KAJIAN SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KOPI SERTA PENDAPATNYA TERHADAP VARIAN PRODUK DAN POTENSI KEDAINYA | Rasmikayati | Mimbar Agribisnis 563 2961 1 PB

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 117-133
KAJIAN SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KOPI
SERTA PENDAPATNYA TERHADAP VARIAN PRODUK
DAN POTENSI KEDAINYA
ELLY RASMIKAYATI1,2, PANDI PARDIAN1, HEPI HAPSARI1, RISYAD M.
IKHSAN1, BOBBY RACHMAT SAEFUDIN2
1
Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
2
Pusat Riset Pangan Berkelanjutan DRPM UNPAD
Email: e.rasmikayati@unpad.ac.id; elly.agri@yahoo.co.id
ABSTRAK
Tingginya tingkat konsumsi kopi yang ada di Indonesia membuat peluang bagi banyak
pelaku usaha kedai kopi untuk mengembangkan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat bagaimana sikap dan perilaku konsumen terhadap pembelian kopi yang mereka
lakukan di Armor Kopi Garden, Bandung. Metode analisis data yang digunakan adalah
theory of reasoned action dari Fishbein yang terdiri dari sikap dan perilaku konsumen
dengan sampel sebanyak 95 orang. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rasa, variasi menu, desain produk, layanan pelengkap, harga, dan promosi. Hasil analisis
menunjukkan bahwa konsumen yang datang rata-rata adalah laki-laki berstatus

mahasiswa/i. Alasan mereka datang ke kedai kopi yang paling dominan adalah karena
suasana yang nyaman (44%), kemudian keinginan untuk sekedar mencoba (22%) lalu
karena faktor rasanya yang khas (10%) dan berbagai alasan lainnya (22%). Sikap
konsumen terhadap pembelian produk kopi secara keseluruhan menunjukkan hasil yang
baik. Sikap yang dianggap paling baik ada pada atribut desain produk dan yang dianggap
paling tidak baik ada pada atribut promosi. Hasil analisis perilaku konsumen di Armor
Kopi Garden berdasarkan angka skor rata-rata menunjukkan bahwa yang berperan paling
dominan dalam membuat keputusan konsumen adalah teman dan media sedangkan skor
yang terendah ada pada keluarga. Potensi yang dimiliki antara lain produk yang beragam,
fasilitas yang lengkap, serta barista yang handal. Kedala yang dimiliki dalam menjalankan
usaha adalah adalah adanya competitor yaitu Armor Kopi Tahura yang menyebabkan
pengunjung terbagi-bagi.
Kata Kunci: kedai kopi, sikap konsumen, perilaku, pembelian produk
yang meningkat tiap tahunnya sudah

PENDAHULUAN
Seiring

membuat


perkembangannya,

sebuah

trend

baru

bagi

gemar

masyarakat Indonesia itu sendiri. Terlihat

meminum kopi dengan tujuan-tujuan

pada data di bawah terjadi kenaikan

tertentu, seperti menjaga tubuh agar tidak


tingkat konsumsi masyarakat akan kopi

mengantuk saat menyetir malam atau

tiap tahunnya. Sebagian besar masyarakat

ronda malam. Minum kopi pun biasanya

sudah menganggap mengkonsumsi kopi

hanya dilakukan oleh kelompok orang-

bukan hanya sekedar minuman pelengkap

orang dewasa hingga usia lanjut dan

saja tetapi melihat kopi sebagai minuman

didominasi oleh pria. Konsumsi kopi


pokok

masyarakat

Indonesia

mulai

117

sehari-hari

terlebih

bagi

Kajian Sikap dan Perilaku Konsumen dalam Pembelian Kopi Serta Pendapatnya Terhadap
Varian Produk dan Potensi Kedainya
ELLY R., PANDI P., HEPI H., RISYAD M.I., BOBBY R.S.
masyarakat yang sudah kecanduan akan


muncul menjadi usaha yang memiliki

mengkonsumsi minuman ini.

konsep

Konsumsi kopi di Indonesia telah

tempat,

konsep

jualan

(marketing), konsep kemasan, konsep

meningkat dengan cukup pesat dari

menu,


tahun-tahun

ini

menarik. Suasana di setiap kedai kopi

diprediksi akan mengalami peningkatan

yang memiliki ciri khas berbeda-beda

seiring

menjadi salah satu daya tarik bagi para

sebelumnya.

meningkatnya

masyarakat


kelas

Hal

pendapatan

konsep

pelayanan

yang

dan

konsumen. Perkembangan usaha kedai

perubahan gaya hidup. Di bawah ini data

kopi di Indonesia mulai marak sejak


mengenai konsumsi kopi baik arabika,

masuknya

robusta,

Indonesia

Amerika yaitu Starbucks. Kemunculan

terhadap pertumbuhan penduduk serta

kafe-kafe yang sukses dan memiliki pasar

kebutuhan kopi Indonesia.

di Indonesia tersebut membuat banyak

dan


menengah

dan

lainnya

di

kedai

pelaku-pelaku

kopi

usaha

asal

baru


Seattle,

yang

terinspirasi dan mulai menekuni usaha
kafe atau kedai kopi. Banyak usaha-usaha
kecil dan menengah berkonsep kedai,
warung atau kafe kopi hingga usaha kelas
besar

seperti

starbucks

tersebar

di

berbagai kota-kota besar di Indonesia.

Berikut data mengenai pertumbuhan
Gambar 1. Konsumsi Kopi
Masyarakat Indonesia
Sumber: Asosiasi Eksportir Kopi
Indonesia (AEKI), data Tahun 2014-2016
merupakan angka proyeksi

coffee shop di Indonesia.

