MATRIK SYLABUS PELATIHAN SETRAWAN
MATRIK SYLABUS PELATIHAN SETRAWAN
Implementasi Undang-Undang Nomor 6 tentang Desa
Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT dengan rahmatnya bahwa Modul Pelatihan Setrawan Program PendampinganDesa dalam rangka fasilitasi implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah hadir dihadapan pembaca. Secara
umum modul pelatihan ini dimaksudkan untuk menyiapkan setrawan dalam melaksanakan tugas fasilitasi implementasi Undang Undang
Desa di lokasi pilot project Program Pendampingan Desa di 5 Provinsi yaitu : Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan
dan Nusa Tenggara Timur.Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (Kemendesa PDTT), tugas yang wajib diemban adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan
desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara (Pasal 2).Harapan dari kehadiran modul pelatihan ini dapat memenuhi kebutuhan semua pihak dalam rangka mendorong peningkatan
kapasitas setrawan sebagai Pegawai Negeri Sipil yang mampu melakukan fasilitasi pendampingan desa sesuai dengan kebutuhan, kondisi
sosial masyarakat dan peraturan yang berlaku. Selain itu harapannya Modul Pelatihan ini bisa menjadi bahan referensi bagi pelaku
pemerintahan baik di nasional, provinsi, kabupaten, desa, masyarakat dan pemangku kepentingan lain dalam upaya memfasilitasi
implementasi Undang-Undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa.DIREKTUR JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika
DAFTAR ISI Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
A. LATAR BELAKANG
1
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
2 B. RUANG LINGKUP
3 C. TUJUAN PELATIHAN
4 D. STRUKTUR PELATIHAN
5 E. SUSUNAN MATERI PELATIHAN
7 F. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN Pokok Bahasan 1 : UU Desa Sebagai Jalan Transformasi Sosial Desa Pokok Bahasan 2 : Konsep Inklusi dan Optimasi Peran Kelompok Marginal Pokok Bahasan 3 : Desa Adat Dalam Bingkai Kebhinekaan Indonesia Pokok Bahasan 4 : Optimasii hak Asal-Usul & Kewenangan Lokal Skala Desa Pokok Bahasan 5 : Demokratisasi Tata Kelola Kelembagaan Desa Pokok Bahasan 6 : Orientasi dan Tujuan Pembangunan Desa Pokok Bahasan 7 : Pengembangan Aset dan Ekonomi Desa Pokok Bahasan 8 : Citra Diri Setrawan ii Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
MATRIKS KURIKULUM
PELATIHAN SETRAWAN DALAM PROGRAM PENDAMPINGAN DESA
A. LATAR BELAKANG
Dalam pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan peraturan pelaksanaannya membutuhkan kesiapan
pemangku kepentingan baik Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, masyarakat dan pendamping agar berjalan secara efektif. Peningkatan
kapasitas setrawan ( PNS) sebagai akseletator pembangunan dan pendampingan desa menjadi salah satu aspek penting yang dapat
membantu pencapai tujuan dan target pelaksanaan UU Desa secara optimal. Kapasitas setrawan selaku pendampingan desa yang
dimaksud mencakup: (1) pengetahuan tentang kebijakan UU Desa; (2) keterampilan memfasilitasi pemerintah desa dalam mendorong
tatakelola pemerintah desa yang baik; (3) keterampilan tugas-tugas teknis pemberdayaan masyarakat; dan (4) sikap kerja yang sesuai
dengan standar kompetensi pendampingan dan tuntutan UU Desa. Dalam meningkatkan kinerja pendampingan tercermin dari komitmen,
tanggung jawab dan keterampilan untuk mewujudkan tatakelola desa yang mampu mendorong kemandirian pemerintah desa dan
masyarakat melalui pendekatan partisipatif.Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa pasal 128 huruf dijelaskan bahwa pendampingan masyarakat desa secara teknis dilaksanakan oleh satuan
kerja perangkat daerah kabupaten / kota dan dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa,
dan/atau pihak ketiga. Terkait pendampingan tersebut dapat dijelasakan sebagai berikut :(1) Pemerintah dan pemerintah daerah menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat Desa dengan pendampingan secara berjenjang
sesuai dengan kebutuhan.(2) Pendampingan masyarakat Desa dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan dapat dibantu oleh tenaga
pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan/atau pihak ketiga. (3) Camat atau sebutan lain melakukan koordinasi pendampingan masyarakat Desa di wilayahnya.Selanjutnya dalam pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi Pasal 10 huruf (d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasar,
pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan sarana prasarana
desa serta pemberdayaan masyarakat.Salah satu sarana untuk meningkatkan kompetensi pemangku kepentingan dalam memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat ditentukan oleh berbagai faktor yang terkait langsung dengan pengelolaan proses
pelatihan atau pembelajaran (latar belakang peserta, materi, metode, media dan penilaian pembelajaran) maupun pengelolaan kegiatan
(manajemen) dalam penyelenggaraan pelatihan. Hal ini tercermin dalam kurikulum (Garis-Garis Besar Program Pelatihan) yang dirancang
sesuai dengan kebutuhan peningkatan kapasitas Setrawan pendamping desa. Persoalan kualitas pelatih dan penyelenggraan termasuk
manajemen pelatihan seringkali menjadi penting dalam mendukung pencapian tujuan pembelajaran. Dengan demikian, keseluruhan unsur
dalam pembelajaran harus diperhatikan secara seksama dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan pelatihan khususnya oleh
penyelenggara pelatihan.Atas dasar hal tersebut, dalam rangka mendukung pelaksanaan UU Desa dan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Direktorat
Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang
menginisiasi penyelenggaraan pelatihan setrawan dalam rangka pendampingan desa untuk mendorong mendukung implementasi UU
Desa.Diharapkan dalam pelatihan ini dapat menghasilkan setrawan pendampingan desa yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang memadai untuk membantu pemerintah daerah dan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan desa secara profesional, efektif dan efisien, akuntabel, terbuka dan bertanggungjawab.B. RUANG LINGKUP
Kurikulum Pelatihan Setrawan disusun dengan maksud memberikan kerangka acuan dalam penyelenggaraan pelatihan Setrawan sebagai Pendampingan Desa agar siap mengawal pendampingan implementasi UU Desa.
Selanjutnya, dalam rangka mempersiapkan dan melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Setrawan Pendamping Desa maka disusun paket pelatihan yang terdiri dari: (1) Petunjuk Penyelenggaraan Pelatihan Setrawan; (2) Matrik Kurikulum Pelatihan Setrawan;
(3) Panduan Pelatih dalam memfasilitasi proses pembelajaran bagi Setrawan.
C. TUJUAN PELATIHAN
Tujuan Pelatihan Setrawan dalam Implementasi Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, yaitu:
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Peserta memiliki kompetensi Sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam memfasilitasi implementasi Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: (1)
Memahami perspektif dan semangat Implementasi Undang-Undang Desa; (2) Memahami peran fungsi setrawan selaku PNS dalam Pengorganisasian dan pemberdayaan masyarakat; (3) Terampil dalam memfasilitasi pemerintahan kabupaten dalam implementasi Undang-Undang Desa;
(4) Terampil dalam memfasilitasi pemerintahan desa dan masyarakat mengelola pembangunan desa; (5) Terampil dalam memfasilitasi pemerintahan desa dan masyarakat dalam Pengelolaan Keuangan Desa; (6) Terampil dalam memfasilitasi Pemerintah Desa dan BPD dalam menyusun RPJMDesa dan RKPDesa; (7) Terampil dalam memfasilitasi Pemerintah Desa dan BPD dalam menyusun Peraturan Desa; (8) Terampil menyusun langkah strategis untuk transformasi desa
D. STRUKTUR PELATIHAN PB.1.
Bagian I Persfektif Undang Undang Desa Bagian II Implementasi Undang Undang Desa Bagian III Pendampingan Desa PEMBULATAN & RKTL PB.2. Promosi Inklusi Sosial dan Optimas Peran Kelompok Termarjinalkan PB.6. Orientasi dan Tujuan Pembangunan Desa UMPAN BALIK
UU Desa sebagai jalan Transformasi Sosial Desa
PB.7.
Pengembangan Ekonomi Desa PB.8.
Citra Diri Setrawan
PB.4.
Optimalisasi Hak Asal-Usul &Kewenangan Lokal Skala Desa PB.3.
Desa Adat dalam Bingkai Kebhinekaan Indonesia PB.5.
