STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA. docx

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA
Posted on October 25, 2007 | 10 Comments

Kalimat adalah:Satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan suatu pikiran yang utuh . Dalam suatu kalimat terdiri dari
beberapa unsur antara lain subyek,predikat, obyek ,pelengkap dan
keterangan.
Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memliki unsur Subyek dan Predikat.
1. Ciri-Ciri Subjek

Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.
Contoh :
1. Juanda memelihara binatang langka
Siapa memelihara? Jawab : Juanda. (maka juanda adalah S sedangkan
memelihara adalah )
Siapa atau apa Binatang langka ? = tidak ada jawaban
2. Meja itu dibeli oleh paman.
Apa dibeli ? = jawab Meja
¨ Biasanya disertai kata itu,ini,dan yang (yang ,ini,dan itu juga sebagai pembatas
antara subyek dan predikat)
Contoh : Anak itu mengambil bukuku


SP
2 CIRI-CIRI PREDIKAT

¨ Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa.
Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada
jawabannya.
Perhatikan pada Subyek diatas.Subyek dan predikat ditentukan secara bersamasama.
¨ Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah.Kalimat dengan Predikat
demikian itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat
pengganti predikat.
¨ Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek
seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan
verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga
disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek),
seperti ingin, hendak, dan mau.

3 CIRI-CIRI OBJEK


Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak
memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan
berawalan me-.Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
¨ Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului
predikat.
¨ Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat
pasif.Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek
dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan
perubahan bentuk verba predikatnya.
¨ Didahului kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini
dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.

4 CIRI-CIRI PELENGKAP

Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam
kalimat pasif.Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang

menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.Berikut ciri-ciri pelengkap.
¨ Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat,
sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya
terdapat pada kalimat berikut.
a) Diah mengirimi saya buku baru.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap
dan tidak mendahului predikat.
· Hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.
Contoh :
a. Pemuda itu bersenjatakan parang.
Kata parang adalah pelengkap.
Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka parang sebagai pelengkap )
b. Budi membaca buku.
Membaca apa ? jawab buku (buku sebagai obyek karena dapat
menempati Subyek)

5 CIRI-CIRI KETERANGAN


Ciri keterangan adalah dapat dipindah –pindah posisinya .perhatikan contoh berikut:

Cintya sudah membuat tiga kue dengan bahan itu.
SPOK
Dengan bahan itu Cintya sudah membuat tiga kue .
Cintya dengan bahan itu sudah membuat tiga kue.
Dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Jika tidak dapat di pindah maka bukan
keterangan.

Kalimat Tunggal: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh Kalimat Tunggal Lengkap
.
.
Pengertian, ciri, jenis, dan contoh kalimat tunggal - Bahasa Indonesia memiliki dua
buah jenis kalimat berdasarkan persitiwa atau kejadian yang dimilikinya, yaitu kalimat
tunggal dan kalimat majemuk. Nah, artikel kali ini akan membahas definisi kalimat tunggal,
ciri-ciri, dan contohnya. Berikut ini pembahsaannya.

K

a


l

i

m

a

t

T

u

n

g

g


a

l

Pengertian Kalimat Tunggal
Sebelumnya Anda pasti sudah mengetahui pengertian dari kalimat.Yap, kalimat adalah
rangkaian kata yang tersusun dan membentuk suatu gagasan atau peristiwa.Nah, kalimat
tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu gagasan, peristiwa, kejadiaan saja di
dalamnya.
Dengan kata lain, kalimat tunggal hanya terdiri dari satu struktur penyusun kalimat yang
minimal hanya terdiri dari subjek (S), dan Predikat. Namun, ada kalanya kalimat tunggal
juga membutuhkan unsur objek (O), pelengkap (pel), dan keterangan (k).
Perbedaan Kalimat Tunggal dengan Kalimat Majemuk
Kalimat tunggal berbeda dengan kalimat majemuk, berikut ini adalah perbedaannya:
K a l i m a t
T u n g g a l
M e m i l i k i s a t u p e r i s t i w a
Memiliki Struktur yang sederhana
Tidak menggunakan konjungsi


