Makalah MASA KEDATANGAN PENJAJAH EROPA D
MASA KEDATANGAN PENJAJAH EROPA DAN
MASA PENJAJAHAN VOC DI INDONESIA
Disusun Untuk Memenui Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta
Sejarah Nasional Indonesia
DOSEN PEMBIMBING
: Danang Tunjung L, S. Pd, M.Pd.
Di Sususn oleh
1.
2.
3.
4.
5.
Susan Riyana
Arif Fajar Nasucha
Jefri Ruby Pranata
Indri Astuti
Fika Yanti
:
(A220110078 )
( A220110083)
( A220110086)
(A220110087)
(A220110095)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1
A.
Latar Belakang Masalah
Sebagai sebuah negara yang berada di timur dunia, Indonesia memiliki
kekayaan yang sangat melimpah. Kekayaan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia ini sangat menggiurkan bangsa lain untuk menduduki atau
menjajah bangsa Indonesia untuk mendapatkan keuntungan yang melimpah
dari hasil bumi Indonesia yang berupa rempah-rempah yang sangat populer
dan sangat diperlukan oleh bangsa Eropa dalam kehidupannya sehari-hari.
Sebelumnya bangsa Eropa mendapatkan pasokan rempah-rempah dari
pedangan Arab yang kemudian dibeli oleh para pedagang dari alexandria,
italia, dll yang kemudian disalurkan keseluruh Eropa sampai ke Erpa Utara dan
Selatan. Sejak runtuhnya Konstatinopel dan putusnya hubungan antara
negara konstatinopel dengan negara Eropa pasokan rempah-rempah yang
biasanya disuplai oleh pedagang Arab ini menjadi langka dan banyak dicari
oleh para warga Eropa.
Sebab tersebutlah yang melatar belakangi bangsa Eropa mulai untuk
melalukan ekspedisi untuk mencari jalur menemukan tempat yang dapat
memenuhi permintaan rempah-rempah yang kurang di Eropa saat itu.
Sehingga mulailah beberapa ekspedisi dilakukan oleh beberapa negara.
hingga pada tahun 1497 Vasco da Gama berhasil mencapai Kalkuta di pantai
barat India. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera, kayu manis,
porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan barang dagangan lainnya. Pada
bulan April 1511, Albuquerque melakukan pelayaran dari Goa menuju Malaka
dengan kekuatan kira-kira 1200 orang dan 17 buah kapal. Peperangan pecah
segera setelah kedatangannya dan berlangsung terus secara sporadis
sepanjang bulan Juli hingga awal Agustus.
Jejak keberhasilan portugis ini terdengar ke beberapa negara Eropa salah
satunya ialah negara Spanyol. Spanyol yang mulanya bukan merupakan
negara maritim ikut mengeluarkan seseorang untuk melakukan espedisi untuk
mencari jalan menuju India. Hingga ekspedisi bangsa Spanyol di bawah
pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu.
Bukan
hanya
Spanyol
yang
tertarik
dengan
kabar
berita
yang
menyebutkan keberhasilan portugis dalam mendapatkan rempah-rempah
yang melimpah, akan tetapi berita ini juga menarikperhatian dari negara
Belanda. Hingga Cornelis de Houtman pada tahun 1596, menemukan jalur
2
yang dipakai oelh portugis untuk pergi menuju ke Indonesia. Hingga ia
mendarat di Indonesia tepatnya ke daerah Banten. Dari Banten, Cornelis
melanjutkan perjalanannnya ke tiap pusat rempah-rempah di Maluku. Ia
kembali ke negerinya membawa banyak rempah-rempah. Sejak saat itu para
bangsawan Belanda banyak berdatangan ke Indonesia. Agar tidak terjadi
persaingan antar sesama pedagang Belanda, maka pada tahun 1602 didirikan
perserikatan
perusahaan
Hindia
Timur
atau
Vereenigde
Ooost-Indische
Compagnie (VOC) yang dipimpin seorang Gubernur Jendral, Pieter Both.
B.
Rumusan Masalah
1. Masa Kedatangan Penjajah Eropa
2. Masa Lahirnya VOC
3. Masa Kejayaan VOC
4. Masa Berakhirnya VOC
BAB II
MASA KEDATANGAN PENJAJAH EROPA DAN MASA
PENJAJAHAN VOC DI INDONESIA
3
I.
Latar Belakang Masuknya Bangsa Eropa
Menurut Kartonagoro, (1975:138) dalam abad ke-15 Eropa sangat
membutuhkan rempah-rempah dari Indonesia, Sailon, dan India yang biasanya
dikumpulkan oleh pedagang-pedagang Arab lalu disalurkan ke Eropa melalui
Alexsandria dan Konstantinopel. Pendistribusian rempah-rempah tersebut
melalui pedagang-pedagang Italy dari Amalfi, Venitia, dan dari Genua dan
kota-kota besar di laut tengah, rempah-rempah tersebut dikirim ke Jerman dan
Prancis.
Dengan
jatuhnya Konstantinopel
ke
tangan Turki
Usmani
(1453)
mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur
Tengah) terputus yang berdampak pada kurangnya persediaan rempahrempah di daerah Eropa (http://sejarah11-jt.blogspot.com/2012/10/masuknyabangsa-asing-ke-indonesia.html). Hal tersebut membuat beberapa bangsa di
Eropa mencari solusi lain untuk mendapatkan rempah-rempah. Ada beberapa
negara di Eropa yang berlayar mencari rempah-rempah kearah utara dan ada
beberapa yang berlayar menuju timur. Terdapat beberapa faktor yang
mendorong bangsa Eropa pergi ke dunia Timur, antara lain sebagai berikut :
1.
Dikuasainya rute dan pusat-pusat perdagangan di Timur Tengah oleh
orang-orang Islam.
2.
Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu
dengan ditemukan peta dan kompas yang sangat penting bagi
3.
pelayaran.
Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah
asal sehingga harganya lebih murah dan dapat memperoleh
4.
keuntungan yang sebesar-besarnya.
Adanya keinginan untuk melanjutkan Perang Salib dan menyebarkan
agama Nasrani ke daerah-daerah yang dikunjungi.
5.
Adanya jiwa petualangan sehingga menggugah semangat untuk
melakukan penjelajahan samudra.
II.
Penjajahan Portugis dan Spanyol
A.
Penjajahan Spanyol
Menurut Kartonagoro (1975:139) pada waktu itu spanyol bukanlah
negara maritim, akan tetapi Spanyol mempunyai seorang raja putri yang
4
bernama Isabella yang merasa tertarik pada usulan seorang Columbus
yang yakin serta sanggup memimpin armada guna berlayar kearah
barat untuk mencari jalan ke India. Columbus menemukan pulau yang
disangkanya bagian dari India maka ia mengadakan perjalanan pulang
pergi hingga empat kali. Tiap pelayaran menemukan pulau-pulau yang
diambil untuk kerajaan spanyol. Hingga akhir khayatnya di Valladoid ia
yakin telah menemukan jalan ke India.
Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada
tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu. Rombongan Magelhaen
diterima baik oleh Raja Cebu sebab pada waktu itu Cebu sedang
bermusuhan
dengan
Mactan
(http://sejarah11-
jt.blogspot.com/2012/10/masuknya-bangsa-asing-ke-indonesia.html).
Kedatangan bangsa Spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore yang
saat itu sedang bermusuhan dengan Portugis.
Sebaliknya, kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan
pelanggaran atas "hak monopoli". Oleh karena itu, timbullah persaingan
antara Portugis dan Spanyol. Sebelum terjadi perang besar, akhirnya
diadakan Perjanjian Saragosa (22 April 1529) yang isinya sebagai
berikut.
