I Gede Ariawan BAB V

101

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden Penelitian

Karakteristik responden dalam penelitian ini peneliti bagi menjadi delapan karakter,
yakni : berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, golongan/pangkat, masa kerja,
suku,

pekerjaan

sampingan,

dan

pengalaman

mengikuti

pelatihan/loka


karya/seminar dan sosialisasi yang berkaitan dengan bidang pekerjaan pegawai yang
bersangkutan. Deskripsi mengenai karakteristik responden penelitian peneliti
jabarkan pada subbab di bawah ini:

1.

Kriteria Responden Berdasarkan Usia
Kriteria responden berdasarkan usia dibagi kedalam dua kategori yakni kurang
dari 30 tahun dan lebih dari 30 tahun. Peneliti menggunakan umur 30 tahun
menjadi batas responden dikarenakan jumlah tersebut terdapat ditengah-tengah
antara masa pensiun pegawai yakni 56 tahun untuk pegawai struktural dan 60
tahun untuk pegawai fungsional. Jumlah responden berdasarkan usia dapat
dilihat pada tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No.

Usia
1.
Kurang dari 30 Tahun
2.
Lebih dari 30 Tahun
Jumlah
..

Frekuensi ( f )
3
31
34

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Prosentase (%)
8,82
91,18
100


102

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak adalah pegawai
yang usianya lebih dari 30 tahun dan responden yang paling sedikit adalah
pegawai yang usianya kurang dari 30 tahun, hal ini menunjukan bahwa usia para
pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Lampung Tengah ratarata memiliki usia lebih dari 30 tahun karena mereka merupakan para pegawai
lama yang belum pensiun, itu karena dahulu diangkat melalui jalur honorer.

2.

Kriteria Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Kriteria responden berdasarkan jenis kelamin peneliti gunakan untuk
membedakan

responden

laki-laki

dan


perempuan.

Jumlah

responden

berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No.
Jenis Kelamin
1.
Laki-laki
2.
Perempuan
Jumlah
..


Frekuensi ( f )
30
4
34

Prosentase (%)
88,24
11,76
100

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak adalah berjenis
kelamin laki-laki sedangkan responden perempuan berjumlah sedikit hal ini
menunjukan bahwa Sumber Daya Manusia yang tersedia di Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air rata-rata berjenis kelamin laki-laki, karena pada saat
perekrutan/penerimaan rata-rata pegawai yang diterima berjenis kelamin lakilaki.

103


3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dibagi menjadi dua kategori,
yakni : dari Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sederajat dan Sarjana. Jumlah
responden berdasarkan jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel 6 di bawah
ini.
Tabel 6.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No.
Pendidikan
1.
SMA atau Sederajat
2.
Sarjana
 

Frekuensi ( f )
19

15
34

Prosentase (%)
55,88
44,12
100

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak memiliki
jenjang pendidikan SMA atau Sederajat sedangkan responden dengan jenjang
pendidikan sarjana sedikit. Hal ini menunjukan bahwa karakteristik pendidikan
pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Lampung Tengah,
ternyata sebagian besar masih berpendidikan SMA atau Sederajat hal ini
dikarenakan dahulu pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air diangkat
melalui jalur honorer yang kebanyakan dari lulusan SMA atau sederajat
sedangkan yang diangkat dari pendidikan perguruan tinggi atau sarjana masih
sangat sedikit, artinya secara kuantitas jumlah pegawai Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Kabupaten Lampung Tengah masih mencukupi sehingga

berdampak pada sedikitnya penerimaan pegawai melalui jalur umum.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan/ Pangkat
Karakteristik responden berdasarkan golongan/pangkat dibagi menjadi dua
kategori, yakni : Golongan IV dan III. Asumsi peneliti jika pegawai memiliki

104

Golongan IV dan III maka pegawai tersebut akan mengetahui dengan baik
mengenai budaya organisasi dalam pemerintahan daerah secara menyeluruh.
Jumlah responden berdasarkan masa kerja keseluruhan dapat dilihat pada tabel 7
di bawah ini.
Tabel 7.

Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan/ Pangkat

No.
Golongan/ Pangkat
1.
IV

2.
III




Frekuensi (F)
7
27
34

Prosentase (%)
20,29
79,41
100

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak adalah pegawai
yang


memiliki

golongan/pangkat

III,

sedangkan

responden

dengan

golongan/pangkat IV tersebut adalah sedikit, hal ini menunjukan bahwa pegawai
golongan tersebut memiliki kemampuan lebih, karena pendidikan dan
pengalamannya jika di bandingkan dengan golongan I atau II, selain itu dalam
penelitian ini golongan/panggat digunakan untuk menghomogenkan data
responden penelitian pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten
Lampung Tengah, hal ini terbukti dari penyebaran angket kuesioner penelitian
yang menunjukan bahwa mereka memiki pemahaman yang cukup baik untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan kuesioner .

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dibagi menjadi dua kategori
yakni : kurang dari 10 tahun dan lebih dari sepuluh tahun. Asumsi peneliti jika
pegawai telah lebih dari 10 tahun bekerja maka pegawai tersebut akan
mengetahui dengan baik mengenai budaya organisasi dalam pemerintahan

105

daerah secara menyeluruh sedangkan pegawai dengan masa keseluruhan kurang
dari 10 tahun cukup mengetahui dengan baik budaya organisasi pemerintahan.
Jumlah responden berdasarkan masa kerja keseluruhan menjadi pegawai dapat
dilihat pada tabel 8 di bawah ini.

Tabel 8.

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

No.
Masa Kerja
1.
Kurang dari 10 Tahun
2.
Lebih dari 10 Tahun
 

Frekuensi (F)
8
26
34

Prosentase (%)
23,53
76,47
100

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak adalah pegawai
dengan masa kerja lebih dari 10 tahun sedangkan jumlah responden dengan
masa kerja kurang dari 10 tahun sedikit. Artinya pegawai yang masa kerjanya
lebih dari 10 tahun lebih mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang
memadai terkait dengan variabel penelitian, serta sudah banyak mengetahui
kondisi riil persoalan-persoalan yang terjadi pada organisasi tersebut.

6. Kriteria Responden Berdasarkan Suku
Karakteristik responden berdasarkan suku dibagi menjadi beberapa kategori,
yakni : Lampung, Jawa, Sunda, Banten, Semendo serta Batak. Diambilnya
beberapa kategori tersebut dikarenakan peneliti menyesuaikan dengan data
kepegawaian 2010-2011 Dinas PSDA Kabupaten Lampung Tengah berdasarkan
suku-suku tersebut. Jumlah responden berdasarkan suku dapat dilihat pada tabel
9 di bawah ini.