K a l i
A d a
Memiliki
M e n g g

m a t
M a j e m u k
d u a
p e r i s t i w a
dua buah struktur kalimat
u n a k a n
k o n j u n g s i

Baca artikel kalimat majemuk di sini: Kalimat majemuk
Ciri-Ciri Kalimat Tunggal
Berdasarkan penjelasan mengenai kalimat tunggal di atas , maka suatu kalimat disebut
dengan kalimat tunggal jika memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut ini:
1. Kalimat tunggal hanya memiliki satu peristiwa pokok. Dengan kata lain, kalimat tunggal
hanya menjelaskan atau menyampaikan satu peristiwa di dalamnya.

contoh:
Adik makan. (Kalimat tunggal)
Adik makan dan minum. (Kalimat majemuk)

2. Kalimat tunggak hanya memiliki satu struktur penyusun kalimat saja. Apakah itu, S P, S P
O, atau S P O K, dengan kata lain tidak ada dua unsur yang sama di dalam kalimat.
Contoh:
Budi pergi ke sekolah. (Kalimat tunggal)
S
P
K
Budi pergi ke sekolah sedangkan Andi ke pasar. (Kalimat majemuk)
S
P
K
C.
S
K
3. Kalimat tunggal tidak pernah menggunakan kata konjungsi atau tanda baca koma di
dalamnya.

Contoh:
Andi anak yang pintar. (Kalimat tunggal)
Andi anak yang pintar dan rajin. (Kalimat majemuk)

Jenis-Jenis Kalimat Tunggal
Berdasarkan predikatnya, ada beberapa jenis kalimat tunggal, yaitu kalimat tunggal
nominal, adjektiva, verbal, numerial, dan prepositional. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Kalimat nominal
Kalimat nominal adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata benda.
Perhatikan kalimat berikut ini !
Ayahku seorang tentara.
S = Ayah
P= Seorang tentara (kata benda)
Contoh:
Adikku anak yang manja.
Dika adalah guru olahraga di SMAN 1 Tanjung Bintang.
Kotak merah itu tempat penyimpanan barang berharga.
Suara itu adalah suara kucing.
Orang di balik topeng itu ternyata Andi.


2. Kalimat adjektiva

Kalimat adjektiva adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata sifat.
Perhatikan kalimat berikut!
Dewi sangat baik kepada semua orang.
S : Dewi
P : Sangat baik (kata sifat)
K : Kepada semua orang.
Contoh:
Shinta sangat cantik.
Dika ramah kepada semua orang.
Gambar itu seram sekali.
Rumah Anton luas.
Bangunan itu tinggi sekali.

3. Kalimat verbal
Kalimat verbal adalah kalimat tunggal yang predikatny adalah kata kerja.
Perhatikan kalimat berikut!
Andi mengerjakan tugasnya dengan serius.
S : Andi

P : Mengerjakan.
Contoh:
Adik menangis dengan sangat keras.
Budi pergi ke sekolah.
Anita sedang membuat kueh.
Harimau mengintai mangasnya.
Mobil itu melaju dengan kencang.

4. Kalimat numerial

Kalimat numerial adalah kalimat tunggal yang predikatnya berupa kata bilangan.
Perhatikan kalimat berikut!
Lama pembangunan itu bertahun-tahun.
S : Lama pembagunan itu
P : Bertahun-tahun
Contoh:
Perjalananya berhari-hari untuk sampai di sini.
Waktunya berjam-jam untuk menyelesaikan tugas itu.

5. Kalimat prepositional
Kalimat prepositional adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata depan atau
preposisi.
Perhatikan kalimat berikut!
Jam itu di atas meja kerja ayah.
S : Jam itu
P : di atas
Contoh:
Pegawai baru itu dari kota Surabaya.
Sepatuku di bawah lemari pakaian.
Aku ke rumah Budi hari ini.
Buku itu tentang perjuangan seorang anak.

Nah, demikianlah artikel kali ini mengenai pengertian, ciri, dan jenis kalimat tunggal.Poin
penting yag harus diingat adalah kalimat tunggal hanya menyampaikan satu
peristiwa saja.