I.
Spanyol
harus
meninggalkan
Maluku,
dan
memusatkan
kegiatannya di Filipina.
II.
B.
Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku.
Penjajahan Portugis
Menurut Kartonagoro (1975:139) untuk sejarah Indonesia yang
penting adalah usaha-usahanya orang-orang Portugis yang pada waktu
itu sudah biasa mengadakan pelayaran kearah selatan sampai kepulau
Kanari. Tahun 1497 Vasco da Gama berhasil mencapai Kalkuta di pantai
barat India. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera, kayu manis,
porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan barang dagangan lainnya.
Berita mengenai kekayaan Malaka tersebut kemudian mendorong raja
Portugal mengutus Diego Lopes de Sequeira untuk pergi ke Malaka.
5
Pada awalnya Sequeira disambut baik oleh Sultan Mahmud Syah.
Akan tetapi, para pedagang muslim India berhasil meyakinkan sultan
bahwa orang Portugis sangat berbahaya dan merupakan ancaman berat
bagi Malaka. Sultan kemudian berbalik menyerang Sequeira dan
mengusir kapal Portugis dari perairan Malaka.
Serangan Malaka terhadap Sequeira dan anak buahnya memicu
kemarahan orang Portugis. Portugis kemudian mengirim Gubernur
Portugis di India, yaitu Alfonso d' Albuquerque. Ia berangkat dari Goa
pada bulan April 1511 menuju Malaka dengan kekuatan kira-kira 1.200
orang dan 17-18 kapal. Perang antara Malaka dan Portugis tidak dapat
dihindari lagi. Portugis menang dan berhasil menduduki Malaka. Setelah
berhasil menaklukkan Malaka, Portugis mengirimkan sebuah armada ke
Maluku di bawah pimpinanFransisco Serrao. Orang-orang Portugis
kemudian tiba di Ternate. Pada tahun 1522, Portugis mendirikan kantor
dagang lengkap dengan benteng di Ternate serta memperoleh hak
monopoli di pusat rempah-rempah.
III.
Kejayaan Portugis di Nusantara
Pada bulan April 1511, Albuquerque melakukan pelayaran dari Goa
menuju Malaka dengan kekuatan kira-kira 1200 orang dan 17 buah kapal.
Peperangan pecah segera setelah kedatangannya dan berlangsung terus
secara sporadis sepanjang bulan Juli hingga awal Agustus. Pihak Malaka
terhambat oleh pertikaian antara Sultan Mahmud dan putranya, Sultan Ahmad
yang baru saja diserahi kekuasaan atas negara namun dibunuh atas perintah
ayahnya
(http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-
bangsa-portugis-ke-indonesia.html).
Malaka akhirnya berhasil ditaklukan oleh Portugis. Albuquerque menetap
di Malaka sampai bulan November 1511, dan selama itu dia mempersiapkan
pertahanan Malaka untuk menahan setiap serangan balasan orang-orang
Melayu. Dia juga memerintahkan kapal-kapal yang pertama untuk mencari
Kepulauan Rempah. Sesudah itu dia berangkat ke India dengan kapal besar,
dia berhasil meloloskan diri ketika kapal itu karam di lepas pantai Sumatera
beserta semua barang rampasan yang dijarah di Malaka.
IV.
Perlawanan Rakyat Terhadap Portugis
6
Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat
Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate
yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan
terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga
akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin
oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian
bermukim
di
Pulau
Timor
(http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-bangsaportugis-ke-indonesia.html).
V.
Berakhirnya Penjajahan Portugis
Begitu
cepat
Portugis
tidak
lagi
menjadi
suatu
kekuatan
yang
revolusioner. Keunggulan teknologi mereka yang terdiri atas teknik-teknik
pelayaran dan militer berhasil dipelajari dengan cepat oleh saingan-saingan
mereka dari Indonesia. Seperti meriam Portugis yang dengan cepat berhasil
direbut oleh orang-orang Indonesia. Portugis menjadi suatu bagian dari
jaringan konflik di selat Malaka, dimana Johor dan Aceh berlomba-lomba untuk
saling mengalahkan Portugis agar bisa menguasai Malaka.
Kota Malaka mulai sekarat sebagai pelabuhan dagang selama berada
dibawah cengkeraman Portugis. Mereka tidak pernah berhasil memonopoli
perdagangan Asia. Portugis hanya mempunyai sedikit pengaruh terhadap
kebudayaan orang-orang Indonesia yang tinggal di nusantara bagian barat,
dan segera menjadi bagian yang aneh di dalam lingkungan Indonesia. Portugis
telah mengacaukan secara mendasar organisasi sistem perdagangan Asia.
Tidak ada lagi satu pelabuhan pusat dimana kekayaan Asia dapat saling
dipertukarkan, tidak ada lagi negara Malaya yang menjaga ketertiban selat
Malaka dan membuatnya aman bagi lalu lintas perdagangan. Sebaliknya
komunitas dagang telah menyebar ke beberapa pelabuhan dan pertempuran
sengit
meletus
di
Selat(http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-bangsaportugis-ke-indonesia.html).
VI.
Masa Lahirnya VOC
Orang Belanda yang pertama kali datang ke Indonesia adalah Cornelis
de Houtman pada tahun 1596, tepatnya ke daerah Banten. Dari Banten,
Cornelis melanjutkan perjalanannnya ke tiap pusat rempah-rempah di Maluku.
7
Ia kembali ke negerinya membawa banyak rempah-rempah. Sejak saat itu
para bangsawan Belanda banyak berdatangan ke Indonesia. Agar tidak terjadi
persaingan antar sesama pedagang Belanda, maka pada tahun 1602 didirikan
perserikatan
perusahaan
Hindia
Timur
atau
Vereenigde
Ooost-Indische
Compagnie (VOC) yang dipimpin seorang Gubernur Jendral, Pieter Both.
A.
Latar Belakang Lahirnya VOC
Lahirnya VOC dilatarbelakangi oleh masuknya para pedagang
belanda ke Indonesia dengan niat mencari rempah-rempah untuk
dibawa pulang dan kemudian dijualnya kembali. Untuk mengatasi
persaingan
tidak
sehat
antar
pedagang
belanda
dan
sekaligus
mematahkan dominasi Portugis, seorang anggota parlemen Belanda
bernama Johan Van Oldebanevelt mengajukan sebuah usul, yaitu
penggabungan (merger) seluruh perusahaan datang yang ada di
Belanda menjadi satu serikat dagang. Usulan tersebut mendapat
sambutan baik. Pada tanggal 20 Maret 1602, berdiri Verenigde Oost
Compagnie atau serikat perusahaan dagang hindia timur, yang biasa
dikenal dengan VOC. Dengan modal pertama 6,5 miliar gulden, VOC
dipimpin oleh tujuh belas direktur. Mereka dikenal dengan sebutan
Heeren Zeventien.
B.
Proses Masuknya VOC di Indonesia
Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli
rempah-rempah di Lisabon (ibu kota Portugis). Pada waktu itu Belanda
masih berada di bawah penjajahan Spanyol. Mulai tahun 1585, Belanda
tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis
dikuasai oleh Spanyol. Putusnya hubungan perdagangan rempahrempah antara Belanda dan Spanyol mendorong bangsa Belanda untuk
mengadakan penjelajahan samudra.
Pada
bulan
April
1595,
Belanda
memulai
pelayaran
menuju
Nusantara dengan empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de
Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda menempuh
rute Pantai Barat Afrika, Tanjung Harapan, Samudra Hindia, Selat Sunda,
Banten.
