Ekspresi Subtansi P (Sp) Pada Jaringan Pulpa Normal Dan Pulpitis Reversibel Gigi Macaca Fascicularis (Penelitian In Vivo)
EKSPRESI SUBTANSI P (SP) PADA JARINGAN PULPA
NORMAL DAN PULPITIS REVERSIBEL GIGI
MACACA FASCICULARIS
(PENELITIAN IN VIVO)
TESIS
DENNIS
117028005
PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) ILMU KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian Tesis:
“EKSPRESI SUBSTANSI P (SP) PADA JARINGAN PULPA NORMAL DAN
PULPITIS REVERSIBEL GIGI Macaca fascicularis
(PENELITIAN IN VIVO) ”
Nama Mahasiswa
: Dennis, drg
Nomor Induk Mahasiswa
: 117028005
Jenjang Pendidikan
: Magister (S-2)
Bidang Ilmu
: Kedokteran Gigi
Kepeminatan
: Ilmu Kedokteran Gigi Dasar/Material
Disetujui Oleh:
Komisi Pembimbing:
Pembimbing Utama,
Pembimbing Anggota,
Prof. Trimurni Abidin, drg.,M.Kes.,Sp.KG.(K) Prof. Dr. Narlan Sumawinata, drg.,Sp.KG(K)
NIP. 19500828 197902 2 001
Diketahui Oleh:
Ketua Program Studi,
D e k a n,
Dr. Ameta Primasari, drg.,MDSc.,M.Kes
NIP. 19680311 199203 2 001
Prof. H. Nazruddin, drg.,C.Ort.,Ph.D.,Sp.Ort
NIP. 19520622 198003 1 0001
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISTILAH
SP
= Substansi P
ALP
= fosfatase alkali
ELISA
= Enzyme linked immunosorbent assay
PBS
= phosphate buffer saline
PGE2
= prostaglandin E2
COX-2
= cyclooxygenase 2
CNS
= central nervous system
NPs
= neuropeptides
CGRP
= calcitonin gene related peptide
NKA
= neurokinin A
NK1,2,3
= neurokinin 1, 2, 3
NGF
= nerve growth factor
VR1
= vanilloid receptor 1
IL
= Interleukin
TNF
= Tumor necrosis factor
APC
= Antigen presenting cell
MHC
= Major histocompatibility complex
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Cedera pada pulpa akan menyebabkan respons inflamasi lokal yang akan
mengaktifkan sistem persarafan pulpa (A delta dan C) untuk melepaskan proteinprotein saraf (neuropeptida) di antaranya yaitu substansi P (SP) yang merupakan
neuropeptida utama yang memegang peranan yang penting pada saat awal terjadinya
inflamasi. SP merupakan mediator inflamasi lini pertama yang bersifat vasodilator
dan merupakan zat algogenik serta merupakan agen kemotaktik yang kuat sehingga
dengan peninggian konsentrasi SP pada jaringan pulpa dapat menyebabkan
perubahan laju aliran darah pulpa dan peninggian tekanan darah pulpa. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat ekspresi konsentrasi SP pada pulpa normal dan pulpitis
reversible akibat cedera mekanis. Subyek pada penelitian ini adalah 32 gigi Macaca
fascicularis yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok I : kelompok pulpa normal
dan gigi dilakukan eksktraksi lalu diambil jaringan pulpa dengan menghancurkan
gigi. Jaringan pulpa disimpan pada suhu -80°C sampai dilakukan pengujian dengan
ELISA. Kelompok II: pulpitis reversibel yang dilakukan induksi secara mekanis
melalui pengeburan. Jaringan pulpa dilakukan ekskavasi lalu disimpan pada suhu 80°C sampai dilakukan pengujian dengan ELISA. Uji bootstrapping dan t
menunjukkan nilai rerata dan SD pada kelompok I yaitu 38.541867±1.2910005;
sedangkan pada kelompok II yaitu 159.040600±7.3507764. Uji t berpasangan pada
setiap kelompok menunjukkan adanya perbedaan konsentrasi SP yang sangat
