Remigildus Cornelis, ST, MT

[Naskah Akademis]

JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Sains dan Teknik, UNIVERSITAS NUSA CENDANA

(Edisi Pertama, 2011)

UNIVERSITAS NUSA CENDANA Kupang

ii

PENGESAHAN

KURIKULUM JURUSAN TEKNIK SIPIL 2011-2016 Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Sains dan Teknik UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Kupang, 1 November 2011

Menyetujui

Penyusun

Ketua Jurusan

TIM PENYUSUN KURIKULUM

Ketua

Remigildus Cornelis, ST, MT Jusuf J.S. Pah, ST, MSc

NIP. 19700612 200003 1 002 NIP. 19680324 199802 1 001

Mengesahkan Dekan Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

Prof. Drs. M. Lumban Gaol, MSi, PhD

NIP. 19651117 199103 1 002

iii

iv

KATA PENGANTAR Kata Pengantar

Oleh karena terdapat perkembangan-perkembangan dan kemajuan-kemajuan terkini dalam pendidikan teknik sipil di perguruan tinggi, dan dengan berakhirnya masa-laku kurikulum berjalan (Kurikulum 2004- 2010 1 ), maka sejak tahun 2010 jurusan Teknik Sipil telah merasakan perlu melakukan pemutakhiran atas kurikulum yang sedang berjalan tersebut sambil mengakomodasikan perkembangan terakhir dan kemajuan terkini. Dengan diterbitkannya Kurikulum Jurusan Teknik Sipil 2011-2016 2 ini, maka terpenuhilah kebutuhan tersebut. Kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang melalui rahmatNya telah memungkinkan kami untuk merampungkan penyusunan kurikulum ini, kami naikan puji syukur yang sebesar-besarnya.

Kurikulum ini telah disusun berdasarkan ketentuan nasional yang terakhir tentang penyusunan kurikulum perguruan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa, dan disesuaikan dan diperkaya dengan kandungan lokal, untuk menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki, menguasai dan berkehandalan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan keilmuan dan keteknologian. Buku ini berisi kurikulum dimaksud beserta silabus untuk mata-kuliah – mata-kuliah yang membentuknya. Selain itu, buku ini juga memaparkan proses rasional dan logis yang telah ditempuh hingga menghasilkan kurikulum ini, dan secara prinsipil mengemukakan bagimana seharusnya kurikulum ini diimplementasikan dalam praktika pembelajaran.

Secara umum, kami mengharapkan buku ini bermanfaat bagi penyelenggaraan pendidikan tinggi di Universitas Nusa Cendana. Secara khusus, hendaknya buku ini dimiliki setiap dosen di Jurusan Teknik Sipil, dan menjadi pedoman untuk perancangan dan implementasi pembelajaran, serta menjadi salah satu bahan rujukan bagi pemutakhiran kurikulum jurusan Teknik Sipil di waktu yang akan datang.

Kupang, 31 Oktober 2011 Ketua Jurusan

REMIGILDUS CORNELIS, ST, MT

NIP. 19700612 200003 1 002

1 Pedoman Kegiatan Akademik dan Kurikulum 2004-2010 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana Kupang.

2 Menyiratkan bahwa kurikulum ini hendaknya diterapkan sampai dengan tahun 2016, dan setelahnya, peninjauan dan usaha untuk pemutakhirannya dapat dilakukan sebagaimana dianggap perlu.

vi

DAFTAR ISI

Daftar Isi

ϳϲ

vii

viii

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel DAFTAR TABEL

xi

xii

BAB 1

1. Pendahuluan

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Universitas Nusa Cendana merupakan perguruan tinggi negeri di propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berdiri pada tahun 1960 dengan beberapa fakultas yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Fakultas-fakultas tersebut menjadi penyumbang terbesar sumber daya manusia dalam pembangunan NTT. Sejalan dengan tuntutan pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia, disadari untuk membuka Fakultas Teknik dengan salah satu juruannya ialah Jurusan Teknik Sipil, agar dapat mengambil peran lebih dalam pembangunan infarastruktur di daerah NTT. Dengan dibukanya Fakultas Teknik maka lulusan SMA di NTT tidak lagi berebutan tempat pada univerisas/institut yang jauh jaraknya dari tempat asal. Selain itu, sebagai bagian integral masyarakat NTT, Undana dapat menyiapkan diri dalam menghadapi perkembangan IPTEK yang bergerak begitu cepat dengan dinamika yang tinggi. Dengan kata lain, bahwa perguruan tinggi (Undana) diharapkan dapat menjadi tujuan lokomotif gerbang dalam tujuan Program Strategis Pembangunan NTT, saling terkait, saling mendukung dan berintegrasi aktif secara terpadu dengan unsur-unsur pembangunan nasional, regional dan lokal. Dari hal tersebut di atas menunjukkan bahwa program pendidikan teknik jenjang (S1) perlu diperjuangkan pembukaannya oleh Undana.

Usaha membuka Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, didahului dengan pembukaan Program Studi Teknik Sipil di bawah naungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknik yang dimulai pada tahun ajaran 1994. Pada saat yang bersamaan, dibuka juga Program Studi Teknik Mesin dan Teknik Elektro, yang semuanya berada dalam naungan Unit Pelaksana Teknis Teknik Undana.

Sebelumnya, ada beberapa usaha yang telah dilakukan Undana ke arah pembukaan program studi teknik jenjang S1, yakni antara lain:

1. Pada tahun 1974, Undana telah ikut membantu persiapan berdirinya Akademi Teknik Kupang (ATK), yang setelah berdiri, pengelolaannya diserahkan kepada BAPPEDA NTT, dan mendapat bantuan dana dari Pemda NTT.

2. Membuka Jurusan Teknik Sipil sebagai salah satu jurusan pada Program Diploma III Fakultas Non- Gelar Teknik (FNGT) Undana sejak tahun 1983. Dasar-dasar hukum FNGT Undana mapupun Jurusan Penyuluhan Terpadu dan Jurusan Teknik Sipil ialah SK. Presiden No. 72 tahun 1983, no. 052/DJ. Kep/1982.

3. Membantu dibukanya Politeknik Teknologi Undana pada tahun 1984 yang berlokasi di kampus baru Undana, jalan Adisucipto Penfui-Kupang.

Pengembangan program studi teknik sipil ini juga sesuai dengan RIP UNDANA 1994 – 2003, di mana telah direncanakan dan ditetapkan pembukaan Fakultas Teknik dengan lima jurusan, yaitu: Jurusan Teknik

Sipil, Jurusan Teknik Elektro, Jurusan Teknik Mesin, Jurusan Teknik Arsitektur dan Jurusan Teknik Pertambangan. Melalui SK. Rektor Undana no. 24 tahun 1994, maka Program Studi Teknik Sipil mulai menerima mahasiswa baru pada tahun ajaran 1994 – 1995 melalui jalur PMDK dari seluruh SLTA di NTT.

Setelah melakukan berbagai upaya maka UPT Teknik telah mendapat pembentukan Program Studi S1 Teknik Sipil, Teknik Elektro dan Teknik Mesin di Undana dari Dikti melalui SK. Dikti No. 242/DIKTI/KEP/1999 pada tanggal 18 Mei 1999. Suart Keptutusan dikeluarkan oleh Dirjen Dikti, yaitu Satryo Soemantri Brodjonegoro, dan pada tahun 2000 untuk pertama kalinya sistem penerimaan mahasiswa baru bagi program studi Teknik Sipil selain melalui jalur PMDK, juga sudah melalui jalur UMPTN.

