PENGADILAN MILITER III – 19 Jayapura Tersebut di atas :

  PENGADILAN MILITER III - 19 J A Y A P U R A

P U T U S A N

Nomor : PUT / 171 - K / PM III - 19 / AD / X / 2009

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

  Nama lengkap : YULDI POMEO Pangkat / Nrp : Pratu / 31020826110781 J a b a t a n : Tayanrad Ruh Ton Smg Kima K e s a t u a n : Korem 171 / PVT Tempat dan tanggal lahir : Sorong, 29 Juli 1981 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Kresten Protestan Tempat tinggal : - Jl. Pendidikan Inpres 50 Kota Sorong (dulu) - Asrama Korem 171 / PVT Sorong (sekarang).

  Terdakwa tidak ditahan.

  

PENGADILAN MILITER III – 19 Jayapura Tersebut di atas :

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

  Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 173/PVB Selaku PAPERA Nomor : Skep / 39 / IX / 2009 tanggal 4 September 2008 .

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 158 / X / 2009 tanggal 8 Oktober 2009

  3. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

  4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 158 /X / 2009 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

  2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah. Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa para Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “Mangkir”

  Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut :

Pasal 86 Ke - 1 KUHPM dan ketentuan perundang-undangan lain yang berlaku. Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa

  dijatuhi dengan : Pidana : Penjara selama 4 (empat) bulan Barang bukti :

  Surat : 1 (satu) lembar Surat Keterangan pengganti

  absensi Nomor : B / 294 / SKPA / I / 2009 tanggal 30 Januari 2009.

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah).

  Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut : Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat- tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal dua bulan Desember dua ribu delapan sampai dengan tanggal dua puluh bulan desember tahun dua ribu delapan atau waktu lain, setidak- tidaknya pada suatu waktu dalam tahun Dua ribu delapan, bertempat di Korem 171 / PVT atau tempat-tempat lain, setidak- tidaknya di suatu tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III - 19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

  “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari“

  Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2002 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII / Cenderawasih, lulus dilantik dengan pangkat Prada, Selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Yonif 752 / VYS, pada tahun 2005 dipindahkan ke Yonif 754 / ENK, pada tahun 2008 dipindahkan tugas di Korem 171 / PVT sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Pratu Nrp. 31020826110781.

  2. Bahwa pada tanggal 2 Desember 2008 Terdakwa tidak melaksanakan apel atau meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Danstnya atau atasan lain yang berwenang karena

  Terdakwa menghadapi permasalahan keluarga yaitu istri Terdakwa tidak disukai oileh keluarga besar Terdakwa dan selama meninggalkan dinas Terdakwa tinggal didaerah sisipan Kabupaten Sorong dirumah keluarga Terdakwa.

  3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah, Terdakwa tidak pernah menghubungi kesatuan untuk memberitahukan tentang keberadaannya baik melalui pesawat telepon maupun melalui surat sehuingga dari pihak kesatuan Terdakwa berupaya melakukan pencarian ketempat-tempat yang diduga Terdakwa berada namun tidak diketemukan.

  4. Bahwa pada pada tanggal 20 Desember 2008 Terdakwa kembali kekesatuan dan langsung menyerahkan diri ke Pasi Intel Korem 171 / PVT lalau Terdakwa dimasukkan kedalam sel Korem 171 / PVT selama 21 (dua puluh satu ) hari.

  5. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 2 Desember 2008 sampai denmgan tanggal 20 Desember 2008 atau selama 18 (delapan belas) hari dan selama itu pula Negara RI dalam keadaan aman dan damai serta baik Terdakwa maupun kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  BERPENDAPAT : Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut

  telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam :

Pasal 86 Ke - KUHPM. Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan

  bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

  Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

  Menimbang : Bahwa dalam persidangan ini Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan akan dihadapi sendiri Menimbang : Bahwa para Saksi yang telah dipanggil secara patut berdasarkan Undang-undang, Namun tidak dapat hadir dipersidangan dikarenakan domisili tempat tinggalnya jauh keterangannya dibacakan dari BAP Pom yang telah dibacakan dibawah sumpah adalah sebagai berikut :

  

Saksi-I : Nama lengkap : Solihin, Pangka / NRP : Serma / 605982, Jabatan :

  Baton SLT Kompi Markas, Kesatuan : Korem 171 / PVT, Tempat tgl lahir : Tegal, 22 Nopember 1965, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Korem 171 / PVT.

  Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2008 dikesatuan Korem 171 / PVT dalam hubungan antara Atasan dengan bawahan namun tidak ada hubungan famili atau keluarga.

  2. Bahwa pada tanggal 2 Desember 2008 Terdakwa tidak mengikuti apel pagi tanpa keterangan Makorem 171 / PVT, sehingga Dankima Korem 171 / PVT mengumumkan bahwa Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan satuan atau atasan lain yang berwenang.

  3. Bahwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan atau atasan lain yang berwenang Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik lewat surat atau telpon.

  4. Bahwa Kesatuan sudah berusaha menghubungi Terdakwa dengan cara mencari Terdakwa disekitar tempat0tempat dimana Terdakwa biasa berada namun Terdakwa tidak berhasil diketemukan.

  5. Bahwa pada tanggal 20 Desember 2008 Terdakwa dengan kesadaran sendiri kembali ke kesatuan dan langsung menghadap Pasi Intel kemudian terdakwa dimasukkan kedalam sel Ma Korem 171 / PVT selama 21 (dua puluh satu) hari.

  Atas keterangan Saksi-I yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  

Saksi-II : Nama lengkap : M. Jaelani, Pangkat / NRP : Sertu /

  3900316640970, Jabatan : Bamin Kima, Kesatuan : Korem 171 / PVT, Tempat tgl lahir : Jombang, 3 September 1970, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Korem 171 / PVT Sorong.

  Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2008 dikesatuan Korem 171 / PVT dalam hubungan antara Atasan dengan bawahan namun tidak ada hubungan famili atau keluarga.

  2. Bahwa pada tanggal 2 Desember 2008 Terdakwa tidak mengikuti apel pagi tanpa keterangan kemudian Dankima Korem 171 / PVT mengumumkan bahwa Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan satuan atau atasan lain yang berwenang.

  3. Bahwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan atau atasan lain yang berwenang Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik melaui telepon maupun melalui surat sehingga menyulitkan kesatuan dalam melakukan pencarian terhadap Terdakwa.

  4. Bahwa Kesatuan sudah berusaha menghubungi Terdakwa dengan cara mencari Terdakwa disekitar tempat-tempat dimana Terdakwa biasa berada namun hasilnya nihil.

  5. Bahwa pada tanggal 20 Desember 2008 Terdakwa dengan kesadaran sendiri kembali ke kesatuan dan langsung menghadap Pasi Intel kemudian atas perintah Pasi Intel Korem 171 / PVT terdakwa dimasukkan kedalam sel Ma Korem 171 / PVT selama 21 (dua puluh satu) hari.

  Atas keterangan Saksi-II yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokonya sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2002 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII / Cenderawasih, lulus dilantik dengan pangkat Prada, Selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Yonif 752 / VYS, pada tahun 2005 dipindahkan ke Yonif 754 / ENK, pada tahun 2008 dipindahkan tugas di Korem 171 / PVT sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Pratu Nrp. 31020826110781.

  2. Bahwa pada tanggal 2 Desember 2008 sekira pukul 11.00 Wit Terdakwa tidak melaksanakan apel atau meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya atau atasan lain yang berwenang.

  3. Bahwa Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Komandan satuan atau atasan lain yang berwenang karena Terdakwa menghadapi permasalahan keluarga yaitu istri Terdakwa tidak disukai oleh keluarga besar Terdakwa dan selama meninggalkan dinas Terdakwa tinggal di daerah sisipan Kabupaten Sorong dirumah keluarga Terdakwa.

