MATEMATIKA SEBAGAI KODEFIKASI MENUJU SUR

OLIMPIADE MATEMATIKA SE-UIN SUSKA RIAU

kode-kode yang diberikan matematika dalam keislaman yang
membawa kita menuju suganya Allah SWT.

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah Penulis sampaikan kehadirat Allah
SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNya Penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini dengan judul ”MATEMATIKA
SEBAGAI KODEFIKASI MENUJU SURGA ” yang merupakan
salah satu perlombaan karya ilmiah matematika pada Fakultas
tarbiyah dan keguruan pada pendidikan matematika.
Shalawat dan salam juga Penulis kirimkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang kita harapkan syafaatnya di Yaumil Akhir
kelak, amin.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga Penulis sampaikan
kepada kedua orang tua tercinta, , serta semua keluarga yang
menjadi motivator dan penyemangat dalam menjalani hidup dan
kehidupan ini. Selain itu, ucapan terima kasih Penulis sampaikan
kepada para pngurus HMJ pendidikan matematika dan bapak ibu
dosen pendididkan matematika.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan.

Oleh

karena

itu,

kritik

dan

saran

yang

membangun sangat di harapkan demi kesempurnaan tulisan ini.

Tentunya Penulis tetap berharap mudah-mudahan tulisan ini

dapat memberikan manfaat dan semoga Allah SWT senantiasa
memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kita semua,
Amin.

Pekanbaru, 25 oktober 2016

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sering kali menganggap remeh
mengenai

matematika,

terutama

menghubungkannya

kepada islam. Matematika banyak diajarkan hanya untuk
kebutuhan


dikehidupan

nyata,

namun

sesungguhnya

banyak hikmah yang tidak kita ketahui dibalik matematika.
Dari

SD hingga

perguruan tinggi matematika hanya

dipandang suatu mata pelajaran yang rumit dan itu-itu saja
namun tidak semua berguna dalam kehidupan ini. Dari
situlah saya ingin membuktikan pemikiran kita itu salah.
Khususnya pembahasan kali ini, yaitu menyangkut

matematika yang dapat membawa kita ke jalan surga. Kita
tidak menyadari kodefikasi yang diberikan matematika itu

ada dalam ajaran islam. Namun di sini saya hanya
mengupas sebagian saja kodefikasi matematika menuju
surga. yaitu, dengan matmatika kita dibawa atau diberi
petunjuk ke jalan yang benar, ke jalan yang lurus menuju
surga nya Allah. Dengan mengkaji matematika secara
nyata namun juga secara ghaib.
2. Rumusan masalah
a. Apa pengertian kodefikasi matematika menuju surga ?
b. Apa saja kodefikaisi matematika itu?
3. Tujuan
a. Mengetahui apa sebnarnya kodefikasi matematika enuju
surga itu.
b. Untuk mepelajari kodefikasi dari matematika dalam
kebaikan
BAB II
PEBAHASAN
1. Pengertian kodefikasi menuju surga.

Kodefikasi yaitu suatu kode-kode atau tanda-tanda
yang berguna bagi kita sebagai petunjuk dalam kegiatan
sehari-hari atau dalam kehidupan. sedangkan matematika
yaitu ilmu pasti atau ilmu perhitungan.
Jadi, kodefikasi matematika menuju

surga

itu

maksudnya segala kode atau lambang atau istilah dalam
matematika yang mempunyai arti keislaman yang berguna
sebagai petunjuk umat manusia ke jalan yang benar dan
baik sehingga mengarahkan manusia ke surga nya Allah
SWT.
2. Apa saja kodefikasi matematika menuju surga.

Sangat banyak kodefikasi yang ada yang sangat
berguna


bahkan

dahsyat

hikmahnya

jika

diketahui,

terutama dalam Al-Quran, rata-rata julah ayat, juz, katakata dalam Al-Quranmerupakan kodefikasi matematika
yang berguna bagi kita emenuju kebenaran.namun disini
saya hanya membahas beberapa kodefikasi matematika.
Diantaranya yaitu :
a. Matematika bersedekah
Dalam hal ini kita tidak memandang matematika itu
sebagai matematika yang biasa-biasa saja, karena jika kita
meyamakannya dengan matematika maka kita tidak akan
tau dimana letak sedekahnya itu dalam matematika. Lalu
apakah yang kita sedekah dari matematika ini sama

seperti hata ? . ya sama saja, tidak ada perbedaan yang
rumit sebab yang membedakan itu besar keilnya sedekah
yang dikeluarkan. Jadi bagaimana sih sebenarnya konsep
matematika bersedekh itu ? .
Konsep matematika sedekah ini bukan yang di buat oleh
Ustadz Yusuf Mansyur, pemilik utama matematika sedekah
ini yaitu illahi Robbi. Dan konsep yang dimaksud yaitu:
1. Sedekah 1 dibalas 10 kali
Misalnya: kita memiiki uang Rp.100.000, bila kita
menyedekahkan