Usaha kedai kopi menjadi usaha
yang menjanjikan dewasa ini. Bentuknya
sangat beragam, dari kedai kopi yang
terkesan eksklusif
yang

standar.

memiliki

hingga kedai kopi

Kedai-kedai

spesifikasi

dalam

tersebut

Gambar 2. Pertumbuhan Coffee Shop
di Indonesia
Sumber: Euromonitor (2012), *Angka
sementara **Proyeksi

menjual

produknya. Saat ini, usaha kedai kopi

118

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 117-133
produk yang mereka jual menimbulkan

Berdasarkan Gambar 2 terlihat
coffee

shop

semakin banyaknya variasi produk yang

tidak

kalah

disajikan dengan cara mereka sendiri.

bersaing dengan coffee shop franchise

Oleh karena itu, konsumen menjadi

seperti Starbucks, coffee bean, ngopi

selektif karena memiliki banyak pilihan

doloe, coffee toffee, bengawan solo. Tren

untuk

pertumbuhan coffee shop di Indonesia

Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan

menunjukkan

penelitian adalah: (1) Mengidentifikasi

bahwa

pertumbuhan

independen/lokal

yang

penigkatan
coffee

tahunnya.

Jumlah

Indonesia

diproyeksikan

setiap
shop

melakukan

pembelian

kopi.

karakteristik konsumen Armor Kopi; (2)

di

Menganalisa

mengalami

sikap

dan

perilaku

peningkatan dari tahun 2011 sampai 2016

konsumen dalam membeli produk kopi di

sebesar 189 unit untuk coffee shop

Armor Kopi; dan (3) Mengidentifikasi

franchise dan 40 unit untuk coffee shop

potensi dan kendala yang dimiliki Armor

independen/lokal.

Kopi dalam menjalankan usahanya.

Salah satu kedai kopi yang berdiri
di kota Bandung adalah Armor Kopi.

TINJAUAN PUSTAKA

Armor Kopi merupakan salah satu kedai

Sejarah Kopi dan Coffee Shop

kopi yang berada di Kota Bandung.

Kopi pertama kali ditemukan di

Menjamurnya kedai kopi yang berada di

Ethiopia pada abad ke-9 ketika seorang

Bandung

persaingan

penggembala menyadari domba-domba

tersendiri terhadap industri kedai kopi di

gembalaannya menjadi hiperaktif setelah

Bandung. Munculnya pesaing-pesaing

mengkonsumsi

baru

berukuran kecil yang banyak tumbuh di

memberikan

menyebabkan

naik

turunnya

penjualan di Armor Kopi itu sendiri.

sejenis

buah

bulat

sekitar tempatnya menggembala. Tempat

Tingginya tingkat konsumsi kopi

asal

penggembala

tersebut

dikenal

yang ada di Indonesia membuat peluang

dengan nama Kaffa, dan dari nama

bagi banyak pelaku usaha kedai kopi

tempat itulah muncul istilah kopi atau

untuk mengembangkan usahanya. Salah

coffee.

satu kota yang banyak dihuni oleh kedai

Kopi

menjadi

minuman

yang

kopi adalah kota Bandung. Timbulnya

terkenal di seluruh dunia. Dari sinilah

pesaing yang semakin menyelaraskan

muncul istilah kafe yang mengacu kepada

bagaimana keinginan konsumen dengan

kedai kopi/Cafe/ Coffee shop. Istilah kata

119

Kajian Sikap dan Perilaku Konsumen dalam Pembelian Kopi Serta Pendapatnya Terhadap
Varian Produk dan Potensi Kedainya
ELLY R., PANDI P., HEPI H., RISYAD M.I., BOBBY R.S.
cafe berasal dari bahasa Perancis yang

tempat di dunia, dan bersama inipun

berarti kopi. Orang Perancis menyebut

berkembang teknik-teknik menyajikan

kedai kopi dengan istilah cafe. Perancis

minuman kopi.
Kopi

menjadi salah satu Negara yang dijuluki
Caffe”

pertama

kali

masuk

di

pesatnya

Indonesia pada tahun 1696 dibawa oleh

perkembangan caffe disana dan dari

Komandan Pasukan Belanda Adrian Van

Perancis lah Cafe mulai tersebar luas di

Ommen. Menyajikan kopi saat ini lebih

dunia. Cafe atau Coffee Shop atau yang di

dari sekedar menyeduh bubuk kopi

kenal sebagai Kedai Kopi berasal dari

dengan air panas lalu ditambahkan gula

Turki (Sekarang Istanbul). Coffee Shop

atau susu. Kopi bisa disajikan dengan

pertama kali berdiri di Constatinopel di

berbagai

Turki (Istanbul) pada tahun 1475. Pada

berkembangnya aneka teknik pembuatan

awalnya Coffee Shop hanya menjual

kopi, penjualan kopi pun meningkat.

minuman kopi. Coffee Shop pertama di

Kopi

Eropa didirikan tahun 1529. Minuman ini

khususnya bagi mereka yang tinggal di

menjadi sangat digemari di Eropa karena

kota besar. Kopi menjadi terkenal di

adanya ide untuk menyaring kopi dan

kalangan anak muda dan juga kalangan

memperhalus citra rasa minuman kopi

bisnis, sehingga harganya menjadi mahal.

dengan susu dan gula. Coffee Shop di

Hal ini yang mendorong suksesnya bisnis

Eropa semakin populer karena mereka

kedai

tidak hanya menjual minuman kopi tetapi

sederhana yang menjual dengan harga

mulai

murah hingga ke kafe-kafe elit dimana

“Negeri

menjual

karena

kue-kue

manis

dan

telah

kopi

cara.

