Komponen Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI VULKANOLOGI

  CIPTA MUHAMAD FIRMANSYAH, YANA KARYANA

  Bidang Evaluasi Potensi Bencana, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari

  Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (SI-VMBG) merupakan sistem yang dirancang untuk menjadi sistem yang terpadu, online, dapat diakses berbagai mode koneksi, dan sebagai pendukung pengambilan keputusan. Sistem ini merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi kegunungapian dan mitigasi bencana geologi sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat.

  Kata kunci : sistem, informasi, online

  Pendahuluan 2.

  Informasi yang mudah diakses baik dalam Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana bentuk softprint, digital atau elektronik Geologi (PVMBG), Badan Geologi, ataupun hardprint atau cetak.

  Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 3.

  Sistem pendukung pengambilan keputusan sebagai sebuah instansi pemerintah yang bagi jajajaran pimpinan (struktural), dalam bergerak di bidang kegunungapian dan rangka memenuhi tugas pokok dan fungsi kebencanaan geologi, memiliki peran dan PVMBG. tanggung jawab yang semakin jelas dengan 4.

  Sistem data dan riset bagi lingkungan dikeluarkannya UU No. 24 Tahun 2007 tentang pejabat fungsional, pegawai lain, dan atau Penanggulangan Bencana. keperluan akademik dalam rangka Luasnya jangkauan wilayah kerja dan memenuhi peran sebagai fasilitator seperti tingginya kemungkinan bencana di wilayah halnya pusat lain di lingkungan Badan Negara Kesatuan Republik Indonesia, menuntut Geologi. PVMBG lebih cepat tanggap dan profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Definisi Sistem Informasi Dalam rangka memenuhi tuntutan tersebut, Secara terminologi sistem informasi terdiri peran teknologi informasi merupakan suatu atas dua kata yaitu sistem dan informasi. Sistem yang mutlak, sesuai dengan isi Instruksi adalah sesuatu yang mempunyai fungsi, berada Presiden No. 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan pada lingkungan tertentu, dan mempunyai dan Strategi Nasional Pengembangan E- hubungan dengan lingkungannya. Informasi

  Government dan produk-produk hukum/aturan tidak dapat dipisahkan dari pengertian data.

  turunan yang terkait. Data adalah bahasa atau simbol yang disepakati Teknologi informasi ditempatkan sebagai secara umum untuk digunakan dalam “enabler” seiring dengan berjalannya sistem merepresentasikan suatu objek, kegiatan, dan kerja PVMBG ke depan, dalam bentuk konsep. Data merupakan fakta atau apapun infrastruktur kerja, sistem informasi terpadu yang dapat digunakan sebagai masukan dalam dan layanan komunikasi-informasi multimedia. menghasilkan informasi (Fathansyah, 1999).

  Tuntutan pengembangan sistem informasi modern terhadap suatu instansi meliputi:

  1. Sistem informasi (SI) terpadu online dan dapat diakses dimanapun, kapanpun, dan melalui perangkat diam atau bergerak

  Secara umum Sistem informasi dapat digambarkan dalam diagram berikut :

  SI-VMBG merupakan sistem yang mempunyai kerangka kuat dengan implementasi yang fleksibel dan adaptif terhadap kemajuan teknologi, serta menghasilkan informasi spasial dan non-spasial dari bidang cakupan PVMBG. Untuk itu, diperlukan pembangunan infrastruktur sistem yang kokoh dan teruji. Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ini harus memiliki kriteria sebagai berikut :

  8. Menyajikan informasi pendukung pengambilan keputusan (decision support

  7. Menyajikan informasi dalam berbagai format atau multimedia

  6. Menyajikan akses dan informasi sesuai level pengguna

  5. Melayani akses melalui berbagai mode koneksi

  4. Dapat diakses di mana saja sesuai layanan yang tersedia

  3. Online, dapat diakses terus menerus atau kapan saja

  2. Terpadu, sistem ini meliputi informasi seluruh bidang kerja PVMBG.

  1. Datawarehouse, semua data yang ada di lingkungan PVMBG dapat dikelola dalam sebuah pusat data.

  INFORMASI

  INPUT PROSES OUPUT

  Akuisisi, integrasi dengan DBMS, dll

  DATA : symbol,objek, dll PROSES :