106

Tabel 9.

Karakteristik Responden Berdasarkan Suku

No.
Suku
1.
Lampung
2.
Jawa
3.
Sunda
4.
Banten
5.
Batak
6.
Semendo
7.
Lain lain
 

..

Frekuensi (F)
6
21
1
2
1
3
0
34

Prosentase (%)
17,65
61,26
2,94
5,88
2,94
8,82
0
100

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden sebagian besar responden
bersuku Jawa, kemudian diikuti suku Lampung, Semendo dan yang paling
sedikit responden bersuku banten, Batak dan Sunda. Karena penelitian ini
merupakan penelitian tentang budaya, maka pengaruh suku sangatlah kuat
karena budaya tersebut muncul dari suatu sistem, nilai, norma, karakteristik dan
kebiasaan yang berkembang di dalam kehidupan bersuku bangsa. Oleh sebab itu
karakteristik budaya yang berkembang pada suatu organisasi akan cenderung
mengikuti sumber daya manusia yang mendominasi di lingkungan organisasi
tersebut.

7. Kriteria Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sampingan dibagi menjadi
beberapa kategori, yakni : wiraswasta, berdagang dan petani. Diambilnya
beberapa kategori tersebut dikarenakan peneliti ingin mengetahui kegiatan atau
pekerjaan diluar Pegawai Negeri Sipil (PNS), hal ini diasumsikan bahwa
pegawai memiliki pekerjaan sampingan sering absen pada hari kerja. Jumlah
responden berdasarkan pekerjaan sampingan dapat dilihat pada tabel 10 di
bawah ini.

107

Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan
No.
Pekerjaan Sampingan
1.
Wiraswasta
2.
Berdagang
3.
Petani
4.
Tidak ada
5
Lain-lain
!"#$% &&&&&''

Frekuensi (F)
5
3
11
15
0
34

Prosentase (%)
14,21
8,82
32,25
44,12
0
100

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pegawai yang tidak memiliki
pekerjaan sampingan lebih besar jika dibandingan dengan pegawai yang
memiliki pekerjaan sampingan seperti bertani, berwiraswasta dan berdagang.
Hal ini menunjukan bahwa pegawai yang sering absen atau tidak masuk kantor
mereka cenderung melakukan pekerjaan sampingan seperti pada tabel 10 diatas,
dengan asumsi tidak masuk kerja karena tidak ada kegiatan atau pekerjaan di
kantor.

8. Kriteria Responden Berdasarkan Pengalaman Mengikuti Pelatihan/
Lokakarya/Seminar dan Sosialisasi yang berkaitan dengan bidang
pekerjaan.
Karakteristik

responden

berdasarkan

pengalaman

mengikuti

Pelatihan/

Lokakarya/Seminar dan Sosialisasi yang berkaitan dengan bidang pekerjaan
dibagi menjadi beberapa kategori, yakni : Belum pernah, 1-3 kali, 4-6 kali, 7-9
kali dan Lebih dari 10 kali. Diambilnya beberapa kategori tersebut dikarenakan
peneliti ingin mengetahui kemampuan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan
dan permasalahan yang ada pada organisasi. Jumlah responden berdasarkan
pengalaman mengikuti Pelatihan/ Lokakarya/Seminar dan Sosialisasi yang
berkaitan dengan bidang pekerjaan dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini.

108

Tabel 11.

Karakteristik Responden Berdasarkan Mengikuti Pelatihan/
Loka Karya/Seminar dan Sosialisasi

No. Jenis Pelatihan/Loka Karya
1.
Belum pernah
2.
1-3 kali
3.
4-6 kali
4.
7-9 kali
5.
Lebih dari 10 kali
()*+,- .....//

Frekuensi (F)
5
26
3
0
0
34

Prosentase (%)
14,71
76,47
8,82
0
0
100

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Berdasarkan data tabel di atas diketahui bahwa responden penelitian pada Dinas
Pengelolaan Sumber daya Air Kabupaten Lampung Tengah menunjukan
sebagian besar responden pernah mengikuti Pelatihan/ Loka Karya/Seminar dan
Sosialisasi. Karakteristik pegawai yang pernah mengikuti Pelatihan/ Loka
Karya/Seminar dan Sosialisasi dapat di kategorikan memiliki kemampuan dan
kualitas Sumber Daya Manusia yang lebih baik jika dibandingkan dengan
pegawai yang tidak pernah mengikuti Pelatihan/ Loka Karya/Seminar dan
Sosialisasi, karena pengalaman dan keilmuaanya dikembangkan pada saat
mengikuti mengikuti Pelatihan/ Loka Karya/Seminar dan Sosialisasi tersebut,
hal ini diperkuat menurut hasil jawaban responden penelitian bahwa pegawai
yang pernah mengikuti Pelatihan/ Loka Karya/Seminar dan Sosialisasi sebagian
besar pernah mengikuti antara 1-3 kali selama ia bekerja di Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air.

109

B. Uji Validitas dan Reabilitas
1. Uji Validitas
Keabsahan atau kesahihan hasil penelitian sangat ditentukan oleh data yang
dihasilkan alat ukur yang digunakan. Untuk menguji apakah instrumen yang
digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak, sehingga
menghasilkan data yang sesuai dengan apa yang diukur. Sebelum dilakukan
analisis data berdasarkan hasil kuesioner yang terkumpul terlebih dahulu
dilakukan pengujian data melalui uji validitas dan reliabilitas data. Uji
validitas dan reliabilitas dilaksanakan di Dinas Bina Marga Kabupaten
Lampung Tengah.

a. Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X)
Dengan menggunakan program SPSS 14.0 dapat diketahui skor hasil uji
validitas kuesioner penelitian variabel budaya organisasi untuk
indikator : inisiatif individual, toleransi terhadap tindakan yang
beresiko, integrasi, sistem imbalan dan pola-pola komunikasi secara
keseluruhan terdiri atas 42 item pernyataan. Indikator inisiatif
individual terdiri atas 9 item pernyataan, untuk indikator toleransi
terhadap tindakan yang beresiko terdiri atas 9 item pernyataan, untuk
indikator integrasi terdiri atas 9 item pernyataan, untuk indikator
sistem imbalan terdiri atas 9 item pernyataan dan untuk indikator polapola komunikasi terdiri atas 6 item pernyataan. Jumlah responden
dalam uji coba instrumen penelitian ini sebanyak 15 responden
dengan asumsi 50% dari jumlah sampel. Hasil perhitungan uji

110

validitas untuk setiap item kuesioner dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 12.

