METODE UNTUK MENGGANTUNG ATAU MENUMPU PIPA PADA INSTALASI PERPIPAAN Murni

  

PADA INSTALASI PERPIPAAN

Murni

  )

Abstrak

  

Instalasi perpipaan supaya terjamin dan aman dari kerusakan baik karena pemuaian maupun berat instalasi

pipa sendiri diperlukan penggantung atau penyangga dan tentunya tidak mengabaikan fleksibilitas

instalasinya. namun demikian besar kecilnya penggantung maupun penyangga serta jumlahnya memerlukan

suatu perhitungan dan pengalaman agar instalasi perpipaan tidak rusak dan tahan lama.

  Kata Kunci : Instalasi, Perpipaan, Penggantung PENDAHULUAN

  Penggantung atau penumpu pipa merupakan suatu perlengkapan instalasi perpipaan yang tidak dapat dipisahkan, karena tanpa pennggantung / penumpu instalasi perpipaan tidak dapat dipasang dengan sempurna. Agar supaya penggantung ins talasi perpipaan dapat berfungsi sempurna dalam arti tidak rusak dan dapat bertahan lama, maka penggantung dan penumpu pipa sebelum dibuat diperlukan perhitungan perencanaan yang baik, begitu pula tempat pemasangannya. Ada hal- hal penting yang perlu diperhatikan untuk penggantung atau penumpu pipa 1.

  Berat pipa Berat yang harus diperhitungkan bukan hanya berat pipa itu sendiri, tetapi meliputi berat perlengkapannya, seperti katup, bahan isolasi serta berat isi pipa tersebut.

  Disamping itu pada instalasi pipa-pipa tertentu ada kemungkinan orang akan berdiri di atas pipa, baik untuk berjalan maupun memeriksa atau memperbaiki perlengkapan pipa tersebut atau pipa lain disebelahnya, sebaiknya tambahan berat orang tersebut dipertimbangkan pula.

  2. Jenis pipa Jarak antara penggantung atau penumpu bergantung pada jenis bahan pipa disamping ukuran pipa, karena adanya perbedaan kelenturan.

  3. Mencegah perambatan getaran Pipa yang berhubungan dengan mesin atau peralatan yang bergerak atau berputar dapat meneruskan getaran mesin atau peralatan tersebut ke dalam ruangan lainnya, baik melalui pipa atau melalui konstruksi gedung, sehingga dapat menimbulkan kebisingan dan renovasi. Penggantung atau penumpu pipa sebaiknya dapat mencegah perambatan getaran semacam ini. Di samping itu penggantung atau penumpu pipa harus juga cukup kuat untuk menahan gaya-gaya tumbukan akibat timbulnya pukulan air dalam pipa.

  4. Ekspansi pipa Penggantung atau penumpu pipa harus mampu menampung adanya perubahan panjang pipa akibat perubahan temperatur pipa.

  5. Jarak antara pipa Jarak antara pipa dengan pipa dan antara pipa dengan dinding atau permukaan lainnya, harus cukup lebar untuk memungkinkan penggunaan alat-alat, pemasangan isolasi atau penutup pipa lain, pengecatan dan pekerjaan perawatan umumnya serta pekerjaan lainnya yang mungkin akan dipasang di sekitar pipa, jarak minimum biasanya sekitar 25 mm

  ∗ ) Staf Pengajar PSD III Mesin UNDIP

  Perhitungan pembebanan dan momen haruslah diusahakan aman serta ekonomis berdasarkan mekanika teknik dan kekuatan bahannya. Rumus sederhana yang biasa digunakan adalah : a.

  Untuk penggantung pipa Tegangan tarik ijin bahan penggantung ( t)

  σ P t

  σ = A

  A dimana : P : lebar penggantung kg

  2 A : luas penampang penggantung cm

  P Gambar 1. Barang Penggantung b. Penumpu pipa

  Tegangan bengkok ijin bahan penumpu (

  b)

  

σ

Mb b

  σ = Wb

  dimana : Mb : momen bengkok yang terjadi kg cm

  3 Wb : tahanan bengkok bahan penggantung cm Mb P RA a P b . 2 =

  P .b

  

RA

  A C B

  =

  2

  RA L RB = Gambar 2. Barang Penumpu a

  • P RA RB

  P A B RA b

  W Gambar 3. Batang Penumpu

  RA = P + W MA = P.a + W . b W = beban tangan penyangga A B MA = momen yang ditahan di titik A RA, RB = reaksi yang terjadi pada titik A & B

  Penggantung atau penumpu pipa harus dipasang pada tempat-tempat berikut ini : 1. Di sekitar katup dan sambungan ekspansi (untuk katup ukuran 100 mm atau lebih harus dipasang pada kedua sisinya)

2. Pada belokan pipa mendatar 3.

  Pada dasar pipa tegak 4. Pada cabang pipa 5. Pada pipa yang disambungkan ke mesin atau peralatan di dekat mesin

  Gambar 4. Contoh pengikatan pipa dan sambungan ekspansi dengan penggantung pipa Gambar 5. Contoh penggantung dan penumpu bagian bawah pipa tegak

JARAK ANTAR PENGGANTUNG

  Jarak antar penggantung pipa sebaiknya dibuat seperti yang dimuat dalam tabel 1 berikut ini kalau jarak tersebut dibuat lebih panjang akan ada kemungkinan timbulnya lendutan pipa yang berlebihan. Klasifikasi Keterangan Jarak tumpuan Pipa Pipa lurus Satu titik setiap batang pipa Besi Pipa disambung Dua potong Satu titik, salah satu batang

