BAB II KAJIAN LITERATUR - Desain Interior Children’s Clothing Store Dengan Tema Birthday Party Di Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB II
KAJIAN LITERATUR

A. KAJIAN TEORI
1. Penjelasan Judul
Mengutip dari D. K. Ching (2002), desain interior adalah sebuah
perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan.
Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar akan naungan dan
perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi dan
mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan, disamping itu sebuah
desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan
kepribadian. Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior adalah
pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang
interior.
Children merupakan sebuah kata dalam bahasa Inggris yang berarti
anak-anak. Terdapat berbagai definisi tentang anak-anak. Department of
Child and Adolescent Health and Development mendefinisikan anak-anak

sebagai orang yang berusia di bawah 20 tahun. The Convention on the
Rights of the Child mendefinisikan anakanak sebagai orang yang berusia
di bawah 18 tahun. WHO (2003), mendefinisikan anak-anak antara usia 0–
14 tahun. Menurut Kartono (1995), periode perkembangan anak terdiri
dari masa bayi usia 0-1 tahun (periode vital), masa kanak-kanak usia 1-5
tahun (periode estatis), masa anak-anak sekolah dasar usia 6-12 tahun
(periode intelektual) dan periode
commitpueral
to userusia 12-14 tahun (pra-pubertas).

9

perpustakaan.uns.ac.id

10
digilib.uns.ac.id

Clothing merupakan kata dalam Bahasa Inggris yang berarti
pakaian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pakaian
merupakan barang apa yang dipakai (baju, celana dan sebagainya). Secara

umum pakaian dikenal dalam bentuk baju, celana, dress, jaket dan lainlain yang berfungsi untuk melindungi tubuh, namun pada dasarnya
pakaian terdiri dari berbagai jenis seperti sepatu, topi, tas bahkan
accessorize.
Store merupakan sebuah kata dalam Bahasa Inggris yang berarti
toko, yaitu suatu tempat jual beli suatu barang dimana menjual barangbarang kusus untuk mendukung suatu bangunan dengan luas area yang
tidak terlalu besar. Toko adalah sebuah bisnis retail yang menjual barangbarang konsumsi dan juga jasa. Pengunjung datang untuk melihat-lihat dan
biasanya membeli barang. (Microsoft Encarta). Menurut Vilma (1986),
toko adalah alat penjualan yang aktif, alat promosi untuk menarik orang
berbelanja. Suasana toko menambahkan image produk yang bernilai dan
patut dihargai kepada pembeli.
Jadi children's clothing store merupakan sebuah bangunan
permanen yang difungsikan untuk menjual barang khususnya pakaian
untuk anak-anak, di mana dalam proyek ini dilengkapi dengan berbagai
arena dan fasilitas untuk anak-anak.
2. Kajian tentang Toko
a. Fungsi Toko
Fungsi penting ruang niaga atau lebih dikenal dengan sebutan toko
saat ini adalah untuk memamerkan dan menjual barang dagangan
commit to user


11
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

namun yang paling penting adalah hubungan antara pengunjung
dan display barang dagangan serta antara pengunjung,

display,

dan personil penjualan. (Panero, 2003: hal. 196)
b. Jenis dan Kategori Toko
1) Jenis toko berdasarkan tata letak
a) Shopping Street
Shopping street adalah toko yang berdiri sendiri dan
berderet di sepanjang jalan, baik jalan dalam bangunan besar
maupun kecil. Biasanya untuk menjual barang kebutuhan
sehair-hari. Letak berdekatan dengan perumahan sehingga
memudahkan pelayanan. Bangunannya sendiri bebas untuk
direnovasi.

b) Shopping Center
Shopping center adalah toko yang berada dalam satu
gedung dan memiliki area parkir sendiri.
c) Shopping Arcade
Shopping arcade terdapat di hotel dan sifatnya lebih
eksklusif, misalnya toko perhiasan, butik dan lain-lain.
2) Jenis toko berdasarkan kuantitas barang yang dijual
a) Wholesale (penjualan grosiran)
Penjualan grosiran adalah penjualan barang dalam
jumlah besar, dilakukan denagn cara memesan dan biasanya
diantar sampai tujuan.
b) Penjualan retail
commit to user

12
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Penjualan barang dalam jumlah kecil atau satuan,

konsumen langsung membeli barang di tempat dan biasanya
tidak

disertai dengan pengiriman.

3) Jenis toko berdasarkan karagaman barang yang diperjual-belikan
a) Speciality Shop
Toko yang hanya menjual barang yang sejenis saja,
misal toko sepatu, toko kaset, toko pakaian, toko buku dan
lainnya
b) Variety Shop
Toko yang menjual berbagai jenis barang dagangan,
misal supermarket, department store.
4) Jenis toko berdasarkan tingkat kebutuhan jenis barang yang
diperjual-belikan:
a) Convenience Store
Convenience store merupakan toko yang menjual barang
kebutuhan sehari-hari.
b) Demand Store
Demand store adalah toko yang menjual barang tertentu

yang dibutuhkan konsumen.
c) Implus Store
Implus Store adalah toko yang menjual barang mewah
seperti perhiasan.
5) Jenis Toko Berdasarkan Cara Pelayanan
a) Personal Service
commit to user

13
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Personal Service merupakan pelayanan khusus yang
dilakukan perorangan kepada pelanggan yang cukup istimewa,
sehingga pelanggan dapat lebih mudah, mendapatkan barang
yang diinginkan. Biasanya harga barang tersebut mahal dan
eksklusif. Misalnya : toko perhiasan, showroom mobil.
b) Self Service
Self Service merupakan pelayanan yang dilakukan sendiri

oleh konsumen. Contohnya: supermarket, toko buku, toko
pakaian.
c) Assisted Service
Pelayanan yang dilakukan oleh pegawai-pegawai kepada
pembeli. Pembeli yang didampingi dan dibantu dalam mencari
barang yang diinginkan. Contohnya: toko sepatu.
d) Mechanic
Penjualan barang dibantu dengan mesin otomatis atau alat
mekanik dengan cara menerima barang setelah memasukkan
uang koin ke dalam mesin. Contohnya: mesin penjual minuman
kaleng.
e) Order System
Konsumen dapat membeli barang yang diinginkan melalui
telepon dan barang tersebut diantar ke tujuan dengan tambahan
ongkos kirim. Umumnya sistim ini diterapkan pada restoran.
3. Teori Perencanaan Toko Retail
a. Tampilan depan toko

commit to user


14
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Tampilan depan toko atau storefront meliputi:
1) Main Entrance
Entrance merupakan bagian pintu masuk yang memiliki peranan
penting karena berada di bagian terdepan dari sebuah toko, member
informasi pertama bagi pengunjung. Maka dari itu harus didesain
agar berkesan menyambut sehingga pengunjung berminat untuk
masuk. Pertimbangan menciptakan main entrance di antaranya:
a) Desain dari entrance
Bagaimana dengan desainnya, kesan apa yang ingin
disampaikan kepada pengunjung, dsb sehingga dapat menarik
perhatian konsumen.
b) Ergonomic Factor
Ukuran dari main entrance juga mempertimbangkan
faktor ergonomic dimana ukuran pintu sebaiknya tidak terlalu
sempit sehingga tidak menyebabkan pengunjung berdesakdesakan untuk masuk ke dalam toko.