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.

Hasil Perhitungan Validitas Instrumen Variabel
Budaya Organisasi (X)

Item
Item1
Item2
Item3
Item4
Item5
Item6
Item7
Item8
Item9
Item10
Item11
Item12
Item13
Item14
Item15
Item16
Item17
Item18
Item19
Item20
Item21
Item22
Item23
Item24
Item25
Item26
Item27
Item28
Item29
Item30
Item31
Item32
Item33
Item34
Item35
Item36
Item37
Item38
Item39

r-hitung
0,774(**)
0,658(**)
0,612(*)
0,660(**)
0,765(**)
0,662(**)
0,777(**)
0,732(**)
0,729(**)
0,708(**)
0,695(**)
0,667(**)
0,645(**)
0,652(**)
0,812(**)
0,712(**)
0,655(**)
0,709(**)
0,739(**)
0,637(*)
0,797(**)
0,732(**)
0,703(**)
0,597(*)
0,679(**)
0,730(**)
0,537(*)
0,683(**)
0,746(**)
0,669(**)
0,568(*)
0,777(**)
0,643(**)
0,610(*)
0,746(**)
0,775(**)
0,724(**)
0,639(*)
0,665(**)

r-tabel
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514

Kesimpulan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

111

40.
41.
42.

Item40
Item41
Item42

0,741(**)
0,700(**)
0,626(*)

0,514
0,514
0,514

Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2011

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh
item pernyataan r-hitung lebih besar dari r-tabel. Sehingga dapat
dikatakan bahwa item kuesioner variabel budaya organisasi valid
dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.

b. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kepuasan Kerja (Y)
Dengan menggunakan program SPSS 14.0 dapat diketahui skor hasil uji
validitas kuesioner penelitian variabel

kepuasan kerja untuk

indikator: fisiologis (Physiological Needs), keamanan (Safety and
Security Needs), sosial (Affiliation or Acceptance Needs), penghargaan
(Esteem or Status or Needs), dan aktualisasi diri (Self Actualization),
secara keseluruhan terdiri atas 39 item pernyataan. Indikator
fisiologis (Physiological Needs) terdiri atas 6 item pernyataan, untuk
indikator keamanan (Safety and Security Needs) terdiri atas 6 item
pernyataan, untuk indikator sosial (Affiliation or Acceptance Needs)
terdiri atas 6 item pernyataan, untuk indikator penghargaan (Esteem or
Status or Needs) terdiri atas 9 item pernyataan dan untuk aktualisasi
diri (Self Actualization), terdiri atas 12 item pernyataan. Jumlah
responden dalam uji coba instrumen penelitian ini sebanyak 15
responden dengan asumsi 50% dari jumlah sampel. Hasil perhitungan
uji validitas untuk setiap item kuesioner dapat dilihat dalam tabel
berikut.

112

Tabel 13. Hasil Perhitungan Validitas
Kepuasan Kerja (Y)
No.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.

Item
Item43
Item44
Item45
Item46
Item47
Item48
Item49
Item50
Item51
Item52
Item53
Item54
Item55
Item56
Item57
Item58
Item59
Item60
Item61
Item62
Item63
Item64
Item65
Item66
Item67
Item68
Item69
Item70
Item71
Item72
Item73
Item74
Item75
Item76
Item77
Item78
Item79
Item80
Item81

r-hitung
0,638(*)
0,777(**)
0,861(**)
0,711(**)
0,621(*)
0,824(**)
0,660(**)
0,738(**)
0,624(*)
0,783(**)
0,738(**)
0,761(**)
0,637(*)
0,673(**)
0,715(**)
0,687(**)
0,665(**)
0,803(**)
0,724(**)
0,607(*)
0,715(**)
0,821(**)
0,784(**)
0,762(**)
0,714(**)
0,581(*)
0,714(**)
0,765(**)
0,602(*)
0,685(**)
0,759(**)
0,734(**)
0,642(**)
0,609(*)
0,721(**)
0,699(**)
0,523(*)
0,806(**)
0,784(**)

Instrumen

r-tabel
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2011

Variabel

Kesimpulan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

113

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa
seluruh item pernyataan r-hitung lebih besar dari r-tabel. Sehingga
dapat dikatakan bahwa item kuesioner variabel kepuasan kerja
valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.

2. Reliabilitas
a. Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen Variabel Budaya
Organisasi (X)
Setelah diperoleh hasil item kuesioner yang digunakan dalam penelitian
ini valid, dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Dengan menggunakan
program SPSS 14.0 dapat diketahui skor hasil uji reliabilitas. Hasil
perhitungan koefesien reabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 14. Hasil Perhitungan
Organisasi (X)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Item
Item1
Item2
Item3
Item4
Item5
Item6
Item7
Item8
Item9
Item10
Item11
Item12
Item13
Item14
Item15
Item16
Item17
Item18
Item19
Item20

r-hitung
0,767
0,649
0,604
0,651
0,757
0,652
0,770
0,723
0,720
0,700
0,688
0,658
0,634
0,643
0,805
0,704
0,647
0,701
0,730
0,626

Reliabilitas

r-tabel
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514

Variabel

Budaya

Kesimpulan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

114

21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.

Item21
Item22
Item23
Item24
Item25
Item26
Item27
Item28
Item29
Item30
Item31
Item32
Item33
Item34
Item35
Item36
Item37
Item38
Item39
Item40
Item41
Item42

0,790
0,723
0,693
0,588
0,671
0,721
0,524
0,674
0,737
0,659
0,558
0,769
0,631
0,602
0,737
0,768
0,716
0,630
0,654
0,733
0,691
0,617

0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514

Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian 2011

Secara keseluruhan item kuesioner untuk masing-masing sub variabel
variabel tersebut di atas memiliki r-hitung lebih besar dari r-tabel, yakni
koefisien reliabilitas lebih besar dari nilai batas reliabilitas 0,514 sebagai
batas minimal yang diharapkan (Kaplan et,al, 1993:126). Dengan kata
lain, koefisien penelitian memenuhi kriteria koefisien reliabilitas yang
ditetapkan.

b. Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrument Variabel Kepuasan Kerja
(Y)
Setelah diperoleh hasil item kuesioner yang digunakan dalam penelitian
ini valid, dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Dengan menggunakan
program SPSS 14.0 dapat diketahui skor hasil uji Reliabilitas. Hasil
perhitungan koefesien reabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

115

Tabel 15.