Berdasarkan keterbatasan dana akibat dampak resesi ekononi pada akhir ’90 an, Jurusan Teknik Sipil, bersama Jurusan Teknik Elektro dan Jurusan Teknik Mesin, mulai April 2006 dilebur dalam satu fakultas bernama Fakultas Sains dan Teknik berdasarkan Keputusan Menteri No. 16 tahun 2006 yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Nasional tentang pembentukan Fakultas Sains dan Teknik Udnana, yang merupakan penggabungan UPT Teknik dan UPT MIPA Undana dengan gelar akademik bagi alumninya adalat tetap ST (Sarjana Teknik). Pada tahun 2008, Jurusan Teknik Sipil memperoleh akreditasi C dari BAN-PT no. 032/BAN-PT/Ak-X/S1/I/2008, tanggal 12 Januari 2008.

Sejak terjadi krisis ekonomi pada tahun 1999, telah terjadi perubahan paradigma dalam mengelola pendidikan tinggi. Pedorong hal ini adalah kenyataan bahwa pengangguran yang tercipta banyak datang dari lulusan universitas. Pengangguran yang tercipta sering karena lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tidak sesuai dengan tuntutan industri dan dunia kerja moderen. Tuntutan itu meliputi sumber darya manusia yang berkualitas sesuai standar mutu, moral yang dimiliki dan etos kerja yang tinggi. Selain itu, dalam kerangka globalisasi yang menuntut adanya persaingan, persyaratan kerja dan perubahan orientasi yang cepat peningkatan mutu sesuai standar yang diterima di era globalisasi supaya dapat survive . Leibh khusus bagi lulusan teknik sipil, sekarang ini telah tumbuh banyak asosiasi profesi sebagai persiapan menghadapi AFTA (pasar bebas ASEAN). Asosiasi tersebut mensyaratkan sertifikasi bagi anggotanya yang akan memberikan kesempatan kerja seluasnya bagi anggota tersebut.

Perkembangan-perkembangan ini menuntut lulusan perguruan tinggi yang berkompetensi yang sedemikian sehingga dapat bersaing di tataran internasional, bersama-sama dengan sarjana – sarjana dari bangsa – bangsa yang lain di Asia Tenggara. Di pihak penyelenggara pendidikan, hal ini menuntut agar universitas-universitas memiliki dosen dan teknisi laboratorium yang berkualifikasi ditandai dengan akreditasi atas kemampuan akademik mereka, fasilitas penunjang (perspustakaan, laboratorium), penerapan manajemen berbasis teknologi informasi, dan relevansi pembelajaran dengan industri dan dunia kerja yang efektif dan produktif.

Relevansi pembelajaran terkait dengan proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang menempatkan dosen sebagai sumber utama ilmu pengetahuan dengan mahasiswa hanya sebagai objek pembelajaran sehingga kemampuan kognitifnya saja yang diasah, serta kurangnya sentuhan teknologi dalam proses pembelajaran, saat ini dipandang sebagai pembelajaran yang konvensional. Proses pembelajaran yang Relevansi pembelajaran terkait dengan proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang menempatkan dosen sebagai sumber utama ilmu pengetahuan dengan mahasiswa hanya sebagai objek pembelajaran sehingga kemampuan kognitifnya saja yang diasah, serta kurangnya sentuhan teknologi dalam proses pembelajaran, saat ini dipandang sebagai pembelajaran yang konvensional. Proses pembelajaran yang

Bagaimana proses pembelajaran sehingga berdampak yang relevan dengan kebutuhan industri dan tenaga kerja, menuntut dimilikinya kurikulum oleh pihak penyelenggara pendidikan tinggi, yang handal dan efektif, serta senantiasa termutakhirkan seiring perkembangan ilmu dan teknologi. Kurikulum yang sedemikian, haruslah pada prinsipnya berisikan:

(i) kemampuan (kompetensi) yang diperoleh atau dicapai oleh mahasiswa sebagai hasil dari pengalaman belajar

(ii) isi atau pengalaman pembelajaran/belajar mahasiswa dalam mencapai kompetensi (iii) proses logis/sistematik dari pengalaman pembalajaran (iv) metode dalam memberikan pengalaman belajar (v) bahan – bahan belajar (vi) metode evaluasi proses pembelajaran yang mengevaluasi mahasiswa, dosen dan proses

pembelajaran itu sendiri, yang kesemuanya, (vii) senantiasa disesuaikan dengan mutu yang dituntut dunia industri, Selain sebagai kandungan yang prinsipil, hal – hal ini sekaligus merupakan karakteristik suatu Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK). Sebagai karakteristik suatu kurikulum, ketujuh pokok ini juga menyatakan tahapan – tahapan prinsipil bagaimana suatu kurikulum yang berbasis kompetensi seharusnya disusun.

Kurikulum yang berbasis kompetensi, sebenarnya telah dimiliki sebelumnya oleh Jurusan Teknik Sipil, Undana. Kurikulum tersebut termaktub dalam dokumen Fakultas Teknik Undana: “Pedoman Umum Kegiatan Akademik dan Kurikulum 2004 – 2010, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Nusa Cendana, Kupang”, yang diterbitkan sejak tahun 2004 dan diberlakukan pada jurusan Teknik Sipil sejak tahun yang sama, dan masih berlaku hingga sekarang. Setelah diimplementasikan selama kurang lebih empat tahun, oleh sebab terdapat perkembangan – perkembangan baru, baik dalam ilmu dan teknologi yang berhubungan dengan keilmuan teknik-sipil maupun dalam falsafah dan metoda yang berhubungan dengan kurikulum perguruan tinggi, Jurusan Teknik Sipil merasa perlu untuk memutahirkan kurikulumnya.

Usaha memutahirkan kurikulum tersebut diimplementasi oleh Ketua Jurusan Teknik Sipil periode 2006 – 2010 yang menghasilkan dokumen Kurikulum Jurusan Teknik Sipil 2009 dalam bentuk draft. Usaha ini terhenti beberapa saat dengan beralihnya kepemimpinan jurusan pada tahun 2010. Usaha memutahirkan kurikulum kemudian dilanjutkan oleh Ketua Jurusan yang baru (periode 2010 – 2014) dengan membentuk Tim Penyusun Kurikulum Jurusan Teknik Sipil. Beranjak dari draft kurikulum yang Usaha memutahirkan kurikulum tersebut diimplementasi oleh Ketua Jurusan Teknik Sipil periode 2006 – 2010 yang menghasilkan dokumen Kurikulum Jurusan Teknik Sipil 2009 dalam bentuk draft. Usaha ini terhenti beberapa saat dengan beralihnya kepemimpinan jurusan pada tahun 2010. Usaha memutahirkan kurikulum kemudian dilanjutkan oleh Ketua Jurusan yang baru (periode 2010 – 2014) dengan membentuk Tim Penyusun Kurikulum Jurusan Teknik Sipil. Beranjak dari draft kurikulum yang

1.2. Dasar Penyusunan

Dasar penyusunan kurikulum ini adalah Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti perguruan tinggi. Adalah perlu untuk dikemukakan di sini bahwa sejak tahun 2002, terdapat beberapa perkembangan yang bersangkutpaut dengan penyusunan kurikulum perguruan tinggi, baik pada pihak kementrian pendidikan nasional maupun pada pihak Undana. Pada pihak kementrian pendidikan nasional, perekembangan tersebut dinyatakan antara lain dalam dokumen: “Buku Panduan Pengambangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi” oleh Dirjen Dikti tahun 2008 dan “Keputusan BSNP tahun 2010”, sedang pada pihak Undana dinyatakan antara lain dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Nusa Cendana tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Kompetensi, dan Peraturan Rektor Undana tahun 2011 tentang Norma dan Tolok ukur Tahun 2011. Kurikulum ini, selain berdasarkan dua dokumen yang disebutkan terdahulu, juga berdasar pada dokumen – dokumen yang disebutkan terakhir.

