BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Konsep Hasil Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Sarana Pembelajaran dan Partisipasi Orang Tua terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS di Kalangan Siswa SMPN 1 Getasan

  

BAB II

LANDASAN TEORI 2. 1 Konsep Hasil Belajar

  Pada bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang mendasari variabel (y) yaitu hasil belajar dan variabel (x) yaitu sarana pembelajaran dan partisipasi orang tua.

  Kita mulai dengan membahas variabel (y) yaitu hasil belajar. Selanjutnya akan dibahas mengenai kerangka berpikir yang mendasari penelitian serta pembahasan terakhir mengenai hipotesis penelitian.

1 Pengertian Hasil Belajar

  Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang. Tanpa belajar seseorang tidak akan mengetahui mana yang benar dan salah. Seperti yang disampaikan Slameto (2010:2) bahwa belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Setiap siswa akan mendapatkan suatu hasil baik itu berupa nilai dan sanjungan.

  Hasil belajar menjadi acuan bagi guru maupun orang tua untuk mengetahui perkembangan anak muridnya. Seperti yang disampaikan Winarno (2012:138) hasil belajar adalah apabila seorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

  Bloom dalam Winarno (2012: 139) mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan psikomotorik. Berikut ini penjelasana dalam ranah tersebut : 1) Ranah Kognitif

  Anderson dan Krathwohl dalam Winarni (2012: 139) membagi ranah kognitif meliputi dua dimensi, yaitu kognitif proses dan kognitif produk. Kognitif proses terdiri dari enam aspek, yakni ingatan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan aspek kreasi dan mencipta (C6). Kognitif produk meliputi empat katagori, yaitu: (1) pengetahuan faktual; (2) pengetahuan konseptual; (3) pengetahuan procedural dan (4) metakognitif.

  2) Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, antara lain aspek menerima, menanggapi, menilai, mengelola, dan menghayati.

  3) Ranah Psikomotor Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri dari 4 aspek antara lain menirukan, memanipulasi, pengalamiahan, dan artikulasi. Dapat memilki pengalaman dan merubah pola pikir yang lebih baik. Berdasarkan penjelasan mengenai hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kegiatan berulang yang dilakukan seseorang supaya terjadi perubahan tingkah laku orang tersebut kedepan.

1.1 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Slameto (2010:54) faktor tersebut dikelompokkan menjadi 2 yaitu faktor intern dan faktor ekstern :

  1.1.1 Faktor Intern

  1. Faktor jasmaniah

  a) Faktor kesehatan Faktor kesehatan memiliki pengaruh bagi proses belajar seseorang.Apabila kesehatan tergangu jika kesehatan seseorang terganggu proses belajarnya pun akan tidak bisa fokus,serta akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badanya lemah, kurang darah ataupun gangguan atau kelainan fungsi indera serta tubuh.

  b) Cacat tubuh Cacat tubuh merupakan faktor yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna dalam diri atau badan seseorang. Cacat tersebut dapat berupa buta, setengah buta, tuli, patah kaki, patah tanan, lumpuh dan lain sebagainya. Kondisi ini akan membuat belajar seseorang menjadi terganggu dan berdampak kepada hasil belajarnya.

  2. Faktor psikologis

  a) Intelegensi Intelegensi ialah kecakapan yang terbagi dalam beberapa jenis antara lain kecakapan untuk menghadapi dan beradaptasi terhadap situasi yang baru dengan cepat dan efektif, kecakapan mengetahui atau menggunakan konsep-konsep dengan efektif dan cakap dalam mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

  b) Perhatian Perhatian sesusi pendapat Gazali dalam Slameto (2010:56) merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun sendiri yang tertuju pada suatu obyek

  (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Supaya siswa bisa belajar dengan baik, maka siswa perlu adanya perhatian terhadap hal-hal yang dipelajarinya, apabila bahan pembelajaran tidak menjadi perhatian siswa,maka akan menimbulkan kebosanan, yang mengakibatkan kurangnya semangat dala belajar.

  c) Minat Minat merupakan kecenderungan seseorang dalam satu atau beberapa kegiatan.