C. Objek Subjek dan predikat cenderung muncul secara eksplisit dalam kalimat, namun objek
tidaklah demikian halnya.Kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat
serta ciri khas objek itu sendiri.Predikat kalimat yang berstatus transitif mempunyai objek. Biasanya,
predikat ini berupa kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i, misalnya: mengembalikan,
mengumpulkan; me-i, misalnya: mengambili, melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek berfungsi:
(1) membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, (2) memperjelas makna kalimat, dan
(3) membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.
Ciri-ciri objek: 1. berupa kata benda 2. tidak didahului kata depan 3. mengikuti secara langsung di
belakang predikat transitif 4. jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif 5.
dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan.
Obyek terdiri dari dua macam yaitu objek penderita dan objek penyerta : 1. Objek penderita adalah
kata benda atau yang dibendakan baik berupa kata atau kolompok kata yang merupakan sasaran
langsung dari perbuatan atau tindakan yang dinyatakan oleh subjek. Makna objek penderita :
Penderita Contoh : Pak Ali membajak sawah Penerima Contoh : Ibu menjahit baju adik Tempat
Contoh : Wisatawan mengunjungi Pulau Bali. Alat Contoh : Andi melempar bola ke arah Budi. Hasil
Contoh : Anak-anak mengerjakan tugas pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Objek penyerta adalah objek yang menyertai subjek dalam melakukan atau mengalami sesuatu.
Makna objek penyerta : Penderita. Contoh : Ibu membelikan adik buku baru. Hasil.Contoh : Penjahit
itu membuatkan ibu baju kebaya.
D. Keterangan Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan
kalimat.Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya
terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat,
waktu, sebab, dan lain-lain.
Ciri-ciri keterangan: 1. bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi
tidak jelas, dan tidak lengkap. 2. tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat 3.
dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif
ditrandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun), dan pengganti nomina (menggunakan kata
bahwa). Jenis-jenis keterangan : Keterangan tempat Contoh : Ayah akan perdi ke Surabaya
Keterangan alat Contoh : Ibu memotong sayuran dengan pisau Keterangan waktu Contoh : Andi
belajar matematika pukul 8 malam Keterangan tujuan Contoh : Bayi harus minum susu supaya
sehat Keterangan penyerta Contoh : Ibu pergi ke pasar bersama kakak. Keterangan cara Contoh :
Bacalah buku itu dengan saksama Keterangan sebab

Bahasa Indonesia/Kalimat majemuk
campuran
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Bahasa Indonesia

Kalimat majemuk campuran ialah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dari kalimat
majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat. Dalam kalimat majemuk campuran, sekurangkurangnya terdiri dari tiga kalimat tunggal.
Contoh:
1. Pekerjaan itu sudah selesai ketika ayah datang dari kantor dan ibu sudah menidurkan adik.

1. Pekerjaan itu sudah selesai (Induk kalimat)
2. Ayah datang dari kantor (Anak kalimat)
3. Ibu sudah menidurkan adik (Anak kalimat)
2. Ayah memberitahukan bahwa aku mendapat juara pertama dan ibu sangat terkejut.
1. Ayah memberitahukan berita itu.(Induk kalimat)
2. Aku mendapat juara pertama. (Anak kalimat)
3. Ibu sangat terkejut (Anak kalimat)
3. Ketika aku terjatuh dari sepeda di halaman, adik sedang bermain di kamarnya sedangkan
ibu menyiapkan makanan di dapur.
1. Adik sedang bermain di kamarnya.(Induk kalimat)
2. Ibu menyiapkan makanan di dapur. (Anak kalimat)
3. Aku terjatuh dari sepeda di halaman. (Anak kalimat)
4. Nenek membaca majalah ketika kakek pergi ke pasar dan tidak ada pekerjaan lain yang
harus diselesaikan.
5. Karena ayah sedang kesulitan, kakek mengambil uang di tabungan dan memberikannya
kepada ayah.
Jadi, dalam kalimat tersebut terdiri dari tiga kalimat tunggal, satu induk kalimat dan dua kalimat
menjadi anak kalimat.
Contoh lain kalimat majemuk campuran dapat terdiri atas:
1. satu induk kalimat dan dua anak kalimat atau.


