LAPORAN OPT organisme pengganggu tanaman

bq.mala okviyani
Rabu, 28 Desember 2011

LAPORAN OPT (organisme pengganggu tanaman)
ACARA 2
BAB I
ACARA I
(PENGENALAN GEJALA SERANGAN HAMA)

PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Hama adalah semua herbivora yang dapat merugikan tanaman yang dibudidayakan
manusia secara ekonomis. Akibat serangan hama produktivitas tanaman menjadi menurun,
baik kualitas maupun kuantitasnya, bahkan tidak jarang terjadi kegagalan panen. Oleh karena
itu kehadirannya perlu dikendalikan, apabila populasinya di lahan telah melebihi batas
Ambang Ekonomik. Dalam kegiatan pengendalian hama, pengenalan terhadap jenis-jenis
hama (nama umum, siklus hidup, dan karakteristik) serta gejala kerusakan tanaman menjadi
sangat penting agar tidak melakukan kesalahan dalam mengambil langkah/tindakan
pengendalian.
Penyakit tumbuhan dapat ditinjau dari dua sudut yaitu sudut biologi dan sudut

ekonomi, demikian juga penyakit tanamannya. Kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakit
tumbuhan dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar terhadap masyarakat. Kerusakan
ini selain disebabkan oleh karena hilangnya hasil ternyata juga dapat melalui cara lain yaitu
menimbulkan gangguan terhadap konsumen dengan adanya racun yang dihasilkan oleh jamur
dalam
hasil
pertanian
tersebut.
Tumbuhan menjadi sakit apabila tumbuhan tersebut diserang oleh pathogen (parasit) atau
dipengaruhi oleh agensia abiotik (fisiopath). Oleh karena itu, untuk terjadinya penyakit
tumbuhan, sedikitnya harus terjadi kontak dan terjadi interaksi antara dua komponen
(tumbuhan dan patogen). Interaksi ketiga komponen tersebut telah umum digambarkan
sebagai suatu segitiga, umumnya disebut segitiga penyakit (disease triangle).
Setiap sisi sebanding dengan total jumlah sifat-sifat tiap komponen yang
memungkinkan terjadinya penyakit. Sebagai contoh, jika tumbuhan bersifat tahan, umumnya
pada tingkat yang tidak menguntungkan atau dengan jarak tanam yang lebar maka segitiga
penyakit – dan jumlah penyakit – akan kecil atau tidak ada, sedangkan jika tumbuhan rentan,
pada tingkat pertumbuhan yang rentan atau dengan jarak tanam rapat, maka sisi inangnya
akan panjang dan jumlah potensial penyakit akan bertambah besar. Dengan cara yang sama,
patogen lebih virulen, dalam jumlah berlimpah dan dalam keadaan aktif, maka sisi patogen

akan bertambah panjang dan jumlah potensial penyakitnya lebih besar. Juga keadaan lebih
menguntungkan yang membantu patogen, sebagai contoh suhu, kelembaban dan angin yang

dapat menurunkan tingkat ketahanan inang, maka sisi lingkungan akan menjadi lebih panjang
dan jumlah potensial penyakit lebih besar.

B.Tujuan Praktikum
Untuk mengenal beberapa gejala serangan yang diakibatkan oleh hama,
mengidentifikasi penyebab kerusakan dan menapsirkan intensitas serangan.

TINJAUAN PUSTAKA

Ganguan merupakan suatu proses interaksi anatara berbagai factor yang
mempengaruhi. Hasil proses interaksi tersebut dapat dilihat dengan adanya kerusakan pada
tanaman, Karena tanaman yang terganggu oleh pengganggu tertentu sering menunjukkan
kerusakan akan tertentu pula. Beberapa jenis hama tidak hanya memakan bagian tubuh
tanaman tetapi juga mengeluarkan substansi tertentu yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman. Beberapa jenis hama yang lain akan meninggalkan bebas aktivitas
yang khas (Triharso,2004).
Banyak macam patogen tumbuhan dan tidak sedikit diantaranya yang mempunyai arti

ekonomi penting. Setiap macam tanaman dapat diserang oleh banyak macam patogen
tumbuhan, begitu pula satu macam patogen ada kemungkinan dapat menyerang sampai
berpuluh-puluh tanaman. Sering pula terjadi, bahwa patogen tumbuhan tertentu dapat
menyerang satu macam organ tanaman atau ada pula yang menyerang berbagai macam organ
tanaman. Sebagai akibat dari reaksi tersebut maka suatu kerusakan tertentu akan tampak pada
tanaman. Perkembangan selanjutnya, bagian pathogen atau pathogen itu sendiri dapat
menampakkan diri pada permukaan tanaman inang yang abnormal. Abnormalitas atau
perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh tanaman sakit sebagai akibat adanya serangan
agensia penyakit-penyakit (pathogen) tersebut disebut gejala, sedangkan pengenal yang
ditunjukkan oleh selain reaksi tanaman inang disebut tanda. Contoh tanda penyakit misalnya
miselium jamur, spora atau konidi jamur, badan buah jamur, mildew, sklerosium, koloni
baketri yang berupa lendir, dan sejenisnya (Wagiman,2007).