1.3. Visi Jurusan

Visi Jurusan Teknik Sipil FST Undana adalah menjadi penyelenggara pendidikan tinggi teknik sipil yang berwawasan global.

1.4. Misi Jurusan

Misi Jurusan Teknik Sipil, FST Undana adalah:

1. Meningkatkan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan ketekniksipilan berkelas unggulan berdasarkan kearifan lokal;

2. Mengembangkan dan memperkuat sistim manajemen yang mandiri dan mempunyai tata kelola yang baik;

3. Membina kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dalam meningkatkan otonomi pendidikan dan pembangunan daerah.

1.5. Tujuan Program Studi

Penyelenggaran pendidikan tinggi di Jurusan Teknik Sipil FST Undana bertujuan:

1. Menyiapkan peserta didik dan mengasilkan lulusan yang mampu mengamati, mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan secara ilmiah, masalah dalam profesi yang digelutinya;

2. Menghasilkan lulusan yang mampu melaksanakan perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengawasan dan pengelolaan bangunan teknik sipil;

3. Menghasilkan lulusan yang mampu membuat laporan kerja dan engineering judgement; 4

4. Menghasilkan lulusan yang memiliki budi pekerti, mandiri dan sikap hati yang bertanggung jawab bagi masyarakat dan bangsa;

5. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang teknik sipil;

6. Mengupayakan dan memanfaatkan hasil penelitian dan pengembangan iptek di bidang teknik sipil;

7. Membangun dan mengembangkan kepribadian mahasiswa sebaga insan masyarakat yang berbudi pekerti luhur dan menjunjung nilai kemanusiaan, cerdas, berwawasan kebangsaan yang luas, disiplin, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab, mampu memimpin dan bekerjasama dalam tim.

8. Menghasilkan kualitas kinerja manajemen akademik dan non akamdemik secara efisien, efektif produktif dan ekonomis, dan

9. Menghasilkan kemitraan dengan lembaga lain, baik lokal, nasional, internasional dalam rangka meningkatkan kemandirian lembaga dan lulusan.

1.6. Profil dan Kualifikasi Jurusan 1.6.1. Profil Lulusan

Secara umum, tuntutan masyarakat profesi keteknikan akan lulusan teknik, sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan EEDP, adalah sebagai berikut

1. Kemampuan untuk menerapkan matematika, ilmu pengetahuan dasar, seni dan prinsip rekayasa;

2. Kemampuan untuk merancang dan melakukan eksperimen;

3. Kemampuan merancang suatu sistim, komponen dan proses untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan;

4. Kemampuan untuk berperan secara efektif baik dalam disiplin ilmu dan budaya yang sama maupun yang berbeda baik secara pribadi maupun berkelompok, dan mempunyai kapasitas untuk menjadi pemimpin atau menajer;

5. Kemampuan untuk mengidentifikasi, memformulasikan dan memecahkan masalah dibidang masing- masing;

6. Pemahaman dan komitmen terhadap etika dan tanggung jawab profesi;

7. Kemampuan komunikasi dalam arti luas;

8. Kemampuan berbahasa Inggris baik tulisan maupun lisan;

9. Pemahaman mengenai permasalahan sosial budaya global, lingkungan dan bisnis sebagai professional di dalam memenuhi prinsip pengembangan berkelanjutan;

10. Pemahaman mengenai kewirausahwan dan proses inivasi;

11. Pengetahuan mengenai isu mutakhir;

12. Kesadaran akan kebutuhan serta kemampuan untuk belajar sepanjang hayat;

13. Kemampuan menggunakan informasi, teknik, keterampilan dan perangkat rekayasa moderen, dan

14. Kemampuan mendalam dalam satu bidang keahlian.

Secara spesifik, seorang lululsan Jurusan Teknik Sipil Undana yang telah memperoleh pengalaman pembelajaran selama 5-7 tahun haruslah berkemampuan seperti yang diuraikan di atas, dalam tiap kegiatan konstruksi yaitu: perencanaan konstruksi, perancangan konstruksi, pelaksanaan konstruksi, pemeliharaan konstruksi, dan pengevaluasian konstruksi, serta berpotensi mengembangkan metode- metode baru yang berdasarkan prinsip dan kaidah ilmiah yang mendasari ilmu teknik sipil.

Berdasarkan itu profil lulusan Jurusan Teknik Sipil FST Undana adalah sarjana teknik yang dapat berkarnya dibidang konstruksi, sebagai konsultan teknik dan kontraktor teknik yang profesional. Sebagai konsultan, mereka mampu bertindak sebagai perencana dan perancang teknis untuk bangunan – bangunan sipil, sedangkan sebagai kontraktor, mereka mampu berberan sebagai pelaksana konstruksi dalam konstruksi bangunan-bangunan sipil. Selain itu mereka mampu bekerja secara sendiri-sendiri atau berkelompok dalam bidang ilmu yang sama atau berlainan untuk mencapai tujuan yang kongkrit dengan mendepankan etika dan moral, yang diperoleh dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.

1.6.2. Kualifikasi Lulusan (Gelar)

Gelar yang diberikan kepada, dan digunakan oleh lulusan Jurusan Teknik Sipil FST Undana adalah Sarjana Teknik (ST).

BAB 2

2. Standard Kompetensi STANDARD KOMPETENSI

2.1. Standar Kompetensi Lulusan (Utama, Khusus, Umum)

Pada bagian pendahuluan (lihat hal. 3) telah dikemukakan tujuh pokok yang harus dikandung oleh suatu kurikulum berbasis kompetensi, dan tahapan pokok bagaimana kurikulum tersebut seharusnya dikonstruksikan. Pokok yang pertama adalah kemampuan (kompetensi) yang akan diperoleh atau dicapai oleh mahasiswa sebagai hasil pengalaman belajar, yang secara singkat disebut standar kompetensi. Pada bab ini, standar kompetensi dari kurikulum Jurusan Teknik Sipil akan dibahas, dijabarkan dan dirumuskan.

2.1.1. Standar Kompetensi Utama (Penciri Jurusan)

Sistem pendidikan di Jurusan Teknik Sipil, dirancang sedemikian sehingga menghasilkan lulusan yang dapat berperan di dalam masyarakat/dunia kerja sebagai seorang Sarjana Teknik Sipil. Pada profesionalisme dunia konstruksi dan ke-teknik-sipil-an dewasa ini, terdapat dua haluan utama kesarjanaan teknik-sipil. Kedua haluan utama tersebut adalah: (1) Kesarjanaan Teknik Sipil Praktisi, dan (2) Kesarjanaan Teknik Sipil Akademisi. Yang dimaksud oleh haluan yang pertama adalah sarjana teknik sipil yang berorientasi untuk berkarya di lapangan, sedangkan oleh yang kedua adalah sarjana teknik sipil yang berorientasi untuk berkarya di bidang kependidikan teknik sipil, dan di bidang penelitian untuk pengembangan keilmuan teknik sipil. Proses dan sistem pendidikan pada Jurusan Teknik Sipil, Universitas Nusa Cendana, dirancang untuk lebih berfokus pada menghasilkan sajarana teknik sipil dengan haluan yang pertama yaitu sarjana teknik sipil praktisi. Walaupun demikian, sistim pendidikan pada jurusan teknik sipil juga dirancang untuk tetap memberikan ruang dan kesempatan yang cukup bagi mahasiswa yang hendak berorientasi dan mengembangkan diri menjadi sarjana teknik sipil dengan haluan yang kedua yaitu sarjana teknik sipil akademisi.