Kami telah menyelenggarakan sebuah tablik akbar yang dihadiri oleh masyarakat
Pematang Pudu serta dihadiri pula oleh para pejabat kecamatan dan kelurahan.

2. dua induk kalimat dan satu anak kalimat.


Pak Yudi mengajarkan cara menulis puisi yang benar dan Pak Salman mengajarkan
teknik berpidato yang memikat agar siswa SMA IT Mutiara mempunyai bekal yang
memadai dalam hal keterampilan berbahasa.

paragraf dan metode pengembangannya

Paragraf
Paragraf adalah karangan yang pendek atau singkat yang
berisi sebuah pikiran dan didukung kumpulan kalimat yang
saling berhubungan untuk membentuk suatu gagasan. Ada
juga yang mendefinisikan paragraf adalah rangkaian
kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu
kesatuan pokok pembahasan. Paragraf pada umumnya
terdiri atas beberapa kalimat. kalimat-kalimat itu saling
berkaitan satu sama lain dan mengusung satu pokok pikiran
tertentu. Paragraf juga terdiri dari unit-unit pikiran atau
perasaan yang pada umumnya tersusun atas beberapa unit
kalimat yang dan bertindak sebagai bagian dari unit yang
lebih besar.
Syarat pembentukan paragraf:
1. Kesatuan
Hanya mengandung satu pikiran atau tema
2. Kepaduan
Adanya hubungan antar kalimat
3. Perincian atau urutan isi paragraf
4. Kelengkapan
Jenis-jenis paragraf
1. Menurut Fungsinya
– Paragraf pembuka
Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk
sampai pada segala pembicaraan yang akan menyusul
kemudian. Paragraf pembuka harus dapat menarik minat

dan perhatianpembaea, serta sanggup menghubungkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan disajikan
selanjutnya.
– Paragraf penghubung
Paragraf penghubung adalah semua paragraf yang
terdapat di antara paragraf pembuka dan paragraf
penutup
– Paragraf penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada
akhir karangan atau pada akhir suatu kesatuanyang lebih
kecil di dalam karangan itu. Fungsi paragraf penutup
berupa simpulan semuapembicaraan yang telah dipaparkan
pada bagian-bagian sebelumnya.
2. Menurut posisi topik kalimat
– Deduktif
Paragraf yang memiliki topik kalimat di awal paragraf.
– Induktif
Paragraf yang memiliki topik kalimat di akhir paragraf.
– Deduktif-induktif
Paragraf yang memiliki topik kalimat di awal dan di akhir
paragraf.
– Tersebar
Paragraf yang memiliki topik kalimat dengan tipe deskripsi
atau narasi.
3. Menurut isinya
– Argumentasi

Paragraf argumentasi paragraf yang berusaha meyakinkan
bahwa hal yang dikemukakan adalah benar. Cara
meyakinkan kebenaran itu biasanya dengan cara
mengajukan sejumlah fakta.
– Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang berusaha
menceritakan peristiwa demi peristiwa yang dialami seorang
tokoh.
– Deskripsi
Paragraf jenis ini berisi kalimat-kalimat yang
mendeskripsikan,menggambarkan sesuatu.
– Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berusaha
menjelaskan sesuatu atau memerkan sesuatu. Penjelasan
atau pemerian seringkali bertolak dari satu definisi.
– Persuasi
Paragraf ini disajikan secara menarik, meyakinkan mereka
bahwa pengalaman yang disiratkan itu merupakan suatu
hal yang amat penting. Karena itu, terkadang paragraf
persuasi sering digunakan sebagai paragraf propaganda
oleh lembaga kesehatan, pemerintah, dan lain-lain.
Contoh:
Rekan-rekan yang saya cintai, marilah pertemuan ini kita
petik hikmahnya. Silaturahmi kali ini hendaknya jangan
dipergunakan sebagai pelampiasan pelepas rindu sematamata. Namun lebih dari itu, jadikan silaturahmi ini sebagai