No.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.

Hasil Perhitungan Reliabilitas Variabel Kepuasan
Kerja (Y)
Item
Item43
Item44
Item45
Item46
Item47
Item48
Item49
Item50
Item51
Item52
Item53
Item54
Item55
Item56
Item57
Item58
Item59
Item60
Item61
Item62
Item63
Item64
Item65
Item66
Item67
Item68
Item69
Item70
Item71
Item72
Item73
Item74
Item75
Item76
Item77
Item78
Item79
Item80
Item81

r-hitung
0,670
0,723
0,884
0,688
0,659
0,812
0,684
0,762
0,644
0,765
0,762
0,709
0,652
0,645
0,732
0,650
0,685
0,772
0,740
0,547
0,737
0,815
0,790
0,741
0,740
0,605
0,740
0,746
0,572
0,665
0,778
0,692
0,674
0,533
0,744
0,683
0,537
0,802
0,790

r-tabel
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2011

Kesimpulan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

116

Secara keseluruhan item kuesioner untuk masing-masing sub variabel
variabel tersebut di atas memiliki r-hitung lebih besar dari r-tabel, yakni
koefisien reliabilitas lebih besar dari nilai batas reliabilitas 0,514 sebagai
batas minimal yang diharapkan (Kaplan et,al, 1993:126). Dengan kata
lain, koefisien penelitian memenuhi kriteria koefisien reliabilitas yang
ditetapkan.

C. Deskripsi Data Penelitian
Pada sub bab ini akan mendeskripsikan hasil kuesioner penelitian. Deskripsi akan di
bagi per variabel dan di jabarkan per sub variabel dan per indikator. Tahap pertama
dilakukan pengklasifikasian melalui tabel. Setelah itu, tabel dideskripsikan dengan
kata-kata (dibunyikan). Dengan menjabarkan item pernyataan melalui tabel, akan
diketahui prosentase setiap skor yang dinyatakan oleh responden. Selain itu, akan
didapat skor rata-rata (mean) yang diperoleh dari item pernyataan tersebut. Rata-rata
item pernyataan akan diinterpretasikan dalam skala Likert sebagai berikut :

Tabel 16.
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Interpretasi Skala Likert
Skor
5
4
3
2
1

Interpretasi
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah

Skala Likert yang digunakan diatas akan di transformasikan penggunaannya guna
menyesuaikan kalimat yang digunakan untuk menjawab kuesioner penelitian,
seperti kata : 1. Sangat kuat/sangat baik/sangat/tinggi, 2. Kuat/baik/tinggi, 3. Cukup
kuat/cukup baik/cukup tinggi, 4. Rendah/kurang baik, dan 5. Sangat rendah/sangat

117

tidak baik. Dikarenakan peneliti menggunakan satuan per seratus sehingga terdapat
dua angka dibelakang koma. Hal tersebut membuat rata-rata sering kali tidak sama
dengan interprestasi skala likert di atas. Untuk itu, maka peneliti membagi angka
dua di belakang koma sebagai berikut :
1. Jika > 0,50 berarti bahwa perhitungan mendekati score atasnya
2. Jika < 0,50 berarti bahwa perhitungan mendekati score bawahnya
Kemudian, setelah data dideskripsikan melalui tabel dan interpretasi skala likert
maka data digambarkan melalui diagram batang (histogram).

1. Deskripsi Variabel Budaya Organisasi (X)
Indikator budaya organisasi terdiri dari inisiatif individual, toleransi terhadap
tindakan beresiko, integrasi, sistem imbalan dan pola komunikasi. Pada subbab
ini akan membahas mengenai sikap responden terhadap indikator budaya
organisasi. Sub variabel inisiatif individu terdiri dari beberapa indikator, yakni :
tangungjawab, kebebasan dan indepedensi. Sub variabel toleransi terhadap
tindakan beresiko terdiri dari beberapa indikator, yaitu : inisiatif, agresif dan
inovasi. Sub variabel integrasi terdiri dari beberapa indikator, yakni : koordinasi,
dorongan dan arahan. Sub variabel sistem imbalan terdiri dari beberapa
indikator, yaitu : insentif, gaji dan reward and punishment dan sub variabel pola
komunikasi terdiri dari beberapa indikator, yaitu : komunikasi dan bahasa.

a. Inisiatif Individual
Indikator dalam penelitian ini terdiri dari tangungjawab, kebebasan dan
indepedensi. Sikap responden terhadap indikator tersebut peneliti uraikan di
bawah ini.

118

Indikator tanggungjawab merupakan suatu sikap yang harus dimiliki oleh pegawai demi
terciptanya kinerja yang baik dan profesional. Pada indikator ini tanggung jawab
diartikan sebagai suatu sikap dimana para pegawai harus bekerja dengan acuan kerja
yang baik dan terprogram sehingga memunculkan rasa tanggungjawab didalam diri
pegawai tersebut.

Tabel 17.
No
1.
2.
3.
4.
5.

Kondisi Indikator Tanggungjawab
Kategori

Skala

Sangat Setuju
Setuju
Cukup Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

5
4
3
2
1

0123456667

Frekuensi (f)

Hasil

Prosentase (%)

X1.1

X1.2

X1.3

X1.1

X1.2

X1.3

X1.1

X1.2

X1.3

4
8
13
9
0
34

8
12
8
6
0
34

10
13
8
3
0
34

20
32
39
18
0
109
3.21

40
48
24
12
0
124
3.65
3.58

50
52
24
6
0
132
3.88

18.35
29.36
35.78
16.51
0.00
100

32.26
3871
1935
968
0.00
100

37.88
39.39
18.18
4.55
0.00
100

Rata-rata item pernyataan6667
Rata-rata indikator6667
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Berdasarkan perhitungan dari rata-rata hasil jawaban X1.1 (tanggungjawab dalam
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan) didapat angka 3,21. X1.2 (tanpa
menunggu perintah, pegawai selalu bekerja dengan penuh tanggungjawab) didapat
angka 3.65. dan X1.3 (pimpinan mengajarkan rasa tanggung jawab/ leadership
pemimpin) didapat angka 3.88. Merujuk pada interprestasi skala Likert, rata-rata X1.1
(tanggungjawab dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan) berada antara
kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori cukup kuat, sehingga dapat
disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa dalam melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan pegawai masih cukup bertanggung jawab, sebab setiap
pegawai memiiki tugas dan tanggungjawab yang berbeda-beda sehingga pegawai
dituntut untuk mempertangungjawabkan pekerjaannya tersebut. Kemudian Merujuk
pada interprestasi skala Likert, rata-rata X1.2 (tanpa menunggu perintah, pegawai selalu