2) Shop Window
Disebut juga window display yang berfungsi sebagai tempat
peragaan barang-barang yang ditawarkan. Window display ditata
semearik mungkin agar pengunjung berminat dan dapat dilihat dari
jauh serta jelas. Window display mengalami perubahan tergantung
pada tema barang yang ditawarkan atau barang-barang keluaran
terbaru. Untuk itu, ada 3 jenis front of the shop atau window
display , yaitu:

commit to user

15
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

a) Closed, yaitu jenis front of the shop yang sifatnya tertutup,
dalam arti orang tidak bisa melihat isi toko dari luar. Jenis ini
cocok untuk toko perhiasan.
b) Semi transparent adalah jenis front of the shop yang bersifat

terbuka. Orang bisa melihat isi toko dari luar, tetapi tidak
secara

keseluruhan.

Pandangan

kita

dibatasi

oleh

penataan window display.
c) Transparent adalah jenis front of the shop yang bersifat
terbuka, jadi orang bisa melihat isi toko dari luar.
3) Display
Untuk meletakkan merchandise di dalam toko, kita
membutuhkan display agar merchandise itu tersusun rapi dan
mudah dijangkau oleh konsumen. Ada 4 macam display yang

dikenal yaitu:
a) Open display
Yaitu display yang bersifat terbuka, misalnya untuk bag
shop. Tas-tas yang beraneka ragam ukurannya disusun tanpa
menggunakan rak khusus, tetapi tetap menciptakan suatu
penataan yang baik.
b) Island display
Merupakan display yang letaknya di tengah-tengah toko.
Barang-barang yang ingin ditampilkan diletakkan ditengahtengah, agar konsumen mudah untuk melihat-lihat.
c) Wall display

commit to user

16
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Merupakan display yang menempel pada dinding toko,
jadi barang-barang yang ingin ditampilkan diletakkan pada sisisisi dinding. Misalnya pada shoes shop.
d) Accent display
Yaitu display yang diperuntukkan untuk barang-barang
baru, yang merupakan sesuatu yang ingin ditonjolkan untuk
menarik perhatian konsumen.
e) Close display
Jenis display ini tertutup, tidak terlihat jelas sehingga
tidak dapat disentuh ataupun diganggu oleh pengunjung.
Biasanya untuk barang yang berukuran kecil dan mahal. Misal:
vitrine, show case, built-in.
f) Special display
Display yang dirancang khusus untuk produk yang
tidak dapat disentuh, dipegang tanpa pengawasan dan
pelayanan dari pegawai toko. Sering disebut sebagai „point of
purchase‟ atau pusat visual merchandising.
Hal yang perlu diperhatikan pada display di antaranya:
a) Tekstur
b) Tata cahaya (lighting)
Penggunaan

jenis

lampu

seperti highlight,

spotlight, dan sebagainya didasarkan pada kesan apa yang
ingin kita tampilkan karena tiap-tiap lampu mempunyai
karakter cahaya yang berbeda-beda.
commit to user

17
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

c) Warna atau aksen
Hal pertama yang kita lihat dalam cahaya adalah warna. Oleh
karena itu untuk menampilkan sesuatu kita menggunakan
warna. Untuk toko mainan atau hobby, kita harus jeli dalam
menggunakan warna yang atraktif untuk menarik minat
perhatian pengunjung tertutama anak-anak.
d) Teknik display
Terbagi

menjadi

presentasi

produk,

pendukund

produk, dan integrasi produk. Produk-produk tersebut dapat
ditunjukkan secara tunggal atau kelompok dimana produk lain
saling berhubungan
4. Tipe dan Kategori Barang
a. Implus goods (tertier)
Adalah barang yang merupakan kategori barang mewah. Tipe ini
biasanya diletakkan di bagian depan toko untuk menarik perhatian.
b. Convenience goods (sekunder)
Adalah barang diantara implus good dan demands good, barang
tipe convenience good berfungsi sebagai tambahan. Biasanya
diletakkan di bagian tengah toko karena barang tipe ini tidak harus
dipenuhi
c. Demand goods
Merupakan barang kebutuhan pokok manusia, maka barang
tersebut biasanya diletakkan di bagian belakang/ bagian paling jauh.
Hal ini tidak dimaksudkan untuk menarik perhatian pengunjung.
commit to user

18
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

5. Kegiatan
Dalam sebuah toko pakaian secara umum tentunya tedapat
kegiatan transaksi jual-beli. Dalam kegiatan tersebut tentunya melibatkan
beberapa pihak, di antaranya:
a. Pengelola
Pengelola adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan yang terjadi pada ruang. Pengelolaan yang baik akan
memberikan kelancaran kerja serta pelayanan yang lebih baik pada
pengunjung yang datang. Pada umumnya pengelola sebuah toko terdiri
dari store manager, staff personalia (HRD), staff finance, pramuniaga,
staff teknisi, cleaning service dan petugas keamanan.
Beberapa kegiatan pengelola yang merupakan tugasnya di
antaranya:
a) Menjaga dan memelihara seluruh material yang digunakan,
fasilitas peragaan dan perlengkapannya didalam operasional
children's clothing store tersebut.
b) Membantu memberikan informasi serta melayani transaksi jual
beli barang kepada pengunjung.
c) Memahami keinginan dan respon pengunjung mengenai barang
yang tersedia, serta pelayanan yang diberikan serta hal lainnya,
guna memberikan kesan yang baik dan kepuasan utuk
pengunjung.
b. Pengunjung
Menurut Sudarmadi (1990), pengunjung merupakan dari
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

19
digilib.uns.ac.id

kalangan eksekutif, mempunyai cita rasa, latar belakang pendidikan
dan budaya yang berbeda-beda, dengan demikian kegiatan serta
keinginan yang berbeda pula dilandasi oleh motivasi yang berbeda.
Sebuah children’s clothing store dapat dikunjungi oleh
berbagai kalangan maupun usia. Pada umumnya dalam sebuah toko
pakaian, selain melakukan kegiatan membeli, pengunjung dapat hanya
sekadar berjalan-jalan, melihat-lihat, berkonsultasi dengan pramuniaga
ataupun mencari informasi. Sebuah toko pakaian yang dilengkapi
dengan berbagai fasilitas dapat menjadikan pengunjung lebih
berkegiatan banyak di dalamnya. Contohnya dalam sebuah children’s
clothing store yang dilengkapi fasilitas arena bermain untuk anak,
maka anak dapat bermain sembari menunggu orang tuanya berbelanja.
c. Barang
Dalam sebuah clothing store kegiatan yang berkaitan dengan
barang yang dijual sangat perlu diperhatikan. Berawal dari loading
(kegiatan memasukkan barang) oleh supplier hingga pengembalian ke
supplier jika barang dirasa sudah out of date. Jika barang sudah sampai
pada masa out of date, barang yang di-display ditarik masuk dan
melalui proses pendataan untuk nantinya dikembalikan kepada
supplier atau dijual kembali namun dengan mengalami pemotongan
harga (discount). Masa out of date atau expired sebuah barang atau
produk dalam clothing store berkisar antara 3 sampai dengan 4 bulan.
Cara penyimpanan barang juga bermacam-macam. Pada area display
penyimpanan barang dapat dengan dilipat, digantung maupun
commit to user

