PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA PUTUSAN Nomor : PUT 118-K PM.III-19 AD VII 2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  PENGADILAN MILITER III-19 J A Y A P U R A

PUTUSAN

Nomor : PUT / 118-K / PM.III-19 / AD / VII / 2010

  Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama secara In Absensia telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa:

  N a m a : AHMAD TAUFIQ Pangkat/NRP : Pratu/31030656070184 J a b a t a n : Taban Pokko Kipan D K e s a t u a n : Yonif 753/AVT Tempat tgl.lahir : Banyuwangi, 1 Januari 1984 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam A l a m a t : Asrama Yonif 753/AVT Nabire Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III-19 Jayapura, t ersebut diatas

  Membaca : Berita acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini. Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 173/Praja

  Vira Braja Selaku PAPERA Kep / 12 / V / 2010 tanggal 5 Mei 2010.

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 125 / VII / 2010 tanggal 5 Juli 2010.

  3. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

  4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 125 /

  VII / 2010 tanggal 5 Juli 2010 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

  2. Pembacaan keterangan para Saksi dibawah sumpah dari BAP dipersidangan. Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa para Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “Desersi dalam waktu damai.“

  Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM.

  Dengan mengingat pasal 10 KUHP/pasal 6 KUHPM dan ketentuan perundang-undangan lain yang ber hubungan, kami mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang pada hari ini untuk menjatuhkan hukuman kepada Terdakwa dengan : Pidana Pokok : Penjara Selama : 1 (satu) tahun Pidana Tambahan : Di Pecat dari dinas Militer TNI AD Alat-alat bukti berupa : Surat :

  • 4 (empat) lembar daftar absensi terhitung mulai tanggal 31 Oktober 2009 sampai bulan Desember 2009 an.Terdakwa Mohon untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Barang-barang : Nihil. Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

  Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut: Bah wa Terdak wa pada waktu - waktu dan di te mpat- te mpat seperti tersebut di bawah i ni , yai tu sejak tanggal tiga pul uh satu bul an Oktober tahun dua ri bu se mbi l an sa mpai dengan tanggal sebel as bul an Dese mber tahun dua ri bu sembi l an atau waktu l ai n, ri bu sembi l an berte mpat di Kesatuann ya Yoni f 754/EN K atau di tempat-te mpat l ai n, seti dak-tidaknya di suatu te mpat yang ter masuk we wenang Pen gadil an Mil i ter III -

  19 Jayapura, tel ah mel akukan ti ndak pi dana :

  

“Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja

melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai

lebih lama dari tiga puluh hari.”

  Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa pada tahun 2003 dilantik menjadi prajurit TNI-AD dan hingga saat ini masih berdinas aktif menjabat sebagai Taban Pokko Kipan D Yonif 753/AVT dengan pangkat terakhir Pratu NRP. 31030656070184.

  2. Bahwa Terdakwa pada tanggal 31 Oktober 2009 sekira pukul 07.00 Wit saat dilaksanakan apel pagi di Batalyon 753/AVT Nabire tidak hadir atau tanpa keterangan dan apel-apel selanjutnya para Saksi melapor ke Komando atas dengan diberi petunjuk untuk melakukan pencarian terhadap Terdakwa.

  3. Bahwa Terdakwa selama meninggalkan Satuan tidak pernah meminta/mendapat ijin yang sah dari Komando Satuan dan selama itu Terdakwa tidak pernah memberitahukan alasan meninggalkan Satuan maupun keberadaannya sehingga menyulitkan Satuan dalam upaya pencarian sampai dengan saat ini hasilnya nihil.

  4. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah pergi meninggalkan Satuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuannya sejak tanggal 31 Oktober 2009 sampai dengan tanggal 11 Desember 2009 sesuai Laporan Polisi Nomor : LP- 12/A-12/XII/2009/XVII/2-1 tanggal 11 Desember 2009 atau selama + 42 (empat puluh dua) hari secara berturut-turut sehingga lebih lama dari tiga puluh hari.

