Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Kepercayaan Merekterhadap Keputusan Pembelian Mobil Avanza Di Pt.Astrainternasionaltbk-Toyota Auto 2000 Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN KEPERCAYAAN MEREKTERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL AVANZA

DI PT.ASTRAINTERNASIONALTBK-TOYOTA AUTO 2000 MEDAN

OLEH

Muhammad Lizar Angkat 110502174

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

ABSTRACK

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL AVANZA DI PT.ASTRA INTERNASIONAL TBK-TOYOTA AUTO 2000 CABANG GATOT SUBROTO

MEDAN

Muhammad Lizar Angkat1 dan Liasta Ginting2

1)

Alumni Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU

2)

Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU

Persaingan yang sangat ketat dalam bisnis otomotif menuntut setiap perusahaan untuk melakukan strategi yang dapat menarik perhatian konsumennya dan mempertahankan pelanggannya baik itu dari Diferensiasi Produk maupun Kepercayaan Merek. Toyota merupakan pemimpin pangsa pasar dalam pasar industri otomotif di Indonesia. Tingginya persaingan antara merek mobil dalam mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru dalam bentuk harga mobil yang terjangkau yang terjadi antara merek mobil berakibat pada kurangnya perhatian terhadap membentuk diferensiasi produk, serta kepercayaan merek yang kurang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Diferensiasi Produk ,dan Kepercayaan Merek terhadap Keputusan Pembelian di PT.Astra Internasional Tbk-Toyota Auto 2000 Medan. Dan rumusan masalah bagaimana pengaruh diferensiasi produk dan kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian mobil di PT.Astra Internasioanl Tbk-Toyota Auto 2000 Medan. Data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap 100 orang konsumen yang diperoleh dengan mengggunakan teknik eksplanasi assosiatif. Analisis yang dilakukan adalah analisis regresi linier ganda, adapun tahap-tahap pengujiannya adalah pengujian hipotesis melalui uji F dan Uji t, dan koefisien determinasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan PT.Astra Internasional Tbk-Toyota Auto 2000 cabang Gatot Subroto, dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Pengumpulan data primer menggunakan kuisioner dan pengumpulan data sekunder menggunakan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda. Secara simultan, Diferensiasi Produk dan Kepercayaan Merek secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hasil pengujian secara parsial atau individu menunjukkan bahwa Diferensiasi Produk berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian . Sedangkan kepercayaan merek, berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.


(3)

DIFFERENTIATION EFFECT OF PRODUCTS AND TRUST BRAND BUYING DECISIONS IN CAR AVANZA PT.ASTRA INTERNATIONAL

TBK-TOYOTA

AUTO 2000 BRANCH GATOT SUBROTO MEDAN

Fierce competition in the automotive business requires every company to conduct a strategy that can attract the attention of consumers and maintain the good customers of Product Differentiation and Brand Trust. Toyota is the market share leader in the automotive industry in the Indonesian market. High competition among car brands in retaining customers and attracting new customers in the form of an affordable car prices that occurred between car brands resulted in a lack of attention to establish product differentiation and brand trust is less than the maximum. The purpose of this study was to determine the influence of Product Differentiation and Brand Trust on Purchasing Decisions in International Tbk PT.Astra-Toyota Auto 2000 Medan. And formulation of the problem of how the influence of product differentiation and brand trust on purchase decisions in PT.Astra the International Tbk car-Toyota Auto 2000 Medan. Data were collected through questionnaires to 100 customers obtained by using a technique of associative explanation. Analysis is conducted multiple linear regression analysis, as for stages of testing is the testing of hypotheses through F test and t test, and the coefficient of determination. The population in this study is a customer-PT.Astra International Tbk Toyota Auto 2000 branches Gatot Subroto, with a total sample of 100 respondents. Primary data collection using questionnaires and secondary data collection using literature. The analysis method used in this research is the method of multiple linear regression analysis. Simultaneously, Product Differentiation and Brand Trust jointly positive and significant impact on the purchase decision. The test results in partial or individual shows that product differentiation and a significant positive effect on purchasing decisions. While the brand trust, positive and significant impact on purchasing decisions.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan karunia-Nya kepada penulis serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang kewajiban dan salah satu syarat dalam memenuhi dan melengkapi Program Studi Strata Satu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen.

Penulis mempersembahkan skripsi ini kepada orang tua tercinta serta mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Midun Angkat dan Ibunda tercinta Rabbana Manik yang telah memberikan cinta, kasih sayangnya, serta dukungan materi dan non materi, dan do’a yang tiada hentinya kepada penulis, serta segala nasihat yang menjadi penyemangat dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa segala kegiatan ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menghanturkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penelitian hingga penulisan skripsi ini, kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum,S.E, M.Ec, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, M.E, dan Ibu Dra. Marhayanie M.Si, selaku Ketua dan Sekertaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si, dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .


(5)

4. bapak Liasta Ginting, S.E, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, ilmu pengetahuan, motivasi, masukan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea S, S.E, M.M selaku dosen pembaca penilai saya yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Kepada Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf dan pegawai atas segala jasa-jasanya.

7. Abang penulis Ervien Mbinslun Angkat S. P dan Kakak penulis Syafridya Kinola Angkat S.E , Santi Yafita Angkat S.E , dan serta keluarga besar yang selalu mendoakan dan mendukung penulis.

8. Sahabat-sahabat terbaik penulis Muktadirsyah al ajam Siregar, Muhammad Iqbal Siregar, Rizky Zakaria, Wirga Argian, Gaum Dharma, Hardy Apandi Purba,Dian Asnita ,terima kasih buat do’a, dukungan dan persahabatannya. 9. Kepada kawan-kawan di Departemen Manajemen Stambuk 2011 yang

telah membantu dan memberi banyak dukungan.

Medan, 28Mei 2015

Penulis,

Muhammad Lizar Angkat


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT... .. ii

KATA PENGANTAR... . iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Landasan Teori ... 10

2.1.1 Pengertian Diferensiasi ... 10

2.1.2 Jenis-Jenis Diferensiasi ... 10

2.2 Kepercayaan Merek ... 14

2.2.1 Ekuitas Merek Produk... 15

2.2.2 Keuntungan Ekuitas Merek... 16

2.2.3 Kerangka Pemikiran Kepercayaan Merek... 17

2.2.4 Keterlibatan Pelanggan Terhadap Kepercayaan Merek. 18 2.3 Keputusan Pembelian ... 19

2.3.1 Faktor-faktor Keputusan Pembelian... 23

2.4 Penelitian Terdahulu ... 26

2.5 Kerangka Konseptual... 27

2.6 Hipotesis... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Tempat dan Watu Penelitian ... 30

3.3 Batasan Operasional ... 30

3.4 Defenisi Operasional ... 30

3.5 Skala Pengukuran Varibel ... 32

3.6 Populasi dan Sampel ... 32

3.6.1 Populasi ... 32

3.6.2 Sampel ... 33

3.7 Jenis Dan Sumber Data ... 34


(7)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35

3.9.1Uji Validitas ... 35

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 36

3.10 Metode Analisis Data ... 37

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 37

3.10.2 Analisis Linier Berganda ... 37

3.10.3 Uji Asumsi Klasik ... 38

3.11 Uji Hipotes ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 42

4.1.1 Sejarah Singkat PT Telkomsel ... 42

4.1.2 Visi dan Misi PT Telkomsel ... 45

4.2 Hasil dan Pembahasan... 46

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 46

4.2.1.1Analisis Deskriptif Responden ... 46

4.2.1.2Analisis Deskriptif Variabel ... 48

4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 54

4.2.3Uji Asumsi Klasik ... 56

4.2.4 Pengujiam Hipotesis ... 61

4.3 Pembahasan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 69


(8)

DAFTAR TABEL

NO JUDUL Halaman

Tabel 1.1 V. Pembelian dan Pangsa Pasar bulan october-Desember 2012...4

Tabel 1.2 V. Pembelian dan Pangsa Pasar bulan october-Desember 2013...4

Tabel 1.3 V. Pembelian dan Pangsa Pasar bulan october-Desember 2014...5

Tabel 1.4 Implementasi Diferensiasi Produk PT.Astra Tbk-Toyota...5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...13

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel...31

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert untuk Variabel X dan Variabel Y...32

Tabel 3.3 Jumlah Konsumen Yang Melakukan Pembelian Mobil Avanza...33

Tabel 3.4 Uji Validitas...36

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas... ...37

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...36

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur...47

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi/Pekerjaan...48

Tabel 4.4 Frekuensi Jawaban Responden terhadap variabel Diferensiasi Produk...49

Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Responden terhadap variable Kepercayaan Merek...51

Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Responden terhadap Keputusan Pembelian...53

Tabel 4.7 Analisis Regresi Linier Berganda...55

Tabel 4.8 Uji Kolmogrov-Smirnov...58

Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas...60

Tabel 4.10 Uji Simultan (Uji-F)...62

Tabel 4.11 Uji Parsial (Uji-T)...63


(9)

DAFTAR GAMBAR

NO JUDUL Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 28

Gambar 4.1 Histogram ... 56

Gambar 4.2 Pengujian Normalitas P-P Plot ... 64


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

NO JUDUL Halaman

Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ... 71

Lampiran 2 Daftar Distribusi Jawaban Responden ... 74

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 77

Lampiran 4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 78

Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik ... 78


(11)

ABSTRACK

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL AVANZA DI PT.ASTRA INTERNASIONAL TBK-TOYOTA AUTO 2000 CABANG GATOT SUBROTO