119

bekerja dengan penuh tanggungjawab) berada antara kategori cukup kuat dan kuat
tetapi lebih mendekati kategori kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata
responden menyatakan bahwa pegawai bekerja tanpa menunggu perintah dari atasan
selalu berusaha melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggungjawab, sebab semua
pegawai memiliki tugas pokok dan fungsi yang jelas sesuai dengan peraturan yang
beraku. Dan merujuk pada interprestasi skala Likert, rata-rata X1.3 (pimpinan
mengajarkan rasa tanggung jawab/ leadership pemimpin) berada antara kategori cukup
kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori kuat, item pernyataan ini merupakan
pernyataan yang paling tinggi skor penilaiannya sehingga dapat disimpulkan bahwa
rata-rata

responden

menyatakan

bahwa

pimpinan

selalu

mengajarkan

rasa

tanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya karena pimpinan merupakan seorang
leader yang menjadi contoh atau panutan setiap pegawai.

Kemudian berdasarkan hasil perhitungan dari rata-rata indikator tanggungjawab didapat
angka 3.58. Merujuk pada interprestasi skala Likert, dapat disimpulkan bahwa rata-rata
indikator tanggungjawab berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih
mendekati kategori kuat, faktanya dari hasil jawaban kuesioner bahwa pegawai Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Lampung Tengah dalam melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan masih bertanggungjawab, tanpa menunggu perintah atasan
pegawai selalu melaksanakan pekerjaannya dengan baik, dan pegawai selalu diajarkan
rasa bertanggung jawab oleh pemimpinnya dan dalam melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaannya, oleh sebab itu pegawai harus bertanggungjawab penuh.

120

Grafik dari kondisi indikator tanggungjawab dapat dilihat pada gambar 4 berikut :

Nilai
Mean

Gambar 4. Grafik Pernyataan Indikator Tanggungjawab

Selanjutnya, indikator kebebasan menunjukan bahwa organisasi dan pimpinan
memberikan kebebasan kepada para anggota organisasi dalam mengambil keputusan
dalam bertindak.

Tabel 18. Kondisi Indikator Kebebasan
No
1.
2.
3.
4.
5.

Kategori

Skala

Sangat Setuju
Setuju
Cukup Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

5
4
3
2
1

89:;>>?

Frekuensi (f)

Hasil

Prosentase (%)

X1.4

X1.5

X1.6

X1.4

X1.5

X1.6

X1.4

X1.5

X1.6

9
9
10
6
0
34

5
10
10
9
0
34

6
12
8
8
0
34

45
36
30
12
0
123
3.62

25
40
30
18
0
113
3.32
3.47

30
48
24
16
0
118
3.47

36.59
29.27
24.39
9.76
0.00
100

22.12
35.40
26.55
15.93
0.00
100

25.42
40.68
20.34
13.56
0.00
100

Rata-rata item pernyataan>>>?
Rata-rata indikator>>>?
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Berdasarkan perhitungan dari rata-rata hasil jawaban X1.4 (kebebasan dalam bekerja)
didapat angka 3,62. X1.5 (kebebasan dalam mengemukakan pendapat) didapat angka
3.32. dan X1.6 (kebebasan mengambil keputusan) didapat angka 3.47. Merujuk pada

121

interprestasi skala Likert, rata-rata X1.4 (kebebasan dalam bekerja) berada antara
kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori kuat, dan merupakan
pernyataan yang paling tinggi skor penilaiannya sehingga dapat disimpulkan bahwa
rata-rata responden menyatakan bahwa dalam melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan pegawai merasakan adanya kebebasan, sebab setiap pegawai bekerja
mengikuti aturan-aturan yang berlaku dilingkungan kerja. Kemudian merujuk pada
interprestasi skala Likert, rata-rata X1.5 (kebebasan dalam mengemukakan pendapat)
berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori cukup kuat,
sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa kebebasan
dalam forum pertemuan dan rapat pegawai bebas mengemukakan kritik dan pendapat
walaupun keputusannya dikembalikan kepada pimpinan. Dan merujuk pada
interprestasi skala Likert, rata-rata X1.6 (kebebasan mengambil keputusan) berada
antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori cukup kuat,
sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa kebebasan
dalam mengambil keputusan pada saat pimpinan tidak berada ditempat, atas dasar
keputusan yang diambil sesuai dengan kewenangan serta izin dari pimpinan.

Kemudian berdasarkan hasil perhitungan dari rata-rata indikator kebebasan didapat
angka 3.47. Merujuk pada interprestasi skala Likert, dapat disimpulkan bahwa rata-rata
indikator kebebasan berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati
kategori cukup kuat, Faktanya dari hasil jawaban kuesioner bahwa pegawai Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Lampung Tengah dalam melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan merasakan adanya kebebasan, seperti dalam forum pertemuan
atau rapat pegawai bebas mengemukakan pendapat, tetapi dalam pengambilan
keputusan dan kebijakannya masih tergantung kepada pimpinan.

122

Grafik dari kondisi indikator kebebasan dapat dilihat pada gambar 5 berikut :

Nilai
Mean

Gambar 5. Grafik Pernyataan Indikator Kebebasan

Kemudian independensi juga melihat bahwa pegawai dalam mengambil keputusan dan
bertindak harus bersikap independen atau netral (tidak berpihak kepada kelompokkelompok tertentu).

Tabel 19.
No
1.
2.
3.
4.
5.