  5. Bahwa Terdakwa selama meninggalkan Satuan keadaan keseluruhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan aman, selanjutnya baik Terdakwa maupun kesatuannya tidak sedang dipersiapkan dalam suatu tugas Operasi Militer.

  Berpendapat , bahwa perbuatan- perbuatan Terdakwa tersebut

  telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal : 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

  Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak hadir dalam persidangan maka Surat dakwaan dibacakan tanpa hadirnya Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa para Saksi telah dipanggil secara sah oleh Oditur Militer di persidangan namun tidak hadir dan keterangan yang diberikan di Penyidik (POM) di bawah sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

  

Saksi-I Nama Lengkap Marcony Irfan Selang, Pangkat / NRP :

  Serka/21980302370979, Jabatan : Basi Intel, Kesatuan : Yonif 753/AVT, Tempat dan tgl lahir : Surabaya, 11 September 1976, Jenis Kelamin : Laki – laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 753/AVT Nabire.

  Menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2009 saat Terdakwa masuk Staf 1 Yonif 753/AVT Nabire dan dalam hubungan dinas sebagai atasan dan bawahan tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa meninggalkan kesatuan sejak tanggal 31 Oktober 2009 melalui Pa piket Kompi D karena pada saat apel Terdakwa tidak ada.

  3. Bahwa Saksi, kemudian melaporkan ke Komando atas dan hingga saat ini Terdakwa belum kembali ke Satuan.

  4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Satuan tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik lisan maupun melalui telepon sehingga menyulitkan Satuan untuk melakukan pencarian.

  5. Bahwa saksi tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab Terdakwa pergi meninggalkan Satuan hingga kini tidak kembali.

  

Saksi-II Nama Lengkap : Jos Nopri Sitorus, Pangkat / NRP :

  Yonif 753/AVT, Tempat tanggal lahir : Pekanbaru, 17 Nopember 1987, Jenis Kelamin : Laki – laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Asrama Yonif 753/AVT Nabire.

  Menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dalam hubungan dinas selaku atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa tidak masuk dinas sejak tanggal 31 Oktober 2009 saat apel pagi sekira pukul 07.00 Wit.

  3. Bahwa Terdakwa tidak hadir tanpa keterangan, selanjutnya dilaporkan ke Komando atas dengan petunjuk untuk melakukan pencarian.

  4. Bahwa Terdakwa selama meninggalkan Satuan tidak pernah menghubungi atau memberitahukan Satuan tentang keberadaannya sehingga walaupun telah dilakukan pencarian disekitar kota Nabire namun Terdakwa tidak diketemukan.

  5. Bahwa saksi tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab Terdakwa meninggalkan kesatuan.

  6. Bahwa saksi tidak mengetahui apa yang dikerjakan selama meninggalkan.

  

Saksi-III Nama Lengkap : Dwi Oktavianus, Pangkat / NRP :

  Serda/21070545421086, Jabatan : Danru 2 Ton 2 Kompi D, Kesatuan : Yonif 753/AVT, Tempat tanggal lahir : Sorong, 3 Oktober 1986, Jenis Kelamin : Laki – laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 753/AVT Nabire.

  Menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dalam hubungan dinas selaku atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa tidak masuk dinas sejak tanggal 31 Oktober 2009 saat apel pagi sekira pukul 07.00

  3. Bahwa Terdakwa tidak hadir tanpa keterangan, selanjutnya dilaporkan ke Komando atas dengan petunjuk untuk melakukan pencarian.

  4. Bahwa Terdakwa selama meninggalkan Satuan tidak pernah menghubungi atau memberitahukan Satuan tentang keberadaannya.

  5. Bahwa Kesatuan telah melakukan pencarian terhadap Terdakwa disekitar kota Nabire namun Terdakwa tidak diketemukan.

  6. Bahwa Saksi tidak tahu apa yang menjadi alasan maupun apa yang dikerjakan selama meninggalkan Satuan,.

  Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak hadir maka keterangannya dibacakan sesuai DPP dari POM memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa walaupun dalam berkas perkara dari Subdenpom

  XVII/2-1 Nomor : BP-01/A-1/IN/I/2010 tanggal 21 Januari 2010 tidak ada keterangan Terdakwa namun telah dilengkapi dengan Berita Acara Tidak Diketemukannya Terdakwa yang mengatakan bahwa Terdakwa telah meninggalkan dinas dari Kesatuan terhitung mulai tanggal 31 Oktober 2009 hingga sekarang, Kesatuan Yonif 753/AVT telah berupaya melakukan pemanggilan dan pencarian terhadap Terdakwa namun sampai saat sekarang ini Terdakwa belum diketemukan.