8
Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana
Muhammad (1580–1605) Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman,
pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga diizinkan
untuk berdagang di Banten. Karena sikap yang kurang baik sehingga
orang Belanda kemudian diusir dari Banten. Selanjutnya, orang-orang
Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali.
Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob van
Neck dan Van Waerwyck, dengan delapan buah kapalnya tiba di Banten
pada bulan November 1598. Pada saat itu hubungan Banten dengan
Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa Belanda
diterima dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan
pandai mengambil hati para penguasa Banten sehingga tiga buah kapal
mereka penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke
Negeri Belanda, sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke
Maluku. Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan rempahrempah, mendorong orang-orang Belanda yang lain untuk datang ke
Indonesia. Akibatnya terjadi persaingan di antara pedagang-pedagang
Belanda sendiri.
C.
Tujuan VOC masuk Indonesia
Tujuan utama dibentuknya
VOC
seperti
tercermin
dalam
perundingan 15 Januari 1602 adalah untuk “menimbulkan bencana pada
musuh dan guna keamanan tanah air”. Yang dimaksud musuh saat itu
adalah Portugis dan Spanyol yang
1640 bergabung
menjadi
satu
pada
kurun Juni
kekuasaan
yang
1580 –Desember
hendak
merebut
dominasi perdagangan di Asia. Untuk sementara waktu, melalui VOC
bangsa Belanda masih menjalin hubungan baik bersama masyarakat
VII.
Nusantara.
Masa Kejayaan VOC
a. Puncak kekuasaan VOC
VOC mencapai puncak kejayaannya pada saat berada dibawah
pimpinan Maetsuyker. Joan Maetsuyker diangkat menjadi pengganti
Gubernur Jenderal Cornelis Reyniersz dan ia bertugas dalam kedudukan
ini selama seperempat abad. Maetsuyker memegang rekor lamanya
memangku jabatan antara Gubernur Jenderal yang pertama (Pieter Both)
dan yang terakhir (Stachouwer, 1914). Masa jabatannya pun bersamaan
dengan tahun-tahun paling makmur dan berwibawa dari VOC.
9
Maetsuyker tiba di Batavia dalam tahun 1636 dengan gelar
penasihat dewan kehakiman. Tugas pokoknya adalah mengkodifikasi
berbagai kumpilan undang-undang yang berlaku, yang diselesaikan pada
tahun
1642,
dengan
memberinya
mana
Undang-undang
Batavia.
Sebagai panglima dari angkatan laut yang dikirim ke Srilanka dan Goa
dalam tahun 1644, ia merundingkan persetujuan gencatan senjata
dengan Portugis yang diumumkan dalam bulan Nopember tahun itu.
Pada bulan oktober 1650 dia diangkat sebagai pejabat senior kedua
dalam hierarki VOC, yaitu direktur jendral di Batavia, tempat ia
mengakhiri sisa hidupnya. Dia menjadi Gubernur Jenderal dalam bulan
Mei 1653 dengan meninggal pendahulunya. Selama masa Jabatan
Gubernur Maetsuyker yang penuh dengan aneka peristiwa, berakhir
permusuhan dengan orang Portugis dan dengan orang Inggris : kedua
peristiwa ini ternyata menguntungkan bagi VOC.
Beberapa pertahanan Portugis, termasuk Colombo (1655-1656) dan
Cochin (1662-1663) melakukan perlawanan yang kuat, tetapi yang lainlainnya jatuh dengan mudah. Terutama orang Portugis sendiri sebagian
besar yang menyebabkan kehancuran militernya. Memang mereka
kekurangan tenaga manusia, kapal, serta sumber-sumber bantuan
bahan, tetapi pun kesempatan-kesempatan kemungkinan yang mereka
miliki tidak mereka manfaatkan, karena kelalaian dan tidak adanya
disiplin mereka terus-menerus. VOC pada tahun 1664 adalah organisasi
yang hebat yang dapat dibandingkan dengan salah satu perusahaan
multinasional modern yang besar dengan mengadakan perbedaan dan
waktu, ruang dan demografi.pada tanggal 22 Oktober, pengusaha
Kompeni yang terkenal memberitahukan kepada Dewan Perwakilan atas
nama Heren XVII, bahwa Heren XVII, bahwa VOC memilki lebih dari 140
buah kapal dan 25.000orang tercantum dalam daftar gajinya.
Dengan kata lain Jan Kompeni yang terbaik dari kedua dunia dalam
perang damai. Dimulai pada tahun 1702, yang menyatakan bahwa
VOC yang tiada taranya ini, telah menghasilkan perbendaharaan yang
tiada terbilang dari ujung yang paling jauh di dunia ke dalam persatuan
provinsi-provinsi
keseratus.
Belanda,
Kemakmuran
ketika
mencapai
perniagaanya
ulang
dibuktikan
tahunya
dengan
yang
tibanya
dengan selamat tujuh belas buah kapal Hindia yang kaya muatan,
kendatipun perang yang baru pecah dengan Prancis dan Spanyol. Secara
tersusun, maka puncak kejayaan VOC antara lain :
10
1.
Kompeni
(sebutan
untuk
VOC)
tumbuh
dari
awal
yang
sederhana menjadi persekutuan yang luar biasa kayanya.
2.
Saham nilainya telah bertambah banyak nilainya.
3.
Dapat membina kekuatan angkatan laut dan militer dengan
biaya sendiri.
4.
Melakukan perang di darat dan di laut di bagian seluruh dunia
yang jauh.
5.
Merebut kastil-kastil, benteng-benteng, pelabuhan-pelabuhan
dan daratan-daratan musuh.
6.
VOC memiliki lebih dari 140 buah kapal dan 25.000 orang
tercantum dalam daftar gajinya.
b.
Produk peraturan VOC
Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC dalam melaksanakan
monopoli perdagangan antara lain :
1.
Verplichte Leverranties
Penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah
ditetapkan oleh VOC. Tidak boleh menjual hasil bumi selain kepada
VOC.
Contoh penyerahan wajib, lada, rempah-rempah kepada VOC.
2.
Contingenten
Kewajibkan bagi rakyat untuk bayar pajak berupa hasil bumi.
3.
Peraturan tentang ketentuan awal dan jumlah tanaman rempahrempah yang boleh ditanam.
4.
Pelayaran Hongi.
Pelayaran dengan perahu kora-kora (perahu perang)untuk
mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan VOC dan menindak
pelanggarannya di Maluku.
5.
Ekstirpasi
Hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak
terjadi over produksi yang dapat menyebabkan harga merosot
(radiasi4ever.blogspot.com/2012/03/kebijakan-pemerintahkolonial.html).
c.
Gubernur Jenderal
Suatu organisasi yang berjalan dalam menjalankan kegiatannya
pastilah memiliki susunan organisasi yang akan begerak sesuai dengan
tugasnya dalam organisasi tersebut. dalam sebuah organisasi apa saja
pastilah memiliki seorang yang memimpin organisasi tersebut agar
11
dapat berjalan dengan baik. Begitu juga dengan VOC, orang yang
menjadi pimpinan atau pemimpin VOC disebut dengan Gouverneursgeneraal VOC ( Gubernur Jendral VOC ). Seperti yang diketahui
bahwasannya VOC merupakan organisasi yang dibentuk dari beberapa
orang pedagang atau perusahaan agar tidak terjadi sebuah persaingan
yang sengit antar pedangan belanda. Berikut merupakan beberapa
nama orang yang pernah menjabat sebagai gubernur jendral VOC, yakni:
1.
1610-1614
Pieter Both
2.
1614-1615
Gerard Reynst
3.
1616-1619
Laurens Reaal
4.
1619-1623
Jan Pieterszoon Coen
5.
1623-1627
Pieter Carpentier
6.