MEDAN

Muhammad Lizar Angkat1 dan Liasta Ginting2

1)

Alumni Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU

2)

Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU

Persaingan yang sangat ketat dalam bisnis otomotif menuntut setiap perusahaan untuk melakukan strategi yang dapat menarik perhatian konsumennya dan mempertahankan pelanggannya baik itu dari Diferensiasi Produk maupun Kepercayaan Merek. Toyota merupakan pemimpin pangsa pasar dalam pasar industri otomotif di Indonesia. Tingginya persaingan antara merek mobil dalam mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru dalam bentuk harga mobil yang terjangkau yang terjadi antara merek mobil berakibat pada kurangnya perhatian terhadap membentuk diferensiasi produk, serta kepercayaan merek yang kurang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Diferensiasi Produk ,dan Kepercayaan Merek terhadap Keputusan Pembelian di PT.Astra Internasional Tbk-Toyota Auto 2000 Medan. Dan rumusan masalah bagaimana pengaruh diferensiasi produk dan kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian mobil di PT.Astra Internasioanl Tbk-Toyota Auto 2000 Medan. Data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap 100 orang konsumen yang diperoleh dengan mengggunakan teknik eksplanasi assosiatif. Analisis yang dilakukan adalah analisis regresi linier ganda, adapun tahap-tahap pengujiannya adalah pengujian hipotesis melalui uji F dan Uji t, dan koefisien determinasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan PT.Astra Internasional Tbk-Toyota Auto 2000 cabang Gatot Subroto, dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Pengumpulan data primer menggunakan kuisioner dan pengumpulan data sekunder menggunakan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda. Secara simultan, Diferensiasi Produk dan Kepercayaan Merek secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hasil pengujian secara parsial atau individu menunjukkan bahwa Diferensiasi Produk berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian . Sedangkan kepercayaan merek, berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.


(12)

DIFFERENTIATION EFFECT OF PRODUCTS AND TRUST BRAND BUYING DECISIONS IN CAR AVANZA PT.ASTRA INTERNATIONAL

TBK-TOYOTA

AUTO 2000 BRANCH GATOT SUBROTO MEDAN

Fierce competition in the automotive business requires every company to conduct a strategy that can attract the attention of consumers and maintain the good customers of Product Differentiation and Brand Trust. Toyota is the market share leader in the automotive industry in the Indonesian market. High competition among car brands in retaining customers and attracting new customers in the form of an affordable car prices that occurred between car brands resulted in a lack of attention to establish product differentiation and brand trust is less than the maximum. The purpose of this study was to determine the influence of Product Differentiation and Brand Trust on Purchasing Decisions in International Tbk PT.Astra-Toyota Auto 2000 Medan. And formulation of the problem of how the influence of product differentiation and brand trust on purchase decisions in PT.Astra the International Tbk car-Toyota Auto 2000 Medan. Data were collected through questionnaires to 100 customers obtained by using a technique of associative explanation. Analysis is conducted multiple linear regression analysis, as for stages of testing is the testing of hypotheses through F test and t test, and the coefficient of determination. The population in this study is a customer-PT.Astra International Tbk Toyota Auto 2000 branches Gatot Subroto, with a total sample of 100 respondents. Primary data collection using questionnaires and secondary data collection using literature. The analysis method used in this research is the method of multiple linear regression analysis. Simultaneously, Product Differentiation and Brand Trust jointly positive and significant impact on the purchase decision. The test results in partial or individual shows that product differentiation and a significant positive effect on purchasing decisions. While the brand trust, positive and significant impact on purchasing decisions.


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

percepatan perubahan di masyarakat yang diakibatkan peran teknologi informasi menjadikan konsumen semakin kritis terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Dengan demikian kecenderungan pasar dan siklus hidup produk lebih mengembangkan ide-ide inovatif untuk produk menjadi suatu keharusan, disebabkan siklus hidup produk semakin pendek dan produk menjadi lebih cepat usang. Adaptasi produk dengan keinginan konsumen tidak boleh mengabaikan kualitas.

Semakin produk inovatif dan berkualitas maka semakin mudah diterima konsumen, terlebih di pasar yang terdiri dari banyak pemain di dalamnya. Konsumen yang terus berubah disebabkan pengaruh lingkungan sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan fisik, menjadi semakin banyak tuntutan terhadap produk. Perusahaan tidak dapat memasarkan produk yang spesifik dan dinamis. Perusahaan harus memiliki perbedaan tersendiri pada produknya dari pesaing, sehingga konsumen mempunyai alasan untuk menentukan pilihan dalam memilih suatu produk. Ketika perusahaan memiliki perbedaan dari pesaing dan meresa perbedaan tersebut lebih baik dari pesaing maka konsumen akan setia pada produk tersebut.

Menurut Dwi Minastitik (2000) langkah-langkah yang diambil suatu perusahaan untuk mendiferensiasikan diri dari pesaing apabila produk tersebut memiliki keunikan dan nilai tinggi bagi konsumen. Menurut Lewis dan Booms (2000) diferensiasi merupakan salah satu jenis keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan untuk memenangkan persaingan di pasar global. Diferensiasi Produk dapat dilakukan melalui bentuk, keistimewaan, kualitas kerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya, dan rancangan,sehingga hasil diferensiasi tersebut memberikan kontribusi yang saling terkait dengan Kepercayaan


(14)

Merek karena puas akan merek yang digunakan telah sesuai dengan yang diharapkan serta memberikan dampak pada peningkatan Pembelian perusahaan.

Kepercayaan konsumen terhadap merek dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian sehingga konsumen akan bersikap positif terhadap merek. Setiap akan melakukan Keputusan Pembelian, konsumen melakukan evaluasi mengenai sikapnya. Kepercayaan Merek digunakan konsumen untuk melakukan Keputusan Pembelian. Kualitas kesesuaian produk sendiri mengacu pada tingkat dimana semua unit yang di produksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan,artinya semua produk yang di produksi memiliki kualitas yang standart dan sama semua, dan sesuai apa yang di janjikan kepada sasaran yang dituju. Sedangkan untuk bentuk produk sendiri bisa di diferensiasikan pada bentuk, ukuran atau struktur fisik produk tersebut, jadi perusahaan membuat produk tersebut beda secara fisik dari perusahaan lain.

Menurut Lau dan Lee (1999) kepercayaan terhadap merek adalah kemauan mempercayai merek dengan segala resikonya karena adanya harapan yang dijanjikan oleh merek dalam memberikan hasil yang positif bagi konsumen. Kepercayaan terhadap merek mempunyai berbagai aspek yang menjadi pedoman konsumen dalam pengambilan Keputusan Pembelian. Dalam membentuk kepercayaan konsumen pada merek ada 3 (tiga) faktor utama yaitu : karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik hubungan merek dan konsumen.

Setiap produk yang diluncurkan di suatu waktu dan tempat, seharusnya melalui proses penyesuaian dengan spesifikasi keinginan konsumen yang dinamis. Kegagalan penyesuaian produk dengan keinginan konsumen, tidak hanya produk tidak dapat diterima, melainkan akan memunculkan dampak negative. Selama tahun 2014 pasar mobil bergairah kembali karena ekonomi dunia mulai pulih. Pembelian mobil pada PT.Astra pada tahun 2013 meningkat hingga mencapai 654.573 unit .Astra dan Indomobil adalah dua group terbesar


(15)

perusahaan otomotif yang menguasai pangsa pasar mobil di Indonesia. Kedua group tersebut menjalin kerjasama dengan beberapa prinsipal dunia menjadi Agen tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk keptusan pembelian di Indonesia.

Astra group adalah ATPM dari beberapa merek kendaraan, baik merek dari Asia maupun Eropa, yaitu Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugot. Dari 5 (lima) merek mobil tersebut, Astra Group menguasai pangsa pasar mobil di indonesia. Beberapa merek yang memberi kontribusi besar dalam penguasaan pangsa pasar di PT.Astra ini adalah Toyota .

Toyota astra motor dan Toyota motor Manufacturing Indonesia yang merupakan usaha joint venture dengan Toyota Motor Corporation (Jepang) merupakan salah satu perusahaan yang telah berhasil melakukan Diferensiasi Produk untuk meningkatkan pangsa pasar. Perusahaan terutama meraih kesuksesan deferensiasi dari genersi ke generasi jadi lebih baik.

Diferensiasi yang dilakukan perusahaan menjadikan produk Toyota memimpin pangsa pasar nasional. Tabel 1.1 sampai Tabel 1.3 berikut mempertlihatkan volume Pembelian dan pangsa pasar otomotif nasional.

