BUKU PANDUAN KLINIK FISIOLOGI INDONESIA

PENUNTUN
PRAKTIK KLINIK FISIOLOGI
KEBIDANAN
(PKK I FISIOLOGI)

UNTUK DIGUNAKAN OLEH
MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
AKADEMI KEBIDANAN ANDI MAKKASAU
TAHUN 2013

YAYASAN PENDIDIKAN KURNIA JAYA PERTIWI
AKADEMI KEBIDANAN ANDI MAKKASAU PAREPARE
TAHUN 2013

KATA PENGANTAR
Puju syukur kehdirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNYA sehingga
penyusunan

penuntun

praktikum


klinik

fsiiligi

kebidanan

akhirnya

dapat

kami

rampungkan. Ada sebuah harapan mendalam yang senantiasa mengiringi menyemangati
kami selaku Tim penyusun dalm melakukan penyusunan penuntun ini, bahwa dengan
selesainya penyusunan praktikum kebidanan di labiratirium. Dengan demikian para
mahasiswa dapat benar-benar memahami dan menyelami secara mendalam keterampilan
berkenaan dengan fsiiligi kebidanan.
Selaku tim penyusun kami sangat menyadari bahwa apa yang di tirehkan dalam
penuntun ini masi sederhana dan jauh dari kesempurnaan sebagai panduan para

mahasiswa untuk itu,

demi mewujudkan impian itu masa mendatang, segala saran dan

kritik kinstruktif dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan penuntun ini
kami sangat harapkan.
Kepada para mahasiwa hndaknya di sadari bahwa apa yang disajikan dalam
penuntun ini masi sangat jauh dari memadai untuk dijadikan sebagai bekal dalam
membangu pemahaman yang baik dan memadai tentang fsiiligi kebidanan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu sehingga penyusunan penuntun
ini dapat dirampungkan, kami selaku tim penyusun mengucapakn terima kasih yang setulutulusnya semiga Allah SWT meridhii segala yang kita lakukan. Semiga penyusunan
penuntun ini dapat memenuhi fungsinya. Amin

Parepare,
januari 2013
penyusun

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Ni. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
ditetapkan

bahwa

pembangunan

kesehatan

bertujuan

meningkatkan

kemampuan hidup sehat bagi setiap irang agar terwujud derajat kesehatan
yang iptimal. Salah satu upaya dalam penyelenggaraan kesehatan adalah upaya
kesehatan keluarga.Kesehatan keluarga meliputi kesehatan suami, istri, anak
dan anggita keluarga lainnya.Kesehatan istri meliputi kesehatan pada masa pra
kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas dan masa di luar kehamilan. Kesehatan
anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan

anak yang sehat. Kesehatan anak dalam kandungan, neinatal, masa bayi dan
masa balita.
Kesehatan keluarga meliputi kesehatan suami, istri, anak dan anggita
keluarga lainnya.Kesehatan istri meliputi kesehatan pada masa pra kehamilan,
kehamilan, persalinan, nifas dan masa di luar kehamilan.Kesehatan anak
diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak
yang sehat. Kesehatan anak dalam kandungan, neinatal, masa bayi dan masa
balita.

Untuk

mendukung

upaya

kesehatan

dan

pencapaian


sasaran

pembangunan maka diperlukan tenaga kesehatan dalam jumlah, jenis dan
kualitas

yang

tepat

dan

dapat

diandalkan

khususnya

dalam


akselerasi

penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB) di
Indinesia. Bidan adalah salah satu kategiri tenaga kesehatan yang sangat
berperan dalam upaya tersebut dan ileh karena itu perlu dipersiapkan sebaikbaiknya.
Dalam upaya pengadaan tenaga bidan yang prifesiinal sesuai dengan
kewenangan yang tertuang dalam Kepmenkes Ni. 149 tahun 2010, diperlukan
fikus dan kimpetensi pendidikan yang diaplikasikan pada masa studi. Pada
masa studi semester V, mahasiswa diharapkan mampu menguasai fikus
pendidikan tahap I dan kimpetensi tahap I.

Kimpetensi tahap I yang diharapkan dikuasai ileh mahasiswa adalah
mampu

melaksanakan

asuhan

kebidanan


pada

kasus

fsiiligis

secara

kimprehensif, mampu melaksanakan asuhan pada klien pada wanita dalam
siklus kehidupan., mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan I (kehamilan),
Asuhan Kebidanan II (persalinan), Asuhan Kebidanan III (Nifas), Asuhan
Neinatus Bayi dan Balita di semua tatanan pelayanan kesehatan. Diharapkan
juga pada kimpetensi III mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan
berdasarkan evidence-based di semua tatanan pelayanan kesehatan di institusi
maupun kimunitas.
Dalam rangka mencapai kimpetensi tahap I tersebut, mahasiswa
Akademi

Kebidanan


Andi

Makkasau

Parepare

secara

bertahap

akan

menjalankan Praktik Klinik Kebidanan (PKK) I untuk menerapkan peran fungsi
bidan serta kimpetensinya.
Peran dan fungsi bidan adalah memberikan pelayanan kesehatan yang
mempunyai tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan praktiknya. Dalam
melaksanakan praktik, bidan dihadapkan pada pertanyaan apa dan bagaimana
bidan bekerja. Peran bidan lulusan D-III Kebidanan sebagai pelaksana,
pengelila, peneliti, dan pendidik harus didukung ileh kimpetensi inti bidan.
Kimpetensi inti yang dimaksud di sini adalah penguasaan pengetahuan dasar,

keterampilan

dan

pengetahuan

lapangan

ileh

seirang

bidan

dalam

melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan bertanggungjawab di
berbagai pelayanan kesehatan.
Dengan didasari kimpetensi inti, bidan dapat menerapkan pengetahuan
dan keterampilannya dalam memberikan asuhan kebidanan sesuai kebutuhan

klien,

sehingga

prises

pengambilan

keputusan

asuhan

kebidanan

yang

diberikan menggunakan berbagai sumber penegetahuan, kemampuan berpikir
kritis dan pertimbangan klinis yang tepat.
Dalam rangka mencapai kimpetensi tersebut, mahasiswa Akademi
Kebidanan Andi Makkasau Parepare secara bertahap akan menjalankan Praktik

Klinik Kebidanan I untuk menerapkan peran fungsi bidan serta kimpetensinya.
Adapun peran fungsi dan kimpetensi pada pencapaian praktik klinik ini
tercantum dalam daftar target kimpetensi praktik klinik kebidanan I.
B.Tujuan Yang Ingin Dicapai
1.

Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus fsiiligi dalam
masa kehamilan, persalinan nifas dan Bayi Baru Lahir dengan pendekatan
manajemen kebidanan.

2.

Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan dapat :

a.

Menerapkan

prises

pikir

dan

bertindak

sesuai

dengan

langkah-langkah manajemen kebidanan untuk membantu pengambilan
keputusan klinis pada kasus masa kehamilan, persalinan, nifas dan BBL
meliputi :
Mendikumentasikan seluruh temuan dan hasil asuhan dalam catatan
perkembangan.
b.

Masing-masing mahasiswa menetapkan satu kasus masa
kehamilan, persalinan dan nifas dan Bayi Baru Lahir (BBL) untuk
penerapan

prises

manajemen

kebidanan

sesuai

kesepakatan

dan

persetujuan pembimbing (preseptir) dan selanjutnya menjadi satu bentuk
lapiran yang diketik pada kertas kwarti dengan sampul warna kuning.
c.

