Khotbah Kematian RENUNGAN 3 IN 1 UNTUK I

Khotbah Kematian

RENUNGAN 3 IN 1 UNTUK IBADAH PERKABUNGAN DAN PENGHIBURAN
*BAGIAN I*
NAS : Yohanes 11:32-35 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia,
tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada
di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersamasama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
"Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" Maka
menangislah Yesus.
Saudara-saudara, Ada pepatah mengatakan seperti ini "ketika kita mati, kita akan memulai
kehidupan yang misteri". Berdasarkan pepatah ini ingin menyatakan bahwa orang-orang
akan memulai hidup setelah kematian. Hidup baru setelah habis kematian itu masih
misteri, tak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Yang mengetahuinya hanyalah orangorang yang sudah merasakan kematian. Andai saja orang-orang yang meninggal itu dapat
berbicara. Pasti mereka sudah bercerita apa itu kematian. Namun tidak ada orang yang
dapat berbicara setelah meninggal. Kematian itu misteri yang tak akan terpecahkan. Yang
dapat kita lakukan sekarang hanyalah berbuat kebaikan, agar mendapatkan kehidupan
yang layak di kehidupan yang akan datang. Yaitu kehidupan setelah kematian.
Saudara-saudara, apakah kematian itu, mengapa ada kematian dan bagaimana cara kita
menghadapi masalah kematian?
Kematian dalam PL berasal dari kata ‘Muth’, bentuk kata kerja yang artinya mematikan,

memusnahkan. Dan dalam bentuk kata benda disebut dengan ‘Maweth’, yang
dipergunakan dalam arti kematian, yang mati, yang musnah. Kata ini menunjukkan akhir
keberadaan segala sesuatu ciptaan Allah sehingga tidak bergerak dan terjadi dalam proses
waktu yang singkat.
Sedangkan dalam PB, kematian berasal dari kata ‘Teleute’ yang artinya mati (Mat. 2:15).
Namun yang sering dipakai adalah kata ‘thanatos’ yang artinya sebagai pemisah dari jiwa,
yang dengan demikian merupakan akhir dari kehidupan, baik yang mati secara alamiah
maupun secara kekerasan.
Saudara-saudara, saat ini kita akan melihat hal ini dalam dalam perspektif Kristen. Iman
Kristen melihat kematian sebagai sesuatu yang abnormal/sesuatu yang buruk sekali.
Didalam kematian Lazarus, dikatakan disitu bahwa Yesus menangis (Yunani: mengandung
suatu kesedihan dan kemarahan terhadap kondisi manusia yang sebenarnya bukan
diperkenan Tuhan). Allah menciptakan manusia supaya hidup bahagia dalam persekutuan
dan menikmati rahmat Tuhan yang limpah, tetapi karena dosa manusia, kematian datang
kedalam hidup manusia. Kematian harus dimengerti dalam tiga rangkap arti yaitu bukan
hanya kematian secara fisik tetapi kematian rohani dan kekal.
Kejatuhan manusia dalam dosa mengakibatkan hubungannya dengan Allah terputus dan ia
dikuasai oleh iblis sehingga mati secara rohani, dan itu membuat manusia menjadi
mahkluk yang dipenuhi dengan segala permasalahannya, karena dosa sudah
menghancurkan hidupnya. Maka ketika kematian fisik tiba, itu berarti habisnya

kesempatan untuk dipulihkan, dilepaskan dari hukuman Tuhan dan diselamatkan. Namun,
Ketika kita mati maka kondisi dalam dosa inilah yang akan kita bawa didalam kekekalan,
kita mati kekal. Inilah yang harus kita takuti! Kita tidak takut kepada kematian fisik tetapi
yang kita takuti ialah kita memasuki kekekalan didalam kondisi yang celaka dan dikuasai
oleh dosa.
Saudara-saudara, dengan pengertian ini kita dapat meresponi realita kematian dan
bagaimana kita menjalani hidup ini dengan sebaik dan sebijaksana mungkin. Satu point
penting yang akan kita renungkan bersama, yaitu: "Kita harus sadar bahwa kematian
merupakan masalah terbesar yang harus kita selesaikan membawa kita pada urgensinya