Berperan sebagai seorang Sarjana Teknik Sipil, seperti dijelaksan di atas, dapat lebih lanjut dirumuskan secara praktis sebagai:

“Seorang sarjana teknik yang mampu melakukan, baik secara mandiri maupun secara bersama- sama dalam suatu tim (kelompok) ahli-ahli teknik: (1) Perencanaan, (2) Perancangan, dan (3) Pelaksanaan konstruksi bangunan – bangunan sipil, serta (4) Pengawasan dan (5) Evaluasi atas bangunan tersebut, sejak tahapan konstruksinya, selama masa layan ( service life) -nya hingga pada tahap dekonstruksinya, sehingga menghasilkan suatu bangunan sipil yang dalam keseluruhan performansinya, merupakan hasil penerapan teknologi termutakhir dalam bidang ke-teknik-sipil- an, memenuhi standar kualitas, dan ramah terhadap lingkungan”.

Rumusan di atas adalah Standar Kompetensi Utama dari Jurusan Teknik Sipil, FST-Undana. Rumusan standar kompetensi ini, unik pada Jurusan Teknik Sipil, FST-Undana.

Dapat dilihat bahwa rumusan di atas telah menyatakan lima unsur/elemen dari standar kompetensi lulusan, yaitu: (1) kemampuan melakukan perencanaan teknis, (2) kemampuan melakukan perancangan teknis, (3) kemampuan melakukan pelaksanaan konstruksi, (4) kemampuan melakukan pengawasan teknis atas proses konstruksi dan (5) kemampuan melakukan evaluasi teknis atas kinerja bangunan – bangunan sipil. Kelima unsur ini diperhatikan dalam merancang struktur kurikulum.

Selain kelima unsur tersebut, adalah juga penting untuk dikemukakan di sini bahwa rumusan standar kompetensi utama, seperti yang telah ditampilkan di atas, adalah kompetensi taraf primer (taraf paling tinggi), yaitu kompetensi akhir yang harus dicapai peserta didik (mahasiswa) pada Jurusan Teknik Sipil. Seorang mahasiswa akan dapat mencapai kompetensi taraf primer ini, jika sebelumnya telah mencapai beberapa kompetensi pada taraf yang lebih rendah (kompetensi sekunder), dan selanjutnya, baru akan dapat mencapai kompetensi sekunder, jika sebelumnya telah mencapai beberapa kompetensi pada taraf yang lebih rendah lagi (kompetensi tersier). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terkait dengan standar kompetensi utama yang adalah kompetensi taraf primer, terdapat kompetensi taraf sekunder dan tersier. Pencapaian kompetensi tersier oleh seorang mahasiswa, mendukungnya untuk mencapai kompetensi sekunder, yang selanjutnya mendukung dan merupakan prasyarat baginya untuk mencapai dan menguasai standar kompetensi utama (primer). Uraian standar kompetensi utama ke dalam elemen – elemennya serta perumusan kompetensi - kompetensi sekunder dan tersier dan hubungannya dengan standar kompetensi utama, ditnjukkan oleh Tabel 2-1.

2.1.2. Standar Kompetensi Khusus (Penciri Universitas)

Selain standar kompetensi utama, juga terdapat Standar Kompetensi Khusus yang harus dicapai oleh setiap lulusan dari Jurusan Teknik Sipil, FST Undana. Standar kompetensi khusus adalah standar kompetensi yang mencirikan lulusan Universitas Nusa Cendana (Undana). Rumusan standar kompetensi ini, adalah sama bagi kurikulum setiap jurusan atau program studi yang berada di bawah naungan Undana.

2.1.3. Standar Kompetensi Umum (Penciri Nasional)

Jikalau standar kompetensi khusus mencirikan secara unik suatu universitas di Indonesia, standar kompetensi umum adalah standar kompetensi yang mencirikan semua universitas secara nasional. Dengan demikian, rumusan standar kompetensi ini, adalah penciri pendidikan tinggi nasional sehingga adalah sama untuk setiap universitas/perguruan tinggi di Indonesia. Sebagai penciri nasional maka standar kompetensi umum ini juga merupakan standar kompetensi yang harus dicapai oleh lulusan Jurusan Teknik Sipil, FST-Undana.

Matriks yang dinyatakan Tabel 2-1 menunjukkan uraian, perumusan dan keterhubungan standar kompetensi, baik yang utama, khusus dan umum, satu terhadap yang lain.

Tabel 2-1. Standard Kompetensi Lulusan dalam Klasifikasi Kompetensi menurut BNSP

Penciri Penciri

Penciri Program Studi

Universitas Nasional Profil Lulusan

Kompetensi Utama

Kompetensi Kompetensi

Khusus Umum

1 Sarjana Mampu

Mampu

(i) Mampu

melakukan

Teknik Sipil melakukan

membuat

Survey dan

program

yang Perencanaan Investigasi

komputer

melakukan bangunan –

sederhan

Perencanaan bangunan

menggun

sipil

akan bahasa –

2 Sarjana Mampu

Teknik Sipil melakukan

membuat

man yang

yang Perancangan dokumen

relevan dengan

melakukan bangunan –

Deteiled

ke-

Perancangan bangunan

teknik- sipil-an;

Engineering

sipil

Design (DED)

(ii) Mampu

Mampu

mengope rasikan

menyusun dan

software-

membuat

software standar

relevan dengan

Anggaran dan

ke-

Biaya (RAB)

teknik- sipil-an;

Mampu

(iii) Menyusun

menyusun dan

dan membuat

(iv) dokumen tender Bekerja secara

3 Sarjana Mampu

Teknik Sipil melakukan

menginterpretasi

dalam

uang Pelaksanaan dokumen DED

tim, dan

melakukan konstruksi

(v) Berkarya secara Inovatif

Penciri Penciri

Penciri Program Studi

Universitas Nasional Profil Lulusan

Kompetensi Utama

Kompetensi Kompetensi

Khusus Umum Pelaksanaan bangunan –

dan kreatif.

metoda konstruksi

Mampu menerapkan manajemen konstruksi

4 Sarjana Mampu

Mampu

Teknik Sipil melakukan

melaksanakan

Pengawasan Pengawasan Kontrol Mutu Teknik

atas

( Quality

Pelaksanaan Control) konstruksi bangunan – bangunan sipil

Mampu melakukan manajemen pengawasan konstruksi (membuat laporan progress pekerjaan konstruksi, dll)

Penciri Penciri

Penciri Program Studi

Universitas Nasional Profil Lulusan

Kompetensi Utama

Kompetensi Kompetensi

Khusus Umum

5 Sarjana Mampu

Mampu

Teknik Sipil melakukan

merancang dan

Pe-evaluasi Evaluasi dan mengimplemen- Pemeliharaan tasikan Operasi atas

Mampu melakukan asesmen tentang kinerja bangunan

SK Mendiknas RI No. 045/U/2002 dan keputusan BSNP tahun 2010 mensyaratkan agar atas rumusan kompetensi pada tataran jurusan/program studi (standar kompetensi utama) perlu dilakukan kajian untuk mengetahui dan memastikan apakah mengandung elemen – elemen kompetensi. Elemen – elemen kompetensi tersebut adalah:

(i) Landasan Kepribadian (LkP); (ii) Penguasaan Ilum dan Keterampilan (PIK); (iii) Kemampuan Berkarya (KB); (iv) Sikap dan Perilaku dalam Berkarya (SPbK), dan (v) Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat (PKbHbM)

Tabel 2-2. Pengkajian Kandungan Elemen Kompetensi dari Standar Kompetensi Utama

Elemen Kompetensi Kompetensi

Rumusan Kompetensi

Utama SPbK PKb

A. Primer

1 Seorang sarjana teknik yang mampu

melakukan, baik secara mandiri maupun secara bersama-sama dalam suatu tim (kelompok) ahli-ahli teknik: (1) Perencanaan,

Elemen Kompetensi Kompetensi

Rumusan Kompetensi

Utama SPbK PKb

3 dan (3) Pelaksanaan konstruksi bangunan – bangunan sipil,

4 serta (4) Pengawasan

5 dan (5) Evaluasi atas bangunan tersebut,

sejak tahapan konstruksinya, selama masa layan ( service life) -nya hingga pada tahap dekonstruksinya, sehingga menghasilkan suatu bangunan sipil yang dalam keseluruhan performansinya, merupakan hasil penerapan teknologi termutakhir dalam bidang ke- teknik-sipil-an, memenuhi standar kualitas, dan ramah terhadap lingkungan.

B. Sekunder 1

Melakukan Survey dan

Investigasi

2 Membuat dan menyususn Detailed

Engineering Design (DED)

3 Menyusun RAB

4 Membuat Dokumen Tender

5 Menginterpretasi Dokumen Perancangan dan

Gambar (DED)

6 Menerapkan Metode Konstruksi

7 Menerapkan Manajemen Konstruksi

8 Melaksanakan Kontrol Mutu ( Quality Control)

9 Melakukan Manajemen Pengawasan Konstruksi

(mampu membuat laporan progress)

10 Merancang dan mengimplementasi Operasi

dan Pemeliharaan (O & P)

11 Melakukan Assessmen

C. Tersier

1 Mampu membuat program komputer

menggunakan bahasa – bahasa pemrograman yang relevan.

2 Mampu mengoperasikan software-software X X

standar yang relevan dengan ke-teknik-sipil- an.

Elemen Kompetensi Kompetensi

Rumusan Kompetensi

Utama SPbK PKb

3 Menyusun dan membuat laporan ilmiah

4 Bekerja secara mandiri maupun dalam tim;

5 Inovatif dan kreatif

Tabel 2-2, Tabel 2-3, dan Tabel 2-4 menunjukkan hasil kajian kandungan elemen kompetensi, masing – masing dari rumusan standar kompetensi utama, standar kompetensi khusus dan standar kompetensi umum.

Tabel 2-3. Pengkajian Kandungan Elemen Kompetensi dari Standar Kompetensi Khusus

Elemen Kompetensi Kompetensi

Rumusan Kompetensi

Khusus SPbK PKb

1 Mempu mengembangkan kepribadian, berbudi

luhur dan pekerti

Universitas

Tabel 2-4. Pengkajian Kandungan Elemen Kompetens dari Standar Kompetensi Umum

Elemen Kompetensi Kompetensi

Rumusan Kompetensi

Khusus SPbK PKb

Penciri Nasional

Kedua dokumen yang disebutkan terakhir juga mensyarartkan agar kajian atas kandungan elemen kompetensi oleh kompetensi utama, khusus dan umum, dilakukan dan dinyatakan dalam sebaran satuan

Tabel 2-5. Sebaran Kandungan Elemen Kompetensi dalam Porsi SKS

Kompetensi Elemen Kompetensi

hŵƵŵ 1 Landasan Kepribadian (LkP)

hƚĂŵĂ

2 Penguasaan Ilmu dan Keterampilan (PIK) 3 Kemampuan Berkarya (KB)

Ϯ ϭϬ 4 Sikap dan Perilaku Berkarya (SPbK)

5 Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat (PKbHbM)

2.2. Bahan Kajian dan Penjabarannya ke dalam Matakuliah

Setelah merumuskan pokok yang pertama dari suatu kurikulum yaitu standar kompetensi maka adalah tepat sekarang untuk beranjak ke pokok yang kedua yaitu isi atau pengalaman pembelajaran/belajar yang perlu ditempuh mahasiswa untuk mencapai baik standar kompetensi utama, umum dan khusus (lihat halaman 3). Yang dimaksudkan adalah bangun ilmu, teknologi atau seni, objek, pengetahuan dll yang secara kolektif disebut bahan kajian, yang harus dipelajari mahasiswa untuk mencapai standar kompetensi yang telah dirumuskan. Hasil pengkajian tim penyususn kurikulum menyatakan bahwa untuk mencapai standar kompetensi jurusan teknik sipil seperti yang dijabarkan di atas, terdapat dua puluh enam bahan kajian yang harus dipelajari mahasiswa. Bahan – bahan kajian itu adalah:

1. Fisika Dasar;

2. Kimia Dasar;

3. Matematika;

4. Bahasa;

5. Mekanika Teknik dan Pemrograman Komputer;

6. Hidrologi dan Hidrolika;

7. Ilmu Ukur Tanah;

8. Mekanika Tanah;

9. Pengantar Teknik Transportasi;

10. Menggambar Rekayasa dan Pengetahuan/Pengenalan Bahan-Bahan Bangunan/Bahan Struktur Bangunan;

11. Teknik Pantai;

12. Bangunan Air, Irigasi dan Sumber Daya Air;

13. Struktur Beton;

14. Struktur Baja;

15. Struktur Kayu;

16. Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas;

17. Teknik Fondasi;

18. Manajemen Proyek Konstruksi; 14

19. Teknik Infrastruktur Perkotaan;

20. Lapangan Terbang;

21. Pelabuhan;

22. Lingkungan;

23. Agama dan Etika;

24. Kewarganegaraan;

25. Kewirausahaan, dan

26. Kerja Praktek dan Tugas Akhir. Mempelajari bahan-bahan kajian ini menurut urutan tertentu, menghentar mahasiswa kepada

mencapai standar kompetensi jurusan, baik standar kompetensi utama dengan unsur – unsur dan taraf – taraf-nya, standar kompetensi khusus maupun standar kompetensi umum. Dengan demikian, satu atau beberapa bahan kajian ini memiliki hubungan dengan satu atau beberapa unsur standar kompetensi, dalam hal pencapaian kompetensi. Hubungan ini ditunjukkan matriks dalam Tabel 2-6 dan Tabel 2-7. Keterhubungan bahan – bahan kajian ini dengan standar kompetensi jurusan, ditunjukkan oleh simpul – simpul keterhubungan bertanda “X” pada matriks dalam Tabel 2-6. Setiap baris matriks ini menyatakan bahan – bahan kajian yang harus dipelajari seorang mahasiswa jurusan Teknik Sipil untuk mencapai unsur tertentu dari standar kompetensi. Baris ke 11 misalnya, menyatakan bahwa untuk mencapai kompetensi, “Mampu melakukan Kontrol Mutu (Quality Control)”, seorang mahasiswa perlu mempelajari bahan kajian yang ditandai tanda “X” pada baris tersebut yaitu: Kimia Dasar, Matematika, Mekanika Teknik dan Program Komputer, Hidrologi/Hidrolika, Mekanika Tanah, Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/Pengenalan Bahan Bangunan, dan Manajemen Proyek Konstruksi.