  4. Bahwa pada tanggal 20 Desember 2008 Terdakwa dengan kesadaran sendiri kembali ke kesatuan dan langsung menghadap Pasi Intel kemudian atas perintah Pasi Intel Korem 171 / PVT Terdakwa diperintahkan agar masuk ke dalam sel Ma Korem 171 / PVT selama 21 (dua puluh satu) hari.

  Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan berupa :

  Surat : 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti

  Absensi Nomor : B / 294 / SKPA / I / 2009 tanggal 30 Januari 2009. Telah dibacakan dan telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi yang dibacakan di bawah sumpah, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka Majelis Hakim memperoleh fakta hukum yang meliputi perbuatan Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2002 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII / Cenderawasih, lulus dilantik dengan pangkat Prada, Selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Yonif 752 / VYS, pada tahun 2005 dipindahkan ke Yonif 754 / ENK, pada tahun 2008 dipindahkan tugas di Korem 171 / PVT sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Pratu Nrp. 31020826110781.

  2. Bahwa benar, pada tanggal 2 Desember 2008 sekira pukul

  11.00 Wit Terdakwa tidak melaksanakan apel atau meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Danstnya atau atasan lain yang berwenang .

  3. Bahwa benar, Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Komandan satuan atau atasan lain yang berwenang karena Terdakwa menghadapi permasalahan keluarga yaitu istri Terdakwa tidak disukai oleh keluarga besar Terdakwa dan selama meninggalkan dinas Terdakwa tinggal didaerah sisipan Kabupaten Sorong dirumah keluarga Terdakwa.

  4. Bahwa benar, selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin Komandan satuan atau atasan lain yang berwenang tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik melalui surat atau melalui telepon sehingga menyulitkan pihak satuan dalam upaya mencari Terdakwa.

  5. Bahwa benar, pada tanggal 20 Desember 2008 Terdakwa dengan kesadaran sendiri kembali ke kesatuan dan langsung menghadap Pasi Intel kemudian atas perintah Pasi Intel Korem 171 / PVT Terdakwa diperintahkan agar masuk kedalam sel Ma Korem 171 / PVT selama 21 (dua puluh satu) hari.

  6. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Korem 171 / PVT tanpa ijin yang sah dari Komandan satuan atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal

  2 Desember 2008 sampai denmgan tanggal 20 Desember 2008 atau selama 18 (delapan belas) hari dan selama itu pula Negara RI dalam keadaan aman dan damai serta baik Terdakwa maupun kesatuan Terdakwa Korem 171 / PVT tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

  Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini. Menimbang : Bahwa Tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan tunggalnya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

  1. Unsur Ke – 1 : Militer

  2. Unsur Ke – 2 : Yang karena salahnya atau dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa ijin

  3. Unsur Ke – 3 : Dalam waktu damai

  4. Unsur Ke – 4 : Minimal satu hari dan tidak

  lebih lama dari tiga puluh hari

  Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  Unsur kesatu : “Militer“

  Menurut pasal 46 ayat (1) Ke - 1 KUHPM yang dimaksud dengan Militer adalah mereka yang berkaitan dinas secara sukarela pada angkatan perang dan wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut atau semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan para Militer wajib selama mereka berada dalam dinas.

  Yang dimaksud angkatan perang adalah TNI AD, TNI AL, TNI AU dan satuan-satuan Militer wajib dalam lingkungannya termasuk personil cadangan serta satuan-satuan lain yang dipanggil dalam waktu perang menurut undang-undang yang berlaku.