(keharusan yg sgt mendesak/hal yg sgt penting) untuk membereskan hubungan kita
dengan Tuhan.
Akhirnya, mungkin ada orang yang sudah giat melayani bahkan mungkin menjadi hamba
Tuhan, namun apakah sesungguhnya hidup kita sudah dilahirkan kembali? Paulus
mengatakan, “Aku mengawasi diriku, supaya jangan setelah aku melayani Tuhan orang
diselamatkan tetapi aku sendiri yang ditolak.” Orang percaya harus menjaga antara
kemantapan jaminan keselamatan dan sikap rendah hati yang mau mengevaluasi diri.
Dua-duanya tidak bertentangan dan hal ini harus kita miliki.
*BAGIAN II*
NAS: Filipi 1:21 : Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

Jika saya bertanya kepada sekalian kita yang ada di tempat ini mengenai apa arti hidup ini,
saudara-saudara pasti akan memberikan berbagai jawaban yang berbeda- beda. Dan
memang benar, setiap orang pasti memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang arti hidup
ini. Persepsi itu didasarkan kepada pandangan serta tingkat keimanan kita masing-masing.
Saudara-saudara, dalam padangan yg penuh dengan perbedaan tersebut, mungkin ada yg
mengatakan bahwa : Hidup adalah : keindahan, tragedi,perlombaan,janji,teka-teki,
perjalan, anugerah, kegembiraan, perjuangan, Atau Hidup adalah sebuah eksperimen,
makin banyak eksperimen yang kita lakukan, maka akan makin baik”.
Sekarang bagaiman menurut filsuf seperti Aristoteles dan Plato?
1. Aristoteles: Tujuan hidup manusia di dunia ini mencari kebahagiaan. Menurutnya orang
yg sudah bahagia tdk memerlukan apa2 lagi.
2. Plato : Tujuan hidup adalah mencapai kesenangan hidup. Adapun kesenangan hidup yg
dimaksud bukanlah semata-mata memuaskan hawa nafsu dunia ini. Namun kesenangan
hidup yg hakiki di dapat dari pengetahuan.
Saudara-saudara, kembali ke teks firman kita saat ini, Paulus dengan lantang mengatakan
bahwa : "Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Muncul sebuah pertanyaan,
mengapa Paulus berkata demikian? Sebab, Paulus ingin agar prinsip atau moto ini, bukan
hanya bagi dirinya, tapi ia ingin, prinsip ini menjadi moto atau prinsip hidup jemaat jemaat Tuhan.
Nah, kita melihat bahwa harta terbesar, pusat perhatian, dan tujuan utama rasul Paulus
adalah Kristus. Seluruh kehidupannya diarahkan untuk mengejar Kristus, demikian pula

dengan kematiannya. Ketika dia hidup, dia bekerja sedemikian rupa untuk menghasilkan
buah demi kemuliaan Kristus. Dan ketika dia harus mati, dia berupaya agar melalui
kematiannya Kristus dimuliakan. Baik kehidupan maupun kematian, tak ada yang dapat
menggagalkan tujuan hidupnya. Keduanya merupakan kesempatan yang baik bagi
pencapaian tujuan hidupnya yang terutama, yaitu mendapatkan Kristus sebagai harta
terbesar dan terindah dalam hidupnya.
Saudara-saudara, Orang yang berpegang pada prinsip: "Hidup adalah Kristus", ialah orang
yang sadar akan tanggung jawabnya sebagai pengikut Kristus, ia berperilaku seperti
Kristus. Yesus ingin dunia melihat Yesus ter-ekspresi dari hidup orang percaya. Tanggung
jawab mengekspresikan hidup Yesus kepada dunia, bukan hanya tanggung jawab orang
tertentu (pendeta, diaken, aktifis), tetapi tanggung jawab semua orang percaya!
Kita yang percaya padaNya adalah merupakan anak-anakNya. Karenanya, Seorang anak
tidak akan jauh berbeda dari orang tuanya, baik dalam sifat, bentuk fisik, maupun
kebiasaan hidup. Kemiripan ini disebabkan karena anak mewarisi sifat-sifat orang tuanya,
sehingga ada pepatah masyarakat mengatakan, “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.”
Pepatah ini ingin mengatakan: “siapa diri kita, akan menampakkan siapa orang tua kita.”
Inilah kita, kita harus memperlihat karakter Yesus dalam hidup kita. ARTINYA: Jika YESUS
mengampuni dosa kita, hendaklah kita juga mengampuni kesalahan orang lain. Jika Yesus
mengasihi kita, yang adalah musuh-Nya, hendaklah kita juga mengasihi musuh kita,


