Rancang Bangun Alat Pencetak Pelet Ikan Manual
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyatakan, rumah tangga
budidaya ikan dari 2003-2013 meningkat signifikan. Peningkatannya mencapai
1,2 juta budidaya ikan khusus rumah tangga jika dibanding dengan 2003 yang
sebesar 985 ribu rumah tangga. Berdasarkan data penyisiran yang dilakukan BPS,
rumah tangga budidaya ikan yang paling banyak adalah di kolam air tawar yang
mencapai 844,2 ribu rumah tangga. "Rumah tangga budidaya ikan itu
klasifikasinya di tambak ikan air payau, di laut dan dikolam air tawar, kita punya
populasinya.Dan ini karena hasil penyisiran secara lengkap, jadi kita tahu sampai
ke wilayah terkecil.Sampai ke desa. Yang paling banyak, budidaya di kolam air
tawar sebesar 844,2 ribu," jelas dia (Harian Sindo, 18 Mei 2015, jumlah Budidaya
Ikan Rumah Tangga Nnaik Signifikan, kolom 1 dan 5).
Jenis komoditi budidaya perikanan yang dikembangkan untuk air tawar
ataupun air laut sangat bervariasi, mulai dari ikan mas, ikan mujair, ikan nila, ikan
lele, ikan kerapu, ikan kakap serta jenis ikan hias baik di air tawar maupun ikan
hias laut dan sebagainya.
Untuk hidup sehat dan tumbuh optimal, ikan memerlukan pakan. Pada
budidaya iakan intensif di kolam, tambak ataupun KJA, hanya mengandalkan
pakan alami saja jelas tidak cukup.Untuk memenuhi kebutuhan gizinya, perlu
dilakukann suplai pakan.Pakan yang diberikan pada ikan budidayaselain harus
cukup porsinya, pakan juga harus mengandung cukup imbangan gizi yang
dibutuhkan (Kordi, 2004).
1
Universitas Sumatera Utara
2
Untuk pertumbuhan ikan, pakan yang diberikan harus berkualitas dan tepat
waktu.Pakan yang dapat diberikan pada ikan dapat berupa pakan alami dan
buatan.Contoh dari pakan alami adalah daun alas, daun ubi, cacing, jentik
nyamuk, kecoa.Pakan buatan merupakan pakan yang diberikan kepada ikan budi
daya yang telah diolah menjadi satu ramuan komplet, seperti pelet (Kordi, 2004).
Dari banyaknya usaha perikanan, maka tidak dapat dipungkiri kebutuhan
akan pakan ikan yang cukup besar tidak dapat dihindari. Maka dibutuhkan suatu
solusi untuk keluar dari permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan
membuat pakan ikan sendiri untuk menekan biaya usaha perikanan tersebut.
Pembuatan pakan ikan membutuhkan suatu alat pencetak pakan ikan (pelet)
seperti yang dirancang oleh saudara Andrian Syahputra pada tahun 2005 di
Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara. Alat ini menggunakan motor listrik sebagai tenaga penggerak untuk
pencetakan pelet dan memiliki kapasitas efektiif 25,85 kg/jam. Salah satu
kelemahan dari alat ini adalah membutuhkan daya listrik untuk mengoperasikan
alat dan biaya yang digunakan untuk pembuatan alat cukup mahal, sehingga akan
menjadi kendala bagi pengusaha kolam ikan yang berskala kecil.
Melihat permasalahan yang ada penulis ingin merancang alat yang dapat
mencetak pakan ikantanpa harus membutuhkan biaya yang besar dan dapat
digunakan oleh semua pengusaha kolam ikan, yaitu pencetak pelet manual.Alat
ini dibuat lebih sederhana dan dibuat agar pengusaha kecil dapat membuat pakan
ikan sendiri sehingga biaya yang dikeluarkan dapat diminimalkan.
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan Penelitian
Merancang, membuat, menguji serta menganalisis nilai ekonomis alat
pembuat pelet ikan manual.
Kegunaan penelitian
1. Bagi penulis, yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan
syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Keteknikan
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai alat pencetak pelet.
3. Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan
terutama pengusaha pelet.
