honor
Jumlah
Sumber : PTPN IV Adolina

Universitas Sumatera Utara

2.2.4. Jam Kerja
Pengaturan jam kerja karyawan yang berlaku di PT. Perkebunan Nusantara
IV Unit Usaha Adolina dibagi atas dua bagian, yaitu :
a. Bagian Kantor
Untuk bagian kantor hanya ada satu shift dengan 7 jam kerja per hari dan 40 jam
kerja per minggu dengan bagian dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Jam Kerja Karyawan Kantor
No
1

Hari

Waktu Kerja

Senin-Kamis

06.30 – 09.30

Istirahat
09.30-10.30

10.30 – 15.00
2

06.30 – 09.30

Jumat

09.30-10.30

10.30 – 12.00
3

06.30 – 09.30

Sabtu

09.30-10.30

10.30 – 13.00
Sumber : PTPN IV Adolina

b. Bagian Pabrik
Untuk bagian pabrik pekerja dibagi atas dua shift yang dapat dilihat pada Tabel
2.3.
Tabel 2.3. Jam Kerja Karyawan Pabrik
No

Shift

Waktu Kerja

1

I

06.30 - 17.30

2

II

17.30 – 06.30

Sumber : PTPN IV Adolina

Universitas Sumatera Utara

2.3.

Proses Produksi
Proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau

menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber
yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan dan dana. Pada PT. Perkebunan
Nusantara IV Unit Usaha Adolina ada dua jenis proses pengolahan sawit yaitu
proses pengolahan sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel.

2.3.1. Proses Produksi CPO
Bahan baku utama PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina
adalah tandan buah segar (TBS). Adapun proses produksi CPO adalah sebagai
berikut.

2.3.1.1.Stasiun Rebusan
TBS yang berada dalam loru rebusan diangkut dari stasiun penerimaan buah
dengan bantuan transfer carrier yang bergerak pada jaringan rel. Lory rebusan ini
selain sebagai alat angkut juga sebagai wadah untuk merebus buah. Badan lory
tersebut terbuat dari plat baja berlubang kecil dengan diameter 27.000 mm
berjumlah 3 unit dengan sistem 2 pintu dan memakai PLC dengan waktu merebus
buah ± 90 menit, masing-masing berkapasitas 10 lory (± 25 ton TBS).
Sistem perebusan yang dipakai adalah sistem 3 puncak (triple peak). Triple
peak adalah jumlah puncak dalam proses perebusan ditunjukkan dari jumlah

pembukaan atau penutupan dari uap masuk atau keluar selama perebusan
berlangsung yang diatur secara manual atau otomatis. Waktu perebusan yang

Universitas Sumatera Utara

menjadi perhatian setelah puncak pertama dan kedua adalah pada saat puncak
ketiga (holding time) yaitu antara 40 – 60 menit. Holding time sangat dipengaruhi
oleh kematangan buah, lamanya buah menginap dan tekanan steam. Semakin
matang dan semakin lama buah menginap, semakin pendek waktu yang diperlukan
di puncak ketiga.

2.3.1.2.Stasiun Penebah
Stasiun penebah mempunyai fungsi untuk memisahkan brondolan dari
tandannya, buah matang dari sterilizer diatur masuk sebagai umpan ke dalam
tresher yang kecepatannya diatur oleh variable speed. Di dalam tresher dipisahkan

antara tandan kosong dan brondolan matang dengan cara dibantingkan/dijatuhkan
dari atas ke bawah sambil diputar.

2.3.1.3.Stasiun Pengempaan
Stasiun pengempaan adalah stasiun pertama dimulainya pengambilan
minyak dari buah dengan jalan melumat dan mengepal. Pada stasiun ini dilakukan
dua tahap pengolahan yaitu pengadukan (digesting) dan pengempaan (pressing).
a.