Parasit yang menyebabkan penyakit pada tanaman pada umumnya membentuk bagian
vegetatifnya di dalam jaringan tanaman sehingga tidak tampak dari luar. Tetapi walaupun
demikian ia membentuk bagian reproduktifnya pada permukaan tanaman yang diserangnya
atau hanya sebagian tampak pada permukaan tersebut. Selan itu sering pula pembentukan
propagul
dalam
bentuk

istirahat
pada
permukaan
tanaman.
Pada beberapa kasus hampir seluruh bagian dari parasit termasuk, propagul vegetatif dan
generatif terdapat pada bagian luar tanaman sehingga dapat dilihat (Anonim,2011).
Pembicaraan tentang gejala gangguan yang ditimbulkan oleh hama sama dengan
pembicaraan tentang kerusakan yang ditimbulkannya, sehingga hal ini tidak lepas dari
pembicaraan tentang tentang morfologi alat mulut yaitu tipe pengunyah atau mandibulate dan
tipe pengisap atau haustelate. Pada tipe pengunyah terdapat satu pasang mandibulate yang
dapat digerakkan kesamping dan dapat digunakan untuk menggigit dan mengunyah
makanannya. Sedangkan pada tipe pengisap makanan yang cair disebut probosis. Kedua tipe
mandibulatenya mengalami modifikasi menjadi bentuk yang memanjang (Anonim,2011).
Pada
umumnya
rusak
akibat
serangan
hama
penggerek

sehingga
mengakibatkan cabang/ranting
berlubang,
daun
menjadi
layu
dan
kering
contohnya Xylebonus spp pada kopi. Seperti halnya cabang dan ranting, titik tumbuh banyak
diserang oleh hama penggerek. Pucuk menjadi lay, kering dan tumbuhnya pucuk-pucuk
samping ayau kekeringan pada daun dan akhirnya diikuti dengan kematian tanaman
(Waryo,2007).

METODOLOGI PRAKTIKUM




A. Waktu dan Tempat Praktikum
Waktu Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari jumat, tanggal 18 November2011
Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Proteksi TanamanFakultas Pertanian Universitas
Mataram.

B. Alat dan Bahan Praktikum
1.
Alat – Alat Praktikum :
alat tulis menulis
2.
Bahan – Bahan Praktikum
a) Bagian tanaman yang diserang oleh hama pemakan

b) Bagian tanaman yang diserang oleh hama penggerek
c) Bagian tanaman yang diserang oleh hama pengisap
d) Bagian tanaman yang diserang oleh hama penyebab gejala puru
C. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja pada saat praktikum adalah :
1. Disiapkan bagian tanaman yang terserang oleh hama
2. Digambar bagian tanaman yang terserang oleh hama

3. Dilberikan keterangan tentang gejala yang diamati tersebut, jenis hama, tipe alat mulut dan
sistematikanya serta tanaman inangnya.

HASIL PENGAMATAN

1. Gejala serangan oleh hama pemakan pada daun kakao
Sistem

atika :
Hexapoda

Filum :
Kelas : Insekta
Ordo : Orthoptera
Famili : Acrididae
Genus : Valanga
Spesies : Valanga nigricornis

Keterangannya
:

Hama memiliki alat mulut penggigit pengunyah sehingga dapat melubangi dan merobek
bagian tanaman.
2. Gejala serangan oleh hama penggerek pada daun mangga

Siste

matika :
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Homoptera
Famili : Apididae
Genus : Aphis
Spesies : Aphis maidis
Keterangannya
:
Hama mengisap cairan sel jaringan tanaman sehingga menimbulkan bercak dan misforming
pada jaringan muda.
3. Gejala serangan oleh hama pengisap pada tanaman padi
Siste


matika :
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hemiptera
Famili : Coreidae
Genus : Leptocorixa
Spesies : Leptocorixa acuta
Keterangannya
:
Hama mengisap cairan sel jaringan tanaman sehingga menimbulkan bercak atau misforming
pada jaringan muda
4. Gejala serangan oleh hama penyebab gejala puru golkar

Siste

matika :
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Gelectilidae

Genus : Procontaria
Spesies : Procontaria mafiana
Keterangannya
:
Hama masuk kejaringan tanaman yang masih muda, puru terbentuk karena adanya sekresi
yang mengeluarkan hama pada waktu merusak jaringan tanaman sehingga merangsang
jaringan pertumbuhan disekitar luka secara berlebihan.

5. Gejala serangan oleh hama ulat pada buah pisang
Siste

matika :
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Diptera
Famili : Tephritidae
Genus : Bactrocera
Spesies : Bactrocera sp

Keterangannya

:
Hama mengebor membuat liang pada jaringan atau membuat tanaman bercak hitam yang
mempunyai lendir dari hama-hama yang melekat dan hidup didalamnya.
6.