  Kegiatan yang diminati tersebut akan diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang terhadap hal-hal tersebut.

  d) Bakat Bakat adalah kemampuan seseorang dalam belajar. Kemampuan itu baru dapat terlihat setelah seseorang berusaha atau berproses dalam suatu hal.

  e) Motif Motif erat sekali hungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Supaya mencapai suatu tujuan yang telah dicita-citakan maka kita perlu untuk berbuat dan penyebab berbuat itu adalah motif sendiri sebagai daya penggerak atau pendorong. f) kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang,dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.

  g) Kesiapan Kesiapan merupakan kemampuan sesorang untuk dapat memenuhi segala kekurangan yang akan terjadi sehingga hasil belajarnya akan menjadi lebih baik.

  3. Faktor kelelahan Faktor kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu keleahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat praktis). Kelelahan jasmani terlihat denagn lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sementara keleahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

  Faktor-faktor intern tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor intern memegang peran penting bagi keberhasilan hasil belajar baik dari faktor jasmani,faktor psikologis dan faktor kelelahan.

1.1.2 Faktor Ekstern

  Faktor ekstern dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

  1. Faktor Keluarga

  a) Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anaknya memiliki pengaruh terhadap hasil belajar anaknya. Mendidik anak dengan cara memanjakannya adalah cara mendidik anak yang tidak baik. Selanjutnya mendidik anaknya dengan cara memerlakukannya terlalu keras adalah cara mendidik anak yang juga salah. Hal ini dapat menyebabkan anak diliputi ketakutan dan akhirnya benci terhadap belajar dan berpengaruh terhadap hasil belajarnya.

  b) Relasi antar anggota keluarga Relasi antar anggota keluarga adalah hubungan yang erat antar anggota dalam suatu keluarga. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman- hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri.

  c) Suasana Rumah Suasana rumah yang gaduh atau ramai dan tidak beraturan akan mengakibatkan belajar anak menjadi terganggu. Selanjutnya suasana rumah yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok baik dengan antar anggota keluarga maupun dengan anggota keluarga lainnya akan menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, tidak nyaman berada di rumah dan berakibat pada hasil belajarnya.

  d) Keadaan Ekonomi Keluarga Keadaan ekonomi keluarga memberikan pengaruh besar tehadap hasil belajar ananya. Dalam belajar tidak dapat dipungkiri bahwa adanya kemungkinan anak yang berada dalam keluarga yang serba kekurangan akibat keterbatasan ekonomi memiliki hasil belajar yang baik. Hal tersebut tidak menjadikan anak menjadi patah semangat dan sebaliknya menjadikan cambuk bagi mereka untuk lebih giat lagi dalam belajar. Sebaliknya banyak ditemukan anak yang berada dalam lingkungan keluarga yang serba berkecukupan memiliki kesulitan dalam belajarnya

  e) Pengertian Orang Tua Orang tua harus selalu memberikan dorongan dan pengertian orang tua kepada anaknya. Ketika anak sedang belajar atau mengerjakan tugas-tugas dari sekolah hendaknya orang tua jangan mengganggu dengan tugas-tugas rumah. Apabila anak mengalami kesulitan dalam belajarnya, orang tua harus memberikan pengertian dan memberi bimbingan serta dorongan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

  f) Latar Belakang Kebudayaan Tingkat pendidikan ataupun kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajarnya. Maka dari itu orang tua harus menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar mendorong anak semangat dalam belajar.

  2. Faktor Sekolah

  a) Metode mengajar Metode mengajar adalah suatu jalan atau cara yang harus dilalui dalam mengajar. Dalam mengajar guru harus dapat memotivasi siswa untuk tetap semangat dalam belajar dan menciptakan kondisi belajar yang menarik dengan mengunakan metode-metode yang lebih menarik serta diusahakan mengajar dengan metode yang tepat, efektif dan efisien sehingga anak lebih giat dalam belajar dan hasil belajarnya akan ikut meningkat.

  b) Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai kegiatan yang dibebankan kepada siswa.

