Chapter II FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Berat Badan Lahir Di Klinik Haryantari Medan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah proses yang normal, alamiah yang diawali dengan
pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin dan dimulai sejak konsepsi sampai
persalinan (Dewi & Sunarsih, 2011).
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 periode yaitu
triwulan pertama dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat
sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Kehamilan
melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam
keluarga, pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak
sesuai dengan yang diharapkan (Prawirohardjo, 2011).
2. Proses Terjadinya Kehamilan
Proses permulaan kehamilan ketika bersatunya sel telur (ovum) dan sperma
atau disebut fertilisasi. Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai
stadium morula selama 3 hari dan bergerak kearah rongga rahim oleh rambut getar
tuba (silia) dan kontraksi tuba, hasil konsepsi tiba dalam kavum uteri pada tingkat

blastula. Hasil konsepsi akan menanamkan dirinya dalam endometrium (nidasi).
Ketika blastula mencapai rongga rahim, endometrium berada dalam masa sekresi
sehingga blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam akan mudah masuk
6

Universitas Sumatera Utara

7

kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Apabila nidasi telah terjadi, maka dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Kemudian
blastula akan berkembang menjadi janin. Untuk mencukupi kebutuhan janin maka
dibentuklah plasenta. Plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan kurang lebih 16
minggu, dan berfungsi untuk memberikan makanan pada janin. Respirasi janin,
untuk tempat sekresi bagi janin, dan tempat pembentukan hormon dan juga tempat
menyalurkan segala kebutuhan janin. Didalam rahim janin juga diproteksi oleh air
ketuban, volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc, air
ketuban berwarna putih keruh, berbau amis (Pantikawati & saryono, 2010).
Seorang ibu dapat dikatakan hamil adalah apabila didapat tanda-tanda pasti
hamil yaitu denyut Jantung Janin (DJJ) dapat didengar dengan menggunakan

stetoskop laenec pada minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonic (Doppler), DJJ
dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12. Palpasi biasanya dapat
dirasakan gerakan janin yang jelas setelah 24 minggu. Pada pemeriksaann USG
terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio (Pantikawati&Saryono,
2010).
3. Tanda –tanda kehamilan
a. Tanda yang tidak pasti (probable signs) / tanda mungkin kehamilan.
Indikator mungkin hamil adalah karakteristik-karakteristik fisik yang bisa di
lihat atau sebaliknya diukur oleh pemeriksa dan lebih spesifik dalam perubahanperubahan psikologis yang di sebabkan oleh kehamilan. Kedua jenis tanda dan gejala
kehamilan di atas mungkin ditemukan pada kondisi yang lain, meskipun tidak dapat
dipertimbangkan sebagai indikator-indikator positif suatu kehamilan. Semakin

Universitas Sumatera Utara

8

banyak tanda tidak pasti ditemukan semakin besar kemungkinan kehamilan. Tandatanda mungkin adalah sebagai berikut:
1) Amenorhea
Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila sudah kawin
mengeluh terlambat haid, maka pikirkan bahwa dia hamil, meskipun keadaan stress,

obat-obatan, penyakit kronis dapat pula mengakibatkan terlambat haid.
2) Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak sampai
muntah yang berkepanjangan. Dalam kedokteran sering di kenal morning sickness
karena munculnya seringkali pagi hari. Mual dan muntah diperberat oleh makanan
yang baunya menusuk dan juga oleh emosi penderita yang tidak stabil. Untuk
mengatasinya penderita perlu di beri makanmakanan yang ringan, mudah di cerna
dan jangan lupa menerangkan bahwa keadaaan ini dalam batas normal orang hamil.
Bila berlebihan dapat pula diberikan obat-obat anti muntah.
3) Mastodinia
Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara di sebabkan
payudara membesar. Vaskularisasi bertambah, asinus dan duktus berproliferasi
karena pengaruh estrogen dan progesteron.
4) Quickening
Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama, biasanya di sadari oleh
wanita pada kehamilan 18-20 minggu.
5) Keluhan kencing
Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam, disebabkan karena
desakan uterus yang membesar dan tarikan uterus ke cranial.