1627-1629
Jan Pieterszoon Coen
7.
1629-1632
Jacques Specx
8.
1632-1636
Hendrik Brouwer
9.
1636-1645
Antonio van Diemen
10. 1645-1650
Cornelis van der Lijn
11. 1650-1653
Carel Reyniersz
12. 1653-1678
Joan Maetsuycker
13. 1678-1681
Rijcklof van Goens
14. 1681-1684
Cornelis Speelman
15. 1684-1691
Johannes Camphuys
16. 1691-1704
Willem van Outhoorn
17. 1704-1709 Joan van Hoorn
18. 1709-1713
19. 1713-1718
Abraham van Riebeeck
Christoffel van Swoll
20. 1718-1725
Hendrick Zwaardecroon
21. 1725-1729
Mattheus de Haan
22. 1729-1731
Diederik Durven
23. 1732-1735
Dirk van Cloon
24. 1735-1737
Abraham Patras
25. 1737-1741
Adriaan Valckenier
26. 1741-1743
Johannes Thedens (waarnemend)
27. 1743-1750
Gustaaf Willem Baron van Imhoff
28. 1750-1761
Jacob Mossel
29. 1761-1775
Petrus Albertus van der Parra
12
30. 1775-1777
Jeremias van Riemsdijk
31. 1777-1780
Reinier de Klerk
32. 1780-1796
Willem Arnold Alting
(ariesaksono.wordpress.com/2008/05/20/gubernur-jenderal-voc-nederlandsch-indie/)
VIII.
Masa berakhirnya VOC
Para ahli sejarah masih memperdebatkan apakah VOC benar-benar
runtuh karena disebabkan korupsi. Tokoh-tokoh berwibawa seperti J. C. van
Leur dan W. Coolhas mengemukakan bahwa korupsi bukanlah faktor utama
dalam kemunduran dan jatuhnya VOC, mereka ingin menekankan bahwa EIC,
yang didalamnya juga memiliki masalah yang sama yaitu korupsi, memiliki
masalah lain seperti penyelewengan, patronase dan main pengaruh, dianggap
sebagai kenyataan hidup dalam rezim lama dan tidak punah sampai saat
ini. Sikap badan-badan pengurus kedua maskapai dagang tersebut (EIC dan
VOC),
sejak semula ditandai
oleh kecurigaan
terus-menerus terhadap
ketidakjujuran para abdi mereka. Para pemilik kuasa menyadari bahwa korupsi
tidak dapat dihindarkan jika dilihat dari rendahnya upah dari sebagian besar
para pegawainya.
Pietter Van Dam, yang sudah hampir lima puluh tahun berpengalaman
dalam
bidang
keuangan
dan
administrasi
kompeni,
mengakui
dalam
Beschriving (penjelasan) rahasianya yang disusun untuk ditujukan hanya
kepada Heren XVII : ”bahwa para abdi kompeni harus berusaha hidup dalam
batas gaji mereka, adalah hal yang sejak semula diakui tidak dapat dilakukan;
dan karena itu adakalanya orang harus menutup mata dan berpaling kearah
lain”. Akan
tetapi
lain
halnya
dengan
memaafkan
instansi
bawahan
melakukan penyogokan dan pemerasan, dengan membiarkan korupsi kasar
dan jauh jangkauannya seperti yang dilakukan oleh ”kompeni-kompeni kecil”.
Kompeni-kompeni
kecil
ini
adalah
kelompok-kelompok
atau
gabungan-
gabungan dari orang-orang bawahan VOC, terutama di Bengala dan Jepang,
yang melakukan kecurangan penipu para pegawai VOC dengan cara memuat
banyak barang-barang selundupan daripada muatan-muatan kompeni sendiri.
Pada tahun 1732 Heren XVII secara tiba-tiba membebastugaskan sang
Gubernur Jendral, Direktur Jendral, dan dua orang anggota dewan senior
karena korupsi. Ini menimbulkan sensasi yang hebat, paling tidak untuk
sementara. Dan pada pertengahan abad ke 18, VOC mengalami kemunduran
karena beberapa sebab sehingga dibubarkan. Sebab-sebabnya ialah sebagai
berikut:
13
1.
Ketidakjujuran para abdi VOC, karena kesejahteraan abdi VOC tidak
setara dengan gaji yang mereka terima.
2.
Kemunduran dinas militer VOC karena mutu korps perwiranya.
3.
Perang
untuk
menaklukkan
daerah-daerah
yang
melakukan
perlawanan yang dipimpin oleh pimpinan local setempat maupun
ulama.
4.
IX.
Konfrontasi dengan Prancis di Eropa mempengaruhi runtuhnya VOC.
Hasil VOC untuk kerajaan Belanda
Beberapa tahun berada di Indonesia menjajah dan mengambil kekayaan
alam yang dimiliki oleh Indonesia (Rempah-rempah) yang akan dijual oleh
pedagang belanda ke Eropa membuat kekayaan tersendiri bagi bangsa
Belanda yang menaungi VOC itu sendiri. Keuntungan yang didapat oleh VOC
secara tidak langsung membuat negara Belanda mendapatkan pemasukan
dari pajak yang dikenakan kepada pedangang maupun VOC itu sendiri.
Dimana pajak tersebut digunakan untuk keperluan pembangunan dan juga
memperkuat ekonomi di bangsa Belanda.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
pada tahun 1497 Vasco da Gama berhasil mencapai Kalkuta di pantai
barat India. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera, kayu manis,
porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan barang dagangan lainnya. Jejak
keberhasilan portugis ini terdengar ke beberapa negara Eropa salah satunya
ialah negara Spanyol. Hingga ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan
Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu.
Bukan
hanya
Spanyol
yang
tertarik
dengan
kabar
berita
yang
menyebutkan keberhasilan portugis dalam mendapatkan rempah-rempah
yang melimpah, akan tetapi berita ini juga menarikperhatian dari negara
Belanda. Hingga Cornelis de Houtman pada tahun 1596, menemukan jalur
yang dipakai oelh portugis untuk pergi menuju ke Indonesia. Hingga ia
mendarat di Indonesia tepatnya ke daerah Banten. Dari Banten, Cornelis
melanjutkan perjalanannnya ke tiap pusat rempah-rempah di Maluku. Ia
kembali ke negerinya membawa banyak rempah-rempah. Sejak saat itu para
bangsawan Belanda banyak berdatangan ke Indonesia. Agar tidak terjadi
persaingan antar sesama pedagang Belanda, maka pada tahun 1602 didirikan
14
perserikatan
perusahaan
Hindia
Timur
atau
Vereenigde
Ooost-Indische
Compagnie (VOC) yang dipimpin seorang Gubernur Jendral, Pieter Both.
DAFTAR PUSTAKA
Kartonagoro,Soewidji. 1975. Belajar Membaca Sejarah Nasional Indonesia.PN Balai
Pustaka:Jakarta.
Notosusanto,Nugroho. 1984. Sejarah Nasional Indonesia IV. PN Balai Pustaka:Jakarta.
Radi.
2012.
Kebijakan
Pemerintah
Kolonial.
radiasi4ever.blogspot.com/2012/03/kebijakan-pemerintah-kolonial.html .
Saksono,
Arie.
2008.
Gubernur
Jendral
VOC
Nederlandsch
Indie.
ariesaksono.wordpress.com/2008/05/20/gubernur-jenderal-voc-nederlandschindie/
Suyatno.
2012. Masuknya Bangsa Asing Ke Indonesia. http://sejarah11jt.blogspot.com/2012/10/masuknya-bangsa-asing-ke-indonesia.html
Suyitno.
2012.
Kedatangan
Bangsa
Portugis
Ke
Indonesia.
