Agar tetap di lekatkan dalam berkas perkara

  PENGADILAN MILITER III-19 J A Y A P U R A

P U T U S A N

Nomor : PUT / 170 - K / PM III - 19 / AD / X / 2010

  

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

  Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

  Nama lengkap : TERDAKWA Pangkat / NRP : Kapten Cba / 21930322300970 Jabatan : -(dulu) Pasi Inteldim

  • (sekarang) Pama Korem 174 / ATW Kesatuan : -(dulu) Kodim 1711/ BVD
  • (sekarang) Korem 174 / ATW Tempat tanggal lahir : Manado, 16 September 1970 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Kristen Katholik Tempat tinggal : -(dulu) Kab. Tanah merah.
  • (sekarang) Merauke. Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA tersebut di atas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini

  Memperhatikan :

  1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem-174 / ATW selaku Papera Nomor : Kep / 32 / VII / 2010 tanggal 30 Juli 2010.

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 168 / X / 2010 tanggal 6 Oktober 2010.

  3. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi.

  4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar :

  1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 168 / X / 2010 tanggal 6 Oktober 2010 didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

  2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.

  Memperhatikan :

  1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokonya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “Barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”

  Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut :

  dijatuhi dengan :

  Pidana : penjara selama 4 (empat) bulan Barang bukti :

  Barang : N I h I l Surat : 1 (satu) lembar foto copy Surat

  Keterangan Kelahiran dari kepala Puskesmas Tanah Merah Nomor : 440 / 287 / SKL / TM / VII / 2009, tanggal 22 Juli 2009 atas nama Sdr. Emillyo Julbert.

  Agar tetap di lekatkan dalam berkas perkara

  Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah).

  2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, serta berjanji untuk bertanggung jawab menikahi Saksi-I walaupun saksi-1 sudah tidak mau lagi dengan Terdakwa oleh karena itu Terdakwa mohon dijatuhi pidana yang seringan - ringannya.

  Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada Juni dalam tahun dua ribu delapan sekira pukul 21.00 Wit atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Juni sampai dengan bulan Oktober di tahun dua ribu delapan bertepatan di Mess Kantor Body Pos di depan Gereja Katholik Kab. Boven Digoel atau tempat-tempat lain, yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III - 19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

  “Barangsiapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”

  Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1992 melalui pendidikan Secaba Milsuk di Korem 131 / Santiago dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian pada tahun 2001 mengikuti pendidikan Secapa Reg. setelah lulus dilantik dengan pangkat Letda Cba dan ditugaskan di Bekangdam XVII / Cenderawasih, kemudian pada tahun 2006 dipindahkan di Kodim 1711 / BVD sampai sekarang dengan pangkat terakhir Kapten Cba NRP. 21930122300970.

  2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Thirza A.J. Ratuela (Saksi-I) sejak bulan Mei tahun 2008 di kantor cabang PT. PMU di Tanah Merah Kab. Boven Digoel kemudian berlanjut dengan hubungan pacaran, status Terdakwa maupun Saksi-I saat itu sama-sama bujangan.

  3. Bahwa pada bulan Juni tahun 2008 sekitar pukul 21.00 Wit Terdakwa datang ke Mess PMU menemui Saksi-I dan mengajak bercerita, tidak lama kemudian Terdakwa mengajak Saksi-I untuk jalan-jalan menggunakan SPM keliling kota tanah merah dan selanjutnya pergi ke kantor Body Pos di depan Gereja Katholik namun tidak ada orang, lalu Terdakwa bersama Saksi-I duduk diteras sambil ngobrol dan sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa masuk ke dalam Mess kantor dan mengajak Saksi-I untuk masuk.

  4. Bahwa kemudian Terdakwa bersama Saksi-I duduk di atas tempat tidur sambil ngobrol, tidak lama kemudian Terdakwa memengang tangan kiri dan mencium pipi kiri Saksi-I sambil tangannya berusaha melepaskan baju Saksi-I, setelah Terdakwa melepaskan pakaian Saksi-I kemudian Terdakwa membuka pakaiannya sendiri, selanjutnya dengan posisi Saksi-I terlentang di atas tempat tidur dan Terdakwa berada di atasnya, Terdakwa memengang kedua tangan dan membuka kedua kaki Saksi-I kemudian Terdakwa memasukan batang penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang Vagina Saksi-I dan menggoyangkan pantatnya naik turun selama kurang lebih 10 (sepuluh) menit, setelah mencapai klimaks Terdakwa menumpahkan spermanya di dalam Vagina Saksi-I kemudian Terdakwa ke kamar mandi dan Saksi-I langsung berpakaian, sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa dan Saksi-I langsung pulang, selanjutnya Terdakwa dan Saksi-I sering melakukan hubungan badan tersebut sampai dengan bulan Oktober 2008.