sebagian

uang

tersebut

maka

perhitungan matematika yang normal adalah sebagai

berikut :
100.000- 10.000 = 90.000
Akan tetapi dengan konsep
menjadi :
100.000-10.000 = 190.000
100.000-30.000 = 370.000
100.000-50.000 = 550.000

sedekah

matematika,

Jika kita menyedekah uang 1000 dari 10.000 yang ada
maka akan jadi seperti ini gambarannya :
10.000-1000 = 19.000
10.000-3.000 = 37.000
Jika sedekah 1000 dari 5.000 maka :
5000-1000 = 54.000
5000-2000 =103.000
Luar biasa, inilah kuasa Allah itu . sesuatu yang biasa

menjadi luar biasa, sesuatu yang sedikit digantinya
menjadi lebih banyak bahkan tak terhingga. Di luar
logika matematika manusia yang biasanya hasilnya
sesuai dengan perhitungan semestinya. Betapa tidak,
semua ini sudah menjadi kuasa ilahi. Sesuai dengan
firman Allah SWT :
“Barang

siapa

membawa

amal baik

maka,

maka

baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang
siapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak

diberi

pembalasan

melainkan

seimbang

dengan

kejahatannya, sedang merekasedikitpun tidak dianiaya
(dirugikan). (QS.Al-An’naam 6:160)
2. Sedekah 1 dibalas 700
Misalnya : kita memiliki uang 100.000 dan jka kita
menyedekahkan sebagian darinya

maka perhitungan

dengan konsep matematika bersedekah yaitu :
100.000-10.000 = 7.090.000

100.000-30.000 = 21.070.000
100.000-50.000 = 35.050.000
Sebagaimana dalam fiman Allah yang berbunyi :
“perumpamaan( nafkah yang di keluarkan oleh) orangorang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
butir,

pada

tiap-tiap

bulir

seratus

biji.

Allah

melipatgandakan

ganjaranbagi

siapa

yang

Dian

kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi
Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 2:261)
Allah menyukai orang yang menafkahkan hartanya
untuk keperluan keluarganya, untuk keperluan umat
seperti,

menyumbang

membantu

mendana

materi
dalam

ke

masjid,

peperangan

untuk

melawan

musuh islam , dan sebagainya.
3. Sedekah 1 balas tak hingga
“Dia

memasukan

malam

kedalam

siang

dan

memasukan siang kedalam malam dan menundukkan
matahari dan bulan, masing masing berjalan menurut
waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah
Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya
orang-orang yang kamu seru

lah kerajaan. Dan

(sembah) selain Allah

tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.”
(QS.Al-Faathir :13)
Barang siapa yang kerja keras demi kebutuhan hidup
dirinya dan kelurganya, dan tak lupa bersedekah
memberi pada orang yang membutuhkannya, maka ia
telah menyelamatkan kesinambungan hidup seseorang.
Sebagai gantinya Allah memberi balasan yang tiada
terkira dan tidak hitung banyaknya. Ini janji Allah yang
pasti akan di tepatinya.1 Sesuai dengan firman Allah :
“sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orangorang yang beramaldiantara kamu, baik laki-laki atau
peempuan.” (QS.Ali-Imran ;195)
b. Bilangan Prima
1Muhammad

Ada Husein, Dahsyatnya matematika sedekah, jawa
barat. Hlm 15-19

Di alam semesta bilangan prima di duga menjadi bahasa
universal yang dapat dipahami oleh semua makhluk
kecerdasan tinggi dan di pakai sebagai komunikasi dasa
antara mereka.
Berdasarkan kajian mutakhir atas Al-Quran, ditemukan
bahwa Sang pencipta Al-Quran dan alam semesta menjaga
dan memelihara kitab ini, antara lain dengan sistem
kodefikasi berbasis bilangan prima. Dalam Al-Quran yang
berhubungan dengan hitungan dilakukan sangat teliti,
sesuai dengan firman Allah :
“supaya dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasul-rasul
itu

telah

menyampaikan

risalah-risalahnya

Tuhannya,

sedangkan sebenarnya ilmuNya meliputi apa yang ada
pada mereka dan Dia menghitung segala sesuatu satu
persatu”. (QS. Al-Jinn 72:28)
Al-Quran

menjelaskan

bahwa

untuk

menambahkan

keimanan para pembaca kitab maka Ia memberikan kita
“enskripsi” atau

“kode”

bilangan 19.

