Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Cloud Computing Untuk Penyediaan Aplikasi di Fakultas Teknologi Informasi - UKSW

  Pengembangan Cloud Computing Untuk Penyediaan Aplikasi di Fakultas Teknologi Informasi - UKSW ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti : Britia Dicky Eka Perkasa 672009029 Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Agustus 2015

  

Pengembangan Cloud Computing Untuk Penyediaan Aplikasi di

Fakultas Teknologi Informasi UKSW

1) 2)

Britia Dicky Eka Perkasa, Wiwin Sulistyo

  

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana

1) 2)

Jl.Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: britiadicky@gmail.com,

  

Abstract

Cloud computing is currently one of the services it provides many benefits in every

work environment. One service is a service cloud computing Software as a Service (SaaS)

that provides services such as applications to users. SaaS services can be utilized in the

laboratory of the Faculty of Information Technology to solve problems demand

applications that require a very short time during the practicum. Cloud computing services

can be developed in the Faculty of Information Technology in serving the needs of user

applications, so as to provide benefits to users in getting the application as practical

purposes Keyword : Application, Cloud Computing, Software as a Service (SaaS)

  

Abstrak

Cloud computing saat ini menjadi salah satu layanan yang memberikan banyak

manfaat disetiap lingkungan pekerjaan. Salah satu layanan cloud computing adalah layanan

Software as a Service (SaaS) yang menyediakan layanan berupa aplikasi kepada pengguna.

  

Layanan SaaS dapat dimanfaatkan didalam laboratorium Fakultas Teknologi Informasi

dalam menyelesaikan masalah permintaan aplikasi yang memerlukan waktu sangat singkat

pada saat praktikum. Layanan cloud computing dapat dikembangkan di lingkungan

Fakultas Teknologi Informasi dalam melayani kebutuhan aplikasi pengguna, sehingga

dapat memberikan manfaat kepada pengguna dalam mendapatkan aplikasi sebagai

keperluan praktikum.

  Kata kunci : Aplikasi, Cloud Computing, Software as a Service (SaaS) 1) 2) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Univeritas Kristen Satya Wacana

  Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Univeritas Kristen Satya Wacana

  1. Pendahuluan

  Kebutuhan akan mendapatkan suatu aplikasi sebagai keperluan praktikum di lingkungan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) sangatlah penting. Kebutuhan laboratorium FTI dalam kegiatan praktikum adalah menyediakan aplikasi kepada mahasiswa supaya dapat mengikuti kegiatan praktikum. Apabila terjadi kegagalan dalam menjalankan aplikasi di laboratorium maka mahasiswa tidak dapat mengikuti kegiatan praktikum menggunakan komputer laboratorium. Hal ini menjadi masalah apabila jumlah komputer sesuai dengan jumlah mahasiswa yang mengambil praktikum. Mahasiswa perlu memasang ulang aplikasi yang dibutuhkan, sehingga membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam proses pemasangan aplikasi yang ingin digunakan. Permasalahan tersebut dapat mengganggu mahasiswa dalam memperoleh ilmu yang didapat dalam proses praktikum.

  Cloud computing merupakan solusi dalam menyelesaikan masalah

  permintaan aplikasi yang membutuhkan waktu yang sangat singkat, karena karakteristik cloud computing memberikan kemudahaan dalam mendapatkan aplikasi dan dapat digunakan kapan saja selama terhubung kedalam suatu jaringan. Salah satu layanan cloud computing adalah Software as a Sevice (SaaS). Layanan

  

SaaS merupakan layanan penyedia aplikasi yang dapat digunakan melalui web

browser , sehingga pengguna hanya mengakses web yang disediakan lalu dapat

  memilih aplikasi yang diperlukan, pengguna dapat menggunakan aplikasi yang diperlukan tanpa harus memasang aplikasi ke dalam komputer pengguna. Layanan

  

SaaS dapat dimanfaatkan di laboratorium sebagai pengganti aplikasi yang tidak

  dapat dijalankan pada komputer di laboratorium. Layanan SaaS juga dapat dikembangkan pada lingkungan FTI agar setiap pengguna dapat memanfaatkan layanan SaaS tersebut untuk keperluan praktikum di dalam lingkungan FTI.

