BAB I PENDAHULUAN Sistem Dan Prosedur Pembayaran Retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan A. Latar Belakang Masalah - Sistem dan Prosedur Pembayaran retribusi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan.

BAB I PENDAHULUAN Sistem Dan Prosedur Pembayaran Retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan A. Latar Belakang Masalah Retribusi merupakan salah satu sumber penerimaan daerah yang

  bertujuan agar dapat melaksanakan otonominya yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, di samping penerimaan yang berasal dari pemerintah berupa subsidi atau bantuan bagi hasil pajak atau bukan pajak. Sumber penerimaan daerah tersebut diharapkan menjadi sumber pembiayaan penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik orang pribadi atau badan. Retribusi daerah atau yang sering disebut dengan retribusi adalah pengutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

  . Menurut Panca Kurniawan (2005:5) “Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.” Dasar retribusi daerah adalah UU No 6 tahun 1983, UU No 16 tahun 2000 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 kemudian pada tanggal 18 Agustus Undang Nomor 28 Tahun 2009. Menurut Undang-undang No.34 tahun 2000 Pajak Daerah merupakan iuran wajib pajak yang dilakukan oleh orang pribadi atau Kepala daerah tanpa mendapat imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dapat digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.

  Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber dana potensial bagi daerah, agar dapat menyelenggarakan otonomi yang mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri Seiring dengan perkembangan zaman, maka jenis-jenis retribusi diklasifikasikan dengan kriteria tertentu agar memudahkan penerapan prinsip dasar retribusi sehingga mencerminkan hubungan yang jelas antar tarif retribusi dengan pelayanan jasa yang diberikan oleh pemerintah daerah dan untuk meningkatkan atau menambah penerimaan daerah.

  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 983/Menkes/SK/XI/1992 tugas Rumah Sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan.

  Penerimaan daerah tingkat II masih relatif kecil, keadaan ini kurang mendukung perkembangan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya agar terjadi peningkatan peningkatan penerimaan daerah adalah dengan adanya jenis retribusi pelayanan kesehatan yang dianggap baik dari segi potensialnya karena semua lapisan masyarakat membutukan pelayanan kesehatan. Rumah Sakit adalah suatu lembaga yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan baik rawat jalan, rawat inap, dan rawat khusus. Rumah sakit juga dituntut untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan pembayaran pelayanan kesehatan. Mengingat bahwa jasa pelayanan kesehatan sangat luas maka penulis membatasi yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini khusus pelayanan kesehatan rawat inap. Untuk meningkatkan retribusi rawat inap pada rumah sakit maka diperlukan suatu upaya untuk mencapai tujuan tersebut. Atas dasar ini penulis mengangkat judul penelitian “Sistem Dan Prosedur Pembayaran Retribusi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Dr.

  Pirngadi Medan”.

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : a.

  Untuk mengetahui prosedur administrasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan b. Untuk mengetahui penerimaan retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan.

  c.

  Mengetahui Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan retribusi

  2. Manfaat Penelitian

  2.1 Bagi Mahasiswa a. agar dapat mengetahui dan memahami prosedur pembayaran Retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan.

  b.

  Menambah pengetahuan serta wawasan dibidang retribusi rawat inap c. Supaya dapat memahami sistem prosedur kerja lapangan mandiri d. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari ke dalam permasalahan yang timbul selama PKLM.

  2.2 Bagi Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan a.

  Sebagai bahan masukan dan dapat menjadi bahan pertimbangan.

  b.

  Agar dapat memahami permasalahan yang sedang dihadapi oleh instansi yang bersangkutan.

  c.

  Menciptakan kerja sama yang baik dengan Universitas Sumatera Utara.

  d.

  Untuk menambah ide dan gagasan untuk perbaikan sistem kerja yang ada di RSU Dr.Pirngadi.

  2.3 Bagi Universitas a.

  Untuk meningkatkan hubungan kerja sama dengan instansi-instansi pemerintah b.

  Agar dapat memperkenalkan sumber daya Universitas Sumatera Utara Khusunya Program Studi Diploma III Perpajakan.

  c.