Seiring

menjadi

mulai

dengan

bagian

dari

kedai

hidup,

kopi

harga satu gelasnya cukup untuk membeli

penganan yang lainnya.
Coffee Shop pertama di Britania

beberapa gelas kopi di kedai kopi

Inggris didirikan tahun 1652. Di Coffee

sederhana. Kopi telah menjadi minuman

Shop ini lah istilah kata “tips” pertama

berkelas (classy drinks). Banyak kafe-

kali digunakan. Guna menjamin servis

kafe yang mengkhususkan diri pada

yang cepat, sebuah toples diletakan di

bisnis minuman kopi, karena konsumen-

meja counter, orang-orang memasukan

nya tidak pernah berkurang. Di kalangan

koin tips ke toples itu untuk dapat

anak muda di Indonesia, minum kopi pun

dilayani dengan cepat. Saat ini cafe/

telah menjadi tren (Listyari, 2006).

coffee shop telah tersebar ke berbagai

120

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 117-133
banyak. Pendidikan adalah salah satu

Konsumen
Dalam penganalisisan hubungan

karakteristik demografi yang penting.

konsumen-produk, adalah penting untuk

Konsumen yang berpendidikan tinggi

menyadari bahwa konsumen itu beragam

cenderung

dalam keinginan untuk mencoba suatu

banyak mengenai suatu produk sebelum

produk baru. Salah satu fokus utama

ia memutuskan untuk membelinya.

penelitian

konsumen

adalah

mencari

informasi

yang

Memahami usia konsumen adalah

untuk

mengidentifikasi karakteristik konsumen

salah

itu

(Sumarwan, 2003). Oleh sebab itu,

sendiri.

Karakteristik

konsumen

satu

faktor

yang

penting

setiap

pemasar harus memahami usia penduduk

perbedaan yang terdapat dalam diri

dari suatu wilayah yang akan dijadikan

merupakan

ciri

khas

et

dari

al,

1994).

segmentasi pasarnya. Perbedaan usia

ini

dapat

mengakibatkan perbedaan selera dan

perusahaan

dalam

kesukaan terhadap produk. Konsumen

menentukan pasar sasarannya baik secara

yang berbeda usia akan mengkonsumsi

demografis (jenis kelamin, umur, tingkat

produk dan jasa yang berbeda pula.

pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan

Seorang yang berumur relatif muda lebih

domisili/tempat tinggal).

cepat menerima sesuatu yang baru,

konsumen

(Engel,

Karakteristik
digunakan

konsumen
oleh

dibandingkan konsumen yang sudah

Karakteristik konsumen meliputi

berumur.

pengetahuan dan pengalaman konsumen,
kepribadian konsumen dan karakteristik
demografi konsumen (Sumarwan, 2003).

Definisi Sikap

Konsumen yang memiliki pengetahuan

Menurut

Fishbein

Ajzen

2011),

sikap

dan pengalaman yang banyak mengenai

(dalam

produk mungkin tidak termotivasi untuk

merupakan predisposisi (keadaan mudah

mencari informasi, karena konsumen

terpengaruh)

tersebut sudah merasa cukup dengan

menanggapi secara konsisten terhadap

pengetahuannya

suatu

untuk

mengambil

Kristianto,

dan

objek,

yang

baik

dipelajari

dalam

untuk

bentuk

keputusan. Konsumen yang mempunyai

tanggapan positif maupun tanggapan

kepribadian sebagai seorang yang senang

negatif. Konsep sikap sangat berkaitan

mencari informasi akan meluangkan

dengan konsep kepercayaan (belief) dan

waktu untuk mencari informasi lebih

perilaku (behavioral).

121

Kajian Sikap dan Perilaku Konsumen dalam Pembelian Kopi Serta Pendapatnya Terhadap
Varian Produk dan Potensi Kedainya
ELLY R., PANDI P., HEPI H., RISYAD M.I., BOBBY R.S.
1. Fungsi utilitarian

Menurut Soetarno (1994), sikap
adalah pandangan atau perasaan yang

Seseorang menyatakan sikapnya ter-

disertai kecenderungan untuk bertindak

hadap suatu objek atau produk karena

terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa

ingin

diarahkan kepada sesuatu artinya tidak

produk

ada sikap tanpa obyek.

menghindari

pandangan

konsumen

manfaat

dari

(rewards)

tersebut

atau

risiko

dari

produk

(punishment).

Sikap konsumen adalah pikiran
atau

memperoleh

2. Fungsi ekspresi nilai

yang

menggambarkan kepercayaan terhadap

Sikap berfungsi untuk menyatakan

manfaat yang baik dari produk. Apabila

nilai, gaya hidup dan identitas sosial

konsumen sudah mulai percaya terhadap

seseorang.

manfaat yang diberikan sebuah produk,

menggambarkan

maka konsumen akan bersikap untuk

kegiatan, dan opini dari seorang

selalu setia dan menggunakan produk

konsumen.

Sikap

akan

minat,

hobi,

3. Fungsi mempertahankan ego

tersebut. Namun, apabila produk tersebut
tidak memberikan manfaat yang baik,

Sikap berfungsi untuk melindungi

maka sikap konsumen adalah tidak akan

seseorang (citra diri - self image) dari

mau untuk membeli dan menggunakan

keraguan yang muncul dari dalam

produk tersebut.

dirinya sendiri atau dari faktor luar
yang mungkin menjadi ancaman bagi

Dengan kata lain, sikap konsumen

dirinya.

adalah keyakinan dan preferensi (pilihan)
konsumen atas suatu
terhadap

suatu

merek

mempengaruhi

4. Fungsi pengetahuan

merek. Sikap
yang

keputusan

Pengetahuan yang baik mengenai

sering

suatu

pembelian

produk

sering

mendorong

konsumen

bersikap

seseorang untuk menyukai produk

suatu

merek,

tersebut. Karena itu, sikap positif

akan

terhadap suatu produk sering men-

melakukan pembelian terhadap merek

cerminkan pengetahuan konsumen

tersebut, begitu sebaliknya.

terhadap suatu produk.

konsumen.
positif

Jika
terhadap

kemungkinan

Katz

konsumen

(dalam

itu

Setiadi,

Sikap memiliki beberapa karakter

2008)

mengklasifikasikan fungsi sikap menjadi

(Sumarwan,

empat, yaitu:

tersebut adalah berikut ini.

122

2011).

