Pertemuan 2 Akuntansi Kombinasi Bisnis

  AKUNTANSI KOMBINASI BISNIS Pertemuan 2

METODE AKUNTANSI

  

Perusahaan mencatat setiap kombinasi bisnis dengan

menerapkan metode akuisisi.

  Metode akuisisi mensyaratkan:

  

a) Aset dan liabilitas(aset neto) yang diambil-alih dicatat sebesar

nilai wajarnya.

  b) Goodwill diakui jika nilai wajar imbalan yang diserahkan lebih besar dari nilai wajar aset neto yang diambil-alih.

  c) Laba akuisisi diakui jika nilai wajar imbalan yang diserahkan lebih rendah dari nilai wajar aset neto yang diambil-alih.

  [Tidak boleh mengakui goodwill negatif)

  • PSAK 22 tentang Akuntansi Untuk kombinasi bisnis,

    menerapkan bahwa pembeli memperhitungkan semua biaya

    perolehan sehubungan dengan aset bersih atau saham perusahaan lain sebagai bagian dari harga beli.
  • Nilai “konsiderasi” yang diberikan ke pemilik perusahaan yang diakuisisi biasanya merupakan bagian terbesar dari total biaya perolehan tetapi biaya lain juga dapat signifikan jumlahnya. Ada tiga jenis biaya yang dapat timbul dalam penggabungan usaha :

  1.Biaya langsung (finder’s fee, biaya akuntansi, hukum dan penilaian)

  2.Biaya pengeluaran efek (biaya pendaftaran, biaya audit)

  3.Biaya tidak langsung dan umum (biaya gaji akuntan pegawai

  Biaya terkait kombinasi bisnis

  a)Biaya yang dikeluarkan acquirer dalam rangka kombinasi bisnis mencakup:

  • biaya makelar (finder’s fees);
  • advis, hukum, akuntansi, penilaian dan biaya profesional atau konsultasi lainnya;
  • biaya administrasi umum, termasuk biaya pada departemen akuisisi internal; • biaya penerbitan efek utang (obligasi) dan efek ekuitas (saham).

  b) Acquirer mencatat biaya terkait kombinasi bisnis sebagai

  • beban pada periode saat biaya tersebut terjadi, kecuali biaya untuk menerbitkan efek utang dan efek ekuitas diakui sebagai pengurang nilai wajar efek.
Ilustrasi-1 : Kombinasi Bisnis (Merjer)

Laporan posisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2012 sebelum keduanya melakukan

kombinasi bisnis adalah sbb.:

  PT A PT B Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar

  Kas 475.000 125.000 125.000 Aset lainnya 2.600.000 850.000 1.000.000 Jumlah aset 3.075.000 975.000

  • Macam-macam liabilitas 500.000 300.000 350.000 Modal saham, Rp1.0001.500.000 500.000 Tambahan modal disetor 200.000 40.000 Saldo laba 875.000 135.000

  • • Kombinasi bisnis dilakukan tanggal 31 Desember 2012, di

    mana PT A mengambilalih aset dan liabilitasPT B.
  • • Sebagai imbalan, PT A membayar tunai Rp135.000 dan

    menerbitkan 500 lembar saham biasa, nilai nominal Rp1.000/

    lembar, nilai wajar Rp1.500/lembar, untuk diserahkan kepada pemegang saham PT B.
  • • Biaya terkait kombinasi bisnis yang dibayar oleh PT A adalah:

    biaya pencatatan saham Rp20.000; serta biaya konsultan dan

Pencatatan olreh PT A (Acquirer)

  

a) Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 500 lembar saham) dalam

rangka kombinasi bisnis Investasi pada PT B ............................ 885.000 Kas ……………………………………................ 135.000 Modal saham ...................................... 500.000 Tambahan modal disetor .................... 250.000 b) Mencatat biaya-biaya kombinasi bisnis.

  Biaya kombinasi bisnis ……………………… 40.000 Tambahan modal disetor ..................... 20.000

  c) Mencatat pengambil-alihan aset neto PT B.

