Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L) Dengan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

Lampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih

Tanaman sirih

Daun sirih segar

59

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Gambar daun sirih kering serta serbuk simplisia daun sirih

Daun sirih kering

Serbuk daun sirih

60

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Hasil pemeriksaan mikroskopik daun sirih dan serbuk simplisia

daun sirih

1
2
3

4
5

Keterangan:
1.
2.
3.
4.
5.

Stomata tipe anomositik
Minyak atsiri di dalam sel parenkim
Rambut penutup
Sel-sel minyak pada hipodermis

Berkas pembuluh xylem

61

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. Perhitungan karakterisasi simplisia daun sirih
1. Perhitungan penetapan kadar air simplisia

Kadar air simplisia=

volume akhir-volume awal
x 100%
berat sampel (g)

No

Berat Sampel (g)

Volume awal (mL)


Volume akhir (mL)

1

5,002

3,25

3,4

2

5,000

3,4

3,65

3


5,002

1,2

1,35

a. % Kadar air =

3,4 − 3,25
x 100% = 2, 99%
5,002

b. % Kadar air =

3,65 − 3,4
x 100% = 5,00%
5,000

c. % Kadar air =


1,35 − 1,2
x 100% = 2, 99%
5,002

% Rata − rata kadar air =

2,99 + 5,00 + 2,99
= 3,66%
3

2. Perhitungan penetapan kadar sari larut dalam air simplisia daun sirih
Kadar sari larut dalam air =

berat sari (g)
100
x
x 100%
berat sampel (g)
20


No

Berat sampel (g)

Berat sari (g)

1

5,001

0,221

2

5,003

0,232

3


5,007

0,224

a. Kadar sari larut dalam air =

0,221 100
x
x 100% = 22,09%
5,001
20
62

Universitas Sumatera Utara

0,232 100
x
x 100% = 23,18%
20

5,003

b. Kadar sari larut dalam air =

Lampiran 4. (Lanjutan)
c. Kadar sari larut dalam air =

0,224 100
x
x 100% = 22,36%
20
5,007

% Rata − rata kadar sari larut dalam air =

22,09 + 23,18 + 22,36
= 22,54%
3

3. Perhitungan penetapan kadar sari larut dalam etanol simplisia daun sirih


Kadar sari larut dalam etanol =

berat sari (g)
100
x
x 100%
berat sampel(g)
20

No

Berat sampel (g)

Berat sari (g)

1

5,001


0,141

2

5,002

0,144

3

5,007

0,155

a. % Kadar sari larut dalam etanol =

0,141 100
x
x 100% = 14,09%
5,001

20

b. % Kadar sari larut dalam etanol =

0,144 100
x
x 100% = 14,39%
20
5,002

c. % Kadar sari larut dalam etanol =

0,155 100
x
x 100% = 15,47%
20
5,007

% Rata − rata kadar sari larut dalam etanol =

14,09% + 14,39% + 15,47%
3

= 14,65

63

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. (Lanjutan)
4. Perhitungan penetapan kadar abu total simplisia daun sirih
% Kadar abu total =

berat abu (g)
x 100%
berat sampel (g)

No

Berat Sampel (g)

Berat abu (g)

1

2,009

0,183

2

2,013

0,187

3

2,011

0,189

a. % Kadar abu total =

0,183
x 100% = 9,10%
2,009

b. % Kadar abu total =

0,187
x 100% = 9,28%
2,013

c. % Kadar abu total =

0,189
x 100% = 9,39%
2,011

% Rata − rata kadar abu total =

9,10% + 9,28% + 9,39%
= 9,25%
3

5. Perhitungan penetapan kadar abu yang tidak larut asam simplisia dauh sirih

Kadar abu total =

berat abu (g)
x 100%
berat sampel (g)

N0

Berat Sampel (g)

Berat abu (g)

1

2,005

0,020

2

2,009

0,028

3

2,011

0,032

64

Universitas Sumatera Utara

a. Kadar abu yang tidak larut asam =

0,020
x 100% = 0,99%
2,005

Lampiran 4. (Lanjutan)
b. Kadar abu yang tidak larut asam =
c. Kadar abu yang tidak larut asam =

