Bahan Ajar Akuntansi Biaya Repository UNIKAMA
Lilik Sri Hariani
08123317798
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Menjelaskan pengertian BOP
Menjelaskan pengolongan BOP
Menjelaskan langkah-langkah penentuan
tarif BOP
Menjelaskan pengumpulan BOP
sesungguhnya
Menjelaskan analisis selisih BOP
Menjelaskan perlakuan terhadap BOP yang
kurang atau lebih dibebankan
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
o Biaya
overhead pabrik
adalah biaya
produksi yang tidak masuk dalam biaya
bahan baku maupun biaya tenaga kerja
langsung
o Biaya overhead pabrik biasanya muncul dari
biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk
pemakaian bahan tambahan
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik
Menurut sifatnya
a)Biaya bahan penolong
b)Biaya tenaga kerja tak langsung
c)Biaya reparasi dan pemeliharaan
Menurut perilakunya dalam hubungan dengan
perubahan volume produksi
a)Biaya overhead pabrik tetap
b)Biaya overhead pabrik variabel
c)Biaya overhead pabrik semivariabel
Menurut hubungannya dengan departemen
a)Biaya overhead pabrik langsung departemen
b)Biaya overhead pabrik tidak langsung
departemen
Langkah-langkah Penentuan Tarif BOP
1. Menyusun anggaran BOP
2. Memilih dasar pembebanan BOP kepada
produk
3. Menghitung tarif BOP
Menyusun Anggaran BOP
1.
2.
3.
Kapasitas teoritis (theoritical capacity) adalah
kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk
menghasilkan produk pada kecepatan penuh
tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu
Kapasitas normal (normal capasity) adalah
kemampuan perusahaan untuk memproduksi
dan menjual produknya dalam jangka panjang
Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
(expected actual capasity) adalah kapasitas
sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat
dicapai dalam tahun yang akan datang
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
dalam memilih dasar pembebanan yang
1. Harus diperhatikan jenis BOP yang dominan
dipakai
2.
jumlahnya dalam departemen produksi.
Harus diperhatikan sifat-sifat BOP yang
dominan tersebut dan eratnya hubungan
dengan dasar pembebanan yang akan dicapai
Dasar Pembebanan BOP
1. Satuan Produk
2. Biaya bahan baku
3. Biaya tenaga kerja
4. Jam kerja langsung
5. Jam mesin
Satuan Produk
Metode ini adalah yang paling sederhana dan
langsung membebankan biaya overhead
pabrik kepada produk
Rumus sebagai berikut:
Taksiran BOP
BOP per satuan =
Taksiran jumlah satuan
produk
Biaya Bahan Baku
Jika biaya overhead pabrik yang dominan
bervareasi nilai bahan baku, maka dasar yang
dipakai untuk membebankan BOP kepada
produk adalah biaya bahan baku yang dipakai
Rumus perhitungan sebagai berikut:
Persentase BOP dari =
x 100%
Biaya bahan baku
dicapai
Taksiran BOP
Taksiran bahan baku yg
Biaya Tenaga Kerja
Jika sebagian besar elemen BOP mempunyai
hubungan yang erat dengan jumlah upah
tenaga kerja langsung, maka dasar yang
dipakai untuk membebankan BOP adalah
biaya tenaga kerja langsung.
Rumus sebagai berikut:
Persentase BOP dari = Taksiran BOP
x 100%
BTKL
Taksiran BTKL
Jam Kerja Langsung
Apabila BOP mempunyai hubungan erat
dengan waktu untuk membuat produk, maka
dasar yang dipakai untuk membebankan
adalah jam tenaga kerja langsung.
Rumus:
BOP per Jkl =
Taksiran BOP
Taksiran jam tenaga kerja
Jam Mesin
Apabila biaya overhead pabrik bervareasi
dengan waktu penggunaan mesin, maka
dasar yang dipakai untuk membebankannya
adalah jam mesin.