Karakter

sikap

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 117-133
diterapkan untuk mengubah sikap

1. Sikap memiliki objek
Sikap konsumen harus terkait dengan

konsumen yang sangat resisten atau

objek. Objek tersebut dapat terkait

merekrut konsumen baru.
6. Persistensi sikap

dengan berbagai konsep konsumsi
dan pemasaran seperti produk, merek,

Persistensi adalah karakteristik sikap

iklan, harga, penggunaan, dan media.

yang menggambarkan sikap akan
berubah karena berlalunya waktu.

2. Konsistensi sikap

7. Keyakinan sikap

Sikap adalah gambaran perasaan dari
seorang konsumen dan perasaan ter-

Keyakinan

adalah

kepercayaan

sebut direfleksikan oleh perilakunya.

konsumen mengenai kebenaran sikap

Oleh karena itu, sikap memiliki kon-

yang dimilikinya.

sistensi dengan perilaku. Perilaku

8. Sikap dan situasi

seorang konsumen merupakan gam-

Sikap seseorang terhadap suatu objek

baran sikapnya.

sering muncul dalam konteks situasi.
Ini artinya situasi akan memengaruhi

3. Sikap positif, negatif, dan netral
Seseorang

mungkin

sikap konsumen terhadap suatu objek.

menyukai

(positif), tidak menyukai (negatif),

Menurut Grimm (dalam Sumarwan,

atau bahkan tidak memiliki sikap

2012), tricomponent attitude model, sikap

(netral) terhadap suatu objek.

konsumen terdiri atas tiga komponen

4. Intensitas sikap

utama, yaitu berikut ini.

Sikap seorang konsumen terhadap

1. Komponen

suatu merek produk akan bervariasi

pengetahuan

tingkatannya, ada yang sangat menyu-

persepsi

atas
yang

langsung dan informasi dari berbagai

bahkan tidak menyukai sama sekali.

sumber.

5. Resistensi sikap

2. Komponen afektif, merupakan emosi

Resisten adalah seberapa besar sikap

atau perasaan tentang suatu produk

seorang konsumen dapat berubah.
penting

dan

terdiri

didapat dari kombinasi pengalaman

kainya, dan ada yang kurang suka,

Pemasar

kognitif,

atau merek.

memahami

3. Komponen

bagaimana resistensi konsumen agar

konatif,

merupakan

konsep sikap terkait dengan konsep

dapat menerapkan strategi pemasaran

keyakinan dan perilaku (behavioral)

yang tepat. Pemasaran ofensif bisa

yang menggambarkan kecenderungan

123

Kajian Sikap dan Perilaku Konsumen dalam Pembelian Kopi Serta Pendapatnya Terhadap
Varian Produk dan Potensi Kedainya
ELLY R., PANDI P., HEPI H., RISYAD M.I., BOBBY R.S.
seseorang untuk melakukan tindakan

penting dalam ukuran perilaku karena

tertentu yang berkaitan dengan objek

akan menentukan tindakan apa yang

sikap (produk atau merek tertentu).

akan

dilakukan,

dengan

tidak

dipengaruhi faktor eksternal.
Perilaku Konsumen

2. Komponen norma subjektif

Perilaku konsumen adalah tindakan
yang

langsung

mendapatkan,

terlibat

Komponen

dalam

mengkonsumsi,

ini

bersifat

eksternal

individu yang berpengaruh terhadap

dan

perilaku

individu.

Komponen

ini

menghabiskan barang dan jasa, termasuk

dapat

proses keputusan sebelum dan sesudah

mengalikan antara nilai keyakinan

tindakan dilakukan (Engel, et al, 1995).

normatif individu terhadap atribut

Perilaku konsumen terbagi dua bagian,

dengan motivasi bersetuju terhadap

yaitu perilaku yang tampak dan perilaku

atribut tersebut.

dihitung

dengan

cara

yang tidak tampak. Variabel-variabel
perilaku yang tampak antara lain jumlah

Theory of Reasoned Action Model

pembelian, waktu pembelian, karena

Ajzen dan Fishbein (Sumarwan,

siapa, dengan siapa, dan bagaimana

2011)

konsumen

pembelian.

Reasoned Action. Dalam model ini yang

Variabel perilaku yang tidak tampak

dinilai adalah sikap terhadap perilaku

adalah

terhadap

atau (Ab). Sikap seorang konsumen

kepemilikan

terhadap suatu objek seringkali tidak

informasi

melakukan

persepsi,
dan

ingatan

perasaan

konsumen (Umar, 2000).

mengembangkan

Theory

of

terkait secara kuat dengan perilakunya.
Perilaku tertentu dari seorang konsumen

Theory of Reasoned Action Model oleh
Fishbein
Model

Fishbein

memiliki

sering ditentukan intensi atau kecenderungan atau keinginan yang kuat dari

dua

konsumen untuk melakukan perilaku

komponen (Umar, 2005), yaitu berikut

tertentu. Atas dasar itu, Ajzen dan

ini.

Fishbein

1. Komponen sikap
Komponen

ini

bersifat

membangun

mengembangkan

internal

sikap

individu, berkaitan langsung dengan

yang

model

model

atau

multiatribut

menghubungkan

antara

kepercayaan dan sikap konsumen dengan

objek penelitian dan atribut-atribut

kecenderungan (intention) perilaku.

langsungnya yang memiliki peranan

124

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 117-133
METODE PENELITIAN

dari beberapa sub dimensi yaitu:

Objek dan Tempat Penelitian

Rasa, Variasi menu, Gaya dan desain
produk, Layanan pelengkap, Harga

Objek penelitian mengenai sikap
dan

perilaku

konsumen

dan Promosi.

terhadap

3) Perilaku Konsumen adalah tindakan

pembelian produk di Armor Kopi.

yang

Konsumen dalam penelitian ini

langsung

terlibat

dalam

adalah konsumen yang sedang membeli

mendapatkan,

produk kopi di Armor Kopi. Tempat

menghabiskan

penelitian bertempat di Jl. Legok Randu,

termasuk proses keputusan sebelum

Dago, Bandung dengan alasan Armor

dan

Kopi memiliki lokasi yang merupakan

(Engel,

wilayah kafe-kafe di Bandung. Alasan

konsumen

lainnya adalah Armor Kopi memiliki

berkunjung, Frekuensi kedatangan,

spesialisasi di bidang manual brewing /

Dengan siapa berkunjung, Waktu

seduh manual serta jenis kopi yang

pembelian, Biaya yang dikeluarkan,

beragam.