  Kas .................................................................... 125.000 Aset lainnya ..................................................... 1.000.000 Goodwill ............................................................... 110.000 Macam-macam liabilitas……….................…………... 350.000 Investasi pada PT B ……………................................. 885.000

  Perhitungan Goodwill : Nilai wajar imbalan ……………………………… 885.000 Nilai wajar aset neto …………………………... 775.000

Laporan Posisi Keuangan Setelah Kombinasi Bisnis

  PT A LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012

  • Kas ………………………………………………… …… Rp 405.000 Aset lainnya ……………………………………………. 3.600.000 Goodwill……………………………………………......….. 110.000 Jumlah aset............................................... Rp 4.115.000 Macam-macam liabilitas …………………………Rp 850.000

  Modal saham …………………………………………… 2.000.000 Tambahan modal disetor …………………………... 430.000 Saldo laba ……………………………………………...…. 835.000

  Ilustrasi-2 : Kombinasi Bisnis (Merjer)

  Laporan posisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2012 sebelum keduanya melakukan kombinasi bisnis adalah sbb.: PT A PT B

  Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar

  Kas 475.000 125.000 125.000 Aset lainnya 2.600.000 850.000 1.000.000 Jumlah aset 3.075.000 975.000 Macam-macam liabilitas 500.000 300.000 350.000 Modal saham, Rp1.000 1.500.000 500.000 Tambahan modal disetor 200.000 40.000 Saldo laba 875.000 135.000

  • • Kombinasi bisnis dilakukan tanggal 31 Desember 2012, di

    mana PT A mengambilalih aset dan liabilitasPT B.
  • • Sebagai imbalan, PT A membayar tunai Rp100.000 dan

    menerbitkan 500 lembar saham biasa, nilai nominal Rp1.000/

    lembar, nilai wajar Rp1.200/lembar, untuk diserahkan kepada pemegang saham PT B.
  • • Biaya terkait kombinasi bisnis yang dibayar oleh PT A adalah:

    biaya pencatatan saham Rp20.000; serta biaya konsultan dan

Pencatatan olreh PT A (Acquirer)

  

a) Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 500 lembar saham) dalam

rangka kombinasi bisnis Investasi pada PT B ..................... 700.000 Kas ……………………………………................ 100.000 Modal saham ...................................... 500.000 Tambahan modal disetor .................... 100.000 b) Mencatat biaya-biaya kombinasi bisnis.

  Biaya kombinasi bisnis ………………… 40.000 Tambahan modal disetor ................ 20.000

  c) Mencatat pengambil-alihan aset neto PT B.

  Kas .................................................. 125.000 Aset lainnya ................................. 1.000.000 Macam-macam liabilitas…………………... 350.000 Investasi pada PT B ……………................. 700.000 Laba dari kombinasi bisnis ……....…………. 75.000 Perhitungan laba dari kombinasi bisnis :

  

Nilai wajar imbalan …………………………..… 700.000

Nilai wajar aset neto …………………………... 775.000

  Laporan Posisi Keuangan Setelah Kombinasi Bisnis PT A LAPORAN POSISI KEUANGAN

  Per 31 Desember 2012

  • Kas …………………………………………….......................................................................………… Rp 440.000

    Aset lainnya ………………......................................................................……………………………. 3.600.000

    Jumlah aset Rp 4.040.000 Macam-macam liabilitas ……………...............................................................………………… Rp 850.000

    Modal saham ………………….....................................................................………………………… 2.000.000

  Tambahan modal disetor …………...................................................................…………………... 280.000

Saldo laba ……….........................................................................………………………………………. 910.000

Jumlah liabilitas dan ekuitas ….......................................................………………………….. Rp 4.040.000

Kombinasi Bisnis : Konsolidasi

  

Prosedur akuntansi kombinasi bisnis dengan bentuk

“merjer” berlaku sama untuk kombinasi bisnis dengan

bentuk “Konsolidasi”

Kombinasi Bisnis melalui Akuisisi Saham

  • • Kombinasi bisnis --- adalah suatu transaksi di mana suatu perusahaan

    memperoleh pengendalian atas satu atau lebih perusahaan lain.
  • • Pengendalian suatu perusahaan dapat diperoleh melalui pembelian

    >50% saham berhak suara (saham biasa).
  • • Saham yang diperoleh/dibeli dicatat ke akun “investasi saham”

    sebesar nilai wajar imbalan yang diserahkan (consideration transferred).
  • • Perusahaan pengakuisisi (acquirer) tidak perlu mencatat masing-

    masing aset dan liabilitas dari perusahaan yang diakuisisi (acquiree).