  5. Bahwa pada bulan Nopember 2008 Saksi-I mengalami terlambat haid namun saat itu Saksi-I tidak berpikiran kalau telah hamil dan pada bulan Januari 2009 Saksi-I mengalami perubahan bentuk tubuh termasuk pada perut namun Saksi-I tidak segera ke Dokter / bidan maupun melakukan test sensitif kehamilan karena takut ketahuan, kemudian pada bulan Pebruari 2009 Saksi-II (Sdri. SAKSI-II) sempat menanyakan keadaan Saksi-I namun saat itu dijawab tidak apa-apa baru pada bulan April 2009 Saksi-I mengakui telah hamil selama 6 bulan (enam) bulan kepada Saksi-II, kemudian Saksi-II menelepon Terdakwa dan tidak lama kemudian Terdakwa datangdan menanyakan kepada Saksi-I tentang kehamilannya dan Terdakwa merasa bingung karena Sdri. Iwan calon istrinya di manado juga tengah hamil namun Saksi-I tidak menjawabnya dan Terdakwa langsung pergi, tidak lama kemudian Terdakwa datang dan mengatakan permasalahan ini mesti diselesaikan di Manado lalu Saksi-I menjawab “ Bilang le Iwan sudah hamil, bagaimana ? ” selanjutnya Terdakwa berkata “ Nda, dia nda hamil dan jangan sampe orang-orang pada tahu” dan langsung Terdakwa pulang.

  6. Bahwa sekira pada tanggal 12 April 2009 Saksi-I menerima SMS dari Terdakwa yang isinya Terdakwa bersedia serta akan menemui orangtua Saksi-I, tetapi jangan sampai orang yang berada di Tanah Merah mengetahui tentang pernikahan tersebut termasuk Dandim 1711 / BVD.

  7. Bawah beberapa hari kemudian Terdakwa melaksanakan cuti ke Manado untuk membicarakan permasalahannya dengan Saksi-I kepada kedua orang tuanya tetepi tidak menemui orang tua Saksi-I, namun kedua orang tua Terdakwa tidak menyetujui hubungan tersebut karena Terdakwa sudah akan menikah dengan Sdr, Iwan Fanda Tulandi, kemudian setelah kembali ke Boven Digoel Terdakwa menghadap Dandim 1711 / BVD (Letkol Inf Basuki PS) melaporkan tentang perbuatannya terhadap Saksi-I yang sudah hamil dan oleh Dandim saat itu mengatakan akan diselesaikan secara kekeluargaan.

  8. Bahwa pada pertengahan bulan Mei 2009 Saksi-I dengan diantar oleh Saksi-II, Sdr. James datang ke kantor Kodim untuk menghadap Dandim kemudian dilakukan pemeriksaan oleh Staf Intel, dan keesokan harinya Terdakwa atas perintah Dandim dilakukan pemeriksaan oleh Pasimin.

  9. Bahwa Terdakwa melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan Saksi-I sudah lebih dari 3 (tiga) kali di Mess Body Pos tempatnya depan Gereja Katholik dengan kondisi kamar saat itu dalam keadaan sepi, pintu dan jendela dalam keadaan tertutup serta terkunci dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya, dan setiap melakukan hubungan badan Terdakwa selalu menumpahkan spermanya di dalam lubang Vagina Saksi-I, kemudian Saksi-I tidak pernah dijanjikan / mendapat imbalan apapun dari Terdakwa hanya Terdakwa pernah berkata apabila dikemudian hari ada apa-apa akan bertanggung jawab, dan dari hasil hubungan antar Saksi dengan Terdakwa tersebut pada tanggal 12 Juli 2009 sekira

  09.15 Wit di Puskesmas Tanah Merah Saksi-I melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Sdr. Emilio Julbert.

  10. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah melakukan persetubuhan dengan Saksi-I di Mess Body Pos tepatnya depan Gereja Katholik Kab. Boven Digoel dengan kondisi kamar saat itu dalam keadaan sepi, pintu dan jendela dalam keadaan tertutup serta terkunci dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya, akan tetapi Mess tersebut adalah bukan tempat pribadi Terdakwa sehingga sewaktu-waktu dapat di gunakan oleh orang lain yang berhak, atau sewaktu-waktu orang dapat masuk ditempat tersebut sehingga bisa melihat atau mendengar ketika Terdakwa dan Saksi-I sedang melakukan persetubuhan.

  BERPENDAPAT : Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa

  tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang

  tercantum dalam : Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya. Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

  Menimbang : Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri.

  Menimbang : Bahwa para Saksi telah memberikan keterangannya di bawah sumpah dalam Berita Acara Pemeriksaan dan yang bersangkutan telah dipanggil secara sah namun tidak hadir di sidang karena domisilinya jauh di Manado dan Kab. Tanah Merah dan terkendala oleh biaya, maka keterangan para saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan tersebut dibacakan yang pada pokoknya sebagai berikut :

  

Saksi - I : Nama lengkap : SAKSI-I, : Pekerjaan : Karyawan PT. PMU

  Cabang Tanah Merah Kab. Boven Digoel, Tempat dan tanggal lahir : Panasan, 14 Agustus 1983, Jenis kelamin : Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Kab. Boven Digoel dan alamat di Manado : Kab. Minahasa Manado.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Mei 2008 di kantor PT. PMU cabang Tanah Merah Kab. Boven Digeol dikenalkan oleh Sdr. Fita, kemudian Terdakwa meminta nomor HP Saksi dan sejak itu sering komunikasi lewat HP dan sering bertemu tetapi tidak ada hubungan saudara.

  2. Bahwa pada Juni tahun 2008 sekitar pukul 19.00 Wit ketika Saksi sedang duduk di Mess PT. PMU datang Terdakwa dan mengajak bercerita, sekira pukul 20.00 Wit Terdakwa mengajak Saksi untuk jalan-jalan namun terlebih dahulu Terdakwa minta ijin kepada ibu Merly (Saksi-II) dan Saksi-II berpesan “Awas ya jaga baik-baik, ini adik saya”, kemudian dengan menggunakan SPM Terdakwa bersama Saksi jalan-jalan keliling kota Tanah Merah dan selanjutnya pergi ke kantor Body Pos di depan Gereja Katholik namun tidak ada orang, lalu Terdakwa masuk ke dalam Mess kantor dan mengajak Saksi untuk masuk.