Selanjutnya, atas keterhubungan bahan-bahan kajian dengan pencapaian standar kompetensi, dilakukanlah analisis mengenai keterdekatan bahan kajian serta kemungkinan keefektifan pencapaian kompetensi, bila satu bahan kajian dipelajari dalam beberapa mata kuliah, atau beberapa bahan kajian dipelajari dalam satu mata kuliah. Hasil pengkajian tim penyusun menyatakan bahwa, oleh karena natur kependidikan teknik sipil yang khas, jauh lebih banyak diperlukan satu bahan kajian dipelajari dalam beberapa mata kuliah daripada beberapa bahan kajian dipelajari dalam satu mata kuliah. Hasil analisis ini ditunjukkan dalam matariks pada Tabel 2-7. Secara prinsipil, matriks ini, menunjukkan hal yang sama dengan yang ditunjukkan matriks dalam Tabel 2-6. Perbedaannya adalah jika pada matriks dalam Tabel 2-6 yang dinytatakan adalah keterhubungan bahan kajian dan unsur-unsur kompetensi, maka pada matrik Tabel 2-7, keterhubungan tersebut telah dinyatakan berupa sederet mata-kuliah yang harus dipelajari secara berurut. Titik simpul 11x3 (Baris 11 kolom 3) misalnya, menyatakan bahwa untuk mencapai kompetensi “Mampu melakukan Kontrol Mutu ( Quality Control)” , seorang mahasiswa perlu mempelajari, antara lain, bahan kajian Matematika, yang dibelajarkan dan ditempuh secara berurut melalui mata-kuliah – mata-kuliah: Matematika-1, Matematika-2, Matematika-3 dan Statsitk, dan demikian pula setiap titik simpul lainnya.

Tabel 2-6. Matriks Keterhubungan Bahan – Bahan Kajian dengan Standar Kompetensi Jurusan

Bahan Kajian

Rumusan Standar

a P anguna

Kompetensi Jurusan

E kni ar ek Tugas

rbang

ndasi

dinyatakan dalam Unsur-

Unsurnya ahasa

a ausahaa

e kani

ngkungan ganeg

r Tekni

am engenal

rj

an R

anaj M

Tekni

e kani

Mampu melakukan Perencanaan bangunan -

X X X X X X X X X X X bangunan sipil

Mampu melakukan r

Perancangan bangunan - X XX X XXXXXX X X X X X X X X e bangunan sipil im Pr

Mampu melakukan Pelaksanaan konstruksi

bangunan - bangunan sipil a

Mampu melakukan Evaluasi dan Pemeliharaan atas

XXX X XXX X X X X X X X

Uta

bangunan - bangunan sipil Mampu melakukan Survei

dan Investigasi X X X X X X X

Mampu membuat dan menyusun dokumen Detailed

XXXX X X XXXX X X X X X kunder

Engineering Design (DED) e S

Mampu membuat dan menyusun dokumen Rencana

X X X X X X Anggaran Biaya (RAB)

Bahan Kajian

Rumusan Standar

a a P anguna

Kompetensi Jurusan

dinyatakan dalam Unsur-

a ganeg ausahaa k dan

isi

kani

r Tekni

ngkungan ar ir

am engenal

e kani

Mampu membuat dan menyusun dokumen -

X X X X X dokumen tender

Mampu menginterpretasikan dokumen DED

X X X X X X X X X X X X X X X Mampu memilih dan

menerapkan metoda X X X X X X X X X X konstruksi yang tepat untuk suatu pelaksanaan konstruksi Mampu melakukan Kontrol

Mutu (Quality Control) X X X X X X X Mampu melakukan

manajemen pengawasan X X X X X konstruksi

Mampu merancang dan mengimplementasikan Operasi dan Pemeliharaan

X X X X X X (OP) Mampu melakukan asesmen

X X X X X X tentang kinerja bangunan

Bahan Kajian

Rumusan Standar m

a P anguna

Kompetensi Jurusan K s

a dinyatakan dalam Unsur- k Tr

a dan ganeg ausahaa

Unsurnya

lo

e an B igasi e kni Ir

ngkungan ar ir

r Tekni

am engenal

kani e engg

Jal

angunan

Mampu membuat program komputer menggunakan bahasa - bahasa

pemrograman yang relevan dengan ke-teknik-sipil-an

Mampu mengoperasikan software-software standard

r yang relevan dengan ke-

X X X X X X XXXXXXXXX X

s ie teknik-sipil-an Ter

Mampu menyusun dan X membuat laporan ilmiah X Mampu bekerja secara

mandiri maupun dalam suatu

tim Mampu berkarya sebagai

sarjana teknik sipil secara

kreatif dan inovatif

Golonga n Kompetensi

eten si Ju

Fisika Dasar Kimia Dasar

Matematika

Bahasa

Mekanika Teknik dan Program Komputer Hidrologi/ Hidrolika Ilmu Ukur Tanah Mekanika Tanah

Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/

Pengenalan Bahan Bangunan Teknik Pantai

Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air Struktur Beton Struktur Baja Struktur Kayu

Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas Teknik Fondasi Manajemen Proyek Konstruksi Teknik Infrastruktur Perkotaan

Lapangan Terbang Pelabuhan Lingkungan

Agama dan Etika Kewarganegaraan Kewirausahaan Kerja Praktek dan Tugas Akhir

se hi

ngga m

e n ghas

ilkan

bangunan

ip il yang

m e ne

rapka n t

e knol og

te rm u takh

ir, m e m e nuh

st anda

r kua ita s,

dan

te rhadap

ingk l ungan

Um u m

K husus

KU

Utama

Golonga n Kompetensi

R IKU

K la L

TU si bangunan bangunan konst P m Ma

Primer

Un a din

abel 2- M p

Ju o

m St u

si bangunan bangunan P m Ma

si bangunan bangunan P m Ma

e s mU m y e p m atakan

il J ksanaan la la

rancangan la

eten rn n san

a T trik

ni ek s

Si e p te

FISDAS FISDAS

FISDAS

Fisika Dasar

il U

rhubungan B N

Kimia Dasar

MAT-1; MAT-2; MAT-3;

STAT; NUM

BING; BIND

BING; BIND

Bahasa

ahan 011

MR-1; MR-2; MR-3; MR- MR-1; MR-2; MR-3; MR- 4; PROKOM; MR-5;

- 20 Mekanika Teknik dan Program Komputer

4; PROKOM; MR-5;

MR-1;

DINSTRUK; GEMPA DINSTRUK; GEMPA

– B 16

HID; HDL-1; HDL-2

HID

Hidrologi/ Hidrolika

ahan K

IUT; p-IUT IUT; p-IUT

IUT; p-IUT

Ilmu Ukur Tanah

jian dengan S

MEKTAN-1; MEKTAN-2 MEKTAN-1; MEKTAN-2

Mekanika Tanah

PTT PTT

Pengantar Teknik Transportasi

Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/ Pengenalan Bahan Bangunan

MGR; p-MGR; TBB MGR; p-MGR; TBB

TBB

tandar

REKPAN REKPAN

REKPAN

Teknik Pantai

B o ah m

BA; IR-1;