  Pipa cor –sambung Tiga potong Satu titik, salah satu barang di tengah Tegak

  Pipa baja Satu titik atau lebih setiap lantai Pipa timah hitam, pipa PVC, pipa tembaga 1,2 m atau lebih setiap lantai Pipa Pipa lurus Satu titik setiap batang pipa besi

  Pipa disambung Satu titik setiap sambungan cor –sambung < 20 mm 1,0 m atau kurang 25 – 40 mm 2,0 m atau kurang

  Pipa baja, diameter : 50 – 80 mm 3,0 m atau kurang 90 – 150 mm 4,0 m atau kurang 200 mm dan lebih 5,0 m atau kurang

  Pipa timah hitam Dalam hal pipa berubah bentuk, ditumpu dengan talang (lebih dari 0,5 m panjang) dan pelat besi galvanis tebal 0,4 mm atau lebih pada Pipa seluruh panjangnya, dan ditumpu setiap jarak 1,5 m atau

  Mendatar kurang < 20 mm 1,0 m atau kurang 25 – 40 mm 1,5 m atau kurang

  Pipa tembaga, diameter : 50 mm 2,0 m atau kurang 65 – 100 mm 2,5 m atau kurang 125 mm dan lebih 3,0 m atau kurang < 16 mm 0,75 m atau kurang

  20 – 40 mm 1,0 m atau kurang Pipa PVC, diameter : 50 mm 1,2 m atau kurang 65 – 125 mm 1,5 m atau kurang

  150 mm dan lebih 2,0 m atau kurang

CARA MENGGANTUNG ATAU MENUMPU 1.

  Penggantung pipa-pipa tunggal Insert dipasang pada cetakan beton sedemikian hingga setelah beton menjadi keras.

  Insert ini akan tertanam kuat di dalam beton. Sebuah batang yang ujungnya berulir disekerupkan ke dalam insert tersebut sebagai penggantung pipa.Dalam keadaan dimana insert tidak ada, beton dibor lebih dahulu kemudian dimasukkan suatu baut angker yang berlubang ulir ditengahnya, baut angker inilah yang berfungsi seperti insert yang ditanam beton. Selanjutnya batang penggantung pipa disekerupkan ke dalam lubang ulir dalam baut tersebut.

  Gambar 6. Contoh cara penggantung pipa-pipa tunggal Penggantung bersama Apabila beberapa batang pipa akan dipasang sejajar dalam satu bidang horisontal (misalnya di bawah langit- langit dalam ruang mesin, koridor dan sebagainya), maka penggantung bersamalah yang paling tepat karena akan lebih mudah pemasangannya dan tampak lebih rapi. Penggantung bersama harus dibuat dari baja profil, dengan ukuran disesuaikan dengan perhitungan serta dengan jarak antara yang memenuhi syarat semua ukuran pipa yang akan digantung bersama.

  Gambar 7. Contoh cara-cara menggantung atau menumpu pipa-pipa bersama 3. Penggantung dan penumpu pipa tegak

  Penggantung dan penumpu pipa tegak harus dapat mencegah pipa tegak tersebut tidak merosot ke bawah. Dalam gedung bertingkat untuk pipa-pipa yang tegak berekspansi sebaiknya diikat pada setiap ketingian lantai agar berat pipa dapat dibagi ke setiap lantai. Pipa-pipa yang dapat berekspansi harus diikat dengan pada tempat-tempat tertentu, sedang pada tempat lainnya harus memungkinkan adanya gerakan pipa akibat ekspansi.

  Gambar 8. Pengikatan pipa tegak 4. Penumpu pipa berekspansi

  Untuk pipa-pipa yang memungkinkan berekspansi misalnya pipa uap, air panas dan sebagainya harus dibuatkan suatu rol atau gelindingan yang sesuai dengan ukuran pipa agar pipa dapat bergerak sehingga tidak merusak pipa

  Gambar 9. Contoh penumpu dengan gelinding Penumpu anti getaran Untuk mencegah perambatan getaran atau pukulan mencegah perambatan getaran atau pukulan dari mesin (misalnya pompa atau mencegah perambatan suara dari mesin tersebut melalui pipa, harus dipasang penumpu pipa yang anti getaran)

  Gambar 10. Contoh ikatan anti getaran untuk pipa tegak Gedung bertingkat tinggi

  1. Perencanaan diperlukan untuk menentukan jenis, jumlah dan tempat penggantung atau penumpu pipa

  2. Kesalahan dalam menentukan letak, jenis dan jumlah penggantung atau penumpu pipa akan berakibat cepatnya kerusakan dalam isntalasi pipa tersebut.

  3. Pemasangan penggantung atau penumpu pipa dibutuhkan tenaga yang berpengalaman di bidang perpipaan agar instalasi pipa dapat berfungsi maksimal.

DAFTAR PUSTAKA 1.

  Dobrovolsky, K Zablonsky, A Text Book Machine Elements, Peace Publishers, Moscow.

  2. Khurmi, JK Gupta, 1980, A Text Book of Machine Design, Eurasia Publishing House (Pvt) Ltd, New Delhi.

  3. Popov, Zainul Astamar, 1991, Mekanika Teknik, Erlangga, Jakarta.

  4. Raswari, 1986, Teknologi dan Perencanaan Sistem Perpipaan, Universitas Indonesia,Jakarta.

  5. Soemono, 1985, Statika I, ITB, Bandung.

  6. Soufyan, Morimura, 1984, Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, PT.

  Pradya Paramita, Jakarta.

  7. Targ. S, A Short Course, Theoritical Mechanics, Foreign Languages Publishing House Moscow.