  3. Bahwa kemudian Saksi dan Terdakwa duduk di atas tempat tidur sambil ngobrol, tidak lama kemudian Terdakwa memengang tangan kiri dan mencium pipi kiri Saksi namun Saksi tidak membalasnya maka Terdakwa berkata “Tidak apa

  • - apa, tidak akan terjadi apa- apa” sambil tangannya

  berusaha melepaskan baju Saksi, yang akhirnya Terdakwa berhasil melepaskan pakaian Saksi dan setelah Saksi telanjang Terdakwa membuka pakaiannya selanjutnya dengan posisi Saksi terlentang di atas tempat tidur dan Terdakwa berada di atasnya, saat itu Saksi berusaha menolaknya dengan mendorong Terdakwa namun tidak berhasil, selanjutnya Terdakwa memegang kedua tangan dan membuka kedua kaki Saksi kemudian Terdakwa memasukan batang penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang Vagina Saksi dan menggonyangkan pantatnya naik turun selama kurang lebih 10 (sepuluh) menit, setelah mencapai klimaks kemudian Terdakwa ke kemar mandi lalu Saksi langsung berpakaian dan sekira pukul 21.30 Wit Terdakwa dan Saksi langsung pulang, selanjutnya Terdakwa dan Saksi sering melakukan hubungan badan tersebut sampai dengan bulan Oktober 2008.

  4. Bahwa pada bulan Nopember 2008 Saksi mengalami terlambat haid namun saat itu Saksi tidak berpikiran kalau telah hamil dan pada bulan Januari 2009 Saksi mengalami perubahan bentuk tubuh termasuk perut namun Saksi tidak segera ke Dokter / bidan maupun melakukan test sensitife kehamilan karena takut ketahuan, kemudian pada bulan Perbruari 2009 Saksi-II (Sdri. Marly Menewus) menemui Saksi dan berkata “Thirza kamu sakit kah tidak, jangan sampai

  

kamu sakit kaya karyawan yang kemarin“ dan Saksi jawab

“tidak” selanjutnya pada bulan April 2009 Saksi baru

  mengakui bahwa telah hamil selama 6 (enam) bulan kepada Saksi-II, kemudian Saksi-II menelepon Terdakwa dan tidak tidak lama kemudian Terdakwa datang dan berkata “Saksi

  

Kenapa baru kasih tahu sekarang?” Saksi menjawab

“Bagaimana mau kasih tahu pa ngana pe maitua so

datang kong dengar-dengar so tinggal satu rumah deng

ngana” dan Terdakwa berkata “Kita harus bagaiamana

sekarang Iwan juga sodah hamil” namun Saksi tidak

  menjawabnya dan Terdakwa langsung pergi, tidak lama kemudian Terdakwa datang dan berkata “jalan keluarnya

  

torang mesti pulang Manado, kong selasaikan disana” lalu

  Saksi menjawab “Bilang le Iwan sio hamil, kong

  

bagaiamana?” selanjutnya Terdakwa berkata “Nda, dia nda

hamil dan jangan sampae orang-orang pada tahu” dan

  langsung Terdakwa pulang.

  5. Bahwa sekira pada tanggal 12 April 2009 Saksi menerima SMS dari Terdakwa yang isinya bahwa Terdakwa bersedia akan bertanggung jawab dengan menikahi Saksi di Manado serta akan menemui orangtua Saksi, tetapi jangan sampai orang yang berada di Tanah Merah mengetahui tentang pernikahan tersebut termasuk Dandim, beberapa hari kemudian Saksi mendengar dari Sdr. James Sumaikuh kalau Terdakwa telah berangkat ke Manado, maka Saksi langsung menghubungi Terdakwa dengan SMS “so sampe Manado?” dan Terdakwa membalas “so ngana mo istirahat tidak

  

enak badan”, selanjutnya setelah Terdakwa berada di

  Manado ternyata tidak menemui kedua orangtua Saksi, malah Terdakwa menyuruh orangtua Saksi yang menemuinya, selanjutnya Sdri. Fita menghubungi Terdakwa dengan SMS yang berkata “Jangan macam-macam ya nanti kita lapor

  

Dandim” lalu Terdakwa membalas “kita rela pertaruhkan

pangkat dan jabatan” hal ini di ketahui oleh Saksi lalu Saksi

  tidak berkata apa-apa dan hanya menangis.

  6. Bahwa setelah Terdakwa pulang dari Manado tepatnya pada tanggal 10 Mei 2009 Saksi menghubungi Terdakwa lewat SMS yang isinya “Oby kapan ada waktu ketemu,

  

ngana pengen masalah ini selesai” Terdakwa membalas

“Karena masalah ini Dandim sudah tahu maka masalah ini

harus diselesaikan di depan Dandim” Saksi membalas

“Oke” dan sekira tanggal 13 Mei 2009 Terdakwa

  menghubungi Saksi lewat SMS yang buyinya “kalau ada

  

waktu nanti jam 06.00 Wit kita ketemu di rumah depan

Gereja Katholik “ dan Saksi-I membalas “Oke” kemudian yang isinya “Jadi tidak ketemuan?” Terdakwa membalas

  “Jadi tapi cukup kitaorang dua, kita jemput dimana dan torang bicara dirumah” Saksi jawab “jemput di Mess”,

  setelah Terdakwa menjemput Saksi dan berbicara kepada Saksi bahwa “keluarganya sudah terlanjut malu karena

  tidak jadi menikah Iwan dan tidak akan bertanggung jawab atas perbuatan kepada Saksi serta meminta Saksi untuk meringankan masalahnya”, kemudian keesokan

  harinya Saksi bersama Saksi-II, Sdr. Iwan Fatiatah, Sdr. Jems Sumaikuh dan Sdr. Stifen pergi ke Makodim 1711 / BVD untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Dandim 1711 / BVD (Letkol Inf Basuki) selanjutnya Saksi diperiksa untuk dimintai keterangan oleh anggota Inteldim 1711 / BVD.

