Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa ini, pariwisata merupakan aspek yang menjanjikan bagi sebuah
negara secara umum dan khususnya bagi daerah lokasi wisata berada. Pariwisata
menjadi aset penting bagi suatu negara untuk memperkenalkan diri bagi negara lain
sebagai destinasi yang dapat menarik perhatian wisatawan. Organisasi internasional
seperti PBB, Bank Dunia, dan World Tourism Organization (WTO) telah mengakui
bahwa pariwisata sebagai kebutuhan dasar manusia. John Naisbitt dalam bukunya
Global Paradox menulis, “Travel was considered a privilege of the moneyed elite,
now it is considered a basic human right”. “Dulu, hanya orang-orang kaya saja yang
melakukan perjalanan wisata. Namun kini, pariwisata menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan manusia” (Ali Hasan, 2015:605). Pariwisata juga
merupakan suatu industri yang produknya dapat dikonsumsi/dinikmati hanya
ditempat keberadaannya sehingga dapat dikatakan sebagai barang ekspor maya.
Produk industri pariwisata dapat dinikmati hanya di tempat keberadaannya sehingga
konsumen/wisatawan harus mendatangi/mengunjungi tempat keberadaan objek
(Suwardjoko, 2007:9).
Sebagian besar perjalanan wisata diperkirakan akan terjadi di Asia Timur dan
Pasifik. Para pelaku pariwisata Indonesia sudah seharusnya menyiapkan diri untuk
menciptakan daya saing guna menjaring peluang yang akan menghampiri. Negara
Universitas Sumatera Utara
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan wisata di dunia yang
memiliki potensi alam dan keragaman budaya sangat kaya yang tak kalah menariknya
bila dibandingkan dengan negara lain (Ali Hasan, 2015:605). Pariwisata di Indonesia
merupakan salah satu sektor ekonomi penting urutan ketiga dalam hal penerimaan
devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Dibutuhkan
upaya yang lebih terarah dalam menyiapkan pemasaran pariwisata tersebut.
Berdasarkan data tahun 2015, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke
Indonesia sebesar 9,7 juta lebih atau tumbuh sebesar 3.04% dibandingkan tahun
sebelumnya. Tempat-tempat wisata di Indonesia didukung dengan warisan budaya
kaya mencerminkan sejarah dan keberanekaragaman etnis. Candi Prambanan dan
Borobudur, Toraja, Yogyakarta, dan Bali merupakan beberapa contoh tujuan wisata
budaya di Indonesia. Wisatawan yang berkunjung di Indonesia pada umumnya
bertujuan untuk liburan dan untuk bisnis.
Tabel 1.1
Perkembangan Bulanan Wisatawan Mancanegara 2010-2015
Satuan: Wisatawan
BULAN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
JANUARI
493.799
548.821
652.692
614.328
753.079
723.039
FEBRUARI
523.135
568.057
592.502
678.415
702.666
786.653
MARET
594.242
598.068
658.602
725.316
765.607
789.596
APRIL
555.915
608.093
626.100
646.117
726.332
749.882
MEI
600.031
600.191
650.883
700.708
752.363
793.499
JUNI
613.422
674.402
695.531
789.594
851.475
815.148
JULI
658.476
745.451
701.200
717.784
777.210
814.233
AGUSTUS
586.530
621.084
634.194
771.009
826.821
850.542
Universitas Sumatera Utara
SEPTEMBER
560.367
650.071
683.584
770.878
791.296
869.179
OKTOBER
594.654
656.006
688.341
719.903
808.767
825.818
NOVEMBER
578.152
654.948
693.867
807.422
764.461
777.480
DESEMBER
644.221
724.539
766.966
860.655
915.334
913.828
7.002.944
7.649.731
8.044.462
8.802.129
9.435.411
9.708.892
TOTAL
Sumber : Pusdatin Kemenparekraf & BPS
Berkaitan dengan daya Tarik wisata, menurut Undang-Undang Nomor 10
Tahun 2009 tentang kepariwisataan yang dimaksud dengan daya Tarik wisata adalah
segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
Berbicara tentang daya Tarik wisata yang merupakan hasil kombinasi antara
alam dan hasil buatan manusia, tidak bisa terlepas dari keindahan, baik keindahan
yang disediakan oleh alam maupun keindahan yang diciptakan oleh manusia.