BA Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air

pet

BETON-1; BETON-2; BETON-1; BETON-2;

an K

PERBET PERBET

Struktur Beton

ens

a ji

BAJA-1; BAJA-2; JA BAJA-1; BAJA-2; JA

Struktur Baja

KAYU KAYU

Struktur Kayu

s an,

Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas y

JR-1; RLL-1; JR-2; PTK JR-1; RLL-1; JR-2; PTK

ang Diny

REKFON-1; REKFON-2 REKFON-1; REKFON-2

REKFON-1

Teknik Fondasi

Man_AB; RAB; MANKON;

Manajemen Proyek Konstruksi a ta k

TEK_INF_KOT

an dalam

TEK_INF_KOTA

A Teknik Infrastruktur Perkotaan

LAPTER LAPTER

Lapangan Terbang

ta K u liah

Agama dan Etika

Kewarganegaraan

2 0 Kewirausahaan

Kerja Praktek dan Tugas Akhir

KU

Golonga n Kompetensi

si bangunan bangunan at P E m Ma

san eten d u u rn san

d en s igas

da lihar si

Fisika Dasar Si

FISDAS FISDAS

FISDAS

p il U

KIMDAS KIMDAS

KIMDAS

Kimia Dasar ND

MAT-1; MAT-2; MAT-3;

STAT; NUM MAT-1;

MAT-1; MAT-2; MAT- 3; STAT; NUM

Matematika NA ,2

MR-1; MR-2; MR-3; MR- 4; PROKOM; MR-5;

Mekanika Teknik dan Program Komputer - 20

DINSTRUK; GEMPA

HID; HDL-1; HDL-2 HID

HID; HDL-1; HDL-2

Hidrologi/ Hidrolika

IUT; p-IUT

Ilmu Ukur Tanah

MEKTAN-1; MEKTAN-2 MEKTAN-1

MEKTAN-1; MEKTAN-

2 Mekanika Tanah

PTT PTT

PTT

Pengantar Teknik Transportasi

Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/ Pengenalan Bahan Bangunan

MGR; p-MGR; TBB

MGR; p-MGR; TBB

REKPAN

Teknik Pantai Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air

B ah

BETON-1; BETON-2;

BETON-1; BETON-2;

Struktur Beton

a ji an

BAJA-1; BAJA-2; JA

BAJA-1; BAJA-2; JA

Struktur Baja

KAYU; Tug_KAYU

Struktur Kayu

JR-1; RLL-1; JR-2; PTK

Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas

REKFON-1; REKFON-2

REKFON-1; REKFON- 2 Teknik Fondasi

MANKON; ASHUM_MANKON

Manajemen Proyek Konstruksi

TEK_INF_KOTA

Teknik Infrastruktur Perkotaan

LAPTER

Lapangan Terbang

PEL

Pelabuhan Lingkungan

Agama dan Etika Kewarganegaraan

Kewirausahaan

Kerja Praktek dan Tugas Akhir

KU

Golonga n Kompetensi

e e nggar e s

mU y

atakan ru p a

san eten u

Fisika Dasar Si

p il U Kimia Dasar

ND

MAT-1; MAT-2; MAT-3; MAT-1; MAT-2;

MAT-1; MAT-2;

STAT MAT-3; STAT

MAT-3; STAT

Matematika NA ,2

BING; BIND BIND

MR-1; MR-2; MR-3; MR- 4; PROKOM; MR-5;

- 20 Mekanika Teknik dan Program Komputer

MR-1; MR-2; MR-3

DINSTRUK; GEMPA

HID; HDL-1; HDL-2

Hidrologi/ Hidrolika Ilmu Ukur Tanah

MEKTAN-1; MEKTAN-2

MEKTAN-1

Mekanika Tanah Pengantar Teknik Transportasi

MGR; p-MGR; TBB MGR; p-MGR;

Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/

TBB

MGR; p-MGR; TBB

Pengenalan Bahan Bangunan

REKPAN

Teknik Pantai

B ah

BA; IR-1;

Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air

BETON-1; BETON-2; PERBET

an K

Struktur Beton

a ji an

BAJA-1; BAJA-2; JA

Struktur Baja

KAYU

Struktur Kayu

JR-1; RLL-1; JR-2; PTK

Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas

REKFON-1; REKFON-2

Teknik Fondasi

MANKON; ASHUM_MANK

RAB

Manajemen Proyek Konstruksi

ON

TEK_INF_KOT A Teknik Infrastruktur Perkotaan

LAPTER

Lapangan Terbang

PEL

Pelabuhan Lingkungan

Agama dan Etika Kewarganegaraan

Kewirausahaan

Kerja Praktek dan Tugas Akhir

KU

Golonga n Kompetensi

U konst pe m m Ma

la

Ju m St u

M ngaw ana e m

C (Qu K m Ma

n o e e e s mU la y la uk toda ne e a m

konst pe unt yang t konst m m m Ma

ont

pm u J ru a

ksanaan la

atakan

ur ruk

je u p rol lity tro kuk p u

kuk

eten u

rapka ilih dan

si asan

Fisika Dasar Si

p il U

KIMDAS

Kimia Dasar ND

MAT-1; MAT-2; MAT-1; MAT-2;

MAT-3; STAT MAT-3; STAT

Matematika NA ,2

Bahasa

MR-1; MR-2; MR-1; MR-2; MR-3; MR-4;

MR-3; MR-4;

MR-1; MR-2; MR-3; MR-

MR-5; MR-5;

4; MR-5; PROKOM;

Mekanika Teknik dan Program Komputer 16

HID; HDL-1; HID; HDL-1; HDL-2

HDL-2

HID; HDL-1; HDL-2

Hidrologi/ Hidrolika Ilmu Ukur Tanah

MEKTAN-1; MEKTAN-1; MEKTAN-2

MEKTAN-2

MEKTAN-1; MEKTAN-2

Mekanika Tanah Pengantar Teknik Transportasi

Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/ Pengenalan Bahan Bangunan

TBB

Teknik Pantai

B ah

BA; IR-1;

Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air

BETON-1; BETON-2; PERBET

an K

Struktur Beton

a ji an

BAJA-1; BAJA-2; JA

Struktur Baja

KAYU

Struktur Kayu

JR-1; RLL-1; JR-2; PTK

Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas Teknik Fondasi

Man_AB; RAB; MANKON;

Man_AB; MANKON;

MANKON EREK

ASHUM_MANKON

Manajemen Proyek Konstruksi

TEK_INF_KOTA

Teknik Infrastruktur Perkotaan Lapangan Terbang Pelabuhan Lingkungan

Agama dan Etika Kewarganegaraan

Kewirausahaan

Kerja Praktek dan Tugas Akhir

KU

Golonga n Kompetensi

U te de yang r pe bahasa n baha m om k pr m Ma bangunan ki te ase m Ma (OP P O nt m dan

la

Ju m St

M n ngan ke

atakan ru p a m

rogr ut a bua p

rancang m

e rn

eten san n d u

ur

-s ip le

sa unaka m

Fisika Dasar Si

Kimia Dasar ND

MAT-1; MAT-2; MAT-3; STAT;

MAT-1; MAT-2;

MAT-1; MAT-2; MAT-

NUM

MAT-3; STAT

3; STAT

Matematika NA ,2

BING; BIND

BING; BIND

Bahasa

MR-1; MR-2;

MR-1; MR-2; MR-3; MR-4;

MR-3; MR-4;

MR-1; MR-2; MR-3;

- 20 Mekanika Teknik dan Program Komputer

MR-4; MR-5;

PROKOM;

HID; HDL-1;