Kondisi Indikator Independensi
Kategori

Skala

Sangat Setuju
Setuju
Cukup Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

5
4
3
2
1

@ABCDEFFFG

Frekuensi (f)

Hasil

Prosentase (%)

X1.7

X1.8

X1.9

X1.7

X1.8

X1.9

X1.7

X1.8

X1.9

2
13
12
7
0
34

5
11
14
4
0
34

12
15
6
1
0
34

10
52
36
14
0
122
3.29

25
44
42
8
0
119
3.50
3.64

60
60
18
2
0
140
4.12

8.93
46.43
32.14
12.50
0.00
100

21.01
36.97
35.29
6.72
0.00
100

42.86
42.86
12.86
1.43
0.00
100

Rata-rata item pernyataanFFFG
Rata-rata indikatorFFFG
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Berdasarkan perhitungan dari rata-rata hasil jawaban X1.7 (independensi pegawai
dalam lingkungan pekerjaan) didapat angka 3,29. X1.8 (pegawai tidak berpihak pada

123

kelompok tertentu/netral) didapat angka 3.50. dan X1.9 (perbedaan pendapat bukan
penghambat pelaksanaan pekerjaan) didapat angka 3.12. Merujuk pada interprestasi
skala Likert, rata-rata X1.7 (independensi pegawai dalam lingkungan pekerjaan) berada
antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori cukup kuat,
sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa independensi
pegawai masih cukup terjaga dalam lingkungan pekerjaan, sebab setiap pegawai pasti
memiliki sikap-sikap ideal dalam lingkungan kerja. Kemudian Merujuk pada
interprestasi skala Likert, rata-rata X1.8 (pegawai tidak berpihak pada kelompok
tertentu/netral) berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati
kategori kuat, dan merupakan pernyataan yang paling tinggi skor penilaiannya sehingga
dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa kebebasan dalam
forum pertemuan dan rapat pegawai tidak berpihak pada kelompok-kelompok tertentu
yang memliki kepentingan guna menguntungkan dirinya dan yang didukung. Dan
merujuk pada interprestasi skala Likert, rata-rata X1.9 (perbedaan pendapat bukan
penghambat pelaksanaan pekerjaan) berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi
lebih mendekati kategori cukup kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata
responden menyatakan bahwa independensi pegawai menjadi modal utama, sebab
ketika ada perbedaan pendapat tidak menjadi penghambat dalam melaksanakan
pekerjaan, karena hal seperti itu wajar terjadi dalam lingkungan kerja, jadi pegawai
lebih bersikap independen dan profesional.

Kemudian berdasarkan hasil perhitungan rata-rata indikator independensi didapat angka
3.64. Merujuk pada interprestasi skala Likert, dapat disimpulkan bahwa rata-rata
indikator independensi berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih
mendekati kategori kuat, faktanya dari hasil jawaban kuesioner bahwa independensi

124

pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Lampung Tengah dalam
lingkungan pekerjaan masih terjaga dengan baik, di dalam forum-forum rapat tidak
pernah berpihak kepada kelompok-kelompok tertentu dan jika ada perbedaan dalam
berpendapat bukan menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan pekerjaan, maka
akan muncul profesionalisme kerja pada organisasi tersebut.

Grafik dari kondisi indikator independensi dapat dilihat pada gambar 6 berikut :

Nilai
Mean

Gambar 6. Grafik Pernyataan Indikator Independensi

Berdasarkan pada perolehan perhitungan dari rata-rata jawaban responden masingmasing indikator yakni indikator tanggungjawab sebesar 3,58 indikator kebebasan
sebesar 3,47 dan indikator independensi sebesar 3,64. Hal ini menunjukan bahwa
pengaruh independensi pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten
Lampung Tengah berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati

125

kategori kuat, karena independensi pegawai masih terjaga dalam lingkungan kerja,
pegawai tidak berpihak kepada kelompok-kelompok tertentu dan jika ada perbedaan
pendapat, diantara mereka bukan menjadi penghambat dalam menyelesaikan pekerjaan.
Sedangkan indikator kebebasan berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih
mendekati kategori cukup kuat. Hal ini disebabkan karena kebebasan dan
tanggungjawab yang dimiliki oleh pegawai dirasakan cukup baik misalnya dalam
melaksanakan pekerjaan pegawai cukup merasakan adanya kebebasan baik dalam
mengemukakan kritik, pendapat dan mengambil keputusan serta dalam melaksanakan
pekerjaan pegawai melaksanakannya dengan tanggung jawab, sebab pada umumnya
dalam bekerja pegawai masih menunggu perintah atasan, tetapi pada organisasi Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air kabupaten ini pegawai berusaha tanpa menunggu
perintah dari pimpinan dapat bebas mengambil keputusan yang memang masih dalam
batas kewenangannya. Jika inisiatif individu pegawai dalam melaksanakan pekerjaan
lebih dioptimalkan dengan cara bertangungjawab, sikap bebas yang sesuai dengan
aturan yang berlaku dan independensi yang tinggi maka indikator tersebut dapat naik
menjadi kategori sangat kuat.

Tabel 20.

Kondisi Sub Variabel Inisiatif Individu

Mean Item
Pernyataan
1.
Tanggungjawab
X1.1
3.21
X1.2
3.65
X1.3
3.88
2.
Kebebasan
X1.4
3.62
X1.5
3.32
X1.6
3.47
3.
Independensi
X1.7
3.29
X1.8
3.50
X1.9
4.12
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
No.

Indikator

Pernyataan

Mean
Indikator

Mean Sub
Variabel

3.58

3.47

3.64

3.56

126

Berdasarkan hasil perhitungan dari rata-rata indikator dapat dikemukakan bahwa
perhitungan rata-rata hasil jawaban responden pada sub variabel inisiatif individu
didapat 3,56. Merujuk pada interprestasi skala Likert, dapat disimpulkan bahwa ratarata sub variabel inisiatif individu dari variabel budaya organisasi berada antara kategori
cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori kuat, hal ini menunjukan bahwa
pengaruh sub variabel inisiatif individu adalah kuat.

Grafik dari total jawaban responden untuk sub variabel inisiatif individu pegawai dapat
dilihat pada gambar 7 berikut :

Nilai
Mean

Gambar 7. Grafik Pernyataan Sub variabel Inisiatif Individu

b. Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko
Indikator dalam penelitian ini terdiri dari indikator inisiatif, agresif dan inovatif. Sikap
responden terhadap indikator tersebut peneliti uraikan di bawah ini sebagai berikut.

127

Indikator inisiatif yang beresiko merupakan suatu sikap sebagaimana pegawai
dianjurkan untuk besikap tanggap dan proaktif dalam melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan.

Tabel 21. Kondisi Indikator Inisiatif
No
1.
2.
3.
4.
5.