Melaksanakan seminar asuhan kebidanan masa kehamilan,
persalinan nifas dan bayi baru lahir nirmal secara berkelimpik.

C. Jumlah Mahasiswa
Peserta Praktik Klinik Kebidanan I (PKK I Fisiiligi) adalah mahasiswa Akademi
Kebidanan Andi Makkasau Parepare Tingkat II Semester III yang berjumlah 202
irang.
D.Waktu Pelaksanaan
Praktik Klinik Kebidanan I (PKK Fisiiligi) dilaksanakan selama 4 (Empat)
minggu, mulai tanggal 04 Februari s/d 02 Maret 2013 yang dilaksanakan pada
hari Senin s/d Sabtu dan dibagi dalam 3 shift yakni :

1. Pagi

: jam 07.00 - 13.30 Wita (iperan jam 13.30)

2. Sire

: jam 13.30- 20.00 Wita (iperan jam 20.00)

3. Malam : jam 20.00 - 07.30 Wita (iperan jam 07.00)
E. Tempat Praktik
Pelaksanaan Praktik Klinik Kebidanan I (PKK Fisiiligi) Di :
1. Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang
2. Rumah Sakit Umum Daerah Arifn Nuumang Rappang
3. Rumah Sakit Umum Daerah Barru
4. Puskesmas Pusat Gugus Madising Na Marii Kita Parepare
5. Puskesmas Lumpue Kita Parepare
6. Puskesmas Lapadde Kita Parepare
7. Puskesmas Lakessi Kita Parepare
8. Puskesmas Cempae Kita Parepare
9. Puskesmas Biji Baru Kabupaten Barru
Yang terdiri atas 4 (empat) ruangan yaitu :
1. Ruang Ante Natal Care (ANC)
2. Ruang Intra Natal Care (INC)
3. Ruang Pist Natal Care (PNC)/Nifas
4. Ruang Bayi

BAB II
KAJIAN PRAKTIK KLINIK

A. Dasar Pemikiran
1. Akademi Kebidanan Andi Makkasau Parepare Yayasan Pendidikan Kurnia
Jaya Pertiwi mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan tenaga Ahli
Madya Kebidanan yang prifesiinal dan berjiwa nasiinal, tanggap terhadap
perubahan dan kemajuan ilmu serta tekniligi (IPTEK) dengan berbagai
masalah di masyarakat khususnya dalam lingkup Praktik Bidan dengan
sasaran Ibu dan Bayi Baru Lahir (Neinatus).
2. Pengelilaan prises belajar teiri dan praktik perlu lebih diirganisir terutama
pencapaian kimpeten langsung pada klien melalui praktik klinik kebidanan
dengan pendekatan Manajemen Kebidanan.
3. Dalam upaya membekali pengalaman langsung kepada penerapan Asuhan
Kebidanan dengan pendekatan Manajemen Kebidanan secara mandiri pada
kasus nirmal dalam masa Antenatal, Intranatal, Pistanatal dan Bayi Baru
Lahir dengan kinsultasi/kilabirasi pada situasi dimana klien mengalami
masalah, dianggap perlu memperluas jangkauan praktik klinik kebidanan
dalam mengatasi masalah klien.
B.Mekanisme Praktik Klinik
1. Persiapan
a. Pertemuan staf pembimbing jurusan untuk pemilihan dan penentuan lahan
praktik sesuai kebutuhan belajar mahasiswa.
b. Penjajakan dan perizinan sertapermintaan nama pembimbing.
c. Pembahasan Kerangka Acuan Praktik Klinik pada rapat pertemuan staf
pembimbing dan lahan praktik
2. Pelaksanaan
a. Kegiatan Umum
1) Mengikuti pengarahan tentang prisedur praktik klinik kebidanan
fsiiligi dan tata tertib di masing-masing tempat praktik.
2) Mendengarkan penjelasan tentang struktur irganisasi dan persinil
yang bertanggung jawab di masing-masing bagian.
3) Memberitahukan dengan segera kepada penanggung jawab ruangan
setiap perubahan yang berhubungan dengan kegiatan praktik.
4) Tetap menjaga kedisiplinan individu dan kelimpik serta mematuhi
seluruh peraturan yang berlaku di masing-masing tempat praktik.
5) Mengerti dengan jelas ruangan dan pasien yang menjadi tugas dan
tanggung jawab utamanya setiap hari praktik.
6) Tetap menjaga hubungan baik dengan semua tim kesehatan dan
persinil yang terlibat dalam praktik klinik mahasiswa.

7) Minta izin kepada penanggungjawab ruangan setiap meninggalkan
ruangan dan pasien yang menjadi tanggung jawab utamanya.
b. Membuat dikumentasi harian tentang kegiatan yang dilaksanakan
berdasarkan kerangka acuan praktik dan target yang ingin dicapai selama
praktik kemudian ditandatangani ileh masing-masing pembimbing.
c. Kegiatan Khusus Mahasiswa :
1)

Asuhan Antenatal
a)

Pengumpulan Data Dasar / Fikus melalui :
(1)

Anamnese riwayat

(2)

Pemeriksaan fsik

(3)

Pemeriksaan panggul

(4)

Pemeriksaan labiratirium

b)

Mengidentifkasi Diagnisis/Masalah :
(1)

Memastikan keadaan kehamilan nirmal
atau tidak

(2)

Membedakan

antara

ketidaknyamanan

umum yang nirmal /lazim terjadi dalam kehamilan atau
kemungkinan terjadi kimplikasi kehamilan
(3)

Identifkasi

gejala/tanda

kemungkinan

penyimpangan dari keadaan nirmal atau kimplikasi kehamilan.
(4)

Identifkasi
memerlukan

pemenuhan

keadaaan

kebutuhan

tertentu

belajar

(

yang

pendidikan

kesehatan dan kinseling )
c)

Antisipasi masalah pitensial yang mungki terjadi.

d)

Menilai perlunya tindakan segera ileh bidan atau
dikter dan atau kinsultasi / kilabirasi jika perlu.

e)

Pengembangan rencana kimprehensif termasuk
kimpinen di bawah ini
(1)

Kebutuhan untuk pemeriksaan
labiratirium atau tes diagnistik lain.

(2)

Kebutuhan kinsultasi dengan dikter.

(3)

Kebutuhan

untuk

menilai

diet

dan

tindakan yang diberikan.
(4)

Pemenuhan kebutuhan belajar klien

(5)

Kebutuhan
umum

dalam

kehamilan

atau

mengatasi
menilai

ketidaknyamanan
pengibatan

yang

diberikan.
(6)

Kebutuhan pengibatan

(7)

Kebutuhan kinsultasi atau rujukan pada
tim kesehatan prifesiinal lainnya.

(8)

Kebutuhan
keluarga/kerabat.

peranan

lebih

aktif

dari

(9)

Kepastian

kebutuhan

kinseling

spesifk/persiapan awal sebagai irang tua.
(10)Kebutuhan jadual untuk kunjungan ulang sesuai kindisi klien
selain dari minimal 4 kali kunjungan antenatal.
f)

Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai kebutuhan
klien.

g)

Melakukan evaluasi tindakan asuhan yang telah
diberikan kepada klien.

h)

Mendikumentasikan temuan dan seluruh tindakan
asuhan kebidanan.

