BAB V Laporan Kerja Praktek Teknik Lingk (1)

Laporan Kerja Praktek
PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit II Dumai

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada Perhitungan Ergonomis dan Aspek Kesehatan Lingkungan Kerja di
Control Room PT. PERTAMINA RU II Dumai (Persero) didapat kesimpulan
sebagaii berikut, yaitu:
1. Pekerja di bagian Utilities lebih banyak memenuhi standar Ergonomis dan
Aspek Kesehatan Lingkungan Kerja dibanding pekerja Main Control
Room.
2. .Aspek Ergonomis yang paling banyak salah adalah postur Kerja.
3. Aspek Lingkungan Kerja yang paling banyak dibawah standard adalah
Temperatur Ruangan dan Intensitas Cahaya.
4. Aspek Ruang Udara,Koridor,Debu dan CO adalah aspek yang termasuk ke
golongan NA atau tidak tersedia
5. Pekerja yang banyak memenuhi Aspek Ergonomis dan Kesehatan
Lingkungan Kerja adalah pekerja F,G dan H
6. Seluruh Aspek tidak dapat dipenuhi sekaligus. Ada beberapa aspek yang

bersifat situasional. Contohnya saja posisi kemiringan duduk tidak dapat
dipertahankan pada posisi itu saja. Sama halnya dengan posisi tapak kaki
yang tidak dapat dipertahankan pada satu posisi saja.
7. Aspek Durasi Kerja adalah aspek yang mempunyai hasil yang berbeda tiap
pekerja. Hal ini dikarenakan tiap pekerja mempunyai pola nyaman dalam
ia bekerja.
5.2 Saran
1. Dalam rangka penerapan Aspek Ergonomis,sebaiknya dipasang reminder
fisik yang dapat dilihat jelas oleh pekerja. Reminder yang dibuat haruslah
menarik agar banyak yang membaca. Reminder ini sebaiknya didesaiin
atau dirancang letaknya agar dapat dilihat pekerja. Reminder fisik yang
dipasang sedemikian rupa dipilih karena dengan metode tersebut para
pekerja akan mudah membacanya. Jika rekomendasi mengenai aspek ini
dikirim hanya melalui email atau perangkat lainnya maka pekerja bias saja
mengabaikannya.

Reminder

fisik


yang

dimaksud

dapat

berupa

poster,banner,stiker ataupun gambaran di dinding yang mempercantik
ruangan. Diharapkan reminder fisik ini didesain dengan baik dan sesuai
Rangga Mahardika-1407112758

81

Laporan Kerja Praktek
PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit II Dumai

kaidah estetika sehingga mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai
rekomendasi aspek Ergonomis dan bisa juga untuk unsur estetika ruangan
kerja sehingga pekerja tidak bosan dengan desain atau bentuk yang

monoton.
2. Aspek Kesahatan lingkungan Kerja yang harus dibenahi adalah terkait
Intensitas Cahaya dan Temperatur. Untuk Intensitas Cahaya,sebaiknya
dilakukan pengecekan berkala mengenai daya lampu yang ada pada suatu
ruangan. Sebaiknya ditetapkan jadwal penggantian lampu secara berekala
misalnya 6 bulan sekali. Untuk Aspek terkait Temperatur,hal yang dapat
dilakukan adalah memberikan tools atau pakaian tertentu kepada pekerja
yang sering bekerja pada Temperatur rendah.
3. Selalu adakan evaluasi mengenai kelelahan pekerja. Masih banyak pekerja
yang mempunyai pola istirahat yang tidak beraturan. Sebaiknya pola
durasi kerja yang ada pada Permenkes no 48 Tahun 2016 lebih di
sosialisasikan. Setelah mengehtahui pola yang ada pada Permenkes no 48
Tahun 2016,pekerja dapat mimilih salah satu pola yang ada.
4. Disarankan untuk masa yang akan dating dilakukan perhitungan
Antropometri. Dengan melakukan perhitungan Antropometri dapat
diketahui ukuran benda yang proporsional bagi pekerjanya. Hal ini harus
dilakukan karena ukuran tubuh para pekerja memiliki ukuran yang
berbeda beda sehingga dalam pembelian barang seperti meja dan kursi
dapat disesuaikan dengan postur tubuh pekerja.


Rangga Mahardika-1407112758

82