20
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

disimpan dalam rak display yang tertutup. Sedangkan dalam ruang
stok, barang diletakkan pada rak stok, pada umumnya dikelompokkan
sesuai size.
6. Sistim pelayanan
a. Self service
Adalah sistem pelayanan dimana pengunjung bebas memilih dan
mengambil produk yang mereka inginkan, kemudian membawanya ke
kasir untuk pembayaran.
b. Self Selection (Swa Seleksi)
Adalah jenis sistim pelayanan di mana pengunjung juga dapat
memilih dan mengambil produk yang mereka inginkan, kemudian
dengan dibantu oleh pramuniaga, produk dibawa ke bagian kasir
untuk pemabayaran.
c. Personal
Adalah jenis sitem pelayanan tertutup dimana segala bentuk
pembelian dilayani oleh pramuniaga, baik dalam pemilihan maupun
pengambilan produk. Dalam sistem ini, dari proses pemilihan,
pengambilan sampai dengan pembayaran semua dilayani pramuniaga
sepenuhnya.
7. Sistim Display
a. Ruang penjualan
Ruang penjualan merupakan ruang yang fungsi utamanya
adalah memamerkan dan menjual barang. Desain dari ruang ini
meliputi koordinasi dari arsitektural, desain interior, dan elemen
commit to user

21
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

penjualan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan klien /
konsumen (Panero, Zelnik, Chiara, 1991:252).
b. Furnitur
Pada dasarnya furnitur pada toko dibedakan menjadi beberapa
jenis, di antaranya:
1) Vitrine
Vitrine merupakan lemari khusus sebagai tempat benda-benda
yang membutuhkan penataan khusus dan biasanya juga sebagai
pajangan. Barang-barang pada vitrine tidak bisa dijamah langsung
oleh pengunjung. Contohnya: toko emas, toko jam, optic dan
sebagainya.
2) Counter
Furniture yang digunakan untuk

sarana pelayanan antara

customer dan pemilik toko. Contohnya meja kasir.
3) Cupboard
Furniture pada toko yang berbentuk lemari, ada yang tertutup
dengan lapisan kaca, ada juga yang tidak ditutup.
8. Customer Behaviour
Merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dari fungsi toko
itu sendiri sebagai tempat individu melakukan aktivitas yaitu perilaku
berbelanja.

Hal-hal

yang perlu diketahui

dariperlikau konsumen

mencakup: segi usia, tingkat ekonomi, emosi dan aktivitasnya ketika
masuk ke dalam toko. Disini desainer diminta untuk menciptakan suasana
commit to user

22
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

yang mendukung kebiasaan konsumen sehingga mereka merasa senang,
tertarik, betah, dan membeli barang di toko tersebut.
9. Dasar-dasar Layout Toko
Store layout direncanakan sesuai dengan program ruang yang
biasanya disusun berdasarkan observasi mengenai kebutuhan ruang. Tiap
toko memiliki luas lantai yang berbeda, namun yang terpenting adalah
bagaimana

melakukan

pembagian

antara selling,

merchandise,

personnel dan customer area, yang memiliki fungsi yang berbeda.
a. Selling Space
Selling space adalah area untuk display merchandise, adanya
interaksi antara penjual dan customer demonstrasi dan lain sebagainya.
Untuk retail dengan sistem self service, misalnya, membutuhkan lebih
banyak tempat untuk display barang-barang.
b. Merchandise space
Merchandise space adalah area tempat penyimpanan stok barang.
Sebagai contoh toko pakaian dan sepatu membutuhkan banyak ruang
untuk penyimpanan
c. Personal space
Merupakan area khusus bagi karyawan, biasanya dipergunakan
untuk berganti pakaian, makan dan rest room.Biasanya pemilik bisnis
retail cenderung memberikan alokasi yang ketat karena ruang yang ada
sangat berharga.

commit to user

23
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

d. Customer space
Merupakan area bagi pengunjung, area ini dapat meningkatkan
mood berbelanja. Termasuk di dalamnya adalah tempat duduk, lounge,
dressing room, cafe, dan aisle.
10. Layout Toko
Pada umumnya layout toko diatur berdasarkan empat klasifikasi,
yaitu:
Pertama, penataan barang-barang dapat diatur secara fungsional
atau functional product grouping. Sebagai contoh toko perlengkapan baju
pria dapat dibagi menjadi kaos, dasi, penjepit dasi, pembersih sepatu, jaket
dan celana panjang.
Kedua, penataan barang-barang berdasarkan motivasi pembelian
produk atau purchase motivation product groupings. Sebagai contoh, pada
department store, lantai terbawah biasanya dialokasikan untuk produkproduk yang membutuhkan keputusan pembelian yang cepat. Untuk lantai
yang lebih tinggi, dapat didisplay barang-barang yang proses keputusan
pembeliannya memerlukan waktu lebih lama.
Ketiga, market segment groupings, adalah pengaturan group
berdasarkan segmentasi yang dituju. Misalnya baju anak terpisah dengan
baju wanita pada pengaturan layout department store.
Keempat, storability product groupings, yaitu penyimpanan
berdasarkan kebutuhan penyimpanan. Misalnya pada layout supermarket,
terdapat pemisahan area untuk bahan makanan dingin yang membutuhkan
commit to user

24
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

lemari pendingin dan barang- barang yang dapat disimpan pada suhu
normal.
Yang terpenting juga pada layout toko adalah sirkulasi yang
dipergunakan. Terdapat dua jenis sirkulasi yang biasanya digunakan dalam
mengatur layout toko yaitu sirkulasi dengan pola geometris (straight
pattern) dan sirkulasi dengan pathway plan, diagonal plan, curved plan,
varied plan dan geometric plan.
a. Curved plan. Umumnya digunakan pada butik atau salon, dan tipe toko
lain yang menjual pajangan eksklusif. Curved plan menciptakan susana
yang special dan mengundang bagi konsumen.
b. Varied plan. Diperuntukkan bagi produk yang membutuhkan stok
barang yang diletakkan berdampingan. Ciri varied plan ini adalah
pengarahan ruang yang berfokus pada area khusus di bagian belakang.
c. Straight plan. Bersifat ekonomis dan dapat diadaptasi pada berbagai
tipe toko. Pola ini mendorong konsumen agar menuju ke bagian
belakang toko. Untuk melambatkan kecepatan melangkah dapat dibuat
kenaikan lantai.
d. Pathway plan.