ajang persaudaraan untuk bersama-sama memikirkan,
sumbangan apa yang bisa kita berikan pada masyarakat,
bangsa, negara, dan agama agar kita senantiasa menjadi
orang yang berguna dalam kehidupan di dunia dan diakhirat
nanti. Tentu salah satunya adalah pemikiran untuk ikut
serta memberikan sumbangan apa yang patut kita berikan
kepada Bapak/Ibu Guru kita tercinta yang telah membekali
kita berbagai ilmu pengetahuan. Kepada sekolah kita
sebagai lembaga tempat kita menuntut ilmu.
Metode Pengembangan Paragraf
Berikut ini adalah beberapa metode pengembangan
paragraf, yaitu:
1. Pengembangan paragraf klimaks dan antiklimaks
Pengembangan paragraf klimaks berarti menyusun
alinea dari gagasan bawahan yang paling rendah
kedudukannya kemudian berangsur-angsur ke
gagasan lain sampai pada gagasan yang tertinggi
kedudukannya atau kepentingannya.
Pengembangan paragraf antiklimaks yaitu
pengembangan paragraf kebalikan dari pengembangan
klimaks.
2. Pengembangan paragraf sudut pandang
Urutan waktu: paragraf dikembangkan berdasarkan
kronologis waktunya.
Urutan ruang: paragraf dikembangkan dari ruang
yang terdekat kemudian secara berurutan

digambarkan ruang di depan, di samping, di belakang,
dan seterusnya.
3. Pengembangan paragraf perbandingan dan
pertentangan
Paragraf bisa dikembangkan dengan cara
membandingkan atau mempertentangkan dua hal.
Yang dibandingkan adalah dua hal yang sama
tingkatnya dan kedua hal itu memang mempunyai
persamaan dan perbedaan.
4. Pengembangan paragraf Analogi
Paragraf dikembangkan dengan membandingkan dua
hal yang memiliki persamaan bentuknya atau
fungsinya. Bisa juga untuk membandingkan sesuatu
yang harus dikenal umum dengan hal yang kurang
atau dikenal umum sehingga hal ini bisa dipahami
dengan jelas.
5. Pengembangan paragraf Contoh
Pengembangan paragraf dengan memberikan contoh
agar sesuatu hal yang terlalu umum bisa dijelaskan
secara konkret.
6. Pengembangan paragraf proses
Pengembangan paragraf dengan metode proses bisa
dilakukan dengan cara menyusun secara teratur
suatu proses kerja. Proses merupakan suatu urutan
tindakan untuk menghasilkan sesuatu. Urutannya
harus dijelaskan sesuai dengan tahapan kejadian

secara kronologis dan menyeluruh.
7. Pengembangan paragraf sebab-akibat
Pengembangan paragraf dengan menggunakan sebabakibat, bisa dilakukan dengan menetapkan sebab
sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai
perincian pengembangan. Namun bisa juga sebaliknya
akibat sebagai gagasan utama sedangkan sebab
sebagai perinciannya.
8. Pengembangan paragraf umum-khusus
Pengembangan dari umum ke khusus akan
menghasilkan alinea deduktif , sebaliknya
pengembangan dari khusus ke umum akan
menghasilkan alinea induktif . Kedua cara ini
merupakan cara pengembangan alinea yang paling
umum dan banyak digunakan.
9. Pengembangan paragraf klasifikasi
Pengembangan dengan cara klasifikasi dilakukan
dengan mengelompokkan suatu pokok permasalahan,
dilanjutkan dengan merinci detail lagi bagian dari
kelompok tersebut.
10. Pengembangan paragraf definisi luas
Yang dimaksud pengembangan definisi luas ialah
pengarang bermaksud memberikan keterangan atau
arti terhadap sebuah istilah atau hal (Keraf dalam
Mudlofar 2002:102).