Universitas Sumatera Utara

9

6) Konstipasi
Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau dapat juga karena perubahan
pola makanan.
7) Perubahan berat badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan, karena nafsu
makan menurun dan muntah-muntah. Pada bulan selanjutnya berat badan akan selalu
meningkat sampai stabil menjelang aterm.
8) Perubahan temperatur basal
Kenaikan temperatur basal lebih dari 3 minggu biasanya merupakan tanda
telah terjadinya kehamilan.
9) Perubahan warna kulit
Perubahan ini antara lain kloasma yakni warna kulit yang kehitam-hitaman
pada dahi, punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi, terutama pada wanita
dengan warna kulit tua. Biasanya muncul setelah kehamilah 16 minggu. Pada daerah
areola dan puting payudara, warna kulit menjadi lebih hitam. Perubahanperubahan
ini disebabkan oleh stimulasi Melanocyte StimulatingHormone (MSH). Pada kulit

daerah abdomen dan payudara dapat mengalami perubahan yang di sebut strie
gravidarum yaitu perubahan warna seperti jaringan parut. Diduga ini terjadi karena
pengaruh adrenokortikosteroid. Kadang-kadang timbul pula teleangiktasis karena
pengaruh estrogen tinggi.
10) Perubahan payudara
Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mensekresikolostrum, biasanya
setelah kehamilan lebih dari 16 minggu.

Universitas Sumatera Utara

10

11) Perubahan pada uterus
Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dankonsistensi. Uterus
berubah menjadi lunak, betuknya globular. Teraba balotement, tanda ini muncul pada
minggu ke 16-20, setelah rongga rahim mengalami obliterasi dan cairan amnion
cukup banyak. Balotemen adalah tanda ada benang terapung/melayang dalam cairan.
Sebagai diagnosis banding adalah asites yang di sertai denagn kista ovarium, mioma
uteri, dan sebagainya.
12) Tanda Piskacek’s

Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang dekat
dengan implatasi plasenta.
13) Perubahan-perubahan pada serviks
(a) Tanda Hegar
Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri, sehingga daerah
tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mulai difleksikan.
Dapat diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Tanda ini mulai terliaht pada minggu
ke-6, dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
(b) Tanda Goodell’s
Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks tersa lebih lunak.
Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat memberikan dampak ini.
(c) Tanda Chadwick
Dinding vagina mengalami kongesti, warna kebirubiruan.
(d) Tanda Mc Donald
Fundus uteri dan serviks bisa denagn mudah difleksikan satu sama lain dan
tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus.

Universitas Sumatera Utara

11


(e) Terjadi pembesaran abdomen
Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke 16, karena pada saat itu
uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut.
(f) Kontraksi uterus
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya kencang, tetapi
tidak disertai rasa sakit.
(g) Pemeriksaan tes biologis kehamilan
Pada pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana kemungkinan positif palsu.
b. Tanda Pasti Kehamilan
Indikator pasti kehamilan adalah penemuan-penemuan keberadaan janin
secara jelas dan hal ini tidak dapat dijelaskan dengan kondisi kesehatan yang lain.
1) Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18. Pada orang
gemuk, lebih lambat. Dengan stetoskop ultrasonic (Doppler), DJJ dapat didengarkan
lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12. Melakukan auskultasi pada janin bisa juga
mengidentifikasi bunyi-bunyi yang lain, seperti bising tali pusat, bising uterus dan
nadi ibu.
2) Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi jelas setelah

minggu ke 22. Gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu ke 24
(Pantikawati&saryono, 2010).

Universitas Sumatera Utara

12

4. Pemeriksaan kehamilan ( Antenatal Care )
Antenatal care adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara
berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Standar pelayanan ANC meliputi
standar 14 T, sehingga ibu hamil yang datang memperoleh pelayanan komprehensif
dengan harapan meningkatkan pelayanan kehamilan dan diharapkan ikut andil dalam
menurunkan angka kematian ibu. 14 Standar pelayanan ANC yaitu Timbang berat
badan dan ukur tinggi badan, tekanan darah, pengukuran tinggi fundus uteri,
pemberian imunisasi TT, pemberian tablet FE, melakukan tes terhadap penyakit
menular seksual, temu wicara, tes Hb, tes urin protein, tes reduksi urin, perawatan
payudara,

senam


hamil,

terapi

yodium

dan

terapi

obat

malaria

(Pantikawati&Saryono, 2010).
Menurut Saifudin (2002) tujuan ANC diantaranya adalah memantau
kemajuan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi,
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial budaya ibu
dan bayi, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan yang mungkin terjadi
selama kehamilan dan mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu
agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif, mempersiapkan peran
ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara
normal.
Tujuan antenatal care pada ibu hamil meliputi mempromosikan dan menjaga
kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri,
dan proses kelahiran bayi; mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis,
bedah, atau obstetri selama kehamilan; mengembangkan persiapan persalinan serta
kesiapan menghadapi komplikasi; membantu menyiapkan ibu untuk menyusui