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-bangsaportugis-ke-indonesia.html
15
16
MASA PENJAJAHAN VOC DI INDONESIA
Disusun Untuk Memenui Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta
Sejarah Nasional Indonesia
DOSEN PEMBIMBING
: Danang Tunjung L, S. Pd, M.Pd.
Di Sususn oleh
1.
2.
3.
4.
5.
Susan Riyana
Arif Fajar Nasucha
Jefri Ruby Pranata
Indri Astuti
Fika Yanti
:
(A220110078 )
( A220110083)
( A220110086)
(A220110087)
(A220110095)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1
A.
Latar Belakang Masalah
Sebagai sebuah negara yang berada di timur dunia, Indonesia memiliki
kekayaan yang sangat melimpah. Kekayaan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia ini sangat menggiurkan bangsa lain untuk menduduki atau
menjajah bangsa Indonesia untuk mendapatkan keuntungan yang melimpah
dari hasil bumi Indonesia yang berupa rempah-rempah yang sangat populer
dan sangat diperlukan oleh bangsa Eropa dalam kehidupannya sehari-hari.
Sebelumnya bangsa Eropa mendapatkan pasokan rempah-rempah dari
pedangan Arab yang kemudian dibeli oleh para pedagang dari alexandria,
italia, dll yang kemudian disalurkan keseluruh Eropa sampai ke Erpa Utara dan
Selatan. Sejak runtuhnya Konstatinopel dan putusnya hubungan antara
negara konstatinopel dengan negara Eropa pasokan rempah-rempah yang
biasanya disuplai oleh pedagang Arab ini menjadi langka dan banyak dicari
oleh para warga Eropa.
Sebab tersebutlah yang melatar belakangi bangsa Eropa mulai untuk
melalukan ekspedisi untuk mencari jalur menemukan tempat yang dapat
memenuhi permintaan rempah-rempah yang kurang di Eropa saat itu.
Sehingga mulailah beberapa ekspedisi dilakukan oleh beberapa negara.
hingga pada tahun 1497 Vasco da Gama berhasil mencapai Kalkuta di pantai
barat India. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera, kayu manis,
porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan barang dagangan lainnya. Pada
bulan April 1511, Albuquerque melakukan pelayaran dari Goa menuju Malaka
dengan kekuatan kira-kira 1200 orang dan 17 buah kapal. Peperangan pecah
segera setelah kedatangannya dan berlangsung terus secara sporadis
sepanjang bulan Juli hingga awal Agustus.
Jejak keberhasilan portugis ini terdengar ke beberapa negara Eropa salah
satunya ialah negara Spanyol. Spanyol yang mulanya bukan merupakan
negara maritim ikut mengeluarkan seseorang untuk melakukan espedisi untuk
mencari jalan menuju India. Hingga ekspedisi bangsa Spanyol di bawah
pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu.
Bukan
hanya
Spanyol
yang
tertarik
dengan
kabar
berita
yang
menyebutkan keberhasilan portugis dalam mendapatkan rempah-rempah
yang melimpah, akan tetapi berita ini juga menarikperhatian dari negara
Belanda. Hingga Cornelis de Houtman pada tahun 1596, menemukan jalur
2
yang dipakai oelh portugis untuk pergi menuju ke Indonesia. Hingga ia
mendarat di Indonesia tepatnya ke daerah Banten. Dari Banten, Cornelis
melanjutkan perjalanannnya ke tiap pusat rempah-rempah di Maluku. Ia
kembali ke negerinya membawa banyak rempah-rempah. Sejak saat itu para
bangsawan Belanda banyak berdatangan ke Indonesia. Agar tidak terjadi
persaingan antar sesama pedagang Belanda, maka pada tahun 1602 didirikan
perserikatan
perusahaan
Hindia
Timur
atau
Vereenigde
Ooost-Indische
Compagnie (VOC) yang dipimpin seorang Gubernur Jendral, Pieter Both.
B.
Rumusan Masalah
1. Masa Kedatangan Penjajah Eropa
2. Masa Lahirnya VOC
3. Masa Kejayaan VOC
4. Masa Berakhirnya VOC
BAB II
MASA KEDATANGAN PENJAJAH EROPA DAN MASA
PENJAJAHAN VOC DI INDONESIA
3
I.
Latar Belakang Masuknya Bangsa Eropa
Menurut Kartonagoro, (1975:138) dalam abad ke-15 Eropa sangat
membutuhkan rempah-rempah dari Indonesia, Sailon, dan India yang biasanya
dikumpulkan oleh pedagang-pedagang Arab lalu disalurkan ke Eropa melalui
Alexsandria dan Konstantinopel. Pendistribusian rempah-rempah tersebut
melalui pedagang-pedagang Italy dari Amalfi, Venitia, dan dari Genua dan
kota-kota besar di laut tengah, rempah-rempah tersebut dikirim ke Jerman dan
Prancis.
Dengan
jatuhnya Konstantinopel
ke
tangan Turki
Usmani
(1453)
mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur
Tengah) terputus yang berdampak pada kurangnya persediaan rempahrempah di daerah Eropa (http://sejarah11-jt.blogspot.com/2012/10/masuknyabangsa-asing-ke-indonesia.html). Hal tersebut membuat beberapa bangsa di
Eropa mencari solusi lain untuk mendapatkan rempah-rempah. Ada beberapa
negara di Eropa yang berlayar mencari rempah-rempah kearah utara dan ada
beberapa yang berlayar menuju timur. Terdapat beberapa faktor yang
mendorong bangsa Eropa pergi ke dunia Timur, antara lain sebagai berikut :
1.
Dikuasainya rute dan pusat-pusat perdagangan di Timur Tengah oleh
orang-orang Islam.
2.
Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu
dengan ditemukan peta dan kompas yang sangat penting bagi
3.
pelayaran.
Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah
asal sehingga harganya lebih murah dan dapat memperoleh
4.
keuntungan yang sebesar-besarnya.
Adanya keinginan untuk melanjutkan Perang Salib dan menyebarkan
agama Nasrani ke daerah-daerah yang dikunjungi.
5.
Adanya jiwa petualangan sehingga menggugah semangat untuk
melakukan penjelajahan samudra.
II.
Penjajahan Portugis dan Spanyol
A.
Penjajahan Spanyol
Menurut Kartonagoro (1975:139) pada waktu itu spanyol bukanlah
negara maritim, akan tetapi Spanyol mempunyai seorang raja putri yang
4
bernama Isabella yang merasa tertarik pada usulan seorang Columbus
yang yakin serta sanggup memimpin armada guna berlayar kearah
barat untuk mencari jalan ke India. Columbus menemukan pulau yang
disangkanya bagian dari India maka ia mengadakan perjalanan pulang
pergi hingga empat kali. Tiap pelayaran menemukan pulau-pulau yang
diambil untuk kerajaan spanyol. Hingga akhir khayatnya di Valladoid ia
yakin telah menemukan jalan ke India.
Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada
tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu. Rombongan Magelhaen
diterima baik oleh Raja Cebu sebab pada waktu itu Cebu sedang
bermusuhan
dengan
Mactan
(http://sejarah11-
jt.blogspot.com/2012/10/masuknya-bangsa-asing-ke-indonesia.html).
Kedatangan bangsa Spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore yang
saat itu sedang bermusuhan dengan Portugis.
Sebaliknya, kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan
pelanggaran atas "hak monopoli". Oleh karena itu, timbullah persaingan
antara Portugis dan Spanyol. Sebelum terjadi perang besar, akhirnya
diadakan Perjanjian Saragosa (22 April 1529) yang isinya sebagai
berikut.
I.