  diharapkan mampu untuk: (1) Memberikan informasi mengenai gunungapi, gerakan tanah, gempabumi dan tsunami; (2 )meningkatkan kemampuan perencanaan mitigasi bencana; (3) mendukung pelaksanaan pelaporan kejadian bencana secara cepat dan tepat, termasuk di dalamnya proses pemantauan dan perkembangan kejadian bencana; dan (4) memberikan informasi secara lengkap dan aktual kepada semua pihak yang terkait dengan unsur-unsur mitigasi bencana baik di Indonesia maupun negara asing melalui fasilitas jaringan global. mendapatkan perhatian yang besar dan pengelolaan secara profesional. Hal ini didasari oleh alasan bahwa: (1) Pengumpulan data menghabiskan biaya yang sangat besar; (2) Berbagai perencanaan/manajemen bencana menuntut tersedianya data dan informasi secara cepat, akurat, dan terintegrasi; dan (3) Basis data digital memiliki kelebihan dalam hal penyimpanan, pemrosesan, analisa, dan pemutakhiran. Data kebencanaan yang mempunyai rujukan spasial dan temporal memerlukan sebuah sistem untuk pengumpulan, penyimpanan, dan pengelolaannya.

  (juniawan.wordpress.com, 2004) . Sistem ini

  Berdasarkan konsep manajemen bencana (disasters management) yang meliputi beberapa tahapan, yaitu: tahap tanggap darurat (response phase), tahap rekonstruksi dan rehabilitasi, tahap preventif dan mitigasi, dan tahap kesiapsiagaan (preparedness); maka upaya mitigasi bencana harus didukung oleh suatu sistem informasi yang memadai

  “Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan “ Kerangka Pikir Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (SI-VMBG)

  A. Leitch dan K. Roscoe Davis (Jogiyanto, 1999) sebagai berikut :

  Sistem Informasi didefinisikan oleh Robert

  Gambar 1. Diagram Sistem Informasi

  system )

  Komponen Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

  2. Perangkat Lunak Pengolah Data Atribut, perangkat lunak pengolah data atribut PostgreSQL.

  Tahap Analisa dan Perancangan

  Sebagian besar aktivitas dititikberatkan pada identifikasi pengorganisasian data spasial kebencanaan yang sudah ada beserta analisis kebutuhan di masa mendatang. Selain itu juga dilakukan evaluasi kelayakan berupa estimasi biaya dan potensi keuntungan yang bakal diperoleh. Pada tahap ini dilakukan pengkajian kebijakan sistem informasi yang akan dibangun. Pengkajian ini akan menghasilkan payung hukum dan regulasi dari sistem informasi, misalnya hak akses, hak pengelolaan, dan hak kepemilikan data.

  Tahap Konseptual

  Pembangunan SI-VMBG dilakukan dalam lima tahap, yaitu :

  Tahap Pembangunan Sistem

  application programmer, network engineer , dan end user .

  Komponen sumber daya manusia meliputi database administrator, GIS specialist,

  Sumber Daya Manusia

  (http://en.wikibooks.org/wiki/ICT_for_Disa ster_Management)

  empat komponen yaitu basis data, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) , dan sumber daya manusia (Davis, 2000).

  Perangkat Lunak Pengolah Data Spasial, perangkat lunak pengolah data spasial misalnya MapInfo, ArcGIS, yang terintegrasi dengan pengolah citra misalnya ENVI atau ERDAS. Perangkat lunak yang berfungsi sebagai server data spasial misalnya MapServer, ArcIMS.

  Personal Computer, Server, Digitizer, Scanner, Plotter, dan perangkat jaringan komputer. Perangkat Lunak 1.

  Komponen perangkat keras meliputi

  Perangkat Keras

  3. Bidang Gempabumi dan Tsunami, yaitu laporan kejadian gempabumi dan tsunami, Peta KRB Gempabumi dan Tsunami, foto- foto kejadian gempabumi, makalah, dan penelitian gerakan tanah.

  2. Bidang Gerakan Tanah, yaitu laporan kejadian pemeriksaan gerakan tanah, Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah, Peta Potensi Gerakan Tanah, foto-foto kejadian gerakan tanah, makalah, dan penelitian gerakan tanah.

  Bidang Gunungapi, yaitu Data Dasar Gunungapi, Peta Geologi Gunungapi, Peta KRB Gunungapi, data geofísika dan geokimia gunungapi, foto-foto gunungapi, data monitoring gunungapi, makalah, dan penelitian gunungapi.

  Dalam kaitannya dengan bidang kerja PVMBG maka dapat diklasifikasikan sumber data untuk pembangunan database, baik data digital maupun non-digital, yaitu : 1.