  2. Bahwa sesuai dengan pasal 124 ayat (4) jo pasal 141 ayat (10) jo pasal 143 UU No. 31 tahun 1997 maka dalam perkara desersi yang Terdakwanya tidak diketemukan, Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa tidak merupakan persyaratan lengkapnya suatu berkas perkara, oleh karena itu Surat Panggilan dan Berita Acara tidak diketemukannya Terdakwa menjadi persyaratan berkas perkara untuk diajukan ke persidangan dan diputus In Absensia (tanpa hadirnya Terdakwa).

  Menimbang : Bahwa dari barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa : Surat- surat :

  • 4 (empat) lembar foto copy Absensi Terdakwa mulai bulan 31 Oktober 2009 sampai dengan bulan Desember 2009.

  Telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti- bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan perbuatan yang didakwakan.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi di bawah sumpah, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa pada tahun 2003 dilantik menjadi prajurit TNI-AD dan hingga saat ini masih berdinas aktif menjabat sebagai Taban Pokko Kipan D Yonif 753/AVT dengan pangkat terakhir Pratu NRP. 31030656070184.

  2. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 31 Oktober 2009 sekira pukul 07.00 Wit saat dilaksanakan apel pagi di Batalyon 753/AVT Nabire tidak hadir atau tanpa keterangan dan apel-apel selanjutnya.

  3. Bahwa benar Saksi melapor ke Komando atas dengan diberi petunjuk untuk melakukan pencarian terhadap Terdakwa.

  4. Bahwa benar Terdakwa selama meninggalkan Satuan tidak pernah meminta/mendapat ijin yang sah dari Komando Satuan.

  5. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah memberitahukan alasan meninggalkan Satuan maupun keberadaannya sehingga menyulitkan Satuan dalam upaya pencarian sampai dengan saat ini hasilnya nihil.

  6. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah pergi meninggalkan Satuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuannya sejak tanggal 31 Oktober 2009 sampai dengan tanggal 11 Desember 2009 sesuai Laporan Polisi Nomor : LP- 12/A-12/XII/2009/XVII/2-1 tanggal 11 Desember 2009 atau selama + 42 (empat puluh dua) hari secara berturut-turut sehingga lebih lama dari tiga puluh hari.

  7. Bahwa benar Terdakwa selama meninggalkan Satuan keadaan keseluruhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan aman, selanjutnya baik Terdakwa maupun kesatuannya tidak sedang dipersiapkan dalam suatu tugas Operasi Militer.

  Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

  Menimbang : Bahwa oleh karena itu tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan tunggalnya mengandung unsur- unsur sebagai berikut :

  Unsur ke 1 : “Militer.” Unsur ke 2 : “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin.” Unsur ke 3 : “Dalam waktu damai.” Unsur ke 4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari.”

  Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

  Unsur ke-1 : “Militer”

  Bahwa yang dimaksud dengan Militer adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawan lainya pada anggatan perang dan wajib Militer selama mereka itu berada dalam dinas.

  Bahwa seorang militer ditandai dengan : Pangkat, NRP, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai dengan Matranya, lengkap dengan Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang hingga saat ini masih berdinas aktif menjabat sebagai Ta Harwat Denma Rindam XVII/Cenderawasih dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31000356780181.

  2. Bahwa benar Terdakwa sampai saat ini masih berdinas aktif sebagai anggota militer dan belum pernah diberhentikan dari dinas militer.