Spanyol
harus
meninggalkan
Maluku,
dan
memusatkan
kegiatannya di Filipina.
II.
B.
Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku.
Penjajahan Portugis
Menurut Kartonagoro (1975:139) untuk sejarah Indonesia yang
penting adalah usaha-usahanya orang-orang Portugis yang pada waktu
itu sudah biasa mengadakan pelayaran kearah selatan sampai kepulau
Kanari. Tahun 1497 Vasco da Gama berhasil mencapai Kalkuta di pantai
barat India. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera, kayu manis,
porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan barang dagangan lainnya.
Berita mengenai kekayaan Malaka tersebut kemudian mendorong raja
Portugal mengutus Diego Lopes de Sequeira untuk pergi ke Malaka.
5
Pada awalnya Sequeira disambut baik oleh Sultan Mahmud Syah.
Akan tetapi, para pedagang muslim India berhasil meyakinkan sultan
bahwa orang Portugis sangat berbahaya dan merupakan ancaman berat
bagi Malaka. Sultan kemudian berbalik menyerang Sequeira dan
mengusir kapal Portugis dari perairan Malaka.
Serangan Malaka terhadap Sequeira dan anak buahnya memicu
kemarahan orang Portugis. Portugis kemudian mengirim Gubernur
Portugis di India, yaitu Alfonso d' Albuquerque. Ia berangkat dari Goa
pada bulan April 1511 menuju Malaka dengan kekuatan kira-kira 1.200
orang dan 17-18 kapal. Perang antara Malaka dan Portugis tidak dapat
dihindari lagi. Portugis menang dan berhasil menduduki Malaka. Setelah
berhasil menaklukkan Malaka, Portugis mengirimkan sebuah armada ke
Maluku di bawah pimpinanFransisco Serrao. Orang-orang Portugis
kemudian tiba di Ternate. Pada tahun 1522, Portugis mendirikan kantor
dagang lengkap dengan benteng di Ternate serta memperoleh hak
monopoli di pusat rempah-rempah.
III.
Kejayaan Portugis di Nusantara
Pada bulan April 1511, Albuquerque melakukan pelayaran dari Goa
menuju Malaka dengan kekuatan kira-kira 1200 orang dan 17 buah kapal.
Peperangan pecah segera setelah kedatangannya dan berlangsung terus
secara sporadis sepanjang bulan Juli hingga awal Agustus. Pihak Malaka
terhambat oleh pertikaian antara Sultan Mahmud dan putranya, Sultan Ahmad
yang baru saja diserahi kekuasaan atas negara namun dibunuh atas perintah
ayahnya
(http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-
bangsa-portugis-ke-indonesia.html).
Malaka akhirnya berhasil ditaklukan oleh Portugis. Albuquerque menetap
di Malaka sampai bulan November 1511, dan selama itu dia mempersiapkan
pertahanan Malaka untuk menahan setiap serangan balasan orang-orang
Melayu. Dia juga memerintahkan kapal-kapal yang pertama untuk mencari
Kepulauan Rempah. Sesudah itu dia berangkat ke India dengan kapal besar,
dia berhasil meloloskan diri ketika kapal itu karam di lepas pantai Sumatera
beserta semua barang rampasan yang dijarah di Malaka.
IV.
Perlawanan Rakyat Terhadap Portugis
6
Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat
Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate
yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan
terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga
akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin
oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian
bermukim
di
Pulau
Timor
(http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-bangsaportugis-ke-indonesia.html).
V.
Berakhirnya Penjajahan Portugis
Begitu
cepat
Portugis
tidak
lagi
menjadi
suatu
kekuatan
yang
revolusioner. Keunggulan teknologi mereka yang terdiri atas teknik-teknik
pelayaran dan militer berhasil dipelajari dengan cepat oleh saingan-saingan
mereka dari Indonesia. Seperti meriam Portugis yang dengan cepat berhasil
direbut oleh orang-orang Indonesia. Portugis menjadi suatu bagian dari
jaringan konflik di selat Malaka, dimana Johor dan Aceh berlomba-lomba untuk
saling mengalahkan Portugis agar bisa menguasai Malaka.
Kota Malaka mulai sekarat sebagai pelabuhan dagang selama berada
dibawah cengkeraman Portugis. Mereka tidak pernah berhasil memonopoli
perdagangan Asia. Portugis hanya mempunyai sedikit pengaruh terhadap
kebudayaan orang-orang Indonesia yang tinggal di nusantara bagian barat,
dan segera menjadi bagian yang aneh di dalam lingkungan Indonesia. Portugis
telah mengacaukan secara mendasar organisasi sistem perdagangan Asia.
Tidak ada lagi satu pelabuhan pusat dimana kekayaan Asia dapat saling
dipertukarkan, tidak ada lagi negara Malaya yang menjaga ketertiban selat
Malaka dan membuatnya aman bagi lalu lintas perdagangan. Sebaliknya
komunitas dagang telah menyebar ke beberapa pelabuhan dan pertempuran
sengit
meletus
di
Selat(http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-bangsaportugis-ke-indonesia.html).
VI.
Masa Lahirnya VOC
Orang Belanda yang pertama kali datang ke Indonesia adalah Cornelis
de Houtman pada tahun 1596, tepatnya ke daerah Banten. Dari Banten,
Cornelis melanjutkan perjalanannnya ke tiap pusat rempah-rempah di Maluku.
7
Ia kembali ke negerinya membawa banyak rempah-rempah. Sejak saat itu
para bangsawan Belanda banyak berdatangan ke Indonesia. Agar tidak terjadi
persaingan antar sesama pedagang Belanda, maka pada tahun 1602 didirikan
perserikatan
perusahaan
Hindia
Timur
atau
Vereenigde
Ooost-Indische
Compagnie (VOC) yang dipimpin seorang Gubernur Jendral, Pieter Both.
A.
Latar Belakang Lahirnya VOC
Lahirnya VOC dilatarbelakangi oleh masuknya para pedagang
belanda ke Indonesia dengan niat mencari rempah-rempah untuk
dibawa pulang dan kemudian dijualnya kembali. Untuk mengatasi
persaingan
tidak
sehat
antar
pedagang
belanda
dan
sekaligus
mematahkan dominasi Portugis, seorang anggota parlemen Belanda
bernama Johan Van Oldebanevelt mengajukan sebuah usul, yaitu
penggabungan (merger) seluruh perusahaan datang yang ada di
Belanda menjadi satu serikat dagang. Usulan tersebut mendapat
sambutan baik. Pada tanggal 20 Maret 1602, berdiri Verenigde Oost
Compagnie atau serikat perusahaan dagang hindia timur, yang biasa
dikenal dengan VOC. Dengan modal pertama 6,5 miliar gulden, VOC
dipimpin oleh tujuh belas direktur. Mereka dikenal dengan sebutan
Heeren Zeventien.
B.
Proses Masuknya VOC di Indonesia
Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli
rempah-rempah di Lisabon (ibu kota Portugis). Pada waktu itu Belanda
masih berada di bawah penjajahan Spanyol. Mulai tahun 1585, Belanda
tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis
dikuasai oleh Spanyol. Putusnya hubungan perdagangan rempahrempah antara Belanda dan Spanyol mendorong bangsa Belanda untuk
mengadakan penjelajahan samudra.
Pada
bulan
April
1595,
Belanda
memulai
pelayaran
menuju
Nusantara dengan empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de
Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda menempuh
rute Pantai Barat Afrika, Tanjung Harapan, Samudra Hindia, Selat Sunda,
Banten.
8
Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana
Muhammad (1580–1605) Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman,
pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga diizinkan
untuk berdagang di Banten. Karena sikap yang kurang baik sehingga
orang Belanda kemudian diusir dari Banten. Selanjutnya, orang-orang
Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali.
Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob van
Neck dan Van Waerwyck, dengan delapan buah kapalnya tiba di Banten
pada bulan November 1598. Pada saat itu hubungan Banten dengan
Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa Belanda
diterima dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan
pandai mengambil hati para penguasa Banten sehingga tiga buah kapal
mereka penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke
Negeri Belanda, sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke
Maluku. Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan rempahrempah, mendorong orang-orang Belanda yang lain untuk datang ke
Indonesia. Akibatnya terjadi persaingan di antara pedagang-pedagang
Belanda sendiri.
C.
Tujuan VOC masuk Indonesia
Tujuan utama dibentuknya
VOC
seperti
tercermin
dalam
perundingan 15 Januari 1602 adalah untuk “menimbulkan bencana pada
musuh dan guna keamanan tanah air”. Yang dimaksud musuh saat itu
adalah Portugis dan Spanyol yang
1640 bergabung
menjadi
satu
pada
kurun Juni
kekuasaan
yang
1580 –Desember
hendak
merebut
dominasi perdagangan di Asia. Untuk sementara waktu, melalui VOC
bangsa Belanda masih menjalin hubungan baik bersama masyarakat
VII.
Nusantara.
Masa Kejayaan VOC
a. Puncak kekuasaan VOC
VOC mencapai puncak kejayaannya pada saat berada dibawah
pimpinan Maetsuyker. Joan Maetsuyker diangkat menjadi pengganti
Gubernur Jenderal Cornelis Reyniersz dan ia bertugas dalam kedudukan
ini selama seperempat abad. Maetsuyker memegang rekor lamanya
memangku jabatan antara Gubernur Jenderal yang pertama (Pieter Both)
dan yang terakhir (Stachouwer, 1914). Masa jabatannya pun bersamaan
dengan tahun-tahun paling makmur dan berwibawa dari VOC.
9
Maetsuyker tiba di Batavia dalam tahun 1636 dengan gelar
penasihat dewan kehakiman. Tugas pokoknya adalah mengkodifikasi
berbagai kumpilan undang-undang yang berlaku, yang diselesaikan pada
tahun
1642,
dengan
memberinya
mana
Undang-undang
Batavia.
Sebagai panglima dari angkatan laut yang dikirim ke Srilanka dan Goa
dalam tahun 1644, ia merundingkan persetujuan gencatan senjata
dengan Portugis yang diumumkan dalam bulan Nopember tahun itu.
Pada bulan oktober 1650 dia diangkat sebagai pejabat senior kedua
dalam hierarki VOC, yaitu direktur jendral di Batavia, tempat ia
mengakhiri sisa hidupnya. Dia menjadi Gubernur Jenderal dalam bulan
Mei 1653 dengan meninggal pendahulunya. Selama masa Jabatan
Gubernur Maetsuyker yang penuh dengan aneka peristiwa, berakhir
permusuhan dengan orang Portugis dan dengan orang Inggris : kedua
peristiwa ini ternyata menguntungkan bagi VOC.
Beberapa pertahanan Portugis, termasuk Colombo (1655-1656) dan
Cochin (1662-1663) melakukan perlawanan yang kuat, tetapi yang lainlainnya jatuh dengan mudah. Terutama orang Portugis sendiri sebagian
besar yang menyebabkan kehancuran militernya. Memang mereka
kekurangan tenaga manusia, kapal, serta sumber-sumber bantuan
bahan, tetapi pun kesempatan-kesempatan kemungkinan yang mereka
miliki tidak mereka manfaatkan, karena kelalaian dan tidak adanya
disiplin mereka terus-menerus. VOC pada tahun 1664 adalah organisasi
yang hebat yang dapat dibandingkan dengan salah satu perusahaan
multinasional modern yang besar dengan mengadakan perbedaan dan
waktu, ruang dan demografi.pada tanggal 22 Oktober, pengusaha
Kompeni yang terkenal memberitahukan kepada Dewan Perwakilan atas
nama Heren XVII, bahwa Heren XVII, bahwa VOC memilki lebih dari 140
buah kapal dan 25.000orang tercantum dalam daftar gajinya.
Dengan kata lain Jan Kompeni yang terbaik dari kedua dunia dalam
perang damai. Dimulai pada tahun 1702, yang menyatakan bahwa
VOC yang tiada taranya ini, telah menghasilkan perbendaharaan yang
tiada terbilang dari ujung yang paling jauh di dunia ke dalam persatuan
provinsi-provinsi
keseratus.
Belanda,
Kemakmuran
ketika
mencapai
perniagaanya
ulang
dibuktikan
tahunya
dengan
yang
tibanya
dengan selamat tujuh belas buah kapal Hindia yang kaya muatan,
kendatipun perang yang baru pecah dengan Prancis dan Spanyol. Secara
tersusun, maka puncak kejayaan VOC antara lain :
10
1.
Kompeni
(sebutan
untuk
VOC)
tumbuh
dari
awal
yang
sederhana menjadi persekutuan yang luar biasa kayanya.
2.
Saham nilainya telah bertambah banyak nilainya.
3.
Dapat membina kekuatan angkatan laut dan militer dengan
biaya sendiri.
4.
Melakukan perang di darat dan di laut di bagian seluruh dunia
yang jauh.
5.
Merebut kastil-kastil, benteng-benteng, pelabuhan-pelabuhan
dan daratan-daratan musuh.
6.
VOC memiliki lebih dari 140 buah kapal dan 25.000 orang
tercantum dalam daftar gajinya.
b.
Produk peraturan VOC
Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC dalam melaksanakan
monopoli perdagangan antara lain :
1.
Verplichte Leverranties
Penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah
ditetapkan oleh VOC. Tidak boleh menjual hasil bumi selain kepada
VOC.
Contoh penyerahan wajib, lada, rempah-rempah kepada VOC.
2.
Contingenten
Kewajibkan bagi rakyat untuk bayar pajak berupa hasil bumi.
3.
Peraturan tentang ketentuan awal dan jumlah tanaman rempahrempah yang boleh ditanam.
4.
Pelayaran Hongi.
Pelayaran dengan perahu kora-kora (perahu perang)untuk
mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan VOC dan menindak
pelanggarannya di Maluku.
5.
Ekstirpasi
Hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak
terjadi over produksi yang dapat menyebabkan harga merosot
(radiasi4ever.blogspot.com/2012/03/kebijakan-pemerintahkolonial.html).
c.
Gubernur Jenderal
Suatu organisasi yang berjalan dalam menjalankan kegiatannya
pastilah memiliki susunan organisasi yang akan begerak sesuai dengan
tugasnya dalam organisasi tersebut. dalam sebuah organisasi apa saja
pastilah memiliki seorang yang memimpin organisasi tersebut agar
11
dapat berjalan dengan baik. Begitu juga dengan VOC, orang yang
menjadi pimpinan atau pemimpin VOC disebut dengan Gouverneursgeneraal VOC ( Gubernur Jendral VOC ). Seperti yang diketahui
bahwasannya VOC merupakan organisasi yang dibentuk dari beberapa
orang pedagang atau perusahaan agar tidak terjadi sebuah persaingan
yang sengit antar pedangan belanda. Berikut merupakan beberapa
nama orang yang pernah menjabat sebagai gubernur jendral VOC, yakni:
1.
1610-1614
Pieter Both
2.
1614-1615
Gerard Reynst
3.
1616-1619
Laurens Reaal
4.
1619-1623
Jan Pieterszoon Coen
5.
1623-1627
Pieter Carpentier
6.
1627-1629
Jan Pieterszoon Coen
7.
