UTS PENGANTAR ILMU EKONOMI 1 analisis ju (2)

ANALISIS JURNAL
DISUSUN UNTUK MEMENUHI UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI I
Dosen : Darma Rika Swaramarinda

DISUSUN OLEH:
NURMAINI
8143163319

PROGRAM STUDI D3 SEKRETARI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN
STUDI KE PERGURUAN TINGGI PADA KELAS IX DI SMA
PUSAKA 1 JAKARTA
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015

Nike Pratiwi Suciningrum
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta

Endang Sri Rahayu
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan status sosial ekonomi orang tua,
motivasi belajar, minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan menguji
pengaruh status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar terhadap minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI di SMA Pusaka 1
Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode expost facto. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis jalur (path
analysis). Hasil analisis jalur menunjukan bahwa: (1) pengaruh langsung antara
status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi sebesr 22,2% ; (2) pengaruh langsung antara motivasi belajar terhadap
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebesar 14,1%, dan (3) pengaruh
tidak langsung antara status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjukan
studi ke perguruan tinggi yang dimoderatori oleh motivasi belajar sebesar 18,1%.

Kata Kunci: Status Sosial, Motivasi Belajar, Minat

Analisis:
1. Latar Belakang Masalah dalam Jurnal

Agar

dapat berperan dan bersaing dalam lingkup Internasional, perlu

mengembangkan dan meningkatkan sumber daya yang dimiliki karena
itulah kunci dalam era perdagangan bebas. Dengan adanya perdagangan
bebas ini, Indonesia harus terus menerus beruapaya untuk meningkatkan
sumber daya manusa yang dimiliki salah satunya melalui jalur pendidikan.
Pendidikan yang berkualitas dapat mencapai sebuah tujuan pembangunan
nasional. Seseorang yang memiliki pendidikan yang tinggi menjadi lebih
terhormat.
Faktor status sosial ekonomi orang tua yang merupakan salah satu yang
mempengaruhi minat seseorang untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi. Masalah kondisi sosial ekonomi dan harapan masa depan anak dari
orang tua pada akhirnya akan menimbulkan masalah bagi orang tua untuk
menentukan alternatif pilihan terhadap kelanjutan sekolah anak– anaknya.
Pada kenyataannya siswa yang berasal dari keluarga dengan ekonomi yang
cukup, mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan
kemampuannya melalui pendidikan tinggi. Hal ini jauh berbeda dengan
siswa yang berasal dari keluarga yang memiliki sosial ekonomi yang

rendah biasanya sadar akan ketidakmampuannya dan tidak memiliki minat
untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan memilih
untuk mencari pekerjaan.
Status sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok
sosial masyarakat yang ditinjau dari segi ekonomi. Status sosial ekonomi
dapat diukur melalui tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan dan
kekayaan yang dimiliki. Soleman B. Taneko (2000:131) menyimpulkan
bahwa status sosial dapat dikonsepsikan sebagai posisi seseorang
(kelompok) dalam sauatu kelompok (kelompok yang lebih besar)
sehubungan dengan orang lain di kelompoknya.

Selain permasalahan status sosial ekonomi, motivasi juga merupakan
dorongan yang ada pada diri siswa sebagai penggerak untuk bersemangat
melanjutkan ke perguruan tinggi. Motivasi ini dapat diukur dengan adanya
keinginanuntuk berhasil.
2. Objek Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan status sosial ekonomi
orang tua, motivasi belajar, minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
dan menguji pengaruh status sosial ekonomi orang tua dan motivasi
belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa

kelas XI di SMA Pusaka 1 Jakarta.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode ex-post
facto dengan pendekatan kausal yang menggunalam data primer (variabel
eksogen dan vaiabel endogen).

Analisis data dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan analisis jalur.
Penelitian ex-post facto data yang diperoleh adalah data hasil dari
peristiwa yang sudah berlangsung yang dilakukan untuk menggali
informasi mengenai seberapa besar pengaruh sosial ekonomi orang tua dan
motivasi belajar terhadapt minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Pusaka 1 Jakarta.
4. Analisis Data
Berdasarkan hasil penelitian

dengan analisis jalur, besarnya pengaruh

status sosial ekonomi orang tua yang secara langsung mempengaruhi

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang berarti status sosial
ekonomi orang tua berkontribusi secara langsung terhadap minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebesar 22.2%.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan,status sosial ekonomi
orang tua mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 30,15% minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi ditentukan oleh status sosial ekonomi orang tua, dan
69,85% dipengaruhi oleh faktor lain.
Keadaan sosial orang tua sangan terikat dari keadaan ekonomi. Untuk
terpenuhinya kebutuhan keluarga, diperlukan keadaan ekonomi yang
memadai.
Orang tua harus meningkatkan keadaan ekonomi keluarga dan
memperhatikan pendidikan anaknya, agar anak bersemangat dalam
melanjutkan ke perguruan tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian motivasi berkontribusi secara langsung
terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tunggi sebesar 14,1%.
Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa status sosial
ekonomi orang tua dan motivasi belajar secara serentak berpengaruh
terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua secara
parsial berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
5. Kesimpulan
Hasil analisis jalur menunjukan bahwa:
(1) pengaruh langsung antara status sosial ekonomi orang tua terhadap
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebesr 22,2% ;
(2) pengaruh langsung antara motivasi belajar terhadap minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi sebesar 14,1%, dan
(3) pengaruh tidak langsung antara status sosial ekonomi orang tua
terhadap minat melanjukan studi ke perguruan tinggi yang dimoderatori
oleh motivasi belajar sebesar 18,1%.

