Kedudukan Pulau Nipa Sebagai Pulau Terluar Untuk Penarikan Garis Pangkal Laut Terluar Indonesia Yang Berbatasan Dengan Singapura
KEDUDUKAN PULAU NIPA SEBAGAI PULAU TERLUAR UNTUK
PENARIKAN GARIS PANGKAL LAUT TERLUAR INDONESIA YANG
BERBATASAN DENGAN SINGAPURA
Andreas Gayus Sinulingga*
Prof. Dr. Suhaidi, SH,M.H**
Arif, SH, M.H***
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi untuk membahas mengenai eksistensi
kedudukan Pulau Nipah di dalam penarikan garis pangkal pantai yang menjadi perbatasan
antara Indonesia dan Singapura. Adapun objek penyusunan skripsi ini adalah perjanjian
antara republik Indonesia dan republik Singapura tentang penetapan garis batas laut
wilayah kedua negara di bagian Barat Selat Singapura, 2009. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah mengapa pulau Nipa menjadi milik Indonesia sedangkan jarak pulau
tersebut lebih dekat ke Singapura, bagaimana perjanjian antara NKRI dan Singapura
terkait kedudukan pulau Nipa dan bagaimana cara penarikan garis pangkal laut terluar
antara Indonesia dan Singapura.
Adapun bentuk metode penelitian dalam skripsi ini adalah menggunakan jenis
penelitian normatif, karena sasaran dari penelitian ini adalah meninjau peraturanperaturan internasional tentang batas-batas resmi terkait dengan perbatasan antara
Indonesia dan Singapura dalam permasalahan tentang Pulau Nipa dan mengaplikasikan
perjanjian tersebut.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa Pulau Nipa menjadi
milik Indonesia karena pada awalnya pulau tersebut memang lebih dekat ke Indonesia
(milik Indonesia) namun sekarang menjadi lebih dekat ke Singaputa karena Singapura
telah melakukan reklamasi. Adapun perjanjian antara NKRI dan Singapura terkait
kedudukan pulau Nipa telah diundangkan di dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2010 tentang Pengesahan perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik Singapura
tentang penetapan garis batas laut wilayah kedua negara di bagian barat Selat Singapura,
2009 (Treaty between the Republic of Indonesia and the Republic of Singapore relating
to the delimitation of the territorial seas of the two countries in the western part of the
strait of Singapore, 2009 ). Penarikan garis pangkal laut terluar antara Indonesia dan
Singapura batas-batasnya sesuai dengan sebagaimana yang dimaksudkan dalam undangundang yang terkait dengan garis batas laut wilayah antara Indonesia dan Singapura.
Kata Kunci : Kedudukan Pulau Nipa, Perjanjian internasional.
*
Andreas Gayus Sinulingga mahasiswa Fakultas Hukum USU
Prof.Dr.Suhaidi. S.H, M.Hum dosen Fakultas Hukum USU
*** Arif, S.H, M.H dosen Fakultas Hukum USU
**
iv
Universitas Sumatera Utara
PENARIKAN GARIS PANGKAL LAUT TERLUAR INDONESIA YANG
BERBATASAN DENGAN SINGAPURA
Andreas Gayus Sinulingga*
Prof. Dr. Suhaidi, SH,M.H**
Arif, SH, M.H***
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi untuk membahas mengenai eksistensi
kedudukan Pulau Nipah di dalam penarikan garis pangkal pantai yang menjadi perbatasan
antara Indonesia dan Singapura. Adapun objek penyusunan skripsi ini adalah perjanjian
antara republik Indonesia dan republik Singapura tentang penetapan garis batas laut
wilayah kedua negara di bagian Barat Selat Singapura, 2009. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah mengapa pulau Nipa menjadi milik Indonesia sedangkan jarak pulau
tersebut lebih dekat ke Singapura, bagaimana perjanjian antara NKRI dan Singapura
terkait kedudukan pulau Nipa dan bagaimana cara penarikan garis pangkal laut terluar
antara Indonesia dan Singapura.
Adapun bentuk metode penelitian dalam skripsi ini adalah menggunakan jenis
penelitian normatif, karena sasaran dari penelitian ini adalah meninjau peraturanperaturan internasional tentang batas-batas resmi terkait dengan perbatasan antara
Indonesia dan Singapura dalam permasalahan tentang Pulau Nipa dan mengaplikasikan
perjanjian tersebut.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa Pulau Nipa menjadi
milik Indonesia karena pada awalnya pulau tersebut memang lebih dekat ke Indonesia
(milik Indonesia) namun sekarang menjadi lebih dekat ke Singaputa karena Singapura
telah melakukan reklamasi. Adapun perjanjian antara NKRI dan Singapura terkait
kedudukan pulau Nipa telah diundangkan di dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2010 tentang Pengesahan perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik Singapura
tentang penetapan garis batas laut wilayah kedua negara di bagian barat Selat Singapura,
2009 (Treaty between the Republic of Indonesia and the Republic of Singapore relating
to the delimitation of the territorial seas of the two countries in the western part of the
strait of Singapore, 2009 ). Penarikan garis pangkal laut terluar antara Indonesia dan
Singapura batas-batasnya sesuai dengan sebagaimana yang dimaksudkan dalam undangundang yang terkait dengan garis batas laut wilayah antara Indonesia dan Singapura.
Kata Kunci : Kedudukan Pulau Nipa, Perjanjian internasional.
*
Andreas Gayus Sinulingga mahasiswa Fakultas Hukum USU
Prof.Dr.Suhaidi. S.H, M.Hum dosen Fakultas Hukum USU
*** Arif, S.H, M.H dosen Fakultas Hukum USU
**
iv
Universitas Sumatera Utara