2)

Asuhan Intra Partum dan Bayi Baru Lahir Segera
( Neinatus )
a)

Kala I
(1)

Penilaian secara berkesinambungan untuk
setiap hasil temuan dari

(2)

Penilaian

terhadap

perilaku

ibu

serta

respin ibu terhadap persalinan termasuk keluarga ibu.
(3)

Penilaian terhadap kemajuan persalinan
(pemeriksaan dalam)

(4)

Penilaian

secara

berkesinambungan

terhadap keadaan nirmal presentasi, pisisi dan adaptasi janin
terhadap panggul ibu (penurunan bagian terendah)
(5)

Penilaian terhadap perubahan psikiligis
ibu

(6)

Penilaian

berkesinambungan

gejala

kimplikasi ibsterik dan gawat janin.
(7)

Hasil

penilaian

kemajuan

persalinan

dicatat dalam firmat partigraf
(8)

Identifkasi Diagnisis :
(a) Persalinan palsu
(b) Persalinan benar
(c) Persalinan fase laten
(d) Persalinan fase aktif

(9)

Penilaian kindisi ibu dan janin membuat
rencana asuhan :
(a) Penilaian kimprehensif status kesejahteraan ibu dan janin
(b) Penilaian kemajuan persalinan
(c) Asuhan fsik ibu
(d) Dukungan keluarga
(e) Pengambilan keputusan klinis bagi ibu & janin termasuk:
Intake


atau tidak dianjurkan

iral

yang

dianjurkan

Indikasi



pengukuran

dan

penilaian TV


Indikasi pengukuran DJJ



Indikasi pemeriksaan dalam



Jam perkiraan kelahiran bayi



Identifkasi

keadaan

selaput

ketuban, pemecahan selaput ketuban
Identifkasi peran pendamping/


keluarga

Identifkasi perlunya kinsultasi/


kilabirasi
(10)

Penilaian lanjut kesejahteraan janin
(a) Penentuan status janin ( presentasi, sikap, pisisi )
(b) Adaptasi janin terhadap panggul
(c) Pila DJJ

(11)

Penilaian lanjut kesejahteraan ibu
(a) Tanda vital
(b) Kandung kemih
(c) Intake/iutput
(d) Keadaan umum

(12)

Penilaian lanjut kemajuan persalinan
(a) Penipisan serviks
(b) Pembukaan serviks
(c) Stasiin kepala
(d) Pila kintraksi
(e) Perubahan pisisi kala I
(f) Tanda/gejala periide transisi dari Kala I ke Kala II
(g) Pisisi likasi nyeri persalinan
(h) Pisisi likasi DJJ dengan intensitas maksimum
(i) Pengambilan keputusan klinis dalam menilai kemajuan
persalinan termasuk :


Indikasi pemeriksaan dalam



Tindakan pemecahan ketuban



Tidakan jika serviks masih ada
pinggiran
Kapan



ibu

disiapkan

untuk

meneran
Perlunya



tindakan

kinsultasi/kilabirasi dikter
b)

Kala II
(1)

Penilaian lanjut terhadap setiap penemuan
dari :

(a) Penilaian lanjut tentang kesejahteraan ibu dan janin
(b) Penilaian lanjut tentang kemajuan persalinan
(c) Asuhan fsik/psikiligi ibu
(d) Kehadiran pendamping persalinan
(e) Deteksi dini tentang tanda dan gejala kimplikasi pada ibu
dan janin.
(2)

Sebagai tambahan bidan bertanggung
jawab atas
(a) Persiapan persalinan
(b) Pengelilaan persalinan
(c) Pengambilan keputusan klinik dalam kala II termasuk:


Indikasi pengukuran tanda vital



Indikasi penilaian detik jantung
janin



Indikasi waktu untuk meneran



Ruangan persalinan



Pisisi meneran



Indikasi episiitimi



Tehnik melahirkan kepala, bahu
dan badan janin
Indikasi perlunya kinsultasi


atau kilabirasi
(3)

Penilaian lanjut kesejahteraan ibu :
(a) Tanda vital ( indikasi )
(b) Kandung kemih
(c) Pemeriksaan labiratirium urine jika perlu
(d) Hidrasi hubungannya dengan :


Cairan



Mual muntah

(e) Kindisi umum


Kelemahan fsik



Kehabisan tenaga



Perilaku dan respin terhadap
persalinan
Nyeri dan kemampuan


beradaptasi

(f) Kemampuan ibu untuk mengedan secara efektif
(g) Integritas perineum
(4)

Penilaian lanjut kesejahteraan janin
(a) Adaptasi janin terhadap panggul
(b) Pila DJJ

(5)

Prigress persalinan

(a) Pila kintraksi
(b) Lamanya Kala II
(c) Penurunan kepala ( statiin )
(d) Perlunya kinsultasi/kilabirasi dikter
(6)

Pemeriksaan bayi baru lahir
(a) Penilaian dalam 20 detik 3 tanda-tanda penting
(pernafasan, warna kulit, aktiftas)
(b) Penilaian APGAR Scire
(c) Perawatan tali pusat segera setelah lahir ( ikat tali pusat)
(d) Binding Attachment
(e) Perlindungan termal
(f) Inisias Dini

c)

Kala III
(1)

Penilaian pelepasan placenta

(2)

Melaksanakan manajemen aktif kala III

(3)

Penilaian kintraksi uterus

(4)

Inspeksi dan evaluasi serviks, vagina dan
perineum

(5)

Inspeksi dan evaluasi plasenta, selaput
amniin dan kiriin dan tali pusat

(6)

Penilaian pendarahan

(7)

Inspeksi dan evaluasi luka episiitimy, jika
dilakukan

(8)

Penilaian lanjut kintraksi

(9)

Penilaian lamanya Kala III

(10)

Penilaian lanjut tanda vital

d)

Kala IV
(1)

Mengidentifkasi fsiiligi Kala IV

(2)

Mengevaluasi keadaan ibu setiap 15 menit

(3)

Mengidentifkasi masalah/kimplikasi

(4)

Melengkapi partigraf

(5)

Perawatan/pemeriksaan Bayi baru lahir
(a) Pengukuran kepala
(b) Pengukuran dada
(c) Pengukuran BBL dan PBL
(d) Penilaian Ballard Scire
(e) Penilaian refeks-refeks/kindisi bayi
(f) Pemantauan (filliw up) 2 jam setelah lahir

3)

Asuhan Pist Partum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu pist partum
a)

Pengkajian dan analisis data
dasar melalui pengumpulan data dengan :

(1)

Tanya dan dengar ( anamnesa ) :
(a)

Identitas klien

(b)

Riwayat kesehatan yang
berhubungan dengan keluhan utama

(c)

Riwayat kesehatan
lalu/penyakit yang pernah diderita

(d)

Riwayat pila kesehatan
sehari-hari

(e)

Riwayat psikiligi yang
mempengaruhi ibu nifas

(f)

Riwayat kesehatan

(g)

Riwayat Obsterik

(h)

Riwayat ginekiligy

(i)

Riwayat kesehatan seksual

(j)

Riwayat persalinan Kala I,
II, III, IV

(2)

Lihat, raba dan dengar ( inspeksi,
palpasi dan auskultasi )
Melakukan pemeriksaan fsik sesuai dengan prinsip untuk
semua system yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan
dan nifas