Digester
Digester terintegrasi dengan screw press. Brondolan yang telah dibawa fruit
elevator diremas atau diaduk. Fungsi digester adalah sebagai berikut :

1. Mencincang dan melumat brondolan sehingga daging dengan biji (noten)
mudah dipisahkan

Universitas Sumatera Utara

2. Mengeluarkan sebagian minyak dari brondolan yang timbul akibat proses
pengadukan
3. Memudahkan pengeluaran minyak di screw press
b.

Screw Press

Massa adukan yang berasal dari alat pengadukan (digester ), dialirkan ke dalam
alat pengempa (screw press) yang berfungsi untuk mengempa massa adukan
sehingga terjadi pemisahan antara massa padat (biji, serat dan kotoran) dengan
cairan minyak kasar. Tujuan dari proses pengempaan ini adalah untuk
mengambil minyak yang ada dalam massa adukan semaksimal mungkin
dengan cara mengempa pada tekanan tertentu.

2.3.1.4.Stasiun Pemurnian Minyak
Stasiun ini berfungsi untuk mendapatkan minyak sawit mentah (CPO) yang
sudah dimurnikan dari impurities atau kotoran lainnya. Stasiun pemurnian minyak
adalah stasiun terakhir untuk pengolahan minyak sawit mentah (CPO). Minyak
mentah yang dihasilkan dari stasiun pengempaan dikirim ke stasiun ini untuk proses
selanjutnya sehingga diperoleh minyak produksi.

2.3.2. Proses Produksi Inti
2.3.2.1.Pemisahan Daging Buah dengan Biji
Ampas kempa (press cake) yang keluar dari screw press yang terdiri dari
biji dan serabut beserta fraksi minyak dan air yang terkandung dalam kadar yang
kecil. Ampas kempa tersebut masih berbentuk gumpalan, di mana gumpalan-

Universitas Sumatera Utara

gumpalan ampas ini harus dipisahkan terlebih dahulu pada pemecah ampas kempa
(cake breaker conveyor ).
Proses pemecahan dimulai pada saat ampas kempa (press cake) yang keluar
dari screw press masuk ke dalam talang pemecah ampas kempa (CBC). Dengan
adanya pemanasan sampai temperatur 90°C, gumpalan ampas akan menjadi kering
dan mudah terurai pada waktu dipukul oleh padel-padel CBC.

2.3.2.2.Pemeraman Biji
Biji yang berasal dari nut polishing drum diangkut dengan menggunakan
conveyor dan destoner menuju ke silo biji untuk proses pemeraman biji. Sebelum

masuk ke silo biji, terlebih dahulu biji dimasukkan ke dalam tromol fraksi biji (nut
grading screen) untuk memisahkan biji-biji menurut fraksinya, yaitu fraksi kecil

dan fraksi besar. Dengan terpisahnya biji fraksi kecil dan fraksi besar maka proses
pemecahan biji dalam nut cracker akan lebih sempurna (persentase inti pecah akan
berkurang).
Biji yang telah dipisahkan akan masuk ke dalam silo sesuai dengan fraksifraksinya untuk proses pemeraman biji. Biji yang diperam dianggap kering bila
kadar air biji 12%. Proses pemeraman dilakukan selama 24 jam untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan.

2.3.2.3.Pemecahan Biji
Alat ini terdiri dari rotor yang berputar dan mempunyai dinding kasing
(slator ) yang berbentuk silinder dan pada bagian bawahnya berbentuk konus (cone).

Universitas Sumatera Utara

Dinding kasing (wearing plat) ini terbuat dari plat baja keras. Rotor terdiri dari
poros yang diberi lempengan siku-siku yang berputar pada poros tersebut.
Oleh karena adanya gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh putaran rotor
yang sangat tinggi maka biji-biji yang masuk ke lubang rotor akan terbawa oleh
lempengan siku-siku tersebut kemudian terlempar ke samping membentur dinding
kasing. Akibatnya biji-biji tersebut akan pecah dan intinya akan terpisah dari
cangkang.

2.3.2.4.Pemisahan Inti dengan Cangkang
Campuran pecahan (inti, biji utuh dan cangkang) yang dihantarkan oleh
timba kraksel masuk ke dalam Light Tanera Just Separator (LTJS). Alat ini
merupakan kolom pemisah vertikal yang dilengkapi dengan fan/blower penghisap.
Prinsip pemisahan berdasarkan berat jenis dan gaya gravitasi. Melalui
kolom pemisah tersebut, abu, cangkang halus, dan serat halus yang lebih ringan
akan terhisap dan masuk ke dalam siklon penampung abu, kemudian
menghantarkannya ke stasiun ketel sebagai bahan bakar ketel. Sedangkan inti,
cangkang kasar, dan biji utuh yang lebih berat akan jatuh menuju ayakan. Ayakan
ini berfungsi untuk memisahkan biji utuh (noten). Campuran pecahan akan masuk
melalui kisi-kisi tersebut dan dengan bantuan getaran akan terjadi pemisahan antara
biji utuh dengan campuran pecahan. Campuran pecahan akan jatuh ke dalam kolom
kraksel yang akan menghantarkannya ke hidrosiklon untuk dipisahkan.

Universitas Sumatera Utara

2.3.2.5.Pengeringan Inti
Inti basah hasil pemisahan akan dibawa ke konveyor inti basah menuju
timba inti yang menghantarkan inti basah masuk ke dalam konveyor atas silo inti.
Konveyor ini berfungsi untuk mendistribusikan inti basah masuk ke dalam silo inti.
Bentuk ataupun cara kerja silo inti sama seperti pada silo biji. Hanya saja
pada silo inti yang dikeringkan adalah intinya. Ke dalam silo inti ini juga dialirkan
uap jenuh dan dihembuskan pula udara panas oleh fan pemanas. Waktu
pengeringan yang dibutuhkan adalah 18 jam.

2.3.3.

Bahan-bahan yang Digunanakan
Di dalam proses produksi pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Unit Usaha

Adolina, bahan baku yang digunakan adalah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit
yang diperolah dari beberapa afdeling yang membudidayakan tanaman kelapa sawit
di lingkungan Adolina dan juga dari pihak ketiga. Varietas bahan baku yang diolah
PKS Adolina adalah varietas tanera (hasil persilangan dari varietas yang lebih baik
karena memiliki cangkang yang lebih tipis dan mempunyai daging buah yang
tebal). Waktu tanamnya juga lebih cepat yaitu 2,5 tahun sampai 3 tahun bila
dibandingkan dengan varietas yang lain yang mencapai 3 sampai 4 tahun. Bahan
baku TBS yang diterima di PKS Adolina jumlahnya sangat dipengaruhi oleh iklim,
luas areal yang menghasilkan, sistem panen, topografi, serta usia tanam.

Universitas Sumatera Utara

2.4.

Mesin dan Peralatan

2.4.1. Mesin Produksi
Mesin produksi yang digunakan dalam proses pengolahan pabrik kelapa
sawit PTPN IV Adolina dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin di PTPN IV Adolina
No

Nama Mesin

Fungsi

Tipe

1

Blow Down

Memindahkan lori

2

Ketel Rebusan

Memasak

2 Pintu

3

Lori Integrated

Mengangkat TBS

600 mm

4

Hoisting Crane

Mengangkat lori

P. 625

5

Auto Fieder Thresser

Mengatur jatuhnya TBS

Schkraper

6

Thresser

Memisahkan buah dan tandan

Rotary

7

Ularan Buah Bawah

Alat transportasi

Ulir

8

Transport Janjangan

Alat transportasi

Schkraper

9

Timbah Buah

Alat transportasi

Rantai

10

Ularan Buah Melintang

Alat transportasi

Ulir

11

Digester No 1

Melumatkan TBS

Cuma 28

12

Digester No 2

Melumatkan TBS

US 3200

13

Screw Press

Memisahkan minyak dengan
US 12
ampas dan cangkang
14

Hydroulic Pump

Motor penggerak

Rexroth

15

Sludge Conveyor

Alat transportasi

Ulir

Sumber : PTPN IV Adolina

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin di PTPN IV Adolina (Lanjutan)
No
16

