IMPLIKASI UJI MATERIL MENGENAI BATAS USIA ANAK DALAM PROSES PENANGANAN ANAK PELAKU TINDAK PIDANA (KAJIAN TERHADAP PUTUSAN: NOMOR 1PUU-VIII2010) SKRIPSI

  

IMPLIKASI UJI MATERIL MENGENAI BATAS USIA ANAK DALAM

PROSES PENANGANAN ANAK PELAKU TINDAK PIDANA

(KAJIAN TERHADAP PUTUSAN: NOMOR 1/PUU-VIII/2010)

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

  Oleh : HENNI DEMITRA TARIGAN

  NIM : 080200237 DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

  

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012

IMPLIKASI UJI MATERIL MENGENAI BATAS USIA ANAK DALAM PROSES PENANGANAN ANAK PELAKU TINDAK PIDANA (KAJIAN TERHADAP PUTUSAN: NOMOR 1/PUU-VIII/2010) SKRIPSI

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

  Oleh : HENNI DEMITRA TARIGAN

  NIM : 080200237 DEPARTEMEN HUKUM PIDANA KETUA DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

  (DR. M. Hamdan, SH, MH) NIP: 195703261986011001

  (DOSEN PEMBIMBING I) (DOSEN PEMBIMBING II) LIZA ERWINA, SH, M.Hum Rafiqoh Lubis, SH, M.Hum NIP. 196110241989032002 NIP. 197407252002122002

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan karunia- Nya, yang telah memberikan kesehatan, kekuatan dan ketekunan kepada penulis, sehingga mampu berhasil menyelesaikan skripsi ini.

  Sebuah sukacita besar dan kesempatan yang sangat luar biasa manakala penulis dapat merampungkan perbuatan skripsi ini. Seperti kita ketahui bahwa skripsi merupakan salah satu syarat bagi Mahasiswa/i pada umumnya dan Mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara pada khususnya guna melengkapi tigas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Hukum pda Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa. Dimana skripsi ini diberi judul IMPLIKASI

  

UJI MATERIL MENGENAI BATAS USIA ANAK DALAM PROSES

PENANGANAN ANAK PELAKU TINDAK PIDANA (PUTUSAN

MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 1/PUU-VIII/2010) untuk dituangkan

dalam tulisan skripsi ini.

  Tak ada gading yang tak retak. Kira-kira pepatah demikianlah yang sangat cocok untuk mendeskripsikan keadaan skripsi ini yang masih sangat jauh dari kata sempurna. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan disana-sini dalam isi maupun bagian skripsi ini. Namun atas dasar sifat manusiawi yang bisa dan sering melakukan kesalahan, dengan segala hormat penulis meminta maaf. Oleh karenanya diharapkan saran, kritik, dan ide-ide baru yang konstruktif mngomentari bagian skripsi ini sangat penulis butuhkan dan karenanya akan diterima dengan senang hati serta penuh bijaksana.

  Demi terwujudnya penyelesaian dan penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah lulus dan ikhlas dalam memberikan bantuan untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

  Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  3. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH, MH, DFM selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  4. Bapak Muhammad Husni, SH, M.Hum selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  5. Bapak M.Hamdan, SH. M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  6. Ibu Liza Erwina, SH. M.Hum, selaku dosen Pembimbing I yang telah dengan penuh kesabaran menghadapi penulis selama menulis skripsi.

  7. Ibu Rafiqoh Lubis, SH, M.Hum, sebagai Pembibing II yang telah bersedia dan penuh dengan kesabaran menghadapi penulis selama pembuatan skripsi ini.

  8. Seluruh staff pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis ketika duduk di bangku perkuliahan.

  9. Seluruh Pegawai Administrasi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  10. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Ayahanda R. Tarigan dan Ibunda tercinta R br Sinuhaji, yang telah penuh dengan kasih sayang membesarkan, mendidik, dan membiayai pendidikan penulis sekaligus menjadi motivator yang sangat luar biasa dalam penulisan skripsi ini, terimah kasih banyak atas dukungan dan pengertinnya.

  11. Penulis mengucapkan terima kasih kepada abang tua saya Osvaldo Arbhi Tarigan, SH dan kakak saya Dina Adreini br Tarigan, MP.d yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis di dalam menyelesaikan skripsi ini.

  12. Sahabat Penulis selama menuntut Ilmu di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (Rishelly Ritonga, Sylvi Anissa Partiwi, Emiliana Milala dan Rikson Hutabarat). Terima kasih buat dukungan dan doanya.

  13. Sahabat penulis yang selalu ada dan setia, dikala suka maupun duka (Alva Monika Tarigan, Cristy Ananda Ginting, Juna Kaban, dan Rezky Diapani Bangun). Terima kasih buat dukungannya dan selalu memberi semangat di dalam menyelesaikan skripsi ini.

  14. Seluruh teman-temanku stambuk 2008 yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu.

  15. Anak-anak Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) “ERKALIAGA” FH USU.

  Terima kasih kepada abang, kakak dan teman-teman sekalian yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan pengalaman yang sangat luar biasa, memberikan semangat dalam perkuliahanku, memperluas pergaulan saya selama berada di FH USU, terima kasih buat semua kenangan indah dan tidak akan pernah saya lupakan dalam hidup saya.

  16. Pelayanan Mahasiswa UKM KMK USU dan GMKI, yang telah memberikan saya banyak pengalaman yang luar bisa juga selama saya berada di Fakultas Hukum USU. Terima kasih buat dukungan dan doanya. Akhir kata, penulis mengucapkan terimah kaih banyak kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, hanya

  Tuhanlah yang dapat membalas budi baik semuanya.

  Semoga ilmu yang telah penulis peroleh selama kuliah di bangku Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dapat bermanfaat dalam menggapai cita-cita penulis.

  Medan, Juni 2012 Penulis

  

ABSTRAKSI

  Henni Demitra Tarigan

  Liza Erwina, SH. M.Hum (Pembimbing I)

  Raiqoh Lubis, SH. M.Hum (Pembimbing II)

  Anak dipandang sebagai aset berharga suatu bangsa dan negara di masa mendatang yang harus di jaga dan dilindungi. Untuk itu diperlukan pembinaan dan perlindungan terhadap anak terutama dari segi batas usia dalam proses penanganan anak pelaku tindak pidana. Berbagai hukum positif di indonesia telah menjamin perlindungan terhadap anak pelaku tindak pidana. Salah satunya adalah UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Di dalam undang-undang ini memberikan perlindungan terhadap anak salah satunya perlindungan terhadap batas usia dalam penjatuhan pidana terhadap anak, dimana didalam Pasal 4 ayat (1) dimana diatur batas usia anak dalam penjatuhan pidana sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun. Tetapi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak Medan meminta UU tersebut untuk diuji secara materil mengeni batas usia anak dalam proses penanganan anak pelaku tindak pidana.

  Adapun yang menjadi permasalahan adalah Pertama Apakah Undang- Undang No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak sudah memberikan perlindungan kepada anak pelaku tindak pidana?, Kedua Apakah Implikasi Uji Materil mengenai batas usia anak dalam proses penanganan anak pelaku tindak pidana ?

  Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti mempergunakan metode penelitian yuridis normatif yakni. Data yang digunakan adalah data skunder yang meliputi peraturan perundang-undangan, buku-buku, situ internet, putusan pengadilan serta bahan-bahan lainya yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Metode yang digunakan Library Research (Penelitian Kepustakaan) dan Analisa yang digunakan Analisa Kualitatif.

  Perlindungan terhadap anak dalam proses Peradilan Anak telah dijamin dalam Instrumen Nasional maupun Internasional, yang pada dasarnya menjamin hak-hak anak meliputi berbagai kebebasan dan hak asasi anak, serta berbagai kepentingan yang berhubungan dengan kesejahteraan anak dan Aministrasi bagi Anak (The Beijing Rules).

  Uji Materil Mengenai Batas Usia Anak dalam proses penanganan Anak pelaku tindak pidana dimintakan untuk dinaikkan menjadi 12 tahun, karena usia 8 tahun dianggap masih terlalu rendah dan tidak memberikan perlindungan terhadap anak dibandingkan dengan negera-negara lain Sehubungan dengan itu, maka saran yang diberikan antara lain, perlindungan terhadap anak pelaku tindak pidana perlu diatur dalam perundang-undangan khusus mengenai batas usia anak dalam pertanggungjawaban tindak pidana agar lebih jelas dan terperinci.