  7. Bahwa Saksi melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan Terdakwa lebih dari 3 (tiga) kali di Mess Kantor Body Pos tepatnya Gereja Katholik dengan kondisi kamar saat itu dalam keadaan sepi, pintu dan jendela dalam keadaan tertutup serta terkunci dan tidak ada orang yang mengetahuinya, dan setiap melakukan hubungan Terdakwa selalu menumpahkan spermanya di dalam lubang Vagina Saksi kemudian Saksi tidak pernah dijanjikan / mendapat imbalan apapun dari Terdakwa hanya Terdakwa pernah berkata apabila dikemudian hari ada apa-apa akan bertanggung jawab selanjutnya dari hasil hubungan antar Saksi dan Terdakwa tersebut akhirnya pada tanggal 12 Juli 2009 sekira pukul 09.15 Wit di Puskesmas Tanah Merah Saksi melahirkan seorang anak Laki-Laki yang diberi nama Sdr. Emilio Julbert.

  8. Bahwa dengan adanya kejadian tersebut Saksi meminta agar Terdakwa bertanggung jawab atas perbuatannya serta apabila tidak bertanggung jawab Saksi meminta agar Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku.

  Atas keterangan saksi - I yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, adapun yang disangkal oleh Terdakwa adalah sebagai berikut : Terdakwa menyangkal kalau anak yang dilahirkan oleh saksi- 1 adalah anak Terdakwa hasil hubungannya dengan saksi-1.

  Atas sangkalan yang disampaikan oleh Terdakwa, saksi-1 tidak memberikan tanggapan karena saksi-1 tidak hadir dipersidangan dan keterangannya dibacakan.

  

Saksi - II : Nama lengkap : SAKSI-II, Pekerjaan : Wiraswasta, Tempat

  dan tanggal lahir : Maumbi, 02 Nopenber 1974, Jenis kelamin : Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Adven, Tempat tinggal : Kec. Kalawat Kab. Minut.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 1996 di Desa Panasen Kec. Kakas Kab. Minahasa Induk tetapi tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada tahun 2008 Terdakwa bersama Saksi-I (Sdri. SAKSI-I) berkenalan dan Terdakwa sering datang ke mengajak Saksi-I keluar untuk berbincang-bincang di Mess Karyawan, kemudian pada bulan April 2008 Saksi-I berkata kepada Saksi bahwa dirinya telah hamil selama 7 (tujuh) bulan hasil hubungan dengan Terdakwa dan Terdakwa akan bertanggung jawab atas kehamilannya.

  3. Bahwa sampai dengan sekarang Terdakwa tidak bertanggung jawab atas kehamilan Saksi-I dan Saksi-I pernah berkata kepada Saksi bahwa Terdakwa akan menikah dengan perempuan lain serta Saksi-I saat ini sudah melahirkan seorang anak laki-laki hasil hubungan dengan Terdakwa di RS Boven Digoel yang sekarang sudah berumur 7 (tujuh) bulan.

  4. Bahwa dengan adanya kejadian tersebut Saksi meminta agar Terdakwa bertanggung jawab atas perbuatannya dan apabila tidak bertanggung jawab, agar Terdakwa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

  Atas keterangan saksi - 2 yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, adapun yang disangkal oleh Terdakwa adalah sebagai berikut : Terdakwa menyangkal kalau anak yang dilahirkan oleh saksi- 1 adalah anak Terdakwa hasil hubungannya dengan saksi-1.

  Atas sangkalan yang disampaikan oleh Terdakwa, saksi-2 tidak memberikan tanggapan karena saksi-2 tidak hadir dipersidangan dan keterangannya dibacakan.

  

Saksi-III : Nama lengkap : SAKSI-III, Pangkat / NRP : Serda /

  21050198691185, Jabatan : Basub Unit 31 Inteldim 1711 / BVD, Kesatuan : Kodim 1711 / BVD, Tempat dan tanggal lahir : Blora, 01 Nopenber 1985, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Kab. Tanah Merah.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Mei tahun 2007 di Makodim 1711 / BVD sebagai atasan dengan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada bulan Juli 2008 Saksi diajak oleh Terdakwa ke kantor PT. Papan Mandiri Utama (PMU) di Jl. Bosowa Lama, Kab. Baven Digoel kemudian dikenalkan oleh Terdakwa kepada Sdr. Jemes, Sdri. Thirza (Saksi-I) dan Sdri. Merly (Saksi-II) serta saling bertukar nomor HP, setelah ngobrol beberapa saat kemudian Saksi pamit pulang.