  Bahwa seorang Militer ditandai dengan tanda pangkat, NRP, Jabatan, dan kesatuan didalam melaksanakan tugasnya dan dalam berdinas biasanya menggunakan pakaian seragam sesuai matranya lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

  Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 2002 melalui pendidikan secata di Rindam XVII / Cenderawasih, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Nrp 31020826110781, dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan infantry, setelah lulus ditugaskan di Yonif 752 / VYS, selanjutnya dimutasikan ke Yonif 754 / ENK, pada bulan Juni 2008 Terdakwa dimutasikan ke Korem 171 / PVT, sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus dinas aktif dengan pangkat Pratu NRP. 31020826110781.

  2. Bahwa benar, Terdakwa hadir dipersidangan Pengadilan Militer dengan memakai pakaian dinas TNI AD lengkap dengan tanda pangkat, lokasi dan atribut lainnya sebagaimana layaknya seorang Militer.

  Berdasarkan uraian dan fakta tersebut di atas Majelis Hakim

  

Unsur kedua : “Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran

tanpa ijin”

  Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja” adalah perbuatan yang dilakukan secara sadar atau, kemauan sendiri/tanpa adanya paksaan dari pihak lain yang tidak dapat dihindari, sedangkan pelaku (Terdakwa) mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatannya itu merupakan perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana, namun perbuatannya tetap dilakukan.Yang dimaksud dengan “tidak hadir” adalah tidak beradanya seseorang pada tempat atau waktu tertentu.

  Yang dimaksud tanpa ijin adalah ketidakhadiran Terdakwa disuatu tempat / kesatuan yang seharusnya Terdakwa berada tanpa ijin atasan yang berwenang, sebagaimana ketentuan yang berlaku bagi setiap prajurit TNI yang akan meninggalkan dinas baik bagi kepentingan pribadi maupun dinas harus terlebih dahulu minta ijin.

  Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, pada tanggal 2 Desember 2008 sekira pukul

  11.00 Wit Terdakwa tidak melaksanakan apel atau meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Danstnya atau atasan lain yang berwenang.

  2. Bahwa benar, Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Komandan satuan atau atasan lain yang berwenang karena Terdakwa menghadapi permasalahan keluarga yaitu istri Terdakwa tidak disukai oleh keluarga besar Terdakwa dan selama meninggalkan dinas Terdakwa tinggal didaerah sisipan Kabupaten Sorong dirumah keluarga Terdakwa.

  3. Bahwa benar, pada tanggal 20 Desember 2008 Terdakwa dengan kesadaran sendiri kembali ke kesatuan dan langsung menghadap Pasi Intel kemudian atas perintah Pasi Intel Korem 171 / PVT terdakwa diperintahkan agar masuk kedalam sel Ma Korem 171 / PVT selama 21 (dua puluh satu) hari.

  Berdasarkan uraian dan fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kedua “Dengan sengaja melakukan

  ketidak hadiran tanpa ijin” telah terpenuhi. Unsur Ketiga : “Dalam waktu damai”

  Yang dimaksud dengan “Waktu damai” adalah lawan kata dari waktu perang. Bahwa berdasarkan hal-hal yang diketahui secara umum, pada waktu atau selama Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, wilayah Negara Republik Indonesia baik seluruh atau sebagian, di mana Terdakwa berada dan sehurasnya berada, tidak dinyatakan dalam keadaan perang dan kesatuan Terdakwa dimana Terdakwa bertugas tidak sedang atau disiapkan untuk melaksanakan suatu tugas / Operasi Militer atau keadan- keadan lain yang diatur dalam pasal 58 KUHPM.

  Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi di bawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa selama meninggalkan Kesatuan Korem 171 / PVT tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan, Negara RI dalam keadaan damai.

  2. Bahwa benar selama itu pula baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer dalam keadaan perang.

  Berdasarkan uraian dan fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Ketiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

  Unsur Keempat : “Minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari“

  Unsur ini merupakan penentuan atau batasan waktu ketidakhadiran Terdakwa yaitu tidak lebih lama dari tiga puluh hari.

  Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang atau Komandan Satuan yaitu Korem 171 / PVT mulai tanggal 2 Desember 2008 sampai dengan tanggal 20 Desember 2008.