  ∗ Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

  ∗∗

Dosen Fakultas Hukum Departemen Hukum Pidana Universitas Sumatera Utara

  DAFTAR ISI DAFTAR ISI...................................................................................................... i ABSTRAKSI...................................................................................................... iii KATA PENGANTAR....................................................................................... iv

  BAB I. PENDAHULUAN........................................................................ 1 A. Latar Belakang........................................................................ 1 B. Perumusan Masalah................................................................. 8 C. Keaslian Penulisan................................................................... 9 D. Tujuan dan Manfaat Penulisan................................................ 10 E. Tinjauan Kepustakaan............................................................. 11 1. Latar Belakang Anak Melakukan Kejahatan................... 12 2. Kejahatan Anak dari Perspektif Polotik Hukum Pidana... 24 3. Kewenangan Uji Materil MK.......................................... 31 F. Metode Penelitian.................................................................... 32 G. Sistematika Penulisan.............................................................. 33

BAB II. UNDANG-UNDANG NO.3 TAHUN 1997 TENTANG

PENGADILAN ANAK DIKAITKAN DENGAN PRINSIP PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA........................................................................................ 35 A. Perlindungan Anak dalam Bebagai Instrumen Hukum Internasional dan Hukum Nasional......................................... 35 1. Instrumen Hukum Internasional.................................. 37 2. Instrumen Hukum Nasional......................................... 46

  B.

  Perlindungan Anak Pelaku TindaK Pidana dalam UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak..................................... 55 1.

  Tahap Pemeriksaan Penyidikan....................................... 55 2. Tahap Pemeriksaan Penunututan.................................... 65 3. Tahap Pemeriksaan Persidangan...................................... 73

  C. Kelemahan UU No. 3 Tahun 1997 Dikaitkan Dengan Perlindungaan Terhdap Anak................................................. 80

  

BAB III. IMPLIKASI UJI MATERIL MENGENAI BATAS USIA ANAK

DALAM PROSES PENANGANAN ANAK PELAKU TINDAK PIDANA (PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 1/PUU-VIII/2010).......................................................................... 92

  A.

  Uji Materil terhadap Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak........................................................ 92

  1. Pemohon dan Dasar Permohonan...................................... 97 2.

  Permohonan yang diajukan Pemohon................................ 101 3. Pertimbangan Hakim MK.................................................. 103 4. Putusan Hakim MK............................................................. 105 B.

  Implikasi Uji Materil tentang Batas Usia Anak sebagai Dasar Penghapusan Pidana bagi Anak Pelaku Tindak Pidana.................................................................................... 108

  BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 129 A. Kesimpulan........................................................................... 129 B. Saran..................................................................................... 130 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 132

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah “buah hati sibiran tulang”, demikian ungkapan masyarakat

  melayu dalam mengekspresikan begitu pentingnya eksistensi seorang anak bagi kelangsungan hidup mereka. Anak seyogianya dipandang sebagai aset berharga suatu bangsa dan negara di masa mendatang yang harus dijaga dan dilindungi hak-haknya. Hal ini dikarenakan bagaimanapun juga di tangan anak-anak lah kemajuan suatu bangsa tersebut akan ditentukan.

  Semakin modern suatu negara, seharusnya semakin besar perhatian dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak dalam rangka perlindungan. Perlindungan yang diberikan negara terhadap anak-anak meliputi berbagai aspek kehidupan, yaitu aspek ekonomi, sosial, budaya, politik,

   hankam maupun aspek hukum.

  Berbagai hal upaya pembinaan dan perlindungan tersebut, dihadapkan pada permasalahan dan tantangan dalam masyarakat dan kadang-kadang dijumpai penyimpangan perilaku di kalangan anak, bahkan lebih dari itu terdapat anak yang melakukan perbuatan melanggar hukum, tanpa mengenal status sosial dan ekonomi. Di samping itu, terdapat pula anak, yang karena satu dan lain hal tidak mempunyai kesempatan memperoleh perhatian baik secara fisik, mental, maupun sosial dan ekonomi. Karena keadaan diri yang tidak memadai tersebut, maka baik 1

  http://Rusmilawati.wordpress.com/2010/01/25/perlindungan-anak-berdasarkan-undang-

undang-di-indonesia-dan-beijing-rules-oleh-rusmalawati-widarsh-mh/ diakses tanggal. 24 April