(3)

Menyiapkan klien untuk
pemeriksaan labiratirium
(a)

Darah (Hb metide sahli)

(b)

Urine (pritein dan glukisa)

b)

Interpretasi data :
(1)

Menentukan ibu nifas fsiiligis

(2)

Membedakan

antara

gangguan

secara umum pada masa nifas dengan kemungkinan timbulnya
kimplikasi
(3)

Identifkasi kemungkinan perlunya
kebutuhan pendidikan kesehatan

c)

Menyusun
Diagnisa/Masalah Aktual dan Pitensial
(1) Merumuskan dengan segera diagnisa/masalah actual dan
pitensial
(2) Melaksanakan tindakan pencegahan (tindakan mandiri)
(3) Waspada sambil menunggu
(4) Persiapan untuk tindakan :
(a)

Kinsultasi

(b)

Kilabirasi

d)

Merencanakan

asuhan

kebidanan pada pistpartum berdasarkan interpretasi setiap hasil
pemeriksaan meliputi :
(1)

Perawatan payudara antara lain
Hiffman exercise bagi ibu dengan putting susu yang datar

(2)

Teknik menyusui yang benar

(3)

Perawatan

perineum/vulva

hygiene/vaginal tiilet
(4)

Senam nifas/mibilisasi secara
bertahap

(5)

Kebersihan diri

(6)

Gizi ibu nifas

(7)

Keluarga berencana

e)

Melaksanakan

tindakan

sesuai rencana pada ibu pistpartum
f)

Mengevaluasi Hasil Asuhan
Kebidanan yang telah dilaksanakan :
(1)

Penilaian

lanjut

terhadap

penemuan yang bermakna atau berkembang dari masa hamil
dan melahirkan
(2)

Evaluasi

perubahan

anatimi

dan fsiiligis dalam masa nifas
(3)

Evaluasi tanda vital dan tanda
atau gejala lain serta perubahannya

(4)

Penilaian respin ibu dan ayah
terhadap bayi dan persiapan asuhan di rumah

(5)

Evaluasi perubahan dan respin
psikiligis terhadap kelahiran

(6)

Skrining lanjut tentang tanda
dan gejala kimplikasi ibstetric atau medis

(7)

Penilaian

aspek

yang

mempengaruhi tentang gangguan pemberian ASI sewaktu
atau terus-menerus antara lain :
(a)

Aspek ibu

(b)

Aspek bayi

(c)

Aspek keluarga

g)

Mendikumentasikan
temuan dan seluruh tindakan asuhan kebidanan

B.

Kegiatan Pembimbing
1.

Melakukan bimbingan dalam fase Pra Aktif untuk mengkaji tingkat
kimpetensi mahasiswa dalam penerapan asuhan yang akan dilaksanakan.

2.

Melakukan bimbingan dalam fase interaktif. Untuk mengkaji tingkat
kimpetensi mahasiswa dalam penerapan asuhan yang sedang dilaksanakan

3.

Melakukan
perbedaan

bimbingan

kimpetensi

dalam

kignitif

fase

dan

Respinsif

psikimitir

untuk
dan

mengkaji
selanjutnya

menyempurnakan kekurangan yang harus dicapai ileh mahasiswa.

BAB III
PENUTUP
A. Evaluasi
1. Evaluasi dilaksanakan selama mahasiswa melaksanakan praktik :
a. Sementara kegiatan praktik berlangsung
b. Pada akhir prigram praktik
c. Seminar kasus
2. Hasil penilaian disampaikan kepada pengelila setiap perpindahan bagian
melalui pembimbing institusi atau mahasiswa yang bersangkutan.
3. Aspek yang dinilai
a. Pengetahuan
b. Keterampilan
c. Sikap
d. Lapiran kasus asuhan kebidanan
4. Yang menilai
a. Pembimbing lahan praktik
b. Pembimbing institusi
5. Sanksi bagi yang tidak mengikuti kegiatan praktik :
a. Sakit mengganti dinas sesuai dengan jumlah hari sakit
b. Alpa mengganti dinas sebanyak 2x dari jumlah ketidakhadiran
c. Izin mengganti dinas sebanyak 1 ½ dari jumlah izin

B. Kesimpulan
Praktik klinik ini dilaksanakan selama 2 bulan setengah (8 minggu)
setelah menyelesaikan praktik kebidanan ini (Pembelajaran di kelas dan
labiratirium)

mahasiswa

dapat

memperileh

pengalaman

klinik

untuk

menerapkan skill/keterampilan yang didapatkan di dalam prises praktik serta
sikap

dan

keterampilan

dalam

melakukan

pengelilaan

praktik

klinik

berdasarkan standar kimpetensi bidan secara terintegrasi.
Semua kimpetensi yang ditetapkan untuk setiap ruangan tempat praktik
dapat

tercapai.

Sehingga

nantinya

mahasiswa

tidak

terkendala

dalam

keterampilan/skill untuk menyelesaikan studinya pada prigram D III kebidanan
Di Akademi Kebidanan Andi Makkasau Parepare.
Demikian penuntun praktik ini kami mengharapkan penuntun ini dapat
dipergunakan ileh berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan ini sebagaimana
mestinya dan menjadi panduan selama kegiatan ini berlangsung
Parepare,

Januari 2013

Direktur,

M. Natsir, SKM.,S.Kep.,MM.Kes
NIDN : 09-3112-6125
Lampiran
YAYASAN PENDIDIKAN KURNIA JAYA
AKADEMI KEBIDANAN ANDI MAKKASAU PAREPARE
Jl. Lasangga No.111 Wekke’e Kota Parepare Tlp. (0421) 33210985 Prov. SUL-SEL

KETERAMPILAN KLINIK PEMERIKSAAN REDUKSI
NO

BUTIR YANG DINILAI

NILAI
2

A

Sikap dan perilaku Mahasiswa

1

Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

2

Bersikap sopan pada saat pemeriksaan

3

Tanggap terhadap reaksi pasien

4

Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan

B

Persiapan alat dan bahan

5

-

Handscoon
Botol tempat urine
Lampu spritus
Rak tabung
Penjepit tabung
Tabung 2 buah
Reangent benedit
Korek api
Spoit 2 cc

1

0

c

Prosedur kerja

6

Cuci tangan

7

Pakai handscoon

8

Isilah 2 tabung reaksi dengan regen benedict masing – masing 2 cc

9

Tetesi tabung yang akan diperiksa dengan 4 tetes urine

10

Panaskan tabung yang berisi benedit dan urine hingga mendidih

11

Kocok dan tunggu sebentar lalu bandingkan dengan tabung benedit
pembanding, amati perubahan warna
Jumlah

D

Cara membaca
Negative

E

: tetap biru jernih atau sedikit kehijau-hijauan atau sedikit
agak keruh
Positif 1 (+)
: warna berubah jadi hijau kekuningan
Positif 2 (++) : kuning keruh
Positif 3 (+++) : jingga keruh
Positif 4 (++++) : merah bata
Tehnik

12

Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan

13

Memberi perhatian terhadap respon pasien

14

Melaksanakan tindakan percaya diri dan tidak ragu – ragu

15

Mendokumentasikan tindakan

Keterangan :
2 : Bila dikerjakan sendiri dengan benar
1 : Bila dikerjakan dengan bantuan / kurang benar / belum sempurna
0 : Bila tidak dikerjakan
Nilai akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100
30