  Kegiatan ini sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum yang menyajikan bahan pelajaran yang terlalu padat, diatas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan minat dan bakat siswa akan mempengaruhi berpengaruh terhadap belajarnya.

  c) Relasi guru dengan siswa Pembelajaran di sekolah terjadi hubungan antara guru dengan siswa. Proses tersebut perlu adanya relasi yang baik didalam proses tersebut. Dalam relasi tersebut, siswa dapat menyukai gurunya, serta dapat menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa a k a n berusaha lebih dalam mempelajari materi atau bahan pelajaran yang diberikan.

  d) Relasi siswa dengan siswa Dalam relasi siswa dengan siswa ini, guru harus berperan aktif dan menciptakan hubungan yang baik antar siswa sehingga dapat memberkan pengaruh yang positif terhadap belajarnya. Apabila tercipta hubungan yang baik antar siswa maka mereka dapat saling membantu dalam menyelesaikan masalah- masalah yang sedang dihadapi. e) Disiplin Sekolah Kedisiplinan sekolah erat kaitannya dengan kerajianan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawai dalam pekerjaan administrasi dan kebersiahan atau keteraturan kelas, gedung sekolah dan lainya.

  f) Alat pelajaran Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima dan menguasai pelajaran, maka belajarnya akan menjadi ebih giat dan lebih maju

  g) Waktu sekolah Kondisi yang baik untuk waktu sekolah adalah pada saat pagi hari dimana kondisi tubuh dan pikiran masih segar sehingga lebih mudah menerima atas apa yang diajarkan oleh guru kepadanya. Akan tetapi lain halnya ketika siswa belajar pada waktu siang ataupun sore hari, kondisi seperti ini akan sangat berbeda dimana anak tidak segar lagi dalam berpikir dan belajar, anak sering mengantuk dan kurang berkonsentrasi pada apa yag diajarkan oleh guru dan keadaan ini akan mengakibatkan siswa merasa terganggu dalam belajarnya.

  h) Standar Pelajaran di atas Ukuran Guru dalam menuntut penguasaan materi harus disesuikan dengan kemampuan anak didiknya dan tujuan yang telah dirumuskan tercapai. i) Keadaan Gedung Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik meraka masing- masing menuntut keadaan gedung sekolah harus memadai dan dapat menciptakan suasana yang baik dan nyaman untuk belajar. j) Metode Belajar

  Belajar yang baik adalah belajar secara teratur setiap hari dan dengan pembagian waktu yang baik, siswa harus memilih cara belajar yang tepat dan cukup beristirahat sehingga akan meningkatkan hasil belajarnya. k) Tugas Rumah

  Waktu belajar yang utama adalah belajar di sekolah. Guru diharapkan jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah sehinga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk mengulang pelajaran yang telah dipelajarinya disekolah dan untuk kegiatan yang lainnya

  3. Faktor Masyarakat

  a) Kegiatan siswa di dalam masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhapat perkembangan pribadinya. Akan tetapi jika siswa tersebut ambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak maka hal tersebut juga akan mengangu belajarnya, lebih-lebih jika siswa tersebut tidak bias mengatur waktu belajarnya.

  b) Mass Media Mass media yang baik akan memberi pengaruh terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang tidak baik juga akan memberikan pengaruh yang tidak baik pula terhadap siswa dan belajarnya. Berdasarkan hal itulah anak didik perlu mendapat bimbingan dan perhatian yang baik dari kedua orang tua, sekolah dan masyarakat di lingkungan sekitarnya. Mass media itu adalah bioskop, televisi, surat kabar, majalah, buku-buku, komik dan lain sebagainya.

  c) Teman Bergaul Pengaruh yang datang dati teman-temannya lebih cepat masuk dalam jiwanya dari pada dari yang kita perkirakan. Teman bergaul yang baik akan memberikan pengaru yang baik terhadap siswa dan belajarnya begitu juga sebaliknya.

  d) Bentuk Kehidupan Masyarakat Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa.

  Masyarakat yang terdiri dari masyarakat yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan memberikan pengaruh yang tidak baik juga terhadap anak yang berada dalam lingkungan tersebut. Sebaliknya jika lingkungan masyarakat yang baik seperti orang-orang yang terpelajar dan baik-baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anak- anaknya dan antusias dengan cita-cita anaknya akan memberikn pengaruh yang besar terhadap anak dan belajarnya.

  Hasil dari penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor intern dan faktor ekstern memegang peranan penting. Namun pada penelitian ini hanya difokuskan pada faktor ekstern yakni faktor keluarga dan faktor sekolah. Faktor keluarga disini berisi mengenai partisipasi orang tua serta untuk faktor sekolah berisi sarana pembelajaran.