Persepsi dan Rasa Kepemilikan.

Lokasi

Armor Kopi

juga

mengkonsumsi,
barang

sesudah
et

dan

tindakan
al,

dan
jasa,

dilakukan

1995).

Perilaku

diantaranya:

Alasan

merupakan daerah wisata yang memiliki
suasana yang cukup menarik untuk di

Sampel Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah

kunjungi.

pengunjung Armor Kopi seminggu yang

Definisi Variabel Penelitian

berjumlah rata-rata berdasarkan sumber

Variabel penelitian meliputi :

adalah

1) Demografis Konsumen, terdiri atas:
Usia, Jenis kelamin,

1.750 orang. Responden atau

sampel yang dipilih adalah konsumen

Pendidikan,

yang berkunjung dan sedang membeli

Pendapatan dan Domisili.
2) Sikap adalah penilaian yang baik atau

kopi di Armor Kopi. Metode pemilihan

tidak baik, perasaan emosional dan

sampel yang digunakan dalam penelitian

kecenderungan berbuat yang bertahan

ini adalah probability sampling dengan

selama waktu tertentu terhadap suatu

teknik sistematic sampling sedemikian

objek. Berdasarkan teori Ajzen &

rupa

Fishbein mengenai attitude towards

respnden sebanyak 95 orang.

object konsep sikap konsumen diukur

sehingga

didapatkan

jumlah

Pencarian data dilakukan dalam
waktu seminggu dan

melalui Atribut Produk yang terdiri

125

proporsional.

Kajian Sikap dan Perilaku Konsumen dalam Pembelian Kopi Serta Pendapatnya Terhadap
Varian Produk dan Potensi Kedainya
ELLY R., PANDI P., HEPI H., RISYAD M.I., BOBBY R.S.
Pemilihan responden lebih banyak pada

Theory of Reactioned Action

hari Sabtu dan Minggu mengingat pada

Langkah pengukuran ini dilakukan

saat tersebut jumlah kunjungan lebih

seperti dalam mengukur sikap konsumen.

banyak dari hari lainnya. Pemilihan

Teori tindakan yang beralaskan gambaran

responden mengikuti angka kelipatan 10

pengintegrasian

pada hari Senin sampai Jumat, dan

sikap

kelipatan 5 pada hari Sabtu dan Minggu.

struktur

Sehingga pemilihan responden hari Senin

menghasilkan penjelasan yang lebih baik

dan Jumat adalah pengunjung ke- 1, 11,

maupun peramalan yang lebih baik

21, 31,......,91 sampai berjumlah 10 orang

mengenai

per harinya. Pemilihan responden pada

Kanuk, 2000). Model teori Reasoned

hari

Action digambarkan dengan formula

Sabtu

dan

Minggu

adalah

secara

komponen-komponen
menyeluruh

yang

ke

dalam

dimaksudkan

untuk

perilaku

(Schiffman

pengunjung ke- 1, 6, 11, 16, 21,

(Kristianto, 2011):

26,.......,106 sampai berjumlah 22 orang

B ~ BI = W1 (Ab) + W2 (SN)

dan

per harinya. Semua pemilihan angka awal
Untuk

pengunjung dilakukan secara acak.

menunjukkan

bagaimana

sikap konsumen dan perilaku konsumen
terhadap produk yang dimiliki Armor

Rancangan Analisis Data

Kopi

Analisis Deskriptif

deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian

berdasarkan

Armor Kopi dengan cara melakukan

dengan

tabulasi data reponden secara umum.
responden

manual

dengan
sehingga

dipahami.

deskriptif

Analisis

model

multi-

kemudian
model

tujuan

yang
untuk

dianalisis
diterapkan,
mengetahui

terhadap produk Armor Kopi.
Dalam

bantuan

kalkulator/komputer

statistika

bagaimana sikap dan perilaku konsumen

akan

dideskripsikan dan dilakukan perhitungan
secara

berdasarkan

dikumpulkan

profil responden yang berkunjung ke

profil

metode

atribut fishbein. Data yang diperoleh dan

ini digunakan untuk menggambarkan

Data

digunakan

penelitian

ini,

skala

perhitungan yang digunakan adalah Skala

dapat

Likert. Skala Likert digunakan untuk

juga

mengukur sikap, pendapat dan persepsi

digunakan untuk menggambarkan apa

seseorang atau sekelompok orang tentang

saja potensi dan kendala yang dimiliki

fenomena

oleh Armor Kopi.

sosial.

Dalam

penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapkan
126

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 117-133
secara

spesifik

selanjutnya

oleh

disebut

peneliti,
sebagai

yang

menggunakan skala Likert empat angka.

variabel

Atribut

penelitian (Sugiyono, 2011).

variabel

kemudian

akan

dan

evaluasi,

dengan

tujuan

untuk

diukur,

mengetahui kecenderungan atribut yang

variabel

menyebabkan perilaku pembelian terjadi

kemudian sub variabel dijabarkan lagi

menurut responden. Kelompok preferensi

menjadi indikator-indikator yang dapat

juga dilakukan analisis tingkat keyakinan

diukur.

normatif dan motivasi, dengan tujuan

dijabarkan

yang

tersebut

dilakukan analisis tingkat kepercayaan

Dengan menggunakan Skala Likert,
maka

produk

menjadi

Akhirnya

sub

indikator-indikator

yang terukur ini dapat dijadikan titik

untuk

tolak untuk membuat item instrumen

kelompok preferensi yang menjadi tokoh

yang berupa pertanyaan atau pernyataan

panutan bagi responden dalam membeli

yang perlu dijawab oleh responden

produk.