  Ilustrasi-3 : Kombinasi Bisnis (Akuisisi Saham)

Laporan posisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2012 sebelum keduanya

melakukan kombinasi bisnis adalah sbb.: PT A PT B

  Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar Kas 475.000 125.000 125.000 Aset lainnya 2.600.000 850.000 1.000.000 Jumlah aset 3.075.000 975.000 Macam-macam liabilitas 500.000 300.000 350.000 Modal saham, Rp1.000 1.500.000 500.000 Tambahan modal disetor 200.000 40.000 Saldo laba 875.000 135.000

  • • Pada tanggal 31 Desember 2012 PT A mengakuisisi 100 %

    saham beredar PT B, dan PT B tidak dibubarkan
  • • Sebagai imbalan, PT A membayar tunai Rp135.000 dan

    menerbitkan 500 lembar saham biasa, nilai nominal Rp1.000/lembar, nilai wajar Rp1.500/lembar, untuk diserahkan kepada pemegang saham PT B.
  • Biaya akuisisi saham yang dibayar oleh PT A adalah: biaya pencatatan saham Rp20.000; serta biaya konsultan dan

Pencatatan olreh PT A (Acquirer)

  

Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 500 lembar saham)

dalam rangka akuisisi 100% saham PT B Investasi pada PT B ...................... 885.000 Kas ……………………………………................ 135.000

  Modal saham ...................................... 500.000 Tambahan modal disetor .................... 250.000 Mencatat biaya-biaya akuisisi saham : Biaya akuisisi saham ....……………… 40.000

  Tambahan modal disetor ............. 20.000

  • • PT A tidak perlu mencatat aset dan liabilitas dari PT B, karena yang

    diakuisisi adalah saham PT B, dan PT B tidak dibubarkan
  • • PT A menjadi induk perusahaan dari PT B, karena memiliki saham PT B

    lebih dari 50% (dalam hal ini 100%).
  • • Pada kasus ini, tidak ada kepentingan non-pengendali (pemegang saham

    minoritas) karena 100% saham PT B dimiliki oleh PT A. Kepentingan non-

    pengendali = 0%.
  • Goodwill yang timbul dari akuisisi saham 100%:

    Nilai wajar imbalan yang diserahkan …………………….......…….. 885.000

    Nilai wajar kepentingan non-pengendali : 0% x Rp775.000 ............. 0 Nilai agregat …………………………………………………...............……..

  885.000 Nilai wajar aset neto : Rp 1.125.000 – Rp 350.0000 ….……….. 775.000

  Goodwill dapat juga dihitung sebagai berikut: Nilai wajar imbalan yang diserahkan ………………..........………. 885.000

Nilai wajar aset neto yang diperoleh: 100% x Rp775.000 .....775.000

Goodwill dari akuisisi saham …………………….............……………

  110.000

Goodwill dari akuisisi saham (Rp110.000) tidak perlu dicatat dalam akun

tersendiri, karena sudah termasuk dalam nilai tercatat investasi. Goodwill Rp110.000 akan dilaporkan dalam akun tersendiri ketika laporan keuangan PT A dikonsolidasikan dengan PT B.

  Ilustrasi – 4 : Kombinasi Bisnis (Akuisisi Saham)

  • Sama dengan Ilustrasi-3, tetapi pada tanggal 31 Desember 2012 PT A mengakuisisi 80% saham beredar PT B (bukan 100%).
  • Pada kasus ini, ada kepentingan non-pengendali (pemegang saham minoritas), yaitu 20% (100% - 80%).
  • Goodwillyang timbul dari akuisisi saham 80%:

  Nilai wajar imbalan yang diserahkan ….........………………………. 885.000 Nilai wajar kepentingan non-pengendali: 20% x Rp775.000… 155.000 Nilai agregat ………………………………………...............……………… 1.040.000 Nilai wajar aset neto: Rp1.125.000– Rp350.000………………. .. 775.000 Goodwill dari akuisisi saham …...........………………………………… 265.000

  • Goodwilldapat juga dihitung sebagai berikut:

  Nilai wajar imbalan yang diserahkan …..….........……………… 885.000 Ilustrasi-5 : Kombinasi Bisnis (Akuisisi Saham)

  Laporan posisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2012 sebelum keduanya melakukan kombinasi bisnis adalah sbb.: PT A PT B

  Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar

  Kas 475.000 125.000 125.000 Aset lainnya 2.600.000 850.000 1.000.000 Jumlah aset 3.075.000 975.000 Macam-macam liabilitas 500.000 300.000 350.000 Modal saham, Rp1.000 1.500.000 500.000 Tambahan modal disetor 200.000 40.000 Saldo laba 875.000 135.000

  • • Pada tanggal 31 Desember 2012 PT A mengakuisisi 100 %

    saham beredar PT B, dan PT B tidak dibubarkan
  • • Sebagai imbalan, PT A membayar tunai Rp100.000 dan

    menerbitkan 500 lembar saham biasa, nilai nominal Rp1.000/lembar, nilai wajar Rp1.200/lembar, untuk diserahkan kepada pemegang saham PT B.
  • Biaya akuisisi saham yang dibayar oleh PT A adalah: biaya pencatatan saham Rp20.000; serta biaya konsultan dan

Pencatatan olreh PT A (Acquirer)

  

Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 500 lembar saham)

dalam rangka kombinasi bisnis Investasi pada PT B ................... 700.000 Kas ……………………………………................ 100.000

  Modal saham ...................................... 500.000 Tambahan modal disetor .................... 100.000 Mencatat biaya-biaya kombinasi bisnis.