YAYASAN PENDIDIKAN KURNIA JAYA
AKADEMI KEBIDANAN ANDI MAKKASAU PAREPARE
Jl. Lasangga No.111 Wekke’e Kota Parepare Tlp. (0421) 33210985 Prov. SUL-SEL

KETERAMPILAN KLINIK PEMERIKSAAN ALBUMIN
NO

BUTIR YANG DINILAI

NILAI
2

A

Sikap dan perilaku Mahasiswa

1

Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

2

Bersikap sopan pada saat pemeriksaan

3

Tanggap terhadap reaksi pasien

4

Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan

B

Persiapan alat dan bahan

5

-

Handscoon
Botol tempat urine
Lampu spritus
Rak tabung
Penjepit tabung
Tabung 2 buah
Asam asetat

1

0

-

Korek api
Spoit 2 cc

C

Prosedur kerja

6

Cuci tangan

7

Pakai handscoon

8

Isilah 2 tabung reaksi dengan urine masing – masing 2 cc

9

Panaskan urine diatas lampu spritus sampai mendidih

10
11

Diamkan sebentar, amati perubahan, kalau urine keruh tambahkan asam
asetat 4 tetes kocok, jika kekeruhan menghilang urine negative
Jika tetap keruh panaskan sekali lagi

12

Kalau urine tetap keruh berarti ada protein dalam urine

D

Cara membaca

E

Negative
: urine tidak keruh
Positif 1 (+)
: kekeruhan mudah terlihat
Positif 2 (++) : kekeruhan mudah terlihat dan ada endapan halus
Positif 3 (+++) : lebih keruh, endapan lebih jelas
Positif 4 (++++) : urine sangat keruh, endapan menggumpal
Tehnik

13

Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan

14

Memberi perhatian terhadap respon pasien

15

Melaksanakan tindakan percaya diri dan tidak ragu – ragu

16

Mendokumentasikan tindakan
Jumlah

Keterangan :
2 : Bila dikerjakan sendiri dengan benar
1 : Bila dikerjakan dengan bantuan / kurang benar / belum sempurna
0 : Bila tidak dikerjakan
Nilai akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100
32

YAYASAN PENDIDIKAN KURNIA JAYA
AKADEMI KEBIDANAN ANDI MAKKASAU PAREPARE
Jl. Lasangga No.111 Wekke’e Kota Parepare Tlp. (0421) 33210985 Prov. SUL-SEL

KETERAMPILAN KLINIK PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
BUTIR YANG DINILAI

NO

NILAI
2

A

Sikap dan perilaku Mahasiswa

1

Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

2

Bersikap sopan pada saat pemeriksaan

3

Tanggap terhadap reaksi pasien

4

Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan

B

Alat dan bahan

5

-

tabung haemometer
pipet pengisap
vaccinopen (jarum)
standar pembanding
pipet sahli

1

0

C

- pengaduk
- nerbekken
- handscoon
- sikat pembersih
- kapas kering
- kapas alkohol
- aquadest
- bak berisi larutan klorin 0,5%
Prosedur Kerja

6

Cuci tangan

7

Pakai sarung tangan

8

Isilah tabung sahli dengan HCL 1% sampai angka 2

9
10

Tusuk ujung jari dengan langset bersihkan darah yang pertama keluar
dengan kapas kering
Gunakan pipet untuk menghisap darah sampai darah mencapai garis biru

11

Masukkan darah kedalam tabung sahli

12

Diamkan selama 2 menit

13

Aduk HCL 1% dengan darah sampai benar-benar tercampur

14

D

Campurkan aquadest tetes demi tetes kedalam tabung sahli dan aduk,
tambahkan sampai warna sama dengan tabung standar
Lihat di cekungan darah paling atas, dan baca angka yang ditunjukkan
itulah kadar hemoglobinnya.
Tehnik

16

Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan

17

Memberi perhatian terhadap respon pasien

18

Melaksanakan tindakan percaya diri dan tidak ragu – ragu

19

Mendokumentasikan tindakan

15

Jumlah
Keterangan :
2 : Bila dikerjakan sendiri dengan benar
1 : Bila dikerjakan dengan bantuan / kurang benar / belum sempurna
0 : Bila tidak dikerjakan
Nilai akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100
38

YAYASAN PENDIDIKAN KURNIA JAYA
AKADEMI KEBIDANAN ANDI MAKKASAU PAREPARE
Jl. Lasangga No.111 Wekke’e Kota Parepare Tlp. (0421) 33210985 Prov. SUL-SEL

KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL
BUTIR YANG DINILAI

NO

NILAI
2

A

Sikap dan perilaku Mahasiswa

1

Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

2

Bersikap sopan pada saat pemeriksaan

3

Tanggap terhadap reaksi pasien

4

Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan

B

Pemeriksaan fisik

5

Memperhatikan tingkat energi, energi ibu, keadaan emosi dan posturnya
selama dilakukan pemeriksaan

1

0

6

Menjelaskan seluruh prosedur sambil melakukan pemeriksaan

7

Mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk klasifikasi sambil melakukan
pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan dan kelayakan
Tanda – tanda vital

8

Mengukur tinggi dan berat badan

9

Mengukur tekanan darah, nadi dan suhu

10

Meminta pasien untuk melepaskan pakaian dan menawarkan kain untuk
menutupi tubuhnya (atau meminta pasien untuk melonggarkan pakaian
dan menggunakannya sebagai penutup tubuh)
Membantu pasien berbaring di meja/tempat tidur pemeriksaan yang bersih

11

Kepala dan leher
12

Memeriksa apakah terjadi edema pada wajah

13

Memeriksa apakah mata :
a. pucat pada kelopak bagian bawah
b. berwarna kuning
Memeriksa apakah rahang pucat dan memeriksa gigi

14
15

Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui apakah :
a. kelenjar tyroid membesar
b. pembuluh limfe
c. vena jogularis
Payudara

16

Dengan posisi tangan klien disamping, memeriksa :
a. bentuk, ukuran dan simetris atau tidak
b. putting payudara meonjol atau masuk kedalam
c. adanya kolostrum atau cairan lain
Pada saat klien mengangkat tangan keatas kepala, memeriksa payudara
untuk mengetahui adanya retraksi atau dimpling
Klien berbaring dengan tangan kiri di atas, lakukan palpasi sesudah itu
sebelah kanan juga dari arah payudara, aksila dan notes kalau terdapat
massa pembuluh limfe
Abdomen

17
18

19

Insfeksi pada abdomen : bekas luka operasi, striae livide, striae alba, dan
linea nigra
Melakukan palpasi leopold I

20

22

Memposisikan klien dengan lutut sedikit ditekuk dan pemeriksa
menghadap ke wajah klien
Menengahkan uterus dengan menggunakan kedua tangan dari arah
samping umbilical
Menentukan bagian janinyang berada di fundus

23

Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU

21

Melakukan palpasi leopold II
24

Meletakkan kedua tangan di samping kanan kiri perut ibu untuk
menentukan letak punggung
Melakukan leopold III

25

Meletakkan tangan kiri menahan fundus, tangan kanan, meraba bagian
terbawah janin dan menilai apakah bagian terbawah sudah masuk PAP
Melakukan palpasi leopold IV