  Berdasarkan permasalahan tersebut maka akan dilakukan perancangan cloud

  

computing sebagai layanan SaaS yang menyediakan aplikasi di Fakultas Teknologi

  Informasi dengan menggunakan XenApp yang berfungsi sebagai penyedia layanan

  

SaaS. Tujuan yang akan dicapai dalam perancangan layanan cloud computing

  adalah membangun layanan cloud computing yang dapat bermanfaat di lingkungan FTI dan mengukur kemampuan kinerja server dalam melayani kebutuhan aplikasi agar dapat berjalan efektif dalam melayani kebutuhan user. Adapun batasan masalah dalam perancangan ini hanya meliputi perancangan layanan SaaS yang dapat digunakan pada setiap laboratorium tanpa membahas kinerja seluruh jaringan di FTI, dan untuk menguji kinerja CPU dan memori pada server dilakukan dengan menggunakan aplikasi netbeans sebagai pengujian kinerja server, karena aplikasi netbeans memerlukan beban CPU dan memori yang tinggi, sehingga perlu pengujian agar dapat menentukan jumlah user yang dapat menggunakan layanan

  

SaaS sesuai dengan spesifikasi komputer server. Pengujian dilakukan di

  laboratorium CTC sebagai gambaran bahwa aplikasi dapat dijalankan mewakili keseluruhan laboratorium.

  2. Tinjauan Pustaka

  Penerapan layanan SaaS sudah banyak diterapkan dilingkungan laboratorium di setiap universitas. Dalam penelitian yang berjudul Perancangan

  

Software as a Service (SaaS) sebagai Layanan Penyedia Aplikasi Berbasis Private

Cloud , menjelaskan perancangan menggunakan VMWare Horizon Workspace yang

  dipasang diatas Hypervisior ESXi yang merupakan ruang kerja terintegerasi yang menyediakan aplikasi, data, dan desktop yang bisa diakses dari berbagai device. berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menujukan bahwa aplikasi yang disediakan bisa diakses oleh user dan diperoleh hasil bahwa dengan layanan SaaS yang dibangun, bisa dipasang aplikasi ke dalam semua komputer dalam satu laboratorium dengan waktu yang sangat singkat, sehingga tidak akan terjadi masalah jika suatu saat terjadi permintaan aplikasi yang dibutuhkan untuk sebuah mata kuliah praktikum [1]. Penelitian lainnya dengan judul Perancangan cloud

  

computing di laboratorium Komputer Jurusan Teknik UBB, bertujuan agar software

  dan hardware untuk komputer yang ada di laboratorium tersebut dapat digunakan lebih baik dan efesien. Cloud computing ini bermanfaat sebagai pusat pembelajaran dan penelitian ke depan agar dapat dibangun sebuah laboratorium yang lebih bermanfaat. Dengan Software as s Service (SaaS) maka pengaturan penggunaan

  

software di komputer laboratorium dapat lebih baik dan mudah untuk di kontrol [2].

  Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi

  “IEEE Internet

Computing” Cloud computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara

  permanen tersimpan di dalam server dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor, dan lain-lain [3]. Dalam Perancangan cloud computing ini, difokuskan pada layanan SaaS menggunakan

  

Citrix XenApp yang berfungsi sebagai layanan SaaS didalam sebuah cloud

computing . Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari cloud computing

  dimana pelanggan dapat menggunakan software (perangkat lunak) yang telah disediakan oleh cloud provider tanpa harus instalasi software di dalam komputer pengguna [4].

   XenApp merupakan solusi layanan SaaS yang menyediakan aplikasi yang

  dibangun di atas arsitektur unified sehingga memudahkan untuk mengelola dan cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan semua pengguna organisasi [5]. Didalam perancangan layanan SaaS pada XenApp terdapat komponen pokok yang memiliki tugas dan fungsi masing

  • – masing yang saling berhubungan dalam membentuk layanan SaaS.