Dapat diaplikasikan pada jenis toko manapun,

khususnya sesuia untuk toko dengan luas lebih dari 5000 kaki pada
suatu lantai. Perancangan ini mendorong pengunjung dari depan ke
belakang tanpa interupsi. Bentuk ini dapat diterapkan pada toko
pakaian dimana pengunjung tidak akan merasa kesulitan untuk
menemukan jalam untuk kembali melalui barang dagangan yang
membingungkan.

commit to user

25
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

e. Diagonal plan. Paling baik untuk self service store. Kasir dapat terletak
di bagian tengah, dengan pandangan yang dapat ditujukan ke seluruh
area toko. Layout ini menarik dan bersifat dinamis karena tidak
berdasarkan garis lurus, mengakibatkan banyak gerak dan sirkulasi.
f. Geometric plan. Pola layout ini menciptakan bentuk dan susunan yang
diperoleh dari tempat pajangan, rak-rak atau gondola. Geometric plan
juga dapat mengakomodasi sistem storage yang berdampingan secara
rapi. Ceiling dan lantai dapat direndahkan atau ditinggikan untuk
menciptakan zona dan departemen.
11. Organisasi Antar Ruang
Bentuk organisasi antar ruang dibedakan menjadi:
a. Organisasi ruang terpusat. Sebuah rung besar dan dominan sebagai
ruang-ruang sekitar yang mengelilingi. Ruang sekitar mempunyai
bentuk, ukuran dan fungsi sama satu dengan yang lain
b. Organisasi ruang linier. Merupakan deretan ruang-ruang. Masingmasing dihubungkan denga ruang lain yang bersebelahan dan bersifat
memanjang.
c. Organisasi ruang secara radial. Kombinasi dari organisasi yang
terpusat dan linier. Organisasi radial mengarah ke luar. Lengan radial
berbeda satu sama lain, tergantung pada kebutuhan dan fungsi ruang.
d. Organisasi ruang secara mengelompok. Merupakan pengulangan
bentuk dan fungsi yang sama, tetapi terdiri dari komposisi ruang yang
berbeda ukuran, bentuk dan fungsi.
commit to user

26
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

e. Organisasi ruang grid. Terdiri dari beberapa ruang yang posisi
ruangnya tersusun dengan pola grid (3 dimensi). Organisasi ruang
membentuk hubungan antar ruang dari seluruh fungsi posisi dan
sirkulasi.
12. Perencanaan Sistim Sirkulasi
a. Jenis Sirkulasi
1) Grid (space efficiency), merupakan pola sirkulasi yang tidak
membutuhkan banyak jarak untuk bergerka, sehingga jarak yang
dibutuhkan lebih efisien.
2) Free flow, merupakan alur sirkulasi yang membutuhkan banyak
jarak untuk bergerak, biasanya diterapkan untuk ruangan yang
bersifat luxury dan besar seperti ruang pameran. (Panero,1979 :
268.274)
13. Prinsip Desain Sarana Penjualan
Desain sarana penjualan harus disederhanakan dan tak dipaksakan.
Dalam mendisplay materi, jika perlengkapannya lebih menarik perhatian
ini akan mengurangi daya tarik materi koleksi dan melemahkan penjualan.
(Spence, 1979)
Sistem display pada ruang pamer menyangkut beberapa hal,
diantaranya:
a. Faktor pengelihatan
Menurut Natahamijaya (1979), penampilan materi selain
dipengaruhi faktor teknis, juga dipengaruhi faktor penglihatan yaitu
commit to user

27
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

mudah tidaknya materi dapat dilihat/dinikmati. Hal ini dipengaruhi
oleh:
1) Ukuran barang detail krisisnya.
2) Kontras benda-benda dengan latar belakangnya dan kontras
sekitarnya.
3) Penerangan dan kecerahan benda tersebut.
4) Warna cahaya yang menerangi benda tersebut
5) Waktu saat melihat.
b. Sistim Penyajian Materi Koleksi dan Penjualan
Pengelompokan benda-benda menurut jenis dan bentuknya
dapat mempermudah pemilihan sistem penyimpanan yang sesuai.
Seperti berdasarkan jenis, usia dan lain-lain. Berapa banyak yang
perlu untuk setiap kelompok tergantung dari jumlah benda yang ada
atau yang akan ada.
14. Faktor Penarik Konsumen
Menurut Triyono (2006:143), ada lima faktor yang perlu
diperhatikan secara seksama dan dapat menarik konsumen, yaitu:
a. Citra toko (store image)
Pelanggan akan mempunyai kesan mendalam terhadap suatu
toko berdasarkan pada pengalamannya. Semakin banyak kesukaan akan
citra toko yang pernah dilihatnya, semakin memungkinkan bagi
pelanggan untuk loyal.
Kesan pertama adalah kesan yang paling lama bertahan dalam
benak pelanggan. Setiap sudut di dalam toko juga memerlukan
commit to user

28
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

sentuhan khusus guna membangun citra toko. Dari setiap sudutlah
kesan secara personal dapat dibangun. Sudut yang dioptimalkan dengan
presentasi yang mengesankan akan semakin membuat pelanggan
merasakan hal posittif terhadap citra toko.
b. Pajangan depan (window display)
Pajangan di depan toko yang mengesankan akan jendela
samping (kiri dan kanan) sangat berpengaruh dalam menciptakan kesan
positif pelanggan. Bahkan, banyak fakta menunjukkan bahwa pajangan
di depan sangat mempengaruhi perhatian pelanggan dan dapat
mengundang mereka untuk masuk ke toko.
Pajangan di depan juga dianjurkan memakai warna yang
harmonis dan dioptimalkan dengan penyinaran lampu yang lux.
Kebersihan kaca-kaca dan bagian dalam harus terus dijaga. Secara
periodik pajangan depan harus diganti sesuai dengan jangka waktu
yang dijadwalkan dan tema yang ditentukan.
c. Bagian dalam toko
Riset menunjukkan bahwa ketika pelanggan berjalan di toko,
mereka melihat dan mengamati hal-hal berikut:
1)

Bagian depan saja

2)

Melihat sejauh yang bisa dijangkau mata

3)

Selalu dari kiri ke kanan

4)

Sekedar menenangkan hati dan membebaskan kecurigaan

5)

Sesuai garis horisontal dan berhenti di garis vertikal

6)

Dari besar ke kecil, atas ke bawah dan dari terang ke gelap
commit to user

29
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Pelanggan sangat sensitif terhadap space, mereka membutuhkan
ruang untuk privasi dalam rangka melihat-lihat. Apabila toko terlihat
penuh dan semrawut, pelanggan merasa tidak nyaman dan akan pergi.
Jika toko terlihat sepi dan kosong (kurang stok merchandise),
pelanggan mungkin enggan masuk toko. Toko harus dibuat bersuasana
penuh

merchandising

(item

barang

lengkap,

keluasan,

dan

kedalamannya baik jenis maupun ukurannya), namun tidak semrawut,
cukup space untuk tempat konsumen melihat-lihat dan berkesan
mengundang rasa ingin tahu serta membangkitkan minat beli.
d. Penerangan untuk menciptakan semangat membeli
Penerangan atau lighting memainkan peranan yang sangat
penting dalam hal visualisasi merchandising. Penerangan bisa diartikan
memperlihatkan. Ini untuk menuntun pelanggan masuk ke seluruh
bagian

toko.