  Untuk mendapatkan ide,saran,masukan, gagasan untuk evaluasi

C. Uraian Teoritis

  Pengertian pajak secara umum menurut Rochmat Sumitro adalah : “peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public investment”.

  Pengertian Retribusi secara umum menurut Rochmat Soemitro adalah : pembayaran-pembayaran kepada negara yang dilakukan oleh mereka yang telah mengunakan jasa-jasa negara.

  Sejalan dengan pendapat di atas bahwa pajak adalah iuran wajib yang dibayarkan oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma tanpa mendapat balas secara langsung. Pengertian retribusi daerah secara umum menurut Hadi Setia Tunggul adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Rumah Sakit adalah suatu lembaga yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan baik rawat jalan,rawat inap, dan rawat khusus. Rumah sakit juga dituntut untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan pembayaran pelayanan kesehatan.

  1. Pengertian Pembayaran Menurut Kamus Bahasa Indonesia (M.Bali,1999) Pembayaran adalah suatu proses pemberian atau menyalurkan uang atas barang yang dibeli atau jasa yang diterima.

  2. Pengertian Retribusi

  Menurut Hadi Setia Tunggul,SH. (Hadi Setia Tunggul,1999,Hal:4) yang dimaksud dengan retribusi adalah iuran wajib kepada pemerintah yang dapat dipaksakan (secara ekonomis) dengan suatu jasa timbal balik yang langsung dapat ditunjuk.

  Menurut Azhari A.Samudra (Azhari,1995,Hal: 273) Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran pemakaian atau karena jasa yang diberikan daerah. dalam hal ini ada pengecualian tertentu yaitu pembayaran yang dipungut oleh daerah sebagai penyelenggaraan perusahaan atau usaha yang dianggap sebagai perusahaan tidak dimaksudkan sebagai retribusi.

  Menurut Undang-undang No 8 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

  3. Pengertian Rawat Inap Menurut Peraturan Daerah No.7 tahun 2003 tentang retribusi pelayanan kesehatan. Rawat Inap adalah pelayanan terhadap orang yang masuk ke Rumah Sakit dan menempati tempt tidur untuk keperluan Diagnosa,Pengobatan,Rehabilitasi atau pelayanan kesehatan lainnya termasuk Puskesmas dengan tempat tidur dan instalasi kesehatan lainnya.

  4. Pengertian Rumah Sakit Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001 edisi ke-3, Rumah sakit adalah gedung tempat merawat orang sakit atau gedung tempat menyediakan kesehatan atau tempat bertemunya pasien dengan dokter, tempat pasien mengadukan dan menemui dokter sesuai dengan penyakit yang dideritanya.

  Pendapatan Asli Daerah terdiri dari: a.

  Hasil Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

  Peraturan daerah retribusi mengatur ketentuan mengenai: a.

  Objek dan subjek retribusi b. Golongan retribusi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat 2 c. Tata cara pemungutan retribusi d. Berapa besarnya sanksi administrasi e. Besarnya tarif retribusi f. Mengukur tingkat jasa yang bersangkutan.

  Jenis Retribusi Umum Yang Ditetapkan Oleh Pemerintah Daerah a.

  Retribusi Pelayanan Kesehatan b. Retribusi Pelayanan Kebersihan c. Retribusi Pelayanan Pasar d. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum e. Retribusi Pengujian Kapal Perikanan f. Retribusi Pengujian Kenderaan Bermotor Jenis-jenis Pajak Pusat: a.

  Pajak Penghasilan (PPh) adalah dikenakan terhadap orang pribadi atau badan berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak. Jenis pajak ini diatur dalam UU No.7 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No.36 tahun 2008 b.

  Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) adalah pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean masuk kedalam daerah pabean diatur dalam UU No.8 tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan UU No.18 tahun 2000 c.