Keterangan ini

dimulai ketika kita membaca surat Al-Mutddatstsir yang
terdapat kalimat “Neraka (saqar)

adalah pembakar kulit

manusia. Diatasnya ada 19 penjaga dan tiada kami jadikan
penjaga neraka itu melainkan dari malaikat;”
Dari situ angka 19 menjadi perumpamaan yang matsa
“yang aneh” bagi para ilmuan yang membaca Al-Quran.
Karena

ditemukan

ratusan

struktur

matematis

yang

berhubungan dengan bilangan prima.
Contoh :
Berhubungan dengan jumlah suat dan banyaknya juz
dalam Al-Quran. Jumlah surat di dalam Al-Quran yaitu 144

dan bilangan prima ke 144 yaitu 619 (6 x 19 = 144). Di
dalam Al-Quran ada 30 juz dan 30 adalah bilangan
komposit yang ke 19.2

Bilangan

prima

juga

berhubungan

dengan

manusia,

disebut manusia prima

Manusia prima
Manusia prima adalah manusia yang selalu dekat
dengan yang satu, yang esa, yang zat dan yang maha
tunggal, yaitu Allah SWT. Bukankah Allah SWT adalah satu,
sebagaimana di sebutkan dalam Al-Quran surat Al-Ikhlas
Ayat 1 :
“Dia lah Allah, yang Maha Esa”.
Manusia

prima

adalah

manusia

yang

tidak

ada

penghalang antara dirinya dengan Allah SWT. Hati manusia
prima selalu terpaut dengan Allah SWT. Hatinya selalu
bergetar dengan dzikirullah.
Bilangan prima faktornya adalah 1 dan bilangan itu
sendiri. Sedangkan bilang prima pada hakikatnya tersusun
dari bilangan 1, dan sebenarnya semua bilangan tersusun
dari 1. Karena dekat degan 1, maka bilangan prima akan
mampu merasakan bahwa dirinya tersusun dari bilangan 1.
2Arifin muftie,

matematika alam semesta,2004, Bandung: PT Kiblat
buku utama bandung, hlm 20-21

Analogi dari hal ini adalah bahwa manusia prima akan
merasa bahwa dirinya tidak akan mampu berbuat apa-apa
tanpa kehendak Allah SWT. Hanya manusia prima yang
mampu merasakan ini. Sesuai dengan firman Allah :

”dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu)
kecuali apabila dikhendaki Allah, Tuhan Semesta Alam.”

Dalam

hal

ini

berarti

bilangan

prima

itu

sebagai

kodefikasi kita menuju kearah yang lebih baik. Memberikan
gambaran pada manusia bahwa Tuhan itu hanya 1, dan
siapa

yang

dekat

dengan yang

1

tanpa

ada

hijab

(penghalang) maka dia telah berada pada jalan yang
benar, yaitu surga Allah SWT.

3. Teoema Archimedes (diatas langit masih ada
langit)

“untuk setiap bilangan real, pasti terdapat bilangan asli
yang melebihinya”.
Berdasarkan

teorema

tersebut,

setiap

diambil

suatu

bilangan real x, maka akan ditemukan bilangan asli n
sehingga n > x.
Sudah diketahui bersama bahwa setiap bilangan prima
pasti adalah bilangan asli dan setiap bilangan asli adalah

bilangan real. Dengan demikian, berdasarkan teorema
Archimedes dapat dinyatakan bahwa stiap mengambil
bilangan asli, pasti ada bilangan asli diatasnya.
Jika dimaknai dalam konteks keagamaan, aka tidak boleh
manusia merasa paling besar, paling hebat bahkan paling
suci. Karena masih ada dan bahkan masih banyak manusia
yang lain yang lebih besar, lebih hebat dan lebih suci.
Benarlah kata pepatah “ Di atas langit asih ada langit” .
apalah arti kesombongan, sementara kesombongan itu
akan menimbulkan kebencian dari Allah SWT. Apalah arti
prasaan paling suci, padahal perasaan itu telah mebuat
kita kotor. Jika manusia ingin menjadi paling mulia , maka
jadilah manusia paling beraqwa. Jika mnusia ingin menjadi
paing baik, maka jadilah manusia yang paling bermanfaat
bagi orang lain.3

3 Abdusysyakir,Ketika Kyai mengajar matematika, 2007, UIN malang

202

pres, hlm.195-

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

kodefikasi matematika menuju surge itu maksudnya
segala kode atau lambang atau istilah dalam matematika
yang mempunyai arti keislaman yang brguna sebagai
petunjuk umat manusia ke jalan yang benar dan baik
sehingga mengarahkan manusia ke surge nya Allah SWT.
Ada beberapa contoh kodfikasi matematika menuju surge,
diantarannya :
1. Matematika bersedekah
2. Bilangan Prima
3. Teoema Archimedes (diatas langit masih ada
langit)

Saran
Dalam

penulisan

karya

ilmiah

ini

masih

jauh

dari

kesempurnaan, pembahasan yang masih singkat dan referenda
yang masih sedikit membuat penulis berharap agar pembaca
bisa mencari referensi lebih lengkap. Dikarenakan waktu yang
tidak mendukung karya ilmiah ini hanya sbuah tulisan singkat
dan sederhana, semoga pembaca dapat melanjutkannya lebih
dalam.

DAFTAR PUSTAKA

Abdusysyakir,Ketika Kyai mengajar

Arifin muftie,

matematika, 2007, UIN malang pres.

matematika alam semesta,2004, Bandung: PT Kiblat

buku utama bandung,
Muhammad Ada Husein, Dahsyatnya matematika sedekah, jawa
barat.