  3. Bahwa pada bulan Juni 2009 sekira pukul 09.00 Wit ketika Saksi berada di kantor Staf Intel Kodim melihat Saksi-I, Saksi-II dan Sdr. James datang menggunakan mobil Taff dan menemui Dandim 1711 / BVD, kemudian sekira pukul 09.30 Wit mereka datang ke kantor Staf Intel lalu Saksi-II berkata kepada Saksi “Selamat siang, ini Thirza hamil oleh pak

  Roby terus dari Dandim suruh dimintai keterangan”

  selanjutnya dipersilakan masuk untuk diperiksa oleh Staf Intel dan Saksi keluar untuk memantau Wilayah.

  4. Bahwa selama Terdakwa bersama Saksi-I berpancaran Saksi tidak pernah mengetahui, Saksi hanya tahu kalau mereka hanya berteman karena sama-sama dari Manado, Saksi juga tidak pernah menanyakan kepada Terdakwa perihal hubungannya dengan Saksi-I.

  Atas keterangan saksi – III yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  Menimbang : Bahwa dalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut:

  1. Bahwa Terdakwa masuk mejadi anggota TNI AD pada tahun 1992 melalui pendidikan Secaba Milsuk di Korem 131 / Santiago dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian pada tahun 2001 mengikuti pendidikan Secapa Reg. setelah lulus dilantik dengan pangkat Letda Cba dan ditugaskan di bengkadam XVII / Cenderawasih, kemudian pada tahun 2006 dipindahkan di Kodim 1711 / BVD sampai sekarang dengan pangkat terakhir Kapten Cba NRP. 21930122300970.

  2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Thirza A.J Ratuela (Saksi-I) sejak bulan Mei tahun 2008 di kantor cabang PT. PMU di Tanah Merah Kab. Boven Digoel kemudian berlanjut dengan hubungan pacaran, namun tidak ada hubungan keluarga.

  3. Bawah pada bulan Juni tahun 2008 sekira pukul 20.00 Wit Terdakwa datang ke Mess PMU menemui Saksi-I dan mengajak bercerita, tidak lama kemudian Terdakwa mengajak Saksi-I untuk jalan-jalan menggunakan SPM keliling kota Tanah Merah dan selanjutnya pergi ke kantor Body Pos di depan Gereja Katholik namun tidak ada orang, lalu Terdakwa bersama Saksi-I duduk diteras sambil ngobrol dan sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa masuk kedalam Mess kantor dan mengajak Saksi untuk masuk.

  4. Bahwa kemudian Terdakwa bersama Saksi-I duduk di atas tempat tidur sambil ngobrol, tidak lama kemudian Terdakwa memengang tangan kiri dan mencium pipi kiri Saksi-I sambil tangannya berusaha melepaskan baju Saksi-I, setelah Terdakwa melepaskan pakaian Saksi-I kemudian Terdakwa membuka pakaiannya sendiri selanjutnya dengan posisi Saksi terlentang di atas tempat tidur dan Terdakwa berada di atasnya, selanjutnya Terdakwa memengang kedua tangan dan membuka kedua kaki Saksi-I kemudian Terdakwa memasukan batang penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi-I dan menggoyangkan pantatnya naik turun selama kurang lebih 10 (sepuluh) menit, setelah mencapai klimaks Terdakwa menumpahkan spermanya di dalam vagina Saksi-I kemudian Terdakwa ke kamar mandi dan Saksi-I langsung berpakaian, sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa dan Saksi-I langsung pulang, selanjutnya Terdakwa dan Saksi-I sering melakukan hubungan badan tersebut sampai dengan bulan Oktober 2008.

  5. Bahwa pada tanggal 9 April 2009 Terdakwa menerima SMS dari Sdri. Marly (Saksi-II) yang memberitahukan kalau Saksi-I tengah hamil akibat perbuatan Terdakwa, kemudian Terdakwa mendatangi kantor PT. PMU menemui Saksi-I untuk kalau dirinya tengah hamil serta mengajak Terdakwa untuk menikah namun Terdakwa tidak memberikan jawaban.

  6. Bahwa beberapa hari kemudian Terdakwa melaksanakan cuti ke Manado untuk membicarakan permasalahan dengan Saksi-I kepada kedua orang tuanya, namun kedua orang tua Terdakwa tidak menyetujui hubungan tersebut karena Terdakwa sudah akan menikah dengan Sdr. Iwan Tulandi, kemudian setelah ke Boven Digoel Terdakwa menghadap Dandim 1711 / BVD (Letkol Inf Basuki PS) melaporkan tentang perbuatan Terdakwa terhadap Saksi-I yang sudah hamil dan Dandim saat itu mengatakan akan diselesaikan secara kekeluargaan.

  7. Bahwa pada pertengahan bulan Mei 2009 Saksi-I dengan diatar oleh Saksi-II dan Sdr. James datang ke kantor Kodim untuk menghadap Dandim kemudian dilakukan pemeriksaan oleh Staf Intel dan keesokan harinya Terdakwa atas perintah Dandim dilakukan pemeriksaan oleh Pasimin.

  Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa :

  Surat : 1 (satu) lembar foto copy Keterangan

  Kelahiran dari Kepala Puskesmas Tanah Merah Nomor : 440 / 287 / SKL / TM / VII / 2009, tanggal 22 Juli 2009 atas nama Sdr.