Penerangan

yang

baik

sangat

efektif

dalam

membangkitkan perhatian pelanggan. Penerangan bahkan terbukti
mampu manciptakan semangat membeli pelanggan. Pelanggan yang
semula tidak bersemangat membeli, dengan lighting yang efektif, bisa
tergerak hatinya untuk membeli. Penerangan juga memiliki kualitas
dan warna untuk memberikan gambaran terbaik bagi merchandise toko.
Bahkan, penerangan bisa dikatakan sebagai tenaga penjual yang diam
di dalam toko.
15. Sonasi dan tata letak (Zoning)
Sonasi atau zoning diartikan sebagai penetapan daerah berdasarkan
atas lima kelompok utama yaitu publik area, semi privat area, privat area,
commit to user

30
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

service area dan circulation area. (Suptandar, 1994 : 99)
Dua hal utama dalam penataan dan pendaerahan suatu ruang yaitu:
penataan dari tiap unit dengan penyatuan tugas sejenis dan berurutan
sesuai alur kerja, guna pencapaian efisiensi kerja dan pemanfaatan ruang.
(Suptandar,1994 : 28)
Ada dua macam perilaku berbelanja yang menjadi titik perhatian
dalam rangka menyiapkan suasana dalam gerai yang sesuai. Pertama
adalah kelompok orang yang berorientasi “belanja adalah belanja”.
Kelompok ini lebih mementingkan aspek fungsional. Meskipun demikian,
syarat minimal gerai yang mereka pilih adalah yang tertata baik, bersih,
berpendingin udara.
Sedangkan bagi kelompok kedua, yaitu orang-orang yang
berorientasi “rekreasi”, faktor ambience, visual merchandising, dan
fasilitas-fasilitas yang lengkap menjadi aspek penentu dalam keputusan
mereka mengunjungi suatu pusat perbelanjaan. Sehingga menjadi
semacam keharusan bagi semua peritel dan pemilik pusat perbelanjaan
untuk mendandani tempat belanja mereka semenarik mungkin.
Penataan interior sangat mempengaruhi konsumen secara visual,
dan mental sekaligus. Semakin bagus dan menarik penataan interior suatu
gerai semakin tinggi daya tarik pada panca indra pelanggan: pengelihatan,
pendengaran, aroma, rasa, sentuhan, konsep: ide/citra, dan semakin senang
pelanggan berada di gerai itu. (Ma‟ruf, 2005 : 201-206)

commit to user

31
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

16. Elemen Pembentuk Ruang
a. Lantai
Lantai memberikan karakter dan dapat memperjelas sifat ruang. Pada
sebuah toko, lantai menggunakan bahan berikut:
1) Soft surface. Permukaan lantai yang lembut dan lunak seperti vinyl
tile, carpet, rubber tile.
2) Hard surface. Permukaan lantai yang keras seperti keramik,
marmer, dan granito.
b. Dinding
Dinding sebagai penyekat ruang. Dalam perencanaan interior ruang
harus diperhatikan unsur dinding yang akan didesain agar mencapai
suatu kesatuan yang serasi dengan elemen interior lainnya. Bahanbahan penutup dinding yang digunakan pada sebuah toko yaitu cat
tembok, wallpaper, hardboard, kaca atau cermin dan lain-lain.
c. Ceiling
Sebagai bidang penutup atas sebuah interior, bahan yang
digunakan pada ceiling sebuah toko pada umumnya gypsum
dan alumunium ceiling.
d. Singage
Signage dapat menarik perhatian konsumen untuk berhenti dan
mengamati display yang

dipajang.

Semua

desain

grafis

yang

digambarkan mempunyai peranan penting dalam membangun image
dan kepribadian toko, bahkan ikut mempengaruhi posisi di pasar.
Semakin tinggi kualitas tokonya, semakin sedikit sign yang digunakan.
commit to user

32
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Jika bagian interiornya dirancang dengan baik dan terintergrasi dengan
presentasi barangnya, maka karakter toko akan terlihat secara spontan
dan dramatis. Nama dan logo adalah tanda eksterior toko yang
dominan, symbol yang menyambut pelanggan. Penggunaan logo yang
inovatif dan imajinatif akan menjadi asset tambahan. Fungsi signage di
antaranya menekankan identitas toko, juga untuk mengarahkan serta
membantu pengunjung melakukan pembelian. Syarat penempatan
signage yaitu:
1) Papan nama harus cukup tinggi untuk dilihat dari jauh.
2) Tidak tertutup oleh pengunjung lain yang berdiri di depan toko.
3) Tidak menutupi pemandangan di dalam toko.
Jenis-jenis signage di antaranya:
1) Individual letter signs
Umumnya menggunakan material dari plastik, kayu atau
logam. Tulisan dan background-nya terpisah.
2) Panel signs
Material background jelas,

tembus

cahaya atau tidak

tembus cahaya. Tulisannya dapat dicat, berupa cetakan yang
digambarkan

pada

permukaan background atau

dapat

berupa

potongan tulisan setebal ¼ inchi yang terbuat dari material kayu,
plastic atau logam yang melekat pada permukaan background.
Tulisan background dapat menjadi satu kesatuan.

commit to user

33
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

3) Institutional signs
Menggambarkan filosofi dan tujuan yang dibuat perusahaan
yang menyangkut moral dan visi, sosial dan tanggung jawab
terhadap komunitas serta integritas.
4) Department signs
Merupakan identifikasi segala jenis dan lokasi bagian yang
selalu menjadi perhatian manajemen toko. Kebanyakan toko
beranggapan dengan memiliki pengelompokan display yang baik
sudah menjawab segala kebutuhan tersebut. Namun strategi
menyeluruh yang dibutuhkan untuk mendukung pendapat ini
sehingga membantu pelanggan untuk menemukan bagian atau
barang yang dicari.
5) Classification and brand name signs
Dalam sebuah toko yang besar terdapat beberapa divisi
dimana masing-masing membutuhkan identifikasi yang jelas. Hal
ini tidak selalu dapat dilakukan dengan presentasi maupun display.
Oleh karena itu, penggunaanbrand name signs ke dalam elemen
desain interior sanaat diperlukan. Pengaturan dan skala elemen
tembok dapat meningkatkan atau membatasi penggunaan signage.
6) Point of purchase signs
Jenis signage ini akan segera terlihat dan dibaca oleh
pelanggan karena diletakkan di titik pembelian. Di dalamnya
termasuk ticketing, sizing, pricing dan informasi promosi yang
diletakkan pada fixture penjualan. Signage ini bersifat sementara
commit to user