Demokratisasi dan Tata Kelola Kelembagaan Desa
E. SUSUNAN MATERI PELATIHAN
No POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN KOMPETENSI JAMPEL
Pengetahuan Keterampilan Sikap (menit)1
2
3
4
5 Dinamika Kegiatan Pre-Test Tdk dihitung Kelompok dan Perkenalan sebagai Pengorganisasian materi Tujuan Pelatihan dan Ungkapan Harapan
Peserta Diri Peserta
1. UU Desa Sebagai
90
1.1 UU Desa: Syarat Transformasi Desa Jalan Menuju Transformasi Sosial Desa
1.2 Perkembangan paradigma tentang
90 desa
1.3
45 Ruang-ruang strategis untuk mengoptimalisasi UU Desa
2. UU Desa dalam 2.1.
90 Konsep Inklusi sosial dalam konteks Promosi Inklusi implementasi UU Desa. Sosial
2.2.
90 Analisa sosial untuk Optimasi Ruang Inklusi Kelompok Marginal 135’
3. Desa Adat Dalam Nomenklatur pengakuan desa adat Bingkai Kebhinekaan
4 Optimasii hak
4.1. Pemetaan hak bawaan sesuai asal-
90 Asal-Usul & usul dan urusan lokal berskala desa
No POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN KOMPETENSI JAMPEL
(menit) Pengetahuan Keterampilan Sikap6.2. Peran Pendampingan Dalam Pengelolaan Anggaran Desa
45 Wrap Up dan Post Test Peyimpulan pokok pokok materi sebelum Post test
8.2. Teknik mengembangkan citra diri sebagai coomunity organizer sesui dengan kebutuhan visoning desa yang mengacu pada mandat UU Desa.
45
8 Citra Diri setrawan 8.1. Identifikasi Citra Diri Setrrawan
90
7.2. BUMDesa sebagai pendorong pengembangan ekonomi desa
90
7.1. Potensi dan aset ekonomi desa
7 Pengembangan Ekonomi Desa
45
6.3. Mengawal Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa
90
90
1
6.1. Fasilitasi Perencanaan Pembangunan Desa
6 Orientasi dan Tujuan Pembangunan Desa
45
5.2. Tata Kelola dan Kelengkapan Peraturan Desa
90
5.1. Demokratisasi Tata Kelola Kelembagaan Desa
5 Demokratisasi Tata Kelola Kelembagaan Desa
45
4.2. Kewenangan tugas dari supra desa 45 4.3. Pelembagaan Kewenangan desa.
5 Kewenangan Lokal Skala Desa
4
3
2
Tdk dihitung sebagai
No POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN KOMPETENSI JAMPEL
(menit) Pengetahuan Keterampilan Sikap1
2
3
4
5 materi
JUMLAH JAM PELAJARAN (Menit) 1350
F. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN (SILABUS)
Alur pelatihan Setrawan Pendampingan Desa dimulai dengan meletakkan Perspektif kepada para calon setrawan pendamping desa
tentang UU Desa sebagai sebagai jalan masuk dan prasarat terwujudnya keselamatan hidup rakyat di perdesaan. Untuk melakukan hal
tersebut, paling tidak ada 5 syarat perubahan yang harus dilakukan oleh calon setrawan pendamping desa untuk mendorong terjadinya
transformasi di desa.
Langkah berikutnya calon setrawan pendamping desa diberikan pemahaman tentang tantangan dan peluang yang dapat dimanfaatkan
dalam mengimplementasikan UU Desa, serta perannya sebagai fasilitator dan pengorganisir masyarakat yang secara bertahap
ditumbuhkan melalui materi Citra Diri seorang pendamping desa.Tumbuhnya kesadaran dan komitmen Setrawan Pendamping Desa akan tugasnya mendorong dan mewujudkan desa sebagai self
governing community melalui proses village driven development harus dibarengi dengan Pengetahuan ,ketrampilan dan sikap yang
memadai dalam memfasilitasi implementasi UU Desa, mulai dari perencanaan hingga pengawasan. Oleh karenanya calon Setrawan
Pendamping desa diberikan materi yang bersifat teknis terkait implementasi UU Desa, seperti keuangan, RPJMDesa, RKP Desa, Bumdes,
Peraturan di Desa dll.