Keindahan itulah yang membuat wisatawan akan tertarik untuk mengunjungi dan
menikmati daya tarik wisata tersebut disamping adanya fasilitas pendukung dan
keamanan yang merupakan syarat utama dalam kepariwisataan, daya tarik ini lah
yang menjadi potensi pariwisata. Pariwista sebagai industri jasa yang multidimensi
dan memiliki jaringan industri ke hulu dan hilir memilki rantai yang sangat panjang
ke berbagai daerah dan menjangkau sektor formal maupun informal. Sebagai industri
jasa, pariwisata akan lebih menitiberatkan pada tingkat kepuasan bagi pemakainya
atau wisatawan.
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan pariwisata diarahkan pada pembentukan destinasi-destinasi
yang mengandung unsur-unsur: adanya aksesbilitas yang baik, adanya akomodasi,
adanya objek yang menarik, adanya permintaan pasar, dan adanya masyarakat yang
mendapatkan manfaatnya, sehingga pengembangan pariwisata diharapkan mampu
menyajikan bangunan dan destinasi indah serta membangun mental masyarakatnya,
sehingga tingkah laku masyarakat setempat dapat mencerminkan pariwisata.
Destinasi pariwisata seringkali berada tidak hanya pada satu wilayah administrativ,
tetapi dapat berada di lebih dari satu wilayah administrativ baik di tingkat kabupaten
maupun tingkat provinsi.
Salah satu wisata yang merupakan kombinasi antara alam (natural resources)
dan hasil karya manusia (man made resources) adalah Taman Wisata Iman (TWI).
TWI terletak di Kecamatan Sitinjo, berjarak tempuh 10 Km dari pusat kota
Sidikalang. Dengan luas 130.000 m², wisatawan akan menikmati simbol
keberagaman serta kerukunan umat beragama yang ada di Indonesia seperti Vihara,
Gua Betlehem, Via dolorosa, Gua Bunda Maria, Bukit Golgata, Gereja, Kuil Hindu,
Lapangan Manasik Haji, Miniatur Ka’bah, Masjid. Taman Wisata Iman ini juga
memiliki lokasi outdoor sebagai tempat melakukan aktivitas picnic atau acara lainnya
dan wisata ini berada dikawasan hutan pinus. Di dalam Taman Wisata Iman, para
wisatawan akan menikmati sejuknya berada di kawasan hutan pinus dengan
pemandangan alam yang indah sebagai latar belakang wisata.
Mengenai jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Iman ini
berjumlah 145.320 orang pada tahun 2014, sedangkan pada tahun 2015 mengalami
penurunan yaitu dengan total wisatawan yang berkunjung 121.113 orang, dengan
Universitas Sumatera Utara
lonjakan wisatawan pada masa natal dan tahun baru. Dari jumlah tersebut, sesuai data
dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora)
Kabupaten Dairi, pariwisata ini telah menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
sekitar 500.000.000 s/d 2 Milyar per tahunnya. Namun dengan adanya penurunan
wisatwan antara 2014 -2015, maka perlu adanya pengembangan dalam segala aspek
yang dapat mempengaruhi daya tarik wisata tersebut.
Tabel 1.2
Tarif Retribusi Taman Wisata Iman Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera
Utara
No
Retribusi Taman Wisata Iman Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera
Utara
1.
Orang:
Dewasa
Rp 10.000/orang/masuk
Anak-anak
Rp 5.000/orang/masuk
Membawa kuda tunggang
Rp 10.000/orang/masuk
Photografer
Rp 10.000/orang/masuk
Pedagang asongan
Rp 7.000/orang/masuk
Membawa sepeda untuk berdagang
Rp 10.000/orang/masuk
Membawa gerobak/sejenis untuk berdagang
Rp 10.000/orang/masuk
Membawa kendaraan sepeda motor roda 2 untuk
Rp 20.000/orang/masuk
berdagang
2.