HID; HDL-1; HDL-2

Hidrologi/ Hidrolika

Ilmu Ukur Tanah

MEKTAN-1; MEKTAN-2

MEKTAN-1; MEKTAN- 2 Mekanika Tanah Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/

Pengenalan Bahan Bangunan Teknik Pantai

B ah

Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air

an K

Struktur Beton

a ji an

Struktur Baja

Struktur Kayu Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas Teknik Fondasi

Man_AB; RAB; MANKON;

Man_AB; RAB;

EREK

MANKON

Manajemen Proyek Konstruksi

TEK_INF_KOT A TEK_INF_KOTA

Teknik Infrastruktur Perkotaan Lapangan Terbang Pelabuhan Lingkungan

Agama dan Etika Kewarganegaraan

Kewirausahaan METRISET; KP; TA

Kerja Praktek dan Tugas Akhir

KU

Golonga n Kompetensi

M a aupu and car ke

ti m dal m m se be Ma la dan m m Ma

k te de yang r st sof an

n ngan ke

anda

atakan ru p

eten san n d u

Fisika Dasar Si

FISDAS

p il U Kimia Dasar

NDA

Matematika NA ,2

BIND

BING; BIND

Bahasa

MR-1; MR-2; MR-3; MR- 4; PROKOM; MR-5;

- 20 Mekanika Teknik dan Program Komputer

DINSTRUK; GEMPA

16 Hidrologi/ Hidrolika

Ilmu Ukur Tanah

MEKTAN-1; MEKTAN-2

Mekanika Tanah Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/

Pengenalan Bahan Bangunan

REKPAN

Teknik Pantai

B ah

BA; IR-1;

Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air

PERBET

BETON-1; BETON-2;

an

PERBET

Struktur Beton

a ji an

BAJA-1; BAJA-2; JA

Struktur Baja

KAYU; Tug_KAYU

Struktur Kayu

JR-1; RLL-1; JR-2; PTK

Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas

REKFON-1; REKFON-2

Teknik Fondasi

Man_AB; RAB; MANKON; EREK

Manajemen Proyek Konstruksi

TEK_INF_KOTA

Teknik Infrastruktur Perkotaan

LAPTER

Lapangan Terbang

PEL

Pelabuhan Lingkungan

Agama dan Etika Kewarganegaraan

Kewirausahaan METRISET; KP;

METRISET; TA

KP; TA

METRISET; KP; TA

Kerja Praktek dan Tugas Akhir

KU

Golonga n Kompetensi

R IKU

Un a din

U lin te ra kuai st me ter te m si bangunan m se

M gkunga rhadap ma

inova k si sar se be Ma

J h ta

anda me m knol e p

ti il se jana

bagai

rk

atakan ru p

ngga

san eten n u

n og u a rapka ng

Fisika Dasar Si

p il U Kimia Dasar

NDA

Matematika NA ,2

011 Mekanika Teknik dan Program Komputer - 20

Bahasa

16 Hidrologi/ Hidrolika

Ilmu Ukur Tanah Mekanika Tanah

Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/

Pengenalan Bahan Bangunan Teknik Pantai

B ah

Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air

an K

PERBET

Struktur Beton

a ji an

Struktur Baja

Struktur Kayu Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas Teknik Fondasi Manajemen Proyek Konstruksi Teknik Infrastruktur Perkotaan

Lapangan Terbang Pelabuhan

PL; TEKPEN

Lingkungan Agama dan Etika Kewarganegaraan

2 6 KWU

Kewirausahaan

METRISET; KP; TA

Kerja Praktek dan Tugas Akhir

Golonga n Kompetensi

Fisika Dasar Kimia Dasar

Matematika

Bahasa

Mekanika Teknik dan Program Komputer Hidrologi/ Hidrolika Ilmu Ukur Tanah Mekanika Tanah

Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/

Pengenalan Bahan Bangunan Teknik Pantai

Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air Struktur Beton Struktur Baja Struktur Kayu

Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas Teknik Fondasi Manajemen Proyek Konstruksi Teknik Infrastruktur Perkotaan

Lapangan Terbang Pelabuhan Lingkungan

Agama dan Etika Kewarganegaraan Kewirausahaan Kerja Praktek dan Tugas Akhir

Um u m

K husus

STAT

BING; BIND

AGAM_ETIKA

KEW

Karena setiap titik simpul matriks tersebut menyatakan sederet mata-kuliah dalam urutan tertentu yang harus dipelajari untuk mencapai unsur kompetensi tertentu maka secara tersirat, setiap titik simpul tersebut telah sekaligus memberikan garis-garis besar dan arahan, bagaimana sebaiknya mata- kuliah – mata-kuliah nantinya diata dan diurut dalam sebaran mata-kuliah pada semester-semester perkuliahan. Sebaran mata kuliah semester demi semester ini membentuk suatu proses pembelajaran secara keseluruhan yang akan ditempuh seorang mahasiswa selama mengikuti pendidikan di jurusan Teknik Sipil. Secara ringkas, proses ini disebut Program Pendidikan, dan sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, matriks dalam Tabel 2-7 di atas, telah memberikan arahan untuk menyusun program pendidikan. Penyusunan program pendidikan dibahas pada bagian berikut ini.

2.3. Program Pendidikan

Setelah pada bagian sebelumnya pokok kedua dari kurikulum yaitu isi atau pengalaman pembelajaran/belajar mahasiswa dalam mencapai kompetensi dirumuskan maka pada bagian ini akan dibahas mengenai pokok ketiga dari suatu kurikulum yaitu proses logis/sistematik dari pengalaman pembalajaran (lihat halaman 3), yang secara teringkas disebut Program Pendidikan. Dalam pengertian ini, program pendidikan adalah suatu proses sistematik dan komprehensif yang perlu ditempuh seroang mahasiswa untuk mencapai kompetensi lulusan. Materi dari program ini adalah gelaran mata kuliah – mata kuliah dari semester demi semester, yang ditata dan dirunut secara logis dan sedemikian rupa sehingga memungkinkan dan menjamin bahwa seorang mahasiswa yang memprogramkan perkuliahan dari semester pertama hingga semester akhir akan menguasai secara urutan yang logis, kompetensi – kompetensi mulai dari kompetensi bertaraf taksonomis yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, hingga mencapai dan menguasai standar kompetensi bertaraf paling tinggi yaitu standar kompetansi lulusan. Pada kurikulum ini, materi program pendidikan tersebut dinyatakan dalam dua format yang saling terhubung satu dengan yang lain, yang secara tersatukan membentuk struktur kurikulum. Kedua format tersebut adalah: (1) sebaran mata kuliah – mata kuliah dan sks-nya pada semester – semester perkuliahan, dan (2) daftar mata kuliah setiap semester dan prasyaratnya. Sebelum membahas hal – hal itu, adalah lebih baik terlebih dahulu dibahas mengenai struktur umum dan model yang dipakai sebagai dasar kurikulum jurusan Teknik Sipil.

2.3.1. Model Kurikulum

Dalam struktur kurikulum Jurusan Teknik ada lima pilar utama dalam menunjang Standar Kompetensi Lulusan Teknik Sipil yaitu: Spesialisasi dibidang ketekniksipilan, terampil dan menguasai Teknologi Teknik Sipil, terampil dan menguasai Ilmu Teknik Sipil, terampil dan menguasai ilmu dasar, di samping itu mempunyai kepedulian pada lingkungan, mempunyai dasar untuk hidup berkepedulian sosial dan berkewirausahaan ( entreprenuership ).