  Kesimpulan dari penjelasan-penjelasan tersebut maka hasil belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang dari tidak tahu menjadi tahu yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor secara ekstern dan faktor intern,termasuk sarana pembelajaran dan pertisipasi orang tua yang menjadi faktor yang mempengaruhinya.

2.2 Sarana Pembelajaran

  Banyak sekali faktor yang mendasari pembelajaran antara lain:guru, murid, materi, metode dan waktu. Tanpa hal-hal tersebut suatu pembelajaran terasa kurang bahkan hasilnya pun tidak maksimal. Untuk dapat memaksimalkan hasil yang didapat perlu adanya sarana yang menunjang kebutuhan tersebut.

  Menurut Wina (2010:18) bahwa sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Serta sesuai penjelasan menurut Soetjipto dan Kosasi (2009:170) prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun yang tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Begitu pula Slameto (2010:28) menyatakan bahwa syarat keberhasilan belajar terdiri atas dua antara lain : 1) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang: 2) Repetisi dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar dapat lebih mengerti, terampil serta sikap yang mendalam pada siswa.

  Sarana pendidikan menurut Nawawi dalam Bafadal (2003:2) mengklasifikasi sarana pendidikan menjadi beberapa macam sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari sudut : habis tidaknya dipakai, bergerak tidaknya pada saat digunakan, dan hubungannya dengan proses belajar mengajar.

  1. Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu saran pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.

  a. Sarana pendidikan yang habis dipakai Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai contoh yaitu kapur tulis, bahan kimia yang digunakan untuk praktek. Selain itu ada beberapa sarana pendidikan yang berubah bentuknya misalnya kayu, besi, kertas karton.

  b. Sarana pendidikan yang tahan lama Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dalam waktu yang relative lama. Contohnya bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan olah raga.

  2. Ditinjau dari Pendidikan Bergerak Tidaknya

  a. Sarana pendidikan yang bergerak Sarana pendidikan yang bergeraka adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Sebagai contoh adalah lemari arsip, bangku sekolah. b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relative sangat sulit untuk dipindahkan. Sebagai contoh yaitu gedung, pipa air, dan lain sebagainya.

  3. Ditinjau dari Hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama,sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, sebagai contohnya adalah kapur tulis/spidol, atlas, dan lain-lain. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip dikantor sekolah.

  Sehingga dapat disimpulkan bahwa sarana pembelajaran adalah segala sesuatu yang menunjang untuk kemajuan pengajaran di kelas baik yang bergerak dan tidak bergerak serta memiliki nilai untuk memaksimalkan proses belajar mengajar. Sarana prasarana bukan hanya terdiri dari fisik banguan tapi juga bisa berwujud peralatan- peralatan pelengkap dalam penerapan di dalam kelas supaya pembelajaran lebih menarik dan bisa melengkapi kekurangan yang ada. Sarana pembelajaran tentu sangat vital bagi kemajuan pendidikan di tiap sekolah,semakin lengkap fasilitas yang tersedia tentu akan sangat membantu siswa untuk belajar serta memahami pelajaran yang diberikan. Salah satu contohnya sarana pembelajaran yang tersedia dengan lengkap akan mendukung siswa dalam praktek mata pelajaran IPS dan siswa akan lebih mengerti.

  2. 3 Partisipasi Orang Tua

  Orang tua bagi seorang siswa bisa disebut sebagai pondasi yang tak terlihat tapi memilki peran yang penting. Seperti yang disampaikan Soelaman dalam Sochib (2010:17) bahwa keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan msing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi,saling memperhatikan,dan saling menyerahan diri.

  Isi yang tertuang dalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada bagian kedua mengenai hak dan kewajiban orang tua yang menyebutkan bahwa : (1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. (2) Orang tua dari anak usia wajib belajar,berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.

  Adanya keluarga sebagai pendamping juga dapat menjadi disiplin diri.Sementara itu Ki Hajar Dewantara dalam Sochib (2010:3-4) juga berujar bahwa esensi pendidikan merupakan tanggung jawab keluarga,sedangkan sekolah hanya berpartisipasi. Dari pernyataan-pernyataan tersebut dalam disimpilkan kalau orang tua dalam keluarga menjadi peran yang tidak dapat digantikan keberadaannya serta menjadi guru utama seorang siswa baik sebelum dan selama masa sekolah.