Tabel 1.1

Volume Pembelian dan Pangsa Pasar Otomotif Nasional pada bulan October-Desember 2012

Product Item Total Astra

Daihatsu 162.742

Isuzu 33.165

UD Trucks 2.925 Toyota 406.024 Peugeot 333 Sub total for astra 605.191 Non Astra

Mitsubishi 148.918 Suzuki 126.577 Nissan 67.143

Honda 69.320

Others 99.081 Sub total non astra 511.039


(16)

Total domestic 1.116.230 Astra Market Share 54% Sumber :

Tabel 1.2

Volume Pembelian dan Pangsa Pasar Otomotif Nasional pada bulan October-Desember 2013

Product Item Total Astra

Daihatsu 185.942 Isuzu 31.527 UD Trucks 1.965 Toyota 434.869 Peugeot 270 Sub total for astra 654.573 Non Astra

Mitsubishi 157.352

Suzuki 164.004

Nissan 61.119

Honda 91.493

Others 101.375

Sub total non astra 575.343 Total domestic 1.229.916 Astra Market Share 53% Sumber :

Tabel 1.3

Volume Pembelian dan Pangsa Pasar Otomotif Nasional pada bulan october-Desember 2014

Product Item Total Astra

Daihatsu 185.226 Isuzu 28.278 UD Trucks 854 Toyota 399.746 Peugeot 65 Sub total for astra 614.169 Non Astra

Mitsubishi 141.962 Suzuki 154.923 Nissan 33.789

Honda 159.147

Others 104.029

Sub total non astra 593.850 Total domestic 1.208.019 Astra Market Share 51% Sumber :


(17)

Berdasarkan data Volume Pembelian dan Pangsa Pasar Tabel 1.1 Sub total for Astra mencapai 605.191 unit dan pangsa pasar 51%. Data Volume Pembelian dan Pangsa Pasar Tabel 1.2 Sub total for Astra mencapai 654.573 unit dan pangsa pasar 53%. Data Volume Pembelian dan Pangsa Pasar Tabel 1.3. Sub total for Astra mencapai 614.169 unit dan pangsa pasar 51%. Ini menunjukan bahwa Diferensiasi Produk PT.Astra Internasional selalu memimpin pembelian dan pangsa pasar paling banyak terutama pada Merek Toyota

Tabel 1.4

Implementasi Diferensiasi Produk PT.Astra Tbk-ToyotaAuto 2000

Dimensi Diferensiasi Toyota

Konten (apa yang ditawarkan) A.Terbuat dari material yang terbaik sesuai standar Toyota :

1. polyprophlene plastic. Bahan yang tahan benturan ,sering dipakai untuk front, rear bumper guard.

2.acrylonitrie butadine styrene(ABS): bahan yang sangat ringan sehingga tidak akan mengganggu performa kendaraan. B. standar material yang digunakan . standar untuk menjaga supaya material yang digunakan mempunyai daya tahan untuk kondisi yang akan sering dihadapi Konteks (bagaimana menawarkan) Dalam hal ini,promosi yang dilakukan

oleh PT. Astra (Toyota) dan penyalurnya menawarkan promosi khusus potongan tunai, tingkat bunga rendah sebagai insentif pembelian.

Infrastruktur (memungkinkan) PT.Astra Internasional memiliki jaringan distributor yang luas di indonesia,

sehingga seluruh pelesok indonesia dapat dijangkau dalam memasarkan produk Toyota .


(18)

Tabel 1.4 menunjukan bagaimana Merek mobil ToyotaAuto 2000 melakukan Diferensiasi Produk untuk mepertahankan Produknya lebih unggul di bandingkan Produk lain. Konsumen menyukai Diferensiasi Produk yang terdapat pada Toyota berlandaskan : bentuk, daya tahan, keandalan dan gaya. Hingga saat ini, Perusahaan PT.Astra ToyotaAuto 2000 masih merupakan salah satu jenis mobil yang paling laris dipasaran. Fakta tersebut dapat dengan mudah kita lihat dari banyaknya populasi mobil MPV keluaran PT.Astra terutama Toyota jenis Avanza yang merajai jalan indonesia. Kepercayaan konsumen terhadap merek Toyota berlandaskan beberapa alasan antara lain : popularitas brand sangat kuat, mesin handal ,kualitas bodi dan suku cadang mudah didapat .

Salah satu tujuan kegiatan pemasaran perusahaan adalah mempengaruhi konsumen atau calon konsumen agar mereka mau membeli barang atau jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkannya. Sebelum kegiatan pemasaran dilakukan, perusahaan perlu mempelajari dan memahami perilaku konsumen terlebih dahulu agar mereka dapat lebih tepat menetapkan kegiatan pemasarannya. Salah satu perilaku konsumen yang penting adalah perilaku dalam melakukan pembelian suatu barang atau jasa. Suatu kegiatan pembelian yang nyata merupakan salah satu tahap dari keseluruhan proses mental dan kegiatan fisik yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Keputusan untuk melakukan pembelian merupakan salah satu tahapan dalam pembelian. Keputusan Pembelian mobil yang di lakukan oleh konsumen pada PT.Astra Itnternasional berlandaskan oleh : produk, harga, promosi dan tempat. Keempat faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian mobil di PT. Astra Intersional Tbk-ToyotaAuto 2000.

Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL AVANZA DI PT.ASTRA INTERNASIONAL AUTO 2000 CABANG GATOT SUBROTO MEDAN ”


(19)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Diferensiasi Produk berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian mobil jenis Toyota Avanza pada PT. Astra Internasional Tbk-ToyotaAuto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan?

2. Apakah Kepercayaan Merek berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian mobil terhadap mobil jenis Toyota Avanza pada PT. Astra internasional

Tbk-ToyotaAuto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan?

3. Apakah Diferensiasi Produk dan Kepercayaan Merek secara simultan berpengaruh positif terhadap keptusan pembelian di PT.Astra Internasional Tbk-ToyotaAuto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan?

1.3Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh dan menganalisis Diferensiasi Produk terhadap keptusan pembelian Toyota Avanza di PT.Astra internasional Tbk-Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan

2. Untuk mengetahui pengaruh dan menganalisis Kepercayaan Merek terhadap Keputusan Pembelian di PT.Astra internasional Tbk-Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan

3. Untuk mengetahui pengaruh Diferensiasi Produk dan Kepercayaan Merek

terhadap Keputusan Pembelian di PT.Astra internasional Tbk-Auto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan


(20)

1.4Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Untuk menambah dan memperluas perspektif keilmuan dan wawasan berfikir penulis mengenai ilmu pemasaran.

2. Bagi Pihak Astra

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak Astra.

3. Bagi Pihak Lain

hasil penelitian ini diharapkan digunakan sebagai masukan dalam pengembangan ilmu pemasaran dan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Diferensiasi

Menurut Kotler (2002:328) diferensiasi adalah”tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing”.

Assauri (2004:423) mengungkapkan bahawa Diferensiasi Produk adalah “penjual menghasilkan dan memasarkan dua atau lebih produk dengan perbedaan penampilan, mutu, ukuran, dan sebagainya”.

Menururt Mowen dan Miror (2005:55) pengertian diferensiasi adalah “proses manipulasi bauran pemasaran untuk menempatkan sebuah merek sehingga para konsumen dapat merasakan perbedaan yang berarti antara merek tersebut dengan pesaing”.

2.1.2 Jenis-Jenis Diferensiasi

Kotler (2000:329) mengemukan bahwa”produk-produk fisik itu bervariasi dalam potensinya untuk diferensiasi”. Disini para penjual menghadapi beberapa parameter rencangan yang membentuk diferensiasi, yang mencakup :

1. Bentuk

Banyak produk dapat di diferensiasikan berdasarkan bentuk, ukuran, model, lapisan luar, dosis,dan struktur fisik sebuah produk. Banyak bentuk yang mungkin diambil.Inovasiberrdasarkan bentuk ini menjadi pilihan banyak produsen dalam mendiferensiasikan produknya.

2. Keistimewaan (feature)

Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan berbagai keistimewaan seperti karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Upaya untuk menjadi yang pertama dalam memperkenalkan keistimewaan baru yang berharga merupakan


(22)

salahsatu cara yang efektif untuk bersaing.Suatu perusahaan dapat mengidentifikasi dan memilih keistimewaan baru yang tepat dengan terlebih dahulu menghubungi para pembeli dan mengajukan pertanyaan.Tugas selanjutnya adalah memutuskan keistimewaan yang patut ditambahkan.Untuk tiap kemungkinan keistimewaan,perusahaan harus menghitung nilai pelanggan dibandingkan dengan biaya perusahaan.

3. Mutu Kinerja

Mutu kinerja mengacau pada level dimana karakteristik dasar produk itu beroperasi. Sebagian besar produk ditetapkan pada salah satu dari empat level kinerja,yaitu rendah, rata-rata, tinggi, dan super. Perusahaan mendapatkan keuntungan dari pembelian ulang yang lebih banyak, kesetiaan pelanggan dan kesan yang positif serta biaya yang efektif unutk memberikan kualitas yang lebih baik dan hasilnya jauh lebih tinggi dari unit bisnis yang berproduksi mutu rendah.Strategipertama,perusahaan terus mengembangkan produk, menghasilkan tingkat pengambilan investasi, dan pangsa pasar yang tertinggi. Strategi kedua adalah mempertahankan mutu produk pada level tertentu. Karena banyak perusahaan yang membiarkan mutu mereka tidak berubah setelah formulasi awal kecuali jika terjadi kegagalan pangsa pasar. Dan strategi ketiga adalah mengurangi mutu produk seiring dengan waktu. Beberapa perusahaan melakukan hal ini untuk mengimbangi kenaikan biaya dan ada juga yang sengaja mengurangi mutu untuk menaikan laba sekarang walau tindakan ini berpotensi merusak profibilitas jangka panjang mereka.

4. Mutu kesesuaian

Kualitas kesesuaian adalah tingkat dimana semua unit yang diproduksi adalah identik dan memenuhi sasaran yang disajikan. Pembeli mengharapkan produk yang


(23)

memiliki mutu kesesuaian yang rendah adalah bahwa produk itu akan mengecewakan pembeli.

5. Daya tahan

Daya tahan adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal. Daya tahan merupakan atribut yang berharga untuk menawarkan sebuah produk. Pembeli biasanya rela membayar lebih untuk barang yang mempunyai reputasi tinggi karena tahan lama.

6. Keandalan

Keadalan adalah ukuran kemungkinan sebuah proyek tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode tertentu. Pembeli pada umumnya akan membayar lebih demi mendapatkan suatu produk yang diandalkan.