  3. Bahwa benar Terdakwa setiap berdinas menggunakan pakaian dinas Militer yang dilengkapi dengan tanda kepangkatan dan atribut TNI. Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke Satu “Militer” telah terpenuhi.

  Unsur ke-2 :Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin

  Bahwa kesengajaan (Dolus) adalah merupakan bagian dari kesalahan (Schuld). Menurut Memori Van Toelichting (Mvt) atau memori penjelasan yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Bahwa menurut Doktrin, apabila dalam suatu rumusan tindak pidana digunakan istilah dengan sengaja atau istilah lain “Dengan sengaja” ditafsirkan secara luas yaitu tidak hanya betul-betul dikehendaki dan atau diinsyafi oleh sipelaku tetapi juga hal-hal yang mengarah atau berdekatan dengan kehendak atau keinsyafannya itu.

  Bahwa yang dimaksud ” tanpa izin” berarti ketidakhadiran atau tidak beradanya si pelaku (Terdakwa) di suatu tempat tersebut (kesatuan) sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggungjawabnya, kemudian apel siang. tanpa sepengatahuan atau seijin Komandan atau Pimpinannya. Sebagaimana lazimnya setiap prajurit yang bermaksud meninggalkan Kesatuannya wajib menempuh prosedur yang berlaku di kesatuannya. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 31 Oktober 2009 sekira pukul 07.00 Wit saat dilaksanakan apel pagi di Batalyon 753/AVT Nabire tidak hadir atau tanpa keterangan dan apel-apel selanjutnya para Saksi melapor ke Komando atas dengan diberi petunjuk untuk melakukan pencarian terhadap Terdakwa.

  2. Bahwa benar Terdakwa selama meninggalkan Satuan tidak pernah meminta/mendapat ijin yang sah dari Komando Satuan dan selama itu Terdakwa tidak pernah memberitahukan alasan meninggalkan Satuan maupun keberadaannya sehingga menyulitkan Satuan dalam upaya pencarian sampai dengan saat ini hasilnya nihil.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Dengan sengaja Melakukan

  ketidak hadiran tanpa izin” telah terpenuhi. Unsur ke-3 : “Dalam waktu damai”

  Bahwa yang dimaksud “dalam waktu damai” berarti bahwa si Pelaku / Terdakwa atau seorang prajurit melakukan ketidakhadiran tanpa izin itu Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang yang ditentukan oleh Undang-undang demikian pula Kesatuan Terdakwa / si Pelaku tidak melaksanakan atau tidak dipersiapkan untuk tugas-tugas OperasiMiliter (58 KUHPM) yaitu perluasan dalam keadaan perang.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  Bahwa benar, selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan, Negara RI dalam keadaan damai tidak sedang bersengketa dengan Negara lain dan Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke Tiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

  Unsur ke Empat : “Lebih lama dari tiga puluh hari”

  Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tigapuluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari waktu tiga puluh hari.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa telah pergi meninggalkan Satuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuannya sejak tanggal 31 Oktober 2009 sampai dengan tanggal 11 Desember 2009 sesuai Laporan Polisi Nomor : LP-12/A-12/XII/2009/XVII/2-1 tanggal 11 Desember 2009 atau selama + 42 (empat puluh dua) hari secara berturut-turut sehingga lebih lama dari tiga puluh hari.

  2. Bahwa benar sejak tanggal 31 Oktober 2009 sampai dengan tanggal 11 Desember 2009 sesuai Laporan Polisi Nomor : LP-12/A-12/XII/2009/XVII/2-1 tanggal 11 Desember 2009 atau selama + 42 (empat puluh dua) hari secara berturut-turut adalah lebih lama dari tiga puluh hari. Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat unsur keempat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi. Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam Persidangan,

  Majelis Hakim berpendapat bahwa cukup bukti yang sah dan cukup menyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari.”

  Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM. Menimbang : Sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi

  1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah hanya mengutamakan, mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

  2. Bahwa hakekat Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa kurangnya jiwa kejuangan pada diri Terdakwa dan kurangnya pemahaman hukum dari aturan – aturan dan ketentuan-ketentuan serta disiplin yang berlaku di lingkungan Militer khususnya di Yonif 753/AVT.