Kategori

Skala

Sangat Setuju
Setuju
Cukup Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

5
4
3
2
1

HIJKLMNNNO

Frekuensi (f)

Hasil

Prosentase (%)

X2.1

X2.2

X2.3

X2.1

X2.2

X2.3

X2.1

X2.2

X2.3

5
10
15
4
0
34

4
6
12
12
0
34

5
13
9
7
0
34

25
40
45
8
0
118
3.47

20
24
36
24
0
104
3.06
3.33

25
52
27
14
0
118
3.47

21.19
33.90
38.14
23.08
0.00
100

19.23
23.08
34.62
23.08
0.00
100

21.19
44.07
22.88
11.86
0.00
100

Rata-rata item pernyataanNNNO
Rata-rata indikatorNNNO
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Berdasarkan perhitungan dari rata-rata hasil jawaban X2.1 (rekan kerja dan pimpinan
menghargai inisiatif pegawai ) didapat angka 3,47. X2.2 (pegawai menghadapi
tantangan dan resiko baik fisik maupun mental) didapat angka 3,06. dan X2.3
(fleksibilitas pegawai dalam menggunakan waktu dan sumber daya untuk mencapai
tujuan organisasi) didapat angka 3,47. Merujuk pada interprestasi skala Likert, rata-rata
X2.1 (pimpinan menghargai inisiatif pegawai) berada antara kategori cukup kuat dan
kuat tetapi lebih mendekati kategori cukup kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa
rata-rata responden menyatakan bahwa rekan kerja dan pimpinan menghargai inisiatif
pegawai dan pendapat pegawai dalam melaksanakan pekerjaan, hal tersebut tampak dari
hasil jawaban responden, bahwa pegawai dalam mengemukakan pendapat mendapat
perhatian dari rekan kerja maupun pimpinan, kemudian merujuk pada interprestasi skala
Likert, rata-rata X2.2 (pegawai sering menghadapi tantangan dan resiko baik fisik
maupun mental) berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati
kategori cukup kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden

128

menyatakan bahwa pegawai dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya sering
menghadapi tantangan dan resiko baik fisik maupun mental, misalkan pada saat
pelaksanaan pelelangan/tender, pegawai selalu menghadapai tantangan dan resiko baik
fisik maupun mental dari rekanan, karena semua rekanan biasanya sering memaksakan
kehendak dan ingin selalu menang dalam meperoleh proyek. Serta merujuk pada
interprestasi skala Likert, rata-rata X2.3 (fleksibilitas pegawai dalam menggunakan
waktu dan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi) berada antara kategori
cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori cukup kuat, item pernyataan ini dan
item peryataan X2.1 (pimpinan menghargai inisiatif pegawai) merupakan pernyataan
yang paling tinggi skor penilaiannya sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata
responden menyatakan bahwa pimpinan selalu menghargai dan memperhatikan
pegawai,hal ini diperkuat oleh jawaban responden yang menunjukan bahwa inisiatif
pegawai selalu dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan serta pegawai dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi harus bersifat
fleksibel dalam menggunakan waktu dan sumberdaya yang ada.

Kemudian berdasarkan hasil perhitungan dari rata-rata indikator inisiatif didapat angka
3.33. Merujuk pada interprestasi skala Likert, dapat disimpulkan bahwa rata-rata
indikator inisiatif berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati
kategori cukup kuat, faktanya dari hasil jawaban kuesioner bahwa pimpinan dan rekan
kerja menghargai inisiatif dan pendapat pegawai serta untuk mencapai tujuan organisasi
pegawai dapat secara fleksibel dalam menggunakan waktu dan sumberdaya yang ada
sehingga dalam menghadapi tantangan dan resiko baik fisik maupun mental pegawai
pernah mengalaminya.

129

Grafik dari kondisi indikator inisiatif dapat dilihat pada gambar 8 berikut :

Nilai
Mean

Gambar 8. Grafik Pernyataan Indikator Inisiatif

Selanjutnya, indikator agresif menunjukan bahwa organisasi dan pimpinan memberikan
kebebasan kepada pegawai untuk bertindak agresif dalam melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan.

Tabel 22. Kondisi Indikator Agresif
No
1.
2.
3.
4.
5.

Kategori

Skala

Sangat Setuju
Setuju
Cukup Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

5
4
3
2
1

PQRSTUVVVW

Frekuensi (f)

Hasil

Prosentase (%)

X2.4

X2.5

X2.6

X2.4

X2.5

X2.6

X2.4

X2.5

X2.6

8
15
8
3
0
34

4
11
12
7
0
34

7
8
10
9
0
34

40
60
24
6
0
130
3.82

20
44
36
14
0
114
3.35
3.52

35
32
30
18
0
115
3.38

30.77
46.15
18.46
4.62
0.00
100

17.54
38.60
31.58
12.28
0.00
100

30.43
27.83
26.09
15.65
0.00
100

Rata-rata item pernyataanVVVW
Rata-rata indikatorVVVW
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

130

Berdasarkan perhitungan dari rata-rata hasil jawaban X2.4 (dorongan dari pimpinan dan
rekan kerja agar pegawai agresif dalam bekerja) didapat angka 3,82. X2.5 (sikap pro
aktif dalam lingkungan kerja) didapat angka 3.35. dan X2.6 (kecepatan dan ketetapan
menjadi motto bekerja) didapat angka 3.38. Merujuk pada interprestasi skala Likert,
rata-rata X2.4 (dorongan dari pimpinan dan rekan kerja agar pegawai agresif dalam
bekerja) berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori
kuat, dan merupakan pernyataan yang paling tinggi skor penilaiannya sehingga dapat
disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa dalam bekerja pimpinan dan
rekan kerja selalu mendorong pegawai untuk lebih agresif dalam bekerja, tetapi tetap
mengikuti aturan-aturan yang berlaku dilingkungan kerja. Kemudian merujuk pada
interprestasi skala Likert, rata-rata X2.5 (sikap pro aktif dalam lingkungan kerja)
berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori cukup kuat,
sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa sikap pro
aktif dalam lingkungan kerja masih tergolong dalam kategori cukup kuat. Dan merujuk
pada interprestasi skala Likert, rata-rata X2.6 (kecepatan dan ketetapan menjadi motto
bekerja) berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori
cukup kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa
kecepatan dan ketepatan menjadi motto pegawai dalam melaksanakan bekerja, sebab
hal tersebut dapat memberikan spirit kepada pegawai untuk memberikan pelayanan
yang prima kepada para rekanan dan unit-unit terkait demi mencapai tujuan organisasi.

Kemudian berdasarkan hasil perhitungan rata-rata indikator agresif didapat angka 3.52.
Merujuk pada interprestasi skala Likert, dapat disimpulkan bahwa rata-rata indikator
agresif berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori kuat,
Faktanya dari hasil jawaban kuesioner bahwa pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya

131

Air Kabupaten Lampung Tengah dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
pemimpin serta rekan kerja selalu memberikan dorongan untuk bersikap agresif dalam
dalam bekerja sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat serta sesuai dengan
yang diharapkan, selanjutnya sikap pro aktif dalam lingkungan kerja selalu diterapkan
walaupun belum sepenuhnya maksimal tetapi dapat dikatakan cukup, dan dalam bekerja
didalam diri pegawai selalu ditanamkan motto guna memberikan semangat dalam
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan.