  Tiga pendekatan komprehensif dalam meningkatkan disiplin diri anak menurut Rogus (1985:271,273) dalam Sochib (2010) yaitu : (1) situasi dan kondisi keluarga yang mencerminkan nilai-nilai moral, (2) Pembiasaan dan pembudayaan nilai-nilai moral dalam keluarga dan (3) peraturan-peraturan yang diciptakan untuk dipatuhi oleh semua anggota keluarga.

  Kesimpulan dari penjelasan tersebut bahwa partisipasi orang tua adalah peran orang tua dalam mendidik serta memberikan fasilitas untuk perkembangan belajar anaknya serta memberikan nilai-nilai moral. Peran orang tua bukan hanya saat di rumah tapi juga saat siswa di sekolah orang tua perlu mengetahui bagaimana perkembangan,pergaulan dan kepribadiaan siswa tersebut. Partisipasi orang tua dalam membimbing anaknya tentu akan meningkatkan hasil belajar karena dengan adanya orang tua yang selalu membimbing anaknya aka termotivasi untuk yang belajar lebih baik.

  2. 4 Penelitian yang relevan

  Berdasarkan studi yang dilakukan, ditemukan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian terdahulu ini dapat dijadikan dasar untuk menentukan hasil serta sebagai bahan pembanding dengan penelitian ini. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan pembanding dengan kesesuaian dengan indikator-indikator yang diteliti :

  1. Berdasarkan penelitian Ulfa dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Pengaruh Sarana Prasarana Pendidikan Terhadap Minat Membaca Literatur Ekonomi Dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Jakenan Pati (Studi Pada Tahun Ajaran 2014/2015)” dengan hasil penelitian yang menunjukkan secara parsial variabel Sarana Prasarana (X) memiliki korelasi pada katagori tinggi terhadap Minat Membaca (Y1) dengan 2 persamaan Y1=42,062+0,288X dan ada pengaruh positif signifikan. Besarnya R variabel Sarana Prasarana berpengaruh terhadap Minat Membaca sebesar 21% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Sedangkan untuk variabel Sarana Prasarana (X) memiliki korelasi pada katagori tinggi terhadap Prestasi Belajar (Y2) dengan persamaan Y2=87,749-0,154X dan ada pengaruh negatif signifikan. Besarnya R2 variabel Sarana Prasarana berpengaruh terhadap Prestasi Belajar sebesar 5% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Hendaknya siswa lebih dapat memanfaatkan sarana prasarana yang ada secara maksimal dan siswa dihimbau untuk meningkatkan minat membaca serta meningkatkan prestasi belajar.

  Penelitian ini memiliki kesamaan variabel yakni sarana prasarana sementara itu variabel X2 dan Y berbeda karena pada penelitian ini berfokus pada prestasi belajar. Serta lokasi penelitian yang berbeda dan karakteristik siswa yang beraneka ragam.

  2.Berdasarkan penelitian Siswanto yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif SMK Di Kota Yogyakarta” Universitas Negeri Yogyakarta 2016 dengan hasil penelitian menunjukkan empat temuan yatiu: (1) terdapat pengaruh yang signifikan persepsi penguasaan metode mengajar praktik guru terhadap hasil belajar praktik kelistrikan otomotif; (2) terdapat pengaruh yang signifikan dari persepsi media pembelajaran terhadap hasil belajar pembelajaran praktik kelistrikan otomotif; (3) terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar pembelajaran praktik kelistrikan otomotif; (4) terdapat pengaruh yang signifikan dari persepsi penguasaan metode mengajar praktik guru, persepsi media pembelajaran, dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar pembelajaran praktik kelistrikan otomotif.

  Penelitian ini memiliki kesamaan pada variabel hasil belajar siswa yang menjadi fokus penelitian,hanya saja pada penelitian ini lebih terhadap faktor yang mempengaruhinya. Penelitian yang saya lakukan berbeda pada faktor yang akan diteliti karena lebih terfokus pada variabel tertentu yang mempengaruhi hasil belajarnya.