  Basis Data

  Setelah langkah tersebut dapat diolah sebuah kajian kebutuhan atau kemungkinan pengembangan, baik infrastruktur sistem, aturan, peralatan, ataupun layanan. Langkah ini meliputi analisis dan perencanaan, peramalan, serta prediksi ke depan. Langkah ini melibatkan perwakilan seluruh stakeholders dan pegawai PVMBG untuk mengakomodasi kebutuhan yang sesuai, dan kemudian melihat kombinasi rancangan dan implementasinya. Pada tahap ini dipersiapkan secara detail rencana implementasi, rancangan sistem, dan rancangan basis data yang akan dibangun. Rencana implementasi berisi deskripsi tugas, alokasi sumber daya, identifikasi rencana hasil akhir, dan jadwal waktu, serta pemilihan 1987): Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut

  1. Analisis

  • Analisis deskriptif; analisis terutama diarahkan untuk melakukan deskripsi tentang perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan data dan penyusunan sistem informasi, yang implementasinya direalisasikan dengan SI-VMBG.
  • Analisis sediaan-permintaan; analisis ini digunakan unutk mengidentifikasi kebutuhan dan suplai terhadap sarana, prasarana dan teknologi.
  • Analisis peramalan; analisis ini terutama digunakan untuk memprediksi trend teknologi, pengembangan, dan pemutakhiran sistem.

  2. Perancangan Perancangan SI-VMBG dilakukan berdasarkan hasil kajian analisis kebutuhan sistem dan pengguna, sehingga sesuai dengan kebutuhan dan tren teknologi. Pada tahap ini dilakukan perancangan proses- proses atau aktifitas dari sistem, akuisisi basis data, dan perancangan antarmuka.

  Tahap Implementasi

  Tahap Akuisisi Sistem Melalui akuisisi sistem diharapkan dapat dipilih perangkat keras dan lunak pendukung SI-VMBG yang paling efektif dan efisien. Pada tahap ini dilakukan juga akuisisi basisdata yang telah dibangun. Tahap Pembangunan Basisdata Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut :

  Base Management System

  Secara garis besar alur pembangunan Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (SI-VMBG), dapat digambarkan dalam flow map berikut ini :

  • Identifikasi Data Pada tahap ini dilakukan identifikasi ketersediaan data spasial dan non spasial Identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kuantitatif dan kualitatif data.
  • Pemenuhan Data Tahap ini dilakukan agar data tersedia sesuai spesifikasi yang diinginkan, misalkan dalam tahap identifikasi didapatkan bahwa peta digital masih dalam format MapInfo, sedangkan peta dalam format ESRI juga dibutuhkan sehingga harus dilakukan konversi. Sedangkan untuk data non-spasial dilakukan konversi dari data berupa kertas ke data digital. Misal untuk Data Dasar Gunungapi Indonesia harus dilakukan konversi ke bentuk digital misal bentuk Rich Text File (RTF).
  • Integrasi Data Pada tahap ini data dikumpulkan dan dilakukan pengelolaan. Untuk data non digital dilakukan pemberkasan dan untuk data digital dilakukan integrasi dengan Data

  1. Pengorganisasian Data 2.

  VMBG dalam bentuk web User Review

  SI-VMBG dalam bentuk web

  SI-VMBG dalam bentuk web

  Penambahan perangkat pendukung (security, pemeliharan infrastruktur) SI-VMBG Instalasi

  Rekayasa Purwa rupa Ya OR i=3 Produk Akhir

  Sesuai Rancangan Tambahan i=1 i=1+1 tidak

  Gambar 2. Alur Pembangunan Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi / Uji Coba

  Sistem Purwarupa Purwarupa SI-

  Analisa Kebutuhan Evaluasi Kelayakan

  Digital GA GG EP B Rancangan

  Digital Data Digital Data

  Analisa Pengguna 3. Spesifikasi Proses/ Aktifitas 4. Pemodelan Proses/Aktifitas 5. Perancangan Basisdata 6. Perancangan Antarmuka Data

  1. Analisa Kebutuhan 2.

  2. Estimasi Biaya Analisa dan Perancangan :

  Regulasi (hak akses, pengelolaan dll)

  4. Pengkajian Kebijakan 1.

  Operasional Tahap Pembangunan Purwarupa depan. Pada setiap periode tertentu, keberadaan Setelah mendapatkan rancangan yang teruji, sistem sebaiknya ditinjau kembali untuk

  VMBG. Pembangunan SI-VMBG melibatkan menunjukkan adanya pergeseran sistem dari pembangunan purwarupa untuk menghasilkan tujuan semula, maka diperlukan perbaikan dan bentuk nyata dari sistem. Kemudian purwarupa atau perluasan sistem (system expansion). ini ditindaklanjuti dengan akuisisi dan Model Pengembangan Sistem SI-VMBG pengumpulan data (data collecting), atau dapat disarikan dalam Gambar 3 berikut : pengolahan data mentah (raw data) menjadi Penentuan Kebutuhan data sekunder. Iterasi 2