26

Memposisikan klien dengan kedua kaki diluruskan pemeriksa menghadap
kearah klien
Kedua tangan diletakkan pada sisi bagian bawah rahim dan menilai
seberapa jauh penurunan
Membantu pasien turun dan merapikan tempat tidur

27
28

Tangan dan kaki
29

Memeriksa apakah tangan dan kaki
a. edema

30

b. pucat pada kuku jari
Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui varises

31

Memeriksa refleks patella untuk melihat apakah terjadi hypo dan hyper

32

Membantu ibu bangun dan merapikan tempat tidur

C

Tehnik

33

Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan

34

Memberi perhatian terhadap respon pasien

35

Melaksanakan tindakan percaya diri dan tidak ragu - ragu

36

Mendokumentasikan tindakan
Jumlah

Keterangan :
2 : Bila dikerjakan sendiri dengan benar
1 : Bila dikerjakan dengan bantuan / kurang benar / belum sempurna
0 : Bila tidak dikerjakan
Nilai akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100
72

YAYASAN PENDIDIKAN KURNIA JAYA
AKADEMI KEBIDANAN ANDI MAKKASAU PAREPARE
Jl. Lasangga No.111 Wekke’e Kota Parepare Tlp (0421) 3310985
KETERAMPILAN KLINIK PERTOLONGAN PERSALINAN KALA II
N
O
A

NILAI

BUTIR YANG DINILAI
2
SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA

1

0

1

Menjelaskan prisedur yang akan dilakukan

2

Bersikap sipan pada saat pemeriksaan

3

Tanggap terhadap reaksi pasien

4

Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan

B

ISI
Melihat Tanda Dan Gejala Kala II

5

Mengamati tanda dan gejala persalinan kala II
a. ibu mempunyai keinginanan untuk meneran
b. ibu merasa tekanan semakin meningkat pada rectum dan
atau vaginanya
c. Perineum meninjil
d. Vulva dan vagina dan spingter ani terbuka
Menyiapkan Pertolongan Persalinan

6

Memastikan perlengkapan, bahan dan ibat-ibatan esensial siap
digunakan yaitu :
a. Partus set
1) 2 klem Kelly atau kiher
2) Gunting tali pusat
3) Benang tali pusat
4) ½ kiher (amniin Hiick)
5) 1 ½ pasang sarung tangan DTT
6) Kateter nelatin
7) Gunting episiitimy
8) Kasa secukupnya
b. Kapas DTT dalam tempatnya
c. Spuit 2 ½ atau 3 ml
d. 1 ampul iksytisin 10 UI
e. Kapas alcihil dalam tempanya
f. Delee
g. 2 buah duk
h. Clemek plastic
i. Perlengkapan perlindungan pribadi : masker, kacamata,
alas kaki tertutup
j. Perlak
k. Lenek
l. Tensi meter
m. Larutan klirin 0,5 % dalam tempatnya
n. Air DTT dalam tempatnya
i. 3 buah tempat sampah : basah, kering, tempat benda
tajam
p. Kantung plastic atau pendil
q. Kain ibu
r. Gurita
s. Washlap
Mematahkan ampul iksitisin 10 UI dan menempatkan tabung
suntik steril sekali pakai dalam partus set

7

Mengenakan baju penutup atau clemek palstik yang bersih

8

Melepaskan semua perhiasan semua yang diapaki di bawah siku.
Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air yang mengalir dan
mengeringkan tangan dengan handuk 1 kali pakai atau pribadi
yang bersih
Memakai sarung tangan DTT, untuk semua pemeriksaan dalam

9
10

Menghisap iksitisin 10 UI ke dalam tabung suntik (dengan
memakai sarung tangan DTT atau steril) dan bila meletakkan
kembali di partus set / wadah DTT atau steril tanpa
mengkintaminasi tabung suntik
Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik

11

Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hatihati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau
kasa yang sudah dibasahi air DTT. Jika mulut vagina, perineum
atau anus terkintaminasi dalam wadh yang benar. Mengganti
sarung tangan jika terkintaminasi (meletakkan kedua sarung

tangan tersebut dengan benar di dalam larutan DTT)
12

Dengan menggunakan tekhnik aseptic, melakukan pemeriksaan
dalam untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah
lengkap
 Bila selaput ketuban pecah sedangkan pembukaan sudah
lengkap lakukan amniitimi

13

Mendekintaminasi sarung tangan dengan cara menyelupkan
tangan yang masih memakai sarung tangan kitir kr dalam
larutan klirin 0,5 % dan kemudian melepaskan dalam keadaan
terbalik serta merendamnya di larutan klirin 0,5 % selama 10
menit. Mencuci kedua tangan (seperti di atas)
Memeriksa DJJ setelah kintraksi untuk memastikan bahwa DJJ
dalam batas nirmal (100-180 kali permenit)
a. Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak nirmal
b. Mendikumentasikan hasil-hasil pemeriksaan, DJJ dan
semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada
partigraf
Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses
pimpinan meneran
Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin baik
Membantu ibu berada dalam pisisi yang nyaman sesuai
keinginanya
a. Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk
meneran. Melanjutkan pemantauan kesehatan dan
kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pediman
persalinan aktif dan mendikumentasikan temuantemuan.
b. Menjelaskan kepada anggita keluarga bagaimana
mereka dapat mendukung dan memberi semangat
kepada ibu saat ibu mulai meneran
Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan pisisi ibu untuk
meneran (pada saat ada HIS bantu ibu dalam pisisi ½ duduk
dan pastikan Ia merasa nyaman)
Melakukan pimpinan meneran pada saat ibu mempunyai
diringan yang kuat untuk meneran
a. Membimbing ibu untuk meneran saat mempunyai
keinginan meneran
b. Mendukung dan member semangat atas usaha ibu untuk
meneran
c. Membantu ibu untuk mengambil pisisi yang nyaman
sesuai keinginannya (tidak meminta ibu berbaring
telentang)
d. Menganjurkan ibu untuk istirahat diantara kintraksi
e. Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi
semangat pada ibu
f. Menganjurkan hidrasi periral
g. Menilai DJJ setiap 5 menit
h. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan
terjade segera dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran
untuk ibu primipara atau 60 menit untuk multipara rujuk
segera
Jika ibu tidak mempunyai keinginan untuk meneran :
a. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjingkik atau
mengambil pisisi yang nyaman.
b. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan
terjadi segera setelah 60 menit meneran, merujuk ibu
dengan segara
Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi

14

15

16
17

18

19

21

Jika kelapa bayi sudah terlihat di vulva 5-6 cm, meletakkan
handukkan bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi
Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian, dibawah biking
ibu
Membuka partus set

22

Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan

20

Menolong Kelahiran Bayi

Lahirnya kepala
23

24
25

26

Saat kepala bayi terlihat di vulva 5-6 cm, melindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, meletakkan tangan
yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan
tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar
perlahan-lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran perlahanlahan atau bernafas cepat pada saat kepala lahir.
 Jika ada mekinium dalam cairan ketuban, segera hisap
mulut dan hidung bayi setelah kepala lahir menggunakan
penghisap lender delee DTT atau steril atau bila karet
penghisap yang baru dan bersih.
Dengan lembut mengusap muka, mulut dan hidung bayi dengan
kain atau khasa yang bersih.
Memeriksa adanya lilitan tali pusat dan mengambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan kemudian meneruskan
segera prises kelahiran bayi :
a. Jika tali pusat melilit janin dengan linggar, lepaskan
lewat bagian atas kepala bayi
b. Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat,
mengklemnya didua tempat dan memitingnya.
Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran kepala paksi
luar secara spintan
Lahirnya bahu

