Rancang Bangun Alat Pemotong Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis Griff.)
Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian.
Mulai Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan
Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar
Pengelasan Digerinda permukaan yang kasar
Merangkai alat Pengecatan a b a b Pengujian alat
Layak? Analisis data
Pengukuran parameter Data
Selesai Lampiran 2. Perhitungan rpm alat Perhitungan rpm Motor listrik 0,5 HP denga jumlah putaran permenit sebesar 1400 rpm.
SD (penggerak) = SD (yang digerakkan) Dimana : S = Kecepatan Putaran Puli rpm
D= Diameter puli (mm) 1400 rpm x 2 inch = S x 4 inch 2800 rpm = S x 4 2800 rpm S =
4 S = 700 rpm Lampiran 3. Spesifikasi alat 1.
Dimensi Panjang = 80 cm Lebar = 60 cm Tinggi = 100 cm 2. Bahan
Piringan pisau = Baja stainless stell Rangka = Besi UNP dan besi siku 3. Mata pisau 4. Tenaga
Motor listrik = 0,5 HP 5.
Transisi
Puli motor listrik = 2 inch Puli speed reducer = 4 inch Sabuk V motor listrik ke speed reducer = A-46 Biaya perbaikan = Rp. 18/jam 9.
Biaya listrik = 125,25/jam 8.
Biaya tetap (BT) 1.
Unsur produksi 1.
Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 4.000.000 2.
Umur ekonomi (n) = 5 Tahun 3.
Nilai akhir alat (S) =Rp. 400.000 4.
Jam kerja = 8 jam/hari 5.
Produksi = 5.664 kg/hari 6.
Biaya operator = Rp. 80.000/hari(1 jam= Rp.10.000) 7.
Lampiran 4. Analisis ekonomi 1.
Bunga modal dan asuransi = Rp. 192.000/ tahun 10.
Biaya sewa gedung = Rp. 40.000/ tahun 11.
Pajak = Rp. 80.000/ tahun 12.
Jam kerja alat per tahun = 2400 jam/tahun (asumsi 300 hari efektif berdasarkan tahun 2014)
Biaya penyusutan (D)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1) Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir tahun ke (P-S) (Rp) (A/F, 6%, n) F/P, 6%, t-1 Dt (Rp)
- 1 3.600.000
1 1 3.600.000 2 3.600.000 0,4854 1,06 1.852.286,4 3 3.600.000 0,3141 1,1236 1.270.521,936
4 3.600.000 0,2286 1,191 980.145,36 5 3.600.000 0,1774 1,2625 806.283
Bunga modal pada bulan april 6% dan Asuransi 2% = i (P)(n + 1)
2n =
(8%)Rp. 4.000.000 (5 + 1) 2(5)
= Rp. 192.000/tahun 3. Biaya sewa gedung
Sewa gedung = 1% x P = 1% x RP. 4.000.000 = Rp. 400.000 4.
Pajak
Pajak = 2% x P = 2% x Rp. 4.000.000 = Rp. 80.000
Tabel perhitungan biaya tetap alat tiap tahun Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap(Rp)/tahun 1 3.600.000 192.000 3.792.000
2 1.852.286,4 192.000 2.044.286,4 3 1.270.521,936 192.000 1.462.526.936 4 980.145,36 192.000 1.172.145,36 5 806.283 192.000 998.283 b.
Biaya tidak tetap (BTT) 1.
Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi
=
1,2% (P
−S)
X
=
1,2% (Rp .4.000.000 −Rp.400.000) 2400 jam
= Rp. 18/jam 2. Biaya operator
Diperkirakan upah operator untuk memotong buah asam gelugur dalam 1 jam adalah sebesar Rp. 10.000. Sehingga diperoleh biaya operator Rp. 80.000/hari 3. Biaya listrik
Motor listrik 0,5 HP = 0,375 KW Biaya listrik = 0,375 KW x Rp. 334/KWH
= 125,25/jam Total biaya tidak tetap = Rp. 10.143,25/jam 5.
Biaya produksi pemotongan asam gelugur
Biaya pokok = [
BT
- BTT ] C Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
X
Tahun BT (Rp/tahun) X (jam/tahun) BTT (Rp/jam) C (jam/kg) BP (Rp/kg) 1 3.792.000 2400 10.143,25 0.007 16,55 2 2.044.286,4 2400 10.143,25 0.007 15,54 3 1.462.526.936 2400 10.143,25 0.007 15,19 4 1.172.145,36 2400 10.143,25 0.007 15,03 5 998.283 2400 10.143,25 0.007 14,93 Lampiran 5. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuantingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri ( self finacing ), dan selanjut nya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
F N =
(R − V)
Biaya tetap (BT) Tahun Biaya tetap (RP)/tahun Biaya tetap (RP)/jam Biaya tetap (RP)/kg 1 3.792.000 1.580 2,23
2 2.044.286,4 851,79 1,21 3 1.462.526.94 609,38 0,86 4 1.172.145,36 488,39 0,69 5 998.283 415,95 0,59
Biaya tidak tetap = 10.143,25/jam (1 jam = 807,11 kg) = 14,47/kg
Penerimaan setiap kg produksi = Rp. 200 Alat ini mencapai break even point jika alat telah memotong asam gelugur sebanyak :
Tahun Berat tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun) 1 3.792.000 20.438,74
3 1.462.526.936 7.882,98 4 1.172.145,36 6.317,82 5 998.283 5.380,71
3
Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 6%,5) = Rp. 339.392.800 x 4,2124 = Rp. 1.431.764.430,7 2.