  

Gambar 1 Konsep Cara Kerja Komponen Layanan SaaS Pada XenApp[6] Pada gambar 1 merupakan komponen yang menyusun cara kerja dalam perancangan layanan SaaS menggunakan XenApp. Hypervisior merupakan sebuah teknik virtualisasi yang memungkinkan beberapa operating system untuk berjalan bersamaan pada sebuah host. Pada perancangan cloud computing ini menggunakan sistem operasi XenServer sebagai Hypervisior yang digunakan dalam membuat dua

  

virtual machine sebagai active directory dan komponen XenApp sebagai layanan

SaaS . Komponen XenApp dalam perancangan layanan SaaS terdiri dari dua

  instalasi aplikasi pembentuk layanan SaaS yaitu Delivery Controller dan Virtual Delivery Agent.

  Virtual Delivery Agent (VDA) merupakan sebuah virtual machine yang

  berfungsi mendistribusikan aplikasi yang ada di dalam server VDA. Aplikasi yang akan digunakan oleh user dipasang didalam VDA yang berada pada windows server yang digunakan dalam merancang layanan SaaS. Delivery Controller merupakan manajemen pusat dari layanan SaaS, manajemen yang dilakukan terdiri dari layanan yang berkomunikasi dengan hypervisor, mendistribusikan aplikasi, mengotentikasi dan mengelola akses pengguna, dan koneksi ke layanan virtual aplikasi. Citrix Studio adalah konsol manajemen yang memungkinkan untuk mengkonfigurasi akses user yang dapat menerima aplikasi dan mengelola mesin

  Virtual Delivery Agent(VDA) .

  License Server merupakan server Lisensi yang digunakan untuk mengelola

  lisensi produk yang digunakan. License server berkomunikasi dengan controller untuk mengelola lisensi dalam sesi masing-masing pengguna. StoreFront merupakan management yang akan menyediakan akses terakhir kepada user melalui halaman website atau citrix receiver. StoreFront akan mengotentikasi pengguna ke situs sumber hosting.

  Citrix receiver berfungsi sebagai aplikasi yang mengatur autorisasi user

  terhadap aplikasi yang disediakan oleh server. Citrix receiver dibangun di atas The

  

Independent Computing Architecture (ICA), protokol kekayaan intelektual yang di

  desain oleh Citrix untuk aplikasi sistem server. Protokol ini meletakan spesifikasi untuk perlintasan data antara server dan client, tetapi tidak terikat pada lintas

  

platform manapun. Citrix director merupakan alat berbasis web yang

  memungkinkan untuk mendukung IT dan tim help desk untuk memantau lingkungan kerja sebuah sistem, memecahkan masalah yang terjadi, dan melakukan tugas-tugas dukungan bagi pengguna akhir.

  Dalam Instalasi Delivery Controler terdapat paket database MySQL yang harus diinstal. Fungsi database MySQL untuk menyimpan data site dan menyimpan semua konfigurasi dan sesi informasi. Database ini menyimpan data yang dikumpulkan dan dikelola oleh layanan yang membentuk controller.

3. Metode Penelitian

  Dalam perancangan cloud computing yang akan dilakukan, tahapan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode NDLC (Network Development

  Life Cycle ).

  

Gambar 2 Tahap NDLC [7].

  Pada gambar 2 merupakan metode yang akan digunakan dalam perancangan layanan SaaS. Pada tahap analysis merupakan tahapan awal untuk menganalisa kebutuhan laboratorium dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi pada saat praktikum, dan analisis keinginan user dalam mendapatkan aplikasi yang diberikan dilingkungan FTI untuk keperluan praktikum. Setelah melakukan analisis kebutuhan user maka akan dilakukan perancangan cloud computing untuk penyediaan aplikasi di Fakultas Teknologi Informasi dengan menggunakan XenServer sebagai hypervisior dan XenApp sebagai layanan SaaS. Perangkat keras yang akan digunakan dalam perancangan ditunjukan pada tabel 1.

  

Tabel 1 Spesifikasi Kebutuhan perangkat keras yang digunakan

  Pada tabel 1 merupakan perangkat keras yang digunakan dalam perancangan layanan SaaS. PC server menggunakan Prosessor Intel Core 2 Quad Q9550 dengan 4 core per socket dan untuk memori RAM yang digunakan sebesar 8 GB. Kemudian PC server digunakan membuat virtual machine dengan spesifikasi prosessor 1 socket dan 1 core dengan memori RAM 1 GB yang digunakan untuk sistem operasi windows server sebagai active directory. Kemudian virtual machine dengan spesifikasi prossesor 1 socket dan 1 core dengan memori RAM 5 GB yang digunakan untuk sistem operasi windows server yang berfungsi sebagai perancangan layanan SaaS menggunakan XenApp.