Penginapan:
Kamar VIP
Rp 400.000/kamar/malam
Universitas Sumatera Utara
Kamar standard
Rp 300.000/kamar/malam
3.
WC/Toilet
Rp 2.000/orang
4.
Aula besar
Rp 400.000/hari
5.
Aula kecil
Rp 250.000/hari
6.
Lapangan
Rp 0 /kegiatan
Sumber: Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora)
kab.Dairi, Sumatera Utara (sesuai Peraturan Bupati Dairi Nomor 24 Tahun 2015)
Diharapkan peranan pariwisata ini semakin besar terhadap peningkatan
pendapatan masyarakat, memperluas kesempatan usaha mikro dan mendorong
pembangunan daerah. Untuk mempertahankan aset ini serta mengembangkannya
maka Pemerintah daerah dan Disbudparpora Dairi melakukan serangkaian kegiatan
yang memperkenalkan Taman Wisata Iman ke masyarakat luas. Disisi lain dalam hal
pengembangan dibutuhkan dana yang tidak sedikit terkait juga dengan rencana
penambahan beberapa bangunan penunjang keindahan TWI tersebut. Adapun hal
yang terkait dengan pengembangan seperti akomodasi, sarana transportasi
(aksesbilitas), sarana dan prasarana (amenitas), atraksi (attraksion), dan kelembagaan
(Accelary). Jadi, pengenalan wisata tersebut dilakukan untuk menarik investor yang
mempercayakan pengembangan Taman Wisata Iman agar semakin meningkat sesuai
target yang akan dicapai dengan melihat potensi dan mempertahankan kebudayaan
yang ada.
Dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan wisatawan akan destinasi, pihak
pengelola Taman Wisata Iman berusaha memberikan pelayanan dan memenuhi
permintaan pasar. Oleh sebab itu penulis melakukan penelitian terhadap strategi
Universitas Sumatera Utara
pengembangan produk pariwisata Taman Wisata Iman melalui analisis SWOT yaitu
dengan
mengenali
kekuatan
(strength),
kelemahan
(weaknessess),
peluang
(opportunities), ancaman (threats). Selanjutnya, hasil analisis SWOT tersebut diolah
menjadi strategi pengembangan wisata untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Identifikasi Potensi dan Strategi
Pengembangan Produk
Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi,
Sumatera Utara)”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apa potensi yang ada pada Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten
Dairi, Sumatera Utara?
2. Apakah strategi pengembangan yang digunakan pada Taman Wisata Iman
(TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara?
Universitas Sumatera Utara
3. Apakah strategi alternatif yang dapat digunakan untuk mengembangkan
produk Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara
melalui analisis SWOT?
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui potensi yang ada pada Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo,
Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui strategi pengembangan wisata apa yang
digunakan di
Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui strategi alternatif apakah yang dapat digunakan untuk
mengembangkan produk Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten
Dairi, Sumatera Utara melalui Analisis SWOT.
1.4
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti, yaitu untuk menambah wawasan pengetahuan ilmiah mengenai
strategi pengembangan produk terutama di bidang ekowisata.
2. Bagi pengelola Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi,
Sumatera Utara, yaitu sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang
Universitas Sumatera Utara
berguna untuk dapat mengembangkan wisata tersebut dengan strategi yang
tepat.
3. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, yaitu untuk bahan
referensi, menambah wawasan dan ilmu untuk Mahasiswa/I di Jurusan
Administrasi Bisnis FISIP-USU.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1
Pariwisata
Perkataan pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta dengan rangkaian suku
kata pari = banyak, ditambah dengan wis = melihat, dan ata = tempat. Jadi,
pariwisata merupakan terjemahan dari melihat banyak tempat. Indonesia pada
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa ini, pariwisata merupakan aspek yang menjanjikan bagi sebuah
negara secara umum dan khususnya bagi daerah lokasi wisata berada. Pariwisata
menjadi aset penting bagi suatu negara untuk memperkenalkan diri bagi negara lain
sebagai destinasi yang dapat menarik perhatian wisatawan. Organisasi internasional
seperti PBB, Bank Dunia, dan World Tourism Organization (WTO) telah mengakui
bahwa pariwisata sebagai kebutuhan dasar manusia. John Naisbitt dalam bukunya
Global Paradox menulis, “Travel was considered a privilege of the moneyed elite,
now it is considered a basic human right”. “Dulu, hanya orang-orang kaya saja yang
melakukan perjalanan wisata. Namun kini, pariwisata menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan manusia” (Ali Hasan, 2015:605). Pariwisata juga
merupakan suatu industri yang produknya dapat dikonsumsi/dinikmati hanya
ditempat keberadaannya sehingga dapat dikatakan sebagai barang ekspor maya.
Produk industri pariwisata dapat dinikmati hanya di tempat keberadaannya sehingga
konsumen/wisatawan harus mendatangi/mengunjungi tempat keberadaan objek
(Suwardjoko, 2007:9).
Sebagian besar perjalanan wisata diperkirakan akan terjadi di Asia Timur dan
Pasifik. Para pelaku pariwisata Indonesia sudah seharusnya menyiapkan diri untuk
menciptakan daya saing guna menjaring peluang yang akan menghampiri. Negara
Universitas Sumatera Utara
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan wisata di dunia yang
memiliki potensi alam dan keragaman budaya sangat kaya yang tak kalah menariknya
bila dibandingkan dengan negara lain (Ali Hasan, 2015:605). Pariwisata di Indonesia
merupakan salah satu sektor ekonomi penting urutan ketiga dalam hal penerimaan
devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Dibutuhkan
upaya yang lebih terarah dalam menyiapkan pemasaran pariwisata tersebut.
Berdasarkan data tahun 2015, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke
Indonesia sebesar 9,7 juta lebih atau tumbuh sebesar 3.04% dibandingkan tahun
sebelumnya. Tempat-tempat wisata di Indonesia didukung dengan warisan budaya
kaya mencerminkan sejarah dan keberanekaragaman etnis. Candi Prambanan dan
Borobudur, Toraja, Yogyakarta, dan Bali merupakan beberapa contoh tujuan wisata
budaya di Indonesia. Wisatawan yang berkunjung di Indonesia pada umumnya
bertujuan untuk liburan dan untuk bisnis.
Tabel 1.1
Perkembangan Bulanan Wisatawan Mancanegara 2010-2015
Satuan: Wisatawan
BULAN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
JANUARI
493.799
548.821
652.692
614.328
753.079
723.039
FEBRUARI
523.135
568.057
592.502
678.415
702.666
786.653
MARET
594.242
598.068
658.602
725.316
765.607
789.596
APRIL
555.915
608.093
626.100
646.117
726.332
749.882
MEI
600.031
600.191
650.883
700.708
752.363
793.499
JUNI
613.422
674.402
695.531
789.594
851.475
815.148
JULI
658.476
745.451
701.200
717.784
777.210
814.233
AGUSTUS
586.530
621.084
634.194
771.009
826.821
850.542
Universitas Sumatera Utara
SEPTEMBER
560.367
650.071
683.584
770.878
791.296
869.179
OKTOBER
594.654
656.006
688.341
719.903
808.767
825.818
NOVEMBER
578.152
654.948
693.867
807.422
764.461
777.480
DESEMBER
644.221
724.539
766.966
860.655
915.334
913.828
7.002.944
7.649.731
8.044.462
8.802.129
9.435.411
9.708.892
TOTAL
Sumber : Pusdatin Kemenparekraf & BPS
Berkaitan dengan daya Tarik wisata, menurut Undang-Undang Nomor 10
Tahun 2009 tentang kepariwisataan yang dimaksud dengan daya Tarik wisata adalah
segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
Berbicara tentang daya Tarik wisata yang merupakan hasil kombinasi antara
alam dan hasil buatan manusia, tidak bisa terlepas dari keindahan, baik keindahan
yang disediakan oleh alam maupun keindahan yang diciptakan oleh manusia.