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyatakan, rumah tangga
budidaya ikan dari 2003-2013 meningkat signifikan. Peningkatannya mencapai
1,2 juta budidaya ikan khusus rumah tangga jika dibanding dengan 2003 yang
sebesar 985 ribu rumah tangga. Berdasarkan data penyisiran yang dilakukan BPS,
rumah tangga budidaya ikan yang paling banyak adalah di kolam air tawar yang
mencapai 844,2 ribu rumah tangga. "Rumah tangga budidaya ikan itu
klasifikasinya di tambak ikan air payau, di laut dan dikolam air tawar, kita punya
populasinya.Dan ini karena hasil penyisiran secara lengkap, jadi kita tahu sampai
ke wilayah terkecil.Sampai ke desa. Yang paling banyak, budidaya di kolam air
tawar sebesar 844,2 ribu," jelas dia (Harian Sindo, 18 Mei 2015, jumlah Budidaya
Ikan Rumah Tangga Nnaik Signifikan, kolom 1 dan 5).
Jenis komoditi budidaya perikanan yang dikembangkan untuk air tawar
ataupun air laut sangat bervariasi, mulai dari ikan mas, ikan mujair, ikan nila, ikan
lele, ikan kerapu, ikan kakap serta jenis ikan hias baik di air tawar maupun ikan
hias laut dan sebagainya.
Untuk hidup sehat dan tumbuh optimal, ikan memerlukan pakan. Pada
budidaya iakan intensif di kolam, tambak ataupun KJA, hanya mengandalkan
pakan alami saja jelas tidak cukup.Untuk memenuhi kebutuhan gizinya, perlu
dilakukann suplai pakan.Pakan yang diberikan pada ikan budidayaselain harus
cukup porsinya, pakan juga harus mengandung cukup imbangan gizi yang
dibutuhkan (Kordi, 2004).
1
Universitas Sumatera Utara
2
Untuk pertumbuhan ikan, pakan yang diberikan harus berkualitas dan tepat
waktu.Pakan yang dapat diberikan pada ikan dapat berupa pakan alami dan
buatan.Contoh dari pakan alami adalah daun alas, daun ubi, cacing, jentik
nyamuk, kecoa.Pakan buatan merupakan pakan yang diberikan kepada ikan budi
daya yang telah diolah menjadi satu ramuan komplet, seperti pelet (Kordi, 2004).
Dari banyaknya usaha perikanan, maka tidak dapat dipungkiri kebutuhan
akan pakan ikan yang cukup besar tidak dapat dihindari. Maka dibutuhkan suatu
solusi untuk keluar dari permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan
membuat pakan ikan sendiri untuk menekan biaya usaha perikanan tersebut.
Pembuatan pakan ikan membutuhkan suatu alat pencetak pakan ikan (pelet)
seperti yang dirancang oleh saudara Andrian Syahputra pada tahun 2005 di
Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara. Alat ini menggunakan motor listrik sebagai tenaga penggerak untuk
pencetakan pelet dan memiliki kapasitas efektiif 25,85 kg/jam. Salah satu
kelemahan dari alat ini adalah membutuhkan daya listrik untuk mengoperasikan
alat dan biaya yang digunakan untuk pembuatan alat cukup mahal, sehingga akan
menjadi kendala bagi pengusaha kolam ikan yang berskala kecil.
Melihat permasalahan yang ada penulis ingin merancang alat yang dapat
mencetak pakan ikantanpa harus membutuhkan biaya yang besar dan dapat
digunakan oleh semua pengusaha kolam ikan, yaitu pencetak pelet manual.Alat
ini dibuat lebih sederhana dan dibuat agar pengusaha kecil dapat membuat pakan
ikan sendiri sehingga biaya yang dikeluarkan dapat diminimalkan.
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan Penelitian
Merancang, membuat, menguji serta menganalisis nilai ekonomis alat
pembuat pelet ikan manual.
Kegunaan penelitian
1. Bagi penulis, yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan
syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Keteknikan
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai alat pencetak pelet.
3. Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan
terutama pengusaha pelet.
Universitas Sumatera Utara