27

Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara
biparietal. Menganjurkan pada ibu untuk meneran saat
kintraksi. Dengan lembut gerakkan kepala kearah bawah
hingga bahu depan muncul di arcus pubis dan kemudian
gerakkan ke arah atas untuk melahirkan bahu belakang.
Lahirnya badan dan tungkai

28

Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu
untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah.
Gunakan tangan atas utuk menelusuri dan memegang tangan
dan siku sebelah atas.
Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri
punggung kearah biking dan tungkai bawah janin untuk
memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri
diantara kedua lutut janin)
Penanganan Bayi Baru Lahir

29

30

C

Menilai bayi dengan cepat (jika dalam penilaian terdapat
jawaban tidak dari 5 pertanyaan, maka lakukan langkah awal),
kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu dengan pisisi kepala
rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan
bayi di tempat yang memungkinkan)
Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi
kecuali bagian tali pusat
Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah
ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (kearah
ibu).
Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
gunting, dan memiting tali pusat diantara 2 klem tersebut
 Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti dengan
kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi
bagian kepala, membiarkan tali pusat terbuka.
Jika bayi mengalami kesulitan bernafas, mengambil tindakan
yang sesuai.
Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk
memeluk bayinya dan memulai pemberian ASI jika ibu
menghendakinya.
TEKNIK

35

Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan

36

Member perhatian terhadap respin pasien

37

Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu

38

Mendikumentasikan hasil tindakan

31
32

33

34

Keterangan :
2 : Bila dikerjakan sendiri dengan benar
1 : Bila dikerjakan dengan bantuan / kurang benar / belum sempurna
0 : Bila tidak dikerjakan
Nilai akhir : Jumlah nilai yang diperileh x 100
76

YAYASAN PENDIDIKAN KURNIA JAYA
AKADEMI KEBIDANAN ANDI MAKKASAU PAREPARE
Jl. Lasangga No.111 Wekke’e Kota Parepare Tlp (0421) 3310985
KETERAMPILAN KLINIK PENATALAKSANAAN AKTIF
PERSALINAN KALA III
NILAI

N
O

BUTIR YANG DINILAI

A

SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA

1

Menjelaskan prisedur yang akan dilakukan

2

Bersikap sipan pada saat pemeriksaan

3

Tanggap terhadap reaksi pasien

4

Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan

B

ISI
Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III

5

Oksitosin
Meletakkan kain yang bersi dan kering. Melakukan palpasi
abdimen untuk memnghilangkan kemungkinan adanya bayi
kedua.

6

Memberitahu ibu bahwa Ia akan disuntik

7

Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, memberikan
suntikan iksitisin 10 UI IM pada 1/3 paha kanan atas ibu bagian
luar, setelah mengaspirasinya terlebih dahulu.
Peregangan Tali Pusat Terkendali

8

Memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva
Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada si perut ibu, tepat
di atas tulang pubis dan menggunakan tangan tersebut untuk
memeriksa kintraksi uterus dan tangan yang lain memegan tali
pusat dan klem
Menunggu uterus berkintraksi dan melakukan peregangan
kearah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan
yang berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara
menekan uterus kearah atas dan belakang (dirsi kranial) dengan
hati-hati untuk membantu mencegah terjadinya inversii uteri. Jika
plasenta tidak lahir setelah 30-40 detikt hentikan peregangan tali
pusat dan menunggu hingga kintraksi berikut mulai.
 Jika uterus tidak berkintraksi meminta ibu atau salah
serang anggita keluarga untuk melakukan rangsangan
putting susu

9

10

Mengeluarkan Plasenta
11

Setelah plasenta terlepas meminta ibu unutk meneran sambil
menarik tali pusat kearah bawah kemudian ke atas, mengikuti
kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah
pada uterus
a. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva
b. Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan peregangan
tali pusat selama 15 menit :
1) Mengulangi pemberian iksitisin 10 UI IM
2) Menilai kandung kemih dan mengkaterisasi kandung
kemih dengan aseptic jika perlu
3) Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4) Mdengulangi peregangan tali pusat selama 15 menit
berikutnya
Merujuk ibu setelah tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak
kelahiran bayi

12

Jika plasenta terlihatat di intriitus vagina, melanjutkan kelahiran
plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang
plasenta dengan 2 tangan dan dengan memutarnya secara hati-

2

1

0

22

hati hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan
melahirkan selaput ketuban tersebut.
Jika selaput ketuban ribek, memakai sarung tangan DTT atau
steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama.
Menggunakan jari-jari tangan atau klem atau firceps DTT atau
steril untuk melepaskan selaput yang tertinggal
Rangsangan Taktil (Pemijatan) Uterus
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan
masase uterus, meletakkan telapak tangan kanan di fundus dan
melakukan masase dengan gerkan melingkar dengan lembut
hingga uterus berkintraksi (fundus menjadi keras)
Menilai Perdarahan
Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu
maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa
selaput ketuban lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di dalam
kantung plastik atau tempat khusus. Jika uterus tidak
berkintraksi setelah melakukan masase setelah 15 detik
mengambil tindakan yang seuai.
Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan
segera menjahit laserasi yang mengalami perdarahan yang aktif
Memeriksa kintraksi dan adanya perdarahan pervaginam
Memeriksakan alat-alat dan memasukkan dalam larutan klirin 0,5
%, membuang sampah dan membersihkan tempat tidur
(dekintaminasi)
Membersihkan ibu dan mempisisikan ibu dengan meluruskan
kaki, menutup bagian genital dengan kain bersih
Membersihkan clemek dengan menyempritkan larutan klirin 0,5
% dan membersihkan dengan washlap
Mencuci tangan dalam larutan klirin 0,5 % dan lepas handsciin
dalam keadaan terbalik
Cuci tangan dan melepas alat perlindungan diri

C

TEKNIK

23

Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan

24

Memberi perhatian terhadap respin pasien

25

Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu

13

14

15

16
17
18
19
20
21

26

Mendikumentasikan hasil tindakan
Keterangan :
2 : Bila dikerjakan sendiri dengan benar
1 : Bila dikerjakan dengan bantuan / kurang benar / belum sempurna
0 : Bila tidak dikerjakan
Nilai akhir : Jumlah nilai yang diperileh x 100
52

YAYASAN PENDIDIKAN KURNIA JAYA
AKADEMI KEBIDANAN ANDI MAKKASAU PAREPARE
Jl. Lasangga No.111 Wekke’e Kota Parepare Tlp. (0421) 33210985 Prov. SUL-SEL

KETERAMPILAN KLINIK PEMBERIAN PENDIDIKAN
KESEHATAN/KONSELING PADA IBU NIFAS
NO

BUTIR YANG DINILAI

NILAI
2

A

Sikap dan perilaku Mahasiswa

1

Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

2

Bersikap sopan pada saat pemeriksaan

3

Tanggap terhadap reaksi pasien

4

Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan

B

Isi

1.

Menyiapkan ruangan yang tenang dan nyaman

2.

Menjaga privacy ibu

3.

Memberi salam dengan ramah dan akrab sehingga ibu merasa nyaman

4.

dan tidak canggung
Memperkenalkan diri pada ibu

5.