Secara keseluruhan dalam kurikulum Pelatihan Setrawan Pendampingan Desa seluruh materi yang diberikan dibingkai dengan perspektif
POD, Pengorganisasian masyarakat (CO), deliberatif, dan Advokasi dalam pembahasan dan analisa materinya. Adapun secara rinci keseluruhan materi tersebut dituangkan dalam matrik kurikulum pelatihan setrawan sebagai berikut;No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan) Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu (menit)
Mampu memahami struktur UU Desa, asas prinsip dasar UU desa. Mampu memahami dan merumuskan strategi kebijakan UU Desa dan perubahan-perubahan kebijakan yang ada.
2 Mampu enemukenaIi praktek-praktek terbaik perkembangan desa berdasarkan paradigma
1 Mampu menjelaskan paradigma desa baru sesuai dengan UU Desa
Mampu mengenali dan memahami paradigma desa baru sebagai self governing community dan local self government .
hand out Bahan Bacaan 90’
Curah Pendapat & pemantulan Pemaparan Tanya-jawab Wrap up
1.1. UUDesa : Syarat penting terjadinya transformasi desa
1. Mampu menjelaskan latar belakang dan visi terbitnya UU Desa No.6 Tahun 2014 2. Mampu menjelaskan pengertian azas rekognisi dan subsidiaritas dan implementasinya dalam kehidupan berdesa 3. Mampu menganalisa perubahan kebijakan dan merumuskan strategi kebijakan terkait implementasi UU desa.
1. UU Desa sebagai jalan Transformasi Sosial Desa
1
8
7
6
5
4
3
2
1.2. UUDesa, Paradigma Baru tentang Desa 90’
No Materi Pelatihan Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Metode Media Waktu
(Pokok Bahasan) Bahasan (menit)1
2
3
4
5
6
7
8
desa baru sesuai Undang- undang Desa Mampu menemu kenali 1.3.
45’ Ruang-ruang strategis
1 Mampu menemu kenali ruang-ruang strategis dan Implementasi UU Desa dan menjelaskan ruang- rumusan strategi untuk ruang strategis untuk mengoptimalisasi UU Desa mengoptimalisasi UU Desa
2 Mampu menjelaskan langkah transformasi sosial di tingkat desa yang bisa dilakukan.
3 Merumuskan rencana tindak lanjut dalam kerangka strategi mewujudkan transformasi desa.
2 Inklusi Sosial dan Optimasi Mampu menjelasakan 2.1.
90’ Inklusi Sosial dalam Ceramah, Media 1.
Menjelaskan konsep dasar, Peran Kelompok Rentan persepktif dan konsep
Curah Implementasi UUDesa tayang prinsip dan indikator Desa inklusi sosial yang terkait pendapat
Lembar inklusi sosial dengan UU Desa Permainan infromasi 2.
Menjelaskan pasal-pasal dalam UU Desa yang terkait dengan Inklusi sosial
3. Analisa Sosial untuk Curah 1. Mampu identifikasi
Optimasi Ruang Inklusi pendapat ketimpangan sosial, untuk Kelompok Marjinal
Diskusi ekonomi, budaya yang ada
No Materi Pelatihan Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Metode Media Waktu
(Pokok Bahasan) Bahasan (menit)1
2
3
4
5
6
7
8
di desa dan faktor-faktor kelompok penyebabnya.
Pemaparan 2. Mampu identifikasi keterlibatan (partisipasi) warga desa perempuan, anak, kelompok adat dan kelompok rentan dalam perencanaan desa.
3. Mampu merancang strategi optimasi ruang- ruang keterlibatan permempuan, anak, kelompok adat dan kelompok rentan (termajinalkan) dalam proses perencanaan, pengawasan pembangunan desa.
3 Desa Adat Dalam Bingkai Mampu menjelasakan 90’
Curah 1. Mampu menjelaskan dasar
Kebhinekaan landasan filosofis, pendapat pemikiran dan arti sosiologis-historis, dan
Diskusi strategis munculnya yuridis nomenklatur desa kelompok nomenklatur desa adat adat
pemaparan bagi kelangsungan hidup masyarakat hukum adat di Indonesia
No Materi Pelatihan Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Metode Media Waktu
(Pokok Bahasan) Bahasan (menit)1
2
3
4
5
6
7
8 2.
Mampu menjelaskan persamaan dan perbedaan nomenklatur desa dan desa adat dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan 3.