34
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

dan

tergantung

dari

event

yang

ada,

seperti signage yang

menginformasikan potongan harga pada saat event tertentu. Oleh
karena itu, signage ini tidak termasuk signage yang direnanakan
pada saat mendesain sebuah toko. Namun ketika signage ini
dipasang, prinsip desainnya harus tetap mengacu pada konsep,
karakter interior dan desain toko secara menyeluruh.
7) Building signs
Building signs haruslah mempunyai arti tersendiri yang
mampu

mencerminkan

produk

yang

dijual

dan

harga

yang ditawarkan.ada yang menggunakan lampu neon dan ada yang
tidak.
8) Product information, promotion and price signs
Sign yang terdapat

di

dalam toko,yang

didalamnya

termasuk kategori signs, promosi, harga-harga dan acara-acara yang
ditawarkan.
9) Directories
Sign yang berfungsi sebagai petunjuk arah di dalam sebuah
toko dan dapat berupa peta. (Green, 1986)
17. Warna
Warna sangat berpengaruh dalam perancangan sebuah desain.
warna sendiri memiliki pengertian corak, intensitas dan nada pada
permukaan suatu bentuk, warna merupakan atribut yang paling mencolok
yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkungannya. Warna juga
mempengaruhi bobot visual suatu bentuk yang mampu memberikan
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

35
digilib.uns.ac.id

pendekatan kontras. Warna mempunyai peranan yang sangat besar dalam
tata ruang, terutama dalam pembentukan suasana keseluruhan dari ruang.
Berikut pengaruh yang ditimbulkan oleh sifat warna, di antaranya:
a.

Warna yang hangat dan terang, dari atas kelihatan merangsang
kejiwaan, dari samping menghangatkan, mendekatkan, dari bawah
meringankan

b.

Warna yang hangat dan gelap dari atas tampak menyendiri, anggun,
dari samping melingkari, dari bawah sentuhan dan injakan yang
nyaman

c.

Warna yang dingin dan terang, dari atas mengendorkan syaraf, dari
samping menggiring, dari bawah licin, merangsang untuk berjalan

d.

Warna yang dingin dan gelap, dari atas berbahaya, dari samping
dingin dan sedih, dari bawah membebani, menarik ke bawah. (Ernst
Neufert, 1955:33)
Warna adalah suatu hal yang sangat vital, hubungan ini

dikarenakan warna membawa misi untuk masing-masing benda yang
selalu ada warna yang menyertai keberadaannya. Warna dapat membawa
pesan psikologi seseorang, entah perasaan takut, ragu-ragu, berani, tenang
dan sebagainya. Warna juga sering difungsikan sebagai alat untuk
merekayasa suatu sehingga tampak luas atau sempit. Warna juga
dipengaruhi oleh cahaya, baik cahaya alami ataupun cahaya buatan.
Warna mempengaruhi bentuk, ukuran, berat dan suhu serta
ekspresi karena membawa gagasan tentang symbol (C. Ray Smith, 1986,
hal.150). Adapun pengertian warna, di antaranya:
commit to user

36
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

a. Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya
sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang
gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki
panjang gelombang 460 nanometer
a. Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya
sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang
gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki
panjang gelombang 460 nanometer
b. Warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna
primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi
tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru
akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
Ada empat warna utama yang bereaksi cepat terhadap pikiran,
emosi, tubuh, dan keseimbangan dari ketiganya yaitu warna merah, biru,
kuning, dan hijau. Disamping empat warna tersebut, ternyata beberapa
warna pendukungnya pun cukup berpengaruh. Tiap warna memancarkan
frekuensi gelombang yang berbeda-beda, berinteraksi dengan kepribadian
kita, dan menimbulkan reaksi tertentu terhadap diri kita. Dalam dunia
psikologi dikenal istilah asosiasi warna (colour association), yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sebuah warna dengan
emosi tertentu yang ditimbulkannya.

commit to user

37
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Gambar 2.1. Skema Warna
(Sumber: Google, 2014)

a) Merah
Kesan

yang

ditimbulkan

dari

warna

merah

dapat

membangkitkan energi, hangat, komunikatif, aktif, optimis, antusias
dan bersemangat, memberi kesan sensual dn mewah, meningkatkan
aliran darah di dalam tubuh, dan berkaitan dengan ambisi. Terlalu
banyak warna merah dapat merangsang kemarahan dan agresivitas.
Gradasi yang lebih muda adalah warna merah jambu ( pink )
merupakan warna yang hangat dan emosional namum juga lembut dan
menyenangkan, melambangkan kasih saying dan perasaan cinta
namun juga dapat berarti kekanak-kanakan.
b) Oranye
Mempunyai karakter yang mirip dengan warna warna merah
tetapi lebih feminine dan bersahabat. Warna yang melambangkan
sosialisasi, penuh harapan dan percaya diri, membangkitkan semangat,
vitalitas dan kreativitas. Dapat menimbulkan perasaan positif, senang,
gembira dan optimis, commit
penuhenergi,
to userbisa mengurangi perasaan depresi

38
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

atau tertekan. Bila berlebihan justru akan merangsang perilaku
hiperaktif.
c) Kuning
Adalah warna matahari, cerah, membangkitkan energi dan
mood, warna yang penuh semangat dan vitalitas, komunikatif dan
mendorong ekspresi diri, memberi inspirasi, memudahkan berpikir
secara logis dan merangsang kemampuan intelektual ( cocok sebagai
warna atau aksen di ruang belajar ). Penggunaan yang kurang tepat
akan menimbulakan kesan menakutkan.
d) Hijau
Selalu dikaitkan dengan warna alam yang menyegarkan,
membangkitkan energi dan mampu memberikan efek menenangkan,
menyejukkan,

menyeimbangkan

emosi.

Warna

ini

elegan,

menyembuhkan, mendorong perasaan empati terhadap orang lain.
Nuansa hijau dapat meredakan strees, memberi rasa aman dan
perlindungan, namun sayangnya hijau juga dapat menimbulkan
perasaan terperangkap.
e) Biru
Biru tidak lepas dari element air dan udara, berasosiasi dengan
alam,

melambangkan

keharmonisan,

memberi

kesan

lapang.