ANALISIS DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP
KEMISKINAN DI DKI JAKARTA
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 2 No. 2 Oktober 2014

Darma Rika Swaramarinda
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta
Abstract
This article was aimed at describing connections between unemployment to

poverty in DKI Jakarta. In this article, the analysis use descriptive-qualitative.
This analysis described in descriptive about unemployment and poverty in DKI
Jakarta. Unemployment that occured in DKI Jakarta making poverty is increasing
and that seen everywhere. The increase of unemployment in development
countries emerging due to the slow growth of employment than the the rapid
growth of labor force. Policies need to be created by the local government that
can increase the demand of unskilled labor in order to facilitate poor peoples sell
their labor and reduce the number of unemployment.
Analisis:
1. Latar Belakang Masalah dalam Jurnal
Masalah yang selalu timbul di negara negara berkembang yaitu
kemiskinan. Upaya penghapusan kemiskinan sudah dijalankan, namun
masih saja belum selesai dikarenakan permasalahan yang melibatkan
penduduk miskin sangat kompleks. Kemiskinan selalu dikaitkan dengan
besarnya pendapatan seseorang. Dengan kata lain,kemiskinan dapat diukur
dengan membandingkan tingkat pendapatan orang yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan minimum. Karena kebutuhan minimum merupakan
batas antara keadaan miskin dengan tidak miskin (garis kemiskinan)

Selain kemiskinan pengangguran juga merupakan masalah yang sering

timbul. Kemiskinan dengan pengangguran merupakan kaitan yang sangat
erat. Untuk mengurangi pengangguran dengan mengakui bahwa
pengangguran bukanlah akibat orang malas, melaikan masalah struktural.
2. Objek Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan hubungan antara
pengangguran dengan kemiskinan di DKI Jakarta.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunalan analisis deskriptif-kualitatif disusun
berdasarkan metode penelitian dengan pengujian terhadap data sekunder
yang diperoleh dari berbagai sumber data, jurnal, artikel, buku, majalah,
internet, dan studi literatur ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan
yang sedang diteliti
4. Analisis Data
Permasalahan meningkatnya jumlah kemiskinan di negara berkembang
yaitu:
(1) Banyak negara berkembang yang telah mengalami laju pertumbuhan
GDP yang pesat, secara bersamaan juga mengalami pengangguran
yang meningkat.
(2) Laju pertumbuhan lapangan kerja jauh lebih lamban dari laju
pertumbuhan GDP

Bila seseorang dalam keadaan menganggu, membuat dirinya terlihat
miskin karena tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Jika
pemerintah melakukan investasi dalam penyediaan lapangan kerja, maka
selain akan menjaga stabilitas perekonomiannya, tetapi juga akan
menciptakan banyak kesempatan bekerja. Maka dari itu, pemerintah harus
menciptakan kebijakan yang dapat meningkatkan permintaan akan tenaga
kerja tidak terampil agar memudahkan penduduk miskin menjual tenaga

kerjanya untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran dengan
memberikan pelatihan untuk tenaga kerja tidak terampil.
Beberapa kebijakan Ahok sebagai Kepala Daerah yaitu
(1) Merekrut ribuan Pegawai Harian Lepas (PHL) serbaguna yang
bertugas untuk menjaga dan memantau kebersihan dan jalanan rusak di
setiap kelurahan
(2) Ahok melarang penggangguran datang ke DKI Jakarta pasca lebaran,
mengantisipasi lonjakan urbanisasi yang selalu terjadi setiap tahunnya
yaitu dengan melakukan pemindahan berbagai pabrik industri dari
Jakarta pindah ke daerah yang lain (berada di pulau Jawa).
(3) Adanya akses terhadap pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) yang
diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

5. Kesimpulan
Pengangguran yang terjadi di DKI Jakarta mempunyai kecenderungan
meningkat di setiap tahunnya. Yang disebabkan oleh lambatnya
pertumbuhan kesempatan kerja daripada pertumbuhan yang cepat dari
angkatan kerja. Pelatihan tenaga kerja tidak terampil perlu diadakan oleh
pemerintah dupaya pemerintah banyak memberikan bantuan guna
menunjang pertumbuhan ekonomi dan mendorong perkembangan kegiatan
ekonomi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Suciningrum, Nike Pratiwi; Rahayu, Endang Sri. 2015. Pengaruh Status Sosial
Ekonomi Orang Tua dan Motivasi Belajar Terhadap Minat Melanjutkan Studi ke
Perguruan Tinggi Pada Kelas XI Di SMA Pusaka 1 Jakarta, Jurnal Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1. Jakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Jakarta.
Swaramarinda, Darma Rika. 2014. Analisis Dampak Pengangguran Terhadap
Kemiskinan di DKI Jakarta, Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 2 No. 2.
Jakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta