ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N

MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N

  

( MENGUKUR)

TINGKAT X

PROGRAM KEAHLI AN

TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

  

DISUSUN OLEH :

Dr s. SOEBANDONO MENGUKUR

  LEM BA R KERJA SISWA 4 Mistar baja Mistar baja dibuat dari bahan baja tahan karat.

  Garisnya ada skala metrik atau inchi, atau gabungan. Pada skala metrik, 1 cm dibagi 10 atau 20 garis. Jadi setiap garis ada 1/10 mm atau 1/20 mm. Pada skala inchi, 1 inchi dibagi 8, 16, 32 atau 64 garis. Jadi setiap garis berjarak 1/8”, 1/16”, 1/32” atau 1/64”. Panjang mistar biasanya 6 inchi (15 cm) atau 12 inchi (30 cm).

  Untuk mengukur, dirikan mistar dengan tepi garis menyentuh benda kerja. Bila mungkin, pakailah ganjal.

  Untuk mengutip ukuran dengan jangka, tempatkan kaki jangka, pada coakan garis. Tidak boleh diukur dari ujung.

  Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman : SMKN 2

  

Teknik Ketenagalistrikan Drs. Soebandono

PROBOLINGGO

  Nama Siswa : 1 – 10

  0 5 T L 5 S 0 4 MENGUKUR

  Mikrometer luar

  Mikrometer dipergunakan untuk mengukur jarak dengan sangat teliti. Ketelitian mencapai 1/1.000”, bahkan ada yang mencapai 1/10.000”. Beberapa mikrometer mempunyai skala metris dan ketelitian ukur mencapai 0,01 mm. Ukuran Inggris : 0 – 1”, 1” – 2”, 2” – 3” ukuran metrik : 0 – 25 mm, 25 – 50 mm, 50 – 75 mm.

  Menggunakan

  Peganglah seperti gambar. Putarlah sarung sampai landasan dan spindel menyentuh bidang benda kerja.

  Untuk mengukur ulir, dipergunakan mikrometer ulir dengan spindel khusus.

  

Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Halaman : SMKN 2

  Teknik Ketenagalistrikan Drs. Soebandono PROBOLINGGO

  Nama Siswa : 2 – 10 MENGUKUR

  Menggunakan mikrometer luar

  Peganglah dengan tangan kiri benda yang akan diukur. Pegang mikrometer dengan tangan kanan, dengan jari kelingking bingkai ditekan ke telapak jari. Jempol dan telunjuk memutar mikrometer dengan ringan (tanpa tekanan).

  Tekanan putar mempunyai pengaruh terhadap pengukuran. Oleh karena itu sentuhan landasan dan spindel pada benda kerja memerlukan sikap yang betul.

  Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman : SMKN 2

  Teknik Ketenagalistrikan Drs. Soebandono PROBOLINGGO

  Nama Siswa : 3 – 10 MENGUKUR

  Pembacaan mikrometer

  Ulir spindel mempunyai kisar (tusukan) ½ mm, jadi spindel maju ½ mm tiap putaran sorong. Pada bibir penunjuk terdapat pembagian 50 garis yang sama. Jadi tiap pembagian akan memberikan pembacaan = ½ x 1/50 = 1/100 atau 0.01 mm. Garis patokan lidah dibagi atas garis 1 mm. Tiap garis garis patokan, dibagi dua jadi mempunyai pembagian 0,5 mm, ini diberikan di bagian bawah garis patokan.

  Metrik Pada diagram – 1 :

  Pada lidah = 10 mm 4 garis lidah 4 x 0,5 mm = 2 mm Garis besar bibir yg dilampaui = 0,20 Garis kecil bibir = 0,02 mm Total = 12,22 mm

  Pada diagram – 2 :

  19,00 + 0,25 = 19,25

  Pada diagram 3 :

  • 19,00
  • 0,50
  • 0,25 19,75 mm

  

Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal :

Halaman : SMKN 2

  Teknik Ketenagalistrikan Drs. Soebandono PROBOLINGGO

  Nama Siswa : 4 – 10

  5 T L

  5 S 0

  4 MENGUKUR

  Pembacaan mikrometer Imperial

  Pada mikrometer ini, 1 inchi (1”) dibagi atas 40 ulir, jadi kisar ulir 1/40 inchi = 0,025 inchi Jadi tiap putaran sorong spindel bergerak 0,025 inchi. Dengan memutar sorong sampai bibir mencapai 1 garis, spindel sudah maju 1 x 0,001”, setelah mencapai angka 5, berarti spindel sudah maju 5 x 0,001 = 0,005”. Pada satu putaran penuh, spindel telah maju 25 x 0,001 = 0,025” Bacalah penunjukkan mikrometer imperial yang ditunjukkan pada sikap A s/d D : (A) = 0,200 (B) 0,250 = (0,200” + 0,025” + 0,025) (C) 0,562 = (0,500 + 0,050 + 0,012) (D) 0,7875 = (0,700 + 0,075 + 0,0125)

  Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman : SMKN 2

  

Teknik Ketenagalistrikan Drs. Soebandono

PROBOLINGGO

  Nama Siswa : 5 – 10

  0 5 T L 5 S 0 4 MENGUKUR

  Mistar sorong

  Mistar sorong dipergunakan untuk mengukur bidang luar, bidang lubang dan kedalaman. Ketelitian ukur dapat mencapai 1/1000” atau 1/150 mm. Ada skala pembagian metrik, imperial atau gabungan dari keduanya. Pada skala inchi (millimeter) sorong dibuat 25 (50) pembagian yang ditempati oleh 24 (49) pembagian pada skala utama.