% Rata − rata kadar abu total =

0,026
x 100% = 0,51%
2,009
0,032
2,011

x 100% = 1,59%

0,99% + 0,51% + 1,59%
= 1,03%
3

65

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Bagan Penelitian
Bagan skrining fitokimia dan karakterisasi serbuk simplisia
Daun sirih
Dicuci dengan air mengalir
Ditiriskan dan dikeringkan

Simplisia
Diserbukkan
Serbuk simplisia

Skrining Skrining
fitokimia senyawa
Karakterisasi
simplisia meliputi
pemeriksaan
fitokimia senyawa

- Alkaloida
- Flavonoida
- Saponin
- Tanin
- Glikosida
- Steroida/Triterpenoida

Karakterisasi
simplisia meliputi
pemeriksaan

600 g serbuk simplisia

mikroskopik
makroskopik
kadar air
kadar sari larut dalam
etanol
- kadar sari larut dalam air
- kadar abu total
- kadar abu tidak larut
dalam asam

Direndam
dengan etanol
96%

-

Dibiarkan 5
hari, sering
diaduk
Disaring
Ampas

Ditambahkan etanol 96%
hingga diperoleh 100 bagian
Dibiarkan selama 2 hari
terlindung dari cahaya
Dienaptuangkan dan disaring
Maserat
Dipekatkan
dengan rotary
evaporator
Ekstrak kental 138, 39 g

66

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. Hasil uji aktivitas antibakteri yang menunjukkan efek sinergis
antara ekstrak etanol daun sirih kombinasi dengan amoksisilin
terhadap bakteri Staphylococcus aureus.dan Escherichia coli

Staphylococcus aureus

Escherichia coli

B

A

B

Keterangan:

A

: KHM ekstrak etanol daun sirih

B

: KHM amoksisilin

A

67

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih terhadap
bakteri Staphylococcus aureus

NO

Konsentrasi
Ekstrak Etanol
Daun Sirih mg/mL

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

500
400
300
200
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Blanko

Keterangan:

D
D*
-

Diameter Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri
(mm)*
Staphylococcus aureus
D1
D2
D3
D*
18.5
19.5
18.5
18.83
16.75
17.7
17.85
17.43
15.9
15.95
16.65
16.17
14.65
15.25
15.9
15.27
13.3
14.65
15.25
14.4
13.6
14.4
13.8
13.93
13.2
13.8
13.2
13.4
12.5
13.3
12.45
12.75
11.8
12.75
11.9
12.15
11.1
12.1
11.3
11.5
10.7
11.2
10.05
10.65
9.5
10.3
9.65
9.82
8.7
9.9
8.4
9
7.9
7.2
7.45
7.52
6.05
6.3
6.35
6.23
-

: Diameter zona hambat pertumbuhan bakteri 1,2, dan 3
: Diameter rata-rata zona hambat
: Tidak ada zona hambat

68

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 8. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih terhadap
bakteri Escherichia coli
Konsentrasi
Ekstrak Etanol
NO
Daun Sirih
mg/mL
1
500
2
400
3
300
4
200
5
100
6
90
7
80
8
70
9
60
10
50
11
40
12
30
13
20
14
10
15
9
16
8
17
7
18
6
19
5
20
4
21
3
22
2
23
1
24
Blanko

Keterangan:

D
D*
-

Diameter Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri (mm)*
Escherichia coli
D1
18.25
17.05
16.10
15.50
14.65
13.50
12.90
12.05
11.10
10.30
9.75
9.10
8.30
7.60
6.30
6.80
-

D2
18.20
16.30
15.50
14.90
13.05
14.15
13.25
12.75
11.30
10.80
10.35
9.05
8.75
8.45
8.30
7.70
-

D3
19.25
18.60
17.45
16.10
14.40
14.05
13.65
13.05
11.80
10.90
10.25
9.10
8.80
8.30
8.25
7.15
-

D*
18.57
17.32
16.35
15.50
14.03
13.90
13.27
12.62
11.40
10.67
10.12
9.08
8.62
8.12
7.62
7.22
-

: Diameter zona hambat pertumbuhan bakteri 1,2, dan 3
: Diameter rata-rata zona hambat pertumbuhan bakteri
: Tidak ada zona hambat