B.. PARAGRAF INDUKTIF
Pengertian Paragraf induktif merupakan suatu
paragraf yang diawali dengan mengungkapkan
masalah-masalah yang bersifat
khusus,kemudian diperoleh kesimpulan umum
yang berisi seluruh peristiwa khusus
sebelumnya. Letak kalimat utama pada
paragraf ini ada di akhir paragraf. Sedangkan
pola kalimatnya adalah khusus-umum.
Contoh paragraf induktif.
Contoh 1
Dari Kecamatan Cilongok menuju tempat
wisata air terjun Cipendok kita dapat
menikmati pemandangan alam yang sangat
indah. Banyaknya pohon-pohon di hutan tropis
tersebut sangat memanjakan mata ditambah
dengan hawa sejuknya sangat menenangkan.
Sampai di area air terjun, kita dapat melihat
curahan air terjun yang mengalir deras. Di
bawahnya terdapat aliran sungai yang airnya
sangat jernih, para pengunjung terlihat
menikmati wisata alam tersebut. Sungguh
indah wisata air terjun Cipendok yang
alamnya masih asli dan belum terjamah
banyak tangan jahil.
Keterangan: Kalimat utama berada di akhir

paragraf.
Contoh 2
Bintik kecil dan kemerahan di sekitar mata
bisa dicurigai sebagai gejala bintitan.
Seseorang yang terkena bintitan akan
merasakn pegal di area mata dan juga terasa
gatal. Setelah beberapa hari bintik tersebut
kemudian membesar dan muncul nanah di
dalamnya. Semua gejala bintitan seperti di atas
hendaknya segera dikonsultasikan ke dokter,
meskipun bintit kita tidak boleh menyepelekan
penyakit.
Keterangan: Kalimat utama berada di akhir
paragraf.
C.. PARAGRAF CAMPURAN
Pengertian Paragraf campuran merupakan
gabungan dari pola paragraf deduktif dan
induktif, gagasan utama disampaikan di awal
paragraf terlebih dahulu, selanjutnya
dijelaskan hal-hal khusus, kemudian
disimpulkan lagi dengan hal umum.
Contoh 1
Bunga melati cukup diminati banyak orang. Selain bunganya cantik, bunga melati
juga sangat harum. bahkan bunga berwarna putih ini dijadikan sebagai simbol
kesucian.Keharuman bunga ini sangat cocok untuk ditanam di dekat rumah dan
cocok sebagaitanaman hias. Oleh karena itubunga ini menjadi salah satu bunga
favorit bagi pecinta tanaman dan bunga.
Contoh 2

Bagi orang Indonesia nasi adalah makanan
pokok. Nasi merupakan makanan pokok bagi
masyarakat Indonesia, jika belum makan nasi
itu berarti belum makan. Meskipun ada
banyak makanan pengganti nasi, misalnya
jagung, ubi, sagu, dan lain sebagainya, nasi
tetap menjadi favorit bagi masyarakat
Indonesia. Oleh sebab itu nasi menjadi menu
wajib di meja makan bagi sebagian besar
masyarakat Indonesia.
Demikian contoh paragraf deduktif, induktif
dan campuran yang dapat kakak
berikan,semoga bermanfaat. Selamat belajar.

Pengembangan paragraf berdasarkan teknik
a) Secara alamiah
Contoh pengembangan paragraf secara alamiah :
Arva membuka pintu kelasnya perlahan-lahan.
Dilihatnya sebuah jendela yang terbuka. Di bawah jendela,
tampak sebuah meja guru yang memakai taplak putih. Di atas
taplak putih itu ada sebuah vas bunga dari kayu. Vas bunga
tersebut bergambar beberapa kuntum bunga matahari seperti
bunga yang ada didalamnya. Disebelahnya tergeletak sebuah
agenda kelas yang terbuka dan kalender duduk.Arva lalu
memasuki ruang kelasnya dengan langkah yang lambat. Dia
memalingkan pandangan ke arah kanan. Tampak satu buah