7. Gaya

Gaya menggambarkan karakter dan perasaan yang ditimbulkann oleh produk itu bagi pembeli. Gaya memiliki keunggulan menciptakan perbedaan produk yang sukar ditiru sehingga menghasilkan produk yang unik.

Pendekatan di dalam penerapan diferensiasi berdasarkan pada keunggulan bersaing produk tersebut di pasar. Kotler (2000 :230) terdapat 4 (empat) pendekatan diferensiasi di dalam menciptakan nilai bagi pembeli, yaitu :

1. Atribut produk dan fitur pembelian harus lebih rendah dari pada biaya yang dikeluarkan oleh pembeli

2. Fitur yang ditonjolkan harus dapat meningkatkan kinerja produk. 3. Fitur yang dimasukkan harus dapat memuaskan pembeli.

4. Fitur yang digunakan harus dapat memberikan nilai kepada konsumen.

hermawan Kartajaya ( 2005:148 ),mengemukakan 3 (tiga) syarat sebagai acuan penentuan diferensiasi, yaitu:


(24)

1. Sebuah diferensiasi haruslah mampu mendatangkan nilai yang sangat baik (Excellent Value ) ke konsumen. Produk yang diciptakan boleh berbeda, tetapi tentu tidak boleh asal beda. Perbedaan tersebut harus punya makna dimata konsumen. Semakin perbedaan tersebut mendatangkan value yang tinggi, semakin kokoh pula diferensiasi yang dilakukan perusahaan tersebut.

2. Diferensiasi Produk haruslah merupakan keunggulan dibanding pesaing. Sebuah diferensiasi akan kokoh jika dapat menciptakan perbedaan dengan pesaing. Dan perbedaan tersebut mencerminkan keunggulan dari produk yang dikeluarkan.

3. Agar diferensiasi menjadi kokoh dalam berkelanjutan, maka perusahaan harus memiliki keunikan sehingga tidak dapat di copy pesaing.

2.2 Kepercayaan Merek

Menurut Delgado (2008:150), Kepercayaan Merek adalah kemampuan merek untuk dipercaya, yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan dan intensi baik merek yang didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen.

. Bernd dan Patrick (2006: 240) juga menjelaskan bahwa konsumen yang sadar terhadap sebuah merek tentunya akan terus mempercayai merek itu dalam melakukan pembelian, baik itu pembelian sekarang maupun pembelian ulang.

Merek dianggap menjadi sarana komunikasi antara konsumen dengan perusahaan. Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa kepercayaan terhadap merek adalah kemauan konsumen mempercayai merek dengan segala resikonya, karena ada harapan bahwa merek tersebut dapat memberikan hasil yang positif. Ada 3 (tiga) faktor utama pembentuk kepercayaan pada merek, yaitu :


(25)

1. Karakteristik merek meliputi : reputasi merek, mengacu pada opini secara umum bahwa merek tersebut bagus dan dapat dipercaya (reliabel)

2. Karakteristik perusahaan meliputi: kepercayaan terhadap perusahaan, reputasi perusahaan, motif perusahaan yang dipersepsikan oleh konsumen, dan integritas perusahaan.

3. karakteristik hubungan merek dan konsumen yang mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap suatu merek yang meliputi : kepuasan menggunakan merek, kesukaan terhadap merek, pengalaman menggunakan merek, dan pengaruh teman atau lingkungan sosial terhadap pemilihan merek.

2.2.1 Ekuitas Merek Produk

Menurut Aaker (2000:22), Ekuitas Merekadalah “seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan”.

Simamora(2001:67) berpendapat Ekuitas Merekadalah” kekuatan merek atau kesaktian merek yang memberikan nilai kepada konsumen”. Ekuitas Mereksangat berkaitan dengan seberapa banyak pelanggan suatu merek merasa puas dan merasa rugi bila berganti merek, menghargai merek itu dan menganggapnya sebagai teman, dan merasa terikat kepada merek itu Kotler (2002:461). Menurut Aaker (2001:165), ekuitas merek dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) kategori:

1. Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.


(26)

2. Asosiasi Merek (Brand Associations)

Brand association merupakan segala kesan yang muncul dan terkait dengan ingatan konsumen mengenai suatu merek. Brand association mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut, produk, geografis, harga, pesaing, selebriti dan lain-lainnya.

3. Persepsi Kualitas (Perceived Quality)

Persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yangdiharapkan konsumen. Persepsi terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produkatau jasa tersebut dapat menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut danberpengaruh langsung kepada Keputusan Pembelian dan loyalitas konsumen terhadap suatu merek.

4. Loyalitas Merek (Brand Loyality)

Loyalitas merek merupakan ukuran kedekatan/keterkaitan pelanggan pada sebuah merek. Ukuran ini menggambarkan tentang mungkin tidaknya konsumen beralihke merek lain, terutama jika merek tersebut mengalami perubahan baik yang menyangkut harga ataupun atribut lainnya

5. Aset-aset merek lainnya (Other Prorietary Brand Assets)

Aset-aset milik mereka yang lain, mewakili aset mereka seperti paten, dan saluran distribusi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa brand equity adalah kekuatan merek yang menjanjikan nilai yang diharapkan konsumen atas suatu produk sehingga akhirnya konsumen akan merasa mendapatkan kepuasan yang lebih bila dibanding produk-produk lainnya.


(27)

Menurut Kotler(2002:65), keuntungan kompetitif dari ekuitas merek yang tinggi adalah:

1. Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi.

2. Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan pengecer karena pelanggan mengharapkan mereka untuk menjual merek tersebut.

3. Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi daripada pesaingnya karena merek tersebut diyakini memiliki mutu yang tinggi.

4. Perusahaan lebih muda untuk meluncurkan perluasan merek karena merek tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi.

5. Merek itu melindungi perusahaan dari persaingan yang ganas.

Menurut Humdiana (2005:4), ekuitas merek memberikan nilai bagi pelanggan, antara lain :

1. Aset ekuitas merek membantu konsumen dalam menafsirkan, memproses dan menyimpan informasi dalam jumlah besar menganai produk dan merek.

2. Ekuitas merek memberikan rasa percaya diri kepada konsumen dalam mengambil Keputusan Pembelian, baiak karena pengalaman masa lalu dalam karakteristiknya. 3. Persepsi kualitas dan asosiasi merek bisa menguatkan kepuasan konsumen dengan

pengalaman menggunakannya.

2.2.3 Kerangka Pemikiran Kepercayaan Merek

Pengalaman merupakan hasil dari psikologis pelanggan dan tercipta apabila ada keterlibatan pelanggan selama proses para pembelian maupun pada saat pembelian baik dalam bentuk dorongan motivasi maupun dalam bentuk multidimensional (ferriana dewi 2005:134). Pengalaman akan menjadi sumber terciptanya rasa percaya bagi pelanggan dan


(28)

pengalaman ini akan memperngaruhi evaluasi pelanggan dalam konsumsi, penggunaan atau kepuasaan secara langsung dan kontak tidak langsung dengan merek.

Semakin tinggi tingkat keterlibatan pelanggan maka semakin tinggi juga tingkat pengalaman pelanggan selama proses pra pembelian,hal ini akan berdanmpak pada peningkatan Kepercayaan Merek. Tingkat keterlibatan pelanggan tergantung pada tipe keterlibatan pelanggan yang bersangkutan.

Kepercayaan yang terbentuk dalam diri pelanggan akan menciptakan positif sense. Hal ini membentuk kepuasan pelanggan terhadap layanan jasa yang diberikan oleh perusahaan. Selain itu, positif sesnse dan kepuasan pelanggan akan membentuk sikap, perilaku, dan kongsi loyal dalam diri pelanggan untuk mengulangi pengalaman yang diterima dahulu. 2.2.4 Keterlibatan Pelanggan Terhadap Kepercayaan Merek

Mowen(2002:108) mendefenisikan bahwa keterlibatan pelanggan adalah pribadi yang dirasakan penting dan atau minat pelanggan terhadap perolehan,konsumsi, dan disposisi barang, jasa, atau ide. Dengan semakin meningkatnya keterlibatan pelanggan memiliki motivasi yang lebih besar untuk memperlihatkan,memahami,dan mengkolaborasi informasi tentang pembelian. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keterlibatan pelanggan adalah :

1. Jenis produk yang di pertimbangkan.

2. Karakteristik komunitas yang diterima pelanggan. 3. Karekteristik situasi dimana pelanggan beroperasi 4. Kepribadian pelanggan.

Pada umumnya keterlibatan pelanggan meningkat apabila produk atau jasa yang dipertimbangkan lebih mahal, diterima secara sosial dan memilikib resiko pembelian. Komunikasi juga dapat meningkatkan keterlibatan seiring dengan meningkatnya emosi pelanggan. Situasi atau konteks dimana pembelian dilakukan juga mempengaruhi keterlibatan (mowen, 2002 :111)


(29)

2.3 Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian menurut Basu Swastha (2003:106) adalah “Perilaku Konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka”.

Kanuk (2002:437) Keputusan Pembelian adalah “suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Keputusan Pembelian yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan yang terorganisir. Kotler (2000:109) Keputusan Pembelian merupakan sikap seseorang untuk membeli atau menggunakan suatu produk barang atau jasa yang telah diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menggunakan resiko yang mungkin ditimbulkannya. Keputusan Pembelian yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan yang teroganisir. Menurut Kotler (2000:109) setiap Keputusan Pembelian mempunyai struktur sebanyak 7 (tujuh) komponen :

1. Keputusan tentang jenis produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan memberikan alternative lainya yang akan dipertimbangkan konsumen.