  Biaya kombinasi bisnis ………………… 40.000 Tambahan modal disetor ............... 20.000

  Laba yang timbul dari akuisisi saham 100%:

Nilai wajar imbalan yang diserahkan …………………......……….. 700.000

Nilai wajar kepentingan non-pengendali : 0% x Rp775.000 ........... 0 Nilai agregat …………………………………………………….............….. 700.000 Nilai wajar aset neto : Rp 1.125.000 – Rp 350.0000 ..……….. 775.000 Laba dari akuisisi saham …………………………… ……............…… .. 75.000

  • • Laba dari akuisisi saham (Rp75.000) tidak perlu dicatatdalam akun

    tersendiri, karena sudah termasuk dalam nilai tercatatinvestasi.
  • • Laba akuisisi saham Rp75.000 akan dilaporkan dalam akun tersendiri

    ketika laporan keuangan PT A dikonsolidasikan dengan PT B. (Tetapi jumlahnya dipindahkan/ditransfer ke akun saldo laba konsolidasian)

  Ilustrasi-6 : Kombinasi Bisnis (Akuisisi Saham)

  Laporan posisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2012 sebelum keduanya melakukan kombinasi bisnis adalah sbb.: PT A PT B

  Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar

  Kas 475.000 125.000 125.000 Aset lainnya 2.600.000 850.000 1.000.000 Jumlah aset 3.075.000 975.000 Macam-macam liabilitas 500.000 300.000 350.000 Modal saham, Rp1.000 1.500.000 500.000 Tambahan modal disetor 200.000 40.000 Saldo laba 875.000 135.000

  • • Pada tanggal 31 Desember 2012 PT A mengakuisisi 75 %

    saham beredar PT B.
  • • Sebagai imbalan, PT A menerbitkan 400 lembar saham

    biasa, nilai nominal Rp1.000/lembar, nilai wajar Rp1.200/

    lembar, untuk diserahkan kepada pemegang saham PT B.
  • • Biaya akuisisi saham yang dibayar oleh PT A adalah:

    biaya pencatatan saham Rp20.000; serta biaya konsultan dan profesional Rp40.000.

Pencatatan oleh PT A (Acquirer)

  

a. Mencatat penyerahan imbalan ( 400 lembar saham) dalam rangka

kombinasi bisnis Investasi pada PT B ...................... 480.000 Modal saham ..................................... 400.000

  Tambahan modal disetor ...................... 80.000 b. Mencatat biaya-biaya kombinasi bisnis.

  Biaya akuisisi saham ..…………………… 40.000 Tambahan modal disetor ................ 20.000

  • Laba yang timbul dari akuisisi saham 75 %: Nilai wajar imbalan yang diserahkan ……...........…………………….. 480.000

    Nilai wajar kepentingan non-pengendali : 25% x Rp775.000 .... 193.750

    Nilai agregat …………………………………………...................……………..

  673.750 Nilai wajar aset neto : Rp 1.125.000 – Rp 350.0000 …...………….. 775.000 Laba dari akuisisi saham ………………………...............…… ………… .. 101.250

  • Laba yang timbul dari akuisisi saham juga dapat dihitung sebagai berikut: Nilai wajar imbalan yang diserahkan …..….......……………….. 480.000 Nilai wajar aset neto yang diperoleh: 75% x Rp775.000 …. 581.250

    Laba dari akuisisi saham ……………….............……………….…… 101.250

  Dalam kombinasi bisnis secara bertahap, pengakuisisi:

1. mengukur kembali kepentingan ekuitas sebelumnya

pada nilai wajar;

Ilustrasi-7 1 Januari 2011: PT A membeli 15% saham PTB dengan harga Rp320.000.000

  Pencatatan oleh PT A: Investasi saham PT B …………………. 320.000.000 Kas .............................................................. 320.000.000

  Pencatatanoleh PT A: Investasi saham PT B ………….. 1.200.000.000 Kas ....................................................... 1.200.000.000

  Total kepemilikansaham menjadi 75% wajar saham PT B tanggal

  1 Januari 2012:

  • Nilai Rp1.200.000.000/60% = Rp2.000.000.000.
  • • Kepemilikan lama (15%) dinilai kembali: 15% x Rp2.000.000.000 =

    Rp300.000.000, sehingga ada penurunan nilai Rp20.000.000 (Rp320.000.000– Rp300.000.000) Penyesuaian oleh PT A: Rugi penurunan nilaiwajar investasi saham PT B ……………………………...….. 20.000.000 Investasi saham PT B ……….............……….. 20.000.000
  • • Nilai tercatat investasi saham PT B (75%) sekarang menjadi

  • • Goodwill atas investasi saham PT B adalah sebesar

    Rp150.000.000: Nilai tercatat investasi saham PT B ................................. 1.500.000.000 Bagian nilai wajar ekuitas PT B: 75% x Rp1.800.000.000=1.350.000.000

    Goodwill .............................................................................