  3. Berdasarkan penelitian Ayunitasari yang berjudul “Pengaruh Minat Belajar, Perhatian Orang Tua Dan Bimbingan Belajar Di Luar Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII Di SMA Negeri 2 Bantul” Universitas Negeri Yogyakarta 2014 dengan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan minat belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi yang ditunjukkan dengan nilai sig. 0,0195 kurang dari 0,05. (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan perhatian orangtua terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi yang ditunjukkan dengan nilai sig. 0,033 kurang dari 0,05. (3) tidak terdapat pengaruh bimbingan belajar di luar sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi yang ditunjukkan dengan nilai sig. 0,0885 lebih dari 0,05. (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan minat belajar, perhatian orangtua dan bimbingan belajar di luar sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Ekonomi yang ditunjukkan dengan

  2 sebesar 0,109. Ini nilai Fhitung 4,389 lebih besar dari Ftabel 2,689 dan nilai R berarti 10,9% prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi dijelaskan oleh minat belajar, perhatian orang tua dan bimbingan belajar di luar sekolah. Sedangkan 89,1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

  Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah persamaannya ada dalam faktor yang diawasi yakni sarana pembelajaran dan partisipasi orang tua. Sementara perbedaan dengan penelitian terdahulu selain tempat dan waktu pelaksanaan penelitian juga pada metode penelitian yang dipilih.

  Serta pada karakteristik siswa yang tentunya berbeda pada sekolah yang akan menjadi objek penelitian.

2.5 Kerangka Berpikir

  Kerangka berpikir menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2016:91) merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diindentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir

  Keterangan : X1 = Sarana Pembelajaran X2 = Partisipasi Orang Tua Y =Hasil Belajar Siswa

  = 1. Pengaruh sarana pembelajaran terhadap hasil belajar siswa

  2. Pengaruh partisipasi orang tua terhadap hasil belajar siswa = Pengaruh sarana pembelajaran dan partispasi orang tua terhadap hasil belajar siswa

  Dalam hal ini variabel X1 yaitu sarana pembelajaran dan X2 yaitu partisipasi orang tua merupakan variabel bebas. Orang tua dan sarana pembelajaran merupakan faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar. Sebagai variabel terikat yaitu hasil belajar belajar yang dilambangkan dengan Y.

  X1 Y

  X2

  Hipotesis Penelitian

  Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyatan Sugiyono (2016:96). Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

  1. Hipotesis kerja Terdapat pengaruh positif antara sarana pembelajaran terhadap hasil belajar belajar mata pelajaran ekonomi di kalangan siswa SMPN

  1 Getasan. Hipotesis statistic Ho : β₁ = 0 H1 : β₁ > 0

  2. Hipotesis kerja Terdapat pengaruh positif antara partisipasi orang tua terhadap hasil belajar belajar mata pelajaran ekonomi di kalangan siswa SMPN 1 Getasan Ho : β₂ = 0 H1 : β₂ > 0

  3. Hipotesis kerja Terdapat pengaruh yang signifikan antara sarana pembelajaran dan partisipasi orang tua terhadap hasil belajar belajar mata pelajaran ekonomi di kalangan siswa SMPN 1 Getasan Ho : β

  1 , β 2 = 0

  H1 : β

  1 , β 2 > 0

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Dukungan Keluarga dan Pengalaman Praktek Kerja Industri terhadap Kesiapan Memasuki Karier di Kalangan Siswa Jurusan Administ

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Dukungan Keluarga dan Pengalaman Praktek Kerja Industri terhadap Kesiapan Memasuki Karier di Kalangan Siswa Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Nasional Pati

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Dukungan Keluarga dan Pengalaman Praktek Kerja Industri terhadap Kesiapan Memasuki Karier di Kalangan Siswa Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Nasional Pati

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kompetensi Pedagogik Guru SMP Negeri 2 Kaloran Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung

0 0 15

3.1 Jenis dan Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kompetensi Pedagogik Guru SMP Negeri 2 Kaloran Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kompetensi Pedagogik Guru SMP Negeri 2 Kaloran Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kompetensi Pedagogik Guru SMP Negeri 2 Kaloran Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung

0 2 43

2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penyaluran Kredit dan Pendapatan Operasional terhadap Laba pada KSP Karya Cipta Mandiri di Dusun Banyudono Desa Gedong Kecamatan Banyubiru

1 1 25

1.1 Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penyaluran Kredit dan Pendapatan Operasional terhadap Laba pada KSP Karya Cipta Mandiri di Dusun Banyudono Desa Gedong Kecamatan Banyubiru

0 1 9

Dari output SPSS.24 dapat dihasilkan statistik deskriptif dengan masing-masing variabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Penyaluran Kredit dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba

0 0 10