(Riduwan dan Kuncoro, 2008).

pembeian di Armor Kopi diperoleh

Jawaban

setiap

kuisioner/item

pertanyaan

instrumen

mengetahui

Sikap

berdasarkan

yang

kecenderungan

konsumen

terhadap

hasil persentase perilaku

terhadap

atribut-atribut

berdasarkan

menggunakan Skala Likert mempunyai

prioritas yang diberikan oleh responden.

gradasi dari sangat positif sampai sangat

Sendangkan

negatif yang dapat berupa kata-kata dari

berdasarkan hasil presentase dari siapa

sebuah

pernyataan

atau

pertanyaan.

dan

Dalam

penelitian

ini

pengukuran

produk

nilai

perilaku

sejauhmana
di

responden

Armor

Kopi.

diperoleh

membeli
Langkah

digolongkan kedalam empat kategori

selanjutnya, hasil skor sikap terhadap

yaitu:

perilaku

1
2
3
4

Respon
Kualitatif
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Setuju
Sangat setuju

Atribut

produk

berdasarkan

konsumen
rentang

skor. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:

Indikator

=

Sangat negatif

(

)

(1)

Dimana:
m : merupakan data tertinggi yang
mungkin terjadi
n : merupakan data terendah yang
mungkin terjadi
b : jumlah skala penilaian yang ingin
dibentuk

Negatif
Positif
Sangat Positif
dan

perilaku

diintepretasikan

Tabel 1. Skoring Variabel dengan
Skala Likert
Skor

dan

kelompok

preferensi yang akan dianalisis diukur

127

Kajian Sikap dan Perilaku Konsumen dalam Pembelian Kopi Serta Pendapatnya Terhadap
Varian Produk dan Potensi Kedainya
ELLY R., PANDI P., HEPI H., RISYAD M.I., BOBBY R.S.
muda

Hasil skor total sikap dan perilaku

yang

mengikuti

tren

untuk

berkumpul di kedai kopi.

dihitung berdasarkan rumus sikap dan

Konsumen yang datang sebagian

perilaku seperti di atas. Selanjutnya
dihitung rata-rata dari sikap total dan

besar

perilakunya.

dilakukan

mahasiswa/i. Hal ini dikarenakan lokasi

secara parsial (masing-masing) antara

kedai Armor Kopi Garden dekat dengan

sikap Ab dan perilaku SN, selanjutnya

lokasi restoran, wisata, dan tidak terlalu

hasil perhitungan akan di jelaskan secara

jauh

dari

lingkungan

universitas,

deskriptif.

diantaranya

Universitas

Padjajaran

Perhitungan

berstatus

Dipatiukur

dan

sebagai

pelajar/

Institut

Teknologi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bandung yang kurang lebih jarak dari

Karaktersitik Konsumen

sana ke Armor Kopi Garden dapat

Terdapat lebih banyak konsumen

ditempuh sekitar 10 menit. Karena alasan

laki-laki dibandingkan perempuan. Lebih

tersebut

banyaknya

konsumen berpendidikan terakhir SMA.

konsumen

laki-laki

yang

membeli kopi di kedai kopi Armor sesuai

juga

sehingga

Mayoritas

mayoritas

responden

dalam

dengan penelitian dari Riswan (2013)

penelitian ini adalah konsumen dengan

bahwa minum kopi biasanya didominasi

tipe kelas menengah dan tipe kelas atas

oleh pria. Kemudian, konsumen yang

dengan pendapatan Rp 1.000.000 – Rp

berkunjung ke Armor Kopi Garden

2.000.000 serta penghasilan lebih dari Rp

didominasi oleh konsumen yang berumur

2.000.000 (Saraswati, 2009). Pendapatan

antara 20-30 tahun. Menurut Depkes RI

sebagian besar responden di atas adalah

(2009), usia 17-25 tahun tergolong masa

karena mayoritas status dari responden

remaja akhir dan usia 26-35 tahun

adalah

tergolong masa dewasa awal. Menurut

mereka

Adi (2014), tren berkumpul di warung

1.000.000,-

kopi, khususnya di kalangan kaum muda

3.000.000,-.

mahasiswa/i

berpendapatan
sampai

Selanjutnya,

Asia tidak diragukan lagi dan lazim di

yang

biasanya

sekitar
dengan

domisili

Rp
Rp

konsumen

seluruh wilayah. Konsumen Kedai Armor

yang datang ke Armor Kopi Garden

Kopi Garden dengan usia 20-30 tahun

mayoritas adalah berasal dari dalam kota.

masih dapat digolongkan sebagai kaum

Hal ini menunjukkan bahwa Armor Kopi
Garden

128

banyak

dikunjungi

oleh

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 117-133
itu

(Bandung) memang lebih tahu dengan

sendiri. Tidak sedikit juga konsumen dari

lokasi dari Armor Kopi Garden itu

luar kota yang datang ini menandakan

sendiri dibandingkan dengan responden

Armor Kopi Garden yang cukup menarik

dari luar kota karena lokasi yang sedikit

konsumen dari dalam maupun luar kota

terpencil dan tidak terlihat dari jalan

Bandung.

utama.

konsumen

dari

dalam

Konsumen

bandung

dalam

kota

Tabel 2. Karakteristik Konsumen Kopi di Armor Kopi Garden
Karakteristik
Jenis Kelamin

Respon Variabel
Laki-Laki
Perempuan
Total

Umur

< 20 tahun
20 - 30 tahun
> 30 tahun

Perkerjaan

Pelajar/Mahasiswa/i
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Tidak/belum bekerja

Total

Total
Pendidikan

SMA
Akademi/Diploma
Sarjana/S1
Pasca Sarjana
Total

Pendapatan Per
Bulan

Domisili

< Rp 1.000.000
Antara Rp 1.000.001 S.d Rp 3.000.000
> Rp 3.000.001
Total
Dalam Kota (Bandung)
Luar Kota
Total

Frekuensi
54
41
95
12
82
1
95
64
1
11
8
11
95
56
4
34
1
95
21
60
14
95
55
40
95

%
57
43
100
13
86
1
100
67
1
12
8
12
100
59
4
36
1
100
22
63
15
100
58
42
100

secara keseluruhan adalah tidak baik.