  Tahap design merupakan tahap perancangan sistem. Diagram flowchat yang akan digunakan dalam perancangan layanan SaaS, dapat dilihat pada gambar 3.

  Hardware Spesifikasi Keterangan Prosesor Intel® Core™2 Quad Processor Q9550 (12M Cache, 2.83 GHz, 1333 MHz FSB) Memoy 8 GB DDR3 1066 4GBX2 DUAL.

  Hardisk 320 GB HDD Sistem operasi XenServer 6.5 64-bit Processor 1 socket with 1 core per socket RAM 1 GB Hardisk 24 GB Sistem operasi Window Server 2008 R2 SP1 64-bit Processor 1 socket with 1 core per socket RAM 5 GB Hardisk 120 GB Sistem operasi Window Server 2008 R2 SP1 64-bit

  Merupakan server virtual yang digunakan untuk membuat active directory.

  Server Virtual 1 Server Virtual 2 Merupakan server virtual yang digunakan untuk membuat XenApp. PC Server

  Merupakan server yang digunakan untuk membuat virtual machine.

  

Gambar 3 Flowchart Perancangan layanan SaaS

Pada gambar 3 merupakan perancangan layanan SaaS yang akan dilakukan.

  Dalam perancangan layanan SaaS yang pertama dilakukan adalah instalasi

  

XenServer pada server fisik dan membuat dua virtual machine yang berfungsi

  sebagai active directory dan XenApp. Kemudian setelah semua virtual machine dirancang maka kedua virtual machine dihubungkan kedalam satu jaringan. Setelah terhubung dalam satu jaringan, maka konfigurasi untuk membuat layanan SaaS dilakukan didalam virtual machine XenApp, yang meliputi instalasi software, instalasi delivery controller dan instalasi Virtual Delivery Agent (VDA) kemudian mengkonfigurasikan citrix studio.

  Setelah proses konfigurasi selesai, maka dilakukan pengujian layanan SaaS apakah dapat berjalan pada user, jika user tidak dapat mengunakan layanan SaaS yang diberikan, maka perlu diperiksa kembali konfigurasi di dalam citrix studio. Apabila user dapat menjalankan aplikasi, maka dilakukan proses monitoring terhadap server XenApp dan membuat analisis serta kesimpulan dari hasil perancangan yang telah dibuat. Perancangan topologi jaringan agar dapat melihat gambaran tentang sistem yang nantinya akan digunakan sebagai layanan SaaS dapat dilihat pada gambar 4.

  

Gambar 4 Topologi Jaringan yang akan dirancang.

  Pada gambar 4 merupakan topologi jaringan FTI, didalam gedung FTI terdapat access point yang dapat digunakan pengguna melalui jaringan wireless. Terdapat router CTC yang menghubungkan laboratorium CTC dan router kantor FTI menghubungkan komputer dosen FTI. Physical server diletakan di gedung FTI yang didalamnya terdapat dua virtual machine yang terdiri dari active directory dan

  

XenApp dan dimanagement melalui admin. Physical server dihubungkan dengan

router mikrotik yang berfungsi untuk menghubungkan server dengan seluruh

  jaringan yang ada di FTI. Proses routing meliputi router kantor FTI, router CTC,

  

router lab RX yang menghubungkan jaringan lab RX, router lab E yang

  menghubungkan jaringan lab E, dan router GX yang menghubungkan jaringan lab GX. Untuk menghubungkan router yang berada di gedung RX dengan router di gedung FTI dan router gedung E menggunakan jaringan wireless dan untuk router lainnya menggunakan jaringan kabel.

  Tahap Simulation Prototype merupakan tahap ujicoba yang dilakukan sebelum tahap implementasi. Pada tahap Simulation Prototype, pengujian layanan

  

SaaS dilakukan dengan menghubungkan langsung server dengan client dan

  memastikan aplikasi dapat berjalan pada komputer client. Setelah proses perancangan layanan SaaS selesai, maka untuk user mendapatkan aplikasi perlu langkah – langkah proses yang harus dilakukan user, dapat dilihat pada gambar 5.