supaya melalui kita, ia berubah dan berbalik kepada Tuhan. Jika kita murid-Nya atau anak
Allah, marilah kita hidup sama seperti Dia, agar orang lain dapat merasakan kasih Tuhan,
melalui hidup kita. Makanya dalam 1 yohanes 2:6 pun mencatat : "Barangsiapa
mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”
Inilah yg menjadi MOTTO ATAU PRINSIP HIDUP KITA, SEHINGGA MATI ADALAH KEUNTUNGAN
BAGI KITA.
Saudara-saudara, mungkin bagi orang lain barangkali masalah mati adalah masalah yang
menakutkan, mengerikan dan menyedihkan. Tetapi semua itu harus bisa kita atasi karena
janji-Nya dalam Firman-Nya adalah segala sesuatu 'indah pada waktunya.' Kita tunggu saja
waktu yang indah itu, meski waktu untuk menunggu itu terkadang tidak indah. INGAT,
Hidup ini sangat berharga, kalau saja kita bisa memberi makna kehidupan bagi Tuhan dan
orang lain. Yesus sudah mati dan bangkit bagi kita.
Sekarang kita hidup, entah sampai kapan. Sang maestro penyair Indonesia dalam syairnya
menulis. “Aku ingin hidup seribu tahun lagi, sesudah itu mati“. Kita tak mungkin hidup
seribu tahun kan? Saudara, bukan persoalan berapa lama kita hidup. Tetapi sesudah mati,
lalu apa?
Kita hidup hanya sekali,dan umur kita pun terbatas.Tidak bisa diulang atau diperpanjang,
sekali saja. Karena itu sebenarnya hidup kita sangat berarti.tetapi pernahkah kita
termenung dan bertanya pada diri sendiri apa yang menjadikan hidup ini mengandung arti
bagi kita?????

Saudara-saudara, Dunia bisa mengambil segala sesuatu dari kita. Dunia bisa merendahkan
kita di hadapan umum, namun Dunia tidak akan bisa mengambil hal paling berharga
dalam hidup kita yaitu Tuhan Yesus Kristus.”
Mari pada jam dan detik ini kita berkomitmen dan berprinsip bahwa "Bagiku hidup adalah
Kristus dan mati adalah keuntungan".
Tuhan menguatkan keluarga duka.Amin
*BAGIAN III*
NAS: Yohanes 10:28 : dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka
pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut
mereka dari tangan-Ku.
Saudara-saudara. Nas kita pada malam hari ini membicarakan hidup yg kekal,dst,,,,,,,,
Untuk menjelaskan arti hidup kekal dalam firman kita saat ini maka saya mengambil kata
Zoe. Kata “zoe” mempunyai arti khusus dan ini berkenaan dengan hidup yang dimiliki oleh
Allah sendiri seperti defenisi berikut ini: “…. hidup sebagai prinsip, hidup di dalam
pengertian absolut, hidup sebagaimana yang dimiliki oleh Allah.
Hidup kekal atau masuk sorga merupakan idaman setiap kita. Dan dalam mencapai citacita tersebut ada banyak cara yang dilakukan oleh manusia berdasarkan konsep dan
paradigmanya masing-masing.
Sekarang bagaimana sih cara untuk memperoleh hidup yang kekal?
HIDUP KEKAL TIDAK BISA DIDAPATKAN DENGAN PERBUATAN BAIK.
Pandangan banyak orang adalah dengan banyak-banyak berbuat baik kita dapat masuk

sorga. Saat ini saya mau katakan bahwa "Perbuatan baik kita tidak dapat menyelesaikan
dosa sama sekali, karena beberapa alasan mendasar :
1. Seberapa baikkah yang bisa kita buat? Ada peribahasa dalam bahasa Indonesia, ‘Rusak
susu sebelanga karena nila setitik.’ Analoginya adalah satu perbuatan dosa saja sudah
sangat cukup membuat semua perbuatan baik yang jutaan jumlahnya pun menjadi tidak
berarti dan setelah itu perbuatan baik yang dilakukan tidak pernah lagi dipandang baik.
2. Perbuatan baik yang dilakukan dengan motivasi supaya dapat masuk surga adalah
perbuatan yang tidak baik.