2. Keputusan tentang bentuk produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli atau menggunakan produk tertentu.Pemasar harus mengetahui kesukaan konsumen tetang produk yang bersangkutan untuk memakimumkan daya tarik.


(30)

Konsumen akan memilih merek mana yang akan dibeli, setiap merek memiliki perbedaaan dalam kelebihan dan kelemahanya. Perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.

4. Keputusan tentang penjualnya

Konsumen harus mengambil keputusan dimana akan membeli produk yang dibutuhkan. 5. Keputusan tentang jumlah produk

Konsumen akan mengambil keputusan tentang berapajumlah produk yang akan dibeli. Pembelian yang dibeli mungkin lebih dari satu unit. Perusahaan harus mempersiapkan banyak produk untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan yang berbeda antar konsumen.

6. Keputusan tentang waktu pembelian.

Konsumen akan memutuskan kapan seseorang membeli suatu produk. Masalah ini berkaitan dengan keuanganya. Perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam waktu pembelian, sehingga perusahaan tahu kapan permintaan puncak dan permintaan sepi.

7. Keputusan tentang cara pembayaran

Konsumen harus mengambil keputusan tentang bagaimana cara pembayaran yang akan dilakukan untuk transaksi. Perusahaan harus mengetahui keinginan konsumen tentang cara pembayaran

Adapun Tahap-tahap dalam proses keputusan membeli menurut Kotler(2003:202) : 1. Pengenalan masalah

Konsumen memulai proses pembelian ketika menyadari merasakan adanya masalah atau kebutuhan. Konsumen merasakan suatu perbedaan antara keadaan yang sekarang dan keadaan yang diinginkanya. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh rangsangan internal/eksternal. Perusahaan perlu menentukan faktor-faktor dan situasi yang biasanya memicu minat konsumen, dan menyusun program pemasaran yang menyangkut rangsangan ini.


(31)

2. Pencarian informasi

Seseorang yang terdorong oleh kebutuhan akan melakukan proses pembelian lebih lanjut. Pencarian informasi mengenai sumber-sumber dan menilainya.

3. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian

Pemasar perlu mengetahui bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihannya. Konsumen akan menggunakan perhitungan yang cermat dan logis. Atas dasar tujuan pembelian. Alternatif-alternatif pembelian yang telah diidentifikasi, dinilai dan diseleksi menjadi alternatif pembelian yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginannya.

4. Keputusan Pembelian

Keputusan untuk membeli disini merupakan proses dalam pembelian nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Bila konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas,waktu pembelian.Tahap ini konsumen akan memilih penjual yang terbaik untuk membeli barang yang dibutuhkanya.

5. Perilaku purna pembelian

Tujuan pemasar tidak berakhir pada saat produk sudah dibeli tetapi berlanjut sampai periode sesudah pembelian.Konsumen akan merasakan kepuasan atau ketidaKeputusan Pembelianuasan setelah membeli produk atau jasa. Kepuasan akan menimbulkan pembelian ulang dan ketidaKeputusan Pembelianuasan menjauhkan konsumen lain atau calon konsumen. Perusahaan hendaknya teratur mengukur tingkat kepuasan pelanggan agar dapat diketauhi apabila ada yang kurang dalam pelayanannya.

Pengambilan keputusan yang dilakukan dalam membeli produk berbeda – Beda sesuai dengan jenis Keputusan Pembelian. Semakin kompleks untuk membeli sesuatu, kemungkinan


(32)

akan lebih bangga melibatkan pertibangan pembeli. Kotler ( 2002:204 ) membedakan emapat tipe perilaku pembelian berdasarkan dengan melibatkan konsumen dalam membeli dan drajat perbedaan diantara beberapa merek, yaitu :

1. Perilaku pembelian kompleks

Konsumen melalui proses keputusan yang kompleks apabila mereka memilih tingkat keterlibatan yang tinggi dalam pemilihan dan melihat perbedaan yang nyata diantara merek – merek yang ada. Hal ini terjadi apabila konsumen terlibat dalam pembelian barang mahal, jarang dibeli, beresiko dan sangat berarti bagi konsumen.

2. Perilaku pembelian berdasarkan kebiasaan

Konsumen terlibat dalam pembelian tetapi tidak melihat perbedaan yang nyata dari merek – merek yang ada. Setelah pembelian konsumen akan merasakan pasca pembelian, disini konsumen mulai berusaha untuk membenarkan keputusannya. Tugas pemasar disini adalah memberikan kepercayaan dan evaluasi yang bertujuan untuk membuat konsumen puas atas pilihannya

3. Perilaku pembelian yang mencari variasi

Keterlibatan rendah, perbedaan nyata antar merek, dimana biasanya konsumen banyak melakukan pertukaran merek tanpa banyak penelitian, evaluasi hanya dilakukan selama pemakaian.

4. Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan

Keterlibatan konsumen tinggi didasari oleh fakta bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan dan beresiko. Dalam hal ini konsumen akan mempelajari apa yang tersedia dan akan melakukan pembelian dengan cepat, dikarenakn konsumen sangat peka terhadap harga yang baik atau terhadap kenyamanan berbelanja. Adanya suatu disonansi atau ketidaknyamanan yang dialami oleh konsumen terhadap pembelian yang telah dilakukannya dan konsumen akan merasa peka terhadap informasi yang membenarkan keputusannya.


(33)

2.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Philip Kotler (2003:202) perilaku Keputusan Pembelian konsumen dipengaruhi oleh 4 faktor diantarnya sebagai berikut

1. Faktor Kebudayaan

Faktor-faktor budaya memiliki pengaruh yang paling luas dalam perilaku konsumen. Kebudayaan sendiri memiliki pengertian seperangkat nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga-lembaga kemasyarakatan penting lainnya. Kebudayaan merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Perilaku manusia akan sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dimana ia bertempat tinggal dan pengaruh tersebut akan terus ada dan terus berubah mengikuti perkembangan zaman.

2. Faktor Sosial

Faktor-faktor sosial yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen diantaranya : kelompok acuan, keluarga, peran dan status dalam masyarakat.

a. Kelompok Acuan : Kelompok acuan seseorang terdiri atas semua kelompok di sekitar individu yang mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku individu tersebut . Kelompok acuan mempengaruhi pendirian dan konsep pribadi seseorang karena individu biasanya berhasrat untuk berperilaku sama dengan kelompok acuan tersebut.

b. Keluarga

Keluarga sendiri biasanya menjadi sumber orientasi dalam perilaku. Anak akan cenderung berperilaku sama dengan orang tua saat mereka melihat perilaku orang tua mereka mendatangkan manfaat atau keuntungan.

c. Peran dan status dalam masyarakat. Peranan adalah kegiatan yang diharapkan untuk dilakukan mengacu pada orang-orang di sekellilingnya. Sedang status adalah


(34)

pengakuan umum masyarakat sesuai dengan peran yang dijalankan. Setiap individu dan status yang disandangnya akan mempengaruhi perilakunya.

3. Faktor Pribadi

Keputusan individu dalam melakukan pembelian bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya. Faktor-faktor tersebut diantaranya :

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Individu dalam membeli barang atau jasa biasanya disesuaikan dengan perubahan usia mereka. Pola konsumsi yang terbentuk juga berbeda antara individu-individu yang usianya berbeda.

b. . Pekerjaan Pekerjaan individu tentunya ikut mempengaruhi perilaku pembelian individu. Penghasilan yang mereka peroleh dari pekerjaannya itulah yang menjadi determinan penting dalam perilaku pembelian mereka.

c. Gaya Hidup. Gaya hidup merupakan pola kehidupan seseorang sebagaimana tercermin dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup akan sangat mempengaruhi pola tindakan dan perilaku individu.

d. Kepribadian. Kepribadian adalah karakteristik psikologi yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya.

4 . Faktor Psikologi

a. Motivasi .Motivasi adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak. Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis: kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan yang lain bersifat psikogenis: kebutuhan tersebut muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok.


(35)

b. Persepsi. Disamping motivasi mendasari seseorang untuk melakukan Keputusan Pembelian maka akan dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan. Konsumen akan menampakkan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk.

c. Sikap. Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu obyek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkn seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama

Penelitian

Judul Penelitian Teknik Analisis

Hasil penelitian Hadi (2011) Pengaruh

Diferensiasi Produk dan promosi terhadap Keputusan Pembelian

handphone merek blackberry di kota padang

Analisis regresi linier berganda

Variabel Diferensiasi Produk tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian handphone merek

Blackberry di Kota Padang.