  Pajak Bumi Dan Bangunan(PBB) adalah pajak Negara yang dikenakan terhadap Bumi dan Bangunan yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terhutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi dan bangunan diatur dalam UU No.12 tahun 1985 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 12 tahun 1994 d. Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan bangunan yang diatur dalam UU

  No.21 tahun 1997 sebagaimana telah dibah terakhir dengan UU No.20 tahun 2000.

  e.

  Bea Materai Adalah Pajak yang dikenakan terhadap dokumen yang menurut undang-undang bea materai menjadi objek bea materai harus sudah dibubuhi benda materai atau pelunasan bea materai dengan menggunakan cara lain sebelum dokumen itu digunakan. f.

  Pajak Daerah adalah Iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelengaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah yag diatur dalam pasal 1 angka 6 UU No. 34 tahun 2000. Menurut HS.Munawir (1995:7) Pajak daerah adalah Pungutan dari masyarakat oleh negara (pemerintah) berdasarkan uang-uang yang bersifat dapat dipaksakan dan terutan oleh yang wajib membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali (kontra prestasi/balas jasa) secara langsung, yang hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran negara dalam penyelenggaraan pemerinthan dan pembangunan.

  Adapun pembagian Pajak Daerah sesuai pasal 2 UU No.34 tahun 2000 sebagai berikut:

  1. Pajak Propinsi Terdiri dari:

  a. Pajak Kenderaan Bermotor dan Kenderaan di Atas Air

  b. Bea Balik Nama Kenderaan Bermotor dan Kenderaan di Atas Air

  c. Pajak Bahan Bakar Kenderaan Bermotor

  d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah tanah dan air permukaan

  2. Pajak Kabupaten terdiri dari:

  a. Pajak Hotel

  b. Pajak Restoran

  c. Pajak Hiburan e. Pajak Penerangan Jalan

  f. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

  g. Pajak Parkir Sedangkan Rumah Sakit adalah suatu lembaga yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan baik rawat jalan,rawat inap, dan rawat khusus.

  Rumah sakit juga dituntut untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan pembayaran pelayanan kesehatan.

D. Ruang Lingkup Penelitian

  Karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, serta agar tidak menyimpang dari tujuan, maka penulis membatasi ruang lingkup menjadi:

  1. Prosedur administrasi rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan 2. Penerimaan retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan.

  3. Mengidentifikasikan permasalahan yang ada mengenai retribusi rawat inap.

E. Metode Penelitian

  Adapun jenis penelitian yang dipakai oleh penulis adalah: 1.

  Tahap Persiapan Dalam tahap ini penulis melakukan berbagai persiapan yang menyangkut PKLM ini, mulai dari penentuan judul,tempat praktik kerja lapangan mandiri, mencari bahan untuk membuat proposal,konsultasi

  2. Studi Literature Penulis mengumpulkan data-data yang menyangkut masalah yang akan dibahas melalui sumber bacaan seperti: Buku perpajakan, Undang- undang,arrtikel ilmiah maupun literature yang berhubungan dengan objek PKLM.

  3. Observasi Lapangan dalam tahap ini penulis melakukan peninjauan/pengamatan secara langsung pada objek praktik kerja lapangan dan meninjau secara langsung kondisi serta kedaan objke tempat pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui sistem kerja yang berlaku.

  4. Pengumpulan data Penulis melakukan pengumpulan data mengenai upaya meningkatkan pembayaran retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Dr.Pirngadi Medan melalui: Data primer dan data sekunder.

  5. Analisis dan Evaluasi Setelah data yang diperlukan terkumpul secara lengkap maka penulis melakukan analisa dan evaluasi terhadap data atau keterangan mengenai pembayaran retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Dr.Pirngadi Medan.

F. Metode Pengumpulan Data 1.

  Daftar Interview (Interview Guide) Dalam metode ini penulis mengajukan pertanyaan secara langsung kepada para pegawai yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

  Dalam metode ini penulis langsung turun ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan cara mengamati, mendengar serta mencatat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

3. Daftar Dokumentasi

  Dalam tahap ini penulis meminta dokumen atau data-data pendukung yang berhubungan dengan objek penelitian.