Rumus sebagai berikut:
BOP per Jkm = Taksiran BOP
Taksiran per jam mesin
Menghitung BOP
BOP =
BOP yang dianggarkan
Taksiran dasar pembebanan
Analisis
Selisih
BOP
Prosedur pencatatan BOP adalah sebagai berikut:
1.Mencatat masing-masing biaya BOP ke dalam
perkiraan sesuai dengan jenis biaya tersebut
2.Mencatat pembebanan BOP ke perkiraan barang
dalam proses berdasarkan tarip yang telah ditentukan
3.Mengumpulkan seluruh tarip BOP yang sebenarnya ke
dalam perkiraan BOP yang sebenarnya
4.Menutup perkiraan BOP yang dibebankan dengan
memindahkan saldonya ke perkiraan BOP yang
sebenarnya
5.Mencatat selisih antara BOP yang sebenarnya dengan
BOP yang dibebankan dengan menghitung selisih
debet dengan kredit perkiraan BOP yang sebenarnya
Jenis Selisih BOP
1. Selisih Anggaran (budget variance), yaitu
selisih antara anggaran BOP dengan BOP
yang sesungguhnya
Cara menghitung selisih anggaran:
Metode I
BOP yang sesungguhnya
Rp xxx (A)
BOP dianggarkan pd kapasitas sesungguhnya:
BOP tetap
Rp xxx
BOP variabel kapasitas sesungguhnya Rp xxx
Rp xxx (B)
Selisih anggaran Rp xxx
Laba : apabila A < B
Rugi : apabila A > B
Metode II
BOP yang sesungguhnya Rp xxx
Anggaran BOP tetap Rp xxx
BOP variable yang sesungguhnya
Rp xxx (A)
BOP variable yang dibebankan Rp xxx (B)
Selisish anggaran Rp xxx
Laba : apabila A < B
Rugi : apabila A > B
2. Selisih Kapasitas (idle capacity variance)
Selisih Kapasitas (idle capacity variance),
yaitu selisih yang timbul akibat kapasitas
yang sesungguhnya berbeda (lebih/kurang)
dari kapasitas yang dianggarkan
Selisih kapasitas merupakan selisih yang
terjadi pada BOP tetap
Cara Menghitung Selisih Kapasitas
Metode I
BOP tetap dianggarkan Rp xxx (A)
BOP tetap yang dibebankan
(kapasitas sesungguhnya x Tarip)
Rp xxx (B)
Selisih kapasitas
Rp xxx
Laba : apabila A < B
Rugi : apabila A > B
Metode II
Kapasitas dianggarkan
= xxx jam
mesin (A)
Kapasitas sesungguhnya tercapai = xxx jam
mesin (B)
Selisih kapasitas
= xxx jam mesin
Tarip BOP tetap
= xxx/jam mesin
Selisih kapasitas
= Rp xxx
Laba : apabila A > B
Rugi : apabila A < B
Metode III
BOP yang dianggarkan pada kapasitas
sesungguhnya (tetap + variable)
= Rp xxx (A)
BOP yang dibebankan
(kapasitas sesungguhnya xTarip)
= Rp xxx
(B)
Selisih kapasitas = Rp xxx
Laba : apabila A < B
Rugi : apabila B > B
Contoh selisih anggaran
PT Rahadian sebuah perusahaan di Malang,
mencatat data tentang BOP-nya untuk tahun 2009
sebagai berikut:
Anggaran BOP pada kapasitas normal yang
direncanakan sebanyak 40.000 jam kerja mesin
adalah sebagai berikut:
BOP variabel
Rp 1.450.000
BOP tetap
Rp 1.350.000
BOP sesungguhnya pada kapasitas 37.500 jam
kerja mesin adalah Rp 2.675.000
Diminta:
1.Hitunglah selisih pembebanan BOP
2. Analisa selisih BOP
Jawab
Perhitungan selisih lebih/kurang pembebanan BOP
Tarif BOP Pada jam/kapasitas normal:
BOP Variabel = Rp 1.450.000 = 36,25
40.000
BOP Tetap
= Rp1.350.000 =
33,75 +
40.000
Tarif BOP ( Variabel + Tetap )
=
Rp 70 Perjam
kerja mesin.