  Menggunakan

  Untuk mengukur benda kerja kecil dipegang dengan tangan kiri, sorong didorong dengan jempol tangan kanan.

  Untuk mengukur benda besar, rahang sorong dipegang tangan kiri dan sorong didorong dengan tangan kanan.

  Perawatan :

  Mistar sorong itu alat ukur yang presisi, jadi harus dipergunakan seperlunya. Pembersihannya digosok dengan minyak lunak.

  Penampang rahang Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :

  SMKN 2

Teknik Ketenagalistrikan Drs. Soebandono

  PROBOLINGGO Nama Siswa :

  6 – 10 MENGUKUR

  Mistar sorong

  Pada skala bawah balok jarak dari 0 ke 1 ialah 10 mm dan dibagi atas 10 bagian (1 mm). tiap-tiap mm selanjutnya dibagi dua, jadi tiap garis ½ mm. Pada skala bawah sorong 12 mm dibagi atas 25 bagian, jadi tiap bagian 12/25 = 0,48 mm. Lihatlah bahwa setiap lima pembagian diberi angka. Jadi selisih panjang antara satu pembagian kecil pada skala bawah balok dan satu pembagian pada skala bawah sorong ialah 0,50 mm – 0,48 mm = 0,02 mm. Jika kedua garis skala balok dan skala sorong terletak segaris, kemudian sorong digeser sampai garis pertama terletak segaris maka gerakan itu berjarak 0,02 mm.

  Selain yang disebutkan diatas, mistar sorong juga dibuat dengan skala pembagian sebagai berikut :

  1. Skala atas balok merupakan pembagian 1/16 inchi sedangkan skala atas sorong 7/16 inchi dibagi atas 8 bagian. Jadi pengukuran terkecil dapat mencapai 1/16 inchi dibagi 8 = 1/128 inchi.

  2. Skala atas balok mempunyai pembagian 1/40 inchi sedangkan skala atas sorong 24/40 inchi dibagi atas 25 bagian. Jadi pengukuran terkecil dapat mencapai 1/40 inchi dibagi 25 = 0,001 inchi.

  3. Skala atas balok mempunyai pembagian 1/40 inchi, sedangkan skala atas sorong 49/40 inchi dibagi atas 25 bagian. Jadi pengukuran terkecil dapat mencapai 1/40 inchi dibagi 25 = 0,001 inchi.

  Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman : SMKN 2

  

Teknik Ketenagalistrikan Drs. Soebandono

PROBOLINGGO

  Nama Siswa : 7 – 10

  0 5 T L 5 S 0 4 MENGUKUR

  Contoh – 1 :

  Jika sorong digeser sampai segaris dengan salah satu garis pada skala balok (dalam hal ini garis ke 15), maka gerakan sorong itu berjarak 15 x 0,02 = 0,30 mm.

  Contoh – 2 :

  Bacalah penunjukkan sorong dibawah ini :

  a. Disebelah kiri dari 0 pada skala bawah sorong dibaca 30,50 mm b. Garis 14 pada skala bawah sorong tepat segaris dengan garis skala bawah balok.

  Ini menyatakan 14 x 0,02 = 0,28 mm Penunjukkan total = 30,50 + 0,28 = 30,78 mm

  Jadi bukaan rahang geser = Jumlah penunjukkan yang dilampaui 0 pada skala sorong + 2 kali pembacaan yang ditunjukkan pada garis sorong dan balok tepat segaris.

  Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman : SMKN 2

  

Teknik Ketenagalistrikan Drs. Soebandono

PROBOLINGGO

  Nama Siswa : 8 – 10

  0 5 T L 5 S 0 4 MENGUKUR RANGKUMAN : …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………..

  Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman : SMKN 2

  

Teknik Ketenagalistrikan Drs. Soebandono

PROBOLINGGO

  Nama Siswa : 9 – 10 MENGUKUR

Soal :

  1. Sebutkan lima alat ukur yang sering digunakan pada kerja listrik !

  2. Jelaskan dalam mengukur menggunakan jangka kaki tidak boleh dilakukan pada bagian ujung mistar ?

  3. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pembacaan alat ukur !

  4. Apakah perbedaan micrometer luar dan micrometer dalam ?

  5. Coba laksanakan pengukuran dibawah ini dengan menentukan letak pembacaan :

  a. 2,75

  b. 2,075

  c. 3,005

  Jawaban : Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :

  SMKN 2

Teknik Ketenagalistrikan Drs. Soebandono

  PROBOLINGGO Nama Siswa :

  10 – 10

  0 5 T L 5 S 0 4

Daft ar Pust aka

  Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI- JATIM 2000 Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI- JATIM 2000 H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis- Jakarta 1989 Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel, Depdikbud 1980