Universitas Sumatera Utara

13

dengan sukses, menjalankan nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis
dan sosial(Mufdlilah, 2009).
Frekuensi kunjungan ANC dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan yaitu
satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada
trimester ketiga (Rukiah, et al. 2013).
5. Faktor ibu yang mempengaruhi berat badan lahir diantaranya adalah :

a. Umur
Umur adalah waktu hidup individu mulai saat berulang tahun. Semakin cukup
umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih di percaya daripada orang yang
belum cukup tinggi kedewasaanya, jika kematangan usia seseorang cukup tinggi
maka pola berfikir seseorang akan lebih dewasa. Ibu yang mempunyai usia produktif
akan lebih berpikir secara rasional dan matang tentang pentingnya melakukan
pemeriksaan kehamilan (Depkes RI, 2010).
Umur dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal umur kehamilan adalah
20-35 tahun. Pada umur ibu yang masih muda organ-organ reproduksi belum cukup
matang sehingga dapat mengganggu kesehatan ibu maupun perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam kandungan sedangkan umur lebih dari 35 tahun dapat
meningkatkan resiko terjadinya komplikasi dalam kehamilan dimana bertambahnya
usia ibu akan diikuti dengan perubahan dari organ-organ tubuh terutama organ
reproduksi (Wiknjosastro, 2006).
Menurut Sitorus dalam Setianingrum (2005) menyatakan Umur ibu erat
kaitannya dengan berat bayi lahir, kehamilan dibawah umur 20 tahun merupakan
kehamilan berisiko tinggi, 2-4 kali lebih tinggi di bandingkan dengan kehamilan
pada wanita yang cukup umur. Pada umur yang masih muda, perkembangan organ-

Universitas Sumatera Utara

14

organ reproduksi dan fungsi fisiologinya belum optimal. Selain itu emosi dan
kejiwaannya belum cukup matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tersebut belum
dapat menanggapi kehamilannya secara sempurna dan sering terjadi komplikasi.
Selain itu semakin muda usia ibu hamil, maka anak yang dilahirkan akan semakin
ringan. Meski kehamilan dibawah umur sangat berisiko tetapi kehamilan diatas usia
35 tahun juga tidak dianjurkan, sangat berbahaya. Mengingat mulai umur ini sering
muncul penyakit seperti hipertensi, tumor jinak peranakan, atau penyakit degeneratif
pada persendian tulang belakang dan panggul dan Kesulitan lain kehamilan diatas
usia 35 tahun ini yakni bila ibu ternyata mengidap penyakit seperti diatas yang
ditakutkan bayi lahir dengan membawa kelainan. Dalam proses persalinan sendiri,
kehamilan di usia lebih ini akan menghadapi kesulitan akibat lemahnya kontraksi
rahim serta sering timbul kelainan pada tulang panggul tengah. Mengingat bahwa
faktor umur memegang peranan penting terhadap derajat kesehatan dan
kesejahteraan ibu hamil serta bayi, maka sebaiknya merencanakan kehamilan pada
usia antara 20-35 tahun(Setianingrum, 2005).
Menurut Depkes RI (2010) menyatakan bahwa ibu sebaiknya ibu hamil pada
umur 20 – 35 tahun, karena masa tersebut merupakan masa yang aman untuk hamil
alasanya, mulai umur 20 tahun rahim dan bagian – bagian lainya sudah benar – benar
siap untuk untuk menerima kehamilan. Pada umur tersebut biasanya wanita sudah
merasa siap untuk menjadi ibu. Dan sebaiknya tidak hamil pada usia >35 tahun,
karena kesehatan tubuh ibu sudah tidak sebaik pada umur 20 – 35 tahun, biasanya
ibu sudah mempunyai dua anak atau lebih, kemungkinan memperoleh anak cacat
lebih besar.