Putu Yusli Yanti 2011 Pengaruh strategideferensia si terhadap keputusan pembelian sepeda motor honda atau yamaha Teknik eksplanatori

bahwa secara total strategi diferensiasi merupakan hal yang

menjadi pertimbangan bagi konsumenKabupaten Buleleng dalam memutuskan membeli sepeda motor Honda atau Yamaha tahun 2012 karina utami anastuti 2014 pengaruh Kepercayaan Merek terhadap Keputusan Pembelian (survei pada mahasiswa pengguna iPhone di universitas Brawijaya Malang) Analisis explantory research(penlit ian penjelasan

Kepercayaan Merek yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian


(36)

Lanjutan

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama

Penelitian

Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil penelitian Taufan yunanda esra (2011) pengaruh Diferensiasi Produk terhadap loyalitas konsumen(studi kasus pada konveksi Cv.Labonita Makmur Raharjo,Kudus) Analisis deskriptif Diferensiasi Produk berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus, dimana semakin tinggi Diferensiasi Produk maka dapat meningkatkan loyalitas konsumen pada suatu peusahaan karina utami anastuti 2014 pengaruh Kepercayaan Merek terhadap Keputusan Pembelian (survei pada mahasiswa pengguna iPhone di universitas Brawijaya Malang) Analisis explantory research(penlit ian penjelasan

Kepercayaan Merek yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian

2.5 Kerangka konseptual

Produk merupakan salah satu kebijakan pemasaran dan merupakan salah satu sarana potensial yang dapat mempengaruhi konsumen dalam Keputusan Pembelian. Perusahaan dalam menawarkan produknya selalu disertai dengan pelayanan atau jasa. Komponen jasa dapat merupakan bagian kecil atau bagian utama dari total penawaran. Perusahaan dituntut untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhi apa yang diharapkan oleh konsumen dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan oleh pesaing. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan strategi Diferensiasi Produk dan memperhatikan variasi produknya.


(37)

Maksud diferensiasi adalah untuk memudahkan penyediaan nilai yang cukup kuat pada barang bagi pelanggan dan diharapkan para pelanggan menyadari bahwa nilai itu ada, yang selanjutnya manfaat akhirnya harus dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian pelanggan.

Sikap positif terhadap merek tertentu akan Memungkinkan konsumen melakukan pembelian terhadap merek itu,sebaliknya sikap negative akan menghalangi konsumen dalam melakukan pembelian. Kepercayaan pada suatu merek dapat membantu agar konsumen lebih mudah mengingatnya sehingga mempermudah pengambilan keputusan ketika melakukan pembelian. Dengan memiliki Kepercayaan Merek yang positif maka keuntungan besar bagi merek PT.Astra Internasional Tbk-ToyotaAuto 2000 konsumen akan mudah mengingat mereknya tersebut sehingga peluang konsumen untuk mengambil keputusan dalam membeli Mobil produk Toyota semakin besar . Keputusan Pembelian lebih sering didasarkan pada pertimbangan merek yang memiliki citra positif daripada hal – hal lain

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, maka dapat disusun suatu kerangka konseptual dalam penelitian ini seperti yang terlihat pada gambar 2.1 sebagai berikut :

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai : Diferensiasi

Produk (X1)

Keputusan Pembelian (Y) Kepercayaan


(38)

1. Diferensiasi Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian mobil Toyota Avanza pada PT.Astra Internasional Tbk- ToyotaAuto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan.

2. Kepercayaan Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian mobil Toyota Avanza pada PT.Astra Internasional Tbk-ToyotaAuto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan

3. Diferensiasi Produk dan Kepercayaan Merek berpengarug positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian mobil Toyota Avanza pada PT.Astra Internasional Tbk- ToyotaAuto 2000 Cabang Gatot Subroto Medan


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, menurut Situmorang dan Ginting (2008:179).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini meniliti pelanggan yang menggunakan Toyota Avanza. Adapun yang menjadi lokasi penelitian dilakukan di PT.Astra Internasional Tbk-ToyotaAuto 2000, JL. Medan Gatot Subroto No.220 Medan 20217. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April sampai Mei 2015

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka peneliti membatasi masalah hanya pada :

a. Variabel Bebas (X) (Independent Variabel) �1 = Diferensiasi Produk

�2 = Kepercayaan Merek

b. Variabel Terikat (Y) (Dependent Variabel) = Keputusan Pembelian 3.4 Defenisi Operasional

Dalam penilitian ini terdapat dua Variabel penelitian : 1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas (�1) adalah Diferensiasi Produk dan (�2) Kepercayaan Merek.


(40)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah Keputusan Pembelian

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Defenisi operasional Indikator Skala Ukur Diferensiasi

Produk (�1)

tindakan merancang

serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing

a. bentuk

b. keistimewaan c. mutu kinerja d. daya tahan e. keandalan f. gaya

Likert

Kepercayaan Merek (�2)

kemauan mempercayai merek Toyota dengan segala

resikonya karena adanya harapan yang dijanjikan oleh merek dalam memberikan hasil yang positif bagi konsumen

a.Reputasi Merek b. intergritas produk c.kesukaan d.kepuasan e.pengalaman Likert Keputusan Pembelian (Y)

sikap seseorang untuk membeli atau menggunakan produk Toyota yang telah diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menggunakan resiko yang mungkin ditimbulkannya

a.menyukai b .kebutuhan c. keinginan

Likert

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2012: 96). Untuk keperluan kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban untuk dijawab oleh para responden dengan menggunakan skor 1 sampai dengan 5, dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini :


(41)

Instrumen Skala Likert

Keterangan Skor

Sangat Setuj (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2012) 3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Sugiyono (2012:115) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang menggunakan Toyota Avanza di PT.Astra Internasional Tbk-ToyotaAuto 2000 Medan, Cabang Gatot Subroto sebanyak 483 orang dari Agustus 2014- Februarui 2015

Tabel 3.3

Jumlah konsumen yang melakukan pembelian mobil New Avanza/Avanza Mulai Agustus 2014 sampai Februari 2015

NO Waktu (perbulan) Jumlah Konsumen (Orang)

1 Agustus 2014 49

2 September 2014 83

3 Oktober 2014 40

4 November 2014 60

5 Desember 2014 71

6 Januari 2015 85

7 Februari 2015 95

Jumlah 483

Sumber: Data Pembelian pada PT.Astra Internasional Tbk-Toyota Cabang Gatot Subroto Medan


(42)

3.6.2 Sampel

Sugiyono (2012:116) menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan metode Nonprobability Sampling yaitu tekhnik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dan dengan tekhnik pengambilan Purposive Sampling. Kriteria yang digunakan adalah pelanggan yang sudah membeli merek mobil Toyota Avanza.

Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi digunakan pendekatan rumus Slovin yang dikutip dari Umar (2003:78) :

�= N

1 + N. e2

Dimana :

n = Jumlah sampel (number of samples)

N = Jumlah seluruh anggota populasi (total population) e = Batas toleransi kesalahan (error tolerance) = 10%

Sampel diambil penulis dari jumlah konsumen yang melakukan pembelian mobil New Avanza/ Avanza dari bulan Agustus 2014 sampai Februari 2015 dengan sistem satu bulan, Berdasarkan rumus diatas maka dapat diperoleh jumlah sampel sebagai berikut :

�= 483

1 + 483 (0.1)2 = 82,82 (83 Responden)

Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 83 responden namun untuk memudahkan penelitian, maka jumlah sampel dibulatkan menjadi sebanyak 100 responden. 3.7 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer


(43)

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang telah ditentukan. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pernyataan berupa kuisioner

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal dan internet untuk mendukung penelitian

3.8 Metode Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara

Wawancara adalah tekhnik pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung kepada informan untuk memperoleh informasi berkenaan dengan yang diteliti.

2. Kuisioner

Kuisioner adalah tekhnik pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan secara tertulis kepada responden atau objek yang diteliti untuk dijawab sehingga kita dapat memperoleh data yang diharapkan.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah tekhnik pengumpulan data dengan cara menggunakan buku-buku, jurnal dan internet yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Realibilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data valid dengan menggunakan kuisioner sebagai alat ukur. Uji validitas dilakukan pada 30 orang responden diluar dari sampel dan memiliki karakteristik


(44)

yang hampir sama dengan sampel yang digunakan yaitu pelanggan yang membeli mobil Toyota Avanza di Cabang Gatot Subroto Medan. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dengan variabel penelitian r tabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan software SPSS. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :

Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid

Tabel 3.4 Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

p1 48.0000 43.517 .453 .875

p2 48.7333 42.754 .554 .870

p3 48.2667 43.306 .501 .873

p4 48.5333 41.223 .636 .866

p5 48.7333 41.720 .521 .872

p6 48.6000 41.834 .686 .865

p7 48.6667 42.782 .429 .877

p8 48.8000 42.372 .486 .874

p9 48.3000 42.424 .474 .874

p10 48.3000 42.148 .500 .873

p11 48.4333 43.426 .520 .872

p12 48.7667 41.702 .624 .867

p13 48.8000 39.890 .772 .859

p14 48.9667 42.585 .546 .871


(45)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena r hitung > r tabel. Dan pernyataan yang memiliki nilai tertinggi adalah pernyataan 13 (0.772) dan nilai terendah adalah pernyataan 7 (0.4299). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan tersebut valid dan layak digunakan sebagai instrument penelitian.

3.9.2 Uji Reliabititas

Reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

Jika r alpha > r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid Jika r alpha <r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.879 14

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 (data diolah)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa pada 14 pernyataan diketahui koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0.879, ini berarti 0,879 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan layak dijadikan sebagai instrumen penelitian. 3.10 Metode Analisis

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif menurut Erlina (2011:20) adalah “statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik data. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari suatu data akan menggambarkan fenomena dari data”. Pada metode analisis deskriptif ini data yang diperoleh, disusun, dikelompokkan, dan dianalisis untuk


(46)

memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek penelitan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden.

3.10.2 Metode Regresi Liner Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisi pengaruh antara variabel independen yang terdiri dari : Diferensiasi Produk (X1) KepercayaanMerek (X2)

terhadap variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian (Y). Rumus matematis dari regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2+e

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta

b1b2 = Koefisien regresi berganda

X1 = Diferensiasi Produk

X2 = Kepercayaan Merek

e = Standar error 3.10.3 Uji Asumsi Klasik

Agar mendapat regresi yang baik maka harus memenuhi asumsi yang disyaratkan yaitu memenuhi uji asumsi normalitas, heteroskedastisitas, dan bebas dari multikolinieritas.