Keindahan itulah yang membuat wisatawan akan tertarik untuk mengunjungi dan
menikmati daya tarik wisata tersebut disamping adanya fasilitas pendukung dan
keamanan yang merupakan syarat utama dalam kepariwisataan, daya tarik ini lah
yang menjadi potensi pariwisata. Pariwista sebagai industri jasa yang multidimensi
dan memiliki jaringan industri ke hulu dan hilir memilki rantai yang sangat panjang
ke berbagai daerah dan menjangkau sektor formal maupun informal. Sebagai industri
jasa, pariwisata akan lebih menitiberatkan pada tingkat kepuasan bagi pemakainya
atau wisatawan.
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan pariwisata diarahkan pada pembentukan destinasi-destinasi
yang mengandung unsur-unsur: adanya aksesbilitas yang baik, adanya akomodasi,
adanya objek yang menarik, adanya permintaan pasar, dan adanya masyarakat yang
mendapatkan manfaatnya, sehingga pengembangan pariwisata diharapkan mampu
menyajikan bangunan dan destinasi indah serta membangun mental masyarakatnya,
sehingga tingkah laku masyarakat setempat dapat mencerminkan pariwisata.
Destinasi pariwisata seringkali berada tidak hanya pada satu wilayah administrativ,
tetapi dapat berada di lebih dari satu wilayah administrativ baik di tingkat kabupaten
maupun tingkat provinsi.
Salah satu wisata yang merupakan kombinasi antara alam (natural resources)
dan hasil karya manusia (man made resources) adalah Taman Wisata Iman (TWI).
TWI terletak di Kecamatan Sitinjo, berjarak tempuh 10 Km dari pusat kota
Sidikalang. Dengan luas 130.000 m², wisatawan akan menikmati simbol
keberagaman serta kerukunan umat beragama yang ada di Indonesia seperti Vihara,
Gua Betlehem, Via dolorosa, Gua Bunda Maria, Bukit Golgata, Gereja, Kuil Hindu,
Lapangan Manasik Haji, Miniatur Ka’bah, Masjid. Taman Wisata Iman ini juga
memiliki lokasi outdoor sebagai tempat melakukan aktivitas picnic atau acara lainnya
dan wisata ini berada dikawasan hutan pinus. Di dalam Taman Wisata Iman, para
wisatawan akan menikmati sejuknya berada di kawasan hutan pinus dengan
pemandangan alam yang indah sebagai latar belakang wisata.
Mengenai jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Iman ini
berjumlah 145.320 orang pada tahun 2014, sedangkan pada tahun 2015 mengalami
penurunan yaitu dengan total wisatawan yang berkunjung 121.113 orang, dengan
Universitas Sumatera Utara
lonjakan wisatawan pada masa natal dan tahun baru. Dari jumlah tersebut, sesuai data
dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora)
Kabupaten Dairi, pariwisata ini telah menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
sekitar 500.000.000 s/d 2 Milyar per tahunnya. Namun dengan adanya penurunan
wisatwan antara 2014 -2015, maka perlu adanya pengembangan dalam segala aspek
yang dapat mempengaruhi daya tarik wisata tersebut.
Tabel 1.2
Tarif Retribusi Taman Wisata Iman Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera
Utara
No
Retribusi Taman Wisata Iman Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera
Utara
1.
Orang:
Dewasa
Rp 10.000/orang/masuk
Anak-anak
Rp 5.000/orang/masuk
Membawa kuda tunggang
Rp 10.000/orang/masuk
Photografer
Rp 10.000/orang/masuk
Pedagang asongan
Rp 7.000/orang/masuk
Membawa sepeda untuk berdagang
Rp 10.000/orang/masuk
Membawa gerobak/sejenis untuk berdagang
Rp 10.000/orang/masuk
Membawa kendaraan sepeda motor roda 2 untuk
Rp 20.000/orang/masuk
berdagang
2.