Jumlah BOP yang sesunggunya(kapasitas 37500 jam) Rp 2.675.000
Jumlah BOP yang di bebankan = 37.500 x Rp 70
= Rp
2.625.000 +
Selisih kurang di bebankan (Rugi)
= Rp
50.000
Analisis BOP
Selisih anggaran:
Metode I
BOP yang sesunggunya
2.675.000
Angg.BOP pd kapasitas sesunggunya:
BOP Tetap
BOP Variabel = 37.500 x Rp 36,25
2.709.375
Selisih anggaran (laba)
34.375
Rp
= Rp 1.350.000
= Rp 1.359.375 +
Rp
Rp
Metode II
BOP yang sesunggunya
= Rp
2.675.000
Anggaran BOP Tetap
= Rp
1.350.000
BOP aariabel sesungguhnya
= Rp
1.325.000
BOP variabel dibebankan = 37.500 x 36,25 = Rp
1.359.000
Selisih anggaran (laba)
= Rp
34.375
Selisih
kapasitas
Metode I :
BOP tetap yang dianggarkan
= Rp
1.350.000
BOP tetap yang di bebankan : 37.500 x 33,75 = Rp
1.265.000
Selisih kapasitas (rugi)
= Rp
84.375
Metode II
Kapasitas Normal
: 40.000 jam
Kapasitas yang sesunggunya
: 37.500 Jam
Kapasitas yang tidak terpakai
: 2.500 Jam
Tarif BOP tetap pada jam :Rp
33,75
Selisih Kapasitas (rugi)
Rp 84.375
Metode III
BOP dianggarkan pdkapasitas
sesungguhnya :
BOP tetap
Rp 1.350.000
BOP Variabel : 37.500 X 3
Rp
1.359.000 Selisih Kapasitas (rugi)
Rp
84.375
Berdasarkan analisa tersebut di atas
dapat diketahui:
Selisih anggaran
Selisih kapasitas
Total selisih
(laba) = Rp 34.375,00
(rugi ) = Rp 84.375,00
Rp 50.000,00
Perlakuan terhadap selisih BOP
Apabila selisih tersebut terjadi karena kesalahan
penentuan tarip BOP atau karena hal-hal diluar
masalah efisien,maka selisih tersebut dibagikan
keperkiraan persediaan barang dalam proses,
persediaan barang jadi, dan harga pokok
penjualan.
Apabila selisih tersebut terjadi karena masalah
efisien atau karena kapasiatas sesungguhnya
lebih/kurang dari kapasitas normal maka selisih
tersebut harus ditutup ke perkiraan harga pokok
penjualan (cara ini merupakan cara yang paling
umum dipakai).
08123317798
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Menjelaskan pengertian BOP
Menjelaskan pengolongan BOP
Menjelaskan langkah-langkah penentuan
tarif BOP
Menjelaskan pengumpulan BOP
sesungguhnya
Menjelaskan analisis selisih BOP
Menjelaskan perlakuan terhadap BOP yang
kurang atau lebih dibebankan
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
o Biaya
overhead pabrik
adalah biaya
produksi yang tidak masuk dalam biaya
bahan baku maupun biaya tenaga kerja
langsung
o Biaya overhead pabrik biasanya muncul dari
biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk
pemakaian bahan tambahan
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik
Menurut sifatnya
a)Biaya bahan penolong
b)Biaya tenaga kerja tak langsung
c)Biaya reparasi dan pemeliharaan
Menurut perilakunya dalam hubungan dengan
perubahan volume produksi
a)Biaya overhead pabrik tetap
b)Biaya overhead pabrik variabel
c)Biaya overhead pabrik semivariabel
Menurut hubungannya dengan departemen
a)Biaya overhead pabrik langsung departemen
b)Biaya overhead pabrik tidak langsung
departemen
Langkah-langkah Penentuan Tarif BOP
1. Menyusun anggaran BOP
2. Memilih dasar pembebanan BOP kepada
produk
3. Menghitung tarif BOP
Menyusun Anggaran BOP
1.
2.
3.
Kapasitas teoritis (theoritical capacity) adalah
kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk
menghasilkan produk pada kecepatan penuh
tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu
Kapasitas normal (normal capasity) adalah
kemampuan perusahaan untuk memproduksi
dan menjual produknya dalam jangka panjang
Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
(expected actual capasity) adalah kapasitas
sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat
dicapai dalam tahun yang akan datang
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
dalam memilih dasar pembebanan yang
1. Harus diperhatikan jenis BOP yang dominan
dipakai
2.
jumlahnya dalam departemen produksi.