Nama Mesin
Sand Trap

Fungsi

Tipe

Menampung minyak dan lumpur

Silinder

Memisahkan minyak kasar dari
17

CB 60 CVS

Circular Vibrating Screen

ampas yang berbentuk serabut
18

Crude Oil Tank

Mengendapkan Sementara

Empat Segi

19

Pompa Minya RO

Alat pemindah bahan

2,5 R 091

20

Distributing Sludge Tank

Menampung minyak kasar

Empat Segi

21

Continuous Setting Tank

Menampung minyak kasar

Silinder

22

Sludge Tank

Tangki minyak lumpur

Silinder

23

Self Cleaning Streiner

Mencuci dan menjaring lumpur

SS 60 A

24

Pompa Streiner

Herstaal

RCR 50

25

Oil Tank

Tangki minyak

Silinder

26

High Speed Separator

Memisahkan gumpalan minyak
SS 410
dan lumpur

27

Memurnikan minyak dan

PAPX207

kandungan air

SGT

Oil Purifier

Mendapatkan kadar air yang
28

Vertikal

Vacuum Drier

normal pada minyak
29

Pompa Minyak Vacuum

Alat transportasi

30

Pompa Air Vacuum

Alat transportasi

CEHK-5102

Sumber : PTPN IV Adolina

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin di PTPN IV Adolina (Lanjutan)
No

Nama Mesin

Fungsi

Tipe

31

Timbangan Minyak

Mengukur ketinggian minyak

32

Tangki Timbun

Tangki timbun minyak

33

Pompa Minyak Tangki

Alat transportasi

34

Polishing Drum

Membersihkan biji dari ampas

Drum

35

Cake Brake Conveyor

Memisahkan ampas dan biji

Pedal

Silinder

Menghisap debu dan partikel
36

SQA 36

Blower Cyclone

halus
37

Fibre Cyclone

Penampungan serat

Conish

38

Shell Cyclone

Penampungan cangkang

Ulir

39

Silo Noten

Memanaskan biji

Empat Segi

40

Ripple Mill

Memisahkan noten dari cangkang
dengan menggesek
41

Vertical Nut Cracker

Memecahkan noten

LN 4000

42

LDTS

Memisahkan inti dari abu

6t

Memisahkan inti, biji, dan
43

Ayakan Getar

Empat Segi
cangkang

Sumber : PTPN IV Adolina

2.4.2. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan di PTPN IV Adolina adalah sebagai
berikut :

Universitas Sumatera Utara

1. Las listrik untuk menyambungkan dua elemen mesin yang patah
2. Kunci pas untuk membuka baut bersegi enam
3. Tombak besi untuk menarik TBS dan loading ramp sehingga proses pemindahan
ke lori dapat berlangsung dengan baik
4. Trek lier untuk membawa atau menarik lori dan loading ramp ke rebusan dan
rebusan ke hoisting crane
5. Palu untuk memukul agar menyeimbangkan baut-baut mesin

2.5.

Utilitas
Fungsi sarana utilitas merupakan sarana pembantu yang digunakan untuk

melangsungkan operasional suatu pabrik. Sarana ini sangat penting atau mutlak
diperlukan. Sarana utilitas yang terdapat pada PTPN IV Adolina adalah sebagai
berikut :
1.

Air
Air merupakan sarana yang sangat penting dalam proses produksi, di mana
kebutuhan air pada setiap pabrik tergantung pada keadaan pabrik serta sifat
bahan yang diolah. Kebutuhan air di PTPN IV Adolina diperkirakan 50
m3/jam.

2.

Listrik
Dalam dunia industri listrik sangat penting karena energi tersebut dapat
dikonversikan ke berbagai bentuk energi lain. PTPN IV Adolina memiliki
mesin pembangkit listrik tenaga diesel dan pembangkit listrik tenaga uap.

Universitas Sumatera Utara