708,11 2400 25.364.670,15 Cash in Flow 6% 1.
14,93
5
708,11 2400 25.536.995,79
15,03
4
708,11 2400 25.824.884,99
15,19
708,11 2400 26.401.683,08
Lampiran 6. Net present value Berdasarkan persamaan (6), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus : CIF-COF
15,54
2
708,11 2400 28.134.286,63
16,55
1
Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat ( kg/jam) Jam kerja ( jam/tahun) Pembiayaan
Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
= 200/kg x 708,11 kg/jam x 2400 = Rp. 339.392.800
≥ 0 Investasi = Rp. 4.000.000 Nilai akhir = Rp. 400.000 Suku bunga bank = Rp. 6% Suku bunga coba-coba = Rp. 8% Umur alat = 5 Tahun Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
Nilai akhir = nilai akhir x (P/F,6%,5)
= Rp. 400.000 x 0,7473 = Rp. 298.920
Jumlah CIF = Rp. 1.431.764.430,7 + Rp. 298.920 = Rp. 1.432.063.350,7
Cash out Flow 6% 1.
Investasi = Rp. 4.000.000 2.
= Pembiayaan x (P/F,6%,n) Tabel perhitungan pembiayaan
Pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F,6%,n) Pembiayaan (Rp) 1 28.134.286,63 0,9434 26.541.869,02 2 26.401.683,08 0,89 23.497.497,94 3 25.824.884,99 0,8396 21.682.573,44 4 25.536.995,79 0,7921 20.227.854,37 5 25.364.670,15 0,7473 18.955.018
Total
110.904.812,78 Jumlah COF = Rp. 4.000.000 + Rp. 110.904.812,78
= Rp. 114.904.812,78 NVP 6% = CIF – COF
= Rp. 1.432.063.350,7 - Rp. 114.904.812,78 = Rp. 1.317.158.537,9
Jadi besarnya NPV 6% adalah Rp. 1.317.158.537,9 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan. Lampiran 7. Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikian suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rute, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NVP = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV = Y (positif) dan NPV = X (negatif) atau NPV = Y (negatif) dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut : x
IRR = p% + x ( q% − p%)( positif dan negatif) x + y dan x
IRR = q% + x ( q% − p%)( positif dan negatif) x + y
Dimana : p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba (> dari p) X = NPV awal pada p Y = NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (p) = 6% Suku bunga coba-coba (> dari p) (q) = 8%
Cash in Flow 8%
1. = Pendapatan x (P/A, 8%, 5) Pendapatan
= Rp. 339.892.800 x 3,9927
= Rp. 1.357.089.982,6 2. = Nilai akhir x (P/F, 8%, 5)
Nilai akhir = Rp. 400.000 x 0,6806 = Rp. 272.240
Jumlah CIF = Rp. 1.357.089.982,6 + Rp. 272.240 = Rp. 1.357.362.222,6
Cash out Flow 8%
1. = Rp. 4.000.000 Investasi
2. = Pembiayaan x (P/F, 8%, n)
Pembiayaan
Tabel perhitungan pembiayaan Tahun Biaya (Rp) (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp) 1 28.134.286,63 0,9259 26.049.535,99
2 26.401.683,08 0,8573 22.634.162,91 3 25.824.884,99 0,7938 20.499.793,71 4 25.536.995,79 0,7350 18.769.691,91 5 25.364.670,15 0,6806 17.263.194,51
Total 105.216.374,51
Jumlah COF = Rp. 4.000.000 + Rp. 105.216.374,51 = Rp. 109.216.379,01
NVP 8% = CIF – COF = Rp. 1.357.362.222,6 - Rp. 109.216.379,01 = Rp. 1.248.145.847
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus : x
IRR = q% + x ( q% − p%) x + y
1.317.158.537,9 = 8% + x ( 8%
− 6%)
= 8% + (19,086 x 2%) = 46,17%
Lampiran 8. Gambar Asam gelugur Asam gelugur sebelum dipotong
Asam gelugur sesudah dipotong Lampiran 9. Gambar pemotongan asam gelugur
Tampak depan alat Tampak belakang alat Tampak kanan alat
Tampak kiri alat Mata pisau tampak depan Mata pisau tampak atas
Lampiran 10. Gambar Teknik Alat