Mampu menjelaskan
faktor faktor penyebab belum optimalnya implementasi nomenklatur desa adat
4. Mampu mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk mengoptimalkan nomenklatur desa adat
4 Optimalisasi hak asal-usul & Mampu memahami esensi 1.
4.1 Pemetaan hak bawaan 45’ Dapat mengidentifikasi Pemaparan Meta Plan kewenangan lokal skala dan ruang lingkup sesuai asal-usul dan
Disko Kertas dan merumuskan desa kewenangan desa (hak urusan lokal berskala desa Plano Pleno kewenangan berdasarkan asal-usul dan kewenangan Cerita hak asal usul dan lokal berskala desa) kasus kewenangan lokal berskala sebagai perangkat desa membangun desa yang
No Materi Pelatihan Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Metode Media Waktu
(Pokok Bahasan) Bahasan (menit)1
2
3
4
5
6
7
8
kuat, maju, mandiri dan
4.2 Kewenangan tugas dari Pemaparan Meta Plan 45’ 1. Mampu identifikasi dan demokratis supra desa Disko Kertas merumuskan kewenangan
Plano Pleno supra desa berdasarkan
Cerita UU Desa dan di regulasi kasus lainnya.
2. Mampu menemukan praktek kewenangan supra desa berdasarkan UU Desa dan peluang menata kembali pola relasi desa- supra desa yang akan dijalanakan 3. Mampu merumuskan strategi pola relasi desa- supra desa yang akan dijalanakan
1.
4.3 Pelembagaan Kewenangan
45 Pemaparan Power ’ Dapat menjelaskan pentingnya pelembagaan Desa. Point Disko kewenangan desa (regulasi Pleno Meta Plan desa) dalam perspektif
Kertas azas UU Desa Plano 2. Dapat menjelaskan
Cerita tahapan pelembagaan kasus kewenangan desa
No Materi Pelatihan Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Metode Media Waktu
(Pokok Bahasan) Bahasan (menit)1
2
3
4
5
6
7
8
5. Demokratisasi dan Tata Mampu memahami 1.
5.1. Demokratisasi tata kelola Meta Plan 90 ’ Mampu menjelaskan
Pemaparan, Kelola Kelembagaan Desa Kelembagaan Desa kelembagaan desa tentang hakekat Kertas Tanya sebagai Tata Kelola yang
Jawab, kelembagaan desa yang Plano Demokratis. demokratis dan sistem
Curah Cerita pendapat kepemimpinan desa; kasus 2. Mampu mengidentifikasi bentuk/sosok demokrasi desa yang tepat dengan konteks kekinian dan konteks local.
3. Mampu mengenal relasi yang demokratis dalam hubungan antara kepala desa, BPD, dan masyarat
4. Mampu mengenali expresi dan wahana ruang publik sebagai meanifestasi dari demokrasi deliberatif
5.2. Tata Kelola dan 45’ Pemaparan 1.
Mampu menjelaskan Kelengkapan Peraturan Desa
Tanya pengertian, jenis dan Jawab, kedudukan Peraturan di
Disko Desa; Curah 2. Mampu menjelaskan pendapat kewenangan, fungsi dan cakupan materi Peraturan
No Materi Pelatihan Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Metode Media Waktu
(Pokok Bahasan) Bahasan (menit)1
2
3
4
5
6
7
8 Desa; 3.
Mampu menjelaskan landasan, tahap dan tata cara penyusunan Peratun Desa
6 Orientasi dan Tujuan Memahami hubungan
6.1. Fasilitasi Perencanaan Pemaparan 90’ 1. Mampu menjelaskan
Pembangunan Desa antara Azas (Rekognisi dan Pembangunan Desa Disko pokok penting Pedoman Subsidiaritas),
Pleno Pembangunan Desa terkait Kewenangan Desa, Tujuan dengan Perencanaan Pembangunan Desa dengan Perencanaan
Pembangunan Desa Pembangunan Desa sebagai tahapan proses
Pembagunan Desa yang partisipatif.
2. Mampu menjelaskan bentuk-bentuk partisipasi dan keswadayaan masyararakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa sebagai wujud nyata pengakuan hak-hak rakyat atas pembanguan Desa
3. Mampu menjelaskan hal- hal strategis pendampingan dan
No Materi Pelatihan Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Metode Media Waktu
(Pokok Bahasan) Bahasan (menit)1
2
3
4
5
6
7
8
fasilitasi Perencanaan Pembangunan Desa yang harus dilakukan Setrawan
6.2. Peran Pendampingan Pemaparan 90’ 1.
Mampu mengemukakan dalam Pengelolaan Disko pokok-pokok penting
Anggaran Desa Pleno terkati ketentuan pengelolaan keuangan Desa sesuai peraturan dan regulasi yang ada 2.