  Emillyo Julbert. Merupakan bukti petunjuk telah di perlihatkan dan di bacakan kepada Terdakwa ternyata bersesuaian dengan bukti-bukti lain sehingga memperkuat pembuktian perbuatan-perbuatan yang dilakukan.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para saksi dibawah sumpah serta barang bukti yang diajukan ke persidangan dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh Fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa masuk mejadi anggota TNI AD pada tahun 1992 melalui pendidikan Secaba Milsuk di Korem 131 / Santiago dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian pada tahun 2001 mengikuti pendidikan Secapa Reg. setelah lulus dilantik dengan pangkat Letda Cba dan ditugaskan di bengkadam

  XVII / Cenderawasih, kemudian pada tahun 2006 dipindahkan di Kodim 1711 / BVD sampai sekarang dengan pangkat terakhir Kapten Cba NRP. 21930122300970.

  2. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Thirza A.J Ratuela (Saksi-I) sejak bulan Mei tahun 2008 di kantor cabang PT. PMU di Tanah Merah Kab. Boven Digoel kemudian berlanjut dengan hubungan pacaran, namun tidak ada hubungan keluarga.

  3. Bahwa benar pada bulan Juni tahun 2008 sekira pukul 20.00 Wit Terdakwa datang ke Mess PMU menemui Saksi-I dan mengajak bercerita, tidak lama kemudian Terdakwa mengajak Saksi-I untuk jalan-jalan menggunakan kantor Body Pos di depan Gereja Katholik namun tidak ada orang, lalu Terdakwa bersama Saksi-I duduk diteras sambil ngobrol dan sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa masuk kedalam Mess kantor dan mengajak Saksi untuk masuk.

  4. Bahwa benar kemudian Terdakwa bersama Saksi-I duduk di atas tempat tidur sambil ngobrol, tidak lama kemudian Terdakwa memengang tangan kiri dan mencium pipi kiri Saksi-I sambil tangannya berusaha melepaskan baju Saksi-I, setelah Terdakwa melepaskan pakaian Saksi-I kemudian Terdakwa membuka pakaiannya sendiri selanjutnya dengan posisi Saksi terlentang di atas tempat tidur dan Terdakwa berada di atasnya, selanjutnya Terdakwa memengang kedua tangan dan membuka kedua kaki Saksi-I kemudian Terdakwa memasukan batang penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi-I dan menggoyangkan pantatnya naik turun selama kurang lebih 10 (sepuluh) menit, setelah mencapai klimaks Terdakwa menumpahkan spermanya di dalam vagina Saksi-I kemudian Terdakwa ke kamar mandi dan Saksi-I langsung berpakaian, sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa dan Saksi-I langsung pulang, selanjutnya Terdakwa dan Saksi-I sering melakukan hubungan badan tersebut sampai dengan bulan Oktober 2008.

  5. Bahwa benar pada tanggal 9 April 2009 Terdakwa menerima SMS dari Sdri. Marly (Saksi-II) yang memberitahukan kalau Saksi-I tengah hamil akibat perbuatan Terdakwa, kemudian Terdakwa mendatangi kantor PT. PMU menemui Saksi-I untuk menanyakan tentang kehamilannya dan Saksi-I membenerkan kalau dirinya tengah hamil serta mengajak Terdakwa untuk menikah namun Terdakwa tidak memberikan jawaban.

  6. Bahwa benar beberapa hari kemudian Terdakwa melaksanakan cuti ke Manado untuk membicarakan permasalahan dengan Saksi-I kepada kedua orang tuanya, namun kedua orang tua Terdakwa tidak menyetujui hubungan tersebut karena Terdakwa sudah akan menikah dengan Sdr. Iwan Tulandi, kemudian setelah ke Boven Digoel Terdakwa menghadap Dandim 1711 / BVD (Letkol Inf Basuki PS) melaporkan tentang perbuatan Terdakwa terhadap Saksi-I yang sudah hamil dan Dandim saat itu mengatakan akan diselesaikan secara kekeluargaan.

  7. Bahwa benar pada pertengahan bulan Mei 2009 Saksi-I dengan diatar oleh Saksi-II dan Sdr. James datang ke kantor Kodim untuk menghadap Dandim kemudian dilakukan pemeriksaan oleh Staf Intel dan keesokan harinya Terdakwa atas perintah Dandim dilakukan pemeriksaan oleh Pasimin.

  8. Bahwa benar Terdakwa melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan Saksi-I sudah lebih dari 3 (tiga) kali di Mess Body Pos tempatnya depan Gereja Katholik dengan kondisi kamar saat itu dalam keadaan sepi, pintu dan jendela dalam keadaan tertutup serta terkunci dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya, dan setiap melakukan hubungan badan Terdakwa selalu menumpahkan spermanya di dalam lubang Vagina Saksi-I, kemudian Saksi-I tidak pernah dijanjikan / mendapat imbalan apapun dari Terdakwa hanya Terdakwa pernah berkata apabila dikemudian hari ada antar Saksi dengan Terdakwa tersebut pada tanggal 12 Juli 2009 sekira 09.15 Wit di Puskesmas Tanah Merah Saksi-I melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Sdr. Emilio Julbert.

  9. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah melakukan persetubuhan dengan Saksi-I di Mess Body Pos tepatnya depan Gereja Katholik Kab. Boven Digoel dengan kondisi kamar saat itu dalam keadaan sepi, pintu dan jendela dalam keadaan tertutup serta terkunci dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya, akan tetapi Mess tersebut adalah bukan tempat pribadi Terdakwa sehingga sewaktu-waktu dapat di gunakan oleh orang lain yang berhak, atau sewaktu-waktu orang dapat masuk ditempat tersebut sehingga bisa melihat atau mendengar ketika Terdakwa dan Saksi-I sedang melakukan persetubuhan.