Universitas Sumatera Utara

15

Selain itu semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang
hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Umur yang muda
perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang dikandungnya.
Sedangkan umur yang tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang
semakin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan
tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung
(kristyanasari, 2010).
b. Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh seorang ibu.
Paritas mempengaruhi durasi persalinan dan insiden komplikasi. Paritas dikatakan
tinggi bila seorang ibu/wanita melahirkan anak ke empat atau lebih. Seorang wanita
yang sudah mempunyai tiga anak dan terjadi kehamilan lagi keadaan kesehatannya
akan mulai menurun, seringn mengalami kurang darah (anemia), terjadi perdarahan
lewat jalan lahir dan letak bayi sungsang ataupun melintang. Paritas yang terlalu
tinggi akan mengakibatkan terganggunya uterus terutama dalam hal fungsi pembuluh
darah. Kehamilan yang berulang-ulang akan menyebabkan kerusakan pada dinding
pembuluh darah uterus. Hal ini akan mempengaruhi nutrisi ke janin pada kehamilan
selanjutnya, selain itu dapat mnyebabkan atonia uteri(Wiknjosastro, 2006).
c. Pendidikan
Didalam kerangka pendidikan nasional, terbagi dalam dua, yaitu pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi. Setelah dicanangkan pendidikan dasar 9 tahun
sesuai undang-undang No. 2 tahun 2000 tentang pendidikan. (Sisdiknas, 2003).
Hal ini menunjukan bahwa pendidikan adalah upaya untuk memberikan

Universitas Sumatera Utara

16

pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Jenjang
pendidikan meliputi pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan
dicapai dengan menempuh bangku sekolah dasar SD, SLTP, SMU dan perguruan
tinggi. Sedangkan pendidikan non formal dapat melalui kursus-kursus atau pelatihan.
Dengan wajib belajar 9 tahun memang telah banyak meningkatkan taraf pendidikan
masyarakat kita. Pada tahap pendidikan dasar (SD sampai dengan SLTP). Namun
untuk pendidikan yang lebih tinggi (SLTA dan perguruan tinggi)
d. Sosial ekonomi
Kemiskinan dapat menjadi sebab rendahnya ibu hamil dalam upaya
menjangkau fasilitas kesehatan (Rukiah, et al. 2013).
Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, keluarga dengan
tingkat ekonomi yang rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi
pemeriksaan kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi
rendah, yaitu ibu hamil akan kekurangan energi dan protein. Hal ini disebabkan tidak
mampu nya keluarga untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang
dibutuhkan ibu selama kehamilan (Depkes RI, 2008).
Menurut Kristyanasari (2010) bahwa keadaan ekonomi keluarga akan
mempengaruhi pemilihan ragam dan kualitas bahan makanan, ekonomi seseorang
mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari – harinya.
Seseorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil maka kemungkinan besar
sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat
gizi ibu semakin terpantau. Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang
sedang hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Umur
yang muda perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk

Universitas Sumatera Utara

17

pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin
yang dikandungnya. Sedangkan umur yang tua perlu energi yang besar juga karena
fungsi organ yang semakin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka
memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang
berlangsung.

B. Berat badan lahir
1. Pengertian
Menurut Muslihatun (2010), Berat bayi lahir adalah berat badan bayi yang di
timbang dalam waktu 1 jam pertama setelah lahir. Hubungan antara berat lahir
dengan umur kehamilan, berat bayi lahir dapat dikelompokan bayi kurang bulan
yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi kurang 37 minggu (259 hari), Bayi
cukup bulan adalah bayi dengan usia gestasi 37-42 minggu (259 - 294 hari), dan Bayi
lebih bulan yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi lebih 42 minggu (294
hari).
2.

Klasifikasi Berat Bayi Lahir
Menurut Muslihatun (2009) Berat bayi lahir berdasarkan berat badan dapat

dikelompokan menjadi :
a. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Menurut Prawirohardjo (2010) BBLR adalah neonatus dengan berat badan
lahir pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram (sampai 2499 gram). Dahulu bayi ini
dikatakan prematur kemudian disepakati disebut low birth weight infant atau Berat
Bayi Lahir Rendah (BBLR). Karena bayi tersebut tidak selamanya prematur atau
kurang bulan tetapi dapat cukup bulan maupun lebih bulan. Bayi berat lahir rendah