Penginapan:
Kamar VIP
Rp 400.000/kamar/malam
Universitas Sumatera Utara
Kamar standard
Rp 300.000/kamar/malam
3.
WC/Toilet
Rp 2.000/orang
4.
Aula besar
Rp 400.000/hari
5.
Aula kecil
Rp 250.000/hari
6.
Lapangan
Rp 0 /kegiatan
Sumber: Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora)
kab.Dairi, Sumatera Utara (sesuai Peraturan Bupati Dairi Nomor 24 Tahun 2015)
Diharapkan peranan pariwisata ini semakin besar terhadap peningkatan
pendapatan masyarakat, memperluas kesempatan usaha mikro dan mendorong
pembangunan daerah. Untuk mempertahankan aset ini serta mengembangkannya
maka Pemerintah daerah dan Disbudparpora Dairi melakukan serangkaian kegiatan
yang memperkenalkan Taman Wisata Iman ke masyarakat luas. Disisi lain dalam hal
pengembangan dibutuhkan dana yang tidak sedikit terkait juga dengan rencana
penambahan beberapa bangunan penunjang keindahan TWI tersebut. Adapun hal
yang terkait dengan pengembangan seperti akomodasi, sarana transportasi
(aksesbilitas), sarana dan prasarana (amenitas), atraksi (attraksion), dan kelembagaan
(Accelary). Jadi, pengenalan wisata tersebut dilakukan untuk menarik investor yang
mempercayakan pengembangan Taman Wisata Iman agar semakin meningkat sesuai
target yang akan dicapai dengan melihat potensi dan mempertahankan kebudayaan
yang ada.
Dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan wisatawan akan destinasi, pihak
pengelola Taman Wisata Iman berusaha memberikan pelayanan dan memenuhi
permintaan pasar. Oleh sebab itu penulis melakukan penelitian terhadap strategi
Universitas Sumatera Utara
pengembangan produk pariwisata Taman Wisata Iman melalui analisis SWOT yaitu
dengan
mengenali
kekuatan
(strength),
kelemahan
(weaknessess),
peluang
(opportunities), ancaman (threats). Selanjutnya, hasil analisis SWOT tersebut diolah
menjadi strategi pengembangan wisata untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Identifikasi Potensi dan Strategi
Pengembangan Produk
Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi,
Sumatera Utara)”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apa potensi yang ada pada Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten
Dairi, Sumatera Utara?
2. Apakah strategi pengembangan yang digunakan pada Taman Wisata Iman
(TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara?
Universitas Sumatera Utara
3. Apakah strategi alternatif yang dapat digunakan untuk mengembangkan
produk Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara
melalui analisis SWOT?
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui potensi yang ada pada Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo,
Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui strategi pengembangan wisata apa yang
digunakan di
Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui strategi alternatif apakah yang dapat digunakan untuk
mengembangkan produk Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten
Dairi, Sumatera Utara melalui Analisis SWOT.
1.4
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti, yaitu untuk menambah wawasan pengetahuan ilmiah mengenai
strategi pengembangan produk terutama di bidang ekowisata.
2. Bagi pengelola Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi,
Sumatera Utara, yaitu sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang
Universitas Sumatera Utara
berguna untuk dapat mengembangkan wisata tersebut dengan strategi yang
tepat.
3. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, yaitu untuk bahan
referensi, menambah wawasan dan ilmu untuk Mahasiswa/I di Jurusan
Administrasi Bisnis FISIP-USU.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1
Pariwisata
Perkataan pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta dengan rangkaian suku
kata pari = banyak, ditambah dengan wis = melihat, dan ata = tempat. Jadi,
pariwisata merupakan terjemahan dari melihat banyak tempat. Indonesia pada
Universitas Sumatera Utara