  10. Bahwa benar karena tidak ada penyelesaian masalah tersebut sehingga pada tanggal 12 Januari 2010 Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa kepada penyidik Subdenpom XVII / A Merauke.

  Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya (Requsitoir) dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan Oditur Militer mengenai uraian fakta yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya, oleh karena penguraian Oditur Militer tidak menguraikan fakta yang membuktikan unsur “Sengaja dan terbuka” secara lebih spesifik, terutama mengenai keterbukaan tempat dimana Terdakwa dan saksi-1 melakukan persetubuhan, sehingga Majelis Hakim akan menguraikan sendiri dengan mendasari pada terungkapnya fakta dalam persidangan. Bahwa mengenai pidana yang dimohonkan oleh Oditur Militer, Majelis Hakim akan menentukan sendiri baik jenis maupun berat ringannya pidana yang akan dijatuhkan sebagaimana akan diuraikan dalam pertimbangan lebih lanjut dalam dictum putusan ini.

  Menimbang : Bahwa terhadap permohonan yang disampaikan oleh Terdakwa secara lisan dipersidangan kepada Majelis Hakim, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa mengenai permohonan keringanan hukuman yang dimohonkan oleh Terdakwa kepada Majelis Hakim dalam persidangan, akan ditentukan sendiri oleh Majelis Hakim dengan mendasari sifat, hakekat dan akibat serta hal-hal yang meringankan dan memberatkan sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam dictum putusan ini.

  Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan Tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

  Unsur Ke – 2 : Dengan sengaja dan terbuka Unsur Ke – 3 : Melanggar kesusilaan

  Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  Unsur Ke – 1 : Barangsiapa

  Yang dimaksud dengan “Barangsiapa” yaitu setiap orang atau warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa masuk mejadi anggota TNI AD pada tahun 1992 melalui pendidikan Secaba Milsuk di Korem 131 / Santiago dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian pada tahun 2001 mengikuti pendidikan Secapa Reg. setelah lulus dilantik dengan pangkat Letda Cba dan ditugaskan di bengkadam XVII / Cenderawasih, kemudian pada tahun 2006 dipindahkan di Kodim 1711 / BVD sampai sekarang dengan pangkat terakhir Kapten Cba NRP. 21930122300970.

  2. Bahwa benar sebagai anggota TNI Terdakwa tunduk kepada aturan dan undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

  3. Bahwa benar hingga saat ini belum ada suatu ketentuan perundang-undangan yang menghendaki lain tentang status kewarganegaraan Terdakwa sebagai warga negara Indonesia sehingga terhadap diri Terdakwa tetap diberlakukan seluruh peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk didalamnya KUHP.

  Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Barang siapa” telah terpenuhi.

  Unsur Ke – 2 : Dengan sengaja dan terbuka

  Menurut M.V.T yang dimaksudkan “Dengan sengaja” atau kesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Ditinjau dari tingkatan (gradasi) “Kesengajaan” terbagi menjadi tiga yaitu :

  1. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalah betul- betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari si Pelaku / Terdakwa.

  2. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan. Yang menjadi sandaran si Pelaku / Terdakwa tentang tindakan dan akibat tertentu itu. Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibat-akibat lainnya yang pasti / harus terjadi.

  3. Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan atau disebut juga sebagai kesengajaan bersyarat. Yang menjadi sandaran ialah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku / Terdakwa tentang tindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibat-akibatnya) yang mungkin terjadi.

  Bahwa yang dimaksud dengan “Terbuka” menurut pengertian bahasa adalah tidak tertutup, tidak terlarang (untuk umum) yaitu mudah didatangi dan dilihat oleh umum (misalnya tempat-tempat terbuka, lapangan, pinggir jalan, lorong, gang, pasar dan sebagainya, maupun ditempat yang mudah dilihat orang dari tempat umum meskipun dilakukan ditempat yang umum (Putusan Hoge Road / HR tanggal 12 Mei 1902). Bahwa berdasarkan keterangan terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain berupa petunjuk yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sbb :

  1. Bahwa banar pada bulan Juni tahun 2008 sekira pukul

  20.00 Wit Terdakwa datang ke Mess PMU menemui Saksi-I dan mengajak bercerita, tidak lama kemudian Terdakwa mengajak Saksi-I untuk jalan-jalan menggunakan SPM keliling kota Tanah Merah dan selanjutnya pergi ke kantor Body Pos di depan Gereja Katholik namun tidak ada orang, lalu Terdakwa bersama Saksi-I duduk diteras sambil ngobrol dan sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa masuk kedalam Mess kantor dan mengajak Saksi untuk masuk.

  2. Bahwa benar kemudian Terdakwa bersama Saksi-I duduk di atas tempat tidur sambil ngobrol, tidak lama kemudian Terdakwa memengang tangan kiri dan mencium pipi kiri Saksi-I sambil tangannya berusaha melepaskan baju Saksi-I, setelah Terdakwa melepaskan pakaian Saksi-I kemudian Terdakwa membuka pakaiannya sendiri selanjutnya dengan posisi Saksi terlentang di atas tempat tidur dan Terdakwa berada di atasnya, selanjutnya Terdakwa memengang kedua tangan dan membuka kedua kaki Saksi-I kemudian Terdakwa memasukan batang penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi-I dan menggoyangkan pantatnya naik turun selama kurang lebih 10 (sepuluh) menit, setelah mencapai klimaks Terdakwa menumpahkan spermanya di dalam vagina Saksi-I kemudian Terdakwa ke kamar mandi dan Saksi-I langsung berpakaian, sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa dan Saksi-I langsung pulang.

