TUGAS MATA KULIAH BAHASA INGGRIS Python
TUGAS MATA KULIAH
BAHASA INGGRIS
Python
(programming language)
OLEH :
HONARIS CAUSHA
PRODI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2014
1.Reading Topic
Python is a widely used general-purpose, high-level programming
language.[15][16][17] Its design philosophy emphasizes code readability, and its
syntax allows programmers to express concepts in fewer lines of code than
would be possible in languages such as C.[18][19] The language provides
constructs intended to enable clear programs on both a small and large scale.[20]
Python supports multiple programming paradigms, including objectoriented, imperative and functional programming or procedural styles. It
features a dynamic type system and automatic memory management and has a
large and comprehensive standard library.[21]
Using third-party tools, such as Py2exe or Pyinstaller,[22] Python code can
be packaged into standalone executable programs. Python interpreters are
available for many operating systems.
CPython, the reference implementation of Python, is free and opensource software and has a community-based development model, as do nearly
all of its alternative implementations. CPython is managed by the non-profit
Python Software Foundation.
Python was conceived in the late 1980s[23] and its implementation was
started in December 1989[24] by Guido van Rossum at CWI in the Netherlands
as a successor to the ABC language (itself inspired by SETL)[25] capable of
exception handling and interfacing with the Amoeba operating system.[3] Van
Rossum is Python's principal author, and his continuing central role in deciding
the direction of Python is reflected in the title given to him by the Python
community, benevolent dictator for life (BDFL).
Python 2.0 was released on 16 October 2000, with many major new
features including a full garbage collector and support for Unicode. With this
release the development process was changed and became more transparent and
community-backed.[27]
Python 3.0 (also called Python 3000 or py3k), a major, backwards-incompatible
release, was released on 3 December 2008[28] after a long period of testing.
Many of its major features have been backported to the backwards-compatible
Python 2.6 and 2.7.[29]
2.TRANSLATE
Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna[10] dengan
filosofi perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode.[11] Python
diklaim sebagai bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan
sintaksis kode yang sangat jelas,[12] dan dilengkapi dengan fungsionalitas
pustaka standar yang besar serta komprehensif.
Python mendukung multi paradigma pemrograman, utamanya; namun tidak
dibatasi; pada pemrograman berorientasi objek, pemrograman imperatif, dan
pemrograman fungsional. Salah satu fitur yang tersedia pada python adalah
sebagai bahasa pemrograman dinamis yang dilengkapi dengan manajemen
memori otomatis. Seperti halnya pada bahasa pemrograman dinamis lainnya,
python umumnya digunakan sebagai bahasa skrip meski pada praktiknya
penggunaan bahasa ini lebih luas mencakup konteks pemanfaatan yang
umumnya tidak dilakukan dengan menggunakan bahasa skrip. Python dapat
digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat
berjalan di berbagai platform sistem operasi.
Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI,
Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir
yang dikeluarkan CWI adalah 1.2.
Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan
pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000,
Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang
merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs.
Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido
dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.
Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram
yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software
Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai
pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian
mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python
sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0.
Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena
kecintaan Guido pada acara televisi Monty Python's Flying Circus. Oleh karena
itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul
dalam korespondensi antar pengguna Python.
3. Identity
a. Part Of Speech
BAHASA INGGRIS
Python
(programming language)
OLEH :
HONARIS CAUSHA
PRODI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2014
1.Reading Topic
Python is a widely used general-purpose, high-level programming
language.[15][16][17] Its design philosophy emphasizes code readability, and its
syntax allows programmers to express concepts in fewer lines of code than
would be possible in languages such as C.[18][19] The language provides
constructs intended to enable clear programs on both a small and large scale.[20]
Python supports multiple programming paradigms, including objectoriented, imperative and functional programming or procedural styles. It
features a dynamic type system and automatic memory management and has a
large and comprehensive standard library.[21]
Using third-party tools, such as Py2exe or Pyinstaller,[22] Python code can
be packaged into standalone executable programs. Python interpreters are
available for many operating systems.
CPython, the reference implementation of Python, is free and opensource software and has a community-based development model, as do nearly
all of its alternative implementations. CPython is managed by the non-profit
Python Software Foundation.
Python was conceived in the late 1980s[23] and its implementation was
started in December 1989[24] by Guido van Rossum at CWI in the Netherlands
as a successor to the ABC language (itself inspired by SETL)[25] capable of
exception handling and interfacing with the Amoeba operating system.[3] Van
Rossum is Python's principal author, and his continuing central role in deciding
the direction of Python is reflected in the title given to him by the Python
community, benevolent dictator for life (BDFL).
Python 2.0 was released on 16 October 2000, with many major new
features including a full garbage collector and support for Unicode. With this
release the development process was changed and became more transparent and
community-backed.[27]
Python 3.0 (also called Python 3000 or py3k), a major, backwards-incompatible
release, was released on 3 December 2008[28] after a long period of testing.
Many of its major features have been backported to the backwards-compatible
Python 2.6 and 2.7.[29]
2.TRANSLATE
Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna[10] dengan
filosofi perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode.[11] Python
diklaim sebagai bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan
sintaksis kode yang sangat jelas,[12] dan dilengkapi dengan fungsionalitas
pustaka standar yang besar serta komprehensif.
Python mendukung multi paradigma pemrograman, utamanya; namun tidak
dibatasi; pada pemrograman berorientasi objek, pemrograman imperatif, dan
pemrograman fungsional. Salah satu fitur yang tersedia pada python adalah
sebagai bahasa pemrograman dinamis yang dilengkapi dengan manajemen
memori otomatis. Seperti halnya pada bahasa pemrograman dinamis lainnya,
python umumnya digunakan sebagai bahasa skrip meski pada praktiknya
penggunaan bahasa ini lebih luas mencakup konteks pemanfaatan yang
umumnya tidak dilakukan dengan menggunakan bahasa skrip. Python dapat
digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat
berjalan di berbagai platform sistem operasi.
Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI,
Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir
yang dikeluarkan CWI adalah 1.2.
Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan
pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000,
Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang
merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs.
Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido
dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.
Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram
yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software
Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai
pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian
mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python
sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0.
Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena
kecintaan Guido pada acara televisi Monty Python's Flying Circus. Oleh karena
itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul
dalam korespondensi antar pengguna Python.
3. Identity
a. Part Of Speech