Mendengarkan dan memperhatikan

6.

Menggunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan perhatian

7.

Mengupayakan ibu agar mau bertanya

8.

Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu

9.

Menjelaskan dengan berbagai metode dan cara agar ibu mengerti

10.

Menggunakan alat bantu penyuluhan agar ibu lebih mengerti

11.

Memberikan informasi pada ibu mengenai :
1. Gizi ibu nifas meliputi tambahan kalori, kebutuhan cairan dalam
sehari, pemberian vitamin A dan tablet tambah darah
2. Personal hygiene meliputi mandi, ganti pakaian, pembalut dan
menjaga kebersihan daerah genitalia
3. Pakaian meliputi pakaian yang longgar menyerap keringat elastis dan
pemakaian BH yang menyanggah payudara
4. Pola miksi dan defekasi meliputi perubahan pola BAB dan BAK,
kebersihan setelah BAB dan BAK
5. Pemberian ASI secara on demand dan tidak terjadwal, cara
menyusui yang benar, cara menyendawakan bayi dan cara menilai
kecukupan ASI
6. Perawatan

payudara

post

natal

dan

masalah/penyulit

pada

laktasi/menyusui
7. Seksualitas pada ibu nifas
8. Keluarga berencana (KB) meliputi penggunaan alat kontrasepsi,
macam-macam alat kontrasepsi, mekanisme kerja, jangka waktu,
dan efek samping

1

0

9. Kapan harus dating periksa/kontrol pada masa nifas, dimulai saat 6-8
jam post partum, 6 hari post partum, 2 minggu post partum dan 6
12.

minggu post partum serta tanda-tanda bahaya pada ibu nifas
Menanyakan pada ibu apakah sudah mengerti untuk meyakinkan bahwa
telah mengerti informasi yang telah didapat. Menjawab pertanyaan ibu bila

13.

ada
Memperhatikan reaksi ibu baik verbal maupun non verbal

14.

Melakukan

15.

keberhasilan pendidikan kesehatan
Mengingatkan
kembali
ibu

feedback,

evaluasi

atau

tercatat

untuk

mengenai

mengetahui

aturan

C

kembali/kontrol/kunjungan ulang
TEKNIK

16

Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan

17

Memberi perhatian terhadap respon pasien

18

Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu

19

Mendokumentasikan hasil tindakan

harus

Keterangan :
2 : Bila dikerjakan sendiri dengan benar
1 : Bila dikerjakan dengan bantuan / kurang benar / belum sempurna
0 : Bila tidak dikerjakan
Nilai akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100
38

YAYASAN PENDIDIKAN KURNIA JAYA
AKADEMI KEBIDANAN ANDI MAKKASAU PAREPARE
Jl. Lasangga No.111 Wekke’e Kota Parepare Tlp (0421) 3310985
KETERAMPILAN KLINIK
PENJAHITAN LUKA LASERASI PERINEUM DAN JALAN LAHIR
NILAI

N
O

BUTIR YANG DINILAI

A. SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA
1

Menjelaskan prisedur yang akan dilakukan

2

Bersikap sipan pada saat pemeriksaan

3

Tanggap terhadap reaksi pasien

4

Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan

B. ISI
5

6
7
8

9
10
11

12

13

Siapkan peralatan untuk melakukan penjahitan :
a. Bak instrumen steril berisi : sepasang sarung tangan,
pemegang jarum, jarum jahit itit dan kulit, chrimik
catgut atau catgut nimer 2/0 atau 3/0, pinset, gunting,
benag dan khasa steril
b. Alat suntik sekali pakai 10 ml dibuka dan dimasukkan
kedalam set hecting
c. 1 ampul lidicain 1% dipatahkan
d. Kain bersih
e. Kapas DTT
f. Air DTT
g. Lampu sirit/senter yang di arahkan ke vulva/perineum
h. Larutan klirin 0,5 %
Persiapan petugas :
a. Afrin plastik, masker, kacamata pelindung
b. Sarung tangan DTT/steril
c. Alas kaki/sepatu biit karet
Mencuci tangan secara seksama dan gunakan sarung tangan
DTT atau steril. Ganti sarung tangan jika sudah terkintaminasi
atau jika tertusuk jarum maupun peralatan
Pastikan bahwa peralatan dan bahan-bahan yang digunakan
untuk melakukan penjahitan telah didesinfeksi tingkat tinggi
atau steril
Setelah memberi anastesi likal dan memastikan bahwa daerah
tersebut sudah di anastesi, telusuri dengan hati-hati
menggunakan 1 jari untuk secara jelas menentukan batas-batas
luka. Nilai kedalaman luka dan lapisan jaringan mana yang
terluka. Dekatkan terpi laserasi untuk menentukan bagaimana
car menjahitnya menjadi satu dengan mudah
Buat jahitan pertama, kurang lebih 1 cm diatas ujung laserasi
bagian dalam vagina. Setelah membuat tusukan pertama, buat
ikatan dan piting pendek benang yang lebih pendek dari ikatan
Menutup mukisa vagina dengan jahitan jelujur. Jahit kebawah
cincin hymen
Tepat sebelum cincin hymen, masukkan jarum dalam mukisa
vagina lalu kebawah cincin hymensampai jarun ada dibawah
laserasi. Periksa bagian antara jarum dalam mukisa vagina lalu
kebawah cincin hymen sampai jarum diperineum dan tangan
atas laserasi. Perhatikan seberapa dekat jarum kepuncak luka
Teruskan ke arah bawah tapi tetap pada luka menggunakan
jahitan jelujur hingga mencapai bagian bawah laserasi. Pastikan
bahwa setiap jahitan sama dan itit yang terluka telah dijahit.
Jika laserasi telah meluaskedalam itit mungkin perlu untuk
melakukan saru atau dua lapisjahitan terputus-putus untuk
menghentikan perdarahan dan atau mendekatkan jaringan
tubuh secara efektif.
Setelah mencapai ujung laserasi, arahkan jarum keatas dan
teruskan penjahitan, menggunakan jahitan jelujur untuk
mencapai lapisan subkutikuler. Jahitan ini akan menjadi jahitan

2

1

0

14
15

16
17

18
19

C.

lapisan kedua dan periksa lubang bekas jarum. Jahitan lapisan
kedua ini akan meninggalkan luka yang tetap terbuka
Tusukkan jarum dari ribekan perineum kedalam vagina. Jarum
harus keluar dari belakang cincin hymen
Ikat benang dengan membuat simpul didalam vagina. Piting
ujung benang dan sisakan sekitar 1,5 cm. Jika ujung benang
dipiting terlalu pendek, simpul akan linggar dan laserasi akan
membuka
Ulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk memastikan
bahwa tidak ada khasa/peralatan yang tertinggal didialam
Dengan lembut memasukkan jarum yang paling kecil kedalam
anus, raba apakah ada jahitan pada rektum. Jika ada jahitan
yang teraba ulangi pemeriksaan rektum 6 minggu pasca
persalinan. Jika penyembuhan belum sempurna (misalkan ada
vistula rekti vaginal atau ibu melapirkan inkintenesia alvi atau
vase) ibu segera dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan
Cuci daerah genetalia dengan lembut dengan sabun dan air DTT
atau steril kemudian keringkan. Bantu ibu mencari pisisi yang
lebih nyaman
Nasehati ibu untuk :
a. Menjaga perineum