Gejala serangan oleh hama penggerek pada

kacang
panjang

Sistematika
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pyralidae
Genus : Etiella
Spesies : Etiella zinkenell

:

Keterangannya
:
Hama mengebor bagian tanaman dan menghabiskan sebagian besar hidupnya didalam
jaringan tanaman tersebut.

PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa mekanisme
terjadinya kerusakan penyakit pada tanaman dapat terjadi oleh beberapa penyebab pathogen
dan hama. Hama yang terdapat pada tanaman padi adalah Walang sangit (Leptocorixa acuta)
walang sangit sering sekali menjadi penyebab utama rusaknya bulir padi, sehingga bulir pada
jadi hampa dan kempes. Walang sangit memiliki cirri-ciri yaitu : mempunyai dua pasang
sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput, memiliki tipe alat mulut menusuk
mengisap, dan metamorfosisnya tidak sempurna. Penyebab kerusakannya adalahLeptocorixa
acuta, aktifnya pagi hari, warna serangga hijau kekuning-kuningan sesuai dengan warna bulir
padi yang disenanginya. Telur diletakkan dalam kelompok pada permukaan daun, bentuknya
seperti biji gulma. Gejala serangan : Butir padi stadium matang susu menjadi hampa atau
setengah hampa karena cairannya dihisap oleh hama ini, terdapat lubang bekas tusukan
berwarna abu-abu kekuning-kuningan

Hama yang terdapat pada tanaman golkar yang disebabkan oleh hama gejala puru.
Kelompok ini mulu-mula masuk kedalam jaringan tanaman melalui bagian-bagian tanaman
yang masi muda. Puru terbentuk akibat sekresi yang dikeluarkannya pada waktu mengisap
atau merusak jaringan tanaman. Sekresi tersebut menyebabkan pertumbuhan jaringan
tanaman luar biasa disekitar daerah yang terluka.
Hama penggerek yang terdapat pada daun mangga dan kacang panjang, hama ini
merusak dengan jala mengebor bagian tanaman dan menghabiskan sebagian besar didalam
jaringan tanaman, baik daun, batang, akar,buah, biji, dan umbi. Mereka berada didalam
karena dimasukkan oleh induknya semasa stadium telur/larva yang dapat menembus
epidermis daun setelah menetas dari telur. Contohnya Etelle zinkinella hama penggerek
polong tanaman leguminoceae.
Hama pemakan yang terdapat pada daun kakao merupakan hama yang tergolong
memiliki alat mulut paling primitif yaitu penggigit pengunyah dan dijumpai pada belalang,
kumbang serta kebanyakan larva. Bagian tanaman yang diserang meliputi akar leucopolis
rorida, batang agrotis sp pada tembakau dan daun epilaclina sp pada daun kakao

PENUTUP
Kesimpulan

Mekanisme terjadinya kerusakan penyakit pada tanaman dapat terjadi oleh beberapa patogen
dan hama
Beberapa gejala serangan hama pada tanaman yang diteliti pada praktikum :
i.

Daun berlubang → disebabkan oleh hama belalang yang memiliki tipe alat mulut
penggigit pengunyah. Gejala kerusakannya adalah daun menjadi berlubang
ii.
Bulir padi kepipis → diebabkan oleh hama walang sangit yang memiliki tipe alat mulut
pencucuk penghisap. Gejala kerusakannya adalah bulir padi menjadi hampa/tidak berisi dan
kempes
iii.
Batang digerek → disebabkan oleh hama penggerek batang yang memiliki tipe alat mulut
penggerek. Gejala kerusakannya adalah terdapat lubang gerek pada permukaan batang dan
bagian tengah batang akan terdapat warna hitam memanjang.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2011. Gejala Serangan Hama. http://www.ask.com. Diakses pada tanggal 18
November 2011
Anonim,2011. Hama Tanaman. http://disbunjatim.co.cc. Diakses pada tanggal 18 November
2011
Triharso,2004. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gajah Mada University Press :
Yogyakarta
Wagiman,F.X.2003. Hama Tanaman : Cemiri Morfologi Biologi dan Gejala Serangan
Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian : Universitas Gajah Mada :
Yogakarta
Wariyo,2007. Hama Penyakit Tanaman. Universitas Brawijaya : Malang

Diposkan oleh Mala Moy di 05.11
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut
Arsip Blog

o

▼ 2011 (8)
▼ Desember (4)



LAPORAN OPT (organisme pengganggu tanaman) ACARA 4...



LAPORAN OPT (organisme pengganggu tanaman) ACARA 2...



LAPORAN OPT (organisme pengganggu tanaman) ACARA 2...



LAPORAN OPT (organisme pengganggu tanaman) ACARA 1...

o

► Mei (4)

Mengenai Saya

Mala Moy
Lihat profil lengkapku
Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.