  Tahap Pemutakhiran Purwarupa Analisa Penentuan Kebutuhan Purwarupa SI-VMBG ini kemudian dijalankan selama beberapa waktu, tanpa Perancangan Analisa Iterasi 3 (final) menghentikan, mengganti atau menghilangkan Penentuan Kebutuhan fungsi yang selama ini berjalan. Kemudian Implementasi dilakukan survey, analisis, dan kajian bersama Perancangan tentang purwarupa SI-VMBG ini. Setelah itu Analisa dibangunlah rancangan SI-VMBG atau blue Review User Implementasi

  print final . Rancangan ini kemudian Perancangan diimplementasikan. Review User Implementasi

  Tahap Pengorganisasian Sistem Pada pengorganisasian sistem, kendala yang seringkali dihadapi adalah kebutuhan personel Produk Akhir pendukung dan keahlian menyangkut penentuan prosedur manajemen sistem, seperti:

  Gambar 3. Model Pengembangan Sistem : Model

  operasi harian, pemeliharaan peralatan, serta

  Prototyping

  pengalokasian wewenang penggunaan perangkat sistem, dan akses data. Penambahan

  Hasil Akhir

  sistem penunjang meliputi penambahan Pemaparan mengenai SI-VMBG memiliki perangkat keamanan data dan sistem, serta hasil akhir berupa produk sistem informasi pemeliharaan infrastruktur. yang dideskripsikan sebagai berikut : 1.

  SI-VMBG adalah sistem informasi berupa

  Tahap Operasional

  web, yang dapat diakses melalui akses Tahap operasional meliputi instalasi sistem jaringan internet oleh karyawan PVMBG dan pembuatan pilot project. Instalasi sistem dan masyarakat umum, serta berbagai pihak mencakup pemasangan dan pengujian sistem, yang memiliki kepentingan dalam bidang baik secara terpisah maupun terhubung dalam vulkanologi dan mitigasi bencana geologi. jaringan internet.

  2. SI-VMBG adalah integrasi dari web page yang berisi informasi non-spasial-berupa

  Tahap Audit

  informasi gunungapi, kejadian letusan Setelah sistem berjalan, kemudian dilakukan gunungapi, gerakan tanah, gempabumi dan kajian ulang untuk menghasilkan kebutuhan tsunami. Sedangkan informasi spasial perawatan, pengembangan dan tindak lanjut ke berupa Peta Geologi Gunungapi dan Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi yang diimplementasikan dalam bentuk Web Sedangkan untuk gerakan tanah, gempabumi, dan tsunami akan diinformasikan berupa peta dalam format raster image.

  Kesimpulan

  Dalam pembangunan SI-VMBG diperlukan berbagai faktor pendukung yaitu biaya, regulasi, dan personil, namun harus diperhitungkan juga keuntungan yang bakal diperoleh. SI-VMBG ini akan memberikan manfaat: 1.

  Penyebaran informasi yang luas, 2. Tersedianya data, 3. Adanya standarisasi tentang spesifikasi dan klasifikasi data kebencanaan,

  4. Menjaga integritas dan konsistensi data kebencanaan,

  Priyono, Juniawan, 2004, Sistem Informasi Penanggulangan Bencana Indonesia . http://juniawan.wordpress.com/

  Erlangga, Jakarta Wiki Books, ICT for Disaster Management. http://en.wikibooks.org/wiki/ICT_for _Disaster_Management

  dan Implementasi Sistem Informasi ,

  Lucas JR dan Henry C, Analisis, 1987, Desain

5. Mengurangi duplikasi data kebencanaan, 6.

  Jogiyanto, HM., 2000, Analisis dan Desain

  Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur , Penerbit Andi,

  Yogyakarta,.

  Fathansyah, 1999, Basis Data, Penerbit Informatika Bandung. Davis, Gordon B., 2000, Kerangka Dasar

  Daftar Pustaka

  10. Publikasi di internet memungkinkan data dapat diakses oleh siapa saja dan dimana saja dengan program aplikasi browser internet.

  Basis data dalam format digital memudahkan dalam pemanggilan kembali, pemutakhiran, dan penyimpanan, 7. Mampu mengorganisasikan dan mengelola data kebencanaan yang jumlahnya sangat besar, 8. Mengintegrasikan semua pekerjaan yang berkaitan dengan mitigasi bencana di bawah satu kendali, 9. Memungkinkan untuk akses data secara simultan, dan

  Sistem Informasi , Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.