1629-1632
Jacques Specx
8.
1632-1636
Hendrik Brouwer
9.
1636-1645
Antonio van Diemen
10. 1645-1650
Cornelis van der Lijn
11. 1650-1653
Carel Reyniersz
12. 1653-1678
Joan Maetsuycker
13. 1678-1681
Rijcklof van Goens
14. 1681-1684
Cornelis Speelman
15. 1684-1691
Johannes Camphuys
16. 1691-1704
Willem van Outhoorn
17. 1704-1709 Joan van Hoorn
18. 1709-1713
19. 1713-1718
Abraham van Riebeeck
Christoffel van Swoll
20. 1718-1725
Hendrick Zwaardecroon
21. 1725-1729
Mattheus de Haan
22. 1729-1731
Diederik Durven
23. 1732-1735
Dirk van Cloon
24. 1735-1737
Abraham Patras
25. 1737-1741
Adriaan Valckenier
26. 1741-1743
Johannes Thedens (waarnemend)
27. 1743-1750
Gustaaf Willem Baron van Imhoff
28. 1750-1761
Jacob Mossel
29. 1761-1775
Petrus Albertus van der Parra
12
30. 1775-1777
Jeremias van Riemsdijk
31. 1777-1780
Reinier de Klerk
32. 1780-1796
Willem Arnold Alting
(ariesaksono.wordpress.com/2008/05/20/gubernur-jenderal-voc-nederlandsch-indie/)
VIII.
Masa berakhirnya VOC
Para ahli sejarah masih memperdebatkan apakah VOC benar-benar
runtuh karena disebabkan korupsi. Tokoh-tokoh berwibawa seperti J. C. van
Leur dan W. Coolhas mengemukakan bahwa korupsi bukanlah faktor utama
dalam kemunduran dan jatuhnya VOC, mereka ingin menekankan bahwa EIC,
yang didalamnya juga memiliki masalah yang sama yaitu korupsi, memiliki
masalah lain seperti penyelewengan, patronase dan main pengaruh, dianggap
sebagai kenyataan hidup dalam rezim lama dan tidak punah sampai saat
ini. Sikap badan-badan pengurus kedua maskapai dagang tersebut (EIC dan
VOC),
sejak semula ditandai
oleh kecurigaan
terus-menerus terhadap
ketidakjujuran para abdi mereka. Para pemilik kuasa menyadari bahwa korupsi
tidak dapat dihindarkan jika dilihat dari rendahnya upah dari sebagian besar
para pegawainya.
Pietter Van Dam, yang sudah hampir lima puluh tahun berpengalaman
dalam
bidang
keuangan
dan
administrasi
kompeni,
mengakui
dalam
Beschriving (penjelasan) rahasianya yang disusun untuk ditujukan hanya
kepada Heren XVII : ”bahwa para abdi kompeni harus berusaha hidup dalam
batas gaji mereka, adalah hal yang sejak semula diakui tidak dapat dilakukan;
dan karena itu adakalanya orang harus menutup mata dan berpaling kearah
lain”. Akan
tetapi
lain
halnya
dengan
memaafkan
instansi
bawahan
melakukan penyogokan dan pemerasan, dengan membiarkan korupsi kasar
dan jauh jangkauannya seperti yang dilakukan oleh ”kompeni-kompeni kecil”.
Kompeni-kompeni
kecil
ini
adalah
kelompok-kelompok
atau
gabungan-
gabungan dari orang-orang bawahan VOC, terutama di Bengala dan Jepang,
yang melakukan kecurangan penipu para pegawai VOC dengan cara memuat
banyak barang-barang selundupan daripada muatan-muatan kompeni sendiri.
Pada tahun 1732 Heren XVII secara tiba-tiba membebastugaskan sang
Gubernur Jendral, Direktur Jendral, dan dua orang anggota dewan senior
karena korupsi. Ini menimbulkan sensasi yang hebat, paling tidak untuk
sementara. Dan pada pertengahan abad ke 18, VOC mengalami kemunduran
karena beberapa sebab sehingga dibubarkan. Sebab-sebabnya ialah sebagai
berikut:
13
1.
Ketidakjujuran para abdi VOC, karena kesejahteraan abdi VOC tidak
setara dengan gaji yang mereka terima.
2.
Kemunduran dinas militer VOC karena mutu korps perwiranya.
3.
Perang
untuk
menaklukkan
daerah-daerah
yang
melakukan
perlawanan yang dipimpin oleh pimpinan local setempat maupun
ulama.
4.
IX.
Konfrontasi dengan Prancis di Eropa mempengaruhi runtuhnya VOC.
Hasil VOC untuk kerajaan Belanda
Beberapa tahun berada di Indonesia menjajah dan mengambil kekayaan
alam yang dimiliki oleh Indonesia (Rempah-rempah) yang akan dijual oleh
pedagang belanda ke Eropa membuat kekayaan tersendiri bagi bangsa
Belanda yang menaungi VOC itu sendiri. Keuntungan yang didapat oleh VOC
secara tidak langsung membuat negara Belanda mendapatkan pemasukan
dari pajak yang dikenakan kepada pedangang maupun VOC itu sendiri.
Dimana pajak tersebut digunakan untuk keperluan pembangunan dan juga
memperkuat ekonomi di bangsa Belanda.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
pada tahun 1497 Vasco da Gama berhasil mencapai Kalkuta di pantai
barat India. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera, kayu manis,
porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan barang dagangan lainnya. Jejak
keberhasilan portugis ini terdengar ke beberapa negara Eropa salah satunya
ialah negara Spanyol. Hingga ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan
Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu.
Bukan
hanya
Spanyol
yang
tertarik
dengan
kabar
berita
yang
menyebutkan keberhasilan portugis dalam mendapatkan rempah-rempah
yang melimpah, akan tetapi berita ini juga menarikperhatian dari negara
Belanda. Hingga Cornelis de Houtman pada tahun 1596, menemukan jalur
yang dipakai oelh portugis untuk pergi menuju ke Indonesia. Hingga ia
mendarat di Indonesia tepatnya ke daerah Banten. Dari Banten, Cornelis
melanjutkan perjalanannnya ke tiap pusat rempah-rempah di Maluku. Ia
kembali ke negerinya membawa banyak rempah-rempah. Sejak saat itu para
bangsawan Belanda banyak berdatangan ke Indonesia. Agar tidak terjadi
persaingan antar sesama pedagang Belanda, maka pada tahun 1602 didirikan
14
perserikatan
perusahaan
Hindia
Timur
atau
Vereenigde
Ooost-Indische
Compagnie (VOC) yang dipimpin seorang Gubernur Jendral, Pieter Both.
DAFTAR PUSTAKA
Kartonagoro,Soewidji. 1975. Belajar Membaca Sejarah Nasional Indonesia.PN Balai
Pustaka:Jakarta.
Notosusanto,Nugroho. 1984. Sejarah Nasional Indonesia IV. PN Balai Pustaka:Jakarta.
Radi.
2012.
Kebijakan
Pemerintah
Kolonial.
radiasi4ever.blogspot.com/2012/03/kebijakan-pemerintah-kolonial.html .
Saksono,
Arie.
2008.
Gubernur
Jendral
VOC
Nederlandsch
Indie.
ariesaksono.wordpress.com/2008/05/20/gubernur-jenderal-voc-nederlandschindie/
Suyatno.
2012. Masuknya Bangsa Asing Ke Indonesia. http://sejarah11jt.blogspot.com/2012/10/masuknya-bangsa-asing-ke-indonesia.html
Suyitno.
2012.
Kedatangan
Bangsa
Portugis
Ke
Indonesia.
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-bangsaportugis-ke-indonesia.html
15
16