Mampu menjelaskan APB Desa sebagai hulu kebijakan pembangunan Desa 3. Menjelaskan aspirasi dan kepentingan rakyat sebagai basis legitimasi APB Desa 4. Mampu menemukenali potensi konflik terkait anggaran dan keuangan Desa 5.
Mampu menjelaskan
langkah taktis Setrategis dalam fasilitasi proses Penganggaran dan pengelolaan keuangan Desa
No Materi Pelatihan Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Metode Media Waktu
(Pokok Bahasan) Bahasan (menit)1
2
3
4
5
6
7
8
6.3. Mengawal Pelaksanaan 45’
Brainstromin 1. Dapat menjelaskan tahap-
Pembangunan Desa g tahap Pelaksanaan
Pleno Curah Kegiatan Pembangunan Pendapat Desa sebagai mekanisme Pemaparan untuk mewujudkan Disko prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik 2.
Bisa menjelaskan peran Setrawan dalam ikut mengawal Pelaksanaan Pembangunan Desa 3. Mampu mengetahui cara dan tindakan yang tepat dalam melaksanakan misi strategis pengawalan Pelaksanaan Pembangunan Desa
7 Pembangunan Ekonomi Memahami Perencanaan
7.1. Potensi dan Aset Ekonomi Kertas plano 90’ Simulasi 1.
Menjelaskan keterkaitan Desa Pembangunan Desa Desa dan alat tulis
Disko partisipasi warga pada sebagai sarana Curah ide perencanaan keberpihakan terhadap Pemaparan pembangunan desa rakyat. pleno merupakan peluang warga
Memahami untuk menentukan tujuan Kaitan Perencanaan
No Materi Pelatihan Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Metode Media Waktu
(Pokok Bahasan) Bahasan (menit)1
2
3
4
5
6
7
8 Pembangunan Desa pengembangan aset dan
dengan partisipasi dan potensi ekonomi desa. keswadayaan warga aktif 2.
Mengidentifakasi asset potensial desa dan memetakan potensi ekonomi desa
3. Menganalisis peluang pengembangan kegiatan ekonomi desa
7.2. BUMDesa sebagai 90’ Brainstromin 1.
Mampu menjelaskan azas, pendorong g peran dan fungsi pengembangan
Pleno Curah BUMDesa dalam kerangka ekonomi desa.
Pendapat visi UU Desa Pemaparan 2.
Disko Bisa merumuskan peran dan langkah strategis dalam mendorong masyarakat dan para pihak untuk pengembangan ekonomi desa
8 Citra Diri Setrawan Memahami tugas pokok
8.1. Identifikasi Citra Diri Meta plan 90’
Pleno 1. Mampu mengenali dan akselerasi perubahan Setrawan
Plano Curah menjelaskan fungsi dan mental di lingkungan Alat tulis Pendapat peran Setrawan dalam pemerintahan maupun
Pemaparan perubahan masyarakat rangka implementasi UU
No Materi Pelatihan Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Metode Media Waktu
(Pokok Bahasan) Bahasan (menit)1
2
3
4
5
6
7
8 dalam mewujudkan visi Desa.
Disko UUDesa.
2. Mampu merumuskan
Memahami makna citra media atau alat ukur untuk diri Setrawan dalam mengidentifikasi citra diri kaitannya dengan tugas
Setrawan yang sesuai khusus untuk mendorong dengan visi dan semangat partisipasi dan inisiatif masyarakat dalam rangka perubahan desa menuju transformasi desa sebagaimana diamanatkan
UU Desa.
8.2. Citra Setrawan Sebagai 45’ 1. Mengenal dan memahami
Community Organizer arti dan peran Community Organizer dalam kerangka visi perubahan desa sebagaimana diamanatkan UUDesa 2. Mengenal dan memahami tugas dan tanggungjawab
Setrawan dalam perspektif Community Organizer 3. Menemukan langkah- langkah pengembangan citra diri Setrawan dalam perspektif Community Organizer sejalan dengan visi dan mandat UU Desa