3.10.3.1 Uji Normalitas

Situmorang dan Lufti (2015:114) menyatakan bahwa tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau


(47)

menceng ke kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bias digeneralisasikan pada populasi. Dalam pandangan statistik itu sifat dan karakteristik populasi adalah terdistribusi secara normal.

3.10.3.2 Uji Multikolinieritas

Situmorang dan Lufti (2015:147) menyatakan bahwa multikolinieritas menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. Interpensi dari persamaan regresi ganda secara implisit bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkorelasi. Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterprestasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap. Namun, interprestasi ini menjadi tidak benar apabila terdapat hubungan linier antara variabel bebas.

3.10.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Situmorang dan Lufti (2015:122) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas pada prinsipnya juga ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatan terjadi heterokedastisitas.

3.11 Uji Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan

bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana H0 diterima. Dalam analisis regresi ada 3


(48)

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji – F)

Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

H0 : b1 = b2 = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu vaiabel Diferensiasi Produk (X1) dan Kepercayaan Merek (X2) terhadap variabel terikat yaitu keptusan pembelian (Y).

H0 : b1≠ b2≠ 0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu vaiabel Diferensiasi Produk(X1) dan Kepercayaan Merek (X2)

terhadap variabel terikat yaitu keptusan pembelian (Y). H0 diterima jika Fhitung < FTabel pada α = 5%

Ha ditolak jika Fhitung > FTabel pada α = 5%

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji – t)

Uji – t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

H0 = b1 = b2 = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu vaiabel Diferensiasi Produk(X1) dan Kepercayaan Merek (X2)

terhadap variabel terikat yaitu keptusan pembelian (Y). H0 = b1,b2≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu vaiabel Diferensiasi Produk (X1) dan Kepercayaan Merek (X2) terhadap

variabel terikat yaitu keptusan pembelian (Y). Kriteria pengambilan keputusan :


(49)

H0 diterima jika thitung < tTabel pada α = 5%

Ha ditolak jika thitung > tTabel pada α = 5%

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2)bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) adalah besar terhadap variabel

terikat (Y). hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model

yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(50)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT.Astra Internasional Tbk, Toyota Sales Operation adalah perusahaan swasta nasional yang berfungsi sebagai Daeler Kendaraan merek Toyota yang berdiri pada tanggal 20 februari di Bandung dan dikelola serta dipimpin oleh William Soeryadjaja, Tijan Kian Tie dan Liem peng Hong. Pada tahun 1965 PT.Astra Internasional Tbk, Toyota sales operation memutuskan kantor pusatnya di Jakarta, dan kantor Bandung dijadikan sebagai cabang pertama. Perusahaan ini awalnya bergerak dibidang usaha ekspor hasil bumi dan kemudian berkembang di bidang usaha permobilan, yaitu : Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, Peugeot dan pada bidang lainnya seperti :

1. PT.Federal bergerak di bidang pemasaran sepeda motor honda dan sepeda federal. 2. United Trcator, bergerak dibidang usaha mesin berat pertanian, seperti : Traktor,

Messey Ferguson,Sumito, Link Belt dan lain-lain

3. Bidang usaha perkantoran dan perdagangan mesin photocopy Xerox, minyak pelumas dan spesilis calfex.

4. Astra Agro bergerak di bidang usaha pertanian, perkebunan dan perkayuan.

Pada tanggal 1 juli 1969 PT.Astra Internasional Tbk, Toyora Sales Operation mendapat pengakuan resmi dari pemerintah indonesia sebagai agen tunggal kendaraan bermotor merek Toyota untuk seluruh indonesia. Pada tahun 1970 PT. Astra Internasional Tbk, Toyota Sales Operation membentuk Toyota Devision yang kusus mengenai distribusi dam pemasaran kendaraan merek Toyota. Untuk meningkatkan mutu pemasaran kendaraan merek Toyota di


(51)

indonesia maka Toyota motor salas co,Ltd jepang, perusahaan berusaha meningkatkan pelayanan kepada para peminat kendaraan merek Toyota dengan jalanan pembinaan industri Toyota, oleh karena itu akhirnya tahun 1971 di dirikan perusahaan baru dengan nama PT.Toyota Astra motor. Perushaan merupakan patungan antara Toyota Motor Sales co, Ltd jepang dengan PT.Astra Internasional Incorporated dengan PT.Gaya Motor dari pihak indonesia. Setelah perusahaan ini berdiri maka status agen kendaraan merek Toyota untuk seluruh indonesia dialihkan dari PT.Astra Incorporated kepada PT.Toyota Astra Motor.

Pada tahun 1973 PT.Astra Internasional Incorporated ditunjuk pula sebagai agen tunggal nama Toyota Division tidak sesuai lagi dipakai karena devisi ini bukan hanya memasarkan kendaraan merek Toyota, Tetapi juga dari merek Daihatsu, oleh sebab itu pada tanggal 1 september 1973 nama Toyota Devision diybah menjadi Motor Vehicle Division.

Sesuai dengan perkembangan pemasaran kendaraan merek Toyota yang semakin baik maka tanggal 1 januari 1976 di dirikan PT.Astra Motor sales yang bertindak sebagai salah satu penyalur utama kendaraan merek Toyota. Dengan demikian pada motor vehicle division PT.Astra Internasional Incorprated terjadi perubahan, yaitu sejak saat itu yang bertindak sebagai agen tunggal kendaraan merek Toyota adalah PT.Astra Motor sales.

Pada tahun 1989, tepatnya tanggal 1 September 1989, perusahaan PT. Astra Motor Sales bergabung dengan PT. Astra International, Inc, dan menjadi divisi Toyota dengan nama PT. Astra International Toyota Sales Operation atau yang disebut dengan AUTO 2000. AUTO 2000 bergerak dalam bidang pedagangan dan jasa kendaraan merek Toyota. Penjualan kendaraan merk Toyota tersebut ditangani oleh Vehicle Division yang berkedudukan di kantor pusat Jakarta dan untuk seluruh cabang-cabang ditangani oleh Sales Departemen masing-masing. Untuk mendukung penjualannya, perusahaan ini juga menjual kenderaan merek Toyota (Indirect) dan ditangani langsung oleh Parts Divison kantor pusat Jakarta. Untuk seluruh cabangnya, penjualan ini ditangani oleh Parts Departemen masing-masing


(52)

cabang, tetapi mulai tanggal 1 Oktober 1985 telah ditangani oleh PT. Sinar Inti Tenaga, yang berkantor pusat di Jakarta. AUTO 2000 adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT.Astra International Tbk. Saat ini AUTO 2000 adalah main dealer Toyota terbesar di Indonesia, yang menguasai antara 70-80 % dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya, AUTO 2000 berhubungan dengan PT. Toyota Astra Motor yang menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota. AUTO 2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan baru pada tahun 1989 berubah nama menjadi AUTO 2000. AUTO 2000 berkembang pesat karena memberikan berbagai pelayanan yang memudahkan bagi calon pembeli maupun pengguna kenderaan Toyota. Dengan slogan “Urusan Toyota jadi mudah!” AUTO 2000 selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam pelayanan. Produk-produk AUTO 2000 yang inovatif seperti THS (Toyota Home Service), Express Maintenance (servis berkala hanya satu jam) dan Express Body Paint (perbaikan body 3 panel dalam 8 jam saja) Booking Service mencerminkan perhatian AUTO 2000 yang tinggi kepada pelanggannya.

AUTO 2000 memiliki cabang yang tersebar di seluruh Indonesia (kecuali Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Selain cabang-cabang AUTO 2000 yang berjumlah 68 outlet, AUTO 2000 juga memiliki dealer yang tersebar di seluruh Indonesia (disebut indirect), yang totalnya berjumlah 68 outlet. Dengan demikian, terdapat 136 cabang yang mewakili penjualan AUTO 2000 di seluruh Indonesia. 48 Bengkel milik AUTO 2000 merupakan yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. Disamping itu AUTO 2000 juga memiliki 407 Partshop yang menjamin keaslian. Suku cadang produk Toyota. PT. ASTRA AUTO 2000 CABANG MEDAN mulai beroperasi pada tanggal 1 Pebruari 1976 (sebelumnya bernama PT. ASTRA MOTOR SALES) beralamat di Jalan Sisingamangaraja No. 8 Medan. dan pada tanggal 1 Agustus 1996 beroperasi satu cabang lagi yang beralamat di Jalan Gatot Subroto Keputusan Pembelian. 5,5


(53)

No. 220 Medan, dimana Cabang Gatot Subroto merupakan penyalur tunggal suku cadang Toyota untuk Sumatera Utara.

4.1.2 Visi dan Misi PT.Astra Internasional Tbk-ToyotaAUTO 2000

Visi PT. Astra International Tbk-ToyotaAUTO 2000 menjadi Main Dealer Otomotif no. 1 di Indonesia adalah :

1. Perusahaan beserta seluruh jajarannya mampu beradaptasi dengan pesatnya perubahan teknologi.

2. Karyawan memiliki keterampilan yang tinggi untuk melayani beragam keinginan pelanggan secara cepat, tepat, dan dapat diterapkan.