Sikap dan Perilaku Konsumen
terhadap Pembelian di Armor Kopi
Garden

Walaupun rata-rata tingkat kepercayaan

sikap

konsumen terhadap atribut produk kopi

yang

yang dijual baik dan evaluasi akan atribut

mereka lakukan di Armor Kopi Garden

setelah mereka melakukan pembelian

Berdasarkan
konsumen

terhadap

Tabel

3,

pembelian

129

Kajian Sikap dan Perilaku Konsumen dalam Pembelian Kopi Serta Pendapatnya Terhadap
Varian Produk dan Potensi Kedainya
ELLY R., PANDI P., HEPI H., RISYAD M.I., BOBBY R.S.
adalah puas, namun sikap terhadap
perilaku pembelian mereka tidak baik.

Tabel 3. Tingkat Kepercayaan Konsumen
Terhadap Atribut Produk Kopi
di Armor Kopi Garden

Skor sikap terkecil ada pada sikap
terhadap perilaku pembelian mereka yang
didasari

oleh

atribut

promosi

No.
1
2

yang

menunjukkan hasil tidak baik. Hal ini

3

menunjukkan pembelian yang dilakukan
4

oleh konsumen tidak terlalu dipengaruhi

5
6

oleh promosi yang dilakukan oleh Armor
Kopi Garden. Pada penilaian keyakinan

Atribut
Rasa
Variasi Menu
Gaya dan design
produk
Layanan Pelengkap
(Consulting)
Harga
Promosi
Rata-Rata

Keterangan
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik

yang dilakukan oleh konsumen terhadap

Alasan konsumen berkunjung ke

promosi menunjukkan hasil yang juga

Armor Kopi Garden mayoritas konsumen

tidak baik. Menurut mereka pembelian

beralasan lokasi yang nyaman lah yang

yang dilakukan tidak didasari akan

menjadi

promosi yang dilakukan. Berdasarkan

Armor Kopi Garden memang memiliki

angka skor, mereka tidak yakin dan

suasana yang nyaman karena tempat yang

percaya promosi yang dilakukan oleh

sering dijadikan tempat untuk berkumpul

Armor Kopi Garden menarik.

atau

alasan

nongkrong

mereka

para

berkunjung.

konsumennya.

Skor sikap tertinggi terdapat pada

Lokasi yang tidak dekat keramaian kota,

gaya dan design produk menandakan

sejuk dan juga fasilitas tambahan seperti

pembelian yang dilakukan memiliki sikap

wifi dan lainnya membuat Amor Kopi

yang paling baik terhadap gaya dan

Garden nyaman untuk dikunjungi.

design produk dari kopi yang disajikan
oleh Armor Kopi Garden. Hal ini
menunjukkan

alasan

paling

baik

konsumen membeli produk di Armor
Kopi Garden karena gaya dan design
produk kopinya. Cara pembuatan dan
penyajian kopi di Armor Kopi Garden lah
yang

menurut

konsumen

menarik

sehingga mereka suka untuk membeli

Gambar

kopi disana.

130

3.

Alasan
Responden
Berkunjung ke Armor
Kopi Garden

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 117-133
Sumber: Data Primer, diolah (2017)
Potensi dan Kendala Armor Kopi
Garden
Kedai
merupakan

Armor
salah

Kopi

satu

yang akan digunakan oleh barista untuk
membuat

sana baik dalam bentuk beans maupun
grinded beans atau kopi yang sudah

Bandung. Ditambah dengan fasilitas yang

berbentuk bubuk.

Armor kopi berikan dan lokasi yang

Konsumen tidak hanya dimanjakan

terbilang nyaman membuat kedai ini
didatangi

pengunjung.

dengan sajian kopi saja disana melainkan

Nama

suasana yang ada seperti wifi, tv, musik,

“Armor” diambil dari singkatan “Arabica

dan suasana alam sehingga konsumen

Multi Origin”, ini merupakan salah satu

dapat melakukan aktifitas berkumpul,

ciri khas dari kedai kopi Armor yang

rapat

menjual beragam jenis kopi dari seluruh

lainnya

dengan

nyaman.

kedai kopi Armor yang berada di Tahura,

Setidaknya ada 140 jenis beans
yang

dan

Walaupun untuk lokasi tidak seperti

nusantara.

kopi

dipesannya.

roasted beans, green beans yang ada di

kopi

berkonsep manual brewing yang ada di

ramai

yang

Konsumen juga dapat membeli langsung

Garden

kedai

kopi

dijual

disana,

kedai kopi Armor Garden yang berlokasi

sehingga

di Legok Randu memiliki susasana yang

konsumen dapat merasakan variasi jenis

lebih private dan tidak terlalu ramai

beans kopi yang beragam. Semua jenis

dengan hiruk pikuk pengunjung lain

beans kopi yang dijual semua adalah

karena hanya berdiri sendiri tanpa ada

olahan dari Armor Kopi itu sendiri dari
green beans hingga men-roast atau

kedai atau toko lain di sekitarnya. Kedai

menyangrai beans dilakukan oleh pihak

Armor

Kopi

Garden

juga

sering

digunakan untuk berkumpul beberapa

Armor Kopi, yaitu pak Willy selaku

komunitas

pengelola dapur dan juga beans kopi

kopi

di

Bandung

untuk

sharing mengenai kopi.

disana.