69

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 9. Hasil uji aktivitas antibakteri amoksisilin terhadap pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus

No

Konsentrasi
Amoksisilin µg/mL

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

2000
1750
1500
1250
1000
750
500
250
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Blanko

Keterangan:

D
D*
-

Diameter Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri
(mm)*
Staphylococcus aureus
D1
D2
D3
D*
14.70
14.35
14.85
14.63
14.50
14.10
14.60
14.40
14.10
13.80
14.35
14.08
13.70
13.65
13.75
13.70
12.85
12.95
13.15
12.98
12.65
12.70
12.85
12.73
12.55
12.45
12.55
12.52
12.35
12.15
12.55
12.35
11.75
11.85
11.80
11.80
11.25
11.05
11.10
11.13
10.45
10.25
10.35
10.35
9.75
10.10
10.30
10.05
9.60
9.75
9.65
9.67
9.35
9.15
9.45
9.32
8.30
8.75
8.95
8.67
8.10
8.35
8.70
8.38
7.75
7.95
8.55
8.08
6.20
6.60
8.35
7.05
-

: Diameter zona hambat pertumbuhan bakteri 1,2, dan 3
: Diameter rata-rata zona hambat pertumbuhan bakteri
: Tidak ada zona hambat

70

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 10. Hasil uji aktivitas antibakteri amoksisilin terhadap pertumbuhan
bakteri Escherichia coli.

No

Konsentrasi
Amoksisilin
µg/mL

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

2000
1750
1500
1250
1000
750
500
250
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Blanko

Keterangan:

D
D*
-

Diameter Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri
(mm)*
Escherichia coli
D1
D2
D3
D*
15.15
15.85
16.10
15.70
14.90
15.70
15.90
15.50
14.75
15.45
15.85
15.35
14.25
15.05
15.45
14.92
14.05
14.55
14.70
14.43
13.75
14.05
14.15
13.98
13.25
13.75
13.90
13.63
13.05
13.05
13.35
13.15
12.30
12.95
12.80
12.68
11.80
12.05
12.15
12.00
11.75
11.95
11.95
11.88
11.50
11.45
11.50
11.48
11.35
11.35
11.25
11.32
11.15
11.20
11.15
11.17
11.05
11.05
10.90
11.00
10.80
10.70
10.60
10.70
10.65
10.65
10.45
10.58
9.30
10.05
8.40
9.25
8.55
9.30
7.20
8.35
7.70
8.10
7.20
7.67
7.70
7.80
7.30
7.60
7.40
7.70
7.15
7.42
7.10
6.60
6.80
6.83
-

: Diameter zona hambat pertumbuhan bakteri 1,2, dan 3
: Diameter rata-rata zona hambat pertumbuhan bakteri
: Tidak ada zona hambat

71

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 11. Hasil uji kombinasi aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih
dengan amoksisilin terhadap bakteri Staphylococcus aureus

Konsentra
si
Kombinas
N
i
O
Amoksisil
in dengan
EEDS

Diameter Zona
Hambat

Konsentra
si
Kombinas
i EEDS
dengan
Amoksisil
in

Staphylococcus aureus

D1

D2

D3

D*

Diameter Zona
Hambat

Staphylococcus aureus

D1

D2

D3

D*

8.35

8.05

7.60

8.00

1

2 µg/mL
+
9 mg/mL

8.35

9.15

9.20

8.90

2 mg /mL
+ 10 µg
/mL

2

4 µg/mL
+
9 mg/mL

9.15

9.40

9.70

9.42

4 mg /mL
+ 10 µg
/mL

8.60

8.50

8.30

8.47

3

6 µg/mL
+
9 mg/mL

9.65

9.80

10.4
0

9.95

6 mg /mL
+ 10 µg
/mL

9.40

8.85

9.35

9.20

4

8 µg/mL
+
9 mg/mL

10.0
5

9.95

10.5
5

10.1
8

8 mg /mL
+ 10 µg
/mL

9.60

9.35

9.75

9.57

5

10 µg/mL 10.6
+ 9mg/mL 5

10.7
0

10.7
5

11.1
0

10 mg
/mL + 10
µg /mL

10.0
5

10.0
5

10.1
0

10.0
7

Keterangan:

D
D*
-

: Diameter zona hambat pertumbuhan bakteri 1,2, dan 3
: Diameter rata-rata zona hambat pertumbuhan bakteri
: Tidak ada zona hambat

72

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 12. Hasil uji kombinasi aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun
sirih dengan amoksisilin terhadap bakteri Esherichia coli
Diameter Zona
Hambat

Konsentra
si
Kombinas
N
i
O
Amoksisil
in dengan
EEDS

1

2

3

4
5

2 µg /mL
+8
mg/mL
4 µg/mL
+8
mg/mL
6 µg /mL
+8
mg/mL
8 µg /mL
+8
mg/mL
10 µg
/mL + 8
mg/mL

Keterangan:

Escherichia coli

D1

D2

D3

D*

9.30

9.25

8.45

9.00

9.40

9.45

8.75

9.20

9.80

9.60

9.15

9.52

10.3
0

10.0
5

10.1
5

10.1
7

10.6
5

10.1
5

10.4
0

10.4
0

D
D*
-

Konsentra
si
Kombinasi
EEDS
dengan
Amoksisili
n
2 mg /mL
+ 5 µg
/mL
4 mg /mL
+ 5 µg
/mL
6 mg /mL
+ 5 µg
/mL
8 mg /mL
+ 5 µg
/mL
10 mg
/mL + 5
µg /mL

Diameter Zona
Hambat
Escherichia coli

D1

D2

D3

D*

7.6
0

8.2
5

8.05

7.9
7

8.2
5

8.7
5

8.40

8.4
7

8.5
5

8.9
5

8.75

8.7
5

9.2
5

9.7
5

9.15

9.3
8

9.7
0

9.9
5

10.0
5

9.9
0

: Diameter zona hambat pertumbuhan bakteri 1,2, dan 3
: Diameter rata-rata zona hambat pertumbuhan bakteri
: Tidak ada zona hambat

73

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 13. Gambar uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih
terhadap bakteri Staphylococcus aureus

10
8

7

6

5

Konsentrasi 10 dan 5 mg/ mL

Konsentrasi 8, 7, 6 mg/mL

4
1

5

2
3

Konsentrasi 5, 4, 3 mg/mL

Blanko

Konsentrasi 2, 1 mg/mL, blanko

74

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14. Gambar uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih terhadap
bakteri Escherichia coli

10
10

5
Blankoo
9

Konsentrasi 10, 5 mg/mL dan blanko

Konsentrasi 10, 5 mg/mL

5

8

7

4

6

Konsentrasi 8, 7, 6 mg/mL

3

Konsentrasi 5, 4, 3 mg/mL

75

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14. (Lanjutan).

2

1

Blanko

Konsentrasi 2, 1 mg/mL dan blanko

76

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 15. Gambar uji aktivitas antibakteri amoksisilin terhadap bakteri
Staphylococcus aureus

konsentrasi 9,8,4,3 µg/mL

Konsentrasi 10, 2, 1 µg/mL, blanko

Konsentrasi 7, 6, 5 µg/mL

77

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 16. Gambar uji aktivitas antibakteri amoksisilin terhadap bakteri
Escherichia Coli

Konsentrasi 10, 2, 1 µg/mL, blanko

Konsentrasi 9, 8, 4, 3 µg/mL

Konsentrasi 7, 6, 5 µg/mL

78

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Perbandingan Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Dengan Metode Difusi Disk dan Sumuran terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus

5 35 46

Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus.

2 15 50

Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L) Dengan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

3 16 97

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) DAN SIPROFLOKSASIN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) dan Siprofloksasin Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Escherichia coli Multiresis

1 6 12

Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L) Dengan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 17

Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L) Dengan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 2

Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L) Dengan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 1 5

Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L) Dengan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 17

Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L) Dengan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 2 4