Harus diperhatikan sifat-sifat BOP yang
dominan tersebut dan eratnya hubungan
dengan dasar pembebanan yang akan dicapai
Dasar Pembebanan BOP
1. Satuan Produk
2. Biaya bahan baku
3. Biaya tenaga kerja
4. Jam kerja langsung
5. Jam mesin
Satuan Produk
Metode ini adalah yang paling sederhana dan
langsung membebankan biaya overhead
pabrik kepada produk
Rumus sebagai berikut:
Taksiran BOP
BOP per satuan =
Taksiran jumlah satuan
produk
Biaya Bahan Baku
Jika biaya overhead pabrik yang dominan
bervareasi nilai bahan baku, maka dasar yang
dipakai untuk membebankan BOP kepada
produk adalah biaya bahan baku yang dipakai
Rumus perhitungan sebagai berikut:
Persentase BOP dari =
x 100%
Biaya bahan baku
dicapai
Taksiran BOP
Taksiran bahan baku yg
Biaya Tenaga Kerja
Jika sebagian besar elemen BOP mempunyai
hubungan yang erat dengan jumlah upah
tenaga kerja langsung, maka dasar yang
dipakai untuk membebankan BOP adalah
biaya tenaga kerja langsung.
Rumus sebagai berikut:
Persentase BOP dari = Taksiran BOP
x 100%
BTKL
Taksiran BTKL
Jam Kerja Langsung
Apabila BOP mempunyai hubungan erat
dengan waktu untuk membuat produk, maka
dasar yang dipakai untuk membebankan
adalah jam tenaga kerja langsung.
Rumus:
BOP per Jkl =
Taksiran BOP
Taksiran jam tenaga kerja
Jam Mesin
Apabila biaya overhead pabrik bervareasi
dengan waktu penggunaan mesin, maka
dasar yang dipakai untuk membebankannya
adalah jam mesin.
Rumus sebagai berikut:
BOP per Jkm = Taksiran BOP
Taksiran per jam mesin
Menghitung BOP
BOP =
BOP yang dianggarkan
Taksiran dasar pembebanan
Analisis
Selisih
BOP
Prosedur pencatatan BOP adalah sebagai berikut:
1.Mencatat masing-masing biaya BOP ke dalam
perkiraan sesuai dengan jenis biaya tersebut
2.Mencatat pembebanan BOP ke perkiraan barang
dalam proses berdasarkan tarip yang telah ditentukan
3.Mengumpulkan seluruh tarip BOP yang sebenarnya ke
dalam perkiraan BOP yang sebenarnya
4.Menutup perkiraan BOP yang dibebankan dengan
memindahkan saldonya ke perkiraan BOP yang
sebenarnya
5.Mencatat selisih antara BOP yang sebenarnya dengan
BOP yang dibebankan dengan menghitung selisih
debet dengan kredit perkiraan BOP yang sebenarnya
Jenis Selisih BOP
1. Selisih Anggaran (budget variance), yaitu
selisih antara anggaran BOP dengan BOP
yang sesungguhnya
Cara menghitung selisih anggaran:
Metode I
BOP yang sesungguhnya
Rp xxx (A)
BOP dianggarkan pd kapasitas sesungguhnya:
BOP tetap
Rp xxx
BOP variabel kapasitas sesungguhnya Rp xxx
Rp xxx (B)
Selisih anggaran Rp xxx
Laba : apabila A < B
Rugi : apabila A > B
Metode II
BOP yang sesungguhnya Rp xxx
Anggaran BOP tetap Rp xxx
BOP variable yang sesungguhnya
Rp xxx (A)
BOP variable yang dibebankan Rp xxx (B)
Selisish anggaran Rp xxx
Laba : apabila A < B
Rugi : apabila A > B
2. Selisih Kapasitas (idle capacity variance)
Selisih Kapasitas (idle capacity variance),
yaitu selisih yang timbul akibat kapasitas
yang sesungguhnya berbeda (lebih/kurang)
dari kapasitas yang dianggarkan
Selisih kapasitas merupakan selisih yang
terjadi pada BOP tetap
Cara Menghitung Selisih Kapasitas
Metode I
BOP tetap dianggarkan Rp xxx (A)