Sumber daya manusia atau pekerja

Selain jenis kopi yang beragam,

yang digunakan di Armor Kopi Garden

keragaman alat yang dimiliki oleh Armor

ini berjumlah 8 orang, diantaranya 4

Kopi itu sendiri juga menjadi ciri khas

barista, 2 service, dan 2 disher yang

dari kedai kopi ini. Alat-alat manual

kadang

brewing yang ada menciptakan keunikan

merangkap

menjadi

cashier.

Semua karyawan yang menjadi barista

dari tiap rasa kopi yang disajikan.

terlebih dahulu berposisi sebagai disher

Konsumen dapat memilih sendiri alat apa

131

Kajian Sikap dan Perilaku Konsumen dalam Pembelian Kopi Serta Pendapatnya Terhadap
Varian Produk dan Potensi Kedainya
ELLY R., PANDI P., HEPI H., RISYAD M.I., BOBBY R.S.
lalu service dan terakhir ditraining untuk

Perilaku konsumen di Armor Kopi

menjadi barista. Pembagian waktu kerja

Garden secara keseluruhan menunjukkan

pun terbagi menjadi dua, yaitu shift pagi

hasil tidak baik. Skor perilaku konsumen

sampai sore dan shift sore hingga malam

per kelompok preferensi menunjukkan

hari.

keluarga, media, dan penjual dengan hasil
tidak

Pesaing yang dimiliki oleh kedai

baik,

namun

pada

kelompok

Armor Kopi Garden itu sendiri adalah

preferensi teman menunjukkan hasil baik

kedai Armor Kopi yang berada di Tahura.

sehingga keluarga, media, dan penjual

Menurutnya lokasi yang terbilang baru

tidak terlalu mempengaruhi permbelian

dan terbilang dekat membuat konsumen

konsumen

terbagi dan lebih mengenal Armor Kopi

melainkan teman dari konsumen lah yang

berada di Tahura.

paling

di

Armor

mempengaruhi

Kopi

Garden

pembelian

di

Armor Kopi Garden.
Potensi dari Armor Kopi Garden

PENUTUP
yang

yang terdiri fasilitas yang lengkap dan

datang ke Armor Kopi Garden lebih

nyaman, lokasi yang nyaman dan lebih

banyak yang berjenis kelamin laki-laki

private, kelengkapan alat yang beragam

dari pada perempuan, berumur antara 21

dan lengkap, sumber daya manusia yang

sampai 30 tahun, berstatus pelajar,

dilatih, dan produk yang beragam yang

mahasiswa/i, dan berpendidikan akhir

dimiliki membantu dalam menjalankan

SMA,

antara

usahanya. Namun terdapat kendala dari

Rp1.000.000,- sampai Rp 3.000.000,- ,

pesaing yaitu Armor Kopi Tahura yang

dan berasal dari kota Bandung.

walaupun masih satu kepemilikan namun

Karakteristik

konsuman

berpendapatan

Sikap konsumen di Armor Kopi

hal tersebut membuat konsumen yang

Garden secara kesuluruhan menunjukkan

datang terbagi dan lebih memilih Armor

hasil tidak baik. Skor sikap per atribut

Kopi Tahura dibandingkan Armor Kopi

menunjukkan

Garden yang lokasinya memang tidak

promosi

dan

layanan

terlalu jauh.

pelengkap (consulting) dengan skor hasil
tidak baik, namun sikap konsumen
terhadap rasa, variasi menu, gaya dan

DAFTAR PUSTAKA

design produk, dan harga menunjukkan

Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. 2010.
Sejarah Kopi di Indonesia. Diakses

skor hasil baik.

132

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 117-133
Husein Umar, 2005. Metode Penelitian.

dari www.aeki-aice.org. (diakses

Jakarta: Salemba Empat

pada Maret 2016)

Indriani. 2006. Buku Favorit ala Cafe.

Atamawinata. 2007. Asosiasi Eksportir
Kopi Indonesia. Jakarta. Diakses

Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Mariana.

pada www.aeki-aice.org. (diakses

A.

2004.

Analisis

Proses

Keputusan Pembelian Konsumen

pada Febuari 2016)
2008.

ke Kafe Victoria, Cilandak Town

Preferensi

Square. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu

Konsumen terhadap Coffee Shop

Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas

De Koffie – Pot Bogor. Skirpsi.

Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi

Bogor.

Damanik,

Anita

Analisis

Magdalena.

Sikap

Pertanian.

dan

Fakultas

Riduwan dan Kuncoro, 2008. Cara

Pertanian.

Menggunakan

Institut Pertanian Bogor. Bogor

Satria. Adi, 2014, Warung Kopi: Gaya

Nasional. Jakarta

Hidup

Eagly, A. H. & Chaiken, S. 1993. The

Worth,

of

Attitudes.

TX:

Harcourt

atau?,

Diakses

www.kompasiana.com

Fort

dari

(diakses

pada Agustus 2016)

Brace

Schiffman, Leon G., & Leslie Lazar

Jovanovitch.

Kanuk. 2000. Consumer Behaviour

Engel, J.F., R.D. Blackwell dan P.W.
Miniard. 1995. Perilaku Konsumen.

7th

Edisi Keenam. Jilid 1 & 2. Jakarta:

International

Edition.,

Prentice

Hall:

Soetarno, R. 1994. Psikologi Sosial.

Binarupa Aksara.
Euromonitor. 2015. Cafe and Bars in
Indonesia.

Memakai

Analisa Jalur. Bandung: Alfabeta.

Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan

Psychology

dan

Diakses

www.euromonitor.com.

Yogyakarta: Kanisius
Sugiyono.

dari

2011.

Metode

Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

(diakses

Bandung: Alfabeta.

pada April 2016).
Belief,

Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran &

Attitude, Intentions and Behavior:

Perilaku Konsumen. Jakarta: PT

an introduction to theory and

SUN.

Fishbein

dan

research.

Ajzen,

1975.

California:

Addison-

Wesley Publishing Company, Inc.

133