white board yang bersih tanpa coretan. Di sebelah kiri white
board tersebut, terpasang sebuah tempat spidol berwarna
biru muda, serasi dengan dinding yang bercatut biru tua.
Dan disebelah kanan white board terpasang satu papan
madding yang penuh tulisan-tulisan karya siswa.
Arva memutar pandanganya ke belakang kelas. Ada sebuah
pribahasa berbahasa inggris yang berwarna kuning
bertuliskan ‘practice make perpect’ dibawahnya terpasang
sebuah system periodik unsur-unsur di kiri kananya juga
terpasng sebuah denah duduk dan daftar kelompok
belajar.Selain itu, ditatapnya dinding kiri kelas. Di sana
terpasang struktur organigram dan sebuah daftar regu
kerja dari karton berwarna kuning. Struktur organigram dan
daftar regu kerja tersebut ditutupi oleh plastic bening.
Arva berpaling kedinding kanan. Disana tergantung daftar
pelajaran berwarna kuning. Daftar pelajaran itu disusun tak
berurutan, hurf-hurufnya pun dari guntingan majalah. Meski
tampak tidak rapi,namun cukup bagus dan menarik.Arva
menyusuri deretan bangku kosong didepanya. Tak usah
dihitung lagi karena pasti ada 34 meja dan 34 kursi. Dan
tanpa kata Arva berjalan kebangkunya sendiri,dan duduk
disana sembari menunggu upacara hari senin.
b) Secara klimaks dan antiklimaks
Contoh pengembangan paragraf klimaks dan antiklimaks:
Komputer selalu mengalami perkembangan yang significant
dari generasi ke generasi, penemuan-penemuan dari para ahli

adalah salah satu fator munculnya teknologi masa depan
tersebut. Komputer generasi pertama memiliki ukuran yang
sangat besar dan selain itu belum memiliki fungsi lain selain
untuk mengetik.Pada tahun 1948 adalah perkembangan
komputer generasi kedua yang di tandai dengan pengecilan
ukuran komputer. Pertumbuhan komputer generasi ketiga pada
tahun 1958 yang membuat komputer semakin bersahabat dan
nyaman di gunakan karena selain ukurannya yang semakin
mengecil juga di ikuti dengan penemuan sofware-sofware
dari beberapa perusahaan komputer. Dan pada tahun 1980,
tepatnya perkembangan generasi komputer keempat di
temukan sebuah chip yang mampu mewakili ratusan komponen
penting komputer yang membuat komputer semakin kecil dan
canggih, di abad inilah juga komputer di desain untuk
keperluan komersial sehingga terjangkau untuk semua pihak.
Perkembangan komputer generasi kelima ( komputer
masa depan) adalah teknologi yang sedang kita nikmati
sekarang, dimana komputer berfungsi di berbagai bidang,
seperti bisnis, kesehtan, pendidikan dan sebagainya . dan
komputer dapat berada di genggaman. Bahkan perusahaan
Apple sudah meluncurkan Tablet yang merupakan pencetus
teknologi masa depan.
c) Secara Umum khusus
Contoh paragraf secara umum khusus:
Styrofoam terbukti aman digunakan, karena telah melewati
standar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

Styrofoam bisa menyerap panas. Ini terbukti setelah diseduh
air panas, tidak terasa panas di tangan ketika dipegang.
Selain itu syrofoam aman di gunakan untuk membungkus
berbagai jenis makanan, seperti kue, nasi, katering dan
sebagainya. Anggapan yang menyatakan bahwa styrofoam
mengandung zat kimia berbahaya adalah tidak benar, karena
styrofoam telah melewati penelitian BPOM dan Japan
Environment Agency sehingga memenuhi syarat untuk
mengemas produk pangan.Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, kemasan dengan styrofoam aman digunakan.
2. Pengembangan Paragraf Berdasarkan Isi
a) Secara perbandingan dan pertentangan
Contoh pengambangan paragraf secara perbandingan dan
pertentangan:
Kita memang tidak memiliki kesempatan untuk menikmati
indahnya musim semi dan serunya bemain bola salju di
Indonesia,karena di Indonesia adalah negara tropis dan
hanya ada dua musim yaitu, musim panas dan musim hujan.
Berbeda halnya dengan di Jepang, mereka memiliki empat
musim, yakni musim Semi/haru,musim panas/natsu,musim
gugur/aki dan musim dingin/fuyu.Iklim yang terjadi pada
masing- masing negara sangat mempengaruhi pola hidup
masyarakatnya. Seperti halnya di Indonesia sekarang sedang
musim hujan biasanya masyarakatnya yang agraris akan
memulai bercocok tanam. Faktor alam juga sangat mendukung
Indonesia, terbukti dengan banyaknya tempat- tempat wisata