Reverse Acquisition

  • • Reverse acquisition terjadi jika entitas yang menerbitkan saham

    (pihak pengakuisisi secara hukum) teridentifikasi sebagai pihak yang diakuisisi.
  • • Dalam reverse acquisition, pihak yang diakuisisi secara hukum

    menjadi pihak pengakuisisi secara akuntansi.
  • Pihak pengakuisisi secara akuntansi biasanya tidak memberikan imbalan kepada pihak yang diakuisisi.
  • Jika memenuhi kondisi reverse acquisition, maka entitas yang

    kepentingan ekuitasnya diperoleh (pihak terakuisisi secara hukum)

    harus menjadi pihak pengakuisisi untuk tujuan akuntansi.

  Ilustrasi-8

  • • PT A memiliki 100.000 lembar saham beredar, sedangkan PT B memiliki 60.000 lembar saham

    beredar(masing-masing bernominal Rp1.000).
  • • PT A mengakuisisi seluruh saham PT B dengan menerbitkan 150.000 lembar saham baru untuk PT

    B, sehingga saham beredar menjadi 250.000 lembar.
  • • Secara hukum PT A adalah induk perusahaan PT B, tetapi pemegang saham PT B justrumenjadi

    pihak yang memiliki pengendalian terhadap PT A (60%) setelah pertukaran saham.
  • Fakta tersebut merupakancontoh terjadinya reverse acquisition.
  • • Walaupun secara hukum A adalah pengakuisisi B, tetapi secara akuntansi B adalah pengakuisisi A

    (reverse acquisition).
  • • Diasumsikan bahwa laporan posisi keuangan PT A dan PT B sebelum reverse acquisition adalah

    sebagai berikut: PT A PT B Aset 180.000.000 370.000.000 Liabilitas 70.000.000 170.000.000 Modal saham 100.000.000 60.000.000

  • • Laporan keuangan konsolidasian harus disusun dari sudut pandang PT B,

    walaupun yang menyusun laporan konsolidasian adalah PT A. (PT B seolah-

    olah mengakuisisi PT A, dan laporan keuangan seolah-olah disusun oleh PT

  B)

  • • Karena PT B secara hukum tidak mengakuisisi PT A, maka perlu

    ditentukanjumlah saham yang seolah-olah dikeluarkan PT B untuk mengakuisisi PT A (serta nilai wajarnya).
  • • Jumlah saham yang seharusnya dikeluarkan PT B harus memberikan%

    kepemilikan yang sama kepada pemegang saham PT A atas entitas gabungan seperti yang mereka miliki dalam reverse acquisition, yaitu 40%.
  • • Karena PT B memiliki 60.000 lembar saham, maka agar PT A memperoleh

    kepemilikan 40%, PT B seolah-olah harus mengeluarkan40.000 lembar saham. (Diasumsikan: nilai wajar saham PT B pada tanggal akuisisi Rp5.000 per saham).
  • • Biaya perolehan akuisisi PT A: 40.000 lembar saham x

    Rp5.000 = Rp200.000.000.
  • • Tambahan modal disetor/agio saham: 40.000 lembar

    saham x Rp4.000 = Rp160.000.000.
  • • Diasumsikan pula bahwa nilai wajar aset PT A pada tanggal

    akuisisi adalah Rp190.000.000 (nilai buku Rp180.000.000).

  • Goodwilldari akuisisi: Rp200.000.000 – (Rp190.000.000– Rp70.000.000) = Rp80.000.000.

  • Laporan posisi keuangan PTA setelah kombinasi bisnis reverse acquisition: Aset …………………………………………..560.000.000 Goodwill ………………………………………80.000.000 640.000.000 Liabilitas ……………………………………..240.000.000 Modal saham (PT A) ......................250.000.000

  Cadangan modal*) ..........................10.000.000 Saldo laba (PT B) ............................140.000.000 640.000.000

  • *) Rp100 juta (modal saham PT B) + Rp160 juta (agio saham) –