signifikan di antara kedua kelompok penelitian (p
NORMAL DAN PULPITIS REVERSIBEL GIGI
MACACA FASCICULARIS
(PENELITIAN IN VIVO)
TESIS
DENNIS
117028005
PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) ILMU KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian Tesis:
“EKSPRESI SUBSTANSI P (SP) PADA JARINGAN PULPA NORMAL DAN
PULPITIS REVERSIBEL GIGI Macaca fascicularis
(PENELITIAN IN VIVO) ”
Nama Mahasiswa
: Dennis, drg
Nomor Induk Mahasiswa
: 117028005
Jenjang Pendidikan
: Magister (S-2)
Bidang Ilmu
: Kedokteran Gigi
Kepeminatan
: Ilmu Kedokteran Gigi Dasar/Material
Disetujui Oleh:
Komisi Pembimbing:
Pembimbing Utama,
Pembimbing Anggota,
Prof. Trimurni Abidin, drg.,M.Kes.,Sp.KG.(K) Prof. Dr. Narlan Sumawinata, drg.,Sp.KG(K)
NIP. 19500828 197902 2 001
Diketahui Oleh:
Ketua Program Studi,
D e k a n,
Dr. Ameta Primasari, drg.,MDSc.,M.Kes
NIP. 19680311 199203 2 001
Prof. H. Nazruddin, drg.,C.Ort.,Ph.D.,Sp.Ort
NIP. 19520622 198003 1 0001
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISTILAH
SP
= Substansi P
ALP
= fosfatase alkali
ELISA
= Enzyme linked immunosorbent assay
PBS
= phosphate buffer saline
PGE2
= prostaglandin E2
COX-2
= cyclooxygenase 2
CNS
= central nervous system
NPs
= neuropeptides
CGRP
= calcitonin gene related peptide
NKA
= neurokinin A
NK1,2,3
= neurokinin 1, 2, 3
NGF
= nerve growth factor
VR1
= vanilloid receptor 1
IL
= Interleukin
TNF
= Tumor necrosis factor
APC
= Antigen presenting cell
MHC
= Major histocompatibility complex
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Cedera pada pulpa akan menyebabkan respons inflamasi lokal yang akan
mengaktifkan sistem persarafan pulpa (A delta dan C) untuk melepaskan proteinprotein saraf (neuropeptida) di antaranya yaitu substansi P (SP) yang merupakan
neuropeptida utama yang memegang peranan yang penting pada saat awal terjadinya
inflamasi. SP merupakan mediator inflamasi lini pertama yang bersifat vasodilator
dan merupakan zat algogenik serta merupakan agen kemotaktik yang kuat sehingga
dengan peninggian konsentrasi SP pada jaringan pulpa dapat menyebabkan
perubahan laju aliran darah pulpa dan peninggian tekanan darah pulpa. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat ekspresi konsentrasi SP pada pulpa normal dan pulpitis
reversible akibat cedera mekanis. Subyek pada penelitian ini adalah 32 gigi Macaca
fascicularis yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok I : kelompok pulpa normal
dan gigi dilakukan eksktraksi lalu diambil jaringan pulpa dengan menghancurkan
gigi. Jaringan pulpa disimpan pada suhu -80°C sampai dilakukan pengujian dengan
ELISA. Kelompok II: pulpitis reversibel yang dilakukan induksi secara mekanis
melalui pengeburan. Jaringan pulpa dilakukan ekskavasi lalu disimpan pada suhu 80°C sampai dilakukan pengujian dengan ELISA. Uji bootstrapping dan t
menunjukkan nilai rerata dan SD pada kelompok I yaitu 38.541867±1.2910005;
sedangkan pada kelompok II yaitu 159.040600±7.3507764. Uji t berpasangan pada
setiap kelompok menunjukkan adanya perbedaan konsentrasi SP yang sangat
signifikan di antara kedua kelompok penelitian (p