alami di Indonesia serta banyaknya flora dan fauna endemik
yang ada. Sedangkan di jepang, tidak terlalu banyak tempat
wisata seperti seperti yang ada di Indonesia, masyarakatnya
yang sebagian besar bekerja di pakrik – pabrik usaha
teknologi, pertanian di jepang juga sangat maju, walaupun
lahan tidak seberapa mendukung, tetapi majunya teknologi,
majunya pengetahuan dan ke disiplinan serta dukungan
pemerintah membuat pertanian di jepang sangat maju.
b) Secara analogi
Contoh pengembangan paragraf secara analogi :
Lionel messi, salah seorang pemain sepak bola yang
memiliki teknik dan kemampuan yang luar biasa ,
kecepatannya dalam menggiring bola tidak di ragukan lagi,
dia bisa melewati lima pemain sakaligus. Dia berlari lebih
cepat dari kijang, lebih gesit dari kelinci dan lebih kuat dari
singa yang mengejar mangsanya. Hingga hampir tak seorang
pun bisa merebut bola darinya.
c) Contoh – contoh
Contoh pengembangan paragraf secara contoh – contoh,
sebagai berikut:
Semakin hari, semakin banyak demonstrasi yang terjadi di
Negara kita tercinta Indonesia, baik demonstrasi oleh
mahasiswa maupun masyarakat. Bentuk demonstrasi pun
semakin ekstrim, contohnya, demonstrasi akhir – akhir ini ,
demonstrasi dengan bakar diri oleh Sondang Hutagalung,
salah satu mahasiswa swasta di Jakarta, protes atas

ketidakadilan dan kesenjangan serta pemiskinan akibat
Neoliberalisme pemerintah SBY. Kemudian Aksi demonstrasi
jahit mulut yang berdemonstrasi di depan gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Jumat(23/12/2011). Mereka menuntut
perusahaan kertas yang menguasai Kepulauan
Meranti,Padang dicabut izinnya.
d) Secara sebab akibat
Contoh pengembangan paragraf secara sebab akibat :
India merupakan negara penghasil beras pertama dunia
yang memproduksi 54% beras dunia . Indonesia juga memiliki
andil yang cukup besar sebagai penghasil beras ketiga
terbesar dunia dengan menyumbang 8,5 % beras dunia atas 51
juta ton. Sayangnya akhir- akhir ini Indonesia mengalami
penurunan, hingga Indonesia harus mengimfor beras hingga
1000 ton. Hal tersebut di pengaruhi oleh banyak
faktor,seperti hama yang tidak terkendali, kurangnya
pengetahuan petani dalam mengolah lahan, kurang andilnya
pemerintah dalam usaha memajukan pertanian negeri dan
banjir yang kerap kali terjadi, kebanyakan petani mengalami
gagal panen. Hinga Indonesia harus mengimfor beras dari
India, Cina atau pun Thailand.
e) Secara definisi luas
Contoh pengembangan paragraf secara defenisi luas :
Gedung- gedung pencakar langit, Hotel- hotel berbintang
tujuh, tak lepas dari kreatifitas dan imajinasi tinggi dari
para Arsitek. Tak semua orang bisa menjadi seorang

arsitek, Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit
sebagai seorang perancang bangunan, adalah orang yang
terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi
konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu
keputusan yang memengaruhi aspek bangunan tersebut dalam
sisi astetika, budaya, atau masalah sosial. Definisi
tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang
arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan,
lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan
lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat
mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu
arsitektur,dan ahli rancang bangun.
f) Klasifikasi
Contoh pengembangan paragraf secara Klasifikasi :
Indonesia memiliki hewan dan tumbuhan endemik yang
sangat banyak, terdiri dari burung, hewan berkaki empat
ataupun hewan berkaki dua, Tumbuhannya juga sangat
menarik dan indah, tak kalah indah dengan bunga sakura .
hewan endemik Indonesia seperti, harimau sumatra, Orang
utan, Badak bercula satu, siamang, burung endemik
Indonesia seperti, Burung Cencrawasih, Burung kakatua
putih, dan sebagainya. flora endemik Indonesia seperti,
bunga bangkai, bunga kangtong semar, Matoa, dan
sebagainya.