  3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa adalah dapat mempengaruhi sendi-sendi kehidupan disiplin pada kesatuannya serta tugas dan tanggung jawab yang menjadi kewajiban Terdakwa dialihkan ke personil yang lain, sementara personil tersebut juga mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri pula sehingga dalam pelaksanaannya dapat mengganggu kelancaran tugas di satuan tempat Terdakwa bertugas.

  Menimbang : Bahwa didalam persidangan tidak ditemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa, oleh karena itu perbuatan Terdakwa harus dipertanggung jawabkan sebagai subyek hukum pidana , oleh karena itu Terdakwa harus dihukum. Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila. Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : Nihil.

  Hal-hal yang memberatkan :

  1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga,Sumpah Prajurit.

  2. Bahwa Terdakwa tidak menghayati aturan disiplin keprajuritan yang berlaku. Menimbang : Bahwa perbuatan Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin dari atasan menunjukkan tindakan Terdakwa yang mementingkan diri sendiri dengan mengabaikan kepentingan satuan tanpa mengindahkan aturan yang berlaku .

  Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa mengenai layak tidaknya dipertahankan sebagai Prajurit TNI Majelis berpendapat sebagai berikut :

  1. Bahwa dengan tidak hadirnya Terdakwa di kesatuan dari sifat itu menunjukan pada diri Terdakwa sudah tidak mau lagi mengikatkan diri pada dinas Militer.

  2. Bahwa agar perbuatan Terdakwa tidak ditiru oleh Prajurit yang lain maka perlu diberi sanksi yang tegas dan harus dipisahkan dari dinas Militer. Menimbang : Bahwa dari uraian tersebut diatas maka Majelis berpendapat bahwa Terdakwa sudah tidak layak lagi dipertahankan sebagai

  Militer dan untuk itu Majelis akan memisahkan Terdakwa dari kehidupan Militer, oleh karena itu permohonan Oditur Militer dapat diterima. Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dihukum maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

  Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat :

  • 4 (empat) lembar daftar absensi terhitung mulai tanggal 31 Oktober 2009 sampai bulan Desember 2009 an.Terdakwa. oleh karena berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa maka perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat : 1. Pasal 87 Ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM jo pasal 88 ayat (1) ke-1 KUHPM.

  2. Pasal 26 KUHPM

  3. Pasal 143 UU Nomor 31 Tahun 1997, serta ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan perkara ini.

  

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : AHMAD TAUFIQ, Pratu, NRP.

  31030656070184, Terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Desersi dalam waktu damai”

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Pokok : Penjara selama 1 ( satu ) tahun.

  Pidana tambahan : Dipecat dari dinas militer.

  3. Menetapkan barang bukti berupa : Surat :

  • 4 (empat) lembar daftar absensi terhitung mulai tanggal 31 Oktober 2009 sampai bulan Desember 2009 an.Terdakwa AHMAD TAUFIQ, Pratu, NRP. 31030656070184.

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah).

  /Demikian………… Demikian diputuskan pada hari Rabu tanggal 15 Desember 2010 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh ADIL KARO KARO, SH. Letnan Kolonel Chk Nrp. 1910000581260 sebagai Hakim Ketua serta MOCH. AFANDI, SH MAYOR CHK Nrp. 1910014600763 dan SUWIGNYO HERI PRASETYO, SH Mayor Chk Nrp. 1910014940863 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer JEM CH. MANIBUY S.H. Kapten Chk NRP. 11020013830776 dan Panitera ZWASTIKA MAHEDJAJANTA, SH Kapten CHK Nrp 11990012880573 serta dihadapan umum dan Terdakwa.

  HAKIM KETUA ADIL KARO KARO, SH

  LETKOL CHK NRP. 1910000581260 HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II MOCH. AFANDI, SH SUWIGNYO HERI PRASETYO,SH LETKOL CHK NRP. 1910014600763 MAYOR CHK NRP. 1910014940863 PANITERA

  ZWASTIKA MAHEDJAJANTA, SH KAPTEN CHK NRP. 11990012880573