BOP tetap yang dibebankan
(kapasitas sesungguhnya x Tarip)
Rp xxx (B)
Selisih kapasitas
Rp xxx
Laba : apabila A < B
Rugi : apabila A > B
Metode II
Kapasitas dianggarkan
= xxx jam
mesin (A)
Kapasitas sesungguhnya tercapai = xxx jam
mesin (B)
Selisih kapasitas
= xxx jam mesin
Tarip BOP tetap
= xxx/jam mesin
Selisih kapasitas
= Rp xxx
Laba : apabila A > B
Rugi : apabila A < B
Metode III
BOP yang dianggarkan pada kapasitas
sesungguhnya (tetap + variable)
= Rp xxx (A)
BOP yang dibebankan
(kapasitas sesungguhnya xTarip)
= Rp xxx
(B)
Selisih kapasitas = Rp xxx
Laba : apabila A < B
Rugi : apabila B > B
Contoh selisih anggaran
PT Rahadian sebuah perusahaan di Malang,
mencatat data tentang BOP-nya untuk tahun 2009
sebagai berikut:
Anggaran BOP pada kapasitas normal yang
direncanakan sebanyak 40.000 jam kerja mesin
adalah sebagai berikut:
BOP variabel
Rp 1.450.000
BOP tetap
Rp 1.350.000
BOP sesungguhnya pada kapasitas 37.500 jam
kerja mesin adalah Rp 2.675.000
Diminta:
1.Hitunglah selisih pembebanan BOP
2. Analisa selisih BOP
Jawab
Perhitungan selisih lebih/kurang pembebanan BOP
Tarif BOP Pada jam/kapasitas normal:
BOP Variabel = Rp 1.450.000 = 36,25
40.000
BOP Tetap
= Rp1.350.000 =
33,75 +
40.000
Tarif BOP ( Variabel + Tetap )
=
Rp 70 Perjam
kerja mesin.
Jumlah BOP yang sesunggunya(kapasitas 37500 jam) Rp 2.675.000
Jumlah BOP yang di bebankan = 37.500 x Rp 70
= Rp
2.625.000 +
Selisih kurang di bebankan (Rugi)
= Rp
50.000
Analisis BOP
Selisih anggaran:
Metode I
BOP yang sesunggunya
2.675.000
Angg.BOP pd kapasitas sesunggunya:
BOP Tetap
BOP Variabel = 37.500 x Rp 36,25
2.709.375
Selisih anggaran (laba)
34.375
Rp
= Rp 1.350.000
= Rp 1.359.375 +
Rp
Rp
Metode II
BOP yang sesunggunya
= Rp
2.675.000
Anggaran BOP Tetap
= Rp
1.350.000
BOP aariabel sesungguhnya
= Rp
1.325.000
BOP variabel dibebankan = 37.500 x 36,25 = Rp
1.359.000
Selisih anggaran (laba)
= Rp
34.375
Selisih
kapasitas
Metode I :
BOP tetap yang dianggarkan
= Rp
1.350.000
BOP tetap yang di bebankan : 37.500 x 33,75 = Rp
1.265.000
Selisih kapasitas (rugi)
= Rp
84.375
Metode II
Kapasitas Normal
: 40.000 jam
Kapasitas yang sesunggunya
: 37.500 Jam
Kapasitas yang tidak terpakai
: 2.500 Jam
Tarif BOP tetap pada jam :Rp
33,75
Selisih Kapasitas (rugi)
Rp 84.375
Metode III
BOP dianggarkan pdkapasitas
sesungguhnya :
BOP tetap
Rp 1.350.000
BOP Variabel : 37.500 X 3
Rp
1.359.000 Selisih Kapasitas (rugi)
Rp
84.375
Berdasarkan analisa tersebut di atas
dapat diketahui:
Selisih anggaran
Selisih kapasitas
Total selisih
(laba) = Rp 34.375,00
(rugi ) = Rp 84.375,00
Rp 50.000,00
Perlakuan terhadap selisih BOP
Apabila selisih tersebut terjadi karena kesalahan
penentuan tarip BOP atau karena hal-hal diluar
masalah efisien,maka selisih tersebut dibagikan
keperkiraan persediaan barang dalam proses,
persediaan barang jadi, dan harga pokok
penjualan.
Apabila selisih tersebut terjadi karena masalah
efisien atau karena kapasiatas sesungguhnya
lebih/kurang dari kapasitas normal maka selisih
tersebut harus ditutup ke perkiraan harga pokok
penjualan (cara ini merupakan cara yang paling
umum dipakai).