  

Gambar 5 Flowchart User Mendapatkan Aplikasi

Pada gambar 5 merupakan langkah user dalam menggunakan layanan SaaS.

  Langkah pertama yang dilakukan user untuk mendapatkan aplikasi adalah meminta

  

username dan password kepada admin laboran, setelah user mendapatkan

username dan password, kemudian user masuk kehalaman website dan mengunduh

Citrix receiver lalu diinstal didalam komputer user. Setelah proses instalasi selesai,

  kemudian user log on menggunakan username dan password, apabila gagal dalam proses log on maka perlu diperiksa kembali kepada admin laboran. Apabila berhasil melakukan proses log on, maka user dapat memilih aplikasi yang dibutuhkan, setelah aplikasi dipilih, maka otomatis citrix receiver berjalan pada komputer user setelah itu tampilan citrix receiver tersebut berubah menjadi aplikasi yang sudah dipilih, lalu user dapat menggunakan aplikasi tersebut.

  Tahap implementation, penelitian ini akan di implementasikan di jaringan FTI dengan mengambil satu hasil ujicoba menjalankan aplikasi pada laboratorium dan jaringan hotspot di lingkungan FTI.

  Tahap monitoring merupakan hal penting agar dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dan mendapatkan performa yang terbaik kepada user dan melihat apakah layanan yang dibangun ini dapat berjalan dengan lancar dan kendala apa saja yang akan dihadapi. Tahap monitoring yang dilakukan menggunakan Microsoft Perfomance Monitoring yang disediakan pada Windows Server XenApp dengan mencatat kinerja CPU dan Memori pada setiap tahap percobaan aplikasi dalam waktu 10 menit.

  Tahap management merupakan tahap dalam aktifitas perawatan, pemeliharaan dan pengelolaan sistem yang bertujuan untuk membantu memelihara aplikasi pada server dan membantu menyelesaikan masalah apabila terdapat kesalahan pada server dalam menjalankan aplikasi.

4. Hasil dan Pembahasan

  Hasil dari perancangan yang telah dilakukan adalah menjalankan aplikasi dilaboratorium FTI, dan untuk menguji kinerja server dilakukan pengujian pada aplikasi netbeans di laboratorium CTC. Pada pengujian aplikasi netbeans, pengujian menggunakan Microsoft Performance Monitoring dengan mencatat kinerja server pada saat user menjalankan aplikasi netbeans. Hasil dari monitoring menggunakan laporan dari performance monitoring pada server XenApp pada 10 menit setiap tahapan ujicoba yang dilakukan.

  

Gambar 6 Tampilan Ikon aplikasi yang akan diakses

  Pada Gambar 6 merupakan tampilan setelah user melakukan login dan dapat terlihat aplikasi yang akan digunakan oleh user. Hasil dari penggunaan layanan SaaS pada setiap jaringan FTI dapat dilihat pada gambar 7.

  

Gambar 7 User dapat menjalankan aplikasi di jaringan FTI

  Pada gambar 7 merupakan monitoring pada server XenApp yang mengunakan task

  

manager pada tab user agar dapat melihat proses user sudah menjalankan aplikasi

  dari layanan SaaS. Pada gambar tersebut menunjukan bahwa setiap user dapat menggunakan aplikasi di setiap laboratorium, Hal tersebut dapat ditunjukan dengan pada protocol ICA yang telah terhubung kedalam server penyedia layanan

  session

SaaS tersebut. Hasil dari penggunaan CPU dan memori aplikasi netbeans dapat

  dilihat pada tabel 2.