Pemakaian warna biru dapat menimbulkan perasaan tenang, dan
dingin, melahirkan perasaan sejuk, tentram, hening dan damai,
memberi kenyamanan dan perlindungan. Warna ini juga diasosiasikan
dengan kesan etnic, antic, country-style. Warna biru yang kuat dapat
commit to user

39
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

merangsang kemampuan intuitif dan memudahkan meditasi. Tapi
tetap harus berhati-hati, karena terlalu biru bisa menimbulkan
kelesuan.
f)

Ungu
Warna ungu merupakan warna dekat dengan suasana spiritual
yang magis, mistis, dan mampu menarik perhatian, oleh karena itu
ungu banyak digunakan oleh kaum bangsawan. Warna ini juga
berkesan sensual, feminine, antic, yang juga anggun, dan hangat.
Ungu yang gelap dapat memancarkan kekuatan, bisa menambah
kekuatan intuisi, fantasi dan imajinasi, kreatif, sensitive, memberi
inspirasi, dan obsesif.

g) Coklat
Merupakan warna netral yang natural, hangat, membumi dan
stabil, menghadirkan kenyamanan, memberikesan anggun dan elegan.
Dapat memberi keyakinan dan rasa aman, cokelat merupakan warna
yang akrab, dan menenangkan, bisa mendorong komitmen, namun
juga bisa menjadi berat dan kaku bila terlalu banyak.
h) Putih
Putih melambangkan kemurnian dan kepolosan, memberikan
perlindungan, ketentraman, kenyamanan dan memudahkan frefleksi.
Namun terlalu banyak warna putih dapat menimbulkan perasaan
dingin, steril, kaku, dan terisolir.

commit to user

40
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

i)

Hitam
Hitam

merupakan

warna

kuat

percaya

diri,

penuh

perlindungan, maskulin, elegan, megah, dramatis, dan misterius. Tapi
hitam juga merupakan warna lambang duka dan dapat menimbulkan
perasaan tertekan.
j)

Abu-abu
Merupakan warna yang bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang,
dan seimbang. Selain itu warna abu-abu juga mengandung arti
lamban, kuno, lemah, kehabisan energi, dan kotor. Karena warnanya
tergolong netral atau seimbang, warna ini banyak dipakai untuk warna
alat-alat elektronik, kendaraan, alat-alat dapur dan tentu saja rumah.
Menurut Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna (2005), warna

dapat diklasifikasikan kedalam beberapa karakter warna yang antara lain:
a) Karakter tenang (calm), yaitu terdiri dari warna – warna lembut
yang elegan dan mejadikan ruangan terkesan luas, sejuk, dan
modern, terdiri dari:
Biru muda, menyejukkan dan menenangkan.
Biru pucat, memberi kesan ringan, luas, terbuka,
tenang, tentram.
Biru laut, membangkitkan imajinasi, meningkatkan
sensitivitas, menimbulkan perasaan tenang dan
damai.
Ungu

atau

lila,

menentramkan,

suasana tenang dan mediatif.
commit to user

menciptakan

41
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Hijau

daun,

memudahkan

relaksasi,

menyeimbangkan emosi, dan memberikan rasa
nyaman.
Hijau

muda,

ketenangan,

merupakan

warna

menghadirkan

yang

keseimbangan

penuh
dan

menciptakan rasa penuh keyakinan.
Hijau pupus, menciptakan suasana dingin, tenang,
dan elegan. (Serial Rumah Spesial Kombinasi
Warna, 2005:32)
b) Karakter hangat (warm), terdiri dari warna – warna natural
yang hangat yang mampu menghadirkan suasana hidup,
hangat, nyaman, dan mengunsang, member sentuhan dramatis
atau kesan etnik kontemporer, antara lain:
Merah, diasosiasikan dengan cinta, kehidupan,
kekuatan, bersifat panas dan menyala.
Coklat, menciptakakn perasaan aman, nyaman, dan
harmonis, menimbulkan suasana akrab.
Kuning,

mengundang,

dan

dapat

membawa

kehangatan dalam ruang.
Terakota, hangat, akrab, dan memberi sentuhan
etnik yang kuat.
Oranye, menciptakan kehangatan, menugndang,
membangkitkan
commit to user

energy

dan

keceriaan,

42
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

menimbulkan rasa aman, mendorong kreativitas dan
meningkatkan selera makan.
Emas metalik, menimbulkan kesan glamor dan
mewah. (Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna,
2005:10-40)
c) Karakter warna segar (fresh), terdiri dari warna – warna segar,
berjiwa muda dan banyak mengambil inspirasi dari alam,
antara lain:
Putih kebiru – biruan, menciptakan kesan segar dan
bersih.
Kuning muda atau pastel, menimbulkan keceriaan
dan berkesan lembut.
Kuning lemon atau citrus, menimbulkan keceriaan,
semangat untuk bersosialisasi, mengaktifkan emosi,
membangkitkan energi.
Hijau daun, diasosiasikan dengan pertumbuhan.
Hijau apel, menghadirkan kesegaran dan semagat.
Biru laut, menimbulkan kesegaran dan perasaan
santai.
Merah cerah, melambangkan semangat, vitalitas,
dan keberanian.
Pink muda atau pastel, menenangkan, memanjakan,
meremajakan, terkait dengan kelembutan dan
commit to user

43
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

kesegaran.

(Serial

Rumah Spesial

Kombinasi

Warna, 2005:51)
18. Karakter Anak
Berdasarkan pengamatan penulis, karakter anak secara umum
dapat terlihat dengan mudah, di antaranya:
a. Ceria
Anak-anak erat kaitannya dengan keceriaan. Suasana ceria dapat
mendukung perkembangan anak, khususnya dalam hal psikis dan
emosional. Visualisasi keceriaan juga dapat merangsang daya imajinasi
dan kreatifitas anak. Pada umumnya visualisasi keceriaan identik
dengan warna-warna primeryang

cerah serta bentuk-bentuk primer

yang mudah diingingat oleh anak.
b. Aktif dan kreatif
Usia anak-anak memang keadaan di mana seseorang ingin
mencoba dan mengeksplorasi sesuatu disekelilingnya. Dalam usia ini
anak juga sudah sewajarnya dikenalkan pada bentuk-bentuk dasar serta
diajarkan untuk membuat sesuatu yang baru untuk mengasah kretifitas
dan ketrampilannya.
c. Curious
Curious atau memiliki rasa ingin tahu yang tinggi merupakan salah
satu karakter yang dimiliki oleh anak-anak. Pada umumnya dalam usia
anak-anak seseorang terdorong untuk selalu mencari tahu lebih dalam
tentang hal-hal yang ada di sekitarnya serta mencoba hal-hal baru.
commit to user

44
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

d. Mudah meniru
Dalam usia ana-anak seseorang

cenderung mudah menirukan

perilaku yang ada di sekitarnya, namun sering kali belum dapat
membedakan baik dan buruk. Maka dari itu anak-anak memerlukan
contoh perilaku maupun perkataan yang baik dari siapapun yang berada
di dekatnya. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam perkembangan
anak untuk masa depannya.
19. Jenis pakaian anak
a. Jacket