  2. Bahwa benar, sejak tanggal 2 Desember 2008 sampai dengan tanggal 20 Desember 2008 atau selama kurang lebih 18 (delapan belas) ) hari secara berturut-turut.

  2. Bahwa benar 18 (delapan belas) hari adalah kurang dari tiga puluh hari.

  Berdasarkan uraian dan fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Keempat “Lebih lama dari tiga puluh

  hari” telah terpenuhi.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dipersidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana :

  “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari”

  Sebagaimana diatur dan diancam menurut : Pasal 86 Ke - 1 Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Pengadilan ingin menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana karena kurangnya rasa disiplin dan tanggung jawab Terdakwa terhadap kedinasannya.

  2. Bahwa perbuatan Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin dari atasan menunjukan Terdakwa yang mementingkan diri sendiri dengan mengabaikan kepentingan satuan tanpa mengindahkan aturan yang berlaku.

  3. Bahwa Akibat dari perbuatan Terdakwa, kesatuan merasa dirugikan karena pekerjaan yang seharusnya dilakukan Terdakwa harus digantikan oleh orang lain.

  Menimbang : Bahwa tujuan Pengadilan tidaklah semata-mata hanya menghukum orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi warga Negara dan Prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga.

  Menimbang : Bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan Hukuman atas diri Terdakwa dalam Perkara ini perlu lebih dulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan yang memberatkan pidana yaitu :

  Hal-hal yang meringankan : 1. Terdakwa menyesali perbutannya.

  2. Terdakwa berterus terang dalam Persidangan.

  Hal-hal yang memberatkan :

  1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI.

  2. Perbuatan Terdakwa dapat merusak sendi-sendi disiplin dan kehidupan Prajurit.

  Menimbang : Bahwa perbuatan Terdakwa meninggalkan Satuan tampa ijin dari Atasan Hal ini menunjukkan Tindakan Terdakwa yang mementingkan diri sendiri dengan mengabaikan kepentingan Satuan tanpa mengindahkan aturan yang berlaku merupakan tindakan yang tidak bisa ditolelir lagi dan oleh karena itu harus di hukum.

  Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara, Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa :

  Surat : 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti

  Absensi Nomor : B / 294 / SKPA / I / 2009 tanggal 30 Januari 2009. Oleh karena barang bukti berupa surat yang oleh karena berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa maka perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat :

Pasal 86 Ke - 1 KUHPM Serta ketentuan perundang - undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini. M E N G A D I L I

  1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : YULDI POMEO, Pratu / 3102826110781 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

  “M A N G K I R“

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan.

  3. Menetapkan barang bukti berupa :

  Surat-surat :

  1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi atas nama Terdakwa Nomor : B / 294 / SKPA / I / 2009 tanggal 30 Januari 2009.

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah).

  Demikian diputuskan pada hari Rabu tanggal 24 Pebruari 2010 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh MOCH. AFANDI, SH Mayor Chk NRP. 1910014600763 sebagai Hakim Ketua serta SUWIGNYO HERI PRASETYO, SH Mayor Chk NRP. 1910014940863 dan TRI ACHMAD BAYKONY, SH Mayor Sus NRP. 520883 sebagai Hakim-Hakim Anggota dan diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer FRANKY MAMBRASAR, SH Kapten Chk NRP. 11990005790771, Panitera MUHAMMAD SALEH, SH Kapten Chk NRP. 11010001540671 serta dihadapan umum dan Terdakwa.

  HAKIM KETUA MOCH. AFANDI, SH

  MAYOR CHK NRP. 1910014600763 HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II SUWIGNYO HERI PRASETYO, SH TRI ACHMAD BAYKHONY, SH MAYOR CHK NRP. 1910014940863 MAYOR SUS NRP. 520883 PANITERA

  MUHAMMAD SALEH, SH KAPTEN CHK NRP. 11010001540671