3. Adanya jaminan kepuasan pelanggan. 4. Karyawan yang berkualitas dan mandiri.

Misi PT. Astra International Tbk-ToyotaAUTO 2000 Sales adalah menjadi mitra usaha yang terpercaya bagi seluruh stakeholder (Pelanggan Toyota, Karyawan, Supplier, Pemegang saham, Pemerintah, dan Masyarakat). PT. Astra International Tbk-ToyotaAUTO 2000 akan mampu menjadi mitra terpercaya dengan adanya kemampuan untuk :

1. Menjunjung tinggi kualitas pelayanan terhadap Pelanggan dan Karyawan. 2. Menjalankan praktek bisnis secara handal dan penuh integritas.

3. Memelihara komitmen jangka panjang dalam mengembangkan usaha. 4. Berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan ekonomi nasional. 4.2 Hasil dan Pembahasan

4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang diperoleh dari hasil pemberian kuesioner kepada responden. Pada penelitian ini terdapat 10 butir pernyataan untuk variabel X dan 4 pernyataan untuk


(54)

variabel Y. Jumlah keseluruhan pernyataan adalah 14 pernyataan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan PT.Astra Internasional Tbk-ToyotaAuto 2000 cabang Gatot Subroto Medan. Berikut Jumlah dan persentase gambaran umum responden:

a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentasi (%)

Laki-laki 58 58%

Perempuan 42 42%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 (data diolah)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden laki-laki berjumlah 58 responden dengan tingkat persentasi sebanyak 58% dan responden perempuan berjumlah 42 responden dengan tingkat persentasi 42%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden laki-laki lebih dominan dalam penelitian ini.

b. Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation

Count

Jenis Kelamin

Total laki-laki Perempuan

Usia 15-20 0 0 0

21-25 5 2 7

26-30 10 7 17

31-35 14 10 24

36-40 13 12 25

>41 16 11 27

Total 58 42 100


(55)

Pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik usia dari responden yang paling banyak di teliti adalah responden yang berusia >41 Tahun yaitu sebanyak 27 responden.

c. Karakteristik responden berdasarkan profesi/pekerjaan Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi/Pekerjaan Pekerjaan * Jenis Kelamin Crosstabulation

Count

Jenis Kelamin

Total laki-laki Perempuan

Pekerjaan Pengusaha 3 2 4

Karyawan 22 17 39

Wiraswasta 18 15 33

Lain-lain 15 8 23

Total 58 42 100

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak diteliti adalah Karyawan yaitu sebanyak 39 responden.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel

Responden dari penelitian ini adalah pelanggan PT.Astra Internasional Tbk-ToyotaAuto 2000 cabang Gatot Subroto Medan. Terdapat 14 butir pernyataan; 5 butir pernyataan untuk variabel citra merek (X1), 5 butir pernyataan untuk variabel kualitas


(56)

disebarkan kepada 100 orang sampel. Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Y:

1.Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel bebas () Diferensiasi Produk

Tabel 4.4

Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel bebas (��) Diferensiasi Produk Pernyataan

SS S KS TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

Saya lebih menyukai bentuk mobil Toyota Avanza yang simpel

21 21 68 68 11 11 0 0 0 0 100 100

Saya menyukai mutu kinerja mesin yang ada pada mobil Toyota Avanza

tidak mudah rusak

33 33 61 61 18 18 0 0 0 0 100 100

Daya tahan Toyota Avanza sangat handal dalam membawa penumpang

40 40 42 42 18 18 0 0 0 0 100 100

Keistimewaan mobil Toyota Avanza berada pada bahan bakarnya yang irit

30 30 52 52 18 18 0 0 0 0 100 100

KeandalanToyota Avanza sangat ringan buat di kemudikan

dibandingkan merek lain

23 23 63 63 14 14 0 0 0 0 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa :


(57)

a. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 21 responden sangat setuju bahwa lebih menyukai bentuk mobil Toyota Avanza yang simpel , 68 responden menyatakan setuju, 11 responden menyatakan kurang setuju. b. Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 33

responden menyatakan sangat setuju bahwa menyukai mutu kinerja mesin yang ada pada mobil Toyota Avanza tidak mudah rusak. 61 responden menyatakan setuju, 6 responden menyatakan kurang setuju.

c. Pada butir pernyataan ketiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 40 responden sangat setuju bahwaDaya tahan Toyota Avanza sangat handal dalam membawa penumpang. 42 responden menyatakan setuju, 18 responden menyatakan kurang setuju.

d. Pada butir pernyataan keempat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 30 responden sangat setuju bahwa Keistimewaan mobil Toyota Avanza berada pada bahan bakarnya yang irit. 52 responden menyatakan setuju, 18 responden menyatakan kurang setuju.

e. Pada butir pernyataan kelima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 23 responden sangat setuju bahwa Toyota Avanza sangat ringan buat di kemudikan dibandingkan merek lain. 63 responden menyatakan setuju, 14 responden menyatakan kurang setuju.


(58)

2.Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel bebas () Kepercayaan Merek Tabel 4.5

Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel bebas () Kepercayaan Merek Pernyataan

SS S KS TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

Reputasi Merek yang dimiliki mobil Toyota Avanza membuat konsumen puas memakainya

9 9 73 73 18 18 0 0 0 0 100 100

Integritas Produk Merek mobil Toyota Avanza dapat meningkatkan penjualan

11 11 55 55 34 34 0 0 0 0 100 100

Saya mempunyai banyak pengalaman selama

menggunakan mobil Toyota Avanza

8 8 55 55 35 35 2 2 0 0 100 100

Kepuasan saya memakai produk mobil Toyota Avanza karena suku cadangnya mudah di dapatkan

7 7 46 46 45 45 2 2 0 0 100 100

Kesukaan saya berada pada merek mobil Toyota dibandingkan merek lain

5 5 57 57 36 36 2 2 0 0 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa :

a. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 9 responden sangat setujuReputasi Merek yang dimiliki mobil Toyota Avanza membuat konsumen puas memakainya, 73 responden menyatakan setuju, 18 responden

menyatakan kuang setuju.

b. Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 11 responden menyatakan sangat setuju bahwaIntegritas Produk Merek mobil


(1)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.091 1.824 1.695 .093

Diferensiasi Produk .135 .088 .142 1.525 .131 Kepercayaan Merek .456 .086 .495 5.315 .000 a. Dependent Variable: Y.KeputusanPembelian


(2)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 100

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.45444756 Most Extreme

Differences

Absolute .064

Positive .064

Negative -.043

Kolmogorov-Smirnov Z .640

Asymp. Sig. (2-tailed) .808

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation N Predicted Value 11.4501 16.8746 14.3800 1.01570 100 Std. Predicted Value -2.885 2.456 .000 1.000 100 Standard Error of

Predicted Value

.150 .480 .242 .078 100

Adjusted Predicted Value

11.0737 16.8596 14.3767 1.01984 100

Residual -3.04909 3.54991 .00000 1.45445 100 Std. Residual -2.075 2.416 .000 .990 100 Stud. Residual -2.092 2.541 .001 1.007 100 Deleted Residual -3.09891 3.92626 .00331 1.50427 100 Stud. Deleted Residual -2.130 2.616 .002 1.015 100 Mahal. Distance .045 9.588 1.980 2.043 100 Cook's Distance .000 .228 .012 .026 100 Centered Leverage

Value

.000 .097 .020 .021 100


(4)

3. UJI MULTIKOLINIERITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed Coefficien

ts

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleran

ce VIF 1 (Constant) 3.091 1.824 1.695 .093

Diferensiasi Produk

.135 .088 .142 1.525 .131 .800 1.251

Kepercayaan Merek

.456 .086 .495 5.315 .000 .800 1.251


(5)

LAMPIRAN 6: HASIL UJI HIPOTESIS 1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 102.134 2 51.067 23.653 .000a

Residual 209.426 97 2.159

Total 311.560 99

a. Predictors: (Constant), Kepercayaan Merek, .DiferensiasiProduk b. Dependent Variable: Y.Keputusan Pembelian

2. Uji Parsial (Uji-T)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleran

ce VIF 1 (Constant) 3.091 1.824 1.695 .093

Diferensiasi Produk

.135 .088 .142 1.525 .131 .800 1.251

Kepercayaan Merek

.456 .086 .495 5.315 .000 .800 1.251

a. Dependent Variable: Y.KeputusanPembelian

3.Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate


(6)

1 .573a .328 .314 1.46937 a. Predictors: (Constant), .Kepercayaan Merek,

Diferensiasi Produk


Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Toyota Avanza di Auto 2000 Medan

2 49 91

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota New Avanza (Studi Kasus Toyota Auto 2000 Sisimangaraja)

1 57 108

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota New Avanza (Studi Kasus Toyota Auto 2000 Sisimangaraja)

4 31 108

Cover Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota New Avanza (Studi Kasus Toyota Auto 2000 Sisimangaraja)

0 0 13

I. Identitas Responden - Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Kepercayaan Merekterhadap Keputusan Pembelian Mobil Avanza Di Pt.Astrainternasionaltbk-Toyota Auto 2000 Medan

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Diferensiasi - Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Kepercayaan Merekterhadap Keputusan Pembelian Mobil Avanza Di Pt.Astrainternasionaltbk-Toyota Auto 2000 Medan

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Kepercayaan Merekterhadap Keputusan Pembelian Mobil Avanza Di Pt.Astrainternasionaltbk-Toyota Auto 2000 Medan

0 0 8

Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Kepercayaan Merekterhadap Keputusan Pembelian Mobil Avanza Di Pt.Astrainternasionaltbk-Toyota Auto 2000 Medan

0 0 10

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA NEW AVANZA (STUDI KASUS TOYOTA AUTO 2000 SISINGAMANGARAJA)

0 1 18

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Toyota Avanza di Auto 2000 Medan

0 0 16