Sekitar ribuan tahun yang lalu dengan teori ‘Sommum Bonum’ dari Aristoteles & Plato
yang menyatakan bahwa perbuatan baik supaya masuk surga adalah tidak sah dan tidak
logis untuk masuk sorga. Makanya Paulus dalam kitab Roma juga mengatakan bahwa tidak
ada manusia yang baik, semua berdosa. Bayangkan, teori seperti ini dari level dunia saja
tidak sah, apalagi dari level kekristenan yang sangat agung dan lebih mulia.
Belum lagi dilihat dari ‘Tuntutan Allah’ adalah sempurna. Satu dosa saja membuat Allah
jijik kepada kita. Oleh karena itu mustahil manusia bisa mendapatkan hidup kekal dengan
usahanya sendiri, dengan cara apapun.
Lalu bagaimana supaya kehidupan kekal itu diberikan kepada kita dan kitapun
memperolehnya?
Caranya adalah dengan : "Beriman dan percaya saja kepada Tuhan Yesus yang sudah

datang dan mati untuk menebus dosa kita. *Dan Beriman yang benar adalah: Mengenal
dan mengandalkan Yesus saja sebagai Tuhan dan Juruselamat untuk memperoleh hidup
kekal. Inilah iman yang menyelamatkan, bukan iman melompat dalam gelap dan iman
karena akal / pengetahuan saja.
Saudara, saat kita menerima Kristus, kita menerima hidup yang kekal, seperti Yesus sendiri
katakan, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku
dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak
turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Yohanes 5:24).
Saudara-saudara, Jadi hidup kekal itulah yang telah mengalahkan maut. Sejak manusia
pertama jatuh di dalam dosa dan mereka semua dikuasai oleh maut, maka satu-satunya
cara supaya manusia itu hidup kembali adalah dengan diterimanya kehidupan Allah, yaitu
hidup kekal tersebut. Tanpa menerima Yesus dengan cara apa saja manusia itu tidak dapat
disebut “hidup”, sebab mereka mati secara rohani.
Jadi salah besar bila ada orang mengira bahwa dengan berbuat baik saja maka manusia
bisa diterima oleh Sang Khalik. Salah besar bila melalui amal saja manusia dapat diterima
“di sisi Allah”. Percaya dan menerima Yesus adalah suatu kehidupan yang menjadi satusatunya syarat supaya manusia diselamatkan.
Akhirnya, lewat firman ini kita akan disguhkan beberapa pertanyaan, yaitu;
1. Apakah ada diantara kita yang belum yakin akan hidup kekal? Atau belum punya
keyakinan masuk surga atau tidak?
2. Apakah masih ada diantara kita yang masih punya konsep yang salah tentang

keselamatan? Masih berpikir bahwa dengan berbuat baik, dengan dianggap baik oleh
orang lain karena sepertinya taat beragama bisa selamat? Hari ini datang kepada Tuhan
dan bertobat. Keselamatan / hidup kekal hanya dapat diperoleh dengan iman yang benar
kepada Tuhan Yesus. Hanya dengan penyerahan dan pengandalan kepada Tuhan Yesus
saja.
3. Ingin menerima hidup kekal? Ikutlah Yesus, itu berarti harus ada penyangkalan diri !
LEWAT RENUNGAN 3 IN 1 ini, kiranya akan mengubah paradigma kita bahwa mati itu
malapetaka,mengerikan,merugikan,dst. Tapi bagi pengikut KRISTUS kematian adalah
keuntungan, sebab sebagai jalan untuk segera berkumpul denganNya.
Kalau saya pribadi "SAYA YAKIN MASUK SORGA" Sebab keselamatan dan hidup kekal
adalah anugerah untuk kita yang percaya dan selalu mengandalkan DIA. HARUS YAKIN!!!
Tanamkan keyakinan ini pada diri kita. Sambutlah kematian dengan sukacita dan syukur
dalam Tuhan. Tuhan Memberkati.