  3. Bahwa benar setelah persetubuhan yang pertama tersebut Terdakwa dan Saksi-I sering melakukan hubungan badan sampai dengan bulan Oktober 2008 dengan cara-cara dan tempat-tempat yang sama dengan persetubuhan yang pertama dilakukan.

  4. Bahwa benar Terdakwa melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan Saksi-I sudah lebih dari 3 (tiga) kali di Mess Body Pos tempatnya depan Gereja Katholik dengan kondisi kamar saat itu dalam keadaan sepi, pintu dan orang lain yang mengetahuinya, dan setiap melakukan hubungan badan Terdakwa selalu menumpahkan spermanya di dalam lubang Vagina Saksi-I.

  5. Bahwa benar pada tanggal 12 Juli 2009 sekira 09.15 Wit di Puskesmas Tanah Merah Saksi-I melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Sdr. Emilio Julbert Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kedua yaitu “Dengan sengaja dan

  terbuka” tidak terpenuhi.

  Menimbang : Bahwa oleh karena Unsur Kedua “Dengan sengaja dan

  terbuka” tidak terpenuhi maka Majelis Hakim tidak akan membuktikan unsur-unsur selanjutnya.

  Menimbang : Bahwa oleh karena salah satu unsur yaitu “Terbuka” dimana Mess Body Pos yang terletak di depan gereja katholik Kab.

  Boven Digoel tempat Terdakwa dan saksi-1 melakukan persetubuhan dalam kondisi kamar yang saat itu dalam keadaan sepi, pintu dan jendela dalam keadaan tertutup serta terkunci dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya adalah tempat yang tergolong kedalam klasifikasi terbuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 281 ke – 1 KUHP telah tidak terpenuhi, maka Majelis Hakim berpendapat tidak terdapat cukup bukti yang sah dan menyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer.

  Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa tidak terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer maka Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan.

  Menimbang : Bahwa meskipun Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan Oditur Militer, akan tetapi perbuatan Terdakwa yang menyetubuhi saksi-1 tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah adalah perbuatan yang tidak layak dan tidak pantas untuk dilakukan Terdakwa sebagai anggota TNI apalagi Terdakwa sebagai seorang perwira.

  Menimbang : Bahwa oleh karena berdasarkan Pasal 189 Ayat (1) Jo Ayat (4) UU Nomor : 31 tahun 1997, Majelis Hakim berpendapat adalah perlu bagi Terdakwa tersebut diatas untuk dikembalikan kepada Papera guna diselesaikan menurut aturan Hukum Disiplin Militer oleh Ankumnya agar perbuatan Terdakwa yang melanggar norma-norma kesusilaan tersebut tidak diikuti oleh prajurit yang lainnya.

  Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan maka harus merehabilitasi dan memulihkan hak Terdakwa dalam kedudukan, harkat dan martabat serta nama baik Terdakwa seperti semula.

  Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa dibebaskan dari segala dakwaan, maka biaya perkara yang timbul dibebankan kepada Negara.

  Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa :

  Surat :

  1 (satu) lembar foto copy Keterangan Kelahiran dari Kepala Puskesmas Tanah Merah Nomor : 440 / 287 / SKL / TM / VII / 2009, tanggal 22 Juli 2009 atas nama Sdr. Emillyo Julbert.

  Bahwa oleh karena barang bukti berupa surat ini berkaitan langsung dengan tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer kepada Terdakwa dan harus tetap melekat dalam berkas serta tidak sulit dalam penyimpanannya, maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara yang bersangkutan.

  Mengingat : 1.

  Pasal 281 Ke - 1 KUHP 2. Pasal 189 Ayat (1) jo Pasal 195 Ayat (5) huruf b dan e UU Nomor : 31 Tahun 1997 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

  1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : TERDAKWA, Kapten Cba / 21930322300970 tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan“ sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer.

  2. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan.

  3. Mengembalikan harkat, martabat serta kedudukkan Terdakwa seperti semula.

  4. Mengembalikan perkara Terdakwa kepada Papera untuk diselesaikan menurut saluran Hukuman Disiplin Militer dan Administrasi.

  5. Menetapkan barang bukti berupa :

  Surat :

  1 (satu) lembar foto copy Surat Keterangan Kelahiran dari kepala Puskesmas Tanah Merah Nomor : 440 / 287 / SKL / TM /

  VII / 2009, tanggal 22 Juli 2009 atas nama Sdr. Emillyo Julbert Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  6. Membebankan biaya perkara kepada Negara.

  /Demikian…….. Demikianlah diputuskan pada hari Senin tanggal 14 Pebruari 2011 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh ADIL KARO KARO, SH Letkol Chk NRP. 1910000581260 sebagai Hakim Ketua, serta MOCH. AFANDI, SH Letkol Chk NRP. 1910014600763 dan SUWIGYO HERI PRASETYO, SH Mayor Chk NRP. 1910014940863 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota

  II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer OBET J. MANASE, SH Mayor Chk NRP. 11940007800767, Panitera MUHAMMAD SALEH, SH Kapten Chk NRP. 11010001540671, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

  HAKIM KETUA ADIL KARO KARO, SH

  LETKOL CHK NRP. 1910000581260 HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II MOCH. AFANDI, SH SUWIGNYO HERI PRASETYO, SH LETKOL CHK. NRP. 1910014600763 MAYOR CHK. NRP. 1910014940863 PANITERA

  MUHAMMAD SALEH, SH KAPTEN CHK NRP. 11010001540671