  

Tabel 2 Kinerja CPU dan Memori (%)

Kinerja Server XenApp Jumlah Aplikasi

  CPU (%) Memori (%) Aplikasi Netbeans 1 16% 46% Aplikasi Netbeans 2 25% 50% Aplikasi Netbeans 3 34% 53% Aplikasi Netbeans 4 42% 58% Aplikasi Netbeans 5 57% 62% Aplikasi Netbeans 6 60% 66% Aplikasi Netbeans 7 69% 68% Aplikasi Netbeans 8 91% 72% Aplikasi Netbeans 9 92% 68% Aplikasi Netbeans 10 96% 63%

  Dari tabel 2 menunjukan kinerja CPU dan Memori pada server XenApp yang didapat dari laporan performance monitoring. Pengujian menggunakan 1

  • – aplikasi netbeans hingga 10 aplikasi netbeans yang dijalankan secara bersama sama. Persentase CPU pada aplikasi yang digunakan dengan 7 aplikasi netbeans masih dalam kondisi normal dan sangat efektif. Namun dalam melayani 8 aplikasi netbeans server mengalami kinerja CPU yang tinggi dalam melayani permintaan aplikasi, sehingga sampai pada pengujian dengan 10 aplikasi CPU tidak dapat melayani penambahan permintaan aplikasi. Kinerja server yang sangat tinggi mempengaruhi proses eksekusi perintah pada memori saat menjalankan aplikasi netbeans, sehingga pada pengujian dengan 9 user kinerja memori mengalami penurunan karena gagal melakukan eksekusi perintah yang dijalankan karena penggunaan CPU yang terus meningkat. Pengukuran CPU dan Memori yang didapat dalam bentuk persen (%) sesuai dengan hasil laporan yang didapat. Persentase yang digunakan dalam pengukuran CPU dan memori dapat dilihat pada gambar 8.

  

Gambar 8 Persentase Pengukuran CPU dan Memori Pada gambar 8 merupakan kategori dan nilai persentase pada hasil yang didapat menggunakan performance monitoring. Kategori idle menunjukan bahwa kinerja server tidak banyak melakukan aktifitas dalam penggunaan suatu aplikasi. Kategori normal dengan warna hijau menunjukan bahwa kinerja server masih dalam kondisi normal dalam melayani suatu aplikasi. Pada kategori normal dengan warna kuning menunjukan bahwa kinerja server mendekati kategori busy. Sedangkan kategori busy menunjukan kinerja server dalam kondisi memiliki beban yang sangat tinggi dalam melayani suatu aplikasi. Berdasarkan data hasil pengujian CPU dan memori tersebut, dapat dicari persentase masing

  • – masing hasil pengujian dengan menggunakan rumus: Keterangan : F = Total hasil didapat dari jumlah kategori persentase dari data hasil pengujian N = Total aplikasi yang digunakan keseluruhan adalah 10 aplikasi netbeans

  

Tabel 3 Persentase Tingkat Kinerja CPU (%)

Pengujian CPU Pada Server XenApp

Jumlah Aplikasi

  Aplikasi netbeans 1 * Aplikasi netbeans 2 *

  • Aplikasi netbeans 3
  • Aplikasi netbeans 4
  • Aplikasi netbeans 5
  • Aplikasi netbeans 6 70% 0% 30% Aplikasi netbeans
  • Aplikasi netbeans 8
  • Aplikasi netbeans 9
  • Aplikasi netbeans 10

  Total Hasil

  7

  3 Dari tabel 3 menunjukan persentase tingkat kinerja CPU pada server

  XenApp dalam melayani 10 permintaan aplikasi netbeans. Persentase menunjukan kinerja CPU 70% normal dengan warna hijau, namun terdapat 30% kinerja CPU mengalami kinerja sangat tinggi. Persentase tingkat kinerja memori dapat dilihat pada tabel 4.

  

Tabel 4 Persentase Tingkat Kinerja Memori (%)

Pengujian Memori Pada Server XenApp

Jumlah Aplikasi

  • Aplikasi netbeans 1
  • Aplikasi netbeans 2 Aplikasi netbeans 3 * Aplikasi netbeans 4 * Aplikasi netbeans
  • Aplikasi netbeans 6 40% 60% 0%
  • Aplikasi netbeans 7 Aplikasi netbeans 8 *
  • Aplikasi netbeans 9
  • Aplikasi netbeans 10

  Total Hasil

  4

6 Dari tabel 4 menunjukan persentase tingkat kinerja memori pada server

  

XenApp dalam melayani 10 permintaan aplikasi netbeans. Persentase menunjukan

  kinerja memori 40% normal dengan warna hijau dan 60% menunjukan normal dengan mendekati kategori busy. Dengan Penggunaan memori server sebesar 5 GB, mampu melayani kebutuhan 10 permintaan aplikasi netbeans, tetapi penggunaan CPU hanya mampu melayani 7 permintaan aplikasi netbeans dengan menggunakan

  

processor 1 core. Rekomendasi yang diberikan dalam perancangan hardware yang

  akan digunakan dalam melayani kebutuhan laboratorium dengan 60 komputer adalah menggunakan processor intel server system agar mampu menangani kebutuhan sistem cloud dan untuk memori RAM sebesar 32 GB dengan rincian seperti tabel 5.