Gambar 2.2. Jacket Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

b. T-shirt

Gambar 2.3. T-Shirt Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

c. Sweater/sweatshirt

Gambar 2.4. Sweater/sweatshirt Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

commit to user

45
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

d. Hoodie

Gambar 2.5. Hoodie Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

e. Poloshirt

Gambar 2.6. Poloshirt Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

f. Coat

Gambar 2.7. Coat Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

g. Sleepwear

Gambar 2.8. Sleepwear Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

commit to user

46
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

h. Swimwear

Gambar 2.9. Swimwear Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

i. Cardigans

Gambar 2.10. Cardigans Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

j. Romper

Gambar 2.11. Romper Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

k. Pants

Gambar 2.12. Pants Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

commit to user

47
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

l. Shorts

Gambar 2.13. Shorts Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

m. Leggings

Gambar 2.14. Leggings Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

n. Jeans

Gambar 2.15. Jeans Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

o. Underwear

Gambar 2.16. Underwear Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

p. Shoes and sandals

Gambar 2.17. Sepatu dan Sandal Anak
commit to user
(Sumber: GAP.com, 2014)

48
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

q. Accessorize

Gambar 2.18. Accessorize Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

r. Dress

Gambar 2.19. Dress Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

s. Shirt

Gambar 2.20. Shirts Anak
(Sumber: GAP.com, 2014)

t. Skirt

Gambar 2.21. Skirt Anak
commit
to user2014)
(Sumber:
GAP.com,

perpustakaan.uns.ac.id

49
digilib.uns.ac.id

B. PENDEKATAN DESAIN
1. Konsep
Berdasarkan pemikiran bahwa proyek ini merupakan sebuah toko
yang menjual berbagai kebutuhan fashion untuk anak, di mana produk
yang ditawarkan sudah pasti beragam model, warna dan motifnya sehingga
dapat menimbulkan kesan “ramai”, serta untuk menyesuaikan dengan
dunia fashion yang terus berkembang setiap saat maka dipilihlah konsep
modern-minimalis untuk desain interior children’s clothing store ini.
Menurut Rahmanu Widayat (2010:96), modern adalah terbuka atau
termutakhir. Sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan
tuntutan zaman. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), modern
berarti sesuatu yang up to date, mengikuti perkembangan zaman. Dan
yang dimaksud minimalis adalah suatu gerakan dalam seni atau desain
dengan ciri hanya menampilkan yang seperlunya saja dan lebih
mengedepankan fungsi daripada bentuk. Karakter konsep modernminimalis secara umum di antaranya:
1) Menggunakan unsur bentuk geometris.
2) Mengunakan material modern dan cenderung industrially
3) Menggunakan warna netral, primer dan sekunder.
4) Lebih mengedepankan fungsi daripada bentuk.
5) Adanya konstruksi garis lurus dengan bidang datar.
6) Setiap ada pertemuan bidang, maka akan terlihat serba siku-tegak lurus
7) Terdapat perulangan modul.
8) Sirkulasi udara dan cahaya
ringkas.
commit
to user

50
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

9) Bentuk ruang yang multifungsi dan berurut
10) Serta sistem strukurnya jelas dan rapi.
Sisi seni gaya modern terletak pada kesederhanaan bentuknya.
Aliran modern juga sangat mementingkan fungsi suatu benda. Arsitek
ternama Mies van der Rohe merangkum istilah modern dengan pernyataan
“less is more”. Menurutnya tanpa detail pun desain dapat menjadi indah
dan bernilai seni tinggi. Era modern juga sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ekonomi dan pola pikir kaum urban. Kesibukan membuat
orang tak lagi menginginkan sesuatu yang rumit. Kata simplicity menjadi
kunci dalam era ini. Tak hanya bentuk yang menjadi lebih sederhana,
penggunaan bahan dan warna pun menjadi lebih sederhana. Kehadiran
hunian yang makin terbatas ukurannya seperti apartemen juga mendorong
lahirnya gerakan modern ini. Dengan desain yang sederhana, ergonomis,
dan sangat fungsional, ruangan yang tadinya sempit terasa lebih lapang.
(Amorani, 2009:40). Meis Van Der Rohe mengatakan bahwa terdapat
beberapa karakteristik arsitektur modern, di antaranya:
1) Kejelasan konstruksi.
2) Material yang dipakai diproduksi industrially.
3) Sistem struktur yang dipakai bergantung pada fungsi bangunan dan
komponen bangunan terlihat nyata luar dan dalam.
4) Penggunaan modul dan bentang berstruktur bergantung pada fungsi
bangunan pada fungsi bangunan.
5) Detail diselesaikan dengan cermat.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

51
digilib.uns.ac.id

6) Ruang-ruang yang menyatu dan mengalir bebas (free flowing) baik
ruang interior, eksterior maupun antara interior dan eksterior.
Dalam arsitektur modern, aspek seni dan teknik betul-betul
menyatu. Tuntutan kualitas, besaran ruang, jumlah dan bentuk tidak dapat
terwujud tanpa perhitungan dan kreatifitas teknis dan suatu bangunan yang
indah, tak dapat terwujud tanpa kreatifitas seni. Ciri global dari arsitektur
modern adalah perpaduan seni dengan teknik. (Sumalyo, 2005:708)
Aplikasi gaya modern mengutamakan kemudahan perawatannya
dengan permainan kayu dan bentuk geometris yang simple untuk
menghindari penumpukan debu dilingkungan tropis. (Sari, 2010:11)
Untuk menciptakan tekstur berciri khas modern adalah penggunaan
stainless steel dengan cat semprot, kaca patri, plastik bening dof, bahan
bulu, bahan tweed dan rajut, lantai karet ekspos, cat mengkilat atau dengan
limestone. (Amorani, 2009:62)
Sedangkan sentuhan seni berciri khas modern adalah dengan
lukisan geometrik atau abstrak dengan warna solid, skulptur bahan semen
tanpa finis atau dicat putih, penggunaan panel kayu, furniture berbahan
metal, besi atau stainless steel, hiasan dinding berupa piring-piring
bernuansa country warna monokrom. (Amorani, 2009:73)
2. Tema
Sesuai dengan sifat ceria pada anak-anak, maka tema perancangan
interior children's clothing store ini adalah pesta ulang tahun (birthday
party), di mana menerapkan warna-warna primer serta motif atau pola
yang sesuai sehingga kesan unik dan ceria dapat terlihat dengan jelas.
commit to user

52
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Gambar 2.22. Suasana birthday party
(Sumber: Pinterest)

Ulang tahun pertama kali dimulai di Eropa. Dimulai dengan
ketakutan akan adanya roh jahat yang akan datang pada saat seseorang
berulang tahun, untuk menjaganya dari hal-hal yang jahat, teman-teman
dan keluarga diundang datang saat sesorang berulang tahun untuk
memberikan doa serta pengharapan yang baik bagi yang berulang tahun.
Memberikan kado juga dipercaya dapat memberikan rasa gembira bagi
orang yang berulang tahun sehingga dapat mengusir roh-roh jahat tersebut.
Merayakan ulang tahun merupakan sejarah lama. Orang-orang
jaman dahulu tidak mengetahui dengan pasti hari kelahiran mer