Universitas Sumatera Utara

18

merupakan

masalah

penting

dalam

pengelolaannya

karena

mempunyai

kecenderungan ke arah peningkatan terjadinya infeksi, kesukaran mengatur nafas
tubuh sehingga mudah untuk menderita hipotermia. Selain itu bayi dengan BBLR
mudah terserang komplikasi tertentu seperti ikterus, hipoglikomia yang dapat
menyebabkan kematian. Kelompok bayi berat lahir rendah yang dapat di istilahkan
dengan kelompok resiko tinggi, karena pada bayi berat lahir rendah menunjukan
angka kematian dan kesehatan yang lebih tinggi dengan berat bayi lahir cukup.
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah mempunyai ciri-ciri:
1. Usia kehamilan kurang dari 37 minggu
2. Berat badan kurang dari 2.500 gram
3. Panjang badan kurang dari 48 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, lingkar
dada kurang dari 30 cm
4. Rambut lanugo masih banyak
5. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang
6. Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya
7. Tumit mengkilap, telapak kaki halus
8. Genitalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora,
klitoris menonjol pada bayi perempuan. Testis belum turun ke dalam
skrotum, pigmentasi dan rugue pada skrotum kurang pada bayi laki-laki
9. Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah
10. Fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif dan tangisnya lemah
11. Jaringan kelenjer mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan
jaringan lemak masih kurang
12. Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit bila ada

Universitas Sumatera Utara

19

b. Bayi Berat Lahir Normal
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2500 - 4000 gram ketika lahir langsung menangis dan
tidak memiliki kelainan congenital cacat bawaan (Muslihatun, 2010).
Menurut Muslihatun (2010) Seorang bayi baru lahir dikatakan normal apabila
memiliki ciri-ciri yaitu :
1.

Bayi baru lahir normal memiliki berat badan 2500 – 4000 Gram

2.

Panjang badan 48 – 52 cm

3.

Lingkar dada 30 – 38 cm

4.

Lingkar kepala 33 – 35 cm

5.

Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit

6.

Pernafasan 40 – 60 kali/menit

7.

Kulit bayi baru lahir terlihat kemerahan dan licin karena jaringan sub kutan
cukup

8.

Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala telah sempurna

9.

Kuku agak panjang dan lemas

10.

Genitalia untuk perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora dan
untuk laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada

11.

Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik

12.

Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik

13.

Reflek graps atau menggenggam sudah baik

14.

memiliki eliminasi yang baik, mekonium untuk bayi baru lahir akan keluar
dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan

Universitas Sumatera Utara

20

c. Bayi Berat Lahir Lebih
Bayi berat lahir lebih adalah Bayi yang dilahirkan dengan berat lahir lebih
dari 4000 gram. Bayi dengan berat lahir lebih bisa disebabkan karena adanya
pengaruh dari kehamilan lewat bulan. Risiko persalinan bayi dengan berat lebih
4000 gram pada kehamilan lewat bulan meningkat 2-4 kali lebih besar dari
kehamilan term. Selain itu faktor risiko bayi berat lahir lebih adalah ibu hamil
dengan penyakit diabetes militus akan melahirkan bayi dengan berat badan
berlebihan dikarenakan kadar gula darah ibu hamil penderita Diabetes Melitus
tergolong tinggi. Kondisi inilah yang memberi peluang janin untuk tumbuh melebihi
ukuran rata-rata. Jika fungsi plasenta dan tali pusat baik maka calon bayi dapat
tumbuh makin subur. Ibu yang pada kehamilan pertama melahirkan bayi besar maka
berpeluang melahirkan anak kedua dengan kondisi yang sama pada kehamilan
berikutnya dan Porsi makanan yang dikonsumsi ibu hamil akan berpengaruh
terhadapa bobot janin. Asupan gizi yang berlebih bisa mengakibatkan bayi lahir
dengan berat diatas rata-rata. Pola makan ibu yang tidak seimbang atau berlebihan
juga mempengaruhi kelahiran bayi besar. (Prawirohardjo, 2007)
Menurut Markum (1996) ciri-ciri bayi lahir dengan berat lebih adalah :
1. Berat badan lebih dari 4000 Gram
2. Badan besar dan kulit kemerahan
3. Organ internal membesar
4. Lemak tubuh banyak
3. Tehnik penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan bayi
Sebelum melakukan penimbangan berat badan bayi, alat timbang harus sudah
ditera serta diberi alas kain diatasnya, dan atur skala timbangan ketitik nol. Lindungi

Universitas Sumatera Utara

21

bayi supaya tidak kehilangan panas dan tangan petugas menjaga diatas bayi sebagai
tindakan pengamanan. Penimbangan lakukan pada waktu yang sama setiap hari
(Maryunani, 2008).
Sedangkan untuk menentukan panjang badan letakkan bayi sejajar dengan
punggungnya dengan posisi kaki lurus sebisa mungkin. Pegang kepala agar tetap
pada ujung atas pita ukur, dan dengan lembut regangkan kaki ke bawah menuju
ujung bawah pita (Ladewig, et al. 2006).

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS PERBENIHAN KENTANG (Solanum tuberosum, L) Di KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

27 309 21

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100