  

Tabel 5 Rekomendasi Kebutuhan Server

Komputer Server 32 GB

Kebutuhan RAM XenServer

  1GB Active Directory

  1GB XenApp

  30GB

  Pada tabel 5, Kebutuhan sistem operasi XenServer menggunakan memori 1 GB dan windows server sebagai active directory menggunakan memori 1GB. Sedangkan pada server XenApp, kebutuhan memori yang digunakan sebesar 30 GB agar mampu memberikan layanan yang lebih efesien dalam melayani permintaan aplikasi dengan 60 komputer pada satu laboratorium.

5. Simpulan

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukan aplikasi dapat berjalan di lingkungan FTI sehingga dapat digunakan dalam kegiatan praktikum. Perlu adanya peningkatan spesifikasi hardware agar mampu menambah jumlah

  

user yang akan menggunakan aplikasi netbeans sesuai dengan rekomendasi dalam

  hasil pembahasan. Salah satu kelemahan dalam perancangan ini adalah apabila salah satu aplikasi di dalam server penyedia layanan SaaS tidak dapat digunakan, maka aplikasi tersebut tidak dapat digunakan oleh semua user, sehingga perlu adanya backup virtual machine pada server penyedia layanan SaaS.

6. Daftar Pustaka

  [1] Johar, Andang, 2014, Perancangan Sofware as a Service sebagai Layanan Penyedia Aplikasi Berbasis Private Cloud, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

  [2] Basuki Putra, Ghiri, 2014, Rancang Bangun Cloud Computing Di Laboratorium Komputer Teknik Elektro Universitas Bangka Belitung, Jurnal ECOTIPE , Volume 1, No.1.

  [3] Wahana, Komputer. 2011. Kupas Tuntas Bermacam Aplikasi Generasi Cloud Computing.Yogyakarta : CV Andi Offset. [4] Budiyanto, Alex, 2012, Pengantar Cloud Computing, Jakarta: Komunitas Cloud Computing Indonesia. [5] Citrix, 2015, Citrix eDocs for XenApp 7.6 and XenDesktop 7.6, Citrix Product Documentation. [6] Citrix, 2015, Concepts and components, Citrix Product Documentation. [7] Prihastomo, Yoga, 2011, Komunikasi Data & Jaringan Komputer Network Development Life Cycle.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Keamanan Dokumen Perusahaan Menggunakan Advanced Encryption Standard (AES) Algorithm: studi kasus: PT. Adika Dwikarya Utama

0 1 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Menggunakan Metode Rasio Keuangan dengan Google Chart Berbasis Framework CodeIgniter

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Translucent Database Menggunakan Algoritma Kriptografi Rivest Code 6 (RC6) pada Data Personal Pegawai Sekolah: studi kasus SMA Kristen Payeti Waingapu

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Animasi Interaktif Pembelajaran Web Security XSS dan SQL Injection Berbasis Web

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemetaan Lokasi Kemacetan Lalu Lintas Kota Salatiga Berdasarkan Tingkat Pelayanan Jalan Menggunakan Teknologi GoogleMaps

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Profil Literasi Sains Siswa Kelas X MIPA 2 SMA Kristen 1 Salatiga pada Materi Virus

1 1 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Profil Literasi Sains Siswa Kelas X MIPA 2 SMA Kristen 1 Salatiga pada Materi Virus

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Game HTML5 Menggunakan Framework Phaser

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Kriptografi Block Cipher Berbasis Pada Teknik Anyaman Dasar Tunggal

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Prototype Kanopi Berpenggerak DC Motor dengan Teknologi Wireless Sensor Network

0 0 25