Grafik dari kondisi indikator agresif dapat dilihat pada gambar 9 berikut :

Nilai
Mean

Gambar 9. Grafik Pernyataan Indikator Agresif

Kemudian inovatif juga melihat bahwa pegawai dalam mencapai tujuan organisasi
pegawai dituntut untuk bersikap inovatif dalam melaksanakan pekerjaannya.

132

Tabel 23.
No
1.
2.
3.
4.
5.

Kondisi Indikator Inovatif
Kategori

Skala

Sangat Setuju
Setuju
Cukup Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

5
4
3
2
1

XYZ[\]^^^_

Frekuensi (f)

Hasil

Prosentase (%)

X2.7

X2.8

X2.9

X2.7

X2.8

X2.9

X2.7

X2.8

X2.9

2
11
12
9
0
34

6
12
11
5
0
34

11
16
7
0
0
34

10
44
36
18
0
108
3.18

30
48
33
10
0
121
3.56
3.49

55
64
21
0
0
140
4.12

9.26
40.74
33.33
16.67
0.00
100

24.79
39.67
27.27
8.26
0.00
100

39.29
45.71
15.00
0.00
0.00
100

Rata-rata item pernyataan^^^_
Rata-rata indikator^^^_
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Berdasarkan perhitungan dari rata-rata hasil jawaban X2.7 (keleluasaan untuk
beriniovasi) didapat angka 3,18. X2.8 (berdiskusi untuk mencari ide-ide baru) didapat
angka 3.56. dan X2.9 (pengembangan kreatifitas) didapat angka 4.12. Merujuk pada
interprestasi skala Likert, rata-rata X2.7 (keleluasaan untuk beriniovasi) berada antara
kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori cukup kuat, sehingga dapat
disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa pimpinan memberikan
keleluasaan kepada pegawai untuk beriniovasi dalam menyelesaikan pekerjaannya,
sebab setiap pegawai memiliki inovasi masing-masing untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dan permasalahan yang terjadi di dalam suatu organisasi. Kemudian Merujuk
pada interprestasi skala Likert, rata-rata X2.8 (berdiskusi untuk mencari ide-ide baru)
berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori kuat,
sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa dalam
mencapai tujuan organisasi pegawai bersama rekan kerja dan pimpinan selalu berdiskusi
untuk mencari ide-ide baru sehingga kinerja pegawai cenderung bersifat aktif. Dan
merujuk pada interprestasi skala Likert, rata-rata X2.9 (pengembangan kreatifitas)
berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori cukup kuat,
dan merupakan pernyataan yang paling tinggi skor penilaiannya sehingga dapat

133

disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa dalam melaksanakan
pekerjaan

pegawai

selalu

berupaya

mengembangkan

kreativitas

diri

guna

meyederhanakan suatu pekerjaan sehingga pegerjaan tersebut menjadi mudah untuk
diselesaikan.

Kemudian berdasarkan hasil perhitungan dari rata-rata indikator inovatif didapat angka
3.62. Merujuk pada interprestasi skala Likert, dapat disimpulkan bahwa rata-rata
indikator inovatif berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati
kategori kuat, Faktanya dari hasil jawaban kuesioner bahwa sikap inovatif pegawai
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Lampung Tengah muncul karena
dorongan dan keleluasaan dari pemimpin dan rekan kerja untuk berinovasi, mencari ideide baru demi memajukan organisasi dan selalu mengembangkan kreatifitas dalam
melaksanakan pekerjaan.

Grafik dari kondisi indikator inovatif dapat dilihat pada gambar 10 berikut :

Nilai
Mean

Gambar 10. Grafik Pernyataan Indikator Inovatif

134

Berdasarkan pada perolehan perhitungan dari rata-rata jawaban responden masingmasing indikator yakni indikator inisiatif sebesar 3,33 indikator agresif sebesar 3,52 dan
indikator inovatif sebesar 4,12. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh sikap inovatif
pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Lampung Tengah berada
antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih mendekati kategori kuat, Hal ini
menunjukan bahwa inovatif pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Kabupaten Lampung Tengah masih dalam kategori baik, karena pimpinan memberikan
keleluasaan kepada pegawai untuk berinovasi dalam melaksanakan pekerjaan,
Sedangkan indikator inisiatif dan agresif masih tergolong cukup baik. Hal ini
disebabkan karena pimpinan cukup menghargai inisiatif pegawai dan pimpinan selalu
mendorong pegawai untuk bekerja lebih agresif serta pro aktif dengan mengutamakan
kecepatan dan ketepatan dalam bekerja. Jika toleransi terhadap tindakan beresiko
pegawai dalam melaksanakan pekerjaan lebih dioptimalkan dengan meningkatkan
inisiatif, agresifitas dan inovasi pegawai dalam bekerja maka indikator tersebut dapat
naik menjadi kategori sangat kuat.

Tabel 24.

No.
1.

Kondisi Sub Variabel Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko

Indikator
Inisiatif

Pernyataan

X2.1
X2.2
X2.3
2.
Agresif
X2.4
X2.5
X2.6
3.
Inovatif
X2.7
X2.8
X2.9
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Mean Item
Pernyataan
3.47
3.06
3.47
3.82
3.35
3.38
3.18
3.56
4.12

Mean
Indikator

Mean Sub
Variabel

3.33

3.52

3.62

3.49

135

Berdasarkan hasil perhitungan dari rata-rata indikator dapat dikemukakan bahwa
perhitungan rata-rata hasil jawaban responden pada sub variabel toleransi terhadap
tindakan beresiko didapat 3,49. Merujuk pada interprestasi skala Likert, dapat
disimpulkan bahwa rata-rata sub variabel toleransi terhadap tindakan beresiko dari
varabel budaya organisasi berada antara kategori cukup kuat dan kuat tetapi lebih
mendekati kategori cukup kuat, hal ini menunjukan bahwa pengaruh sub variabel
toleransi terhadap tindakan beresiko adalah cukup kuat.

Grafik dari total jawaban responden untuk sub variabel toleransi terhadap tindakan
beresiko pegawai dapat dilihat pada gambar 11 berikut :

n
i
l
a
i
m
e
a
n

Gambar 11. Grafik Pernyataan Sub variabel Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko